Anda di halaman 1dari 21

Jurnal Informanika, Volume 5 No.

1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

MODUL CONVERTER (ADC DAN DAC) DENGAN SEVEN


SEGMENT DISPLAY

Sarjana

Department Polytechnic of Sriwijaya, Srijaya Negera Street, Bukit Besar,


anna.sarjana@gmail.com

ABSTRAK

Konverter atau Pengubah adalah suatu perangkat elektronika yang dapat mengubah arus
ataupun sinyal. Dari arus AC menjadi DC atau sebaliknya, dan bisa juga mengubah
sinyal analog menjadi sinyal digital ataupun sebaliknya. Proses konversi diperlukan
untuk mengetahui terdapat jenis-jenis proses pengubahan / converter dari data atau
sinyal yang bersifat analog menjadi digital atau sebaliknya. Hal ini dikarenakan
sebagian besar data sinyal yang ada di dunia ini merupakan besaran analog.
Pengonversian data dari analog ke digital merupakan suatu cara untuk mengolah data
analog tersebut agar dapat di modifikasi, dimanipulasi dan mengubah karakteristiknya.
Dalam penelitian ini akan dirancang dan pengimplementasian suatu konverter Analog to
Digital Converter (ADC) dan Digital to Analog Converter (DAC) ke dalam modul,
menggunakan IC ADC 0804, IC ADC 0809, IC DAC 0800 dan ATmega16 sebagai
Seven Segment Driver.

Kata Kunci: Converter, ADC, DAC, Seven Segment.

tegangan ( Vout ) dan arus keluaran


I. PENDAHULUAN
(Iout)
Modul ADC yang dirancang merupakan
jenis SAR (Successive Aproximation
Register) dengan perhitungan II. TINJAUAN PUSTAKA
perbandingan nilai resistansi Vr
2.1 Pengertian Sinyal Analog
terhadap tegangan input yang terukur,
prinsip kerja, dan karakteristik dari Sinyal analog adalah sinyal yang
modul analog to digital converter 8 bit,
proses penerjemahan nilai biner ke berupa gelombang elektro magnetik dan
ouput desimal pada seven segment bergerak atas dasar fekuensi. Frekuensi
display. Dan untuk meminimalisir adalah jumlah getaran bolak balik sinyal
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam analog dalam satu siklus lengkap per
proses konversi, diperlukan untuk detik. Satu siklus lengkap terjadi saat
memperhatikan spesifikasi ADC yang gelombang berada pada titik
meliputi resolusi, keakurasian, waktu
bertegangan nol, menuju titik
konversi dan sample rating.
Modul DAC yang dirancang merupakan bertegangan positif tertinggi pada
R-2R Ladder DAC tipe unipolar dan gelombang, menurun ke titik tegangan
bipolar dengan melakukan titik negatif dan menuju ke titik nol kembali.
pengujian hasil konversi berupa Semakin tinggi kecepatan atau
26
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

frekuensinya semakin banyak siklus Gambar 2.2 Gambar Sinyal Digital[1]


