Anda di halaman 1dari 2

JAKARTA - Para peneliti menggunakan campuran kloroform dan aseton untuk menciptakan

kondisi di mana waktu dapat tampak bergerak mundur dalam hal tertentu. Penelitian ini tidak
akan membawa waktu ke zaman purba, tetapi mungkin dapat menjelaskan mengapa alam
semesta terus berada pada satu arah waktu yang berjalan ke depan.

Percobaan yang dilakukan oleh tim ahli fisika internasional berfokus pada fitur utama yang
sering digunakan untuk mendefinisikan waktu, yaitu pergerakan energi.

Sebenarnya, waktu merupakan hal yang sederhana. Manusia dapat mengingat masa lalu,
bukan masa depan. Namun, mengapa waktu tidak dapat berjalan bolak-balik?

Petunjuknya terdapat pada sesuatu yang disebut entropi. Dalam sebuah sistem yang
terputus dari perolehan energi - seperti alam semesta - hal-hal cenderung beralih menjadi
tidak teratur.
Dalam hukum termodinamika, itu berarti Anda tidak bisa menaruh benda panas di ruangan
yang dingin dan berharap ruangan menjadi lebih dingin dan objek menjadi lebih panas.
Benda yang panas cenderung mendingin.

Meskipun tidak menjelaskan alasan adanya waktu, termodinamika memberikan sebuah


petunjuk. Berbagai percobaan telah menunjukkan bahwa pada tingkat kuantum, partikel
pada umumnya akan berperilaku dengan cara yang bergantung pada kondisi awal, yakni
mereka bergerak maju.

Tim penelitian mengamati kloroform, sebuah molekul yang terdiri dari atom karbon yang
terhubung dengan satu hidrogen dan tiga atom klorin. Mereka menggunakan medan magnet
yang kuat untuk membentuk inti atom karbon dan hidrogen saat molekul tersebut
tersuspensi dalam aseton, dan memanipulasi sifat partikel yang disebut spin.

Hal ini memungkinkan mereka untuk 'mendengarkan' perilaku mereka saat perlahan
memanaskan nukleus menggunakan resonansi magnetik nuklir. Penelitian ini
mengungkapkan termodinamika setara dalam membalikkan waktu alam semesta yang
sangat kecil.

"Kami mengamati aliran panas yang spontan dari sistem dingin ke sistem panas," tim
tersebut menulis dalam penelitian tersebut.

Demonstrasi tersebut juga memberikan rincian yang menjanjikan mengenai mekanika


kuantum dan termodinamika saling bertumpang tindih, yang masih diamati oleh para
fisikawan.

Sederhananya, ini menunjukkan bagaimana panas dapat tersalurkan dengan cara yang
aneh dengan aturan fisika kuantum, yang terdapat beberapa aplikasi teknis yang menarik.

Mengembangkan penelitian ini dari skala kecil menuju sistem makrsokopik seukuran alam
semesta adalah sesuatu yang akan diselidiki di masa depan. Bagaimanapun, penelitian ini
dapat membantu mengisi beberapa kesenjangan dalam memahami mengapa dimensi waktu
hanya bergantung pada satu arah.

Penelitian ini diterbitkan di arXiv.org. Demikian dilansir dari Futurism.

Anda mungkin juga menyukai