Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SINTESIS ASPIRIN
Disusun Oleh :
Kelompok 8
S1 FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA
2020/2021
I. Tujuan Percobaan
Aspirin atau asetosal adalah turunan dari senyawa asal salisilat yang diperoleh dari
simplisia tumbuhan Cortex salicis. Aspirin merupakan obat pertama yang dipasarkan dalam
bentuk sediaan tablet. Aspirin dapat disintesis dari asam salisilat dan asam asetat anhidrat
Selama hampir satu abad, manusia telah menggunakan aspirin sebagai obat penghilang
rasa sakit. Aspirin menjadi salah satu obat yang paling umum tersedia di pasaran. Efek utama
aspirin adalah dapat meredakan rasa sakit di kepala dan demam. Tetapi, aspirin juga memiliki
manfaat kesehatan lainnya, seperti menjadi obat darurat untuk menunda serangan jantung.
Namun, bahan kimia tetaplah bahan kimia. Zat tersebut tentu memiliki efek samping yang buruk
Sintesis aspirin merupakan suatu proses dari esterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi
antara asam karboksilat dengan suatu alcohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan
salisilat ester yang dapat disintesis dengan menggunakan asam asetat ( memiliki gugus COOH)
dan asam salisilat (memiliki gugus OH). Asam salisilat direaksikan dengan asam asetat anhidrat
akan menimbulkan reaksi yang menghasilkan aspirin dan asam asetat. Oleh karena itu, untuk
mengetahui secara jelas tentang aspirin maka pada praktikum kali ini akan dilakukan percobaan
sintesis aspirin.
1. Erlenmeyer
2. Gelas ukur
3. Clamp
5. Wire kasa
6. Asam asetat
7. Ethanol
8. Anhidrat asetat
9. Air es
A. Sintesis Aspirin
1. Timbanglah asam asetat sebanyak 2.0 g (0.015 mol) dalam Erlenmeyer50 ml bertutup.
Gunakan jumlah berat asam salisilat untuk menghitung rendemen teoritis aspirin. Tuliskan
3. Tambahkan 5 tetes asam sulfat pekat ke dalam Erlenmeyer tadi dan goyangkan Erlenmeyer
secara melingkar. Kemudian masukkan satu stirrer bar berukuran 3 cm. Campuran reaksi
dipanaskan di penangas air selama 20 menit. Seluruh asam salisilat akan larut saat diaduk
4. Pindahkan Erlenmeyer dari penangas air dan dibiarkan dingin sampai mencapai suhu
ruangan. Kristal akan terbentuk selama proses pendinginan. Jika kristal mulai terbentuk,
Tambahkan 20 ml air es. Jika kristal tidak terbentuk, pindahkan campuran reaksi ke dalam
Beckerglass, tambahkan 20 ml air es, aduk dan letakkan Beckerglass di baskom yang berisi
B. Uji Aspirin
2. Dimasukkan masing–masing ke dalam tabung reaksi, asam salisilat, aspirin hasil sintesa
3. Ditambahkan 20 tetes aquadest sambil digoyang dan ditambah 10 tetes FeCl3 10%, diamati
A. Sintesis aspirin
Dipindahkan Erlenmeyer dari penangas air dan dibiarkan dingin sampai mencapai suhu
ruangan. Kristal akan terbentuk selama proses pendinginan. Jika kristal mulai terbentuk,
biarkan Erlenmeyer tanpa diganggu sampai proses pembentukan kristal berhenti
Tambahkan 20 ml air es. Jika kristal tidak terbentuk, pindahkan campuran reaksi ke dalam
Beckerglass, tambahkan 20 ml air es, aduk dan letakkan Beckerglass di baskom yang berisi
es. Biarkan sampai terbentuk kristal.
B. Uji Aspirin
Sebagian besar bahan aktif obat diperoleh dari senyawa organik. Meningkatnya penggunaan
senyawa organik mendorong seorang farmasist untuk melakukan sintesis senaywa organik. Pada
praktikum kali ini dilakukan percobaan sintesis senyawa aspirin dan metil salisilat.
Aspirin sendiri termasuk golongan NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drog) karena
kemampuannya yang memberikan efek antiinflamasi, analgetik, antipiretik, dan juga antiplatelet.
Sintesis aspirin dilakukan berdasarkan reaksi asetilasi antara asam salisilat dengan anhidrida
asetat dengan penambahan asam sulfat sebagai katalisator dengan melakukan pemanasan
terhadap larutan kemudian didinginkan hingga terbentuk kristal asam asetil salisilat. Tujuan dari
praktikum ini adalah untuk mengetahui mempelajari dan mempelajari proses sintesis aspirin.
Pada sintesis aspirin kristal yang terbentuk dari proses asetilisasi, dikumpulkan dengan
menggunakan penyaring buchner. Kristal yang telah diperoleh diuji dengan larutan FeCl3 untuk
membuktikan apakah dalam kristal masih mengandung asam salisilat Setelah didapatkan kristal
aspirin pada kertas saring, maka kristal tersebut di dinginkan beberapa menit. Setelah kering
Alasan penambahan air sebagai pemurni, H2SO4 (asam sulfat pekat) sebagai katalisator yang
mempercepat reaksi dengan cara pemutusan ikatan pada asam asetat anhidrat, dan asam asetat
anhidrat sebagai asam asetat yang memiliki kandungan air yang sedikit sehingga lebih reaktif
digunakan untuk meminimalis air pada reaksi sintesis aspirin jika tidak diminimalis airnya maka
dapat menghidrolisis aspirin menjadi asam salisilat kembali. Penggunaan es batu untuk
mempercepat terbentuknya kristal. Asam salisilat merupakan senyawa fenol, digunakan FeCl 3
sebagai pereaksi untuk mengidentifikasi adanya fenol. Jika aspirin yang diperoleh terjadi
perubahan warna merah atau ungu maka hasil yang didapatkan merupakan asam salisilat bukan
aspirin karena telah terjadi hidrolisis aspirin kembali menjadi asam salisilat.
VIII.Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil yaitu asam salisilat menghasilkan warna
hitam, aspirin pembanding menghasilkan warna kuning pekat, aspirin percobaan menghasilkan
Fessenden & Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga