Bahan Baru 3
Bahan Baru 3
charisfajar@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
The main reason for the decline in physical fitness of students today is
because they are less active in moving. Almost all of the equipment needed by
humans is now designed automatically. So that a lot of work can be done
without having to spend a lot of energy. If you want to go to a place, people
only need to drive a car, motorcycle, or other means of transportation.
Students also tend to watch television more, playing online games that have
taken up a lot of time a day sitting in front of a computer these activities have
spoiled students a lot, thus causing a lack of movement activities, especially
for children and adolescents who are in growth. If this condition lasts a long
time, it can allow obesity or disease due to lack of mobility.
The experimental design used in this study is a single group design with
Pretest Postest One Group. The population in this study were students
Penjrekesrek Age 16-19 Year 2017/2018 Kahuripan Kediri University a
sample of 20 people. The independent variable in this study is plyometric
study, while the dependent variable in this study is the Fitness of Kahuripan
Kediri University Students in front of the pretest and posttest. Data collection
techniques used the TKJI test method. Results This is evident from the
average results of the pretest Indonesian Physical Freshness Test (TKJI) of
16.6000 while the posttest was 18.2000. Furthermore, statistical analysis of
the T test also obtained calculated value of 5.812 greater than T table = 3.579.
From the results of the analysis it can be concluded that there is an influence
on physical fitness of Kahuripan Kediri University in 2017/2018.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, dapat
dirumuskan sebagai berikut: seberapa besar pengaruh latihan plyometric
terhadap kebugaran jasmani mahasiswa universitas kahuripan Kediri
2017/2018?
Luaran Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan output yang berharga, berupa
1. Publikasi dalam jurnal ilmiah nasional keolahragaan, prosiding ber-
ISBN dalam skala nasional.
2. Penerbitan buku plyometrik.
124
2 Secara praktis
a. Sebagai bahan acuan bagi kalangan kampus universitas kahuripan
kediri demi mengoptimalkan kebugaran jasmani mahasiswa.
b. Sebagai masukan bagi dosen penjas agar melaksanakan latihan
plyometrik guna menambah tingkat kebugaran jasmani siswa.
KAJIAN TEORITIS
1. Pengertian Pliometrik
Gambar 2.2 Depth Jump With 180-degree turn (Chu 1998: 97)
c. Hexagon Drill
Orang berdiri tegak berada didalam lingkaran berbentuk segi enam
(hexagon) dengan kaki di buka selebar bahu, setelah ada aba-aba “YA” atau
bunyi peluit, maka orang tersebut langsung melakukan lompatan maju,
mundur, menyamping kanan, kiri, pada masing-masing sisi segi enam
(hexagon) secara terus menerus sampai batas yang telah ditentukan yaitu 10
detik. dan lompatan dilakukan terus menerus tanpa berhenti.
Kebugaran Jasmani
2. Kelentukan Punggung
Dalam olahraga kelentukan atau fleksibilitas sangat berperan penting
pada kelangsungan suatu gerak.Dengan terpenuhinya fleksibilitas yang tinggi
seorang atlit bebas dan leluasa dalam segala gerakannya.Dalam buku
pembinaan kondisi fisik dalam olahraga Sajoto mengemukakan bahwa
"Kelentukan atau fleksibilitas adalah keefektipan seseorang dalam
penyesuaian diri untuk segala aktifitas dengan penguluran seluas-luasnya
terutama otot-otot, ligamen disekitar persendian" (Sajoto, 1988:85).
Dengan latihan kelentukan yang tinggi persendian akan mudah ditekuk
atau direntangkan. Dengan begitu persendian punggung jarang terjadi cidera
yang dikatakan bahwa suatu peningkatan kelentukan dapat meningkatkan
suatu performance atlit. Peningkatan kelentukan memungkinkan seorang atlit
untuk menggerakkan gaya yang lebih besar. Mengenai hal ini Harsono,
mengatakan bahwa "Kelentukan atau fleksibiliti adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi kelentukan juga ditentukan oleh
elastisitas tidaknya otot-otot legamen antendem" (Harsono, 1988:165). Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
a. Manfaat fleksibilitas
1) Mengurangi kemungkinan cidera pada otot dan sendi
2) Membantu mengembangkan prestasi
3) Seni gerak tercermin dalam kelentukan yang tinggi
4) Meningkatkan kelincahan kecepatan gerak dan koordinasi
5) Membentuk memperbaiki sikap tubuh
129
1. Faktor-faktor Instrumental
2. Takaran Latihan
c. lama latihan adlah jumlah waktu yang digunakan dalam setiap kali latihan,
dimana intensitas latihan harus tetap dipertahankan, latihan dilakukan
minimal selama 20 menit, dan lama latihan yang optimal adalah 30-45 menit
(Nurhasan, dkk, 2005:24).
Tahapan Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan dikampus Universitas Kahuripan
Kediri Jl. Pelem. No 1 Pare kediri.
Dalam hal ini yang diukur adalah tingkat kebugaran jasmani mahasiswa
baru angkatan 2017-2018 Penjaskesrek Universitas kahuripan Kediri sebagai
populasi dan sampel. Sampel penelitian diambil menggunakan purposive
sampling mengingat ada keterbatasan umur maksimal 19 tahun.
Instrumen Penelitian
2. Perlakuan
Pemberian treatmen berupa rangkaian latihan plyometrik dengan
didesain 3 bulan (32 kali pertemuan) dalam masing masing pertemuan 15-20
menit yang terbagi menjadi pemanasan latihan inti dan pendinginan.
Instrumen Penelitian
Gantung Baring
Nila Lari 60 Loncat Lari 1200 Nila
angkattubu Duduk
i meter Tecak Meter i
h 60 Detik
28 ke 50 ke
5 s.d – 7.7” 41” ke atas S.d – 3’06" 5
atas atas
3’07" –
4 7.8” – 8.7” 22” – 40” 19 – 27 39 – 49 4
3’55"
3’56" –
3 8.8”-9.9” 10” – 21” 9 – 18 30 – 38 3
4’58”
10.0” – 4’59 –
2 3” – 9” 3–8 21 – 29 2
11.9” 6’40”
1 12.0” – dst 0” – 2” 0–2 Sd.20 6’41” dst 1
(Sriyundi, 2010; 96 )
Setelah data diperoleh dari hasil tes dan pengumpulan data, setelah
terkumpul kemudian diadakan analisis data.Untuk memperoleh kesimpulan
hasil penelitian yang disahkan dalam penelitian ini, diperlukan metode analisi
statistik. Dengan analisis statistik maka akan memberikan efisiensi dan
efektivitas kerja karena dapat membuat data yang lebih ringkas buktinya
dengan rumus yang digunakan dalam menghitung efektifitas treatmentadalah :
Keterangan :
Md = mean dari perbedaan pre-test dengan post-test
𝚺x2d = jumlah kuadrat deviasitujuan untuk
N = subjek pada sampel
d.b. = ditentukan dengan N – 1
(Ali Maksum, 2009:79)
Uji t ini di sebut the one group desain yang bertujuan untuk mengetahui
efektifitas treatment apakah terdapat peningkatan yang segnifikan pengaruh
pliometrik dari hasil pretest sebelum diberi perlakuan Plyometrik ke
posttestsetelah diberikan perlakuan pliometrik.
Deskripsi Data
Pada deskripsi data ini membahas tentang rata rata, simpangan baku,
varians, rentangan nilai tertinggi dan terendah yang diperoleh dari hasil tes
kesegaran Jasmani (TKJI) pada mahasiswa Baru 2017/2018 PJKR
Universitas Kahuripan Kediri. Disini akan dianalisa hasil pretest dan posttest
setelah mendapat perlakuan khusus, berdasarkan rekap hasil perhitungan tes
kesegaran jasmai (TKJI).
Tabel 5.2 Presentase hasil Tes Kesegaran Jasmani pretest
Kategori Jumlah Persentase
Baik 8 40%
Sedang 11 55%
Kurang 1 5%
Kurang
Sekali 0
Sedangkan hasil tes kesegaran jasmani untuk siswa setelah rutin dalam
melaksanakan Plyometric disajikan dalam tabel berikut:
KESIMPULAN
Saran
Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan sesuai dengan hasil
penelitian di atas adalah:
1. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai latihan plyometric dengan
menambah frekuensi dan intesitas latihan dengan jumlah dan sampel
yang berbeda.
2. Bagi para pelatih atau guru agar dalam menyusun program latihan
harus memperhatikan karakteristik kemampuan setiap sampel
supaya subyek mampu melaksanakan program latihan dengan baik,
138
DAFTAR PUSTAKA