NIM : P3B119043
Mata Kuliah : Perancangan Ruang Dalam
Tugas : Menuliskan elemen-elemen dan komponen-komponen dalam perancangan
ruang dalam beserta gambarnya
A. Komponen-Komponen Perancangan Ruang Dalam
Desain interior atau perancangan ruang dalam adalah proses penyusunan dan penciptaan elemen-
elemen interior agar menjadi suatu kesatuan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu
pada aspek estetis, keamanan dan kenyamanan ruangan. Beranjak dari itulah dibawah ini merupakan
komponen-komponen dari perancangan ruang dalam sebagai berikut :
1. Perabot/Furniture
a. Kursi
adalah sebuah perabotan rumah tangga atau kantor, maupun perabotan yang tersedia di
tempat-tempat umum yang berfungsi sebagai tempat duduk. Kursi terdiri dari alas duduk
yang ditopang oleh kaki kursi yang biasanya berjumlah empat kaki, namun ada juga yang
tiga kaki maupun satu kaki, misalnya kursi berputar. Jumlah kaki kursi tergantung dari jenis
dan kegunaannya.Berikut jenis-jenis kursi dalam perancangan ruang dalam :
b. Meja
c. Lemari
Dari segi bahasa lemari merupakan salah satu dari produk mebel yang ukurannya relatif
besar dan dapat di gunakan untuk menyimpan barang.Sementara menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia III lemari adalah sebuah peti besar yang memiliki pintu dan di gunakan
untuk menyimpan sesuatu seperti buku dan pakaian.Berikut jenis-jenis lemari dalam
perancangan ruang dalam :
Gambar c. Lemari Konsul Gambar c. Lemari Pakaian Gambar c. Lemari Dinding Dapur
Gambar c. Lemari Rak
2. Lantai
Lantai merupakan batas bawah bagi interior sebuah ruang. Lantai terbentang secara
horizontal. Banyak treatment yang dapat diterapkan pada lantai mulai dari: jenis
material, perbedaan ketinggian lantai, dan pengaplikasian bentuk.dibawah ini merupakan
jenis-jenis lantai dalam perancangan ruang dalam :
Lantai keramik
Pilihan lantai yang paling umum digunakan terutama rumah dan bangunan kantor ini
punya kelebihan dari segi keawetan, harga terjangkau dan banyak pilihan variasi.
Namun trend model keramik cepat sekali berubah dalam kurun waktu 5-10 tahun
sehingga meskipun awet tetap ada rasa jenuh saat keramik terlihat sudah usang.
Lantai Marmer
Disebut juga dengan marble, jenis lantai yang berasal dari bongkahan batu pualam ini
akan memberikan kesan mewah pada ruangan. Ruangan yang menggunakan lantai
marmer sudah pasti mempunyai nilai kemewahan yang tinggi. Karena mempunyai
tekstur yang unik dan mewah, marmer sering juga digunakan sebagai pelapis dinding
rumah dan memiliki karakteristik warna yang natural, mengkilap dan dapat menyerap
cairan dengan cepat. Bagi anda yang memang punya selera tinggi, marmer bisa menjadi
pilihan yang terbaik.
Lantai Granit
Hampir sama dengan jenis marmer namun lebih banyak varian dan harganya sedikit
dibawah marmer. Kesan mewah dan berkelas pada granit sudah sangat populer. Bahkan
granit bisa diterapkan untuk lantai, dinding, dan juga meja. Awek, kuat, dan mempunyai
penampilan yang indah dari permukaan teksturnya yang mengkilap adalah tawaran yang
sulit ditolak bagi anda yang suka dengan suasana natural yang mewah.
Lantai Kayu
Pilihan dari jenis kayu jati, ulin, dan merbau bisa menjadi pilihan anda yang suka dengan
suasana natural woody. Dari berbagai pilihan antara keramik, granit, dan marmer, lantai
kayu biasanya lebih eksklusif. Kebanyakan pemakai lantai kayu hanya untuk rumah
pribadi dan kamar pribadi, karena tekstur kayu yang mudah tergores dan lecet jika
terlalu lama digunakan. Rumah pribadi yang menggunakan kayu bisa terasa sangat
natural dan mewah. Selain itu ciri khas kayu asli adalah sangat nyaman, tidak dingin
maupun panas di segala cuaca. Lantai kayu biasanya banyak digunakan di negara-negara
dengan iklim dingin karena sifatnya yang cenderung stabil saat musim dingin.
3. Dinding
Dinding merupakan elemen interior yang menyekat interior ruang. Dinding membentang secara
vertikal dan merupakan bidang paling dominan dalam ruang bangunan. Dinding dapat
diaplikasikan dengan berbagai jenis material finishing, material pembentuk, pencahayaan,
dll.Dibawah ini merupakan jenis-jenis dalam perancangan ruang dalam adalah sebagai berikut :
Dinding Sirap
1. Ruang
Sebagai landasan interior, Teman Narasi harus bisa berkreasi dengan luas dan karakter
ruangan yang tersedia, baik itu ruangan yang berukuran kecil, bersekat, besar, maupun
ruangan dengan bentuk lainnya. Apabila ruangan kurang mendukung konsep interior
yang ingin diangkat, Teman Narasi dapat merenovasi ruangan atau tempat yang ada agar
sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Namun, jika renovasi bukan menjadi pilihan,
pastikan Teman Narasi memiliki perlengkapan pendukung untuk memanfaatkan ruangan
yang sudah tersedia. Jika perencanaan sudah matang, termasuk memiliki konsep desain
interior yang diinginkan, mulailah mengisi dan mendekorasi ruangan tanpa melupakan
prinsip fungsionalitas. Ruang dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu ruang positif dan
ruang negatif. Ruang positif adalah ruang yang berisi objek, sedangkan ruang negatif
adalah ruang terbuka atau kosong, termasuk ruang gerak dan area kosong di antara
perabot. Menciptakan keseimbangan antara ruang positif dan negatif adalah langkah
penting untuk menghindari ruang yang terlihat terlalu ramai dan padat.
2. Bentuk
sebuah ruangan, karena akan memberikan ilusi pada ruangan agar tampak
Garis horizontal, vertikal, zigzag, dan garis dinamis lainnya akan membantu membentuk
karakter ruangan dan memberikan visual yang menarik. Menciptakan garis-garis
menggunakan perabotan ruangan dan desain struktural dapat membentuk harmoni,
kesatuan, dan kontras. Garis-garis horizontal yang dibentuk dari meja dan permukaan
lain juga dapat membuat ruangan tampak lebih luas dan panjang. Kemudian, garis-garis
horizontal juga dapat dilengkapi dengan kehadiran garis-garis vertikal yang dapat
dibentuk dari fitur jendela, pintu, lemari, dan lainnya. Garis-garis vertikal tentunya akan
memberikan ilusi sebuah ruangan menjadi lebih tinggi.Selain garis horizontal dan
vertikal, Teman Narasi juga dapat menghadirkan garis-garis dinamis, seperti diagonal,
zigzag, atau garis lengkung. Garis-garis tersebut dapat dibentuk dari tangga, ukiran pada
furnitur, dan lainnya. Namun, terlalu banyak menggunakan garis dinamis dalam satu
ruangan juga dapat mengganggu pandangan. Idealnya, ke tiga jenis baris tersebut dapat
diseimbangkan atau hanya memilih satu fitur garis dominan.
4. Pencahayaan
Pencahayaan alami atau buatan adalah salah satu aspek penting dalam
respons fisik dan psikologis manusia. Sebagai contoh, warna hijau muda
dan biru sering digunakan sebagai warna dinding kamar tidur karena warna
ruangan. Pilihlah warna cerah pada ruangan yang berukuran kecil agar
Elemen tekstur mengacu pada bagian permukaan sebuah objek, baik itu
dinding, perabot, kain, dan elemen dekorasi lainnya. Tekstur dapat meliputi
permukaan yang mengkilap, kasar, dan halus. Elemen ini masih sering
unik ke dalam sebuah ruangan. Tekstur juga dapat menambah detail dan
tekstur visual dan tekstur aktual. Tekstur visual mengacu pada tekstur yang
dapat dirasakan oleh mata. Atau dalam kata lain, kesan tekstur dapat
diterima oleh seseorang hanya dengan melihat objek. Efek ini biasanya
ditemukan dalam bentuk pola atau motif. Kemudian, tekstur aktual dapat
dan tekstur karena dapat menambah daya tarik sebuah ruangan. Pola dapat
permadani, gorden, dan lainnya. Pola atau motif datang dalam berbagai
ukuran dan gaya ruangan. Pola yang terlalu besar dan kompleks sebaiknya
tidak digunakan pada ruangan yang kecil karena akan membuat ruangan
terasa padat. Sebagai alternatif, gunakan pola garis vertikal dan horizontal
untuk kesan ruangan yang lebih besar dan tinggi. Kemudian, mengenai
gaya, penting untuk menggunakan pola yang sesuai dengan konsep interior.
bunga-bunga dan tanaman dapat digunakan untuk motif furnitur atau pada
patut dicoba.