Anda di halaman 1dari 131

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI

NEGERI SIPIL (PNS) SEBAGAI FISIOTERAPIS TERAMPIL DALAM


PENGELOLAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI RSUD
SLEMAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN

DISUSUN OLEH:
RINA SETIANINGSIH, Amd.Fis
NOMOR PRESENSI : 23/LATSAR/II/V/2019
NIP : 199106112019032006

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN V
YOGYAKARTA
2019
ii
iii
ABSTRAK

Laporan Aktualisasi dengan judul Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri


Sipil sebagai Fisioterapis Terampil dalam Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lansia
di RSUD Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengangkat isu tentang
kurangnya pengelolaan kesehatan lansia di RSUD Sleman.

Kegiatan yang telah dilaksanakan penulis sebagai Fisioterapis Terampil dalam


Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lansia di RSUD Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman antara lain: 1) Melakukan konsultasi dengan atasan dan rekan kerja; 2)
Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/rekan kerja; 3) Membentuk senam lansia; 4)
Melakukan evaluasi seluruh kegiatan. Keempat kegiatan telah dilaksanakan dengan
maksimal dan mencapai target yang diharapkan.

Inovasi yang penulis lakukan adalah penambahan gerakan menari pada gerakan
senam lansia. Hasil kegiatan ini dilaporkan dalam laporan aktualisasi dan diseminarkan di
Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
sebagai syarat kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan V Tahun 2019.

Kata Kunci : Nilai-Nilai Profesi PNS (ANEKA), Senam Lansia, Fisioterapis Terampil

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan kegiatan yang berjudul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) Sebagai Fisioterapis Terampil dalam Pengelolaan Pelayanan
Kesehatan Lansia di RSUD Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman”. Laporan ini
disusun dalam rangka memenuhi aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang
merupakan salah satu syarat kelulusan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan II Angkatan V Tahun 2019 yang diselenggarakan di Badan Pendidikan
dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyusun laporan ini tentunya tidak lepas dari
dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si selaku Kepala Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY yang sudah mengijinkan dan mendukung penulis mengikuti
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri (CPNS) di Badan Pendidikan dan Pelatihan
DIY.
2. Bapak dr. Joko Hastaryo,M.Kes selaku Direktur RSUD sleman yang telah
mengijinkan mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri (CPNS) di Badan
Pendidikan dan Pelatihan DIY.
3. Bapak Heri Kuntadi, AP.,MT selaku penguji laporan aktualisasi.
4. Bapak Pandita Pratyaksa, SP.,MM selaku Coach yang selalu membimbing dalam
menyusun Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
(PNS) Dalam Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lansia di RSUD Sleman Dinas
Kabupaten Sleman.
5. Bapak Hariyono SST selaku Mentor yang selalu membimbing dalam menyusun
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dalam
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lansia di RSUD Sleman Dinas Kabupaten
Sleman.
6. Kedua orangtua, suami, dan anak yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

v
7. Seluruh Widyaiswara dan Staf Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta.
8. Seluruh pegawai RSUD Sleman atas dukungan dan bantuan yang diberikan kepada
penulis.
9. Rekan-rekan Latsar Golongan II Angkatan V yang saling menyemangati satu sama
lain.
10. Serta pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu terselesaikannya laporan aktualisasi.

Tentunya dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan


sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala bentuk masukan yang
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut. Semoga laporan
aktualisasi ini dapat bermanfaat ilmunya khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
seluruh pembaca.

Yogyakarta, 21 November 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i

BERITA ACARA ................................................................... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN PENGESAHAN ........................................................................................ ii

ABSTRAK ........................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... v

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………vii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………….ix

DAFTAR GAMBAR........................................................................................................... vii

DAFTAR ISTILAH .............................................................................................................. ix

DAFTAR DEFINISI, KATA KUNCI DAN NILAI NILAI DASAR PNS .......................... x

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A.Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI……………………………………………….1

B. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai Organisasi ....................................................................... 3

C. Struktur Organisasi........................................................................................................ 8

D. Tugas dan Fungsi Organisasi ........................................................................................ 8

E. Kondisi Organisasi ...................................................................................................... 12

BAB II AGENDA AKTUALISASI .................................................................................... 19

A.Latar Belakang Pemilihan Isu ...................................................................................... 19

B. Proses Aktualisasi…………………………………………………………………....26

1.AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 1 ................... 24

2.AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 2 ................... 39

3.AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 3 .................. 36

4.AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 4 ................... 68

vii
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 81

A.KESIMPULAN ............................................................................................................ 81

B.SARAN ........................................................................................................................ 82

C.TINDAK LANJUT AKSI PENYEMPURNAAN AKTUALISASI NILAI-NILAI


DASAR PROFESI PNS................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
A. Lembar Konsultasi (Coach dan Mentor)
B. Undangan Mentor
C. Surat Pernyataan Mentor
D. Lembar Form Masukan (Penguji, Mentor, dan Coach)
E. Lembar Komitmen Revisi
F. Slide Presentasi RA
G. Slide Presentasi LA
H. Jadwal Aktualisasi
I. Presensi Kehadiran

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Fasilitas RSUD Sleman ........................................................................................ 13


Tabel 2. Sarana dan Prasarana RSUD Sleman ................................................................... 15
Tabel 3. Klasifikasi RSUD Sleman berdasarkan golongan kepangkatan ........................... 16
Tabel 4. Klasifikasi SDM PNS berdasarkan jenis jabatan ................................................. 16
Tabel 5. Klasifikasi Pegawai menurut jenis kelamin ......................................................... 16
Tabel 6. Rekapitulasi tenaga RSUD Sleman ...................................................................... 17
Tabel 7. Rekapitulasi tenaga RSUD Sleman ...................................................................... 18
Tabel 8. Penetapan prioritas isu dengan metode USG ....................................................... 21

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Struktur Organisasi RSUD Sleman ..................................................................... 8

Gambar 2. Lokasi RSUD Sleman ........................................................................................ 12

Gambar 3. Diagram fishbone ............................................................................................... 22

Gambar 4. Konsultasi dengan atasan ................................................................................... 30

Gambar 5. Konsultasi dengan mentor ................................................................................. 31

Gambar 6. Koordinasi dengan teman sejawat/rekan kerja .................................................. 32

Gambar 7. Membuat undangan, daftar hadir, dan materi sosialisasi ................................... 44

Gambar 8. Membagikan undangan kepada teman sejawat/rekan kerja............................... 45

Gambar 9. Materi Senam Lansia ......................................................................................... 46

Gambar 10. Sosialisasi Senam Lansia kepada teman sejawat ............................................. 47

Gambar 11. Daftar hadir sosialisasi senam lansia ............................................................... 48

Gambar 12. Mendata peserta senam lansia ......................................................................... 60

Gambar 13. Menempelkan pengumuman seam lansia ........................................................ 61

Gambar 14. Latihan Senam ................................................................................................. 62

Gambar 15. Melaksanakan program senam lansia .............................................................. 63

Gambar 16. Melaksanakan program senam lansia .............................................................. 64

Gambar 17. Daftar hadir senam lansia ................................................................................ 65

Gambar 18. Surat dukungan keluarga pasien ...................................................................... 75

Gambar 19. Membagikan kuisioner kepada teman sejawat/rekan kerja ............................. 76

Gambar 20. Membaca hasil kuisioner yang telah diisi ........................................................ 77

Gambar 20.Kuisioner evaluasi kegiatan .............................................................................. 78

viii
DAFTAR ISTILAH

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi
pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan
teknis dan penetapan nomor induk pegawai.

Penyakit Tidak Menular adalah penyakit yang tidak bisa ditularkan dari orang ke orang,
yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu yang panjang (kronis).

ix
DAFTAR DEFINISI, KATA KUNCI DAN NILAI NILAI DASAR PNS

1. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci
dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab.

2. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

3. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan.

4. Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.

5. Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi
yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI


Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan,
persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan
pasien, serta mempunyai fungsi sosial. Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
Dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi
Rumah Sakit pasal 4 dan pasal 5, rumah sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk menjalankan tugasnya
tersebut, rumah sakit mempunyai fungsi : penyelenggaraan pelayanan pengobatan
dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis; penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam
rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu
pengetahuan bidang kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman saat ini merupakan Satuan
Kerja Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah kabupaten
Sleman bertipe/kelas B “PARIPURNA”. Pelayanan kesehatan paripurna
merupakan pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.

1
Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
RSUD Sleman yang sejak awal lebih dikenal sebagai “Rumah Sakit
Murangan” memiliki sejarah eksistensi yang panjang sejak zaman penjajahan
Belanda, Jepang hingga masa kemerdekaan. Pada Zaman Kolonial Belanda
dikenal sebagai Klinik Pabrik Gula di Medari, hingga kemudian sempat
dikenal pula sebagai Klinik Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, di Medari.
Akan tetapi semenjak Proklamasi kemerdekaan, masyarakat Kabupaten
Sleman, Kulon Progo, hingga Magelang wilayah timur lebih mengenal
sebagai ”Rumah Sakit Murangan”. Bahkan hingga sekarang meskipun nama
“RSUD Sleman” sudah ditetapkan sejak Tahun 1977,namun nama ”Rumah
Sakit Murangan” lebih lekat dan lebih familier bagi masyarakat.
Tahun 1977 RSUD Sleman dinyatakan berdiri secara resmi sebagai
Rumah Sakit Umum Pemerintah dengan tipe D berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor: 01065/Kanwil/1977. Status tipe D ini dimiliki RSUD
Sleman selama lebih dari sepuluh Tahun. Perubahan tipe/kelas D ke kelas C
diperoleh pada tanggal 15 Februari 1988. Setelah berjalan selama 13 Tahun
sebagai RSUD tipe/kelas C, RSUD Sleman dinaikkan tipenya, setelah
dinyatakan memenuhi persyaratan dalam penilaian Tim Departemen
Kesehatan RI. Kenaikan kelas C ke kelas B Non-Pendidikan tersebut
diperoleh dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1631/Menkes/SK/XII/2003 tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman Milik Pemerintah Kabupaten Sleman pada tanggal 3
Desember 2003.
Pada akhir Tahun 2010 RSUD Sleman dinyatakan telah memenuhi
syarat untuk ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah, berdasarkan
Keputusan Bupati Sleman, nomor 384/Kep.KDH/A/2010, terhitung mulai
tanggal 27 Desember 2010, RSUD Sleman secara resmi telah ditetapkan
sebagai BLUD dengan status BLUD Penuh. Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja Organisasi Perangkat Daerah
(SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman yang berlokasi di jalur
strategis jalan raya Yogyakarta–Magelang atau Jalan Bhayangkara Nomor 48,
Murangan, Triharjo, Sleman.
2
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun
2009 tentang Organisai Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan
Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 tentang Uraian, Tugas dan
Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), RSUD Sleman
merupakan unsur pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Direktur
yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas
melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan
kesehatan masyarakat.

B. Visi, Misi, Tujuan Dan Nilai Organisasi


1. Visi Organisasi
Pemerintah Kabupaten Sleman mempunyai visi “Terwujudnya masyarakat
Sleman yang Lebih Sejahtera, Mandiri, Berbudaya, dan Terintegrasikannya
Sistem E-Government Menuju Smart Regency pada Tahun 2021’’yang
tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2009.
RSUD Sleman memiliki visi “Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat
menuju terwujudnya Sleman Smart Regency Pada Tahun 2021”
2. Misi Organisasi
Misi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan.
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3. Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesibilitas dan
kemampuan ekonomi rakyat,serta penanggulangan kemiskinan.
4. Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam,
penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
5. Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang
proporsional.
Misi RSUD Sleman adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan tata kelola RSUD Sleman dengan didukung sistem
informasi managemen terintegrasi.
Misi ini dimaksudkan untuk :
3
1) Mewujudkan tata kelola Rumah Sakit Umum Daerah Sleman yang
efektif, dengan cara peningkatan kualitas SDM menjadi SDM
yang professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2) Meningkatkan kerjasama antar lembaga penyelenggara pelayanan
kesehatan seperti puskemas, dokter/bidan praktik dan rumah sakit lain.
3) Membangun kerjasama dengan para supplier/penyedia barang dan jasa
sehingga terdapat jaminan ketersediaan logistik rumah sakit, obat-
obatan/BMHP rumah sakit.
4) Pemanfaatan teknologi informasi terintegrasi antar unit yang
dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
b. Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan, dan
pengembangan tenaga kesehatan.
Misi ini dimaksudkan untuk:
1) Mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman sebagai Rumah
Sakit Pendidikan satellite yang merupakan jejaring dari Fakultas
Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK)
Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang digunakan sebagi tempat
pelaksanaan program pendidikan profesi dokter dan dokter spesialis
sesuai dengan persyaratan.
2) Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan dan penelitian kedokteran
di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
3) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan bidang
kesehatan lainnya yang menggunakan lahan praktek pendidikan di
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman.
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau
semua lapisan masyarakat.
Misi ini dimaksudkan untuk :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan mengedepankan
standar kualitas dalam batas kemampuan SDM dan peralatan yang
dimiliki.
2) Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
dengan berorientasi pada pasien safety melalui penyediaan sarana

4
prasarana Rumah Sakit sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk
Rumah Sakit tipe B.
3) Menetapkan tarif pelayanan kesehatan dengan memperhatikan aspek
keterjangkauan/kemampuan masyarakat.
4) Besaran tarif ditetapkan berdasarkan perhitungan biaya per unit
layanan.
3. Tujuan Organisasi
Tujuan RSUD Sleman adalah:
a. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi pertama adalah :
1) Menguatkan Tata Kelola Rumah Sakit.
2) Meningkatkan pengelolaan prasarana dan sarana Rumah Sakit.
3) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
b. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi kedua adalah meningkatkan
mutu pendidikan, penelitian, pelatihan dan pengembangan tenaga
kesehatan.
c. Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ketiga adalah meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat.
4. Nilai Organisasi
Nilai Organisasi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah SATRIYA yang
merupakan standar perilaku kerja aparatur dalam menjalankan tugas
pemerintahan. Agar aparatur Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa
memiliki sikap dan perilaku sesuai dengan budaya pemerintahan dalam
kehidupan pribadi, keluarga, tugas kedinasan, dan bermasyarakat. Landasan
filosofi budaya pemerintahan SATRIYA adalah “Hamemayu Hayuning
Bawana” yang mengandung makna sebagai kewajiban melindungi,
memelihara serta membina keselamatan dunia dan lebih mementingkan
berkarya untuk masyarakat daripada memenuhi ambisi pribadi. SATRIYA
memiliki dua makna. Pertama SATRIYA dimaknai sebagai watak ksatria,
yaitu memiliki sikap memegang teguh ajaran moral sawiji, greget, senggguh
ora mingkuh (konsentrasi, semangat, percaya diri, rendah hati dan
bertanggungjawab). Kedua SATRIYA dimaknai sebagai :
a. Selaras, artinya dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama
5
manusia.
b. Akal budi luhur jati diri artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya. Kata kuncinya adalah budi luhur.
c. Teladan keteladanan artinya dapat dijadikan panutan/sebagai
teladan/contoh oleh lingkungannya. Kata kuncinya adalah keteladanan.
d. Rela Melayani artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang
diharapkan masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan masyarakat.
e. Inovatif artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke
arah kemajuan individu dan kelompok. Kata kuncinya adalah
pembaharuan.
f. Yakin dan percaya diri artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari
atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Kata
Kuncinya adalah kemajuan dan manfaat.
g. Ahli atau Profesional artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan
prestasi pada pekerjaanya. Kata kuncinya adalah kompetensi, komitmen
dan prestasi
Nilai Organisasi RSUD Sleman adalah sebagai berikut:
a. Profesionalisme, bahwa dalam melaksanakan tugas dan atau kewajiban
harus dilandasi oleh :
1) Standar pelayanan profesi yaitu ukuran-ukuran dan prosedur yang
harus dipatuhi dalam melaksanakan tugas profesinya.
2) Kompetensi yaitu pelaksanaan tugas yang sesuai dengan kemampuan,
keahlian, dan kewenangannya.
3) Integritas yaitu kesadaran dalam bersikap untuk melaksanakan tugas
dengan menjunjung tinggi etika.
4) Responsif yaitu sikap tanggap terhadap situasi dan kondisi yang
berkembang khususnya dalam melaksanakan tugas profesinya.
b. Kebersamaan, bahwa pelayanan terbaik kepada masyarakat di rumah sakit
hanya akan dicapai apabila melibatkan peran seluruh komponen karyawan
secara sinergis. Konsekuensinya adalah bahwa dalam melaksanakan tugas
dimanapun posisinya dalam organisasi harus dilandasi oleh sikap,
tanggung jawab dan kepentingan bersama diantara seluruh anggota
6
organisasi.
c. Transparansi, bahwa berbagai data dan informasi yang secara substantif
dan normatif boleh/dapat dikonsumsi atau diketahui oleh pihak lain
(dalam/luar organisasi) maka akses terhadap informasi tersebut harus
dibuka dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian dan kewajiban untuk
menjaga rahasia negara dan jabatan.
d. Disiplin, bahwa dalam melaksanakan tugas/kewajiban harus dilandasi oleh
ketaatan dan kepatuhan tanpa paksaan dan atau tanpa pengawasan,
melainkan dengan kesadaran yang tinggi terhadap peraturan, dan norma
yang berlaku.
e. Tanggung jawab, bahwa dalam melaksanakan tugas atau kewajiban harus
memegang teguh prinsip kehati-hatian dan kesadaran akan segala resiko
yang akan terjadi sehingga tugas tidak hanya sekedar dilaksanakan
melainkan dengan dilandasi semangat agar diperoleh hasil yang
memuaskan dari segala aspek.
f. Efisien, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi selalu
didasarkan pada upaya pengorbanan sumber daya minimal dengan hasil
optimal atau pengorbanan sejumlah sumber daya tertentu dengan hasil
maksimal baik dari sisi biaya, waktu, tenaga maupun sumberdaya lainnya.
g. Kepuasan pelanggan, bahwa dalam melaksanakan tugas jabatan/profesi
selalu diorientasikan pada upaya mencapai kualitas optimal (pelayanan
prima) sehingga tercapai kepuasan konsumen/masyarakat (customer
satisfaction) sebagai pelanggan RSUD Sleman.
5. Motto
Motto dari RSUD Sleman adalah Mitra Kesehatan Anda.

7
C. Struktur Organisasi

Gambar 1. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

Sumber: Subbag Kepegawaian

D. Tugas dan Fungsi Organisasi


Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati
Sleman Nomor 48 Tahun 2009 tentang Uraian, Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman), RSUD Sleman merupakan unsur
pendukung pemerintah daerah yang dipimpin oleh Direktur yang berkedudukan di
bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Rumah
Sakit Umum Daerah Sleman mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah di bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Rumah Sakit
Umum Daerah Sleman dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi
sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
b. Pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan
masyarakat.

8
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
1. Unit Kerja
Dalam Renstra Tahun 2016 – 2021 Rumah Sakit Umum Daerah Sleman,
Bidang Penunjang dan Sarana mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengoordinasikan pelayanan penunjang dan pengelolaan sarana pelayanan
kesehatan. Bidang Penunjang dan Sarana dalam melaksanakan tugas
mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana kerja Bidang Penunjang dan Sarana.

b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan penunjang dan pengelolaan sarana


pelayanan kesehatan.

c. Penyelenggaraan dan pengoordinasian pelayanan penunjang.

d. Penyelenggaraan dan pengoordinasian pengelolaan sarana pelayanan


kesehatan.

e. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Bidang Penunjang dan


Sarana.
Bidang Penunjang dan Sarana terdiri dari
a. Seksi Pelayanan Penunjang
Seksi Pelayanan Penunjang mempunyai tugas menyelenggarakan dan
mengoordinasikan pelayanan penunjang. Seksi Pelayanan Penunjang
dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi sebagai berikut :

a). Penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Penunjang.

b). Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis pelayanan penunjang.

c). Penyelenggaraan pengoordinasian pelayanan penunjang.

d). Penyelenggaraan analisis kebutuhan sarana pelayanan penunjang.

e). Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi radiologi.

f). Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi patologi klinik.

g). Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi patologi


anatomi.
9
h). Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi farmasi.

i). Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi Gizi.

j). Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi kamar jenazah.

k).Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi rehabilitasi


medik.

l).Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi


Pelayanan Penunjang.
b. Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan
Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan
dan mengoordinasikan pengelolaan sarana pelayanan kesehatan. Seksi
Sarana Pelayanan Kesehatan dalam melaksanakan tugas mempunyai
fungsi sebagai berikut :

a). Penyusunan rencana kerja Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan.

b).Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan sarana


pelayanan kesehatan.

c).Penyelenggaraan pengoordinasian pengelolaan sarana pelayanan


kesehatan.

d).Penyelenggaraan analisis kebutuhan sarana pelayanan kesehatan.


e).Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi sarana medik.

f).Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi sarana non


medis.

g).Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi sarana


sanitasi.

h).Penyelenggaraan pelayanan penunjang pada instalasi teknologi


informasi.

i).Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Seksi


Sarana Pelayanan Kesehatan.

10
2. Pegawai
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015 adapun
uraian tugas dari fisioterapi
1. Assesment pasien
Assesment fisioterapi diarahkan pada diagnosis fisioterapi, terdiri dari
pemeriksaan dan evaluasi yang sekurang-kurangnya memuat data anamnesa
yang meliputi identitas umum, telaah sistemik, riwayat keluhan, dan
pemeriksaan (uji dan pengukuran) impairment, activities limitation,
participation restrictions, termasuk pemeriksaan nyeri, resiko jatuh,
pemeriksaan penunjang (jika diperlukan), serta evaluasi.
2. Penegakan Diagnosis
Diagnosis fisioterapi adalah suatu pernyataan yang menggambarkan keadaan
multi dimensi pasien/klien yang dihasilkan melalui analisis dan sintesis dari
hasil pemeriksaan dan pertimbangan klinis fisioterapi, yang dapat
menunjukan adanya disfungsi gerak/potensi disfungsi gerak mencakup
gangguan/kelemahan fungsi tubuh, struktur tubuh, keterbatasan aktifitas dan
hambatan bermasyarakat.
3. Perencanaan intervensi
Fisioterapis melakukan perencanaaan intervensi fisioterapi berdasarkan hasil
assessment dan diagnosis fisioterapi, prognosis dan indikasi-kontra indikasi,
setidaknya mengandung tujuan, rencana penggunaan modalitas intervensi,
dan dosis, serta diinformasikan/dikomunikasikan kepada pasien/klien atau
keluarganya.
4. Intervensi
Fisioterapis berbasis bukti mengutamakan keselamatan pasien/klien,
dilakukan berdasarkan program perencanaan intervensi dan dapat
dimodifikasi setelah dilakukan evaluasi serta pertimbangan teknis dengan
melalui persetujuan pasien/klien dan/atau keluarganya terlebih dahulu.
5. Evaluasi/Re-Evaluasi
Dilakukan oleh fisioterapis sesuai tujuan perncanaan intervensi, dapat berupa
kesimpulan, termasuk dan tidak terbatasnya pada rencana penghentian
program atau merujuk pada dokter professional lain terkait.
6. Komunikasi dan Edukasi
11
Fisioterapi menjadikan komunikasi dan edukasi kepada pasien dan
keluarganya, tenaga kesehatan lain terkait, serta masyarakat, sebagai bagian
dan proses pelayanan fisioterapi berkualitas yang berfokus pada pasien.
7. Dokumentasi
Penyelenggaraan pelayanan fisioterapi memperhatikan pentingnya
dokumentasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam pelayanan
fisioterapi yang bemutu dan dapat dipertanggungjawabkan.

E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
RSUD Sleman terletak di jalur strategis jalan raya Yogjakarta–Magelang atau
Jalan Bhayangkara Nomor 48, Murangan, Triharjo, Sleman. RSUD Sleman
memiliki akses yang mudah dengan fasilitas-fasilitas pelayanan yang lengkap.
Gambar 2. Lokasi RSUD Sleman

Sumber : Google Maps

2. Sarana dan Prasarana


Bangunan pelayanan dan kantor per 31 Desember 2018, seluas 38.764 m2
berdiri di atas tanah seluas 29.673 m2. Secara lebih detail luasan tanah dan
bangunan tersebut terdiri:
12
a. Lokasi lama rumah sakit di dusun Murangan, Triharjo, Sleman, luas
tanah 12.417 m2 dengan luas bangunan 7.802,21 m2.

b. Lokasi tanah sebelah barat sungai untuk bangunan Gedung


Layanan Terpadu (GPT), Bangsal Kenanga, Laundry ,Hemodialisa
(HD) dan MDR di lahan dengan luas tanah 9.962 m2 ( luas bangunan
21.471 m2).

c. Bangunan Poliklinik Multi Drugs Resistance (MDR) untuk


penanganan penyalahgunaan obat di lahan sebelah Bangsal
Kenanga dengan luas bangunan 217,5 m2.

d. Tanah untuk titik kumpul RSUD Sleman (Barat Laut GPT RSUD
Sleman) seluas 1.103 m2.

e. Tanah untuk perluasan parkir RSUD Sleman (Utara GPT RSUD

f. Sleman) seluas 2.574 m2.

g. Luas Tanah untuk bangunan IPAL seluas 856 m2.

h. Bangunan Ramp yang berada di samping bangunan bangsal Alamanda


dan Cempaka berdiri dengan luas bangunan 221.5 m2.

i. Bangunan Jembatan Penghubung GPT dan Cempaka Lantai II


308,972m2.

j. Lokasi rumah dinas RSUD Sleman di dusun Durenan, Triharjo, Sleman,


luas tanah 2.500 m2 dengan luas bangunan 726 m2.
Tabel 1. Fasilitas RSUD Sleman
N0 Sarana/Prasarana Jumlah

1 Instalasi pelayanan rawat jalan (15 poliklinik 15


spesialis / subspesialis);

2 Instalasi pelayanan rawat darurat (IGD 24 jam); 1

3 Instalasi Perawatan khusus (ICU) 1

4 Instalasi Rawat Inap 11


13
5 Instalasi Bedah sentral 1

6 Ruang Bersalin (VK) 1

7 Instalasi Rehabilitasi Medik 1

8 Instalasi Farmasi 1

9 Instalasi Gizi 1
10 Instalasi HD (Hemodialisa) 1

11 Instalasi Pemulasaraan Jenazah 1

12 Instalasi Rekam Medik(termasuk ruang pendaftaran 1


rawat jalan/inap)
13 Poliklinik Eksekutif 1

14 Kassa (Ruang pelayanan administrasi keuangan) 1

15 BPD DIY Cabang Sleman 1

16 Bank Sleman kantor kas RSUD Sleman 1

17 Klinik Teratai (VCT) 1

18 Bangunan Masjid Da’arut Taqwa 1

19 Ruang Pelayanan Rohaniawan 1

20 Askes/ BPJS Center 1

21 Bank Darah RS (BDRS) 1

22 Central Sterile Supply Department (CSSD) 1

23 Pelayanan Jaminan Kesehatan 1

24 Bangunan Kantin dan Minimarket “HospitaMart” 1

Sumber : Subbag Sarana dan Prasarana

14
Tabel 2. Sarana dan Prasarana RSUD Sleman
No Barang Nama Bidang Barang Jumlah Barang
1 Tanah -
1 Tanah -
2 Peralatan dan Mesin
2 Alat-alat Besar 5
3 Alat-alat Angkutan 50
4 Alat Bengkel dan Alat Ukur 75
5 Alat Pertanian 2
6 Alat Kantor dan Rumah Tangga 8285
7 Alat Studio dan Alat Komunikasi 119
8 Alat-alat Kedokteran 4359
9 Alat Laboratorium 66
10 Alat-alat Perenjataan/Keamanan 5
3 Gedung dan Bangunan
11 Bangunan Gedung 45
12 Monumen -
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan
13 Jalan dan Jembatan 3
14 Bangunan Air/Irigasi 8
15 Instalasi 5
16 Jaringan 8
5 Aset Tetap Lainya
17 Buku dan Perpustakaan 1649
18 Barang Bercorak Kebudayaan -
19 Hewan dan Ternak serta Tanaman -
6 Konstruksi Dalam Pengerjaan
1 Konstruksi Dalam Pengerjaan -
JUMLAH 14684
7 Aset Tak Berwujud
1 Software Komputer 1
2 Lisensi/Franchise -
3 Hak Paten/Hak Cipta -
4 Hasil Kajian -
5 DED 4
6 Aset Tak Berwujud dalam Pengerjaan -
7 Aset Tak Berwujud Lainnya -
8 Aset Kemitraan
1 Aset Kemitraan -
9 Aset Lain-Lain 3102
JUMLAH 3107
JUMLAH TOTAL 17791
Sumber: Subbag Sarana dan Prasarana

15
3.SDM
Berikut adalah rekapitulasi sumber daya manusia di RSUD Sleman
Tabel 3. Klasifikasi sumber daya manusia
RSUD Sleman berdasarkan Golongan Kepangkatan

GOLONGAN 2014 2015 2016 2017 2018


KEPANGKATAN %
JML % JML % JML % JML % JML
Golongan I 8 2,14 2 0,53 2 0,53 1 0,27 1 2,77
Golongan II 147 39,30 146 39,04 77 20,26 86 23,24 75 20,83
Golongan III 204 54,55 216 57,75 275 72,37 256 69,18 258 71,67
Golongan IV 23 6,15 21 5,61 26 6,84 27 7,31 26 7,22
Jumlah 382 100 385 100 380 100 370 100 360 100
Sumber: Subbag Kepegawaian
Tabel 4. Klasifikasi sumber daya PNS
RSUD Sleman berdasarkan jenis jabatan
JENIS 2014 2015 2016 2017 2018
No. JABATA JML % JML % JML % JML % JML %
1. Struktural
N 13 3,54 13 3,39 13 3,42 13 3,51 10 2,77
2. Fungsional 258 65,39 283 73,50 279 73,42 272 73,51 270 75,0
3. Lainnya/staf 111 31,07 89 23,24 88 23,16 85 22,98 80 22,2
Jumlah 382 100 385 100 380 100 370 100 360 100
Sumber: Subbag Kepegawaian
Tabel 5. Klasifikasi Pegawai Menurut Jenis Kelamin
JENIS 2014 2015 2016 2017 2018
KELAMIN JM % JML % JML % JML % JML %
1 LAKI-LAKI
No 11 31,16 126
L 32,89 117 30,79 112 30,27 107 29,97
2 PEREMPUAN 26
9 68,84 259 67,11 263 69,21 258 69,73 253 70,03
3 JUMLAH 38
3 100 385 100 380 100 370 100 360 100
Sumber: Subbag Kepegawaian
2

16
Tabel 6. Rekapitulasi Tenaga RSUD Sleman

No Jabatan PNS K2 PTT BLUD THL MOU Magang JUMLAH


1 Struktural 12 - - - - - - 12
2 Dokter Spesialis 29 - - - - 7 - 36
Dokter Gigi
3 4 - - - - - - 4
Spesialis
4 Dokter Umum 11 - - 5 - 2 - 18
-
5 Dokter Gigi 1 - - - - - 1
6 Perawat 183 13 - 51 6 1 - 254
7 Perawat Gigi 1 - - - 2 - - 3
8 Bidan 32 - - 16 - - 1 49
9 Apoteker 8 - - 2 - 2 - 12
10 Psikolog 1 - - - - - - 1
11 AA 14 - - 5 2 - - 21
12 Nutrisionis 10 - - - - - - 10
Teknisi
13 3 - - 3 - - - 6
Elektromedik
14 Sanitarian 3 - - 3 - - - 6
15 Fisioterapi 5 - - 1 - - - 6
16 Okupasi Terapi - - - 1 - - - 1
17 Terapi Wicara - - - 1 1 - - 2
18 Radiografer 5 1 1 3 - 1 - 11
19 Pranata Labkes 12 - - 3 - - - 15
20 Transfusi Darah - - - 5 - - - 5
21 Perekam Medis 8 - - 6 3 - 2 19
22 Arsiparis - - - 1 - - - 1
23 Non Medis 79 1 4 30 23 2 1 140
24 Satpam - - - - - - - -
25 Gizi - - - - - - - -
26 Laundry - - - - - - - -
27 Cleaning Service - - - - - - - -
421 15 5 136 37 15 4 -
Jumlah PNS 421 - - - - - - -
Jumlah Non PNS 208 - - - - - - -
Magang 4 - - - - - - -
Sumber: Subbag kepegawaian

17
Tabel 7. Rekapitulasi Struktural RSUD Sleman

NO NAMA NIP Pendidikan Jabatan


Pangkat/Golongan
Pembina Utama
1 dr. Joko Hastaryo, M.Kes 19610723 198803 1 007 S2 Kesehatan Masyarakat Direktur
Muda,IV/c
2 drg. Senik Windyati, M.Kes 19640405 199203 2 005 Pembina Tingkat 1,VI/b S2 Kesehatan Masyarakat Wakil Direktur
3 drg. Ike Senja Rahmadiyani 19640120 199203 2 005 Pembina, IV/a S1 Kedokteran Gigi Kepala Bidang Penunjang dan Sarana
4 drg. Restu Indah Nuryani, MPH 19621115 198903 2 003 Pembina, IV/a S2 Kesehatan Masyarakat Kepala Bidang Yanmed dan Kep
5 Drs. Bambang Basusanto 19620303 199203 1 004 Pembina, IV/ a S1 Ekonomi Kepala Bagian Tata Usaha
6 Sugeng Supriyanto, AMK 19650921 198812 1 001 Penata Tingkat I,III/d D III Keperawatan Ka. Seksi Keperawatan
7 drg. Siti Nurchasanah, M.Kes 19670412 199903 2 002 Pembina, IV/a S2 Kesehatan Masyarakat Ka. Seksi Pelayanan Medis
8 Tri Saktiyono, SST 19651220 198902 1 002 Penata Tingkat I, III/d D IV Kesling Ka. Sub Bag. Perencanaan & Evaluasi
9 Sri Wandansari Agustini, SKM 19680824 199311 2 001 Penata Tingkat I, III/d S1 Kesehatan Masyarakat Ka. Sub Bag. Umum & Rumah Tangga
10 Arini Wulandari, SE,AK 19711006 199303 2 007 Penata Tingkat I,III/d S1 Akuntansi Ka. Sub Bag. Keuangan & Akuntansi
11 Wawan Kusugiharjo, SKM, M.Kes 19671102 199003 1 008 Penata Tingkat I, III/d S2 Kesehatan Masyarakat Ka. Seksi Pelayanan Penunjang
12 Haryanto, SKM, M.Kes 19680101 199311 1 002 Pembina, IV/a S2 Kesehatan Masyarakat Ka. Seksi Sarana Pelayanan Kesehatan
13 Eko Raharjo, SKM, MPH 19710624 199503 1 002 Penata Tingkat I, III/d S2 Kesehatan Masyarakat Ka. Sub Bag. Kepegawaian
Sumber: Subbag Kepegawaian

18
BAB II

AGENDA AKTUALISASI

A. Latar Belakang Pemilihan Isu


Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang
Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-
citakan oleh bangsa Indonesia (Fatimah & Irawati, 2017).
Tantangan yang semakin berat, memerlukan birokrasi yang professional
dalam menghadapinya. Pemerintah melalui Undang Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam
manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparatur sipil negara yang memiliki
intergitas, professional, dan netral serta bebas intervensi politik, juga bebas dari
praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan public yang berkualitas
bagi masyarakat (Fatimah & Irawati, 2017).
Masalah kesehatan masyarakat ditandai dengan fenomena transisi
epidemiologi dan transisi demografi, yaitu meningkatnya penyakit tidak menular
dan meningkatnya penyakit degeneratif sebagai akibat peningkatan umur harapan
hidup. Berbagai jenis penyakit tidak menular tersebut antara lain diakibatkan
kurang gerak, pola hidup yang serba duduk (sedentary living). Pelayanan
fisioterapi di Rumah Sakit memberikan pelayanan kesehatan gerak dan fungsi
tubuh kepada individu dan/atau kelompok, yang bersifat umum dengan
pengutamaan pelayanan pengembangan dan pemeliharaan melalui pendekatan
promotif dan preventif tanpa mengesampingkan pemulihan dengan pendekatan
kuratif dan rehabilitatif.
Kegiatan promotif dan preventif termasuk skrining, memberikan
pengurangan nyeri, dan program untuk meningkatkan fleksibilitas, daya tahan,

19
dan keselarasan postur dalam aktifitas sehari-hari. Selain upaya promotif dan
preventif, fisioterapis juga memberikan layanan pemeriksaan, pengobatan, dan
membantu individu dalam memulihkan kesehatan, mengurangi rasa sakit (kuratif
dan rehabilitatif). Fisioterapis memainkan peran dalam masa akut, kronis,
pencegahan, intervensi dini untuk muskuloskeletal yang berhubungan dengan
pekerjaan cedera, mendesain ulang pekerjaan individu, serta rehabilitasi, dan
diperlukan untuk memastikan layanan/intervensi diberikan secara komprehensif
dan tepat berfokus pada individu, masyarakat dan lingkungan (Peraturan Menteri
Kesehatan No. 65 Tahun 2015).
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman merupakan Satuan Kerja
Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sleman yang berlokasi di jalur strategis jalan raya Yogyakarta–Magelang atau
jalan Bhayangkara 48, Murangan, Triharjo, Sleman. Visi RSUD Sleman adalah
“Menjadi Rumah Sakit Andalan masyarakat menuju terwujudnya Sleman Smart
Regency pada Tahun 2021”. Misi RSUD Sleman adalah:
a. Meningkatkan Tata kelola Rumah Sakit Umum Daerah Sleman
dengan didukung sistem Informasi manajemen terintegrasi
b. Menyediakan wahana pendidikan, penelitian, pelatihan dan
pengembangan tenaga kesehatan;
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
terjangkau semua lapisan masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh RSUD Sleman dalam pelaksanaan
visi dan misi rumah sakit. Akan tetapi, dalam menjalankan kinerja instansi
terdapat tantangan yang perlu menjadi perhatian. Beberapa tantangan yang
menjadi perhatian RSUD Sleman khususnya di poli Fisioterapi RSUD Sleman.
Berikut ini isu-isu yang ada:

1. Kurangnya pengelolaan pelayanan kesehatan lansia.

2. Rendahnya kesadaran keluarga pasien untuk menunggu di ruang tunggu.

3. Ketidakpatuhan pasien terhadap jadwal terapi yang di berikan.

20
Ketiga isu di atas dianalisis menggunakan metode USG agar didapatkan
permasalahan yang menjadi prioritas dan hasilnya adalah sebagai berikut :

Tabel 8. Penetapan Prioritas isu dengan Metode USG

No Identifikasi Masalah Aspek Penilaian Total Peringkat


Nilai
U S G

1 Kurangnya pengelolaan 4 4 4 12 1
pelayanan kesehataan
pasien lansia
2 Kurangnya kesadaran 4 3 3 10 3
keluarga paien untuk
menunggu di ruang tunggu
3 Ketidakpatuhan pasien 4 4 3 11 2
terhadap jadwal terapi

Keterangan

Urgent = mendesak Seriousness: kegawatan Growth=pertumbuhan

5= sangat penting 5= sangat gawat 5= sangat cepat

4=penting 4= gawat 4= cepat

3=cukup penting 3= cukup gawat 3= cukup cepat

2= kurang penting 2= kurang gawat 2= kurang cepat

1=tidak penting 1= tidak penting 1= tidak cepat

Berdasarkan table metode USG di atas maka dapat disimpulkan bahwa


isu yang memiliki penilaian tertinggi adalah isu tentang ‘‘Kurangnya
Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lansia’’. Isu tersebut sesuai dengan ruang
lingkup tugas pokok dan fungsi penulis sebagai Fisioterapis.
1. Kriteria urgency dengan skala 4 artinya gawat
Masalah mengenai kurangnya pengelolaan pelayanan kesehatan
lansia , dikhawatirkan akan mengakibatkan masalah yang lebih serius
jika tidak segera ditindaklanjuti.

21
2. Kriteria Seriousness dengan skala 4 artinya gawat
Apabila isu yang timbul tidak segera diselesaikan maka kualitas
pelayanan akan menurun.
3. Kriteria Growth dengan skala 4 artinya cepat
Dalam hal kurangnya pengelolaan kesehatan lansia jika dibiarkan
akan menurunkan angka harapan hidup.
Untuk mengetahui lebih mendalam mengenai permasalah tersebut,
maka penulis menggunakan analisis fishbone.
Gambar 3. Diagram Fishbone

Berdasarkan analisis diagram fishbone ada beberapa faktor penyebab yaitu:

1. Banyaknya beban tugas.


2. Belum adanya sosialisasi.
3. Belum adanya senam lansia.
4. Belum adanya dukungan dari keluarga pasien.
Berdasarkan pada isu utama yang telah ditentukan, maka dirumuskan
beberapa kegiatan yang akan diaktualisasikan selama habituasi di lingkungan
kerja, antara lain:
1. Melakukaan koordinasi dengan atasan dan rekan kerja
a. Melakukan konsultasi dengan atasan
b. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
22
2. Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat dan rekan kerja
a. Menyiapkan bahan untuk sosialisasi
Undangan
Daftar hadir
Materi sosialisasi
b. Melakukan sosialisasi
c. Membuat notulen sosialisasi
3. Membentuk program/kelompok senam lansia
Inovasi: senam lansia bahagia
a. Menyiapkan pembentukan kelompok lansia
b. Melaksanakan program senam lansia
4. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan
a. Membuat surat pernyataan dukungan keluarga pasien lansia.
b. Mengevaluasi kegiatan senam lansia.
c. Menarik kesimpulan.

23
B.PROSES AKTUALISASI

1. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 1


Kegiatan/Sub Kegiatan:
Kegiatan/ Output Melakukan konsultasi dengan atasan/ mentor dan rekan kerja
Sub Kegiatan:
a. a. Melakukan konsultasi dengan atasan dan mentor
b. b. Melakukan koordinasi dengan teman sejawat dan rekan kerja
Output:
c. Terlaksananya 2 kali konsultasi kepada atasan dan mentor dan 1 kali
koordinasi dengan teman sejawat/rekan kerja

Tanggal 19, 21 Oktober 2019


Tingkat Capaian Penulis telah melakukan konsultasi dengan atasan/mentor dan
melakukan koordinasi dengan teman sejawat/rekan kerja. Kegiatan ini
dilakukan dengan tingkat capaian 100% dengan arahan dan bimbingan
atasan/mentor.
Deskripsi Proses Pada sub kegiatan konsultasi dengan atasan dan mentor dilakukan
dengan menemui Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik yaitu
dr.Sulistiwi,Sp.KFR pada tanggal 19 Oktober 2019 untuk
menyampaikan rencana aktualisasi dan penulis mendapatkan ijin dan
dukungan. Kemudian pada tanggal 21 Oktober 2019 penulis menemui
mentor untuk membahas rencana kegiatan aktualisasi dan mendapatkan
saran dan masukan sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan
lancar.
Pada sub kegiatan kedua koordinasi dengan teman sejawat/rekan kerja
dilakukan dengan mengadakan rapat dengan teman sejawat/rekan kerja
pada tanggal 21 Oktober 2019 untuk membahas pembuatan program
senam lansia. Penulis menyampaikan gagasan dalam pembuatan
program senam lansia dan menerima saran.
Hambatan Banyaknya jumlah kunjungan pasien dan adanya persiapan-persiapan
lomba dalam rangka memperingati HUT RSUD Sleman
Solusi Peserta latsar harus berusaha membagi waktu dalam pelaksananaan
kegiatan ini.

24
Daftar Lampiran 1.Foto kegiatan

2.Notulensi kegiatan

3.Laporan pelaksanaan kegiatan


Penjelasaan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan

a. Manajemen ASN

Profesionalitas dan Akuntabilitas: Seorang CPNS Fisioterapis Terampil dalam


melakukan koordinasi dengan atasan dan rekan kerja menjunjung tinggi
profesionalitas dan akuntabilitas.

b. Whole Of Government

Koordinasi dan kerjasama: Seorang CPNS Fisioterapis Terampil menjalin


koordinasi dan kerjasama dalam melakukan koordinasi dengan atasan dan
rekan kerja.

c. Pelayanan Publik

Efektif dan efisien: Seorang CPNS Fisioterapis Terampil melakukan koordinasi


dengan atasan dan rekan kerja dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang
efektif dan efisien.

Sub Kegiatan 1.Melaksanakan koordinasi dengan atasan dan mentor

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci
dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab.

Tanggung jawab, saya sebagai seorang CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan


bentuk tanggung jawab dengan melaporkan hasil koordinasi dengan mentor kepada
atasan

b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar

25
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, saya sebagai seorang CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan


bentuk musyawarah dengan apabila terdapat perbedaan pendapat dapat ditemukan
keputusan terbaik sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan lancar
kualitas baik, dan apabila ada hambatan dapat terselesaikan. Hal ini sesuai dengan
Pancasila sila ke 4.

c. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

Sopan, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan ketika berkonsultasi


dengan atasan dan mentor menggunakan bahasa yang sopan dan sikap dan santun.

d. Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
Inovasi, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan dengan
menyampaikan gagasan kegiatan sebagai salah satu inovasi pelayanan.
e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu adalah
kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

Jujur,saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan konsultasi dengan


26
jujur sehingga akan membuat terselesainya isu yang didapatkan serta tidak terjadi
kesalahpahaman dengan atasan dan mentor dalam pelaksanaan aktualisasi.

Sub Kegiatan 2. Melaksanakan koordinasi dengan teman sejawat/rekan kerja

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci
dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab

Tanggung jawab,saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk


tanggung jawab dengan melaporkan hasil koordinasi dengan teman sejawat/rekan
kerja kepada atasan.

b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk


musyawarah dengan menerima masukan dan saran dari teman sejawat/rekan kerja
supaya kegiatan aktualisasi bisa berjalan dengan lancar dan baik. Hal ini sesuai
dengan Pancasila sila ke 4.

c. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

27
Sopan, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan ketika berkoordinasi
dengan teman sejawat/rekan kerja menggunakan bahasa yang sopan dan sikap yang
santun.

d. Komitmen mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.

Inovasi, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan dengan


menyampaikan gagasan kegiatan sebagai salah satu inovasi pelayanan.

e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu
adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

Jujur, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan koordinasi yang


dilaksanakan secara jujur akan membuat terselesainya isu yang didapatkan serta
tidak terjadi kesalahpahaman dengan teman sejawat dan teman kerja dalam
pelaksanaan aktualisasi ini.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:

Makna yang diperoleh Penulis dalam melaksanakan konsultasi dengan atasan/mentor dan
rekan kerja adalah sebagai seorang CPNS Fisioterapis harus dengan sopan dan santun saat
menyampaikan rencana aktualisasi serta menerima saran dan masukan agar kegiatan
aktualisasi bisa berjalan dengan lancar dan baik.
Yogyakarta, 23 November 2019

Disetujui oleh:

Mentor

Hariyono,SST

28
Bukti Fisik Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan atasan/mentor dan rekan kerja
Tanggal : 19 Oktober 2019
Waktu : 9.30
Tempat : Ruang Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
Kegiatan : Melaksanakan konsultasi dengan atasan/mentor

Gambar 4..Konsultasi dengan atasan

29
Bukti Fisik Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan atasan/mentor dan rekan kerja
Tanggal : 21 Oktober 2019
Waktu : 11.00
Tempat : Ruang Fisioterapi
Kegiatan : Melaksanakan konsultasi dengan atasan/mentor

Gambar 5. Konsultasi dengan mentor

30
Bukti Fisik Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dengan atasan/mentor dan rekan kerja
Tanggal : 21 Oktober 2019
Waktu : 14.00
Tempat : Ruang Fisioterapi
Kegiatan : Melaksanakan koordinasi dengan teman sejawat dan rekan kerja

Gambar 6. Koordinasi dengan teman sejawat dan rekan kerja

31
Notulensi Kegiatan 1

Hari, tanggal : Sabtu, 19 Oktober 2019

Waktu : 9.30

Tempat : Ruang Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

Sub Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan atasan/mentor

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya konsultasi dengan atasan yaitu menyampaikan rancangan


aktualisasi.

2. Terlaksananya konsultasi mengenai konsep aktualisasi.

3. Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik memberi dukungan kegiatan yang akan


dilakukan.

Sleman, 19 Oktober 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis


NIP 19730901 199703 1 004 NIP 19910611 201903 2006

32
Notulensi Kegiatan 1

Hari, tanggal : Senin, 21 Oktober 2019

Waktu : 14.00

Tempat : Ruang fisioterapi

Sub Kegiatan : Melakukan koordinasi dengan teman sejawat/rekan


kerja

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya koordinasi dengan teman sejawat/rekan kerja dengan


menyampaikan

rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

2. Terlaksananya koordinasi dengan teman sejawat/rekan kerja dengan menerima

masukan dan saran dari teman seajwat/rekan kerja.

Sleman, 21 Oktober 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis


NIP 19730901 199703 1 004 NIP: 19910611 201903 2006

33
LAPORAN KEGIATAN 1
Melaksanakan konsultasi dengan atasan/mentor dan rekan kerja

Kepada Yth.dr.Sulistiwi,Sp.KFR
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
di Sleman

Pendahuluan
Konsultasi adalah hal yang penting dilakukan sebelum melakukan kegiatan. Koordinasi
merupakan kegiatan musyawarah yang bertujuan agar rencana kegiatan bisa terlaksana
dengan baik.

Kegiatan yang dilaksanakan


Kegiatan melaksanakan konsultasi dengan atasan dan koordinasi dengan rekan kerja
telah berlangsung pada tanggal 19, 21 Oktober 2019 di Ruang Kepala Instalasi
Rehabilitasi Medik dan Ruang Fisioterapi. Pada kegiatan ini terdapat 2 sub kegiatan
yaitu melaksanakan konsultasi dengan atasan/mentor yang dilaksanakan pada tanggal
19,21 Oktober 2019, melaksanakan koordinasi dengan teman sejawat dan rekan kerja
pada tanggal 21 Oktober 2019.

Kendala dan Solusi


Pada saat akan melakukan konsultasi dengan atasan dan koordinasi dengan rekan kerja
tidak sesuai dengan jadwal rancangan aktualisasi karena banyaknya jumlah pasien yang
melakukan kunjungan dan adanya kegiatan persiapan lomba-lomba yang akan diikuti
dalam rangka ulang tahun rumah sakit, sehingga peserta latsar berusaha membagi waktu
untuk melaksanakan kegiatan 1.

34
Penutup
Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah
dapat diatasi oleh peserta pelatihan dasar. Semoga kegiatan konsultasi dengan atasan
dan koordinasi dengan rekan kerja ini menjadi langkah pertama dalam pembuatan
program senam lansia yang berguna untuk meningkatkan pengelolaan pelayanan
kesehatan lansia di RSUD Sleman.

Sleman, 21 Oktober 2019

Pelaksana kegiatan

Rina Setianingsih,Amd.Fis
NIP:19910611 201903 2 006

35
2. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 2
Kegiatan/Sub Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat dan rekan kerja
Kegiatan/ Output Sub Kegiatan:
d. a. Menyiapkan bahan untuk sosialisasi
e. b. Melakukan sosialisasi
f. c. Membuat notulen sosialisasi
Output
g. Terlaksananya 1 kali sosialisasi tentang senam lansia dengan teman
sejawat dan rekan kerja.

Tanggal 4,5,6 dan 8 November 2019


Tingkat Capaian Penulis telah melakukan persiapan bahan sosialisasi, melakukan
sosialisasi dan membuat notulen sosialisasi dengan tingkat capaian
100%.
Deskripsi Proses Pada sub kegiatan menyiapkan bahan untuk sosialisasi yaitu pertama
membuat undangan sosialisasi, materi sosialisasi dan daftar hadir
untuk teman sejawat dan rekan kerja yang dilaksankan pada tanggal 4
November 2019 kemudian di lanjutkan memberikan undangan
sosialisasi kepada teman sejawat dan rekan kerja.
Pada sub kegiatan kedua yaitu melakukan sosialisasi kepada teman
sejawat dan rekan kerja pada tanggal 6 November 2019 yang dihadiri 4
teman sejawat, dikarenakan 3 teman yang lain sedang melayani pasien.
Pada sub kegiatan ketiga yaitu membuat notulen sosialisasi yang
dilaksanakan pada tanggal 8 November 2019.
Hambatan Banyaknya jumlah kunjungan pasien. Adanya 3 teman kerja yang
tidak bisa menghadiri sosialisasi senam lansia.
Solusi Peserta latsar harus berusaha membagi waktu dalam pelaksanan
kegiatan ini.Peserta latsar tetap melakukan sosialisasi senam lansia
walaupun tanpa kehadiran 3 teman kerja.
Daftar Lampiran 1.Foto kegiatan
2. Daftar Hadir
3. Materi
4. Notulensi kegiatan

36
5.Laporan pelaksanaan kegiatan
Penjelasaan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan

a. Manajemen ASN

Profesionalitas dan Akuntabilitas: Seorang CPNS Fisioterapis Terampil


menjunjung tinggi profesionalitas kerja dan akuntabilitas kepada atasan dalam
melakukan sosialisasi dengan teman sejawat dan rekan kerja.

b. Whole Of Government

Bekerjasama dan berkomunikasi: Seorang CPNS Fisioterapis Terampil


melaksanakan sosialisasi harus bekerja sama dan berkomunikasi kepada rekan
kerja sehingga terjalin kebersamaan.

c. Pelayanan Publik

Responsive: Seorang CPNS Fisioterapis Terampil harus responsive saat


bersosialisasi dengan teman sejawat dan rekan kerja

Sub Kegiatan 1.Menyiapkan bahan untuk sosialisasi

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau sekelompok
orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci dari akuntabilitas
adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab.
Tanggung jawab, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk
tanggung jawab dengan melaporkan hasil pembuatan undangan, materi sosialisasi,
dan daftar hadir kepada atasan.

b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan

37
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan musyawarah


dengan menerima masukan/saran dari teman sejawat dalam menyiapkan undangan,
materi sosialisasi dan daftar hadir. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila ke 4.

c. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

Cermat, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan dengan cermat


ketika membuat undangan, materi sosialisasi dan daftar hadir sehingga tidak ada
kesalahan.

d. Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
Efektif, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan dengan ketika
membuat undangan, materi sosialisasi dan dafar hadir tidak membutuhkan waktu
yang lama dan efektif.

e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu
adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

Jujur, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan jujur dengan


membagikan undangan kepada semua teman sejawat dan rekan kerja sehingga
diharapkan sosialisasi senam lansia bisa dihadir teman sejawat dan rekan kerja.

38
Sub Kegiatan 2. Melakukan sosialisasi

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci
dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab

Tanggung jawab, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk


tanggung jawab dengan melaporkan hasil sosialisasi kepada atasan.

b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan bentuk


musyawarah dengan menerima masukan dan saran dari teman sejawat/rekan kerja
sehingga sosialisasi bisa berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila
ke 4.

c. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

Sopan, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan ketika bersosialisasi


dengan teman sejawat/rekan kerja menggunakan bahasa yang sopan dan sikap yang
santun.

39
d. Komitmen mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.

Inovasi, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan dengan


menyampaikan bahwa kegiatan senam lansia sebagai salah satu inovasi pelayanan.

e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu
adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

Jujur, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terapis melakukan sosialisasi secara jujur
sehingga memberikan dampak yang baik serta tidak terjadi kesalahpahaman dengan
teman sejawat dan teman kerja.

Sub Kegiatan 3. Membuat notulen sosialisasi

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci
dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab

Tanggung jawab, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk


tanggung jawab dengan melaporkan hasil pembuatan notulen sosialisasi kepada
atasan.

b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya

40
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan


musyawarah dengan menerima masukan/saran dari teman kerja saat membuat
notulen hasil sosialisasi. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila ke 4.

c. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

Cermat, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan dengan membuat


notulen hasil sosialisasi dengan cermat, tepat dan benar sehingga tidak ada
kesalahan.

d. Komitmen mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.

Efektif, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan dengan membuat


notulen hasil sosialisasi menggunakan waktu yang efektif.

e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu
adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

Jujur, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan sikap jujur


diwujudkan dengan membuat notulen sosialisasi dengan apa adanya tidak bohong.

41
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:

Makna yang diperoleh Penulis dalam melakukan sosialisasi dengan teman sejawat dan
rekan kerja adalah sebagai seorang CPNS Fisioterapis harus dengan sopan dan santun saat
bersosialisasi dan bertanggung jawab dengan diwujudkan melakukan pelaporan hasil
sosialisasi kepada atasan.

Yogyakarta, 23 November 2019

Disetujui oleh:

Mentor

Hariyono,SST

42
Bukti Fisik Kegiatan 2
Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/rekan kerja
Tanggal : 4 November 2019
Waktu : 8.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Kegiatan : Menyiapkan bahan untuk sosialisasi

i
Gambar 7. Membuat undangan, materi dan daftar hadir sosialisasi

43
Bukti Fisik Kegiatan 2
Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/ rekan kerja
Tanggal : 4 November 2019
Waktu : 9.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Kegiatan : Menyiapkan bahan sosialisasi

Gambar 8. Membagikan undangan kepada teman sejawat/rekan kerja

44
Bukti Fisik Kegiatan 2
Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/rekan kerja
Tanggal : 6 November 2019
Waktu : 14.00
Tempat : Ruang gymnasium
Kegiatan : Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/rekan kerja

Gambar 9. Materi senam lansia

45
Bukti Fisik Kegiatan 2
Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/ rekan kerja
Tanggal : 6 November 2019
Waktu : 14.00
Tempat : Ruang gymnasium
Kegiatan : Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/rekan kerja

Gambar 10. Sosialisasi senam lansia kepada teman sejawat

46
Bukti Fisik Kegiatan 2
Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/ rekan kerja
Tanggal : 6 November 2019
Waktu : 14.00
Tempat : Ruang gymnasium
Kegiatan : Melakukan sosialisasi dengan teman sejawat/rekan kerja

Gambar 11. Daftar hadir senam lansia

47
Notulensi Kegiatan 2

Hari, tanggal : Senin, 4 November 2019

Waktu : 13.00

Tempat : Ruang fisioterapi

Sub Kegiatan : Menyiapkan bahan untuk sosialisasi

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya pembuatan undangan sosialisasi.

2. Terlaksananya pembuatan materi sosialisasi.

3. Terlaksananya pembuatan daftar hadir.

3. Terlaksananya persiapan tempat untuk sosialisasi.

Sleman, 4 November 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis

NIP 19730901 199703 1 004 NIP 19910611 201903 2006

48
Notulensi Kegiatan 2

Hari, tanggal : Selasa, 6 November 209

Waktu : 14.00

Tempat : Ruang gymnasium fisioterapi

Sub Kegiatan : Melakukan sosialisasi

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh teman sejawat.


2. Terlaksananya penandatangan daftar hadir oleh teman sejawat.

Sleman, 6 November 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis

NIP 19730901 199703 1 004 NIP 19910611 201903 2006

49
Notulensi Kegiatan 2

Hari, tanggal : Jumat, 8 November 2019

Waktu : 8.00

Tempat : Ruang fisioterapi

Sub Kegiatan : Membuat notulen sosialisasi

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya pembuatan notulen sosialisasi

2. Terlaksananya pelaporan hasil notulen sosialisasi kepada atasan.

Sleman, 8 November 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis

NIP 19730901 199703 1 004 NIP 19910611 201903 2006

50
LAPORAN KEGIATAN 2

Melaksanakan sosialisasi dengan teman sejawat dan rekan kerja

Kepada Yth.dr.Sulistiwi,Sp.KFR

Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

di Sleman

Pendahuluan

Sosialisasi adalah salah satu kegiatan yang penting dilakukan guna untuk mencapai
suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam kegiatan ini sosialisasi yang
dilaksanakan adalah sosialisasi senam lansia.

Kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan melaksanakan sosialisasi dengan teman sejawat dan rekan kerja telah
berlangsung pada tanggal 4,5, 6, dan 8 November 2019. Pada kegiatan ini terdapat 3 sub
kegiatan yaitu menyiapkan bahan sosialisasi berlangsung tanggal 4,5 November
2019,melakukan sosialisasi berlangsung pada tanggal 6 November 2019 dan membuat
notulen hasil sosialisasi berlangsung pada tanggal 8 November 2019.

Kendala dan Solusi

Pada saat melaksanakan sosialisasi senam lansia ada hambatan yaitu banyaknya
kunjungan pasien, sehingga yang rencana sosialisasi pada pagi hari berubah menjadi
siang hari.Adanya rekan kerja yang tidak bisa menghadiri sosialisasi senam lansia,
sehinga kegiatan hanya di hadiri 4 orang teman sejawat.

51
Penutup

Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah
dapat diatasi oleh peserta pelatihan dasar. Semoga kegiatan sosialisasi ini bermanfaat
khususnya untuk teman sejawat fisioterapi.

Sleman, 8 November2019

Pelaksana kegiatan

Rina Setianingsih,Amd.Fis

NIP:19910611 201903 2 006

52
3. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 3
Kegiatan/Sub Membentuk program/kelompok senam lansia
Kegiatan/ Sub Kegiatan:
Output h. a. Menyiapkan pembentukan program/kelompok senam lansia
i. b. Melaksanakan program senam lansia
Output:
j. Terlaksananya kegiatan senam lansia sebanyak 1 kali di halaman
depan Instalasi Rehabilitasi Medik.

Tanggal 23,24,25,26,28,29,30,31 Oktober 2019, dan 2 November 2019


Tingkat Capaian Penulis telah melakukan pembentukan program/kelompok senam
lansia dengan tingkat capaian 100% dan dilaksanakan dengan baik
Deskripsi Proses Pada sub kegiatan menyiapkan pembentukan program/kelompok
senam lansia langkah pertama yaitu dengan mencari data data pasien
lansia yang akan mengikuti senam lansia ,kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 23 Oktober 2019, kemudian pada tanggal 24 Oktober
penulis mencari musik pengiring senam lewat youtube dan menempel
pengumuman senam lansia di ruang tunggu Instalasi Rehabilitasi
Medik. Setelah itu masih dengan tanggal yang sama yaitu tanggal 24
Oktober 2019 penulis menghafalkan gerakan senam lansia di ruang
tindakan fisioterapi, kegiatan menghafalkan gerakan senam lansia ini
berlangsung dari tanggal 24,25,26,28,29,30, dan 31 Oktober 2019
Pada sub kegiatan kedua melaksanakan program senam lansia langkah
pertama menyiapkan peralatan yang di butuhkan yaitu sound system,
kemudian melaksanakan senam yang pelaksanaanya di ikuti oleh 8
lansia, sedangkan 2 pasien tidak bisa menghadiri karena tidak ada yang
mengantar. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 November 2019.
Hambatan Banyaknya jumlah kunjungan pasien dan adanya persiapan-persiapan
lomba dalam rangka memperingati HUT RSUD Sleman. Adanya 2
lansia yang tidak bisa mengikuti senam lansia, yang semestinya sudah
dijadwalkan sebelumnya.
Solusi Peserta latsar harus berusaha membagi waktu dalam pelaksananaan
kegiatan ini. Peserta latsar tetap melaksanakan senam lansia yang

53
dihadiri 8 orang lansia.
Daftar 1.Foto kegiatan
Lampiran 2. Daftar Hadir
3.Notulensi kegiatan
4.Laporan pelaksanaan kegiatan
Penjelasaan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
Manajemen ASN
Profesionalitas dan keterbukaan :seorang CPNS Fisioterapis Terampil menjunjung
profesionalitas dan keterbukaan terhadap atasan dalam melakukan pekerjaan.

Whole Of Geovernment
Kerjasama: seorang CPNS Fisioterapis Terampil harus bekerjasama dengan rekan kerja
dalam pembentukan program/kelompok senam lansia sehingga terjalin jiwa semangat dan
keberhasilan.

Pelayan Publik
Tidak Diskriminatif: seorang CPNS Fisioterapis Terampil dalam pembuatan
program/kelompok senam lansia tidak diskriminatif tanpa membedakan latar belakang,
suku, agama, dan ras.

Sub Kegiatan 1.Menyiapkan pembentukan program/kelompok senam lansia

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci
dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab.

Tanggung jawab, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk


tanggung jawab dengan melaporkan hasil persiapan pembentukan
program/kelompok senam lansia kepada atasan.

54
b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk


musyawarah dengan apabila terdapat perbedaan pendapat dapat ditemukan
keputusan terbaik sehingga kegiatan persiapan pembentukan program/kelompok
senam lansia dapat berjalan dengan lancar kualitas baik, dan apabila ada hambatan
dapat terselesaikan. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila ke4.

c. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

Cermat, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan dengan cermat saat
mencatat data-data pasien lansia yang akan mengikuti senam sehingga tidak ada
kesalahan.

d. Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
Efektif, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan dengan
menggunakan waktu sebaik mungkin dan efektif dalam persiapan pembentukan
program/kelompok senam lansia.

e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-

55
norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu
adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

Jujur, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan kegiatan yang


dilaksanakan dengan jujur sehingga pada saat pelaporan kepada atasan sesuai
dengan kenyataan dan tidak bohong.

Sub Kegiatan 2. Melaksanakan program senam lansia

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau sekelompok
orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci dari akuntabilitas
adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab
Tanggung jawab, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil dengan menunjukan
bentuk tanggung jawab dengan melaporkan hasil pelaksanaan senam lansia
kepada atasan.

b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan ketakwaan,
toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan musyawarah


dengan teman sejawat/rekan kerja pada saat pelaksanaan senam lansia supaya
kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila ke 4.

c. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

56
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

Sopan, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan pelaksanaan senam


lansia, dengan berpakaian yang sopan dan bahasa yang santun.

d. Komitmen mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.

Inovasi,saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan bentuk inovasi


dengan menambah gerakan tarian pada senam lansia.

e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu adalah
kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri
Jujur, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan sikap jujur dengan
melaksanakan senam lansia yang pelaksanaannya diikuti oleh 8 lansia, 3 mahasiswa
psikologi dan mentor.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Makna yang diperoleh Penulis dalam membuat program/kelompok senam lansia adalah
sebagai seorang CPNS Fisioterapis harus musyawarah sebelum melaksanakan kegiatan
dan harus mampu memberikan inovasi pelayanan supaya kualitas pelayanan meningkat.

Yogyakarta, 23 November 2019

Disetujui oleh:

Mentor

Hariyono,SST

57
Bukti Fisik Kegiatan 3
Membentuk program/kelompok senam lansia
Tanggal : 23 Oktober 2019
Waktu : 11.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Kegiatan : Mempersiapkan pembentukan program/kelompok senam lansia

Gambar 12. Mendata peserta senam lansia

58
Bukti Fisik Kegiatan 3
Membentuk program/kelompok senam lansia
Tanggal : 24 Oktober 2019
Waktu : 7.30
Tempat : Ruang tunggu Instalasi Rehabilitasi Medik
Kegiatan : Mempersiapkan pembentukan program/kelompok senam lansia

Gambar 13. Menempelkan pengumuman senam lansia

59
Bukti Fisik Kegiatan 3
Membentuk program/kelompok senam lansia
Tanggal : 31 Oktober 2019
Waktu : 14.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Kegiatan : Mempersiapkan pembentukan program/kelompok senam lansia

Gambar 14. Latihan Senam

60
Bukti Fisik Kegiatan 3
Membentuk program/kelompok senam lansia
Tanggal : 2 November 2019
Waktu : 9.00
Tempat : Halaman depan Instalasi Rehabilitasi Medik
Kegiatan : Melaksanakan program senam lansia

Gambar 15. Melaksanakan program senam lansia

61
Bukti Fisik Kegiatan 3
Membentuk program/kelompok senam lansia
Tanggal : 2 November 2019
Waktu : 9.00
Tempat : Halaman depan Instalasi Rehabilitasi Medik
Kegiatan : Melaksanakan program senam lansia

Gambar 16. Melaksanakan program senam lansia

62
Bukti Fisik Kegiatan 3
Membentuk program/kelompok senam lansia
Tanggal : 2 November 2019
Waktu : 9.00
Tempat : Halaman depan Instalasi Rehabilitasi Medik
Kegiatan : Melaksanakan program senam lansia

Gambar 17. Daftar hadir senam lansia

63
Notulensi Kegiatan 3

Hari, tanggal : Rabu 23 Oktober 2019, Kamis 24 Oktober 2019, Jumat 25


Oktober 2019 ,Sabtu 26 Oktober 2019, Senin 28 Oktober 2019,
Selasa 29 Oktober 2019, Rabu 30 Oktober 2019, Kamis 31
Oktober 2019

Waktu : 13.00

Tempat : Ruang fisioterapi

Sub Kegiatan : Menyiapkan pembentukan program/kelompok senam lansia

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya persiapan pembentukan program/kelompok senam lansia.

2. Terlaksananya pendataan peserta senam lansia.

3. Terlaksananya menempelkan pengumuman senam lansia.

4. Terlaksananya kegiatan latihan-latihan senam lansia.

Sleman, 31 Oktober 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis

NIP 19730901 199703 1 004 NIP 19910611 201903 2006

64
Notulensi Kegiatan 3

Hari, tanggal : Sabtu, 2 November 2019

Waktu : 9.00

Tempat : Halaman depan Insalasi Rehabilitasi Medik

Sub Kegiatan : Melaksanakan program senam lansia

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya kegiatan senam lansia.


2. Terlaksananya penandatanganan daftar hadir oleh pasien lansia.

Sleman, 2 November 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis


NIP 19730901 199703 1 004 NIP 19910611 201903 2 006

65
LAPORAN KEGIATAN 3
Melaksanakan pembentukan program/kelompok senam lansia

Kepada Yth.dr.Sulistiwi,Sp.KFR
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
di Sleman

Pendahuluan
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang
diterapkan pada lansia. Aktifitas ini akan membantu tubuh tetap bugar dan tetap segar
karena melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu
menghilangkan radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh.

Kegiatan yang dilaksanakan


Kegiatan pembentukan program/kelompok senam lansia telah berlangsung pada tanggal
23, 24, 25, 26, 28,29,30,31 Oktober 2019 dan 2 November 2019 di ruangan fisioterapi
dan halaman depan Instalasi Rehabilitasi Medik. Pada kegiatan ini terdapat 2 sub
kegiatan yaitu melaksanakan persiapan pembentukan program/kelompok senam lansia
pada tanggal 23-31 Oktober 2019 dan melaksankan program senam lansia pada tanggal
2 November 2019.

Kendala dan Solusi


Pada saat akan melaksanakan pembentukan program/kelompok senam lansia bersamaan
dengan persiapan lomba-lomba yang di adakan di RSUD dalam rangka ulang tahun
RSUD dan juga melayani pasien dalam jumlah yang banyak banyak sehingga peserta
latsar berusaha membagi waktu untuk melaksanakan kegiatan 2. Adanya 2 lansia yang
tidak bisa mengikuti senam dikarenakan tidak ada keluarga yang mengantar, sehingga
kegiatan senam hanya di ikuti oleh 8 pasien lansia yang sebelumnya dijadwalkan 10
orang.

66
Penutup
Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah
dapat diatasi oleh peserta pelatihan dasar. Semoga kegiatan pembentukan
program/kelompok senam lansia ini sebagai inovasi pelayanan bagi lansia di poli
fisioterapi RSUD Sleman.

Sleman, 2 Oktober 2019

Pelaksana kegiatan

Rina Setianingsih,Amd.Fis
NIP:19910611 201903 2 006

67
4. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS KEGIATAN 4
Kegiatan/Sub Melakukan evaluasi kegiatan
Kegiatan/ Output Sub Kegiatan:

a. Membagikan surat pernyataan dukungan keluarga lansia


b. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan
c. Menarik kesimpulan
Output:
k. Terlaksananya 1 kali evaluasi kegiatan berupa pembagian kuisioner
kepada teman sejawat/rekan kerja sebanyak 5 kuisioner.

Tanggal 16, 8 November 2019


Tingkat Capaian Penulis telah melakukan evaluasi kegiatan dan menarik kesimpulan.
Kegiatan ini dilakukan dengan tingkat capaian 100% dengan arahan
dan bimbingan atasan/mentor
Deskripsi Proses Pada sub kegiatan membagikan surat pernyataan dukungan keluarga
pasien pada tanggal 16 November 2019.
Pada sub kegiatan kedua melakukan evaluasi seluruh kegiatan
dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada teman sejawat/rekan
kerja pada tanggal 8 November 2019.
Pada sub kegiatan ketiga menarik kesimpulan dilakukan dengan
membaca hasil kuisioner yang telah diisi pada tanggal 8 November
2019.
Hambatan Banyaknya jumlah kunjungan pasien
Solusi Peserta latsar harus berusaha membagi waktu dalam pelaksananaan
kegiatan ini.
Daftar Lampiran 1. Foto kegiatan
2. Surat keterangan dukungan keluarga pasien lansia
3. Kuisioner
4. Notulensi kegiatan
5. Laporan pelaksanaan kegiatan
Penjelasaan Keterkaitan Kegiatan/ Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan
Manajemen ASN

Profesionalitas dan akuntabilitas: seorang CPNS Fisioterapis Terampil menjunjung


68
tinggi profesionalitas dan akuntabilitas kerja kepada atasan dalam melaksanakan evaluasi
seluruh kegiatan.

Whole Of Geovernment

Bekerjasama dan berkomunikasi: seorang CPNS Fisioterapis Terampil melaksanakan


evaluasi seluruh kegiatan harus bekerja sama dan berkomunikasi kepada rekan kerja
sehingga terjalin kebersamaan.

Pelayanan Publik

Efektif dan efisien: seorang CPNS Fisioterapis Terampil dalam melaksanakan evaluasi
peloran dengan efektif dan efisien.

Sub Kegiatan 1.Melakukan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci
dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab.

Tanggung jawab, saya sebagai seorang CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan


bentuk tanggung jawab dengan melaporkan hasil evaluasi kegiatan yang
dilaksanakan kepada atasan.

b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, saya sebagai seorang CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan


bentuk musyawarah dengan apabila terdapat perbedaan pendapat dengan rekan
kerja dapat ditemukan keputusan terbaik sehingga evaluasi kegiatan ini dapat
dilaksanakan dengan baik. Hal ini sesuai dengan Pancasila sila ke 4.

69
c. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

Sopan, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil saat menyerahkan kuisioner


dengan teman sejawat/rekan kerja dengan penuh sopan dan santun.

d. Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
Efektif, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil dalam melakukan evaluasi
kegiatan dilakukan dengan waktu yang efektif sehingga tidak membutuhkan waktu
yang lama.

e. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu
adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

Jujur,saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan sikap jujur dengan


tidak memanipulasi hasil kuisioner, sesuai dengan kenyataan dan apa adanya.

Sub Kegiatan 2. Menarik Kesimpulan

a. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci

70
dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab

Tanggung jawab,saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk


tanggung jawab dengan melaporkan hasil kesimpulan kegiatan kepada atasan.

b. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.

Musyawarah, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan bentuk


musyawarah dengan menghargai pendapat dari teman sejawat/rekan kerja.

Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan
sesuai dengan kode etik PNS di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN dan PP Nomor 42 Tahun 2004 tentang kode etik tentang pembinaan jiwa
korps dan kode etik PNS.

Cermat, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan sikap cermat


dengan membaca hasil kuisioner dengan benar.

c. Komitmen mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.

Efektif, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil menunjukan efektif dengan


membaca hasil pengisian koesioner dengan waktu yang cukup dan tidak terlaku
lama.

d. Anti korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-

71
norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu
adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri

Jujur, saya sebagai CPNS Fisioterapis Terampil mewujudkan sikap jujur dengan
membaca hasil pengisian kuisioner dengan tidak bohong dan tidak memanipulasi
data.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:

Makna yang diperoleh Penulis dalam melakukan evaluasi kegiatan adalah sebagai seorang
CPNS Fisioterapis harus dengan jujur dan tanggung jawab dengan tidak melakukan
manipulasi hasil pengisian kuisioner sehingga hasil kegiatan dapat dievaluasi dan
dilaporkan kepada atasan dengan benar.

Yogyakarta, 23 November 2019

Disetujui oleh:

Mentor

Hariyono,SST

72
Bukti Fisik Kegiatan 4
Melakukan evaluasi kegiatan
Tanggal : 16 November 2019
Waktu : 8.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Kegiatan : Mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan

Gambar 18. Surat pernyataan dukungan keluarga pasien.

73
Bukti Fisik Kegiatan 4
Melakukan evaluasi kegiatan
Tanggal : 8 November 2019
Waktu : 8.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Kegiatan : Mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan

Gambar 19. Membagikan kuisioner kepada teman sejawat/rekan kerja

74
Bukti Fisik Kegiatan 4
Melakukan evaluasi kegiatan
Tanggal : 8 November 2019
Waktu : 11.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Kegiatan : Menarik kesimpulan

Gambar 20. Membaca hasil kuisioner yang telah diisi oleh teman sejawat/rekan kerja

75
Bukti Fisik Kegiatan 4
Mengevaluasi kegiatan
Tanggal : 8 November 2019
Waktu : 8.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Kegiatan : Menarik kesimpulan

Gambar 21. Kuisioner evaluasi kegiatan

76
Notulensi Kegiatan 4

Hari, tanggal : Jumat, 8 November 2019


Waktu : 8.00
Tempat : Ruang Fisioterapi
Sub Kegiatan : Melakukan evaluasi kegiatan

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya pembagian kuisioner kepada teman sejawat/rekan kerja.

2. Terlaksananya penjelasan cara pengisian kuisioner kepada teman sejawat.

Sleman, 8 November 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis


NIP 19730901 199703 1 004 NIP 19910611 201903 2006

77
Notulensi Kegiatan 4

Hari, tanggal : Jumat, 8 November 2019


Waktu : 11.00
Tempat : Ruang fisioterapi
Sub Kegiatan : Menarik kesimpulan

Catatan hasil kegiatan yang di lakukan:

1. Terlaksananya membaca hasil kuisioner yang telah diisi oleh teman sejawat/rekan
kerja.

2. Terlaksananya pelaporan kepada atasan hasil dari evaluasi kegiatan.

Sleman, 8 November 2019

Mengetahui, Peserta Latsar,

Hariyono,SST Rina Setianingsih,Amd.Fis


NIP 19730901 199703 1 004 NIP 19910611 201903 2006

78
LAPORAN KEGIATAN 4

Melaksanakan evaluasi kegiatan

Kepada Yth.dr.Sulistiwi,Sp.KFR

Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik

di Sleman

Pendahuluan

Evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/ menilai apakah suatu
kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang
ingin dicapai.

Kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan melaksanakan evaluasi kegiatan telah berlangsung pada tanggal 8 November


dan 16 November 2019. Pada kegiatan ini terdapat 3 sub kegiatan yaiu membuat surat
dukungan keluarga pasien tanggal 16 November 2019, melakukan evaluasi kegiatan
tanggal 8 November 2019 dan menarik kesimpulan pada tanggal 8 November 2019.

Dari hasil kuisioner dapat diinterpretasikan bahwa:

a. 3 fisioterapis dan 1 petugas terapi wicara menyetujui apabila senam lansia diadakan
satu minggu sekali, serta 1 petugas okupasi terapi tidak setuju apabila senam lansia
diadakan satu minggu sekali.

b. 2 fisioterapis mengatakan bahwa tidak semua pasien lansia di Instalasi Rehabilitasi


Medik mengalami keterbatasan gerak, 1 fisioterapi, 1 okupasi terapi, dan 1 terapi
wicara mengatakan bahwa semua pasien lansia di Instalasi Rehabilitasi Medik
mengalami keterbatasan gerak.
79
Kendala dan Solusi

Pada saat melaksanakan evaluasi kegiatan ada hambatan yaitu banyaknya kunjungan
pasien sehingga penulis harus membagi antara melakukan pelayanan dan melaksanakan
kegiatan.

Penutup

Kegiatan ini terlaksana dengan baik, walaupun terdapat beberapa hambatan yang sudah
dapat diatasi oleh peserta pelatihan dasar. Dari hasil evaluasi kegiatan didapatkan hasil
bahwa senam lansia akan dilakukan secara rutin yaitu satu minggu satu kali di halaman
depan Instalasi Rehabilitasi Medik.

Sleman, 16 November 2019

Pelaksana kegiatan

Rina Setianingsih,Amd.Fis
NIP:19910611 201903 2 006

80
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil
sebagai Fisioterapis Terampil dalam Pengelolaan Kesehatan Lansia di RSUD
Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman yang telah disusun ini merupakan
tindak lanjut dari penulisan rancangan aktualisasi yang telah diseminarkan pada
hari Rabu, 16 Oktober 2019. Kegiatan yang telah disusun dalam rancangan
aktualisasi telah dilaksanakan sepenuhnya selama masa aktualisasi dan habituasi
di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Sleman Dinas Kesehatan Kabupaten
Sleman. Adapun kesimpulan yang didapatkan selama melaksanakan aktualisasi
adalah sebagai berikut :

1. Kondisi sebelum dan sesudah aktualisasi


Seorang pegawai ataupun instansi tidak hanya bekerja sesuai dengan
rutinitas sehari-hari namun perlu inovasi dan perubahan untuk
mengakomodasi kebutuhan dan keinginan masyarakat, namun masih dalam
koridor peraturan yang berlaku. Inovasi yang mudah dilaksanakan dan sesuai
dengan kewenangan masing-masing. Dari hasil aktualisasi diperoleh inovasi
pembuatan program senam lansia dengan kombinasi gerakan menari.
2. Hambatan dan solusi secara umum
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi, penulis menemui hambatan yaitu
banyaknya kunjungan pasien dan adanya persiapan lomba dalam rangka
HUT Rumah Sakit. Untuk mengatasi hambatan tersebut, penulsi harus bisa
membagi waktu antara pelayanan pasien dan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
3. Pelajaran yang dipetik
1. Makna yang diperoleh Penulis dalam melaksanakan konsultasi dengan
atasan/mentor dan rekan kerja adalah sebagai seorang CPNS Fisioterapis
harus dengan sopan dan santun saat menyampaikan rencana aktualisasi
serta menerima saran dan masukan agar kegiatan aktualisasi bisa
berjalan dengan lancar dan baik.
81
2. Makna yang diperoleh Penulis dalam melakukan sosialisasi dengan
teman sejawat dan rekan kerja adalah sebagai seorang CPNS
Fisioterapis harus dengan sopan dan santun saat bersosialisasi dan
bertanggung jawab dengan diwujudkan melakukan pelaporan hasil
sosialisasi kepada atasan.
3. Makna yang diperoleh Penulis dalam membuat program/kelompok
senam lansia adalah sebagai seorang CPNS Fisioterapis harus
musyawarah sebelum melaksanakan kegiatan dan harus mampu
memberikan inovasi pelayanan supaya kualitas pelayanan meningkat.
4. Makna yang diperoleh Penulis dalam melakukan evaluasi kegiatan
adalah sebagai seorang CPNS Fisioterapis harus dengan jujur dan
tanggung jawab dengan tidak melakukan manipulasi hasil pengisian
kuisioner sehingga hasil kegiatan dapat dievaluasi dan dilaporkan
kepada atasan dengan benar.

B. SARAN
1. Kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sleman untuk mendukung
penuh senam lansia serta bisa memfasilitasi sarana.
2. Kepada Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik untuk memberikan semangat
dan dukungan.
3. Kepada rekan fisioterapis untuk meningkatkan pelayanan dengan membuat
inovasi pelayanan dan terus meningkatkan kompentensi.

C. TINDAK LANJUT AKSI PENYEMPURNAAN AKTUALISASI


NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Sebagai CPNS Fisioterapis Terampil, penulis dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi pengelolaan pelayanan kesehatan lansia di RSUD Sleman
tentunya tidak luput dari kekurangan sehingga masih perlu dilakukan
penyempurnaan agar pengelolaan kesehatan lansia semakin optimal. Rencana
aksi penyempurnaan nilai-nilai dasar profesi PNS (ANEKA) adalah sebagai
berikut:

82
1. Penulis akan selalu menjaga integritas dalam bekerja dengan tidak menerima
segala bentuk gratifikasi.
2. Tetap selalu menjaga dan meningkatkan kedisiplinan serta koordinasi antar
pegawai dalam menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
3. Memiliki tanggungjawab dan konsisten selama bertugas dan memperlakukan
serta memberi pelayanan kepada pasien dengan baik.
4. Bekerjasama dengan rekan kerja untuk melanjutkan kegiatan senam lansia
satu kali dalam satu minggu.
5. Penulis akan meningkatkan kompetensi fisioterapi di bidang senam dengan
pembuatan senam yang berbeda dan bervariasi contohnya senam cuci cuci.
Diharapkan dengan adanya rencana aksi penyempurnaan nilai-nilai dasar
profesi PNS ini mampu menjadi kekuatan utama dalam setiap kegiatan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar PNS (ANEKA) dalam setiap kegiatan,sehingga
mampu menjadi pelayan masyarakat yang baik. Akuntabilitas artinya setiap
tugas yang dilaksanakan sebagai seorang CPNS Fisioterapis Terampil harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada pimpinan. Nasionalisme artinya seorang
CPNS Fisioterapis Terampil harus selalu mencintai tanah air, menjunjung
bahasa Indonesia, dan bersikap toleransi kepada rekan kerja. Etika Publik
artinya seorang CPNS Fisioterapis Terampil harus bertingkah laku, bertutur kata,
dan berbuat yang sesuai dengan kode etik PNS dalam lingkungan kerja maupun
di luar lingkungan kerja. Komitmen Mutu artinya seorang CPNS Fisioterapis
Terampil diharapkan selalu kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas
sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dan berkualitas. Anti Korupsi
artinya seorang CPNS Fisioterapis Terampil dalam melaksanakan tugas dan
fungsi harus selalu dilandasi sikap jujur, disiplin, dan mandiri tetapi tetap harus
dapat bekerja sama dalam tim.

83
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Rumah Sakit.

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6 Tahun 2019 tentang Visi Misi
Kabupaten Sleman.

Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi


Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman.

Peraturan Bupati Sleman Nomor 48 Tahun 2009 tentang Uraian, Tugas dan Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman (RSUD Sleman).

Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 tentang Budaya Pemerintah Kabupaten

Sleman.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2015 tentang Tugas Fisioterapi.

Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon CPNS,
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Idris, Irfan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


Golongan II, Etika Publik. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan


Golongan II, Akuntabilitas. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Nasionalisme. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia

Suwarno, Yogi dan tri atmojo sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole
of Goverment. Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman. 2018. Renstra Tahun 2016 – 2021. Sleman.
Rumah Sakit Umum Daerah Sleman

84
LAMPIRAN

A. Lembar Konsultasi (Coach dan Mentor)


B. Undangan Mentor
C. Surat Pernyataan Mentor
D. Lembar Form Masukan (Penguji, Mentor, dan Coach)
E. Lembar Komitmen Revisi
F. Slide Presentasi RA
G. Slide Presentasi LA
H. Jadwal Aktualisasi
I. Presensi Kehadiran
J. Foto bimbingan dengan coach dan mentor

85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
FOTO BIMBINGAN DENGAN COACH

117
FOTO BIMBINGAN DENGAN MENTOR

118
119

Anda mungkin juga menyukai