Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EJAAN BAHASA INDONESIA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : M. Doni Sanjaya, S.Pd., M.Pd.

Dibuat oleh :
1. Mirpiana (1952055)
2. Ulpan Sapitra (1952040)
3. Defry Liansah (1952037)
4. Andang Duwi Harmoko (1952056)

KELAS B.2.1
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BATURAJA
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kita hantarkan kepada Allah SWT yang mana atas berkat dan pertolongan – Nya
lah kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang telah di tentukan. Dan tidak lupa
juga kepada teman – teman yang turut andil, terima kasih atas kerja samanya dalam
terselesainya makalah ini.

Solawat serta salam senantiasa kita haturkan kepada suri tauladan kita, Nabi Muhammad
SAW yang selalu kita harapkan syafa'atnya di hari kiamat nanti. Makalah ini saya buat dalam
rangka untuk memperdalam pengetahuan dan pemahaman mengenai Ejaan dengan harapan agar
mahasiswa bisa lebih memperdalam pengetahuan tentang Ejaan. Makalah ini juga dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Dengan segala keterbatasan yang ada penulis
telah berusaha dengan segala daya dan upaya guna menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwasannya makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca untuk menyempurnakan
makalah ini. Atas waktu dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih yang sebanyak –
banyaknya.

Baturaja, April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 1-2

Bab II Pembahasan
A. Pengertian Ejaan....................................................................................................... 3
B. Pemakaian Huruf...................................................................................................... 3
C. Penulisan Kata.......................................................................................................... 4
D. Pemakaian Tanda Baca............................................................................................. 5-6
E. Kata Serapan............................................................................................................. 7

Bab III Penutup


A. Kesimpulan............................................................................................................... 8
B. Saran......................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka..................................................................................................................... 9

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan kerja sehingga digunakan sebagai
alat komunikasi secara langsung dan bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi
secara tertulis. Di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakat
dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infomasi di segala aspek kehidupan
sosial secara baik dan benar. Sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi
sebagai media penyampai informasi secara baik dan tepat. Dengan penyampaian berita atau
materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik dan
benar.

Dalam memadukan suatu kesepakatan dalam etika bahasa, disinilah peran antar buku tersebut
digunakan dalam hal ini kita selaku warga negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan
rambu – rambu ketata bahasan Indonesia yang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD) adalah sub materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memiliki peranan yang cuku
besar dalam mengatur etika bahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat
disampaikan dan dipahami secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan
aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga penggunaan tata bahasa
Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi ejaan?
2. Mendeskripsikan pemakaian huruf?
3. Apa yang di maksud huruf kapital dan huruf miring?
4. Contoh dari huruf kapital dan huruf miring?
5. Apa saja yang termasuk dalam penulisan kata?
6. Bagaimana penulisan kata yang benar?
7. Bagaimana penggunaan tanda baca yang benar?
8. Apakah yang di maksud kata serapan?
9. Bagaimana kata serapan dalam bahasa Indonesia?
10. Dampak dari penggunaan kata – kata serapan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makna ejaan.
2. Mengetahui makna pemakaian huruf yang benar.
3. Mengetahui perbedaan huruf kapital dan huruf miring.
4. Mengetahui apa yang termasuk dalam penulisan kata.
5. Mengetahui cara penulisan kata dengan benar.
6. Mengetahui cara penggunaan tanda baca yang benar.
7. Mengetahui bentuk – bentuk kata serapan.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN EJAAN

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf, kata dan tanda baca sebagai sarananya. Bahasa tersebut menunjukan pengertian kata
Ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafal huruf, suku kata atau
kata, sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekadar masalah
pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menulis bahasa.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Ejaan yang berlaku sekarang adalah Ejaan
yang disempurnakan (EYD) mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ketiga
dalam sejarah Bahasa Indonesia ini merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang
sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang di kenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan
Soewandi (Menteri PP / Republik Indonesia pada saat diresmikan pada tahun 1947).

B. PEMAKAIAN HURUF

Pemakain huruf dalam penulisan dalam bahasa Indonesia haruslah kita perhatian karena itu
menjadi hal yang penting dalam suatu tulisan. terutama penulisan huruf kapital dan huruf
miring.

1. Huruf Kapital
Huruf kapital (huruf besar) adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar
dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dalam kalimat, huruf pertama
nama diri dan sebagainya, seperti: A, B, H.
a. Huruf kapital di awal kalimat
Contoh: Masyarakat kini mencari makanan yang lebih praktis.

b. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama petikan langsung


Contoh: "Selain rasa enak, persiapannya juga praktis, chicken nugget bisa di beli di
supermarket, kita tinggal goreng saja" ucap ny. Lina.

c. Huruf kapital yang digunakan dalam ungkapan kata yang berhubungan dengan kitab suci
atau tuhan.
Conttoh: Tuhan Yang Maha Penyayang

2. Huruf Miring
Huruf Miring adalah huruf yang cetaknya miring, tetapi tidak menyerupai tulisan tangan
seperti pada kursif.

3
a. Huruf miring dalam cetakan dapat dipakai untuk menulis nama buku, majalah dan surah
kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contoh: Buku Kiat Sukses Memasak dipinjam oleh Imam.
b. Huruf Miring dalam cetakan dapat dipakai untuk menuliskan nama ilmiah atau ucapan asing
kecuali yang telah sesuai dengan ejaan.
Contoh: Nugget adalah salah satu jenis makanan siap saji yang banyak digemari anak-anak.

C. PENULISAN KATA

Secara ortografis ada empat macam kata yang harus diperhatikan penulisannya, yaitu kata
dasar, kata beribuhan kata ulang dan kata gabung atau gabungan kata.

1. Penulisan Kata Dasar


Kata dasar, yaitu kata yang belum diberi imbuhan atau belum mengalami proses morofologi
lainnya, ditulis sebagai satu kesatuan, terlepas dari kesatuan lainnya.
Contoh: Kita semua anak Indonesia.

2. Penulisan Kata Berimbuhan


Kata berimbuhan yaitu kata dibentuk dari kata dasar atau bentuk dasar dengan imbuhan
(awalan, sisipan atau akhiran) ditulis dengan aturan sebagai berikut:
Imbuhan (awalan, sisipan dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya sebagai satu
kesatuan.
Contoh: membangun.
Kalau bentuk dasarnya adalah gabungan kata, maka awalan atau akhiran ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikutinya atau mendahuluinya .

3. Penulisan Kata Gabung


Kata gabung atau gabungan kata adalah bentuk yang terdiri dari dua buah kata atau lebih.
Aturan penulisannyasebagai berikut:

 Kata – kata yang membentuk gabungan kata ditulis terpisah satu dengan yang lainnya.
Contoh: Kantor pos, buku pelajaran bahasa Indonesia.

 Gabungan kata yang sudah di anggap sebagai sebuah kata di tulis serangkai menjadi satu.
Contoh: Hulubalang, apabila, barangkali.
 Kata sebuah gabungan kata sekaligus diberi awalan dan akhiran maka harus ditulis
serangakaian sebagai sebuah kata.
Contoh: Melipatgandakan, perkeretaapian.
 Kalau salah satu unsur dari gabungan kata itu (biasanya unsur pertama) tidak dapat
berdiri sendiri serangkai, sebagai sebuah kata.
Contoh: Antarkota.

4
D. PEMAKAIAN TANDA BACA
1. Tanda Titik (.)
 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat bukan pertayaan atau seruan.
Contoh: Ayahku tinggal di solo.
 Tanda titik dipakai padaangka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh: Departemen Pendidikan Nasional.
 Tanda Titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, detik yang menunjukan waktu.
Contoh: Pukul 1.32.20 (Pukul satu lewat tiga puluh lima menit dua puluh detik).
 Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penuis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya atau tenda seru, dan tempat terbit.
Contoh: Anton Siregar, Maret 1920. Azab dan Sengsara. Wellemoden: Balai Pustaka
 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatan yang menunjukan
jumlah.
Contoh: Desa itu berpenduduk 24.200 orang.

2. Tanda Koma (,)


 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh: Saya membeli kertas, pena dan tinta
 Tanda koma di pakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara
berikutnya yang didahului dengan kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan dan kecuali.
Contoh: Saya akan mebeli buku-buku puisi, tetapi kau yang memilihnya
 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Kalau ada undangan, saya akan datang.
 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru seperti oh, ya, wah, aduh dan kasihan.
Contoh: wah, bukan main!
 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: "Saya gembira sekali,"

3. Tanda Titik Koma (;)


 Tanda titik koma dipakai sebagai penganti kata penghubung utnuk memisahkan kalimat
yang setara didalam kalimat majemuk setara.
Contoh: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang dibeli ayahnya.
 tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri penyataan perincian dalam kalimat yang
berupa frase atau kelompok kata. Dalam hubungan itu, sebelum perincian terakhir tidak
perlu digunakan kata dan.
Contoh: Syarat-syarat peneriaan pegawai negeri sipil lembaga ini;
 (1) berkewarganegaraan Indonesia;
 (2) berijaza sarjana S1
5
 (3) berbadan sehat
 (4) bersedia di tempatkan di mana saja.
 Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara atau lebih apabila unsur-
unsur setiap bagian itu dipisah oleh tanda baca dan kata hubung.
Contoh: Ibu membeli buku, pencil, dan tinta ; baju, celana dan kaus; pisang, apel, dan
jeruk.

4. Tanda Titik Dua (:)


 tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengakap yang diikutan rangkaian
atau pemberian.
Contoh: Kita sekarang emerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja dan almari
 Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam
kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, (d) nama kota dan penerbit buku
acuan dalam karangan.
Contoh: Horison, XLIII, No.8/2008:8

E. KATA SERAPAN (5)

Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa Asing yang sudah diintegrasikan kedalam
suatu bahasa dan diterima pemakainya secara umum.

1. Kata Serapan dalam bahasa Indonesia

dalam perkembangan bahasa Indonesia mengambil unsur atau kata dari bahasa lain, seperti
bahasa daerah atau bahasa asing. Sudah banyak kosa kata dari bahasa asing dan daerah yang
digunakan dalam bahasa Indonesia. Terlebih dahulu kata-kata itu hal pengucapan maupun
penulisannya. Kata – kata seperti hal itu lah yang dinamakan dengan Kata – kata Serapan.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini banyak
menyerap kata-kata bahasa lainnya.

2. Dampak Dari Kata – Kata Serapan


Sering masyarakat menggunakan kata-kata serapan dapat menimbulkan dampak positif dan
juga dampak negatif sebagai berikut:

a. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan


Masyarakat telah bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para
remaja juga lebih senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul
dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah mengucapkan kata-kata serapan terkenal
lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia. Seperti, kata "discount" yang
dalam bahasa Indonesianya berarti "potongan harga".

6
b. Dampak Negatif Penggunaan Kata-kata Serapan
Menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah di mata masyarakat. Kecintaan
masyarakat terhadap bahasa Indonesia berkurang.

7
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam uraian di atas maka simpulannya adalah bahasa merupakan jantung dari kehidupan
ini karena tanpa bahasa kita kita tidak akan bisa berinteraksi sama yang lain. Maka dari itu kita
sebagai warga negara Indonesia harus busa menjaga keaslian bahasa Indonesia yang baik dan
benar, karean dipandangnya suatu bangsa itu tidak lepas dari abgai mana kita menggunakan
bahasa yang dapat dipahami atau mudah dimengerti oleh bangsa lain.

B. SARAN

Pada penyajian dalam makalah ini mungkin mungkin tidak menampilkan penjelasan-
penjelasan secara mendalam, selain itu juga penulis meminta kritik dan saran yang membangun
dari pembaca sehingga penulis dapat meng-upgrade diri lebih baik dalam pembuatan laporan
atau makalah.

8
Daftar Pustaka 
http://www.gurupendidikan.net/2015/11/pengertian-dan-contoh-cara-penulisan-
huruf-kapital-serta-huruf-miring.html

http://basasin.blogspot.co.id/2009/05/penulisan-kata.html

http://indomaterikuliah.blogspot.co.id/2014/10/makalah-penulisan-unsur-
serapan.html

http://berbahasa-bersastra.blogspot.co.id/2012/06/pemakaian-tanda-baca-sesuai-
eyd.html

Anda mungkin juga menyukai