Anda di halaman 1dari 39

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANPERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)
Adinda Malicha Putri 21120003/AKT X/2020
Program Profesi S1 Keperawatan

LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE

A. Definisi
Menurut Wagiyo & Putrono (2016) Ante Natal Care (ANC) adalah suatu
pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada wanita selama hamil,
misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk
pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses
persalinan dan kelahiran supaya ibu siap mengahadapi peran baru sebagai
orangtua.
Ante Natal Care (ANC) ialah suatu program yang terencana berupa
observasi, edukasi, dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk
memperoleh suatu proses kehamilan dan persiapan persalinan yang aman
dan memuaskan (Walyani, 2015).
Antenatal care(ANC) merupakan pengawasan wanita hamil secara teratur
dan tertentu dengan tujuan menyiapkan fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan nifas
(Wignjosastro,2012).
B. Tujuan Pemeriksaan Kehamilan (ANC/AntenatalCare)
Tujuan pemeriksaan kehamilan menurut Kementrian Kesehatan RI (2010)
adalah :
1. TujuanUmum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal
yang berkualitas sehingga mampu menjalani kehamilan dengan sehat,
bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat.
2. TujuanKhusus
a. Meminimalkan “missed opportunity” pada ibu hamil dengan
menyediakan pelayanan antenatal yang terpadu, komprehensif, serta
berkualitas.
b. Memberikan konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,
c. Konseling kb dan pemberian asi
d. Mendeteksi secara dini adanya kelainan atau penyakit yang diderita
ibu hamil serta dapat melakukan intervensi yang tepat tehadap
kelainan atau penyakit sedini mungkin pada ibu hamil sehingga
dapat melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai dengan sistem rujukan yang sudah ada.
e. Sebagai ajang promosi kesehatan dan pendidikan tentang kehamilan,
persalinan, dan persiapan menjadi orang tua (simpson &creehan,
2008 dalam novita, 2011).
C. Jadwal pemeriksaan Antenatal Care
Menurut Walyani (2015) jadwal pemeriksaan ANC adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan pertama
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
2. Pemeriksaan ulang
a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6-7 bulan
b. Seetiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 8 bulan
c. Setiap 1 minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai terjadi
persalinan.
D. Standar Asuhan Pelayanan PemeriksaanKehamilan/ANC
1. Ukur Tinggi Badan dan Timbang Berat Badan
Tinggi badan untuk mengetahui Bila tinggi badan < 145 cm, maka
factor risko panggul sempit, kemungkinan sulit melahirkan secara
normal (Prawirohardjo,2013).
Berat badan Untuk mengetahui kenaikan berat badan ibu selama hamil.
Semakin besar kehamilan janin yang dikandung ibu seharusnya juga
semakin tumbuh dan berkembang secara normal tanpa hambatan
dengan demikian berat badan ibu akan bertambah dari sebelumya.
(Prawirohardjo, 2011).
Peningkatan berat badan ibu hamil tiap trimester :
a. Trimester I : kenaikan berat badan 0,7-1,4 kg
b. Trimester II : kenaikan berat badan antara 0,3-0,4 kg/hari
c. Trimester ke III : kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari 0,5
kg/minggu.(Husni,2014).
Kenaikan rata-rata berat badan normal ibu hamil yaitu 6,5-16 kg.
(Prawirohardjo, 2010).
Berat badan ideal untuk ibu hamil sendiri tergantung dari IMT (Indeks
Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh (IMT) adalah
hubungan antara tinggi badan dan berat badan. Ada rumus tersendiri
untuk menghitung IMT anda yakni (Prawihardjo, 2013).

Rumus : IMT = Berat Badan (kg)

(Tinggi Badan (m)2

Tabel 2.1 Rekomendasi Berat Badan Selama Kehamilan


Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

Kategori IMT Rekomendasi (Kg)

Rendah
< 19,8 12,5 – 18
(Underweight)
Normal
19,8 – 26 11,5 – 16
(Normoweight)
Tinggi
26-29 7 – 11,5
(Overweight)
Obesitas > 29 ≥7

Gemeli 16 – 20,5

Sumber :(Prawirahardjo,2010)

E. Klasifikasi
Menurut Yuni Kusmiyati,dkk (2010) menyatakan, usia kehamilan dibagi
menjadi:
1. Kehamilan Triwulan I: 0- 12 minggu
2. Kehamilan Triwulan II: 12- 28 minggu
3. Kehamilan Triwulan III: 28-40 minggu

F. Tanda - tanda Kehamilan


Tanda – tanda kehamilan sesuai umur kehamilan
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul
pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan
psikologi pada masa kehamilan (Walyani, 2015). Tanda-tanda kehamilan
ada tiga yaitu :
1. Tanda dugaan hamil
a) Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan
kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari
pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan
tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele
(walyani 2015).
b) Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai
akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering
terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut
morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis,
namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum (walyani,
2015).
c) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu) Sering
terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin
tuanya kehamilan (walyani, 2015).
d) Mamae menjadi tegang dan membesar
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara
sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar
payudara bersama somatomamotropi, hormon-hormon ini
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama
kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
(walyani, 2015)
e) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan
akan timbul lagi.
f) Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala
bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul
dan menekan kembali kandung kencing
g) Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot
menurun), sehingga kesulitan untuk BAB.
h) Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan
dahi, kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan,
dikenal sebagai kloasma gravidarum (topeng kehamilan). Areola
mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen
yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba.
Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortikostiroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit (Walyani, 2015).
i) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada triwulan
pertama (Walyani, 2015).
j) Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran
pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat.
Varises dapat terjadi disekitar genitalia ekterna, kaki dan betis, serta
payudara. Penampakan pembuluh darah dapat hilang setelah
persalinan (Walyani. 2015).

2. Tanda kemungkinan hamil


Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat
diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik
(walyani, 2015).
Yang termasuk tanda kemungkinan hamil yaitu :
a) Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin
lama makin bundar bentuknya.
b) Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak,
terutama daerah isthimus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri
mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada
triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih
lumak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan
tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis, maka ismus tidak
teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.
c) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosavagina
termasuk juga porsio dan serviks.
d) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena
ovum berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga
daerah tersebut berkembang lebih dulu.
e) Tanda Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya
actomysin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik,
sporadis, tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu,
tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan apdominal pada trimester
ketiga. Kontraksi ini akan tetap meningkat frekuensinya, lamanya
dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.

f) Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita
merasa ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada
perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun.

3. Tanda pasti kehamilan


Menurut Romauli (2011), tanda dan gejala kehamilan trimester III
yaitu:
a) Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu ke 17 dan 18.
Orang gemuk, lebih lambat. Stetoskope ultrasonic (Doppler), DJJ
dapat didengar lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan
auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi-bunyi yang
lain, seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.
b) Gerakan Janin Dalam Rahim
Gerakan janin bermula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu
tetapi baru dapat dirasakan ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu
karena di usia kehamilan tersebut, ibu hamil dapat merasakan
gerakan halus hingga tendangan kaki bayi. Bagian-bagian tubuh bayi
juga dapat dipalpasi dengan mudah mulai usia kehamilan 20 minggu.
Fenomena bandul atau pantulan balik yang disebut dengan
ballotement juga merupakan tanda adanya janin di dalam uterus.

G. Langkah-Langkah dalam Perawatan Kehamilan/ANC


Menurut Kementrian Kesehatan RI (2013), menyatakan dalam
melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus
memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar terdiri dari:

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan

Berat badan dihitung setiap ibu datang untuk mengetahui kenaikan


BB dan penurunan BB. Kenaikan BB ibu hamil normal rata-rata
antara 6,5 kg sampai 16 kg. (prawirohardjo, 2010).
2. Tentukan tekanan darah

Deteksi tekanan darah yang cenderung naik diwaspadai adanya


gejala kearah hipertensi dan preeklampsia. Apabila turun dibawah
normal kita pikirkan kearah anemia (Walyani 2015)
3. Tentukan status gizi (ukur LILA)

Pengukuran LILA hanya dilakukan pada kontak pertama oleh


tenaga kesehatan di trimester I untuk skrining ibu hamil beresiko
Kurang Energi Kronis (KEK), disini maksudnya ibu hamil yang
mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa
bulan atau tahun) dimana LILA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil
dengan akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (Walyani
2015).
4. Tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita


sentimeter, letakkan titik nol pada tepi atas sympisis dan
rentangkan sampai fundus uteri (fundus tidak boleh ditekan).

Tabel 2.1. Pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan pita


ukuran

Tinggi Fundus Uteri (cm) Umur Kehamilan


Dalam Bulan

20 5 bulan
23 6 bulan
26 7 bulan
30 8 bulan
33 9 bulan
Sumber: Wirakusumah dkk (2012)

Tabel 2.2 Pengukuran Tinggi Fundus Uteri Menggunakan


Jari
Tinggi Fundus Usia Kehamilan
1/3 diatas simfisis atau 3 jari diatas simfisis 12 minggu

½ simfisis-pusat 16 minggu
2/3 diatas simfisis atau 3 jari dibawah pusat 20 minggu

Setinggi pusat 24 minggu


1/3 diatas pusat atau 3 jari diatas pusat 28 minggu
½ pusat-procesus xipoideus 34 minggu
Setinggi procesus xipoideus 36 minggu
2 jari dibawah procesus xipoideus 40 minggu

Sumber : (Walyani,2015)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin.

Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya


setiap kali kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120
kali/menit atau DJJ cepat lebih dari 160 kali/menit menunjukkan
adanya gawat janin.

6. Pemberian imunisasi TT
Tujuan pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus
neonatorum. Efek samping vaksin TT yaitu nyeri, kemerah
merahan dan bengkak untuk 1-2 hari pada tempat penyuntikkan. Ini
akan sembuh tanpa pengobatan.

Tabel 2.3 Imunisasi TT

Selang Waktu
Imunisasi TT Minimal Pemberian Lama Perlindungan
Imunisasi
TT 1 Langkah awal
pembentukan kekebalan
tubuh terhadap penyakit
TT 2 1 bulan setelah TT 1 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun
TT 4 12 bulan setelah TT 3 10 tahun
TT 5 12 bulan setelah TT 4 25 tahun/ seumur hidup

Sumber: Kusmiyati, 2010


7. Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe)

Tablet ini mengandung 200mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat


yang diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah
untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena
pada masa kehamilan kebutuhannya meningkat seiring dengan
pertumbuhan janin. Setiap ibu hamil harus mendapat tablet tambah
darah (tablet zat besi) dan Asam Folat minimal 90 tablet selama
kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.

8. Tes Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah


pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. golongan darah,
hemoglobin darah, pemeriksaan protein dalam urine, kadar gula
darah dan pemeriksaan spesifik daerah endemis (malaria, HIV,
BTA,sifilis ).

H. Perubahan Anatomi dan Adapatasi fisiologi dalam Masa kehamilan


1. Perubahan Fisik Ibu Hamil
Kehamilan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik
anatomis maupun fisiologis pada ibu.
Berikut ini akan dibahas mengenai perubahan-perubahan tersebut :
a. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva mengalami perubahan akibat peningkatan pembuluh
darah karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan
kebiru-biruan disebut Tanda Chadwicks. (Kusmiyati dkk, 2010)
b. Serviks Uteri
Pada kehamilan Serviks uteri mengalami perubahan karena hormone
estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi serta
meningkatnya suplai darah maka kontensitas menjadi lunak yang
disebut tanda Goodell. (Kusmiyati dkk, 2010). Pada kehamilan, indung
telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan
fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur
kehamilan 16 minggu. (Manuaba, 2010)
c. Sistem Endokrin
Kelenjar tiroid akan mengalami perbesaran hingga 15,0 ml pada saat
persalinan akibat dari hiperplasia kelenjar dan peningkatan
vaskularisasi. pengaturan konsentrasi kalsium sangat berhubungan erat
dengan magnesium, fosfat, hormon pada tiroid, vitamin D dan kalsium.
Adanya gangguan pada salah satu faktor itu akan menyebabkan
perubahan pada yang lainnya. Konsentrasi plasma hormon pada tiroid
akan menurun pada trimester pertama dan kemudian akan meningkat
secara progresif. Aksi penting dari hormon paratiroid ini adalah untuk
memasok janin dengan kalsium yang adekuat. Selain itu, juga diketahui
mempunyai peran dalam produksi peptida pada janin, plasenta dan ibu.
d. Uterus
Uterus yang semula beratnya 30 gram akan mengalami hipertropi dan
hiperplasia, sehingga beratnya 1000 gram, dengan panjang ± 20 cm dan
tebal dinding ± 2,5 cm saat akhir kehamilan (Kusmiyati dkk,2010).
Berikut adalah tinggi fundus utari berdasarkan per tiga jari:
12 minggu : 3 jari di atas simfisis
16 minggu : ½ simfisis-pusat
20 minggu : 3 jari di bawah pusat
24 minggu : Setinggi pusat
28 minggu : 3 jari di atas pusat
32 minggu : pertengahan pusat-PX
36 minggu : 3 jari di bawah PX
40minggu : pertengahan pusat-PX
e. Payudara/Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI dan baru mempersiapkan payudara untuk
pengeluaran ASI (Kusmiyati dkk, 2010).
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian ASI
menurut Manuaba (2010) yaitu :
a) Estrogen berfungsi :
1) Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.
2) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga
payudara tampak makin membesar.
3) Tekanan serta saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam
menyebabkan rasa sakit pada payudara.
b) Progesteron berfungsi :
1) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
2) Meningkatkan jumlah sel asinus
c) Somatomammotropin berfungsi :
1) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin,
dan laktoglobulin.
2) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
3) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan
f. Sistem Perkemihan
Kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan
sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kembali. Kehamilan tahap lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter
lebih berdilatasi dari pelvis kiri akibar pergeseran uterus yang berat ke
kanan. Perubahanperubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu
menampung urin dalam volume yang lebih besar dan juga
memperlambat laju aliran urin.
g. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang
meningkat. Selain itu, perut kembung juga terjadi karena adanya
tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut khususnya saluran
pencernaan, usus besar ke arah atas dan lateral.

h. Sistem Muskuloskletal
Sendi pelvik pada kehamilan sedikit bergerak. Perubahan tubuh secara
bertahap dan peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur dan
cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan distensi
abdomen yang membuat panggul miring ke depan, penurunan tonus
otot dan peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan
membutuhkan penyesuaian ulang. Pusat gravitasi wanita bergeser ke
depan.
i. Sistem Kardiovaskuler
Selama kehamilan, jumlah leukosit akan meningkat yakni berkisar
antara 5000-12000 dan mencapai puncaknya pada saat persalinan dan
masa nifas berkisar 14000-16000. Penyebab peningkatan ini belum
diketahui. Respon yang sama diketahui terjadi selama dan setelah
melakukan latihan yang berat. Distribusi tipe sel juga akan mengalami
perubahan. Terutama trimester ke-3, terjadi peningkatan jumlah
granulosit dan limfosit dan secara bersamaan limfosit dan monosit.
j. Sistem integument
Kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan
paha perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum. Multipara, selain
striae kemerahan itu sering kali ditemukan garis berwarna perak
berkilau yang merupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Kebanyakan
perempuan kulit digaris pertengahan perut akan berubah menjadi hitam
kecoklatan yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang muncul
dalam ukuran yang variasi pada wajah dan leher yang disebut dengan
chloasma atau melasma gravidarum, selain itu pada areola dan daerah
genetalia juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan. Pigmentasi
yang berlebihan biasanya akan hilang setelah persalinan.
k. Sistem Metabolisme
Wanita hamil basal metabolic rate (BMR) meninggi. BMR meningkat
hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan terakhir. Akan
tetapi pula dibutuhkan dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan kalori
dalam pekerjaan seharihari. BMR kembali setelah hari ke-5 atau ke-6
pasca partum. Peningkatan BMR mencerminkan kebutuhan oksigen
pada janin, plasenta, uterus serta peningkatan konsumsi oksigen akibat
peningkatan kerja jantung ibu. Kehamilan tahap awal banyak wanita
mengeluh merasa lemah dan letih setelah melakukan aktifitas ringan.
Terjadinya kehamilan, metabolisme tubuh mengalami perubahan yang
mendasar, dimana kebutuhan nutrisi semakin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan memberikan ASI.

Perubahan Fisik pada Trimester I


a) Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual
dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda
disebut morning sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap
saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan.
Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester
kedua dan ketiga.
b) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada
jaringan payudara sebagai persiapan menyusui.
c) Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini
dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul
kembali pada akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh
kepala janin.
d) Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari
keadaan ini adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih
baik saat hamil.
e) Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk / tidur ke posisi
yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit
beradaptasi. Sakit kepala / pusing yang lebih sering daripada
biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun emosional. Pola
makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.

f) Kram Perut

Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat


menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal
ini sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena
adanya pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan
ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g) Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah
berkembang dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena
pengaruh hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim
dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh menahan air.
Perubahan Fisik pada Trimester II
a) Perut semakin membesar

Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan


melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1
cm setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim
sejajar dengan pusar (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda
tapi pada kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada
kehamilan 16 minggu.
b) Sendawa dan buang angina
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa
kembung dan tidak nyaman.
c) Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang
membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi
otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.

d) Pertumbuhan rambut dan kuku

Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat


dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir
dengan rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang
setelah bayi lahir.
e) Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
f) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan
trimester kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan
pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g) Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini akan hilang setelah melahirkan.
h) Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan
mulai dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan
pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat
menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat. Strecth mark terjadi karena
peregangan kulit yang berlebihan, biasanya pada paha atas, dan
payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal,
sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark tidak dapat
dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga akan
menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
i) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan
semakin berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul
disekitar putting, dan itu adalah kelenjar kulit.
j) Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir
40% wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon
yang menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan
tampak sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada
kaki bagian bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat
lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

Perubahan Fisik pada Trimester III


a) Sakit bagian tubuh belakang

Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena


meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b) Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim
yang membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c) Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah
ke paru- paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim
yang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala
bayi turun kerongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum
persalinan pada ibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan
lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut biasanya juga
ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah
diafragma/tulang iga ibu.
d) Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandungan kencing ibu hamil.
e) Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan
vena menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada
akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah
panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi
faktor keturunan.
f) Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil
duduk atau istirahat.
g) Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu
hamil, dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut edema,
yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan
retensi cairan.
2. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil
menurut trimester adalah:
1) Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)

a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci


dengan kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan
kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar
hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan
rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya
kepada orang lain atau bahkan merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat
terjadi:
a) Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan
“Well being” menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal
orang lain.
b) Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan
dapat diterima.
c) Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk
pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d) Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e) Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan
ibunya yang membutuhkan support.
f) Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku
kontak dengan janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk
komunikasi yang rutin”.
g) Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda
kehamilan mulai dapat diobservasi.’’
h) Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada
janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain.

2) Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang


Baik)
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormone yang tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya
atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,
kelahiran, dan persiapan untuk peran baru

3) Perubahan Psikologis pada Trimester IIII


a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,
dan tidak menarik
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f) Merasa kehilangan perhatian
g) Perasaan mudah terluka (sensitif)
h) Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan
ayah selama trimester III:
a) Perubahan Psikologis Ibu
(1) Penerimaan terhadap janin meningkat

(2) Fantasi terhadap perubahan peran

(3) Rasa cemas akan keadaan janin meningkat

(4) Fokus perhatian pada persalinan

(5) Menaruh perhatian pada persalinan


b) Perubahan Psikologis Ayah

(1) Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa


kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat
(2) Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain

J. PATHWAY
Konsepsi fertilitas Implantasi

Ansietas
Embriogenesis
Khawatir
Maturasi Janin akan kehamilan

Perubahan Fisiologis Perubahan Pada Ibu Perubahan Psikologis

S.Integumen S.Pencernaan Peogesteron S.Urinaria

Esterogen Progesteron Pogesteron & HCG Mudah mengantuk

Mudah lelah
Uterus
membesar
Terbentuk striae Penurunan tonus otot GI Asam lambung Keletihan
gravidarum Menekan
Peristaltik usus Nausea vesika urinaria
Gangguan
citra tubuh Peningkatan
Disfungsi motilitas GI frekuensi BAK

Konstipasi
Gg. Eliminasi urin
TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sist.endokrin Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis situasional

Inotropik Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan uterus Proses adaptasi
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat ke
Hiperpegmintasi vagina diafragma Persiapan anggota
Retensi H2O & Na+ Kulit meregang Saliva & asam Postur tubuh baru dlam
Perub.body image volume plasma Sensitifitas serviks lambung berubah Ekspansi paru keluarga
meningkat meningkat Striae gravidarum meningkat tidak
Perub.cardiac output Lordosis maksimal Ansietas
TD meningkat Rangsang seksual Perub.body Peristaltic menurun berlebihan Perub.peran
Resiko cidera janin & image Gangguan
maternal Sakit kepala Perub.pola Pengosongan Nyeri pola nafas
seksual lambung lambat
Nyeri
Kembung, mual,
muntah

Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet & Menekan paru Primi:kurang
persendian pengetahuan
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi
Berat uterus menurun menurun, pembuluh Ansietas
menigkat volume darah
Gangguan pola plasma
Perub.pusat nafas meningkat, TD meningkat
gravitasi tubuh tekanan
hidrostatik Hipertrofi
Menekan saraf menurun ventrikel
sekitar
Edema Penurunan
Pelepasan ekstremitas cardiac output
mediator nyeri
(prostaglandin, Kelebihan Resiko cidera
histamin) volume janin &
cairan maternal
Nyeri
K.Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu,
jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi
komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :

1. Perdarahan
2. Pre-eklampsia/eklampsia
3. Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4. Hidramnion
5. Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
1. Penyakit Jantung
2. Tuberculosis
3. Anemia
4. Malaria
Komplikasi yang tidak berhubungan dengan obstetrik komplikasi
akibat kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).

L. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil

a. Pengkajian
1. Anamnesa
a) Ciptakan hubungan terapeutik perawat dan klien
b) Ada Planing terlebih dahulu
c) Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan
data, interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data
Subyektif), hasil observasi perawat.

d) Subyektif data meliputi : identitas, Keluhan utama


,HPHT,riwayat kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan saat ini,
riwayat persalinan yang lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat
kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
e) Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
1) penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
2) TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
3) Wajah dan kepala
 Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
 Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik
pada sclera.
 Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries
gigi, bau mulut.
4) Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran
slauran limfe.
5) Dada
 Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
 Jantung : kaji keadaan jantung pasen
 Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting
susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum,
kebersihan areola mamae.
6) Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan
untuk mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
 Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris),
linea alba,striae gravidarum,luka bekas operasi,gerakan
janin,DJJ)
 Pemeriksaan palpasi leopod I – IV
7) Ekstremitas
 Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
 Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman
sign,kekuatan tonus otot,kram kaki.
8) Vulva- vagina
Luka/benjolan, Edema pd vulva/vagina, leukore, keluaran
cairan/darah dr jalan lahir, hemoroid, tanda Chadwick,
godell sign, hegar sign.
f) Persiapan persalinan
g) Obat-obatan yang di pakai saat ini
h) Hasil pemeriksaan penunjang

b. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul


1. TRIMESTER I
a) Nausea bd perubahan sistem gastrointestinal
b) Konstipasi bd kehamilan
c) Keletihan bd kehamilan
2. TRIMESTER II
a) Gangguan citra tubuh bd perubahan bentuk tubuh
b) Pola nafas tidak efektif bd penekanan diafragma karena
pembesaran uterus
c) Inkontinensia urine stress bd kehamilan
3. TRIMESTER III
a) Nyeri akut bd peningkatan progesteron
b) Gangguan pola tidur bd perubahan fisiologis kehamilan
c) Intoleransi aktifitas bd perubahan fisiologis kehamilan
d) Perubahan pola seksualitas bd perasaan takut karena kehamilan
e) Kecemasan bd persiapan persalinan
c. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Rencana Tujuan Rencana Tindakan Rasional
1. Nausea berhubungan dengan Setelah diberikan asuhan O: O:
biokimiawi (peningkatan keperawatan diharapkan 1. Identifikasi pengalaman mual 1. Untuk mengetahui
progesterone dan HCG) nausea dapat teratasi dengan respon pasien dalam
kriteria hasil : 2. Identifikasi dampak mual mengatasi mual
1. Keluhan mual menurun terhadap kualitas hidup sebelumnya
2. Nafsu makan meningkat 2. Untuk mengetahui
3. Frekuensi menelan 3. Identifikasi factor penyebab tingkat pengaruh mual
meingkat mual terhadap kualitas hidup
4. Jumlah saliva menurun 3. Untuk memberikan
4. Monitor mual terapi yang tepat

5. Monitor asupan nutrisi dan 4. Untuk mengetahui


kalori frekuensi, durasi dan
tingkat keparahan mual
N: 5. Untuk mengetahui
6. Kendalikan factor lingkungan asupan nutris dan kalori
penyebab mual yang tepat
7. Berikan makanan dalam
jumlah kecil dan menarik N:
E: 6. Untuk mengurangi rasa
8. Anjurkan istirahat dan mual
tidur yang cukup 7. Untuk meningkatkan
9. Anjurkan sering nafsu makan
membersihkan mulut E:
8. Untuk pemenuhan
10. Ajarkan penggunaan energy
teknik nonfarmakologis 9. Untuk mengurangi rasa
untuk mengatasi mual mual
(relaksasi dan terapi
music) 10. Untuk mengatasi rasa
mual pada ibu hamil

3. Gangguan eliminasi urin Setelah diberikan asuhan O: O:


berhubungan dengan keperawatan diharapkan 1. Identifikasi tanda dan 1. Untuk mengetahui
penurunan kapasitas kandung gangguan eliminasi urin gejala retensi atau adanya inkontinensia
kemih dapat teratasi dengan kriteria inkontinensia urine urine
hasil: 2. Identifikasi factor yang 2. Untuk menghindari
1. Desakan berkemih menyebabkan retensi atau terjadinya inkontinensia
menurun inkontinensia urine urine
2. Distensi kandung kemih 3. Monitor eliminasi urine 3. Untuk mengetahui
menurun bagaimana warna, bau
3. Berkemih tidak tuntas dan volume urine
menurun
N: N:
4. Catat waktu dan keluaran 4. Untuk memonitor
berkemih klien keluaran urine klien
5. Ambil sampel urine 5. Agar hasil laboratorium
tengah atau kultur lebih actual
E: E:
6. Ajarkan terapi modalitas 6. agar klien mampu
penguatan otot-otot mengontrol miksi
panggul atau perkemihan

4. Konstipasi berhubungan Setelah diberikan asuhan O: O:


dengan penurunan motilitas keperawatan diharapkan 1. Periksa tanda dan gejala 1. Untuk mengidentifikasi
gastrointestinal konstipasi dapat teratasi konstipasi secara dini konstipasi
dengan kriteria hasil:
1. Nafsu makan klien 2. Periksa pergerakan usus, 2. Untuk mengetahui tingkat
meningkat karakteristik feses, keparahan konstipasi yang
2. Klien tidak merasakan (konsistensi, bentuk, volume, dialami oleh pasien
mual dan muntah dan warna)
3. Untuk memberikan terapi
3. Identifikasi factor resiko yang tepat sesuai dengan
konstipasi (kehamilan) factor resiko

4. Monitor tanda dan gejala 4. Untuk mencegah ruptur


rupture usus dan atau usus dan/ peritonitis pada
peritonitis ibu hamil

N: N:
5. Anjurkan pasien diet 5. Untuk meningkatkan
tinggi serat motilitas usus
6. Berikan enema atau 6. Merangsang peristaltic
irigasi fekal bila perlu usus dan defekasi untuk
mengatasi konstipasi
E: E:
7. Jelaskan etiologi masalah 7. Agar pasien mengatahui
dan alasan tindakan penyebab dari konstipasi
8. Latih buang air besar 8. Agar pasien tidak
secara teratur mengalami konstipasi
kembali
9. Ajarkan cara mengatasi 9. Agar pasien terlatih dalam
konstipasi/impaksi mengatasi konstipasi yang
di alami
10. Anjurkan peningkatan 10. Untuk meningkatkan
asupan cairan peristaltic usus

C: C:
11. Kolaborasikan obat 11. Untuk melunakkan feses
pencahar, jika perlu pasien
5. Ansietas berhubungan dengan Setelah diberikan asuhan O: O:
krisis situasional (kehamilan) keperawatan diharapkan 7. Identifikasi tanda dan 1. Untuk mengetahui
ansietas pasien dapat teratasi gejala retensi atau keparahan ansietas
dengan kriteria hasil : inkontinensia urine yang dimiliki klien
1. Verbalisasi 8. Identifikasi factor yang 2. Untuk menilai
kebingungan menyebabkan retensi atau kemampuan mengambil
menurun inkontinensia urine keputusan klien
2. Verbalisasi 9. Monitor eliminasi urine 3. Untuk mengontrol
kekhawatiran akibat tanda-tanda ansietas
kondisi yang dihadapi N:
menurun 10. Catat waktu dan keluaran N:
3. Perilaku gelisah berkemih klien 4. Untuk meningkatkan
menurun 11. Ambil sampel urine rasa percaya pasien
4. Perilaku tegang tengah atau kultur pada perawat
menurun E:
12. Ajarkan terapi modalitas 5. Agar pasien merasa
penguatan otot-otot tidak kesepian dan
panggul atau perkemihan kecemasan pasien
C:- berkurang
6. Untuk mencegah
ansietas lebih parah lagi
7. Untuk mempersiapkan
pasien menghadapi
peristiwa yang akan
dating

E:
8. Agar pasien tidak
merasa kesepian dan
ansietas berkurang
9. Agar pasien dapat
terbuka akan masalah
yang dihadapi
10. Untuk mengurangi
ketegangan
11. Untuk membuat klien
merasa tenang
6. Keletihan berhubungan Setelah diberikan asuhan O: O:
dengan kondisi fisiologis keperawatan diharapkan 1. Identifikasi gangguan fungsi 1. Untuk mengetahui bagian
(kehamilan) keletihan dapat teratasi tubuh yang mengakibatkan tubuh pasien yang
dengan kriteria hasil: kelelahan. bermasalah dan berdampak
1. Verbalisasi kepulihan 2. Monitor kelelahan fisik dan pada kelelahan.
energi meningkat. emosional. 2. Untuk mengontrol
2. Tenaga meningkat. 3. Monitor pola dan jam tidur. kelelahan fisik dan
3. Kemampuan melakukan 4. Monitor lokasi dan emosional pada ibu hamil.
aktivitas rutin meningkat. ketidaknyamanan selama 3. Untuk mengatasi masalah
4. Verbalisasi lelah melakukan aktivitas. gangguan pola tidur.
menurun. 4. Untuk menghindari faktor
N:
5. Lesu menurun. pemberat kelelahan.
5. Sediakan lingkungan nyaman
dan rendah stimulus.
6. Berikan aktivitas distraksi N:
yang menenangkan. 5. Untuk memberikan rasa
tenang pada ibu hamil.
E:
6. Untuk mengurangi
7. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap. kelelahan pada ibu hamil.
8. Anjurkan menghubungi
E:
perawat jika tanda dan gejala
7. Untuk membiasakan ibu
kelelahan tidak berkurang.
dalam melakukan aktivitas
9. Ajarkan strategi koping untuk
tanpa kelelahan secara
mengurangi kelelahan.
bertahap.
C: 8. Agar perawat mampu
10. Kolaborasi dengan ahli gizi melakukan pengkajian
tentang cara meningkatkan ulang jika terjadi
asupan makanan. keabnormalan.
9. Untuk meminimalisir
kelelahan.
C:
10. Untuk memenuhi
kebutuhan energi ibu hamil.

7. Gangguan citra tubuh Setelah diberikan asuhan O: O:


berhubungan dengan keperawatan diharapkan 1. Identifikasi harapan citra 1. Untuk membantu
perubahan fungsi tubuh gangguan citra tubuh dapat tubuh berdasarkan tahap mengidentifikasi harapan
(kehamilan) teratasi dengan kriteria hasil: perkembangan tubuh klien
1. Klien mampu menyentuh 2. Monitor apakah pasien bisa 2. Untuk meningkatkan
bagian tubuh melihat bagian tubuh yang percaya diri pasien
2. Verbalisasi kekhawatiran berubah
pada penolakan/reaksi N: N:
orang lain menurun 3. Diskusikan perubahan akibat 3. Agar pasien mengetahui
kehamilan pola-pola perubahan saat
kehamilan
4. Diskusikan persepsi pasien 4. Untuk mengetahui
dan keluarga tentang bagaimana tanggapan
perubahan citra tubuh keluarga tentang klien
E: E:
5. Jelaskan pada keluarga 5. Untuk mempercepat
tentang perawatan citra penyembuhan klien
tubuh
6. Anjurkan mengungkapkan 6. Untuk meningkatkan
gambaran diri terhadap citra kepercayaan dir klien
tubuh

8. Pola seksual tidak efektif Setelah diberikan asuhan O: O:


berhubungan dengan konflik keperawatan diharapkan pola 1. Identifikasi tingkat 1. Untuk mengetahui seberapa
orientasi seksual seksual tidak efektif dapat pengetahuan pasien tentang besar pengetahuan pasien
teratasi dengan kriteria hasil: hubungan seksual semasa tentang hubungan seksual
1. Menunjukkan pendirian hamil. semasa hamil.
seksual yang jelas 2. Monitor stress, kecemasan 2. Untuk mengkaji faktor
meningkat. dan depresi akan hubungan prnyebab gangguan
2. Integrasi orientasi seksual seksual. hubungan seksual.
kedalam kehidupan N: N:
sehari- hari meningkat. 3. Fasilitasi komunikasi antara 3. Untuk meningkatkan
3. Verbalisasi hubungan pasien dan pasangan. keterbukaan pasien.
seksual sehat meningkat. 4. Berikan kesempatan kepada 4. Untuk melengkapi
pasangan untuk menceritakan pengkajian.
masalah seksual 5. Memberikan apresiasi
5. Berikan pujian terhadap kepada pasangan tentang
prilaku yang benar prilaku yang sudah dibuat.
6. Berikan saran sesuai 6. Agar pasangan mampu
kebutuhan pasangan dengan mengerti dengan baik
menggunakan bahasa yang bagaimana hubungan
mudah diterima, dipahami, seksual semasa kehamilan.
dan tidak mengkahimi E:
E: 7. Agar pasangan mengetahui
7. Jelaskan efek kehamilan dampak buruk dan dampak
terhadap perilaku seksual dan baik dari hubungan seksual
sebaliknya. semasa kehamilan.
8. Informasikan pentingnya 8. Untuk meningkatkan
modifikasi pada aktivitas kualitas hubungan seksual.
seksual.
DAFTAR PUSTAKA
Kusmiyati, Yuni, 2010, Penuntun Praktikum Asuhann Kehamilan, Fitramaya :
Manuaba, IBG. (2008). Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan,
EGC, Jakarta
Muchtar Rustam. (2008). Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2.
Jakarta: EGC
Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Wagiyo. (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & Bayi Baru
Lahir Fisiologis dan Patologis. Yogyakarta : CV. Andi
Walyani, E. S. (2015). Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta:
Pustaka Baru.
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan
Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati,
dkk. Jakarta. EGC.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai