Anda di halaman 1dari 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS


SQUAT JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP
KETEPATAN LONG PASS SEPAKBOLA
DITINJAU DARIPANJANG
TUNGKAI

(Studi Eksperimen pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta)

Firman Adityatama, Muchsin Doewes, Agus Kristiyanto


Megister Ilmu Keolahragaan PASCASARJANA UNS
firmanadityatama@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara latihan
plyometrics squat jump dan knee tuck jump terhadap ketepatan long pass sepakbola, (2)
Perbedaan ketepatan long pass sepakbola antara mahasiswa yang memiliki tungkai panjang,
sedang dan pendek, (3) Pengaruh interaksi antara metode latihan dan panjang tungkai terhadap
ketepatan long pass sepakbola.
Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta yang
berjumlah 60 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random
sampling, besarnya sampel yang diambil yaitu sebanyak 60 mahasiswa. Teknik analisis data
pada penelitian ini menggunakan ANAVA. Sebelum diuji dengan ANAVA, terlebih dulu
menggunakan uji prasyarat analisis data dengan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α
= 0,05 %) dan Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05 %).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ada perbedaan
pengaruh antara latihan plyometrics squat jump dan knee tuck jump terhadap ketepatan long
pass sepakbola. Pengaruh latihan plyometrics knee tuck jump lebih baik dari pada latihan
plyometrics squat jump, (2) ada perbedaan ketepatan long pass sepakbola antara mahasiswa
yang memiliki tungkai panjang, sedang dan pendek. Ketepatan long pass sepakbola pada
mahasiswa yang memiliki tungkai panjang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki
tungkai sedang. Sedangkan ketepatan long pass sepakbola pada mahasiswa yang memiliki
tungkai sedang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki tungkai pendek, (3) terdapat
pengaruh interaksi antara metode latihan dan panjang tungkai terhadap ketepatan long pass
sepakbola. Mahasiswa yang memiliki tungkai panjang lebih cocok jika diberikan latihan
plyometrics knee tuck jump. Mahasiswa yang memiliki tungkai sedang lebih cocok jika
diberikan latihan plyometrics squat jump. Sedangkan mahasiswa yang memiliki tungkai
pendek lebih cocok jika diberikan latihan plyometrics knee tuck jump.

Kata Kunci: Latihan Plyometrics Squat Jump, Latihan Plyometrics Knee Tuck Jump, Panjang
Tungkai, Ketepatan Long Pass Sepakbola.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENDAHULUAN

Sepakbola merupakan salah satu maksimal, tentunya diperlukan panjang


cabang olahraga permainan yang sedang tungkai dan juga dari semua kelompok otot
berkembang pada masyarakat Indonesia. yang mendukung gerakan long pass
Dalam melakukan permainan sepakbola ada sepakbola. Dari sekian banyak kelompok
yang bertujuan untuk rekreasi dan ada juga otot yang berperan dalam gerakan passing
yang untuk prestasi. Sepakbola adalah suatu dalam permainan sepakbola yang paling
permainan yang dimainkan secara tim yang dominan yaitu otot tungkai. Oleh karena itu
setiap tim terdiri dari sebelas orang sehingga pemberian latihan khusus pada otot tersebut
diperlukan suatu kerjasama tim dan perlu mendapat perhatian yang lebih,
keterampilan dari masing-masing individu dengan tidak mengesampingkan latihan bagi
yang mana di dalamnya terkandung kelompok otot pendukung lainnya. Ada
beberapa unsur kondisi fisik yang harus berbagai macam metode latihan plyometrics
diperlukan dalam permainan sepakbola yang dapat diterapkan dalam melatih
seperti kekuatan, daya tahan, koordinasi, ketepatan long pass sepakbola, diantaranya
keseimbangan, daya ledak, dan lain-lain. dengan latihan plyometrics squat jump dan
Selain unsur kondisi fisik, seorang pemain knee tuck jump. Karena dengan metode
sepakbola juga harus menguasai berbagai latihan plyometrics tersebut diharapkan
teknik dasar dalam bermain sepakbola dapat meningkatkan power, kekuatan,
seperti passing, dribbling dan shooting. kecepatan, daya ledak serta elastisitas otot.
Peningkatan prestasi olahraga Berkaitan dengan metode latihan
sepakbola banyak mengalami kendala, kesegaran fisik umum dan khusus, dapat
karena kurangnya pengembangan teori dan dikemukakan beberapa metode latihan fisik
pemanfaatan metodologi latihan yang seperti latihan berbeban, latihan interval,
didukung dari berbagai disiplin ilmu latihan sirkuit, dan latihan plyometrics.
pengetahuan serta peningkatan kualitas Masing-masing metode latihan tersebut
pelatihan pembinaan olahraga. Pembinaan mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda.
tersebut dapat dicapai melalui pembibitan Dalam penelitian ini menggunakan metode
secara dini dan peningkatan melalui latihan plyometrics karena latihan
pendekatan ilmiah terhadap ilmu-ilmu plyometrics merupakan suatu metode
pengetahuan yang terkait. Menurut Nossek khusus untuk meningkatkan power yang
(1982: 1) “berbagai ilmu yang berkaitan sesuai dengan cabang olahraga sepakbola.
dengan olahraga antara lain adalah fisiologi Pada dasarnya latihan plyometrics adalah
latihan, biomekanika olahraga, paedagogi di gerakan dari rangsangan peregangan otot
bidang olahraga, sosiologi olahraga, secara mendadak supaya terjadi kontraksi
psikologi olahraga dan kesehatan olahraga”. yang lebih kuat. Latihan tersebut dapat
Sebagai pelatih seharusnya mengetahui dan menghasilkan peningkatan daya ledak dan
memahami pengetahuan-pengetahuan yang kekuatan kontaksi. Daya ledak dan kekuatan
telah disebutkan. Hal ini penting karena kontaksi otot merupakan cermin
pengetahuan-pengetahuan tersebut sebagai peningkatan adaptasi fungsional
konsep yang mendasari dalam penetapan neuromuscular. Peningkatan kontraksi otot
suatu program latihan fisik yang efektif dan merupakan perbaikan fungsi reflek
dapat diterapkan di dunia pendidikan. peregangan dari musle spindle. Salah satu
ciri penting latihan plyometrics adalah
Peningkatan long pass sepakbola pengkondisian neuromuskuler sehingga
dipengaruhi oleh kualitas otot yang dimiliki memungkinkan adanya perubahan arah
pemain. Untuk memperoleh hasil yang lebih cepat dan lebih kuat. Dengan
peningkatan long pass sepakbola yang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengurangi waktu yang diperlukan untuk dicobakan dua macam metode latihan yang
perubahan arah ini, maka kekuatan dan diterapkan dalam proses latihan long pass
kecepatan dapat ditingkatkan (Radcliffe and sepakbola yakni metode latihan plyometrics.
Farentinos, 1985: 8-9)
Perbedaan kemampuan terutama
Pemilihan dan penerapan metode terjadi karena kualitas fisik yang berbeda
dalam latihan long pass sepakbola untuk (Sugiyanto, 1997: 353). Senada dengan hal
mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola tersebut Rusli Lutan (1988: 322)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengatakan bahwa faktor-faktor yang
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, mempengaruhi proses belajar gerak adalah:
agar metode yang diterapkan mampu (1) kondisi internal; dan (2) kondisi
meningkatkan hasil latihan mahasiswa eksternal. Kondisi internal mencakup
dalam penguasaan long pass sepakbola, faktor-faktor yang terdapat pada individu,
maka pada penelitian ini akan dicobakan dua atau atribut lain yang membedakan pemain
macam metode yang diterapkan dalam satu dengan pemain yang lainnya.
proses latihan long pass sepakbola yakni
latihan plyometrics squat jump dan latihan Pemain yang memiliki panjang
knee tuck jump karena latihan plyometrics tungkai belum tentu bisa melakukan
merupakan suatu metode khusus untuk ketepatan long pass sepakbola, itu semua
meningkatkan power yang sesuai dengan tergantung dari panjang tungkai yang
cabang olahraga sepakbola. pemain miliki. Dengan tungkai yang
panjang pemain dapat melakukan ketepatan
Penerapan metode latihan yang tepat long pass sepakbola dengan baik, itu pun
dalam proses latihan long pass sepakbola harus disertai dengan teknik dasar yang baik
juga akan memberikan peluang bagi pelatih pula. Dengan mengetahui kegunaan dan
dalam memanfaatkan fasilitas yang tersedia tujuan dari ketepatan long pass sepakbola,
secara maksimal sehingga tidak ada alasan maka para pemain sepakbola diharapkan
bagi pelatih sepakbola karena terhambatnya memahami dan kemudian menerapkannya
proses latihan long pass sepakbola dan dalam latihan maupun permainan untuk
faktor kurang memadainya fasilitas suatu pertandingan. Salah satu faktor
sepakbola yang tersedia. Penentuan metode kondisi internal adalah kemampuan fisik.
latihan yang tepat sangat berhubungan Kemampuan fisik berhubungan dengan
dengan situasi latihan. Pertimbangan panjang tungkai yang mempengaruhi
penggunaan metode latihan tertentu harus penampilan pemain baik dalam latihan
memperhatikan kondisi bagaimana dan di gerakan-gerakan keterampilan maupun
mana proses latihan tersebut dilaksanakan. dalam permainan. Dengan demikian dapat
Kondisi latihan juga berhubungan dengan dikatakan panjang tungkai adalah suatu
karakteristik dari materi yang akan dilatih. persyaratan dalam usaha pencapaian
Dengan demikian karakteristik dari materi prestasi maksimal bagi pemain dalam
latihan juga harus dipertimbangkan dalam peningkatan ketepatan long pass sepakbola.
memilih metode latihan.
Berdasarkan uraian di atas diketahui
Pemilihan dan penerapan metode bahwa metode latihan memiliki peranan
latihan dalam peningkatan long pass yang sangat penting serta berpengaruh
sepakbola untuk mahasiswa Pembinaan terhadap pencapaian prestasi teknik seorang
Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan dan pemain. Program-program metode latihan
Ilmu Pendidikan Universitas Tunas untuk peningkatan kondisi fisik seperti itu
Pembangunan Surakarta, agar metode belum diterapkan khususnya di mahasiswa
latihan yang diterapkan mampu Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas
meningkatkan pemain dalam long pass Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
sepakbola, maka pada penelitian ini akan Tunas Pembangunan Surakarta. Prestasi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

tersebut dapat ditingkatkan melalui latihan ini berjudul “Pengaruh Latihan Plyometrics
yang tepat seperti latihan plyometrics. Oleh Squat Jump dan Knee Tuck Jump Terhadap
karena itu perlu adanya penelitian dengan Peningkatan Long Pass Sepakbola Ditinjau
menggunakan latihan plyometrics dan faktor Dari Panjang Tungkai (Studi Eksperimen
penentunya serta pengaruhnya terhadap pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi
peningkatan long pass sepakbola. Sepakbola Fakultas Keguruan dan Ilmu
Berdasarkan latar belakang masalah yang Pendidikan Universitas Tunas
telah di kemukakan di atas, maka penelitian Pembangunan Surakarta)”.

TINJAUAN PUSTAKA teratur dan mempelajari teknik secara baik


(Muhadjir, 2005: 32).
Permainan Sepakbola
Permainan sepakbola adalah cabang
olahraga permainan beregu atau permainan Ketepatan Long Pass Sepakbola
tim. Kesebelasan yang baik, kuat dan Ketepatan long pass sepakbola
tangguh adalah kesebelasan yang mampu merupakan gabungan dua kata antara
menampilkan permainan yang kompak. ketepatan dan pass (long pass sepakbola).
Dapat dikatakan bahwa kesebelasan yang Yang dimaksud dengan ketepatan adalah
baik bila terdapat kerjasama tim yang baik. “kemampuan seseorang untuk
Untuk mendapatkan kerjasama tim yang mengarahkan suatu gerak ke sasaran atau
tangguh diperlukan pemain-pemain yang target sesuai kemampuannya” (Suharno
menguasai bagian-bagian dari bermacam- HP., 1993: 64). Ketepatan dipengaruhi oleh
macam teknik dasar bermain sepakbola dan koordinasi, jarak dan besarnya target,
terampil melaksanakannya. Kualitas ketajaman indera, kecepatan gerak,
keterampilan teknik dasar bermain setiap perasaan gerak serta teknik gerakan itu
pemain lepas dari faktor-faktor kondisi fisik sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut
dan taktik sangat menentukan tingkat dapat dikemukakan bahwa, ketepatan long
permainan suatu kesebelasan sepakbola. pass sepakbola adalah kemampuan
Makin baik tingkat penguasaan seseorang untuk mengarahkan long pass
keterampilan teknik dasar bermain setiap (umpan atas) ke arah sasaran atau target.
pemainnya di dalam memainkan dan Ketepatan long pass sepakbola dipengaruhi
menguasai bola, maka makin cepat dan oleh koordinasi, jarak dan besarnya target,
cermat kerjasama kolektif akan tercapai. ketajaman indera, kecepatan gerak,
Dengan demikian kesebelasan akan lebih perasaan gerak serta teknik gerakan
lama menguasai bola dan akan ketepatan long pass sepakbola.
mendapatkan keuntungan secara fisik dan
Metode Latihan Sepakbola
taktik.
Dalam olahraga, perpaduan dari sekian
Permainan sepakbola termasuk banyak kemampuan yang turut menentukan
jenis permainan yang memiliki gerakan prestasi, yang dibangun dalam proses
yang kompleks. Artinya gerakannya terdiri latihan yang berlangsung dalam jangka
atas unsur gerak yang terkoordinir dengan waktu yang lama. Banyak pendapat yang
rapi, sehingga dapat dimainkan dengan telah dikemukakan oleh para ahli mengenai
baik. Agar dapat bermain dengan efektif pengertian atau definisi dari latihan.
dan efesien maka diperlukan teknik gerakan Berkaitan dengan proses dan jangka waktu
yang sempurna. Dengan teknik gerakan latihan Nossek (1982: 10) menyatakan
yang sempurna tersebut dapat bahwa “Latihan adalah suatu proses atau
menimbulkan efesiensi bermain. Hal ini dinyatakan dengan kata lain, periode waktu
dapat dilakukan dengan cara berlatih secara yang berlangsung selama beberapa tahun
sampai atlet tersebut mencapai standar

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

penampilan yang tinggi”. Sedangkan


Harsono (1988: 101) mengemukakan
bahwa “Latihan adalah proses yang
sistematis dari berlatih atau bekerja yang
dilakukan secara berulang-ulang dengan
kian hari kian bertambah jumlah beban atau
pekerjaannya”. Pendapat senada
dikemukakan oleh Bompa (1990: 2) yang
menyatakan bahwa “Latihan adalah
merupakan aktivitas olahraga yang
sistematik dalam waktu yang lama,
ditingkatkan secara progresif dan
individual, yang mengarah kepada ciri-ciri
fungsi fisiologis dan psikologis manusia
untuk mencapai sasaran yang telah Gambar 12. Otot Yang Terlibat
ditentukan”. Dalam Squat Jump

Sama seperti dalam berbagai (Kirkendall, 2011: 36)


kegiatan manusia, latihan pun harus
Keterangan:
direncanakan dan diorganisir dengan baik
agar dapat mencapai prestasi yang
merupakan sasaran dari latihan. Seperti
yang dikemukakan oleh Suharno HP (1993: 1. Otot utama yang terlibat: Hip
7) yang mendefinisikan bahwa “Latihan flexors, gluteus maximus,
adalah suatu proses penyempurnaan atlet quadriceps, gastrocnemius,
secara sadar untuk mencapai mutu prestasi soleus.
maksimal dengan diberi beban fisik, teknik 2. Otot pendukung yang terlibat:
dan taktik dan mental secara teratur, Abdominal core, spinal
terarah, meningkat, bertahap dan berulang- extensors, hamstrings.
ulang waktunya”.
Latihan Plyometrics Squat Jump Latihan ini dilakukan pada
Squat jump merupakan latihan permukaan yang rata dan dilakukan
plyometrics yang dilakukan secara cepat setengah berpegas. Gerakan squat jump
dan eksplosif untuk meningkatkan power bertujuan untuk melatih otot-otot flexors,
tungkai bawah dengan gerakan meloncat- hamstrings, quadriceps, gastrocnemius,
loncat (dengan dua kaki tumpu). Latihan dan gluteus, yang berperan terhadap
plyometrics squat jump akan berpengaruh gerakan vertical jump.
terhadap otot gluteus, gastrocnemius,
quadriceps, hamstring dan hip flexors
(Radcliffe and Farentinos, 1985: 54) dan Latihan Plyometrics Knee Tuck Jump
merupakan bentuk latihan untuk Knee tuck jump merupakan latihan
meningkatkan power, karena latihan ini gerakan meloncat dengan lutut ditekuk dan
akan membentuk kemampuan unsur kaki menolak pada tanah untuk meloncat
kekuatan dan unsur kecepatan otot, yang dan mendarat dengan mengeper. Latihan
menjadi dasar terbentuknya daya ledak plyometrics knee tuck jump akan
(power). berpengaruh terhadap otot gluteus,
gastrocnemius, quadriceps, hamstring dan
hip flexors (Radcliffe and Farentinos, 1985:
54) dan merupakan bentuk latihan untuk
meningkatkan power, karena latihan ini

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

akan membentuk kemampuan unsur Pengertian Panjang Tungkai


kekuatan dan unsur kecepatan otot, yang Panjang tungkai merupakan salah
menjadi dasar terbentuknya daya ledak satu komponen fisik yang sangat
(power). berpengaruh dalam permainan sepakbola.
Panjang tungkai sebagai salah satu anggota
gerak bawah memiliki peran penting dalam
unjuk kerja olahraga. Sebagai anggota
gerak bawah, panjang tungkai berfungsi
sebagai penopang gerak anggota tubuh atas,
serta penentu gerakan baik dalam berjalan,
berlari, melompat maupun menendang.
Panjang tungkai adalah jarak
vertikal antara telapak kaki sampai dengan
pangkal paha, hubungan yang sangat erat
dalam kaitannya sebagai pengungkit disaat
melompat. Seorang olahragawan yang
memiliki proporsi badan tinggi biasanya
Gambar 14. Otot yang terlibat diikuti dengan ukuran tungkai yang
dalam knee tuck jump panjang, meskipun hal itu tidak demikian,
ukuran tungkai yang panjang tidak selalu
(Kirkendall, 2011: 192) memberikan keuntungan dalam jangkauan
langkahnya. Dengan demikian panjang
Keterangan:
tungkai yang dimaksud peneliti adalah
1. Otot Utama yang terlibat:: jarak antara pangkal paha sampai dengan
Quadriceps (vastus medialis, pangkal kaki seseorang.
vastus lateralis, vastus
Tungkai adalah anggota gerak
intermedius, rectus femoris),
tubuh bagian bawah yang terdiri
gastrocnemius, soleus, gluteus
dari tulang anggota gerak bawah
maximus, gluteus medius, hip
bebas (sceleton extremitas inferior
flexors (psoas major and
liberae). Menurut Sloane (2004:
minor, iliacus, rectus femoris,
149-150) memaparkan otot tungkai
sartorius)
sebagai berikut:
2. Otot Pendukung yang terlibat:
Abdominal core (external 1) Tibialis Anterior:
oblique, internal oblique, Otot superfisial tebal dan
transverses abdominis, rectus besar yang terletak di sisi
abdominis), erector spinae, lateral dari tepi lateral dan tepi
hamstrings (biceps femoris, superfisisal tibia (tulang
semitendinosus, kering). Aksinya adalah
semimembranosus), deltoid. dorsifleksi kaki dan inversi
Latihan knee tuck jump, sebaiknya kaki (telapak kaki digerakkan
dilakukan pada permukaan atau tempat ke medial).
yang rata seperti rumput, matras atau keset. 2) Ekstensor Ibu Jari Kaki
Gerakan knee tuck jump bertujuan untuk Longus:
melatih otot-otot flexor pinggul dan paha, Otot pada sisi anterior
gastrocnemius, gluteals, quadriceps dan tungkai di antara bagian tengah
hamstring, yang berperan terhadap gerakan tungkai dan ibu jari kaki.
vertical jump. Aksinya adalah ekstensi ibu

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

jari kaki: dorsifleksi kaki Otot betis dengan badan


membantu inversi kaki. otot kecil di dekat dua kepala
3) Ekstensor Jari Kaki Longus: gastroknemius, tendon
Bagian anterior lateral ramping panjang yang
tungkai terletak di sisi lateral merentang sampai tumit.
tibialis anterior. Aksinya Membantu gastroknemius
adalah ekstensi lateral empat dalam fleksi pada kaki dan
jari kaki; dorsifleksi kaki. fleksi tungkai.
10) Popliteus
4) Peroneus Tersier: Otot tringular tipis dan
Otot kecil terletak antara pipih pada belakang lutut,
sisi inferior fibula leteral dan terletak lebih ke dalam dari
kaki; adalah bagian lateral kepala gastroknemius. Aksinya
bawah ekstensor ibu jari adalah rotasi tibia ke medial
longus. Aksinya adalah eversi pada femur dengan kaki tidak
dan plantar memfleksi kaki. menginjak tanah, rotasi femur
5) Peroneus Longus: ke lateral dengan kedua kaki
Otot superfisial pada tegak.
tungkai lateral antara tungkai 11) Tibialis Posterior
superior dan kaki. Aksinya Otot panjang lebih di
adalah plantar memfleksi kaki. dalam dari soleus, terletak di
6) Peroneus Brevis: sepanjang permukaan lateral
Otot pendek pada bagian tibia di belakang tibialis
inferior tungkai lateral terletak anterior. Aksinya adalah
lebih dalam dari peroneus inversi kaki, membantu dalam
longus, tendon insersi melapisi fleksi plantar dalam kaki.
melleolus lateral menuju kaki. 12) Fleksor Ibu Jari Kaki Longus
Aksinya adalah plantar Otot lateral dalam di
memfleksi kaki. sepanjang fibula bawah,
7) Gastroknemius: tendon melintang di belakang
Otot betis superfisial pergelangan kaki, berkelok-
berkepala dua, terletak antara kelok di balik melleolus medial
bagian paha dan tumit, dan memanjang ke dasar
menyilang pada dua telapak kaki sampai ujung ibu
persendian, membentuk jari kaki. Aksinya adalah fleksi
tonjolan besar pada betis atas. ibu jari kaki, plantar
Plantar memfleksi kaki, fleksi memfleksi kaki, aktif dalam
tungkai pada lutut, penting gerakan berjinjit.
untuk daya penggerak 13) Fleksor Jari Kaki Longus
8) Soleus Otot medialis tipis di
Otot betis yang besar dan sepanjang tibia, tendon insersi
lebar terletak di bawah membentang di balik malleolus
gastroknemius, terletak antara medial melewati telapak kaki
tungkai superior dan tumit, secara melintang, dan terbagi
bersilangan hanya pada menjadi empat bagian masing-
persendian di pergelangan masing ke setiap sisi lateral
kaki. Aksinya adalah plantar dari empat jari kaki. Aksinya
memfleksi kaki dan sangat adalah fleksi keempat jari kaki
penting postur. lateral, fleksi plantar pada
9) Plantaris kaki.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

METODE PENELITIAN Tingkat Hasil Hasil


Perlakuan Panjang Statistik Tes Tes Peningkatan
Tungkai Awal Akhir
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Jumlah 211 392 181
eksperimen dengan menggunakan Tungkai
Rerata 21.100 39.200 18.100
rancangan faktorial 2x3. Menurut Sudjana Panjang

(2002: 148) eksperimen faktorial adalah SD 4.700 2.926 4.253


eksperimen yang hampir atau semua taraf Jumlah 201 398 197
sebuah faktor dikombinasikan atau Latihan
Tungkai
disilangkan dengan semua taraf tiap faktor Plyometrics Rerata 20.100 39.800 19.700
Sedang
Squat Jump
lainnya yang ada dalam eksperimen. SD 5.009 3.970 2.326
Populasi dalam penelitian ini adalah
Jumlah 184 344 160
mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola
Tungkai
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendek
Rerata 18.400 34.400 16.000
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
SD 5.783 4.499 1.732
Besar sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 60 mahasiswa, yang Jumlah 204 456 252
diperoleh dengan teknik purposive random Tungkai
Rerata 20.400 45.600 25.200
Panjang
sampling. Menurut Sudjana (2002: 148)
teknik purposive random sampling yaitu SD 3.980 5.200 2.400

dari jumlah populasi yang ada untuk Jumlah 218 391 173
Latihan
menjadi sampel harus memenuhi Plyometrics Tungkai
Rerata 21.800 39.100 17.300
ketentuan-ketentuan untuk memenuhi Knee Tuck Sedang
Jump
tujuan penelitian. SD 2.960 3.506 2.452

Jumlah 172 343 171


Tungkai
Rerata 17.200 34.300 17.100
Pendek
SD 5.381 4.649 2.844

Gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata


ketepatan long pass sepakbola dapat dibuat
histogram perbandingan nilai sebagai
berikut:

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Deskripsi Data
Tabel Deskripsi Data Hasil Tes
Ketepatan Long Pass Sepakbola Tiap
Kelompok Berdasarkan Penggunaan
Metode Latihan dan Tingkat Panjang
Tungkai.

Gambar Histogram Nilai Rata-Rata


Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Ketepatan
Long Pass Sepakbola Tiap Kelompok

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan Penggunaan Metode Latihan


dan Tingkat Panjang Tungkai
Keterangan:
MLPSJ = Kelompok latihan
plyometrics squat jump
MLPKTJ = Kelompok latihan
plyometrics knee tuck jump
TPA = Kelompok tungkai
panjang Keterangan :
TS = Kelompok tungkai sedang KP1 = Kelompok latihan plyometrics
squat jump pada tingkat tungkai
TPE = Kelompok tungkai pendek
panjang.
= Hasil tes awal
KP2 = Kelompok latihan plyometrics
= Hasil tes akhir squat jump pada tingkat tungkai
sedang.
KP3 = Kelompok latihan plyometrics
Tabel 11. Nilai Ketepatan Long Pass
knee tuck jump pada tingkat
Sepakbola Masing-Masing Sel
tungkai panjang.
(Kelompok Perlakuan)
Gain KP4 = Kelompok latihan plyometrics
Kelompok
No knee tuck jump pada tingkat
Perlakuan (Sel) Score tungkai sedang.
1 a1b1 (KP1) 18.10 KP5 = Kelompok latihan plyometrics
squat jump pada tingkat tungkai
2 a1b2 (KP2) 19.70 pendek.
3 a2b1 (KP3) 25.20 KP6 = Kelompok latihan plyometrics
knee tuck jump pada tingkat
4 a2b2 (KP4) 17.30
tungkai pendek.
5 a1b3 (KP5) 16.00

6 a2b3 (KP6) 17.10

Nilai rata-rata ketepatan long pass


sepakbola yang dicapai tiap kelompok
perlakuan mudah dipahami, maka nilai
ketepatan long pass sepakbola pada tiap
kelompok perlakuan disajikan dalam
bentuk histogram sebagai berikut:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel Rangkuman Hasil Uji Normalitas


Distribusi Frekuensi Populasi Keterangan :
Kelompok
N M SD Lhitung Ltabel 5% Kesimpulan a1 = Latihan plyometrics squat jump.
Perlakuan
a2 = Latihan plyometrics knee tuck
KP1 10 18.100 4.253 0.1518 0.319 Berdistribusi Normal
jump.
KP2 10 19.700 2.326 0.1123 0.319 Berdistribusi Normal
b1 = Kelompok mahasiswa yang
KP3 10 16.000 1.732 0.1749 0.319 Berdistribusi Normal
memiliki tungkai panjang
KP4 10 25.200 2.400 0.1707 0.319 Berdistribusi Normal
b2 = Kelompok mahasiswa yang
KP5 10 17.300 2.452 0.1522 0.319 Berdistribusi Normal memiliki tungkai sedang
KP6 10 17.100 2.844 0.2840 0.319 Berdistribusi Normal
b3 = Kelompok mahasiswa yang
memiliki tungkai pendek
Tabel Rangkuman Hasil Uji Homogenitas
Varians Populasi Tabel 17. Ringkasan Hasil Analisis Varians

χ2o
χ2 tabel Dua Faktor
Kelompok
Ni SD2gab
5%
Kesimpulan

Varians Sumber
9 9 7,727 8,558 11,07 Dk JK RJK Fo Ft
homogen Variasi

Rata-rata
Tabel Ringkasan Nilai Rata-Rata Ketepatan Perlakuan 1 21432.60 21432.60
Long Pass Sepakbola Berdasarkan
Penggunaan Metode Latihan dan Tingkat A 1 56.07 56.07 6.53* 4.17
Panjang Tungkai B 2 264.90 132.45 15.43* 3.32

AB 2 230.83 115.42 13.44* 3.32


Variabel
Kekeliruan 54 463.60 8.59

a1 a2 Total 60 22448.00

Rerata
Pembahasan Hasil Penelitian
Peningkat
1. Perbedaan Pengaruh Antara
an
Latihan Plyometrics Squat Jump
Ketepatan dan Knee Tuck Jump Terhadap
Long b1 b2 b3 b1 b2 b3 Ketepatan Long Pass Sepakbola.

Pass Berdasarkan pengujian hipotesis


Sepakbola pertama ternyata ada perbedaan pengaruh
yang nyata antara kelompok mahasiswa
Hasil tes 21.1 20.1 18.4 20.4 21.8 17.2 yang mendapatkan latihan plyometrics
awal 0 0 0 0 0 0 squat jump dan kelompok mahasiswa yang
mendapatkan latihan plyometrics knee tuck
Hasil tes 39.2 39.8 34.4 45.6 39.1 34.3
jump.
akhir 0 0 0 0 0 0
Perbedaan Ketepatan Long Pass Sepakbola
Peningkat 18.1 19.7 16.0 25.2 17.3 17.1 Antara Mahasiswa yang Memiliki Tungkai
an 0 0 0 0 0 0 Panjang, Sedang dan Pendek.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN


ternyata ada perbedaan pengaruh yang
nyata antara kelompok mahasiswa yang Simpulan
memiliki tungkai panjang, tungkai sedang
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil
dan tungkai pendek terhadap ketepatan long
analisis data yang telah dilakukan, dapat
pass sepakbola. Pada kelompok mahasiswa
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
yang memiliki tungkai panjang mempunyai
ketepatan long pass sepakbola lebih tinggi 1. Ada perbedaan pengaruh antara latihan
dibandingkan dengan kelompok mahasiswa plyometrics squat jump dan knee tuck
yang memiliki tungkai sedang. Sedangkan jump terhadap ketepatan long pass
kelompok mahasiswa yang memiliki sepakbola. Pengaruh latihan
tungkai sedang mempunyai ketepatan long plyometrics knee tuck jump lebih baik
pass sepakbola lebih tinggi dibandingkan dari pada latihan plyometrics squat
dengan kelompok mahasiswa yang jump.
memiliki tungkai pendek. 2. Ada perbedaan ketepatan long pass
sepakbola antara mahasiswa yang
2. Pengaruh Interaksi Antara memiliki tungkai panjang, sedang dan
Metode Latihan dan Panjang pendek. Ketepatan long pass sepakbola
Tungkai Terhadap Ketepatan pada mahasiswa yang memiliki
Long Pass Sepakbola. tungkai panjang lebih baik dari pada
Keefektifan penggunaan metode mahasiswa yang memiliki tungkai
latihan dalam ketepatan long pass sedang. Sedangkan ketepatan long pass
sepakbola dipengaruhi oleh panjang, sepakbola pada mahasiswa yang
sedang dan pendeknya tungkai yang memiliki tungkai sedang lebih baik
dimiliki mahasiswa. Berdasarkan hasil dari pada mahasiswa yang memiliki
penelitian pada gambar 28, ternyata tungkai pendek.
mahasiswa yang memiliki tungkai panjang 3. Terdapat interaksi antara metode
dengan latihan plyometrics knee tuck jump latihan dan panjang tungkai terhadap
memiliki ketepatan long pass sepakbola ketepatan long pass sepakbola.
sebesar 25,200 lebih baik dibandingkan Mahasiswa yang memiliki tungkai
mahasiswa dengan tungkai panjang dan panjang lebih cocok jika diberikan
mendapat perlakuan latihan plyometrics latihan plyometrics knee tuck
squat jump sebesar 18,100. Mahasiswa jump.Mahasiswa yang memiliki
yang memiliki tungkai sedang dengan tungkai sedang lebih cocok jika
latihan plyometrics squat jump memiliki diberikan latihan plyometrics squat
ketepatan long pass sepakbola sebesar jump. Mahasiswa yang memiliki
19,700 lebih baik dibandingkan mahasiswa tungkai pendek lebih cocok jika
dengan tungkai sedang dan mendapat diberikan latihan plyometrics knee tuck
perlakuan latihan plyometrics knee tuck jump.
jump sebesar 17,300. Mahasiswa yang
memiliki tungkai pendek dengan latihan Implikasi
plyometrics knee tuck jump memiliki Berdasarkan kesimpulan dalam
ketepatan long pass sepakbola sebesar penelitian ini, memberikan implikasi bahwa
17,100 lebih baik dibandingkan mahasiswa dalam merancang metode latihan,
dengan tungkai pendek dan mendapat khususnya dalam menentukan metode
perlakuan latihan plyometrics squat jump latihan yang akan digunakan untuk
sebesar 16,000. meningkatkan ketepatan long pass
sepakbola, para pelatih maupun pembina
perlu memperhatikan pilihan-pilihan
metode, teknik dan strategi secara tepat.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Metode atau bentuk latihan yang digunakan squat jump dan knee tuck jump yang
dalam proses latihan harus disesuaikan dengan panjang tungkai
dipertimbangkan efektifitas dan efisiensi mahasiswa, dimana latihan plyometrics
dari metode tersebut dalam mencapai hasil knee tuck jump lebih cocok jika
latihan yang maksimal. Hal tersebut juga diberikan pada mahasiswa yang
harus disesuaikan dengan karakteristik memiliki tungkai panjang. Latihan
mahasiswa dan karakteristik latihan yang plyometrics squat jump lebih cocok jika
akan dilatihkan. diberikan pada mahasiswa yang
memiliki tungkai sedang. Latihan
Hasil penelitian ini menunjukkan plyometrics knee tuck jump lebih cocok
bahwa latihan plyometrics knee tuck jump jika diberikan pada mahasiswa yang
memperoleh hasil yang lebih baik dan memiliki tungkai pendek.
optimal dari pada latihan plyometrics squat Para peneliti lain yang akan
jump dalam latihan. Kebaikan latihan mengadakan penelitian yang sejenis
plyometrics knee tuck jump ini dapat dengan penelitian ini dapat
dipergunakan sebagai solusi bagi pelatih menggunakan penelitian ulang dengan
maupun pembina dalam upaya jumlah sampel yang lebih banyak dan
meningkatkan ketepatan long pass jangka waktu yang lebih lama.
sepakbola.
DAFTAR PUSTAKA
Saran
Annarino, Anthony A., Cowell, Charles C.,
Berdasarkan hasil penelitian ini maka and Hazelton, Helen W. 1980.
kepada para pelatih maupun pembina Curriculum Theory and Design in
diberikan saran-saran sebagai berikut: Physical Education. 2rd Edition. St.
1. Bagi mahasiswa Pembinaan Prestasi Louis: The CV. Mosby Company.
Sepakbola Fakultas Keguruan dan Ilmu
Bompa, Tudor O. 1990. The Theory and
Pendidikan Universitas Tunas
Metodology of Training the Key to
Pembangunan Surakarta, perlu
Athletic Performance. Dubuque,
mensosialisasikan latihan plyometrics
IOWA: Kendall/Hunt.
squat jump dan knee tuck jump melalui
latihan-latihan yang rutin dilakukan _______________. 1994. Power Training
sebagai upaya dalam ketepatan long For Sport: Plyometrics For
pass sepakbola. Maximum Power Development.
2. Bagi pelatih maupun pembina, dalam Ontario: Mosaic Press.
upaya pencapaian ketepatan long pass
sepakbola bagi mahasiswa hendaknya Brooks, George A., and Fahey, Thomas D.
diawali dengan pencarian bibit yang 1984. Exercise Physiology Human
benar. Kemudian diberikan metode Bioenergetics and its Aplication.
latihan fisik yang mendukung dalam Canada: Jhon Wiley & Sons Inc.
pencapaian ketepatan long pass
sepakbola bagi mahasiswanya sehingga Chu, Donald A. 1992. Jumping Into
metode latihan akan lebih efisien. Plyometrics. California: Leisure
Press. Champaign, Illinois.
3. Penerapan penggunaan metode latihan
untuk meningkatkan ketepatan long Engkos Kosasih. 1993. Olahraga Teknik
pass sepakbola, perlu memperhatikan dan Program Latihan. Jakarta:
faktor panjang tungkai. Akademi Presinddo.
4. Para pelatih maupun pembina dalam
melatih ketepatan long pass sepakbola
dapat menggunakan latihan plyometrics

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

_____________. 1994. Pendidikan Harsono. 1988. Coaching Dan Aspek-


Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Aspek Psikologis Dalam Coaching.
Erlangga. Jakarta: Ditjen Dikti.
Erdiyanto Hadi Suprayitno. 2010. Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran
Perbedaan Pengaruh Latihan Olahraga. Surakarta : Universitas
Plyometrics dan Rasio Antropometrik Sebelas Maret Press.
Terhadap Prestasi Lari 50 Meter
(Studi Eksperimen Latihan Jonath, U., Hagg E., and Krempel, E. 1987.
Plyometrics Alternate Leg Bound dan Atletik I. Alih bahasa Suparno.
Scissor Jump pada Siswa Putra Kelas Jakarta: PT. Rosda Jaya.
VIII SMP Negeri 1 Pujon Kabupaten
Joseph, B. Oxendine. 1984. Psychology of
Malang). Surakarta: Program Studi
Motor Learning. Englewood Cliffs,
Ilmu Keolahragaan, Pascasarjana
New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Universitas Sebelas Maret.
Kirkendall, Donald T. 2011. Soccer
Fox, Edward L., Bowers, Richard W., and
anatomy, United States of America:
Foss, Merle L. 1988. The
Human Kinetics.
Psysiological Basis of Physical
Education and Athletics. Lamb, David R. 1984. Physiology of
Philadelphia: WB. Sounders Exercise Responses and Adaptations.
Company. Canada: Mac Milk Publising
Company.
Foss, Merle L., and Keteyian, Steven J.
1998. Physiological Basic for Mielke, Danny. 2003. Dasar-Dasar Sepak
Exercise and Sport, New York: Bola. United States: Human Kinetics.
McGraw-Hill Companies, Inc.
Mochamad Sajoto. 1995. Peningkatan dan
Fuchs, Erich., Dieter, Kruher., and Gunter, Pembinaan Kondisi Fisik Dalam
Jansen. 1981. Sepak Bola: Olahraga. Semarang: Dahara Prize.
Pembinaan Teknik dan Kondisi.
(Terjemahan: Agus Setiadi). Jakarta: Muhadjir. 2005. Teori dan Praktek
Penerbit PT. Gramedia. Pendidikan Jasmani Untuk Kelas 1
SMP. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.
Good, Thomas L., and Brophy, Jere E.
1990. Educational Psychology: A Nossek, Josef. 1982. General Theory of
Realistic Approach. 4th Edition. New Training. Logos : Pan African
York: Longman. Press.

Guyton, Arthur C. 1993. Human Pate, Rusel R., McClenaghan, Bruce., and
Physiology and Mechanise of Rotella, Robert. 1993. Scientific
Disease. Philadephia: WB. Saunders Foundations of Coaching
Company. (Terjemahan Kasiyo Dwijoyonoto).
Semarang: IKIP Semarang Press.
Hamidsyah Noer. 1996. Ilmu Kepelatihan
Lanjut. Surakarta: Universitas Pyke, Frank S. 1991. Toward Better
Sebelas Maret Surakarta. Coaching The Art and Science of
Coaching. Canbera, Australia:
Haree, D. 1982. Principles of Sports
Government Publishing Service.
Training. Berlin: Sport verlag.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Radcliffe, James C., and Farentinos, Robert Sugiyanto dan Sudjarwo. 1994.
C. 1985. Plyometrics. Illionis: Perkembangan Gerak dan Belajar
Human kinetics Publiser. Inc. Gerak. Jakarta: Depdikbud.
Rolf, W. 1984. Athletic Ability the Anatomy Suharno HP. 1986. Kepelatihan Olahraga.
of Winning. Medical Publication: Yogyakarta: FPOK
Sweden Wolfe.
__________. 1993. Ilmu Coaching Umum.
Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Yogyakarta: IKIP Yogyakarta Press.
Motorik. Pengantar Teori dan
Metode. Jakarta: Depdikbud. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Siswandari. 2006. Bahan Ajar Statistika Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Berbantuan Komputer. Surakarta.
Sujoko. 2010. Perbedaan Pengaruh
Sloane, Ethel. 2004. Anatomy and Phsylogy Latihan Plyometric dan Power Otot
an Easy Learner (Edisi Terjemahan Tungkai Terhadap Peningkatan
oleh Palupi Widyastuti). Jakarta: Prestasi Lompat Tinggi (Studi
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Eksperimen Latihan Box Skip dan
Skiping pada Atlet POPDA PASI
Sneyers, Jeff. 1998. Sepak bola Latihan dan Pengcab Tulungagung). Surakarta:
Strategi Bermain. Program Studi Ilmu Keolahragaan,
(Alih Bahasa: L. Lanjang) Jakarta: Pascasarjana Universitas Sebelas
PT. Rosdo Jaya Putra Offset. Maret.
Soekarman, R. 1987. Dasar Olahraga Tri Saptono. 2010. Pengaruh Metode
Untuk Pembina Pelatih dan Atletik. Latihan dan Koordinasi Mata-
Jakarta: PT. Inti Indayu Press. Tangan Terhadap Peningkatan
Keterampilan Teknik Dasar Bolavoli
Soekatamsi. 1992. Teori dan Praktek Sepak
(Studi Eksperimen Latihan
Bola I. Surakarta: Universitas Sebelas
Plaiometrik dan Berbeban pada Atlet
Maret Press.
Pemula Putra Klub Bola Voli Baja 78
Sudjana. 2002. Desain dan Analisis Bantul Yogyakarta). Surakarta:
Eksperimen. Bandung: Tarsito. Program Studi Ilmu Keolahragaan,
Pascasarjana Universitas Sebelas
______. 2004. Metode Statistika. Bandung. Maret.
Tarsito.
Verducci, Frank M. 1980. Measurement
Sudjarwo. 1995. Ilmu Kepelatihan Dasar. Concepts In Physical Education. St
Surakarta: Universitas Sebelas Maret Louis: The C.V. Mosby Company.
Press.
Walinga. 1984. Force Development Of
Sugiyanto. 1997. Perkembangan Gerak. Fast and Slow Skeletal Muscle at
Surakarta: UNS Press. Different Muscle Lengths. American
Jurnal Physiologi, i Cell Physiol.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai