SURVEI
PERILAKU PEDULI
LINGKUNGAN HIDUP 2013
Buku pedoman ini merupakan acuan bagi petugas lapangan dalam melaksanakan
pengumpulan data Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) 2013. Fokus utama buku ini adalah
bagaimana menjaring informasi perilaku rumah tangga, baik yang ramah lingkungan maupun yang
merusak lingkungan. Oleh karena itu, buku ini juga dilengkapi dengan konsep definisi yang digunakan
serta tata cara pengisian kuesioner.
Kegiatan SPPLH 2013 dilaksanakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan perilaku
peduli lingkungan hidup pada skala rumah tangga. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian
BPS terhadap kondisi lingkungan hidup di Indonesia. Agar mendapatkan data yang berkualitas, para
petugas lapangan diharapkan mempelajari secara seksama dan mengikuti petunjuk yang dijelaskan
dalam buku Pedoman Pencacahan ini.
Selamat bertugas.
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ................................................................................................................................ 1
1.3. Landasan Hukum............................................................................................................... 2
1.4. Ruang Lingkup................................................................................................................... 2
1.5. Jenis Data yang Dikumpulkan ........................................................................................... 2
1.6. Instrumen yang Digunakan ................................................................................................ 3
1.7. Jadwal Kegiatan ................................................................................................................ 4
LAMPIRAN ........................................................................................................................................ 61
1.2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan SPPLH 2013 adalah untuk mendapatkan data lingkungan hidup skala mikro
yaitu pada level rumah tangga. Karakteristik data yang ingin diperoleh adalah data yang
menggambarkan perilaku rumah tangga terhadap lingkungan hidup baik perilaku ramah ataupun yang
sifatnya merusak lingkungan hidup, baik secara langsung atau tidak langsung berdampak pada
lingkungan.
Data yang dihasilkan diharapkan dapat memberi masukan untuk perencanaan program-program
kerja pemerintah di bidang lingkungan hidup dengan sasaran rumah tangga, sekaligus untuk memonitor
1. Buku I. Pedoman Merupakan acuan bagi Kepala BPS Kepala BPS Provinsi dan
Kepala BPS Provinsi Provinsi dan Kepala BPS Kepala BPS Kabupaten/
dan Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksana-kan Kota
Kabupaten/Kota pendataan SPPLH 2013
2. Buku II. Pedoman Merupakan acuan bagi pencacah Pencacah (PCL) dan
Pencacahan dalam melaksanakan pendataan Pengawas/Pemeriksa (PML)
SPPLH 2013
Kegiatan Jadwal
A. Persiapan
1. Penyempurnaan pedoman dan kuesioner 22 Mar - 26 Apr 2013
2. Pencetakan kuesioner dan buku pedoman SPPLH 6 -12 Mei 2013
3. Pengiriman kuesioner dan buku pedoman SPPLH ke 13 - 24 Mei 2013
daerah
4. Workshop Intama 3 - 4 Juni 2013
5. Pelatihan Innas 17 - 20 Juni 2013
6. Pelatihan Petugas 24 - 30 Juni 2013
7. Supervisi Pelatihan 24 - 30 Juni 2013
B. Pelaksanaan
8. Pencacahan rumah tangga sampel 1 - 15 Juli 2013
9. Pengawasan/pemeriksaan 1 - 20 Juli 2013
10. Penyerahan hasil pencacahan ke BPS Kab/Kota 15 - 25 Jui 2013
C. Pengolahan
11. Receiving & Batching 15 - 25 Juli 2013
12. Pengolahan data (editing, coding, entry, validasi) dan 20 Juli - 20 Agust 2013
pengecekan kualitas data di BPS Kab/Kota
13. Pengiriman data ke BPS Provinsi 21 - 23 Agust 2013
14. Pengecekan kualitas data dan kelengkapan data oleh 26 - 30 Agust 2013
BPS Provinsi
15. Pengiriman raw data ke Pusat 2 - 6 Agust 2013
16. Kompilasi data di Pusat 9 - 20 September 2013
D. Evaluasi Hasil dan Publikasi
17. Evaluasi dan pembahasan hasil Okt - Nov 2013
18. Publikasi Desember 2013
Koordinasi dan Komunikasi dengan BPS Kabupaten/Kota dan Pejabat Wilayah Tugas
Sebelum mulai bertugas, koordinasi dan komunikasi antara pencacah dengan
pengawas/pemeriksa dan BPS Kabupaten/Kota harus tetap dilakukan baik dari ketersediaan dokumen,
permasalahan lapangan, dan kelengkapan surat tugas.
Dalam pelaksanaan SPPLH 2013 juga dimungkinkan adanya nonrespon. Hal ini dapat terjadi jika:
1. Rumah tangga yang ditemui berbeda dengan rumah tangga yang tercetak di SPPLH13.DSRT;
2. Rumah tangga menolak untuk diwawancarai;
3. Rumah tangga pindah di luar blok sensus;
4. Setelah dilakukan kunjungan ulang rumah tangga hingga pada batas waktu pencacahan rumah
tangga tersebut tidak dapat ditemui.
1. Untuk rincian yang disediakan nama/keterangan dan kotak jawaban di sampingnya maka tuliskan
nama/keterangan di tempat yang tersedia kemudian menuliskan kode nama/keterangan yang
dimaksud pada kotak yang tersedia;
Contoh: Pada Rincian 1 dan 2, Blok I. KETERANGAN TEMPAT
2. Untuk rincian yang tersedia kode jawabannya, sesuaikan jawaban responden dengan pilihan
jawaban dan lingkari kode jawaban, kemudian menuliskan ke kotak yang tersedia;
Contoh: Pada Rincian 6, Blok V. PERUMAHAN
5. Membiarkan kotak tidak terisi apabila suatu rincian atau pertanyaan tidak perlu diisi karena
aturan, misalnya harus dilewati.
Contoh: Pada Rincian 7 sampai dengan 9, Blok VI.PEMANFAATAN ENERGI
Rincian ini digunakan untuk mengetahui hasil kunjungan yang dilakukan petugas pencacah. Isikan kode
1 jika ”Berhasil dicacah”, kode 2 jika ”Tidak ditemukan”, dan kode 3 jika ”Menolak” pada kotak yang
tersedia. Segera laporkan ke PML untuk rumah tangga yang tidak ditemukan dan menolak. Berdasarkan
laporan PCL, PML wajib melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan kebenaran laporan.
Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan pokok ART. Keterangan yang dicatat meliputi
nama, hubungan dengan KRT, jenis kelamin, umur, status perkawinan, Ijazah/STTB tertinggi,
penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan hidup, kegiatan utama, sarana angkutan yang digunakan,
perilaku merokok, dan kebiasaan membuang sampah.
Tuliskan nama semua ART yang tinggal dan diurutkan mengikuti aturan baku SP2010 sebagai berikut :
1. Nomor urut pertama adalah nama KRT dan diikuti oleh nama istri/suami (pasangannya).
Kepala Rumah Tangga (KRT) adalah salah seorang dari ART yang bertanggung jawab atas
kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai KRT.
2. Nomor urut berikutnya adalah nama anak-anaknya yang belum menikah. Susunan nama anak-anak
yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua.
3. Nomor urut berikutnya adalah nama anak yang telah menikah yang diikuti oleh pasangannya dan
anak-anaknya yang belum menikah. Susunan nama anak-anak dari pasangan ini yang belum
menikah diurutkan mulai dari yang tertua. Demikian seterusnya, untuk para anak dari KRT yang
telah menikah disusun berurutan dengan pasangannya dan anak-anaknya.
4. Nomor urut berikutnya adalah ART selain anak, yang sudah menikah diikuti oleh pasangannya dan
anak-anaknya yang belum menikah.
5. Nomor urut berikutnya adalah ART lainnya yang tanpa pasangan dan tanpa anak mulai dari orang
tua/mertua, famili lain, pembantu/sopir/tukang kebun, dan lainnya.
a. Orang yang namanya belum tercatat karena lupa atau dianggap bukan ART seperti bayi atau anak
kecil, pembantu, teman/tamu yang sudah tinggal 6 bulan atau lebih, keponakan, anak indekos dan
sebagainya yang biasa tinggal di rumah tangga tersebut; orang yang sedang bepergian kurang dari
6 bulan tetapi biasanya tinggal di rumah tangga tersebut, dan tamu yang tinggal kurang dari 6 bulan
tetapi telah meninggalkan rumahnya lebih dari 6 bulan. Tambahkan nama-nama yang tertinggal
tersebut pada baris-baris sesuai dengan urutan seperti dijelaskan di atas.
b. Orang yang dianggap ART karena biasanya tinggal di rumah tangga tersebut tetapi sedang
bepergian selama 6 bulan atau lebih. Hapus nama dari daftar bila sudah terlanjur ditulis pada Blok
IV ini. Urutkan kembali nama-nama ART sesuai dengan urutan seperti dijelaskan di atas.
Urutan bertanya:
a. Tanyakan dan tuliskan nama kepala rumah tangga.
b. Isikan Kolom (2) dan (3) secara berturut-turut dengan
menanyakan dan menulis nama anggota rumah tangga sesuai
dengan aturan baku SP2010.
c. Kemudian tanyakan satu-persatu keterangan yang dibutuhkan
mulai Kolom (4) sampai dengan Kolom (16) untuk setiap anggota
rumah tangga.
Apabila responden tidak mengetahui umurnya dengan pasti, usahakan untuk memperoleh keterangan
mengenai umurnya dengan cara sebagai berikut :
1. Melalui akte kelahiran, surat kenal lahir, kartu dokter, kartu imunisasi, dan Kartu Menuju Sehat
(KMS) atau catatan lain yang dibuat oleh orang tuanya. Perhatikan tanggal dikeluarkannya surat-
surat tersebut (misalnya KTP atau kartu keluarga) bila yang tercatat di sana adalah umur (bukan
tanggal lahir).
2. Menghubungkan waktu kelahiran responden dengan tanggal, bulan, dan tahun kejadian atau
peristiwa penting yang terjadi di Indonesia atau di daerah yang dikenal secara nasional maupun
regional.
Contoh :
Pemilu, gunung meletus, banjir, kebakaran, pemilihan kepala desa/lurah, dan sebagainya. Beberapa
peristiwa penting yang dapat digunakan dalam memperkirakan umur antara lain:
a. Pendaratan Jepang di Indonesia (1942).
Karena untuk umur disediakan dua kotak, bagi yang umurnya kurang dari 10 tahun agar ditambahkan 0
di kotak pertama dan bagi yang umurnya 98 tahun atau lebih diisikan 98.
Contoh: 110 tahun 9 8
9 tahun 9 bulan 0 9
11 bulan, 20 hari 0 0
Kolom (7) - (16) hanya ditanyakan untuk ART berumur 10 tahun ke atas (kol(5) ≥ 10)
Kolom (7) : Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki
Isikan salah satu kode 0 sampai dengan 6 ke dalam kotak yang telah disediakan.
Tidak Punya Ijazah SD adalah KRT/ART yang tidak memiliki ijazah suatu jenjang pendidikan atau
pernah bersekolah di Sekolah Dasar 5/6/7 tahun atau yang sederajat (antara lain Sekolah Luar Biasa
tingkat dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Pamong, Sekolah Dasar Kecil, paket A1-A100, Paket
A Setara) tetapi tidak/belum tamat. Termasuk juga KRT/ART yang tamat sekolah dasar 3 tahun atau
yang sederajat.
Paket A/B/C merupakan pendidikan kesetaraan dengan tujuan memperluas akses pendidikan dasar
sembilan tahun melalui program Paket A dan Paket B serta pendidikan menengah melalui program
Paket C.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 26 ayat 3, pendidikan kesetaraan adalah pendidikan non formal
yang mencakup program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs, dan Paket C setara SMA/MA.
Kasus:
1. KRT/ART yang duduk di kelas 5 SD, atau kelas 2 SMP (kelas VIII), atau kelas 2 SMA (kelas XI)
tetapi telah mengikuti ujian SD, atau SMP, atau SMA dan lulus, maka pendidikan yang ditamatkan
adalah SD atau SMP atau SMA, sesuai dengan jenjang yang dinyatakan lulus ujiannya.
2. Jika ijazah yang dimiliki hilang/terbakar dianggap punya.
3. Jika seseorang pernah/sedang bersekolah di jenjang formal, karena gagal UAN kemudian ikut
ujian paket dan lulus maka ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki adalah ijazah setingkat paket yang
dinyatakan lulus..
Kolom (9) : Jika kolom (8) = 1, Jenis penyuluhan/pelatihan terakhir yang pernah diikuti:
Kolom ini diisi jika dalam 3 tahun terakhir ART pernah/sedang mengikuti penyuluhan/pelatihan terkait
lingkungan hidup (kolom (8) = 1). Setiap ART mungkin pernah mengikuti lebih dari satu
penyuluhan/pelatihan, isikan kode jenis penyuluhan/pelatihan terakhir yang diikuti dan pindahkan ke
kotak yang telah disediakan. Jenis penyuluhan/ pelatihan meliputi:
Pengelolaan sampah adalah penyuluhan/pelatihan terkait pengenalan jenis sampah, cara pemilahan
sampah, cara pembuangan sampah yang benar menurut jenis sampah, daur ulang sampah, pembuatan
kompos, perlakuan terhadap sampah yang mengandung B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dll.
Penghematan/konservasi air adalah penyuluhan/pelatihan terkait penghematan air dan konservasi air,
seperti penjelasan cara-cara penghematan air, pemanfaatan air bekas, pembuatan area resapan air
(biopori, sumur resapan, dll).
Penghematan listrik/penggunaan energi listrik alternatif adalah penyuluhan/pelatihan terkait
penghematan listrik, seperti penjelasan cara-cara menghemat listrik, alat-alat yang dapat menghemat
listrik, perakitan alat yang menghemat listrik serta penggunaan energi listrik alternatif seperti energi listrik
dari pengolahan kotoran ternak, kincir angin, tenaga surya, dll.
Penghijauan adalah penyuluhan/pelatihan terkait proses penghijauan, seperti menjelaskan pentingnya
keberadaan tanaman, mengenalkan jenis tanaman yang mesti dilindungi, mengajarkan budidaya
tanaman, termasuk juga penggunaan pupuk organik, hidroponik, penyilangan tanaman untuk mendapat
jenis bibit baru, dll.
Konservasi satwa adalah penyuluhan/pelatihan terkait perlindungan dan pelestarian satwa yang
dilindungi, seperti penangkaran penyu hijau, penangkaran burung jalak bali, dll.
Tidak tahu, jawaban ini hanya diperuntukkan untuk ART lain yang pada waktu wawancara sedang tidak
berada di rumah tetapi narasumber mengetahui bahwa ART lain tersebut pernah mengikuti
penyuluhan/pelatihan terkait lingkungan, namun tidak mengetahui jenisnya.
Penjelasan:
a. Melakukan pekerjaan dalam konsep bekerja adalah melakukan kegiatan ekonomi yang
menghasilkan barang atau jasa.
b. Orang yang melakukan kegiatan budidaya tanaman yang hasilnya hanya untuk dikonsumsi sendiri
dianggap tidak bekerja, kecuali budidaya tanaman bahan makanan pokok, yaitu padi, jagung, sagu,
atau palawija (ubi kayu, ubi jalar, kentang).
c. ART yang membantu melaksanakan pekerjaan KRT atau ART yang lain, misal di sawah, ladang,
warung/toko dan sebagainya dianggap bekerja walaupun tidak menerima upah/gaji (pekerja tak
dibayar).
d. Orang yang memanfaatkan profesinya untuk keperluan rumah tangga sendiri dianggap bekerja.
Contoh:
i. Dokter yang mengobati ART sendiri, tukang bangunan yang memperbaiki rumah sendiri, dan tukang
jahit yang menjahit pakaian sendiri.
ii. Seseorang yang mengusahakan persewaan mesin/alat pertanian, mesin industri, peralatan pesta,
alat pengangkutan dan sebagainya dikategorikan bekerja.
iii. Pembantu rumah tangga termasuk kategori bekerja, baik sebagai ART majikannya maupun bukan
ART majikannya.
Kolom (11): Sarana angkutan yang paling sering digunakan untuk menunjang kegiatan utama
Kolom ini hanya diisi apabila kolom (10) tidak berkode 0 atau ART memiliki kegiatan. Kode jenis sarana
angkutan yang digunakan dibedakan atas:
0. Tanpa kendaraan
1. Sepeda
2. Becak/dokar
3. Sepeda motor pribadi/dinas
4. Mobil pribadi/dinas
5. Kendaraan umum bermotor dengan rute tertentu (contoh: Angkot, Angdes, Busway, Metromini,
termasuk juga angkutan di beberapa wilayah yang belum memiliki rute tetap).
6. Kendaraan umum bermotor tanpa rute tertentu, contohnya mobil jemputan sekolah/kantor, ojek,
taksi, bajaj, perahu bermotor, dll
7. Kereta api
8. Lainnya, contoh: perahu/sampan tidak bermotor, bonceng sepeda motor/mobil teman, dll
Penjelasan:
1. Jika biasanya menggunakan lebih dari satu jenis sarana angkutan, maka yang dimaksud adalah
penggunaan jenis sarana angkutan dengan jarak tempuh terpanjang.
2. Khusus untuk ART yang memiliki kegiatan utama bekerja, namun seminggu yang lalu sementara
tidak bekerja dikarenakan sakit, cuti, menunggu panen, atau alasan lainnya maka isian untuk kolom
(11) adalah sarana angkutan yang biasanya digunakan saat bekerja.
Kolom (13) - kolom (15) bertujuan untuk menggali perilaku merokok ART
Kolom (13) Apakah [NAMA] merokok selama seminggu yang lalu?
ART disebut merokok apabila ART tersebut pernah menghisap rokok sekurang-kurangnya 1 (satu)
batang selama seminggu yang lalu. Tanyakan perilaku merokok untuk setiap ART yang berusia 10 tahun
ke atas. Jika ART merokok isikan kode 1 pada baris yang bersesuaian dan lanjutkan pertanyaan ke
kolom (14) dan kolom (15). Jika ART yang bersangkutan tidak merokok isikan kode 2 pada baris yang
bersesuaian dan lanjutkan pertanyaan ke kolom (16).
Catatan:
1. Apabila seseorang perokok rutin karena sakit sehingga pada saat pencacahan dia tidak
merokok, tetapi ketika sembuh tetap akan merokok maka tetap dianggap merokok (Blok IV
kolom (13) = 1).
Kolom (14) : Jenis rokok yang dikonsumsi selama seminggu yang lalu
Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika kolom (13) berkode 1 “Ya”. Maksud dari pertanyaan ini adalah ingin
melihat jenis rokok yang dikonsumsi oleh ART selama seminggu yang lalu. Isikan salah satu kode sesuai
jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Rokok filter adalah rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus/filter. Filter ini biasanya terbuat
dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Contoh rokok filter: Marlboro, LA
lights, Djarum Super, Gudang Garam filter, Dji Sam Soe filter, dsb.
Rokok non filter adalah rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus/filter. Contoh rokok
non filter: Djarum 76, Dji Sam Soe, Gudang Garam Merah, dsb.
Rokok filter lebih tidak ramah lingkungan dibandingkan rokok non filter. Hal ini karena filter rokok
membutuhkan waktu sekitar lebih dari 5 tahun untuk terurai.
Kolom (16) : Ketika di lingkungan rumah, bagaimana kebiasaan [NAMA] dalam membuang
sampah?
Tujuan pertanyaan ini adalah mencari informasi kebiasaan perilaku membuang sampah di lingkungan
rumah. Tanyakan kepada responden masing-masing perilaku membuang sampah ART sehari-hari.
Rincian 3.b: Jika R3.a=1 (Tangki/SPAL), apakah kloset menggunakan sistem penyiraman “flush”?
Rincian 3.b di tanyakan jika rincian 3.a=1 (tempat pembuangan akhir tinja adalah Tangki/SPAL). Lingkari
salah satu kode yang sesuai, lalu isikan ke dalam kotak yang tersedia.
Flush adalah sistem penyiraman (pembilasan) air pada kloset yang dioperasikan dengan gagang/handle
atau tombol. Ada dua sistem pembilasan yang umum digunakan, yaitu washdown dan siphonic. Cara
kerja pada sistem washdown, air yang digelontorkan langsung tersedot ke bawah sesaat setelah tombol
flushing ditekan. Biasanya diikuti suara yang sedikit berisik saat air tersedot ke bawah. Sedangkan pada
sistem siphonic air terlebih dahulu berputar pada bowl kloset membentuk spiral, sebelum akhirnya
masuk ke dalam saluran pembuangan dan nyaris tanpa suara. Pada umumnya, sistem washdown
Catatan : Jika dalam rumah tangga tersebut terdapat dua atau lebih kloset dan salah satunya
menggunakan flush maka dianggap menggunakan flush.
Rincian 4 : Di saat siang hari yang cerah, apakah rumah ini memanfaatkan pencahayaan dari
sinar matahari untuk penerangan ruangan?
Rumah tangga dikatakan memanfaatkan pencahayaan sinar matahari untuk penerangan ruangan
apabila pada siang hari ada ruangan yang cukup mendapat pencahayaan matahari sehingga seseorang
dapat membaca walaupun tanpa menggunakan lampu.
Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 3, apakah rumah tangga responden memanfaatkan
cahaya sinar matahari untuk penerangan ruangan pada siang hari di rumah, lalu isikan ke dalam kotak
yang tersedia.
Ya, sebagian besar ruangan, jika separuh atau lebih jumlah ruangan memanfaatkan pencahayaan
matahari;
Ya, sebagian kecil ruangan, jika satu ruangan hingga kurang dari separuh jumlah ruangan
memanfaatkan pencahayaan matahari;
Tidak, jika tidak ada ruangan yang memanfaatkan pencahayaan sinar matahari.
Penjelasan:
1. Jika rumah tangga hanya menggunakan satu jenis bahan bakar memasak, maka isian pada kotak a
dan kotak b adalah kode yang sama.
2. Jika rumah tangga menggunakan lebih dari dua jenis bahan bakar memasak, maka isikan pada
kotak a dan kotak b jenis bahan bakar memasak yang dimulai dari jenis bahan bakar yang paling
sering digunakan.
3. Apabila rumah tangga tidak memasak, maka isikan kode 9 ke kotak a dan kotak b.
Contoh:
Ibu Budi memasak dengan menggunakan bahan bakar dari kayu dan gas. Ibu Budi menggunakan bahan
bakar gas hanya untuk memanaskan sayuran saja karena dirasa lebih praktis. Cara pengisian untuk
Rincian 7 adalah lingkari kode 2 dan 7, kemudian isikan kode 7 pada kotak pertama (a) dan isikan kode
2 pada kotak kedua (b).
Jumlah lampu yang dimaksud adalah lampu yang digunakan untuk penerangan di dalam rumah,
maupun di luar rumah seperti teras, taman, dan pekarangan rumah. Lampu yang digunakan hanya
sebagai aksesoris seperti lampu aquarium, lampu hiasan dinding, lampu jam, dan lampu belajar tidak
termasuk yang dihitung. Tuliskan banyaknya lampu yang digunakan di rumah responden ke dalam
kotak yang tersedia.
Catatan :
Lampu Kristal dan sejenisnya di hitung satu lampu, walaupun sebenarnya terdiri dari banyak lampu.
Rincian 11 : Berapa jumlah alat elektronik yang dikuasai/digunakan rumah tangga dan bagaimana
kebiasaan rumah tangga dalam penggunaannya? Apakah sering, kadang-kadang atau tidak
pernah membiarkan menyala meski tidak digunakan?
Rincian ini terdiri dari tiga kolom, yaitu alat elektronik yang digunakan, jumlah alat elektronik, dan
kebiasaan penggunaan alat elektronik tersebut. Tanyakan terlebih dahulu jumlah alat elektronik yang
dikuasai/digunakan oleh rumah tangga dan isikan ke kolom (2).
Jika rumah tangga tidak menguasai/menggunakan alat elektronik yang dimaksud maka isikan nilai 0 di
kolom (2) dan lanjutkan ke alat elektronik berikutnya.
Jika rumah tangga menguasai/menggunakan alat elektronik (isian kolom (2)≠0), maka isikan kebiasaan
rumah tangga dalam penggunaan alat elektronik tersebut pada kolom (3), apakah sering, kadang-
kadang atau tidak pernah membiarkan alat elektronik tetap menyala meski tidak digunakan dengan
melingkari salah satu kode 1 sampai 3 yang bersesuaian. Khusus R11.g s.d. R11.l untuk kolom (3)
tidak ditanyakan.
Catatan :
Jika rumah tangga memiliki lebih dari satu alat elektronik maka kebiasaan yang dipilih adalah yang
terburuk. Contoh : Jika suatu rumah tangga memiliki 2 televisi, televisi yang satu tidak pernah dibiarkan
menyala jika tidak ditonton, sedangkan televisi yang satunya kadang-kadang dibiarkan menyala jika
tidak ditonton maka pada kolom (3) R11.a kode yang dilingkari adalah kode 2 “kadang-kadang”.
Rincian 13.a : Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi pemakaian listrik?
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui adanya usaha rumah tangga untuk mengurangi
konsumsi listrik selama setahun terakhir. Rumah tangga yang sudah terbiasa melakukan penghematan
listrik tetap dikategorikan mengurangi pemakaian listrik tanpa dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Lingkari salah satu kode jawaban dan isikan kode ke dalam kotak yang telah disediakan. Jika jawaban
berkode 2 “Tidak”, lanjutkan ke R14.
Blok ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang cara pengelolaan sampah oleh rumah
tangga.
Minimal harus ada satu isian perlakuan terhadap sampah oleh rumah tangga yang
berkode 1.
Didaur ulang, jika rumah tangga memperlakukan sampah yang tidak mudah membusuk untuk dikelola
menjadi barang baru yang dapat digunakan kembali. Contoh sampah botol dijadikan vas/hiasan rumah,
kardus bekas dihias dijadikan tempat tissue, plastic bungkus dijadikan bahan membuat tas, dll;
Rincian 15.a : Apakah melakukan pemilahan sampah mudah membusuk dan tidak mudah
membusuk dan bagaimana perlakuan akhirnya?
Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kebiasaan pemilahan sampah oleh rumah tangga.
Lingkari kode 1 sampai kode 3 sesuai jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Kode 1 “Dipilah dan sebagian dimanfaatkan”, jika responden melakukan pemilahan atau pemisahan
sampah mudah membusuk dengan sampah tidak mudah membusuk kemudian sebagian sampah hasil
pemilahan dimanfaatkan untuk membuat kompos, diberikan kepada pihak lain, dijual, didaur ulang,
makanan ternak, dll;
Kode 2 “Dipilah kemudian dibuang”, jika responden melakukan pemilahan atau pemisahan sampah
mudah membusuk dengan sampah tidak mudah membusuk kemudian sampah hasil pemilahan
semuanya dibuang;
Kode 3 “Tidak dipilah”, jika responden tidak melakukan pemilahan atau pemisahan sampah mudah
membusuk dengan sampah tidak mudah membusuk.
Sampah mudah membusuk, seperti sayuran dan buah-buahan yang dibuang dalam proses memasak,
serta makanan sisa (nasi basi, tulang ikan, dan buah-buahan busuk). Sampah ini dapat diolah lebih
lanjut menjadi kompos;
Sampah tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan,
botol, gelas minuman, kaleng, dan sebagainya. Sampah ini biasanya dapat dijadikan sampah komersil
atau sampah yang laku dijual..
Catatan :
Rumah tangga yang hanya memilah sampah yang laku dijual misalnya botol air kemasan, kardus tidak
dikategorikan memilah sampah karena sampah lainnya masih bercampur antara yang mudah
membusuk dan yang tidak mudah membusuk.
Rincian 15.b : Jika tidak dipilah (R15.a = 3), apa alasan utama tidak melakukan pemilahan
sampah?
Rincian ini diisi jika rumah tangga tidak melakukan pemilahan sampah mudah membusuk dan tidak
mudah membusuk (R15.a =3). Tanyakan alasan mengapa tidak melakukan pemilahan sampah, namun
jangan dibacakan pilihan jawabannya. Biarkan responden menjawab secara spontan. Berdasarkan
Rincian 16 : Bagaimana perlakuan akhir terhadap sampah yang mengandung bahan berbaya dan
beracun (seperti bungkus deterjen, kemasan pemutih pakaian, bohlam lampu, baterai, kaleng
bekas obat nyamuk, kaleng bekas cat, bungkus pembersih lantai, obat kadaluarsa)?
Menurut Undang-Undang RI No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lain. Jenis sampah ini antara lain adalah batu baterai bekas, neon dan bohlam bekas, kemasan
cat, kosmetik atau pelumas kendaraan yang umumnya mengandung bahan-bahan yang menyebabkan
iritasi atau gangguan kesehatan lainnya seperti logam merkuri yang terkandung di dalam batu baterai
pada umumnya.
Menurut PP No.18 Tahun 1999 jo PP No. 85 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan
limbah B3 dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya itu secara langsung ke dalam media
lingkungan hidup, tanpa pengelolaan terlebih dahulu.
Bahan berbahaya dan beracun mungkin dapat kita jumpai di rumah kita, seperti buangan produk yang
tidak memenuhi standar yang aman bagi lingkungan atau sisa bahan maupun tumpahan bahan kimia
yang kadaluarsa. Pada umumnya, produk yang mengandung B3 bersifat mudah meledak dan terbakar,
reaktif, beracun, menyebabkan infeksi dan menyebabkan karat (korosif). Berikut ini adalah produk yang
mengandung B3 antara lain: pengharum ruangan, pemutih pakaian, diterjen pakaian, pembersih kamar
mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga,
lem perekat, hair spray, batu baterai dll.
Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui perlakuan utama pada sampah yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun oleh rumah tangga. Tanyakan perlakuan utama pada sampah yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun. Pilihan jawaban jangan dibacakan, berdasarkan
Rincian 17.a : Apa yang sering dilakukan pada barang bekas layak pakai (seperti baju bekas,
sepatu bekas, perkakas, dll)?
Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 4 sesuai jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam
kotak yang tersedia.
Dibuang, jika barang bekas layak pakai tidak dimanfaatkan lagi dan hanya dibuang;
Dijual, jika barang bekas layak pakai dijual untuk memperoleh uang/barang lainnya;
Diberikan kepada orang lain, jika barang bekas layak pakai diberikan kepada orang lain untuk dipakai
kembali;
Dimanfaatkan untuk keperluan lain, jika barang bekas layak pakai dimanfaatkan kembali untuk
keperluan lain. Misalnya baju bekas dijadikan lap atau pel.
Rincian 17.b : Dalam sebulan terakhir, apakah membeli produk yang dapat diisi ulang (seperti :
sabun cair, pewangi pakaian, pembersih lantai)?
Membeli produk yang dapat diisi ulang merupakan salah satu cara untuk mengurangi sampah atau
menerapkan sistem reduce. Misalnya botol bekas sabun cair, pewangi pakaian, pembersih lantai, dll
digunakan kembali dengan membeli produk isi ulangnya (refill).
Lingkari salah satu kode yang bersesuaian.
Kode 1 “Tidak pernah”, jika rumah tangga tidak pernah membeli produk yang dapat diisi ulang
selama sebulan terakhir;
Kode 2 “Ya, Kadang-kadang”, jika rumah tangga lebih sering tidak membeli produk yang dapat diisi
ulang daripada membeli produk bukan kemasan isi ulang selama sebulan terakhir;
Kode 3 ”Ya, Sering”, jika rumah tangga lebih sering/selalu membeli produk yang dapat diisi ulang
daripada membeli produk bukan kemasan isi ulang selama sebulan terakhir.
Rincian 17.c : Dalam setahun terakhir, apakah ketika berbelanja membawa tas belanja sendiri
(seperti: tas kanvas, tas kain, dan tas nilon, dll) untuk mengurangi tas plastik?
Salah satu penerapan sistem 3R, reduce bisa dilakukan secara nyata dengan mengurangi pemakaian
kemasan/tas plastik sekali pakai. Dengan membawa tas belanja sendiri saat berbelanja (seperti: tas
Blok ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang cara pemanfaatan air oleh rumah tangga.
Perlu berhati-hati dalam menentukan sumber air minum rumah tangga, karena di
beberapa daerah ada yang menyalurkan air sungai atau mata air dari gunung ke
rumahnya dengan bambu atau pipa pralon/plastik. Dalam hal ini sumber air
minumnya adalah air sungai atau mata air, bukan leding.
Rincian 19 : Dalam seminggu terakhir, apakah memanfaatkan air bekas (cucian sayur/buah/beras,
wudhu, dll) untuk keperluan lain?
Mirpury (2011) menjelaskan yang dimaksud air bekas (gray water) adalah air yang berasal dari bak cuci
piring, mesin cuci dan kamar mandi. Sementara air yang sudah digunakan untuk menyiram kloset
disebut air kotor (black water).
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui kebiasaan rumah tangga dalam memanfaatkan air
bekas seperti menggunakan air bekas mencuci beras/sayuran/daging/ikan untuk menyiram tanaman
atau menggunakan air bekas mencuci pakaian untuk mencuci motor. Lingkari salah satu kode 1 sampai
kode 3 dan isikan ke kotak yang tersedia.
Kode 1 ”Tidak pernah”, jika responden tidak pernah memanfaatkan air bekas untuk keperluan lain;
Kode 2 ”Ya, Kadang-kadang”, jika responden lebih sering tidak memanfaatkan air bekas untuk
keperluan lain daripada memanfaatkannya;
Kode 3 ”Ya, Sering”, jika responden lebih sering memanfaatkan air bekas untuk keperluan lain
daripada tidak memanfaatkannya.
Rincian 20 : Fasilitas mandi yang digunakan sebagian besar anggota rumah tangga:
Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 4, fasilitas mandi yang digunakan oleh sebagian besar
ART responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Bila fasilitas mandi yang digunakan lebih
dari satu, pilih fasilitas mandi yang lebih sering digunakan.
Lainnya adalah fasilitas mandi dengan menggunakan ember timba, pancuran, selang, dll.
Tidak menggunakan fasilitas mandi adalah rumah tangga yang mandi di sungai, danau, laut, dll.
Isikan kode “9” untuk rumah tangga yang tidak menggunakan fasilitas mandi.
Rincian 23.a: Bagaimana penggunaan air untuk mencuci alat makan dan minum?
Isikan salah satu kode 1 atau kode 2 ke dalam kotak yang tersedia mengenai penggunaan air untuk
mencuci alat makan/minum (termasuk peralatan dapur lainnya) yang biasanya dilakukan oleh rumah
tangga responden.
Alat makan/minum dan peralatan dapur adalah peralatan yang digunakan untuk makan dan minum ART,
seperti piring, sendok, gelas, serta peralatan dapur untuk memasak.
Mencuci dengan air mengalir adalah mencuci dengan menggunakan air yang terus mengalir dari kran
atau selang.
Mencuci dengan air ditampung adalah mencuci dengan menggunakan air cucian yang ditempatkan di
wadah, baskom, ember, atau tempat lainnya.
Rincian 25.a : Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi pemakaian air?
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui adanya usaha untuk mengurangi konsumsi air yang
digunakan oleh rumah tangga. Lingkari kode 1 jika ”Ya” atau kode 2 jika “Tidak” dan isikan kode ke
dalam kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 lanjutkan ke R26.
Blok ini digunakan untuk mencatat informasi yang berkaitan dengan sarana transportasi yang
digunakan rumah tangga responden.
Rincian 26.a : Jumlah sepeda motor yang dikuasai/digunakan ART selama sebulan terakhir
Isikan jumlah sepeda motor yang dikuasai/digunakan oleh rumah tangga responden selama sebulan
terakhir, lalu tuliskan isian ke dalam kotak yang tersedia. Sepeda motor yang dimaksud terbatas pada
sepeda motor yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, termasuk juga sepeda motor yang
digunakan untuk keperluan rumah tangga sekaligus untuk usaha. Akan tetapi, sepeda motor yang
khusus digunakan untuk usaha tidak dihitung.
Rincian 26.b: Jika menguasai/menggunakan sepeda motor (R26.a≠0), penggunaan sepeda motor
yang lebih sering dilakukan oleh ART selama sebulan terakhir
Rincian 26.b diisi hanya jika rumah tangga menguasai/menggunakan sepeda motor (R26.a≠0).
Tanyakan kebiasaan penggunaan sepeda motor yang lebih sering dilakukan oleh ART rumah tangga
responden. Kebiasaan penggunaan sepeda motor yang dimaksud adalah kebiasaan pada saat sepeda
motor digunakan untuk keperluan rumah tangga. Lingkari kode jawaban dan isikan ke kotak yang
tersedia.
Sendiri adalah apabila sepeda motor lebih sering digunakan oleh satu orang saja (si pengendara motor
saja/tidak berboncengan).
Bersama adalah apabila sepeda motor lebih sering digunakan oleh dua orang atau lebih ART secara
bersama/berboncengan.
Rincian 27.a : Jumlah mobil yang dikuasai/digunakan ART selama sebulan terakhir
Isikan jumlah mobil yang dikuasai dan digunakan oleh rumah tangga responden selama sebulan
terakhir, lalu pindahkan isian ke dalam kotak yang tersedia. Mobil yang dimaksud terbatas pada mobil
yang digunakan untuk keperluan rumah tangga, termasuk juga mobil yang digunakan untuk keperluan
rumah tangga sekaligus untuk usaha. Akan tetapi, mobil yang khusus digunakan untuk usaha tidak
dihitung.
Rincian 27.b: Jika menguasai/menggunakan mobil (R27.a≠0), penggunaan mobil yang lebih
sering dilakukan oleh ART selama sebulan terakhir
Rincian 27.b diisi hanya jika rumah tangga menguasai/menggunakan mobil (R27.a≠0). Tanyakan
kebiasaan penggunaan mobil yang lebih sering dilakukan oleh ART rumah tangga responden.
Kebiasaan penggunaan mobil yang dimaksud adalah kebiasaan pada saat mobil digunakan untuk
keperluan rumah tangga. Lingkari kode jawaban dan isikan ke kotak yang tersedia.
Sendiri adalah apabila mobil lebih sering digunakan oleh satu orang ART, termasuk juga bagi rumah
tangga yang menggunakan jasa sopir dan mobil tersebut lebih sering digunakan untuk keperluan salah
satu ART.
Bersama adalah apabila mobil lebih sering digunakan oleh dua orang atau lebih ART secara bersama.
Rincian 29 dan 30 hanya diisi jika rumah tangga menguasai/menggunakan kendaraan bermotor
baik sepeda motor dan/atau mobil (R26.a≠0 atau R27.a≠0)
Rincian 29.a : Apakah melakukan perawatan mesin secara rutin selama setahun terakhir
Tanyakan apakah responden melakukan perawatan mesin kendaraan bermotor secara rutin selama
setahun terakhir. Lingkari kode 1 jika “Ya”, kode 2 jika “Tidak” serta kode 9 jika “Belum waktunya”, lalu
pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Perawatan mesin secara rutin adalah perawatan mesin kendaraan yang mengikuti aturan yang
dianjurkan dalam buku perawatan kendaraan bermotor. Biasanya jadwal perawatan berdasar jarak
kilometer (km) yang ditempuh suatu kendaraan. Perawatan kendaraan meliputi service, ganti oli, dll.
Tujuan perawatan mesin antara lain supaya mesin menjadi awet dan emisi gas buang yang dihasilkan
tidak melebihi ambang batas emisi kendaraan bermotor.
Belum waktunya adalah apabila kendaraan bermotor yang dimiliki masih baru (jarak tempuh masih
kurang dari km yang dianjurkan untuk service pertama).
Rincian 29.b : Apakah melakukan pemeriksaan tekanan ban selama sebulan terakhir?
Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk mengetahui pemeriksaan tekanan ban kendaraaan bermotor
yang dikuasai/digunakan responden. Tanyakan apakah responden melakukan pemeriksaan tekanan ban
selama sebulan terakhir. Lingkari kode 1 jika “Ya” atau kode 2 jika “Tidak”, lalu pindahkan ke dalam
kotak yang tersedia.
Catatan:
Bila kendaraan yang dikuasai/digunakan oleh rumah tangga lebih dari satu dan perlakuan pemeriksaan
tekanan ban untuk masing-masing kendaraan bermotor berbeda, maka pilih perlakuan yang terburuk.
Rincian 30.a : Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga mengurangi penggunaan kendaraan
bermotor?
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui adanya usaha rumah tangga untuk mengurangi
pemakaian kendaraan bermotor yang dikuasai/digunakan, yang berarti juga mengurangi konsumsi
bahan bakar. Jika salah satu ART melakukan usaha mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, maka
ada usaha mengurangi pemakaian kendaraan bermotor oleh rumah tangga tersebut. Lingkari salah satu
kode jawaban dan isikan kode ke dalam kotak yang telah disediakan. Jika jawaban berkode 2 “Tidak”,
lanjutkan ke R31.
Rincian 30.b : Jika melakukan pengurangan (R30.a=1), upaya apa yang dilakukan:
Rincian ini diisi jika ada upaya mengurangi pemakaian kendaraan bermotor selama setahun terakhir.
Tanyakan upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor, namun
jangan dibacakan pilihan jenis upaya yang dilakukan. Biarkan responden menjawab secara spontan.
Berdasarkan jawaban yang diucapkan oleh responden, pencacah dapat menyimpulkan jenis-jenis upaya
yang telah dilakukan responden untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. Lingkari kode 1 dan
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia untuk jenis upaya yang disebutkan responden, lalu lakukan
probing dengan menanyakan “apakah terdapat upaya untuk mengurangi pemakaian kendaraan
bermotor selain yang telah [Nama] sebutkan?”. Apabila setelah dilakukan probing responden tidak
menjawab maka untuk jenis upaya yang tidak disebutkan oleh responden lingkari kode 2 dan tuliskan ke
dalam kotak yang tersedia.
Catatan :
Jika ada upaya mengurangi pemakaian kendaraan bermotor selama setahun terakhir, maka harus ada
salah satu jenis upaya yang berkode 1.
Menggunakan kendaraan umum bermotor tanpa rute tertentu adalah upaya yang dilakukan rumah
tangga untuk mengurangi pemakaian kendaraan bermotor dengan cara beralih menggunakan
kendaraan umum bermotor tanpa rute tertentu ke tempat yang dituju seperti menggunakan motor ojek,
bajaj, taksi, mobil jemputan, dll .
Rincian 31.a : Dalam tiga bulan terakhir, apakah di sekitar lingkungan rumah diadakan kegiatan
kerja bakti?
Pertanyaan ini ditujukan untuk mengetahui adanya kegiatan kerja bakti di sekitar lingkungan rumah.
Lingkari salah satu kode sesuai jawaban responden, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Jika
jawaban berkode 2 “tidak”, lanjutkan pertanyaan ke R32.
Kerja bakti yang dimaksud dalam pertanyaan ini adalah kerja bakti yang berhubungan dengan
lingkungan, misalnya membersihkan parit/selokan, membersihkan jalan, penanaman pohon di sepanjang
pinggir jalan, dll.
Rincian 31.b : Apakah ada ART yang ikut dalam kegiatan tersebut?
Pertanyaan ini hanya ditanyakan jika R31.a berkode 1 (ada kegiatan kerja bakti selama 3 bulan terakhir).
Lingkari kode 1 jika “Ya” atau kode 2 jika “tidak” mengenai partisipasi dari rumah tangga responden
dalam kegiatan kerja bakti tersebut, lalu tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
Rincian 32.a : Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga merasa terganggu terhadap
kondisi/kualitas air, udara, tanah di lingkungan sekitar?
Pertanyaan ini merupakan pendekatan untuk mengetahui adanya pencemaran lingkungan sekitar rumah
tangga responden. Pencemaran di lingkungan sekitar rumah tangga responden ditunjukkan dengan
terganggunya rumah tangga tersebut terhadap kondisi/kualitas air, tanah, atau udara yang ada
disekitarnya.
Isikan kode 1 jika “ya” dan kode 2 jika “tidak” untuk masing-masing rincian lalu tuliskan ke dalam kotak
yang tersedia. Jika R32.a1 – R32.a3 berkode 2 maka lanjutkan ke pertanyaan R33.
Gangguan air:
- tercemarnya air got/sungai akibat buangan pabrik, sampah keluarga/pasar/pertokoan/ perkantoran
dan sebagainya sehingga air got/ sungai menjadi hitam dan menyebarkan bau.
- tercemarnya danau karena aktifitas pemeliharaan ikan karamba yang berlebihan sehingga jika
airnya digunakan bisa menyebabkan rasa gatal dan menyebarkan bau amis.
Gangguan udara:
- debu/jelaga dari asap pabrik, pembakaran gamping, kendaraan bermotor, letusan gunung;
- bau dari peternakan, buangan limbah pabrik, penyamakan kulit;
- asap dari pembakaran hutan dan sebagainya.
Gangguan tanah:
- kesuburan tanah menurun atau rusaknya komposisi tanah oleh berbagai sebab, seperti akibat
penambangan, penggalian, terkontaminasinya tanah karena bahan radio aktif di atasnya atau yang
dipendam di dalamnya dan sebagainya;
- Timbunan sampah yang tidak terangkut.
Rincian 32.c : Jika ikut menanggulangi (R32.b=1), upaya apa yang dilakukan rumah tangga
terhadap gangguan lingkungan yang terjadi?
Rincian 32.c ditanyakan jika R32.b berkode 1 atau ada upaya yang dilakukan rumah tangga untuk
menanggulangi gangguan lingkungan. Isikan kode 1 jika “ya” dan kode 2 jika “tidak” ke kotak jawaban
setiap jenis upaya yang dilakukan untuk menanggulangi gangguan lingkungan yang terjadi.
Catatan:
Jika ada upaya untuk menanggulangi gangguan lingkungan (R32.b = 1), maka R32.c1 - R32.c3 harus
ada minimal satu yang berkode 1.
Rincian 34 : Dari sumber mana saja (Nama) memperoleh informasi terkait lingkungan hidup?
Tujuan pertanyaan ini adalah untuk mengetahui sumber informasi terkait lingkungan hidup. Isikan kode 1
jika “Ya” atau kode 2 jika “Tidak” ke dalam kotak yang telah disediakan.
Jangan bacakan sumber-sumber informasi yang ada dalam kuesioner, biarkan responden
menjawab secara spontan. Jika responden menyebutkan sumber informasi tertentu, isikan kode 1
pada sumber informasi yang bersesuaian, lalu lakukan probing dengan menanyakan “apakah ada
sumber informasi lainnya?”. Jika setelah dilakukan probing responden tidak menjawab, maka untuk
sumber informasi yang tidak disebutkan oleh responden isikan kode 2 pada kotak yang bersesuaian.
Catatan:
- Apabila responden menyebutkan penyuluhan sebagai salah satu sumber informasi (R34.i=1), maka
tanyakan kapan responden mendapatkan penyuluhan. Jika penyuluhan dilaksanakan dalam
periode 3 tahun terakhir, pastikan isian Blok IV kol (8) pada baris responden yang bersesuaian
berkode 1.
SPPLH13.DSRT
I. KETERANGAN TEMPAT
1 Provinsi
2 Kabupaten/Kota *)
3 Kecamatan
4 Desa/Kelurahan*)
1. Berhasil dicacah
11 Status Pencacahan 2. Tidak ditemukan 1
3. Menolak STOP
1. Nama :
12 Pemberi Informasi
2. No. Urut ART (Disalin dari Blok IV Kol.1)
II. RINGKASAN
(Diisi setelah Blok IV terisi)
1 Banyaknya anggota rumah tangga
4. Tanda Tangan
1 1
10
Kode Kol. (3): Kode Kol. (6): Kode Kol. (7): Kode Kol. (9): Kode Kol. (10): Kode Kol. (11): Kode Kol. (12):
Hubungan dengan Kepala Ruta Status Perkawinan Ijazah Tertinggi yang dimiliki Jenis penyuluhan/pelatihan Jenis Kegiatan utama Jenis Angkutan Jenis Bahan Bakar
1. Kepala ruta 1. Belum Kawin 0. Tidak punya Ijazah SD 1. Pengelolaan sampah 0. Tidak ada kegiatan 0. Tanpa kendaraan 1. Solar
2. Istri/suami 2. Kawin 1. SD/Sederajat 2. Penghematan/konservasi air 1. Bekerja/membantu 1. Sepeda 2. Premium
3. Anak 3. Cerai hidup 2. SMP/Sederajat 3. Penghematan listrik/penggunaan mencari penghasilan 2. Becak/dokar 3. Pertamax
4. Menantu 4. Cerai mati 3. SMA/Sederajat energi listrik alternatif 2. Sekolah 3. Sepeda motor pribadi/dinas 4. Bahan bakar
5. Cucu 4. D1/D2/D3 4. Penghijauan 3. Mengurus Ruta 4. Mobil pribadi/dinas nabati (biofuel)
6. Orang tua/mertua 5. D4/S1 5. Konservasi satwa 4. Lainnya 5. Kendaraan umum bermotor 5. Bahan bakar gas
7. Famili lain 6. S2/S3 9. Tidak tahu dengan rute tertentu 6. Lainnya
8. Pembantu ruta 6. Kendaraan umum bermotor
9. Lainnya tanpa rute tertentu
7. Kereta api
8. Lainnya
V. PERUMAHAN 9. b. Jika listrik PLN (R9.a=1), daya listrik terpasang :
1. 450 watt 4. 2.200 watt
1. Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang 2. 900 watt 5. > 2.200 watt
ditempati : 3. 1.300 watt 6. Tanpa meteran
1. Milik sendiri 2. Bukan milik sendiri
10. a. Jumlah lampu yang terpasang dirumah : buah
2. a. Luas tanah tempat tinggal : m2 b. Jumlah lampu hemat energi yang : buah
b. Luas lantai dasar : m2 terpasang di rumah
c. Luas tanah yang tidak tertutup c. Jumlah lampu yang menyala pada : buah
semen/bangunan : m2 siang hari
d. Jumlah lampu yang tetap menyala pada : buah
3. a. Tempat pembuangan akhir tinja : malam hari ketika tidur
1. Tangki/SPAL 4. Lubang tanah
2. Kolam/sawah 5. Pantai/tanah lapang/kebun 11. Berapa jumlah alat elektronik yang dikuasai/digunakan rumah
3. Sungai/danau/laut 6. Tidak tahu tangga dan bagaimana kebiasaan rumah tangga dalam
penggunaannya?
b. Jika R3.a = 1 (tangki/SPAL), apakah kloset
menggunakan sistem penyiraman “flush”? Jika kol (2) ≠ 0, bagaimana
1. Ya 2. Tidak kebiasaan rumah tangga dalam
penggunaannya?
4. Di saat siang hari yang cerah, apakah rumah ini Apakah sering, kadang-kadang,
memanfaatkan pencahayaan dari sinar matahari untuk Alat elektronik yang
Jumlah atau tidak pernah membiarkan
penerangan ruangan? digunakan menyala meski tidak digunakan?
1. Ya, sebagian besar ruangan 1. Sering
2. Ya, sebagian kecil ruangan 2. Kadang-kadang
3. Tidak 3. Tidak pernah
5. Apakah rumah tangga menanam/memelihara tanaman (1) (2) (3)
keras/tahunan di rumah (seperti : pohon mangga, pohon a. Televisi 1 2 3
jambu, ketapang, cemara dll) ? b. AC 1 2 3
1. Ya 2. Tidak
c. Kipas angin/Exhaust fan 1 2 3
6. Apakah terdapat sumur resapan, lubang resapan biopori, d. Komputer/Laptop 1 2 3
dan taman/tanah berumput di lingkungan rumah? e. Radio/tape/DVD 1 2 3
a. Sumur resapan 1. Ya 2. Tidak f. Pompa air 1 2 3
b. Lubang resapan biopori 1. Ya 2. Tidak g. Setrika
3
VII. PENGELOLAAN SAMPAH VIII. PEMANFAATAN AIR
14. a. Perlakuan terhadap sampah : 18. Sumber air utama yang digunakan: [Isikan kode jenis sumber air]
1. Didaur ulang 1. Ya 2. Tidak
Penggunaan
2. Dibuat kompos/pupuk 1. Ya 2. Tidak
Jenis sumber air Cuci
3. Diangkut petugas/dibuang 1. Ya 2. Tidak Minum Masak Mandi Cuci baju
kendaraan
ke TPS/TPA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
4. Dijual ke pengumpul 1. Ya 2. Tidak
barang bekas 01. Air kemasan/
air isi ulang
5. Ditimbun/dikubur 1. Ya 2. Tidak 02. Leding
6. Dibakar 1. Ya 2. Tidak 03. Sumur bor/
pompa
7. Dibuang ke laut/sungai/got 1. Ya 2. Tidak 04. Sumur
8. Dibuang sembarangan 1. Ya 2. Tidak terlindung
05. Sumur tidak
9. Dijadikan makanan ternak 1. Ya 2. Tidak terlindung
06. Mata air
b. Perlakuan terhadap sampah yang paling terlindung
07. Mata air tidak
utama/sering dilakukan:
terlindung
(Isikan kode 1-9 sesuai dengan R14.a yang berkode 1) 08. Air sungai
09. Waduk/danau
15. a. Apakah melakukan pemilahan sampah mudah 10. Air hujan
membusuk dan tidak mudah membusuk dan
bagaimana perlakuan akhirnya?
19. Dalam seminggu terakhir, apakah memanfaatkan
1. Dipilah dan sebagian dimanfaatkan
[R16] air bekas (cucian sayur/buah/beras, wudhu, dll) untuk
2. Dipilah kemudian dibuang
keperluan lain?
3. Tidak dipilah
1. Tidak pernah 3. Ya, Sering
b. Jika tidak dipilah (R15.a=3), apa alasan utama 2. Ya, Kadang-kadang
tidak melakukan pemilahan sampah?
1. Malas 4. Tidak ada peraturan
20. Fasilitas mandi yang digunakan sebagian besar
2. Tidak menguntungkan 5. Tidak mengetahui
anggota rumah tangga :
3. Tidak ada fasilitas sampah harus dipilah
1. Shower 4. Lainnya
2. Gayung 9. Tidak menggunakan
16. Bagaimana perlakuan akhir terhadap sampah yang
3. Bathtub fasilitas mandi
mengandung bahan berbahaya dan beracun (seperti:
bungkus deterjen, kemasan pemutih pakaian, bohlam
lampu, baterai, kaleng bekas obat nyamuk, kaleng 21. Bagaimana penggunaan air untuk membilas cucian
bekas cat, bungkus pembersih lantai, obat kadaluarsa)? pakaian?
1. Didaur ulang/diolah 1. Menggunakan mesin cuci satu tabung
2. Dijual 2. Air mengalir
3. Lainnya 3. Air ditampung (≤ 2 kali bilas)
4. Air ditampung (> 2 kali bilas)
17. a. Apa yang sering dilakukan pada barang bekas 5. Lainnya
layak pakai (seperti: baju bekas, sepatu bekas,
perkakas, dll)? 22. Apakah menggunakan instalasi air (seperti: pipa,
1. Dibuang 3. Diberikan kepada selang, dll)?
orang lain 1. Ya 2. Tidak [R26.a]
2. Dijual 4. Dimanfaatkan untuk
keperluan lain
23. Bagaimana penggunaan air untuk mencuci?
b. Dalam sebulan terakhir, apakah membeli produk (Isikan kode 1 jika ‘air mengalir’ dan kode 2 jika
yang dapat diisi ulang (seperti : sabun cair, ‘air ditampung’)
pewangi pakaian, pembersih lantai)?
a. Alat makan dan minum
1. Tidak pernah 3. Ya, Sering
2. Ya, Kadang-kadang b. Sayuran/buah
c. Dalam setahun terakhir, apakah ketika berbelanja
membawa tas belanja sendiri (seperti: tas kanvas, 24. Apakah pernah membiarkan air mengalir tanpa
tas kain, tas nilon, dll) untuk mengurangi tas plastik? digunakan?
1. Tidak pernah 3. Ya, Sering 1. Tidak pernah 3. Ya, Sering
2. Ya, Kadang-kadang 2. Ya, Kadang-kadang
4
25. a. Dalam setahun terakhir, apakah rumah tangga 30. b. Jika melakukan pengurangan (R30.a=1), upaya
mengurangi pemakaian air? apa yang dilakukan:
1. Ya 2. Tidak [R26.a] (pilihan jawaban jangan dibacakan)
1. Menggunakan kendaraan 1. Ya 2.Tidak
b. Alasan utama mengurangi pemakaian air : umum bermotor tanpa rute
(pilihan jawaban jangan dibacakan) tertentu (ojek, taksi, dll)
1. Penghematan biaya 2. Menggunakan kendaraan 1. Ya 2.Tidak
2. Peduli lingkungan umum bermotor dengan rute
3. Pasokan/distribusi air terbatas tertentu (angkot, bus)
3. Jalan kaki/menggunakan 1. Ya 2.Tidak
IX. PENGGUNAAN TRANSPORTASI sepeda
4. Menggunakan kendaraan 1. Ya 2.Tidak
26. a. Jumlah sepeda motor yang dikuasai/digunakan ART secara bersama (carpooling)
selama sebulan terakhir ………… unit 5. Lainnya 1. Ya 2.Tidak
5
XI. PENGETAHUAN PERILAKU PEDULI 34. Dari sumber mana saja [NAMA] memperoleh informasi terkait
LINGKUNGAN lingkungan hidup?
( Jangan bacakan sumber informasi )
33. Apakah pernyataan-pernyataan ini menurut [NAMA] Isikan kode 1 jika “ya”, kode 2 jika “tidak”
benar atau salah?
(Isikan : 1. Benar 2. Salah atau 9. Tidak tahu) a. Brosur/Leaflet h. Guru/Dosen
XIII. CATATAN