NIM : 19050634025
Keloid merupakan salah satu jenis bekas luka yang cukup mengganggu penampilan
karena bentuknya yang tebal dengan warna yang kontras dengan kulit sekitarnya. Tapi jangan
cemas, karena ada cara menghilangkan keloid
Keloid dapat tumbuh pada bekas luka di area tubuh manapun, namun biasanya terbentuk
di dada, bahu, dan area kepala. Keloid umumnya dialami oleh mereka yang memiliki kulit lebih
gelap, meski begitu bukan berarti mereka yang berkulit lebih cerah tidak bisa mengalami
pembentukan keloid. Keloid juga lebih sering muncul pada orang berusia di antara 10 hingga 30
tahun.
Penyebab Keloid
Keloid dapat disebabkan oleh berbagai luka, seperti luka bakar, luka bekas tindik, luka
bekas operasi, luka tergores, dan luka cakar. Normalnya pada saat Anda mengalami luka,
jaringan parut atau fibrosa akan terbentuk di atas kulit yang luka untuk melindungi dan
memperbaikinya. Namun pada keloid, jaringan tersebut justru terus tumbuh hingga menebal dan
berukuran lebih besar daripada luka itu sendiri.
Para ahli meyakini jika keloid diturunkan secara genetik dalam keluarga. Ini artinya
seseorang lebih berpotensi memiliki keloid saat terluka, jika orangtua mereka juga memiliki
keloid. Pada beberapa orang, keloid bahkan muncul pada luka kecil seperti jerawat pecah dan
luka bekas suntik vaksinasi. Jika Anda memiliki faktor risiko keturunan, disarankan untuk tidak
melakukan tindik, tattoo, atau melakukan prosedur operasi jika kondisinya tidak terlalu
mendesak.
Keloid bersifat jinak. Akan tetapi, pertumbuhan keloid yang tidak terkontrol dapat
menjadi tanda keganasan. Meski tidak berbahaya, keloid mungkin terasa gatal dan bisa menjadi
iritasi. Terutama jika keloid mengalami gesekan dengan pakaian. Saat terpapar matahari, warna
keloid bisa menggelap dan sifatnya permanen.
Cryotherapy
Cara yang satu ini dilakukan dengan menggunakan nitrogen cair yang akan membekukan
keloid. Prosedur ini bisa mengempiskan keloid, tapi biasanya akan meninggalkan bekas
luka berwarna gelap pada permukaan kulit.
Laser
Laser dapat membantu meratakan keloid dan membuat warna merahnya menjadi lebih
pudar. Namun, metode ini termasuk mahal dan perlu dilakukan beberapa kali.
Silikon Gel
Cara ini menggunakan gel silikon yang dibalutkan pada bagian kulit yang ditumbuhi
keloid. Hasil dapat bervariasi pada tiap penderita dan penggunaannya harus dilakukan
selama beberapa bulan.
Suntikan Fluorouracil
Suntikan kemoterapi ini cukup sering digunakan untuk mengatasi keloid. Fluorouracil
dapat disuntikkan dengan steroid atau tanpa steroid.
Interferon
Intereferon sendiri sebenarnya adalah protein yang secara alami diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh untuk membantu melawan bakteri atau virus. Meski dapat
mengempiskan keloid, sampai saat ini masih belum jelas apakah metode ini dapat
memberikan hasil yang permanen atau tidak.
Radiasi
Cara menghilangkan keloid dengan radiasi sebaiknya dijadikan pilihan terakhir. Hal ini
karena radiasi dikhawatirkan dapat memicu kanker.
Penyakit kulit dapat muncul secara tak terduga, dan banyak orang menganggap penyebabnya
selalu berkaitan dengan kebersihan tubuh yang buruk. Padahal, ada banyak faktor yang bisa
menyebabkan munculnya penyakit kulit.
Peradangan pada kulit disebut dermatitis. Kondisi ini terjadi ketika kulit bersentuhan dengan
bahan yang bersifat iritatif atau dengan alergen (zat atau benda yang menyebabkan reaksi alergi).
Gejala dermatitis umumnya berupa gatal, kemerahan, dan bengkak. Berdasarkan penyebabnya,
ada beberapa jenis dermatitis, yaitu:
Dermatitis seboroik
Penyakit kulit ini biasanya mengenai area tubuh yang berminyak, seperti wajah,
punggung, dan dada. Gejalanya berupa kulit kemerahan dan bersisik. Jika mengenai kulit
kepala, dermatitis seboroik menyebabkan ketombe yang membandel. Pada bayi, penyakit
kulit ini dikenal sebagai cradle cap.
2. Penyakit kulit karena kelainan autoimun
Psoriasis
Psoriasis merupakan kondisi di mana sel-sel kulit tumbuh terlalu cepat, sehingga
munumpuk dan membentuk bercak kemerahan disertai sisik berwarna perak.
Vitiligo
Vitiligo terjadi ketika sel kulit yang memproduksi melanin (pigmen berwarna gelap)
tidak berfungsi. Akibatnya, kulit kehilangan warnanya dan muncul bercak-bercak putih.
Vitiligo bisa diderita oleh semua jenis kulit, namun akan terlihat lebih jelas pada orang
yang berkulit gelap.
Skleroderma
Pada skleroderma, kulit menjadi keras dan menebal. Skleroderma bisa hanya menyerang
kulit, tapi bisa juga menyerang pembuluh darah dan organ dalam.
Pemfigus
Terdapat dua macam pemfigus, yaitu pemfigus vulgaris dan pemfigus foliaceus.
Pemfigus vulgaris ditandai dengan lepuhan yang mudah pecah namun tidak gatal.
Sedangkan pemfigus foliaceus ditandai dengan kulit bersisik atau berkerak, dan lepuhan
kecil yang terasa gatal jika pecah.
Discoid lupus erythematosus
Ini merupakan penyakit lupus yang menyerang kulit. Gejala discoid lupus
erythematosus meliputi ruam parah yang cenderung memburuk saat terkena sinar
matahari. Ruam dapat muncul di bagian tubuh mana pun, tetapi lebih sering muncul di
kulit kepala, wajah, leher, tangan, dan kaki.
Penyakit kulit akibat infeksi ini umumnya menular. dan bisa disebabkan oleh:
Infeksi bakteri
Beberapa penyakit kulit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri di antaranya adalah
bisul, impetigo, kusta, folikulitis (infeksi pada kelenjar rambut), dan selulitis.
Infeksi virus
Cacar, herpes zoster atau cacar ular, kutil, molluscum contagiosum, dan campak
merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus.
Infeksi jamur
Jamur biasanya menyerang bagian kulit yang sering lembap. Macam-macam penyakit
kulit karena infeksi jamur adalah kurap, tinea cruris (infeksi jamur di selangkangan),
panu, dan kutu air (infeksi jamur pada kaki).
Infeksi parasit
Parasit, seperti kutu dan tungau, merupakan jenis parasit yang sering menimbulkan
penyakit kulit, yaitu kudis. Selain kedua jenis parasit tersebut, infeksi cacing juga bisa
menimbulkan penyakit kulit.
Di samping berbagai penyakit kulit yang telah disebutkan di atas, ada juga penyakit kulit
yang mematikan, yaitu kanker kulit. Kanker kulit disebabkan oleh pertumbuhan sel ganas di
kulit. Ada beberapa jenis kanker kulit, yaitu melanoma, aktinik keratosis, karsinoma sel basal,
dan karsinoma sel skuamosa.
Pengobatan macam-macam penyakit kulit tergantung pada jenis dan penyebabnya. Ada penyakit
kulit yang bisa sembuh dengan sendirinya, dan ada juga yang harus ditangani secara medis,
mulai dari pemberian obat-obatan salep hingga operasi.
Berikut ini adalah beberapa jenis pengobatan yang sering digunakan untuk mengobati penyakit
kulit:
1. Kortikosteroid
Obat ini digunakan untuk mengurangi respon daya tahan tubuh yang terlalu
aktif. Kortikosteroid salep atau tablet minum biasanya digunakan untuk mengobati penyakit kulit
akibat peradangan, seperti dermatitis atau gangguan autoimun.
2. Antihistamin
Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk meredakan reaksi alergi dan gatal-gatal
pada kulit. Obat ini dapat dibeli sendiri di apotek atau melalui resep dokter.
3. Antibiotik
Antibiotik salep diberikan untuk mengatasi penyakit kulit akibat infeksi bakteri. Pada infeksi
yang luas, dokter akan memberikan antibiotik dalam bentuk tablet atau kapsul yang diminum.
Konsumsi antibiotik harus berdasarkan resep dokter dan harus dihabiskan.
4. Obat antivirus
Pemberian obat antivirus bertujuan untuk mengurangi gejala dan membasmi virus penyebab
penyakit kulit.
5. Obat antijamur
Obat antijamur untuk mengatasi penyakit kulit akibat infeksi jamur kebanyakan berbentuk obat
oles. Namun, terkadang dokter juga akan meresepkan obat antijamur untuk diminum.
6. Operasi
Operasi dapat dilakukan untuk mengatasi kanker kulit atau penyakit kulit lain, misalnya kutil.
Selain pengobatan, pencegahan juga perlu dilakukan, agar penyakit kulit tidak kambuh dan tidak
menular kepada orang lain. Berikut ini adalah beberapa langkah pencegahan penyakit kulit yang
bisa dilakukan:
Menjaga kebersihan diri dengan mandi setiap hari. Saat mandi, disarankan menggunakan
sabun yang berbahan lembut.
Tidak berbagi penggunaan barang-barang pribadi, seperti handuk atau pakaian, dengan
penderita penyakit kulit.
Menghindari kebiasaan menggaruk kulit dan memecahkan bisul atau lepuhan yang
muncul pada kulit.
Hindari cara merawat kulit wajah, termasuk cara mencerahkan wajah, yang tidak sesuai
dengan tipe kulit.