Anda di halaman 1dari 45

PROPOSAL

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON

FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.

BANK BPR SULAWESI MANDIRI

ALQADRI SYAHRIR

14179039

INSTITUT BISNIS DAN KEUANGAN NITRO

MAKASSAR

2021
PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN

NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PADA PT. BANK BPR

SULAWESI MANDIRI
NAMA MAHASISWA : ALQADRI SYAHRIR
STB/NIM : 14179039
PROGRAM STUDI : MANAJEMEN
KONSENTRASI : PERBANKAN

NAMA TANDA TANGAN TANGGAL

Megawaty, S.E.,MHRM
Pembimbing

Dr. Sujatmiko, S.E.,M.Si


Ketua Prodi Manajemen S1

ii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PENANGGUNGJAWAB..............................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.....................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................6

A. Landasan Teori.............................................................................6

B. Kerangka Pikir.............................................................................18

C. Hipotesis......................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN............................................................20

A. Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................20

B. Jenis dan Sumber Data...............................................................20

C. Teknik Pengumpulan Data..........................................................21

D. Populasi dan Sampel..................................................................21

E. Definisi Operasional Variabel......................................................22

F. Analisis Data...............................................................................26

G. Sistematika Penulisan ................................................................30

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................32

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pikir..................................................................18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangannya, dunia perbankan saat ini mengalami

kemajuan yang sangat pesat. Hal ini terbukti semakin banyaknya bank

yang didirikan oleh pengusaha swasta nasional maupun bank asing di

Indonesia. Dalam menghadapi persaingan bisnis dunia perbankan

yang semakin ketat perusahaan mengharapkan sumber daya manusia

di dalam suatu perusahaan. Bisa diketahui bahwa sumber daya

manusia memegang peran yang sangat penting dalam

keberlangsungan dan kesuksesan sebuah perusahaan. Perusahaan

harus mengetahui bahwa sumber daya manusia bukan hanya sekedar

aset bagi perusahaan, melainkan mereka juga merupakan mitra

dalam menjalankan bisnis. Oleh sebab itu sumber daya manusia

merupakan aset terpenting dalam perusahaan yaitu sebagai pemikir,

perencana, dan pengendali aktivitas organisasi.

Begitu pula sumber daya manusia Bank BPR SM dikelola

melalui grup sumber daya manusia yang senantiasa berupaya

menyediakan tenaga kerja sesuai kebutuhan organisasi, dan

menekankan bahwa sumber daya manusia dalam hal ini karyawan

berperan penting dalam memberikan pelayanan kepada nasabah.

Sebab itulah setiap karyawan perlu memiliki pengetahuan,

keterampilan, dan tanggung jawab dalam

1
menyelesaikan pekerjaan, sehingga akan menunjang

peningkatan kinerja karyawan.

Menurut Wirawan (2015:20) Sumber Daya Manusia adalah

orang, pegawai, karyawan, buruh yang bekerja untuk suatu organisasi,

perusahaan, lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, tentara, polisi,

dan sebagainya yang direkrut untuk melaksanakan aktivitas

manajemen organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Sehingga

diperlukan sumber daya manusia yang memadai untuk mengikuti

perkembangan saat ini. Agar tercapai tujuan yang diiginkan oleh

perusahaan maka perlu adanya pemberian motivasi sehingga kinerja

karyawan berjalan dengan baik.

Karyawan dapat dikatakan mempunyai kinerja yang baik apabila

karyawan itu melaksanakan pekerjaan dengan baik. Menurut Nirman

dan Amirullah (2015: 174) Kinerja karyawan (job performance) adalah

hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan atau organisasi dalam

melaksanakan tugas dan perkerjaan sesuai tanggung jawab dan

wewenang yang diberikan padanya. Bangun (2012: 231) Kinerja

(performance) adalah hasil perkerjaan yang dicapai seseorang

berdasarkan persyaratan-persyaratan perkerjaan (job requirement).

Perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat apabilan selalu

meningkatkan kinerja karyawannya. Manfaat tersebut antara lain

adalah, pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan

akan cepat terselesaikan, absensi karyawan dapat diperkecil, serta

perpindahan karyawan dapat diperkecil seminimal mungkin.

2
Menurut Suseno (2014) dalam penelitiannya yang berjudul

pengaruh kompensasi finansial dan non finansial terhadap kinerja

karyawan pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember, menyatakan

bahwa pemberian kompensasi finansial dan non finansial berpengaruh

terhadap kinerja karyawan. Adanya rasa puas dengan kompensasi

yang diberikan baik yang berupa kompensasi finansial dan non finansial

yang memadai akan menumbuhkan kinerja karyawan yang tinggi dalam

berkerja, karena para karyawan merasa dihargai dan didukung dalam

bekerja.

Menurut Simamora dalam Gunawan (2015:50) kompensasi

adalah imbalan finansial dan nirwujud serta tunjangan yang diterima

oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan kekaryawanan

sebagai ganti konstribusi mereka terhadap konstribusinya kepada

perusahaan. Kompensasi terdiri dari dua macam, yaitu kompensasi

finansial dan non finansial. Adapun bentuk kompensasi finansial adalah

gaji, tunjangan, bonus (insentif), dan komisi. Sedangkan untuk

kompensasi non finansial diantaranya pelatihan, wewenang dan

tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja yang

mendukung.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis pada PT.

Bank BPR Sulawesi Mandiri, pemberian kompensasi dilakukan

bedasarkan hasil kerja setiap karyawan yang dinilai dengan sistem key

performance indicator (KPI), beberapa tahun terakhir menurut informasi

yang didapat penulis berdasarkan hasil wawancara dari salah satu

3
karyawan bahwa ada beberapa perbedaan kompensasi yang diterima

oleh karyawan dengan alasan kinerja yang kurang baik sehingga

mendapatkan surat peringatan bahkan telah ada dikeluarkan surat

pemutusan hubungan kerja. Sehingga, perbedaan pemberian

kompensasi tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan di PT. Bank BPR Sulawesi Mandiri.

Oleh karena itu dari penjelasan diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian pada PT. Bank BPR Sulawesi Mandiri terkait

kompensasi finansial dan kompensasi non finansial terhadap kinerja

yang dimiliki oleh para karyawan, dengan judul “Pengaruh

Kompensasi Finansial dan Non Finansial Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Bank BPR Sulawesi Mandiri”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas,

maka dapat dirumuskan fokus permasalahan penelitian adalah:

1. Apakah kompensasi finansial berpengaruh terhadap kinerja

karyawan PT Bank BPR Sulawesi Mandiri?

2. Apakah kompensasi non finansial berpengaruh terhadap kinerja

karyawan PT Bank BPR Sulawesi Mandiri?

3. Apakah kompensasi finansial dan non finansial berpengaruh

terhadap kinerja karyawan PT Bank Sulawesi Mandiri ?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

4
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi finansial terhadap

kinerja karyawan PT. Bank BPR Sulawesi Mandiri.

b. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi non-finansial

terhadap kinerja karyawan PT. Bank BPR Sulawesi Mandiri.

c. Untuk mengetuhi pengaruh kompensasi finansial dan non

finansial terhadap kinerja karyawan PT. Bank BPR Sulawesi

Mandiri.

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:

a. Bagi perusahaan, hasil penelitian diharapkan dapat

memberikan masukan bagi perusahaan untuk melakukan

evaluasi dalam manajemen perusahaan dan menjadi

pedoman dalam kinerja karyawan lewat kompensasi.

b. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi salah satu referensi tentang kinerja dan kompensasi.

5
6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Perilaku Organisasi

a. Pengertian Perilaku Organisasi

Menurut Robbins dan Judge (2015:5), perilaku organisasi

sebuah bidang studi, berarti ia merupakan area keterampilan

yang jelas dengan tubuh keilmuan yang umum. Apa yang di

pelajarinya? Hal ini mempelajari tiga penentu perilaku dalam

organisasi, yaitu individu, kelompok, dan struktur. Selain itu,

perilaku organisasi menerapkan pengetahuan yang diperoleh

mengenai individu, kelompok, dan efek dari struktur terhadap

perilaku untuk membuat organisasi bekerja dengan lebih efektif.

Menurut Mulyadi (2015:11) perilaku organisasi adalah

“Aktualisasi pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana

orang bertindak di dalam organisasi”.

b. Fungsi dan Tujuan Perilaku Organisasi

Menurut Robbins dan Judge (2015:2) fungsi dan tujuan

perilaku organisasi antara lain sebagi berikut:

1) Fungsi Manajemen

Pada awal Abad ke-20, industrialis Prancis Henry

Fayol menulis bahwa semua manajer melakukan lima fungsi

manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, komando,

7
8

koordinasi, dan pengendalian. Saat ini, penulis telah

menggabungkannya dalam empat bagian yaitu sebagai

berikut:

a) Fungsi perencanaan mencakup tujuan, menyusun

strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut,

serta mengembangkan serangkaian rencana untuk

mengintegrasikan dan mengoordinasikan aktivitas.

b) Fungsi pengorganisasian ini termasuk menentukan tugas-

tugas apa yang akan dikerjakan, siapa yang

mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas ini

dikelompokkan, siapa yang melapor pada siapa, dan

dimana keputusan harus dibuat.

c) Fungsi kepemimpinan suatu fungsi yang mencakup

memotivasi pekerjaan, mengarahkan aktivitasnya,

memilih saluran komunikasi yang paling efektif, dan

menyelesaikan konflik.

d) Fungsi pengendalian yaitu aktivitas pengawasan untuk

memastikannya tercapai sesuai rencana dan mengoreksi

setiap devisian signifikan.

2) Peranan Manajemen

Berdasarkan teori Robbins dan Judge yang dikutip

oleh Mintzberg (2015:3) menyimpulkan bahwa manajer

melaksanakan sepuluh peranan atau serangkaian perilaku


9

yang berbeda dan berhubungan satu sama lain kesepuluh

peranan ini terutama bersifat sebagai berikut:

a) Peranan interpersonal, semua manajer diharuskan

untuk melaksanakan tanggung jawab yang bersifat

seremonial dan simbolis. Misalnya, ketika pemimpin

universitas memimpin wisuda atau pengawas pabrik

memandu sekelompok mahasiswa SMA dalam tur

pabrik, ia bertindak memerankan figur pemimpin.

b) Peran informasional semua manajer, pada tingkat

tertentu memperoleh informasi dari luar organisasi dan

institusi, khususnya melalui media berita (termasuk

internet) dan berbicara dengan orang lain untuk

mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang

mungkin sedang direncanakan pesaing, dan

sebagainya.

c) Peran memutuskan, Mintzberg mengidentifikasi empat

peran yang membutuhkan keputusan. Dalam peranan

wirausaha, manajer mengawali dan mengawali dan

mengawasi proyek-proyek baru yang akan

meningkatkan kinerja organisasi.

3) Keterampilan Manajemen

Cara lain untuk mengetahui apa yang dilakukan

manajer adalah dengan melihat keterampilan atau


10

kompetensi yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuannya.

Adapun beberapa keterampilan manajemen antara lain:

a) Keterampilan teknis, mencakup kemampuan untuk

mengaplikasikan pengetahuan atau keterampilan

khusus.

b) Keterampilan manusiawi, kemampuan untuk

memahami, berkomunikasi, memotivasi, dan

mendukung orang lain, baik dalam individu maupun

kelompok, mendefinisikan keterampilan manusia.

c) Keterampilan konseptual, manajer harus memiliki

kemampuan mental untuk menganalisis dan

mendiagnosis situasi yang kompleks.

c. Model Perilaku Organisasi

Menurut Robbins dan Judge (2015:17) sebuah model

adalah sebuah abstraksi dari realita, sebuah representasi yang

disederhanakan dari beberapa fenomena dunia nyata. Hal

tersebut mengajukan tiga jenis variabel yaitu sebagai berikut:

1) Masukan, yaitu variabel seperti kepribadian, struktur

kelompok,dan budaya organisasi yang berujung pada

proses.

2) Proses, yaitu tindakan-tindakan yang individu, kelompok,

dan organisasi terlibat di dalamnya sebagai hasil dari

masukan dan berunjung pada hasil tertentu.


11

3) Keluaran, yaitu variabel-variabel kunci yang ingin anda

jelaskan atau prediksi, dan yang dipengaruhi oleh beberapa

variabel lainnya.

2. Kompensasi

a. Pengertian Kompensasi

Menurut Hasibuan (2017:119) konpensasi adalah semua

pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak

langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa

yang diberikan kepada perusahaan. Pembentukan sistem

konpensasi yang efektif merupakan bagian penting dari

menejemen sumber daya manusia karena membantu menarik

dan mempertahankan pekerjaan-pekarjaan yang berbakat.

Selain itu sistem konpensasi perusahaan memiliki dampak

terhadap kinerja strategis.

Menurut Wibowo (2011:348), kompensasi merupakan

kontraprestasi terhadap penggunaan tenaga atau jasa yang

telah diberikan oleh tenaga kerja. Wibowo juga mengatakan

kompensasi merupakan jumlah paket yang ditawarkan

organisasi kepada pekerja sebagai imbalan atas penggunaan

tenaga kerjanya.

b. Jenis-jenis Kompensasi

Banyak pendapat yang menyatakan tentang jenis-jenis

kompensasi yang diterima oleh karyawan sebuah perusahaan.


12

Salah satunya menurut Rivai (2014:542), kompensasi terbagi

menjadi dua yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non

finansial:

1) Kompensasi Finansial

Menurut Bangun (2012:255) kompensasi

finansial

Adalah bentuk kompensasi yang dibayarkan kepada

karyawan dalam bentuk uang atas jasa yang mereka

sumbangan pada pekerjaannya. Menurut Rivai (2014:544)

kompensasi finansial terdiri atas dua bagian yaitu

kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung

(tunjangan).

a) Kompensasi Finansial Langsung

(1) Gaji, adalah balas jasa dalam bentuk uang yang

diterima karyawan sebagai konsekuensi dari

kedudukannya sebagai seorang karyawan yang

memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam

mencapai tujuan perusahaan.

(2) Bonus, merupakan tambahan kompensasi di luar

gaji atau upah yang di berikan organisasi.

Pemberian bonus pada umunya didasarkan pada

produktivitas, jumlah keuntungan perusahaan,

tingkat kehadiran, prestasi kerja, dan efektivitas

biaya.
13

(3) Insentif, merupakan imbalan langsung yang

dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya

melebihi standar yang ditentukan. Insentif

merupakan bentuk lain dari upah langsung di luar

upah dan gaji yang merupakan kompensasi tetap,

yang biasa disebut kompensasi berdasarkan kinerja

(pay for performance plan).

b) Kompensasi Finansial Tidak Langsung (Fringe Benefit)

Fringe Benefit merupakan kompensasi tambahan

yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan

terhadap semua keryawan sebagai upaya meningkatkan

kesejahteraan para karyawan. Contohnya, berupa

fasilitas-fasilitas, seperti: asuransi-asuransi,tunjangan-

tunjangan, uang pensiun, dan lain-lain.

2) Kompensasi Nonfinansial

Menurut Bangun (2012:257) kompensasi non-

finansial merupakan imbalan yang diberikan kepada

karyawan bukan dalam bentuk uang, tetapi lebih mengarah

pada pekerjaan yang menantang, imbalan karir, jaminan

sosial, atau bentuk-bentuk lain yang dapat menimbulkan

kepuasan kerja. Berbagai faktor yang termasuk pada

kompensasi non-finansial, yaitu:

a) Kebijakan Organisasional
14

Kebijakan organisasional (organizational policy)

adalah pedoman yang ditetapkan organisasi pada awal

kegiatan yang dapat dijadikan dalam pengambilan

keputusan. Kebijakan organsasional yang tepat akan

dapat memengaruhi kinerja para anggota organisasi dan

arah organisasi di masa akan datang. Kebijakan-

kebijakan organisasional yang berkaitan dengan sumber

daya manusia memperlihatkan kepedulian organisasi

terhadap anggotanya dapat berfungsi sebagai

kompensasi. Karyawan memandang pekerjaan mereka

memberikan kepuasan merupakan bagian dari

kompensasi.

b) Manajer yang Berkualitas

Kualitas kerja karyawan akan bergantung pada

kualitas manajer dan mempunyai kaitan dengan hasil-

hasil organisasional. Bukan hanya itu, manajer yang

kurang berkualitas akan mengakibatkan tidak

terpuaskannya karyawan bekerja yang berdampak

pada penurunan produktivitas.

c) Rekan Sekerja

Manusia umumnya menyukai hidup berkelompok

karena kelemahan pada dirinya akan dapat dibantu

rekannya yang lain, demikian pula manusia suka


15

menyumbangkan kelebihan yang ada pada dirinya

kepada orang yang membutuhkannya.

d) Waktu yang Fleksibel

Bagi kebanyakan orang, waktu sama pentingnya

dengan uang, bahkan ada beberapa orang

mengutamakan waktu dari pada faktor lain. Sebagian

orang menempatkan bahwa tanggung jawab pekerjaan

memiliki kepentingan yang sama dengan keluarga

bahkan melebihinya. Orang-orang sangat mengiginkan

keseimbangan, untuk memenuhi kepentingan itu

membutuhkan waktu yang fleksibel dalam pekerjaannya.

e) Pembagian Pekerjaan

Setaiap karyawan mempunyai job description

yang dibuat oleh atasan supaya setiap karyawan

bertanggung jawab atas beban kerja yang diberikan.

Sehingga setiap karyawan tidak saling mengharapkan.

c. Fungsi Pemberian Kompensasi

Fungsi pemberian kompensasi menurut Samsuddin (2010:188)

yaitu sebagai berikut:

1) Pengalokasian sumber daya manusia secara efisien, fungsi

ini menunjukkan pemberian kompensasi pada karyawan

yang berprestasi akan mendorong mereka untuk bekerja

lebih baik.
16

2) Penggunaan sumber daya manusia secara lebih efisien dan

efektif, dengan pemberian kompensasi kepada karyawan

mengandung implikasi bahwa organisasi akan

menggunakan tenaga karyawan dengan seefisien dan

seefektif mungkin.

3) Mendorong stabilitas dan pertumbuhan eknomi, sistem

pemberian kompensasi dapat membantu stabilisasi

organisasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan.

d. Tujuan Pemberian Kompensasi

Menurut Notoadmojo (1992) yang dikutip oleh

Sutrisno

(2010:188), ada beberapa tujuan dari pemberian kompensasi

yang perlu diperhatikan, yaitu:

1) Menghargai prestasi kerja, dengan pemberian kompensasi

yang memadai adalah suatu penghargaan organisasi

terhadap prestasi kerja para karyawan.

2) Menjamin keadilan, dengan adanya sistem kompensasi

yang baik akan menjamin terjadinya keadilan diantara

karyawan dalam organisasi.

3) Mempertahankan karyawan, dengan sistem kompensasi

yang baik, para karyawan akan lebih survival bekerja pada

organisasi itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya karyawan


17

dari organisasi itu mencari pekerjaan yang lebih

menguntungkan.

4) Memperoleh karyawan yang bermutu, dengan sistem

kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon

karyawan akan lebih banyak pula peluang untuk memilih

karyawan yang terbaik.

5) Pengendalian biaya, dengan sistem pemberian kompensasi

yang baik, akan mengurangi seringnya melakukan

rekrutmen, sebagai akibat semakin seringnya karyawan

yang keluar mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan

di tempat lain.

6) Memenuhi peraturan-peraturan, sistem kompensasi yang

baik merupakan tuntutan dari pemerintah. Suatu

perusahaan yang baik dituntut adanya sistem administrasi

kompensasi yang baik pula.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

Menurut Sutrisno (2016:199) mengemukakan bahwa

besar kecilnya kompensasi di pengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya kompensasi tersebut

di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Tingkat biaya hidup

2) Tingkat kompensasi yang berlaku di perusahaan lain

3) Tingkat kemampuan perusahaan

4) Jenis pekerjaan dan besar kecilnya tanggung jawab


18

5) Perutaran perundang-undangan yang berlaku

6) Peranan serikat buruh

3. Penelitian Terdahulu

a. Penelitian yang dilakukan Lenni (2014) dengan judul Pengaruh

Kompensasi Finansial dan Nonfinansial Terhadap Kinerja

Karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field kabupaten Bulungan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh kompensasi finansial dan non finansial terhadap

kinerja karyawan. Hasil penelitian meyatakan bahwa

kompensasi finansial dan non finansial memiliki pengaruh yang

signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan

b. Penelitian yang dilakukan Pratama (2015) dengan judul

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada

karyawan PT. Asuransi Jiwasraya Persero Regional Office

Malang). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana

pengaruhnya kompensasi finansial dan non finansial terhadap

seluruh proses kinerja karyawan di PT. Asuransi Jiwasraya

(Persero) Regional Office Malang. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa kompensasi finansial dan non finansial

berpengaruh posifif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

c. Penelitian yang dilakukan Amirullah (2012) dengan judul

Pengaruh kompensasi finansial dan nonfinansial terhadap

kinerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Wilayah Makassar. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui


19

pengaruh kompensasi finansial dan non finansial terhadap

kinerja karyawan dan ada tidaknya perbedaan kinerja antara

karyawan tetap dan karyawan kontrak PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk. Wilayah Makassar. Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa kompensasi finansial dan non finansial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

tetap dan karyawan kontrak.

d. Penelitian yang dilakukan Tingkir (2015) dengan judul Pengaruh

Kompensasi Finansial dan Non Finansial terhadap kinerja

karyawan pada PT.Bank Prima Master Kantor Pusat Surabaya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengeruh

kompensasi finansial dan non finansial terhadap kinerja

karyawan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kompensasi

finansial dan non finansial berpengarih positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

B. KERANGKA PIKIR

Gambar 2.1
Kerangka pikir

PT. Bank Perkreditan


Rakyat Sulawesi Mandiri

Sumber Daya
Manusia

Feedback

Kompensasi Kompensasi Non


Finansial (X1) Finansial (X2)
20

Kinerja Karyawan
(Y)

Kesimpulan dan Saran

Keterangan:

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat

Sulawesi Mandiri dengan melihat pengaruh kompensasi finansial dan

kompensasi non finansial yang variabel independen dari penelitian ini

sehingga variabel independen tersebut secara parsial mempengaruhi

kinerja karyawan dan ditarik kesimpulan dan saran untuk menjadi bahan

masukan yang akan dikembangkan kepada perusahaan.

C. HIPOTESIS

Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan

diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1 : Diduga kompensasi finansial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank

Perkreditan Rakyat Sulawesi Mandiri

Hipotesis 2 : Diduga kompensasi non finansial positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Perkreditan

Rakyat Sulawesi Mandiri


21

Hipotesis 3 : Diduga kompensasi finansial dan non finansial

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada

PT. Bank Perkreditan Rakyat Sulawesi Mandiri


BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

penulis melakukan penelitian pada PT. Bank Perkreditan Rakyat

Sulawesi Mandiri,  Jl. Kakatua No. 47 Makassar dan waktu penelitian

kurang lebih 1 bulan.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Kualitatif, yaitu data berupa catatan atau tulisan yang

diperoleh dari berbagai sumber seperti kuesioner, gambaran

umum perusahaan serta data lainnya yang berkaitan dengan

penelitian.

b. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari jumlah

karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Sulawesi Mandiri yang

ada kaitannya dengan kajian yang akan diteliti.

2. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari karyawan

berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner yang

dibagikan.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan

dan dokumen dari PT. Bank Perkreditan Rakyat Sulawesi

Mandiri.

22
23

C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Studi kepustakaan

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara

pengumpulan data atau informasi lainnya dari berbagai buku-buku

literatur, tulisan-tulisan dan situs-situs yang berkaitan dengan

penelitian untuk memperoleh landasan teori, serta penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam

penelitian ini.

2. Studi Lapangan

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

media kuesioner, kuesioner merupakan suatu daftar yang berisi

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada

responden sebagai wujud memperoleh data, khususnya tentang

kepemimpinan dan kerjasama tim.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017: 215) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari atas objek-objek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penelitian

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini menjadi populasi adalah seluruh

karyawan organik pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Sulawesi

Mandiri, yang berjumlah 33 orang.


24

2. Sampel

Menurut Siregar (2013: 145) sampel adalah suatu prosedur

dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan

dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki

dari suatu populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini diambil

dengan menggunakan metode sampling jenuh. Menurut Sugiyono

(2018:85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi relatif kecil atau penellitian yang ingin

membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah

lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi

dijadikan sampel.

Jadi, sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah

33 orang yang merupakan karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat

Sulawesi Mandiri.

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Dalam penelitian ini, digunakan beberapa istilah sehingga

didefenisikan secara operasional agar menjadi petunjuk dalam

penelitian ini. Defenisi operasional tersebut antara lain:

a. Kompensasi Finansial (X1)

Menurut Bangun (2012:255), kompensasi finansial adalah

bentuk kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan dalam

bentuk uang atas jasa yang mereka sumbangkan pada


25

pekerjaannya. Adapun faktor-faktor kompensasi finansial terdiri atas

dua bagian yaitu:

a. Kompensasi Finansial Langsung

1) Gaji, adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima

karyawan sebagai konsenkuensi dari kedudukannya sebagai

seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan

pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan.

2) Bonus, merupakan tambahan kompensasi di luar gaji atau upah

yang di berikan organisasi.

3) Insentif, merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada

karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.

b. Kompensasi Finansial Tidak Langsung

Fringe Benefit merupakan kompensasi tambahan yang

diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua

karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan para

karyawan.

b. Kompensasi Non Finansial (X2)

Menurut Bangun (2012:257), kompensasi non finansial

merupakan imbalan yang diberikan kepada karyawan bukan

dalam bentuk uang, tetapi lebih mengarah pada pekerjaan yang

menantang, imbalan karir, jaminan sosial, atau bentuk-bentuk lain

yang dapat menimbulkan kepuasan kerja. Adapun indikator

kompensasi non finansial, yaitu:

a. Kebijakan Organisasional
26

Kebijakan organisasional (organizational policy) adalah

pedoman yang ditetapkan organisasi pada awal kegiatan yang

dapat dijadikan dalam pengambilan keputusan.

b. Manajer yang Berkualitas

Kualitas kerja karyawan akan bergantung pada kualitas

manajer dan mempunyai kaitan dengan hasil-hasil organisasional.

c. Rekan Sekerja

Manusia umumnya menyukai hidup berkelompok karena

kelemahan pada dirinya akan dapat dibantu rekannya yang lain,

demikian pula manusia suka menyumbangkan kelebihan yang ada

pada dirinya kepada orang yang membutuhkan.

d. Waktu yang Fleksibel

Bagi kebanyakan orang, waktu sama pentingnya dengan

uang, bahkan ada beberapa orang mengutamakan waktu dari pada

faktor lain.

e. Pembagian Pekerjaan

Setiap karyawan mempunyai job description yang dibuat oleh

atasan supaya setiap karyawan bertanggung jawab atas beban

kerja yang diberikan, sehingga setiap karyawan tidak saling

mengharapkan.

c. Kinerja (Y)

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang

secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan

tugasnya. Adapun indikator dari kinerja antara lain:


27

a. Kualitas (Mutu)

Kualitas merupakan suatu tingkat dimana proses atau hasil

dari penyelesaian suatu kegiatan mendekati titik kesempurnaan.

b. Kuantitas (Jumlah)

Kuantitas merupakan produksi yang dihasilkan dapat

ditunjukkan dalam bentuk satuan mata uang, jumalah unit, atau

jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan.

c. Waktu (Jangka Waktu)

Jangka waktu merupakan di mana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai dengan

batas waktu yang telah ditetapkan sebelumnya.

d. Penekanan Biaya

Biaya yang dikeluarkan untuk setiap aktivitas perusahaan

sudah dianggarkan sebelum aktivitas dijalankan. Artinya dengan

biaya yang sudah dianggarkan tersebut merupakan sebagai

acuan agar tidak melebihi dari yang sudah dianggarkan.

e. Pengawasan

Pada dasarnya situasi dan kondisi selalu berubah dari

keadaan yang baik menjadi tidak baik atau sebaiknya. Oleh

karena itu, setiap aktivitas pekerjaan memerlukan pengawasan

sehingga tidak melenceng dari yang telah ditetapkan.

f. Hubungan antar karyawan


28

Penilaian kinerja sering kali dikaitkan dengan kerja sama

atau kerukunan antar karyawan dan antar pimpinan. Hubungan

ini

seringkali juga dikatakan sebagai hubungan antar perseorangan.

Adapun model angket yang digunakan adalah Skala likert.

Sugiyono (2017: 93) mengatakan bahwa skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan prestasi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti,

yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert maka peubah yang akan diukur

dijabarkan menjadi sub peubah (indikator) kemudian dijabarkan

lagi menjadi komponen-komponen yang dapat diukur (deskriptor).

Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative,

seperti:

SS = Sangat Setuju diberi skor 5


S = Setuju diberi skor 4
RG = Ragu-ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
F. ANALISIS DATA

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah

metode analisis deskriptif kuantitatif. Penulis akan menganalisis

bagaimana pengaruh kepemimpinan dan kerjasama tim terhadap kinerja

karyawan.
29

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas adalah pengujian validitasi atau kesahihan

menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa

yang ingin diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid

berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur

apa yang seharusnya diukur. Dimana dikatakan valid jika nilai

korelasi lebih kecil dari tingkat signifikansi 5% atau 0.05

(Siregar, 2013:52)

b. Uji Reliabilitas adalah ketepatan hasil yang diperoleh suatu

pengukuran. Uji reliabilitas dilakukan dengan uji alpha

Cronbach. Jika alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya alat

ukur tersebut diuji. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui

konsistensi (keandalan) kuesioner dengan menggunakan SPSS.

Jika koefisien cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0.6

maka instrument cukup realibel. (Siregar, 2013:55)

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil

analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis

dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang

meliputi uji normalis, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi. Namun dalam penelitian ini hanya menggunakan uji

normalis dan uji multikoloneritas. Adapun masing-masing pengujian

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


30

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan

untuk menguji apakah dari variabel – variabel yang digunakan

dalam regresi mempunyai ditribusi normal atau tidak (Widodo,

2017:78).

b. Uji Multikolinieritas

Uji Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah

model regresi memiliki korelasi antar variabel independen.

(Widodo, 2017:78) Jika terjadi korelasi (hubungan), maka

terdapat masalah multikolinieritas. Pengujian terhadap ada

tidaknya multikolonearitas dilakukan dengan metode VIF

(Variance Inflation Factor) dengan ketentuan:

1) Bila VIF > 10 terdapat masalah multikolonearitas

2) Bila VIF < 10 tidak terdapat masalah multikolonearitas

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda berguna untuk menganalisis

hubungan liner antara 2 variabel bebas (independen) atau lebih

dengan 1 variabel terikat (dependen) (Basuki dan Prawanto,

2016:80). Suatu analisis yang menguji pengaruh kepemimpinan dan

kerjasama tim terhadap kinerja karyawan padaPT. Bank Sulselbar

Kantor Pusat Makassar, Pengujian kebenaran hipotesis dalam

penelitian ini melalui persamaan model regresi, yaitu sebagai

berikut:
31

Y =α + β 1 X 1+ β2 X 2 +e

Dimana:

Y = Kinerja karyawan

X1 = Kepemimpinan

X2 = Kerjasama tim

α = Konstanta/intercept

β = Koefisien regresi variabel X

e = Error disturbance

4. Koefisien Determinasi (R2)

Basuki dan Prawoto (2016:17) mengatakan bahwa Koefisien

determinasi (R2) adalah koefisien yang menjelaskan hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen. Untuk

mengetahui besarnya variabel bebas dalam mengetahui variabel

terkait, dapat diketahui melalui nilai koefisien determinasi yang

ditunjukkan oleh nilai R Square (R2). Jika R2 mendekati angka 1,

maka dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam

model regresi tersebut dalam menerangkan variasi variabel

terkaitnya. Sebaliknya, jika R 2 mendekati angka 0, maka semakin

lemah variabel bebas menerangkan variabel terkait.

5. Pengujian Hipotesis

a. Uji Partial (Uji t)

Untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terkait (Basuki dan

Prawoto, 2016:88). Pengujian dapat dilakukan dengan


32

membandingkan nilai signifikan t dengan tingkat α yang

digunakan (dalam penelitian ini menggunakan tingkat (α)

sebesar 5% atau 0,05). Syarat-syarat adalah sebagai berikut:

a. Jika Signifikansi t > 0,05, maka variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Jika signifikansi t < 0,05, maka variabel independen

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Simultan (Uji F)

Hasil uji kelayakan model (Uji F) menunjukkan apakah

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen. Annova (Analisis of Variance) dapat digunakan untuk

melakukan uji signifikansi simultan (Ghozali, 2012:97).

Pengujian dilakukan untuk melihat apakah semua variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikansi terhadap

variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan signifikansi

(α) 0.05 atau 5% untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini diterima atau ditolak dilakukan dengan cara

menguji nilai F.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk memberikan gambaran mengenai keseluruhan penelitian

ini, maka penulis menguraikan isi setiap bab yang dibahas sebagai

berikut:
33

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan, dalam bab ini

menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, serta tujuan

dan kegunaan penulisan.

Bab kedua, merupakan bab tinjauan pustaka, dalam bab ini

menguraikan landasan teori dan kerangka pikir.

Bab ketiga, merupakan bab metode penelitian, dalam bab ini

menguraikan lokasi dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, teknik

pengumpulan data, populasi dan sampel, definisi operasional, analisis

data dan sistematika penulisan.

Bab keempat, merupakan bab hasil penelitian dan pembahasan,

dalam bab ini menguraikan gambaran umum unit penelitian, hasil

penelitian, dan pembahasan.


34

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, Asriyanti. 2012. “PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN


NONFINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK
RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. WILAYAH MAKASSAR”.
Skripsi. Program Studi Akuntansi, Program Sarjana Ekonomi
Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin Makassar.
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Erlangga.
Basuki Agus Tri dan Prawoto, Nano, 2016. Analisis Regresi Dalam
Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS dan
Eviews, Depok : PT.Rajagrafindo Persada.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS, Semarang : Edisi Keempat, Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hasibuan,Malayu.S.P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Lenni, Nor. 2014. “Pengaruh Kompensasi Finansial dan Nonfinansial
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pertamina EP Bunyu Field
kabupaten Bulungan”. eJournal Ilmu Administrasi Bisnis, 2014, 2
(4) : 513 – 526.
Mulyadi, D. 2015. Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan.
Cetakan Pertama. Bandung PT. Alfabet.
Nirman, Umar., dan Amirullah. 2015. Pendekatan Riset: Manajemen
Sumber daya Manusia & Perilaku Organisasi, Malang: Sinar
Akademika Malang.
Pratama, Stefanus Andi. 2015. “PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN ( STUDI PADA KARYAWAN PT.
ASURANSI JIWASRAYA PERSERO REGIONAL OFFICE
MALANG )”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.25 No.1 Agustus 2015.
Rivai, Veitzhal & Sagala, E. J. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Robbins, Stephen P dan Judge, Timothy A. 2015. Perilaku Organisasi.
Edisi 16. Jakarta : Salemba Empat.
35

Samsudin, Sadili, 2010, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan


Ketiga, Bandung: CV Pustaka Setia.
Siregar, Syofian, 2013. Statistik Ptametrik untuk Penelitian
Kuantitatif, Yogyakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian, Bandung : Penerbit Alfabeta.
Sutrisno, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
--------, 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana.
Tingkir, Merlyn Shia Dewi. 2015. “PENGARUH KOMPENSASI
FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT.BANK PRIMA MASTER KANTOR
PUSAT SURABAYA”. AGORA, JURNAL MAHASISWA
MANAJEMEN BISNIS, Vol.3 No.2 (2015).
Wibowo. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Widodo, 2017. Metodologi Penelitian Populer dan Praktis, Jakarta :
Rajawali Pers.
Wirawan. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. Jakarta :
PT. RajaGrafindo Persada.
L

N
Lampiran 1

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

(Pada PT. Bank BPR SULAWESI MANDIRI)

DATA RESPONDEN

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab seluruh

penyataan yang ada dengan jujur dan sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya.

A. Identitas Responden

1. Nama :........................................ (Boleh Tidak Diisi)

2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia : 20 - 30 tahun > 40 - 50 tahun

> 30 - 40 tahun > 50 tahun

4. Pendidikan terakhir : .....................................................

5. Lama bekerja : 1 - 3 tahun > 6 - 10 tahun

> 3 - 6 tahun > 10 tahun

B. Petunjuk pengisian :

Beri jawaban atas pernyataan – pernyataan di bawah ini dengan

cara memberikan tanda “√” pada salah satu skor yang paling sesuai

dengan Anda, dengan ketentuan :

SS = Sangat Setuju (5)


S = Setuju (4)

KS = Kurang Setuju (3)

TS = Tidak Setuju (2)

STS = Sangat Tidak Setuju (1)

Tidak ada jawaban yang benar atau salah, sehingga memungkinkan

anda untuk secara bebas memilih alternative jawaban sesuai dengan

pandangan dan pengalaman yang anda rasakan selama menjadi

karyawan.
KOMPENSASI FINANSIAL
NO. PERNYATAAN SS S KS TS STS

Karyawan menerima gaji yang


1 layak dari perusahaan.

Perusahaan memberikan bonus


2 berdasarkan produktivitas

karyawan.
Perusahaan memberikan insentif
3 kepada karyawan yang

berprestasi.
Karyawan mendapatkan fasilitas

berupa asuransi kesehatan dan


4
tunjangan pensiun dari

perusahaan.
KOMPENSASI NON FINANSIAL

NO. PERNYATAAN SS S KS TS STS


Perusahan tempat karyawan bekerja,

memberikan kepercayaan kepada

karyawan untuk mempertanggung


1
jawabkan tugas-tugasnya.
Karyawan memiliki atasan yang

berkualitas dalam mengarahkan


2
karyawannya.

Karyawan memiliki rekan kerja yang


3 dapat diajak kerjasama.

Perusahaan memberikan waktu kerja


4 yang fleksibel kepada karyawannya.

Atasan memberikan pekerjaan sesuai


5 dengan beban kerja karyawan.
KINERJA KARYAWAN

N0 PERNYATAAN
SS S KS TS STS
Karyawan dapat menyelesaikan

1. pekerjaan dengan kualitas yang

baik
Karyawan memiliki tingkat

2. kuantitas kerja yang sangat

maksimal

Karyawan mempergunakan

3. waktu semaksimal mungkin

dalam bekerja

Karyawan bekerja sesuai dengan

4. biaya yang sudah dianggarkan

sebelumnya.
Karyawan berusaha mematuhi

5. peraturan yang ada walaupun

tidak ada pengawas


Karyawan memiliki sikap

6. kerjasama yang baik dalam

melakukan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai