Anda di halaman 1dari 8

DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN KE-3 : MEDAN MAGNET


Mata Kuliah : Teknik Tenaga Listrik

Dosen Pengampu : Jaja Miharja, ST MT

A. Medan Magnet
a. Pengertian Medan Magnet

Medan magnet, adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus
listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran
mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi
oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari
ferromagnet “permanen”). Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan
dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan
ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.

Gambar 1. Bentuk fisik magnet


b. Sifat Medan Magnet

Pada saat arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M)
disekeliling kawat. Medan tersebut terorientasi menurut aturan tangan kanan. Pada gambar 2
memperlihatkan pergerakan arus pada kawat.

Gambar 2. Pergerakan arus

Magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang mengarah kearah yang sama (magnet
elementer).Setiap magnet memiliki 2 kutub magnet, yaitu kutub utara dan selatan. Sifat dari
kedua kutub itu adalah:

 Jika kutub yang sejenis didekatkan akan saling tolak-menolak


 Jika kutub yang tidak sejenis didekatkan akan saling tarik-menarik.

Jika magnet batang dipotong pada bagian tengahnya maka akan membentuk magnet-magnet
baru dengan kutub yang sesuai dengan arah magnet elementer.

 sifat magnet dapat menarik logam (seperti baja ataupun besi) atau benda sesama
magnet.
 sifat magnet memiliki dua kutub yang sudah saya jelaskan di atas. Yaitu kutub utara
dan kutub selatan. Magnet selalu berpasangan kutubnya. Jika dipecah-pecah sampai
kecil, magnet tetap memiliki dua kutub.
 kutub magnet yang senama atau satu jenis akan tolak menolak. Sedangkan kutub yang
tidak sejenis senantiasa akan tarik-menarik. Contohnya adalah jika ujung kutub utara
magnet A didekatkan dengan kutub utara magnet B maka kedua magnet tersebut akan
tolak-menolak. Akan tetapi jika kutub utara magnet A di dekatkan kutub utara magnet
B maka akan tarik-menarik.
 magnet memiliki daerah di sekitarnya yang masih dipengaruhi magnet itu sendiri
yang disebut dengan medan magnet. Misalnya jika kamu meletakkan sebuah jarum
pentul pada dekat magnet, maka jarum pentul tersebut akan ketarik oleh magnet dan
menempel.

c. Penggolongan Benda Berdasarkan Sifat Magnetnya.

Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu ferromagnetik (benda
yang dapat diterik kuat oleh magnet), parramagnetik (denda yang dapat ditarik magnet
dengan lemah) dan diamagnetik (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet).

• Contoh ferromagnetik adalah besi, baja, nikel dan kobalt.


• Contoh parramagnetik adalah platina dan aluminium.
• Contoh diamagnetik adalah seng, dan bismut.

Setiap magnet mempunyai sifat (ciri) sebagai berikut :

• dapat menarik benda logam tertentu.


• gaya tarik terbesar berada di kutubnya.
• selalu menunjukkan arah utara dan selatan bila digantung bebas.
• memiliki dua kutub.
• tarik menarik bila tak sejenis.
• tolak menolak bila sejenis

Magnet dapat menarik benda logam tertentu karena susunan magnet elementer didalam
magnet itu tersusun teratur. Hal penting yang harus kita pahami adalah sebagian besar orang
berfikir bahwa cara membuat magnet ini menentukan sifat kemagnetan suatu benda. Orang
selalu berfikir bahwa jika magnet dibuat dengan cara menggosok maka akan diperoleh
magnet permanen dan jika diperoleh dengan cara elektromagnetik maka akan diperoleh
magnet sementara. Kasus yang lain adalah elektromagnetik, jika kita amati elektromagnetik
manapun akan menggunakan inti besi lunak (besi) bukan baja, karena inti besi yang
digunakan maka elektromagnetik menghasilkan magnet sementara. Tetapi coba anda pikir
apabila intinya diganti dengan baja, apa yang akan terjadi? yang pasti baja akan menjadi
magnet permanen sehingga elektromagnetik tidak dapat dimanfaatkan.

Dari penjelasan kasus diatas dapat kita simpulkan bahwa sifat permanen dan sifat sementara
suatu magnet tidak di pengaruhi oleh cara membuat tetapi dipegaruhi oleh bahan yang
digunakan. Dengan cara apapun jika bahan yang digunakan baja maka magnet yang
dihasilkan akan bersifat permanen.

d. Prinsip Kemagnetan

Pada sebuah magnet sebenarnya merupakan kumpulan jutaan magnet ukuran mikroskopik
yang teratur satu dan lainnya. Kutub utara dan kutub selatan magnet posisinya teratur (lihat
gambar 3). Secara keseluruhan kekuatan magnetnya menjadi besar. Logam besi bisa menjadi
magnet secara permanen (tetap) atau bersifat megnet sementara dengan cara induksi
elektromagnetik. Tetapi ada beberapa logam yang tidak bisa menjadi magnet, misalnya
tembaga dan aluminium, dan logam tersebut dinamakan diamagnetik.

Bumi merupakan magnet alam raksasa, dapat dibuktikan dengan alat yang dinamakan
kompas, dimana jarum penunjuk pada kompas akan menunjukkan arah utara dan selatan
bumi kita, seperti diperlihatkan pada gambar 3. Karena sekeliling bumi sebenarnya dilingkupi
garis gaya magnet yang tidak tampak oleh mata kita tapi bisa diamati dengan kompas
keberadaannya.
Gambar 3. Arah medan magnet

Batang magnet memancarkan garis gaya magnet yang melingkupi dengan arah dari utara ke
selatan. Pembuktian sederhana dilakukan dengan menempatkan batang magnet diatas
selembar kertas, kemudian diatas kertas tersebut ditaburkan serbuk halus besi secara merata,
yang terjadi adalah bentuk garis-garis dengan pola melengkung oval diujung-ujung kutub.
Ujung kutub utara-selatan muncul pola garis gaya yang kuat. Daerah netral pola garis gaya
magnetnya lemah.Bagian netral magnet artinya tidak memiliki kekuatan magnet. Untuk
membuktikan bahwa daerah netral tidak memiliki kekuatan magnet. Ambil beberapa sekrup
besi, amatilah tampak sekrup besi akan menempel baik diujung kutub utara maupun ujung
kutub selatan. Daerah netral dibagian tengah sekrup tidak akan menempel sama sekali, dan
sekrup akan terjatuh.
Gambar 4. Kerja medan magnet

B. Medan Listrik
a. Pengertian medan listrik
Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh adanya muatan listrik, seperti
elektron, ion atau proton dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik
memiliki satuan Newton/coulomb (N/C). Medan listrik ini juga termasuk medan
vektor, sehingga untuk menyatakan arah medan listrik dinyatakan sama dengan arah
gaya yang dialami oleh muatan positif jika berada dalam sembarang tempat di dalam
medan tersebut. Adapun arah medan listrik yang ditimbulkan benda bermuatan
positif dinyatakan keluar dari benda, sedangkan arah medan listrik yang ditimbulkan
benda bermuatan negatif dinyatakan masuk ke benda. Untuk menggambarkan medan
listrik digunakan garis-garis gaya listrik, yaitu garis lengkung yang dibayangkan
sebagai intasan yang ditempuh oleh muatan positif yang bergerak dalam medan
listrik Dan Garis gaya listrik tidak mungkin berpotongan, Karena garis gaya listrik
merupakan garis khayal yang berawal dari benda bermuatan positif dan akan
berakhir di benda yang bermuatan negatif. Gambar berikut ini menggambarkan
garis-garis gaya listrik di sekitar benda bermuatan listrik.
Gambar 5. Garis-garis gaya listrik

Kuat medan listrik yang berada di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai gaya
per satuan muatan listrik di titik tersebut. Kuat medan listrik dinyatakan dengan lambang E.
Kuat medan listrik ini karena dipengaruhi oleh besarnya muatan sumber dan jarak benda
(muatan yang diuji). Lalu, Kuat medan listrik di rumuskan sebagai besarnya gaya Coulomb
untuk setiap satuan muatan. Secara matematis rumus medan listrik yaitu:

Dimana:
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya coulomb (F)
q = muatan uji (C)

Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan rumus diatas yaitu jenis muatan sumber
dan muatan uji. Hal tersebut dapat menentukan (+) dan (–) dari medan listrik yang dialami.

Contoh

1. Jika Sebuah muatan uji +25.105 C diletakkan dalam sbuah medan listrik. Apabila gaya
yang bekerja pada muatan uji tersebut adalah 0,5 N. Berapa besar medan listrik pada muatan
uji tersebut?

Pembahasan:
Diketahui:

Ditanya: E ….?
Jawab :
F = 0,5 N

q = +25.105
Ditanya : E ...?
E = F/q
E = 0,5 / 25.105
E 5.104 / 25 = 2000 N/C

C. Hukum Ampere dan hukum Faraday


Pada hukum Faraday menyatakan bahwa beda potensial dapat dihasilkan dari ujung-ujung
penghantar atau kumparan dengan memberikan perubahan fluks magnetik “Ggl induksi
yang timbul pada ujung-ujung suatu penghantar atau kumparan sebanding dengan laju
perubahan fluks magnet yang dilingkupi oleh loop penghantar atau kumparan tersebut”.
Hukum Faraday memperkenalkan suatu besaran yang dinamakan fluks magnetik. Fluks
magnetik ini menyatakan jumlah garis-garis gaya magnetik. Berkaitan dengan besaran ini,
kuat medan magnet didefinisikan sebagai kerapatan garis-garis gaya magnet. Sementara
itu, menurut hukum Ampere menyatakan bahwa medan magnet dapat ditimbulkan
melalui dua cara: yaitu lewat arus listrik (perumusan awal Hukum Ampere), dan dengan
mengubah medan listrik .

Anda mungkin juga menyukai