lengkap yang terjadi pada suatu periode
2.3 Analog to Digital Converter
tertentu. Kecepatan frekuensi tersebut
dinyatakan dalam hertz. Sebagai contoh Analog To Digital Converter
sebuah gelombang yang berayun bolak (ADC) merubah nilai suatu masukan
balik sebanyak sepuluh kali tiap detik yang berupa arus, tegangan listrik atau
berarti memiliki kecepatan sepuluh sinyal analog lainnya menjadi sinyal
hertz [1]. digital (angka). Mengapa harus
dikonversi, karena sebagian besar
data/sinyal yang ada di dunia ini
merupakan besaran analog.
Pengonversian data dari analog ke
Gambar 2.1 Gambar Sinyal Analog [1] digital merupakan suatu cara untuk
mengolah data analog tersebut agar
2.2 Pengertian Sinyal Digital
dapat di modifikasi, di manipulasi dan
Sinyal digital merupakan hasil mengubah karakteristiknya. Umunya,
teknologi yang dapat mengubah sinyal ADC digunakan sebagai perantara
menjadi kombinasi urutan bilangan 0 antara sensor yang kebanyakan analog
dan 1 (juga dengan biner), sehingga dengan sistem komputer seperti sensor
tidak mudah terpengaruh oleh derau, suhu, cahaya, tekanan, aliran dan
proses informasinya pun mudah, cepat sebagainya kemudian diukur dengan
dan akurat, tetapi transmisi dengan menggunakan sistem digital.
sinyal digital hanya mencapai jarak
Analog To Digital Converter
jangkau pengiriman data yang relatif
(ADC) adalah pengubah input analog
dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal
menjadi kode – kode digital. ADC
dengan sinyal diskret. Sinyal yang
banyak digunakan sebagai Pengatur
mempunyai dua keadaan ini biasa
proses industri, komunikasi digital dan
disebut dengan bit. Bit merupakan
rangkaian pengukuran/ pengujian.
istilah khas pada sinyal digital. Sebuah
Umumnya ADC digunakan sebagai
bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).
perantara antara sensor yang
Kemungkinan nilai untuk sebuah bit
kebanyakan analog dengan sistim
adalah 2 buah (2^1). Kemungkinan nilai
komputer seperti sensor suhu, cahaya,
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (2^2),
tekanan/ berat, aliran dan sebagainya
berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara
kemudian diukur dengan menggunakan
umum, jumlah kemungkinan nilai yang sistim digital (komputer) [2].
terbentuk oleh kombinasi n bit adalah
sebesar 2^n buah [1]. Seperti diketahui, komputer
hanya bisa membaca sinyal
diskret/biner sementara di dunia nyata
segala sesuatunya secara fisis berupa
kuantitas analog (suhu, tekanan,

27
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

kecepatan, kelembapan, dsb). Kuantitas Register (SAR) programmer. Proses


analog ini diubah menjadi besaran akan dimulai pada skala separuh penuh
listrik (nilai tegangan atau arus yang (MSB=1) dan jika berbeda dengan
setara) menggunakan transducer tegangan dari masukan cuplikan , SAR
sebelum masuk rangkaian ADC untuk akan mengatur keluaran digital sessuai
diubah menjadi sinyal digital. Sinyal kebutuhan.
digital inilah yang akan dibaca dan
diproses oleh komputer. Pengubahan dimulai dengan bit
signifikan terbesar dari keluaran biner.
Keadaan ini dinyatakan sebagai logika
1, diumpankan ke pengubah digital ke
analog, yang akan mengubahnya
menjadi bentuk analog yang akan
Gambar 2.3 Proses Konversi ADC [4]
dibandingkan dengan arus tegangan
Sinyal digital yang dihasilkan masukan cuplikan. Jika 1 pada MSB
ADC berupa bilangan basis 2 ( hanya mununjukan nilai yang lebih besar
terdiri dari angka 0 dan 1). Idealnya dibanding masukannya, logika 1 akan
output sinyal tersebut harus dapat diubah menjadi 0. Jika logika 1 pada
merepresentasikan kuantitas sinyal MSB menunjukkan nilai lebih kecil
analog yang diterjemahkannya. dibanding masukan, status
Representasi ini akan semakin baik dipertahankan. Proses ini diulang untuk
ketika ADC semakin sensitif terhadap bit berikutnya, sampai tegangan
perubahan nilai sinyal analog yang keluaran DAC sama dengan arus
masuk. Jika nilai 0-15 Volt dapat masukan kira-kira separuh bit signifikan
diubah menjadi digital dengan skala 1 terkecil. Perbedaan yang ada
Volt, artinya rentang nilai digital yang disebabkan adanya kesalahan kuantisasi
diperoleh berupa 16 tahap (dari 0 yang muncul pada pengubah digital [5].
bertahap naik 1 Volt hingga nilai 15
atau setara dengan 0000 sampai 1111).
Tahapan sejumlah ini dapat diperoleh
dengan membuat rangkaian ADC 4 bit
(karena jumlah bit (n)
merepresentasikan 2n nilai skala Gambar 2.4. Blok Diagram SAR ADC[2]
sehingga 24 = 16 skala) [4].
2. Spesifikasi Analog to Digital
1. SAR (Successive Aproximation Converter
Register)
ADC Terdapat empat spesifkasi Analog
to Digital Converter, meliputi tingkat
Pada adc tipe ini masukan cuplikan resolusi, keakurasian, waktu konversi
dibandngkan dengan tegangan- dan sampling rate.
tegangan berurutan yang dibandingkan
dengan Successive Aproximation 1. Resolusi

28
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

Resolusi adalah jumlah bit output error adalah 1,22 mV dari tegangan
pada ADC. Sebuah rentang sinyal input 10 Volt atau sebesar 0,0122%
analog dapat dinyatakan dalam kode tingkat kesalahan [4].
bilangan digital sehingga menyatakan
Nilai akurasi yang dinyatakan
sebuah sinyal analog dalam rentang 16
skala (4 bit) adalah lebih baik dengan persentase error dicari dengan
perhitungan sebagai berikut:
resolusinya dibanding membaginya
dalam rentang 8 skala (3 bit). Karena
besar resolusi sebanding dengan 2N (N
adalah jumlah bit output digital pada
rangkaian pengubah) semakin besar
jumlah bit, resolusi akan semakin
bagus. [4]
Keterangan:
Tingkat Resolusi (resolution)
Penentuan resolusi rangkaian ADC – VLSB : Tegangan yang terukur untuk
dihitung menggunakan rumus: bit paling rendah (LSB)

– VFSR : Tegangan input maksimum


yang terukur

Keterangan:
3. Convertion time (Waktu Konversi)
– VRFS : Voltage Range Full Waktu konversi adalah waktu yang
Scale (Rentang tegangan yang dapat dibutuhkan untuk mengubah tegangan
terukur input analog ke output digital.
Kebanyakan tipe ADC menggunakan
oleh rangkaian) proses multi tingkat dalam konversinya
sehingga sinyal analog yang diubah
– Vref High : Tegangan input
tidak muncul menjadi digital dengan
maksimum yang dapat diukur rangkaian
spontan. Biasanya, butuh waktu dalam
– Vref Low : Tegangan input mikro detik sampai skala detik untuk
minimum yang dapat diukur rangkaian tiap pengubahan. Waktu konversi
berkaitan dengan jumlah bit, dimana
–N : Jumlah bit rangkaian semakin besar bit maka waktu konversi
2. Keakurasian akan semakin lama. [4]
Keakuratan bergantung jumlah
Adapun waktu yang dibutuhkan
error yang biasa dinyatakan dalam ±1/2 untuk melakukan satu kali konversi
LSB dimana akurasi dinyatakan sebagai akan tergantung dari frekuensi ADC
persentasi pembacaan nilai skala (fADC) yang digunakan dan jumlah
penuhnya (full scale readings). Contoh, siklus mesin per konversi (MC):
untuk LSB yang terukur 2,44 mV maka

29
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

Keterangan: jangkauan input analog mulai dari 0


Volt sampai 5 Volt (skala penuh) karena
- T : Waktu Konversi IC ini adalah SAC 8-bit.
- FADC : Frekuensi ADC
- MC : Jumlah Siklus
Mesin Perkonversi

4. Sampling Rate
Kemampuan sebuah ADC dalam
mengolah sample setiap detiknya akan
berbeda-beda tergantung prinsip dasar
rangkaiannya. Jumlah sampel yang
dapat diubah oleh ADC setiap detiknya
disebut sebagai sampling rate. Gambar 2.5 IC ADC 0804 [2]
Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second IC ADC 0804 memiliki generator
(SPS). [4] clock internal yang harus diaktifkan
dengan menghubungkan sebuah resistor
2.4 IC ADC 0804 eksternal (R) antara pin CLK R/CLK
OUT dan CLK IN serta sebuah
ADC 0804 merupakan salah satu
kapasitor eksternal (C) antara CLK IN
Analog to Digital Converter yang
dan ground digital
banyak digunakan untuk menghasilkan
data 8 bit. Adapun metode pengukur Untuk sinyal clock ini dapat juga
aras tegangan cuplikan dan digunakan sinyal eksternal yang
mengubahnya ke dalam sandi biner dihubungkan ke pin CLK IN. ADC
menggunakan metode pengubahan 0804 memiliki 8 output digital sehingga
dengan tipe pembanding langsung atau dapat langsung dihubungkan dengan
successive approximation. saluran data mikrokomputer. Input Chip
Select (aktif LOW) digunakan untuk
IC ADC 0804 mempunyai dua
mengaktifkan ADC 0804. Jika
input analog, Vin(+) dan Vin(-),
berlogika HIGH, ADC 0804 tidak aktif
sehingga dapat menerima input
(disable) dan semua output berada
diferensial. Input analog sebenarnya
dalam keadaan impedansi tinggi. Input
(Vin) sama dengan selisih antara
Write atau Start Convertion digunakan
tegangan-tegangan yang dihubungkan
untuk memulai proses konversi. Untuk
dengan ke dua pin input yaitu Vin =
itu harus diberi pulsa logika 0.
Vin(+) – Vin(-). Kalau input analog
Sedangkan output interrupt atau end of
berupa tegangan tunggal, tegangan ini
convertion menyatakan akhir konversi.
harus dihubungkan dengan Vin(+),
sedangkan Vin(-) digroundkan. Untuk ADC ini relatif cepat dan
operasi normal, ADC 0804 mempunyai ukuran kecil. Keuntungan
menggunakan Vcc = +5 Volt sebagai tambahan adalah setiap cuplikan diubah
tegangan referensi. Dalam hal ini dalam selang waktu yang sama tidak
30
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

tergantung pada arus masukan dan -, pin 3 masuk ke ground, dan input
secara keseluruhan ditentukan oleh teganga negatif pada pin 26 dan input
frekuensi yang mengendalikan detak tegangan positif pada pin 5, sedangkan
dan resolusi dari pengubah [2]. untuk pin 21, 20, 19, 18, 17, 15, 14, dan
9 masuk ke input IC Universal
2.5 IC ADC 0809 Asyncrhronus Receiver/ Transmitter
ADC 0809 adalah paket DIP 28- [7].
pin, yang memiliki resolusi 8-bit dan 8- ADC ini selain mampu diprogram
channel multiplexer IC ADC 0809, untuk mulai konversi melalui pin SC
beroperasi dengan 5 V power supply (Start Conversion ), mampu juga
tunggal yang memiliki sifat yang sama berjalan dalam mode free running,
dengan IC , rentang tegangan input artinya ia akan konversi terus menerus
analog adalah dari 0 V ke 5 V dan sinyal input yang masuk dengan cara
konsumsi daya 15 mW. ADC0809 menghubungkan pin EOC (End of
membutuhkan kelompok sinyal input Conversion) ke SC [2].
CLK untuk beroperasi, rentang
frekuensi sinyal clock dimulai dari 10
kHz 1280 kHz. Pada 640 jam kHz
frekuensi, waktu konversi adalah 100 2.6 Digital to Analog Converter
mikrodetik [6]. (DAC)

DAC (Digital To Analog Converter)


merupakan perangkat atau rangkaian
elektronika yang berfungsi untuk
mengubah suatu isyarat digital (kode-
kode) menjadi isyarat analaog (tegangan
analog) sesuai harga dari isyarat digital
tersebut. DAC dapat dibangun
menggunakan penguat penjumlah
inverting dari sebuah operasional
amplifier (Op-Amp) yang diberikan
Gambar 2.6 IC ADC 0809 [6] sinyal input berupa data logika digital 0
dan 1. Tugas pengubah D/A ialah
ADC 8 bit ini memiliki kelebihan
mentransformasikan masukkan digital
dibanding dengan IC ADC lainnya,
menjadi keluaran analog. [10]
karena IC ini memiliki impedans yang
tinggi, data keluarannya lebih akurat,
memiliki temperature yang rendah, dan
membutuhkan tegangan yang kecil.

IC ADC 0809 ini memiliki


masukan sesnsor suhu pada pin 12
Gambar 2.7 Diagram Blok DAC [10]
sebagai vref + pada pin 16 sebagai vref

31
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

1. R-2R Ladder DAC IA = IB / 2 = 1/16


Iout = ID + IC + IB + IA = 1 ( +
Metode lain dari konversi Digital to
+ )
Analog adalah R/2R Ladder. Metode ini
banyak digunakan dalam IC-IC DAC. Dimana D3, D2, D1, dan D0 dapat
Pada rangkaian R/2R Ladder, hanya dua dibagi menjadi 1 atau 0, jika switch
nilai resistor yang diperlukan, yang dalam keadaan ON, maka 1 akan
dapat diaplikasikan untuk IC DAC sebaliknya menjadi 0. Kita hanya
dengan resolusi 8,10 atau 12 bit. membutuhkan kendali nilai dari D3, D2,
Prinsip kerja dari rangkaian R/2R D1, dan D0 dengan benar, lalu kita akan
Ladder adalah sebagai berikut : mendapatkan keluaran arus Iout. [3]
informasi digital 4 bit masuk ke switch keluaran arus Iref nya adalah:
D0 sampai D3. Switch ini mempunyai
kondisi “1” (sekitar 5 V) atau “0” Iout = ( + + )
(sekitar 0 V). Dengan pengaturan switch
akan menyebabkan perubahan arus yang
mengalir melalui R9 sesuai dengan nilai 2 Penguat Operasional
ekivalen biner-nya Sebagai contoh, jika
Penguat penjumlahan dalam
D0 = 0, D1 = 0, D2 = 0 dan D3 = 1, maka
pengubah D/A menggunakan op amp.
R1 akan paralel dengan R5
Penguat operasional merupakan penguat
menghasilkan 10 k . Selanjutnya 10 k
yang serba guna dan mempunyai
ini seri dengan R6 = 10 k
karakteristik – karakteristik yang
menghasilkan 20 k . 20 k ini paralel
penting sebagai berikut :
dengan R2 menghasilkan 10 k , dan
seterusnya sampai R7, R3 dan R8. 1. Impedansi masukkan tinggi
Rangkaian ekivalennya ditunjukkan 2. Impedansi keluaran rendah
pada gambar 6. Vout yang dihasilkan 3. Penguatan tegangan berubah-
dari kombinasi switch ini adalah -5V. ubah yang diset oleh harga resistor
eksternal.[9]
Nilai kombinasi dan hasil konversinya
ditunjukkan pada tabel 2. Gambar 2.8
adalah diagram rangkaian DAC dengan
tangga jaringan resistor 4-bit,
karakteristik rangkaian tersebut tidak
menjadi masalah dari A, B, C, ataupun Gambar 2.8 Op-Amp Dasar [9]
D, impedansinya sama. Berdasarkan
karakteristik ini, kita bisa menghasilkan
keluaran arus sebagai berikut:
2.7 IC DAC 0800
I = Vref / R
Konverter digital ke analog
ID = ½ mengubah bilangan biner menjadi
IC = ID / 2 = ¼ voltase ekuivalen analog atau arusnya.
IB = IC / 2 = 1/8 Beberapa teknik digunakan untuk
32
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

konversi digital ke analog. DAC0800 2.8 IC AVR Atmega 16


adalah DAC 8-bit monolitik yang
Mikrokontroler AVR (Alf and
diproduksi oleh semikonduktor
Vegard’s Risc processor) merupakan
Nasional. Hal ini dapat beroperasi pada
pengontrolan utama standar industri dan
berbagai tegangan listrik yaitu dari 4.5V
ke 18 V. Biasanya supply V + adalah riset saat ini. Mikrokontroler AVR
5V atau 12 V. V-pin dapat dijaga standar memiliki arsitektur 8 bit,
minimal -12V. dimana semua instruksi dikemas dalam
kode 16 bit. Secara internal
DAC 0800 berkisar dengan mikrokontroler ATMega16 terdiri atas
harga yang murah dan biasanya unit-unit fungsionalnya ALU
menggunakan 8-bit DAC, rangkaian (Arithmetic and Logical Unit),
internalnya terdiri atas tegangan sumber himpunan register kerja, register dan
catu daya, R-2R resistor yang terhubung decoder instruksi, dan pewaktu beserta
secara parallel dan transistor. Jangkauan komponen kendali lainnya.
tegangan sumber catu daya berada pada
Fitur-fitur yang dimiliki ATmega
kisaran ±4.5 V hingga ±18 V, dibawah
16 sebagai berikut:
±5 V, rugi-rugi dayanya sekitar 33 Mw
dan ketetapan waktunya sekitar 85ns. 1. Mikrokontroler AVR 8 Bit yang
Gambar 2.14 adalah diagram sirkuit dari memiliki kemampuan tinggi, dengan
DAC 0800 tegangan output polaritas daya rendah.
tunggal, dimana D7 D0 adalah 8 bit 2. Memiliki kapasitas Flash memori
input digital. Tegangan referensi positif 16 KByte.
3. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu
+5 V dan melewati R1 untuk
Port A, Port B, Port C dan Port D
menghubungkan ke Vref (+) (pin 14). 4. CPU terdiri atas 32 register.
Tegangan referensi negatif GND dan 5. Unit Interupsi internal dan eksternal.
melewati R2 untuk menghubungkan ke 6. ADC internal dengan fidelitas 10 bit
Vref (-) (pin 15). Arus referensi Iref yang 8 channel.
melewati R1 dapat dinyatakan sebagai 7. Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis
berikut: [6] RISC dengan kecepatan maksimal
16 MHz.
Iref =Vref / R1 8. Port USART untuk komunikasi
serial.
Konfigurasi pin mikrokontroler
Atmega16 dengan kemasan 40 pin
dapat dilihat pada gambar di bawah.
ATmega16 memiliki 32 pin yang
digunakan untuk

Gambar 2.9. Diagram pin IC DAC 0800 [6] input/output, pin-pin tersebut terdiri dari
8 pin sebagai port A.8 pin sebagai port
B. 8 pin sebagai portC. 8 pin sebagai
port D. Dalam komunikasi serial, maka
hanya port D yang dapat digunakan
33
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

kerena fungsi khusus yang dimilikinya (common). Bentuk tampilan dan


Susunan pin Mikrokontroler ATmega16 konfigurasi kaki dari tujuh segmen
diperlihatkan pada gambar dibawah ditunjukkan pada Gambar 2.9 [9].
ini[8].

(a) Konvigurasi pin (b) Tampilan tujuh segmen

Gambar 2.11 seven segment display [9]

III. Metodologi Perancangan Modul


Gambar 2.10 PIN IC Atmega 16A-PU [8]
Converter (ADC dan DAC)
2.8 Seven Segment
Adapun metode atau langkah-langkah
Seven segment merupakan
pada perancangan modul ADC,
komponen elektronika yang berfungsi
diantaranya :
sebagai penampil (Aktuator) yang
tampilannya dapat berupa karakter 1. Pembuatan Blok Diagram
huruf atau angka. Pada dasarnya seven 2. Pembuatan Skema Rangakaian
segment adalah tujuh buah LED yang 3. Pembuatan Layout Rangkaian
disusun sehingga dapat menampilkan 4. Pembuatan Desain Box Modul
suatu bentuk karakter tertentu, misalnya
suatu huruf atau angka. Masing-masing 3.1 Blok Diagram
segmen (a-g) pada tujuh segmen berisi
satu buah LED yang akan memancarkan 1. Blok Diagram ADC 0804
cahaya bila diberi tegangan. Menurut
jenisnya, tujuh segmen dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu tujuh segmen
common anode dan tujuh segmen
common catode, konfigurasi keduanya
tergantung dari masukan tegangan yang
terdapat pada kaki hubunganbersama Gambar 3.1 Blok Diagram ADC 0804

34
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

2. Blok Diagram ADC 0809 resistor,tegangan input kemudian di


konversi pada IC ADC 0804 dan
outputnya berupa bilangan biner yang
ditampilkan pada LED.

2. Rangkain ADC 0809

Gambar 3.2 Blok Diagram ADC 0809

3 Blok Diagram DAC

Gambar 3.3 Blok Diagram Rangkaian


Gambar 3.5 Skema Rangkaian ADC 0809
DAC
Pada rangkaian ADC jenis
3.2 Skema Rangkain
Successive Approximation Register
1. Rangkaian ADC 0804
(SAR) dengan IC ADC 0809 ini
menggunakan Clk eksternal dengan
rentang frekuensi sinyal clock dimulai
dari 50 Hz-500 kHz dan tegangan input
0-5v. Rangkaian ADC 0809 ini akan
mengonversi dengan cara berjalan
dalam mode free running, artinya ia
akan konversi terus menerus input
tegangan yang masuk dengan cara
menghubungkan pin EOC (End of
Gambar 3.4 Skema Rangkain ADC Conversion) ke SC.
0804
3. Rangkaian DAC Unipolar
Proses pengonversian analog ke
digital dimulai dengan rangkaian
tersebut diberi input tegangan daN
tegangan referensi. Rangkaian ADC
jenis Successive Approximation
Register (SAR) dengan IC ADC 0804
ini sudah memiliki input CLK internal
dengan frekuensi sebesar 910 HZ
Setelah diberi tegangan input yang
bervariasi dengan menggunakan
pengaturan darai variable
35
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

Gambar 3.6 Skema Rangkaian DAC 0800 Proses pengonversian analog to


Unipolar digital converter dimulai dengan
4. Rangkaian DAC Bipolar diberikannya tegangan input dengan
rentang 0-5 volt. Tegangan input
dihubungkan dengan variable resistor
yang memungkinkan dapat dilakukan
perubahan tegangan input secara
bervariasi. Pada ADC 0804 terdapat
beberapa nilai tegangan input yang
terukur tidak sesuai dengan terori
perhitungan, hal ini dikarenakan
tegangan referensi yang diberikan
bernilai setengah tegangan maksimum.
Saat tegangan referensi tersebut
dibandingkan dengan tegangan
Gambar 3.7 Skema Rangkaian DAC maksimum dengan nilai resistansi
0800 Bipolar Vrmax maka Vmsb yang terukur
merupakan setengah tegangan iput
5. Rangkaian Seven Segment Driver maksimum.

Pada proses pengonversian ADC


0809 Single Channel, tegangan input
yang terukur sesuai dengan teori
perhitungan, dimana saat kondisi Vrmin
maka didapat Vlsb dan pada saat
kondisi Vrmax didapat Vmsb. Hal ini
dikarenakan tegangan referensi yang
diberikan sama dengan tegangan input
Gambar 3.8 Seven Segment Driver maksimum,saat dibandingkan dengan
Vin max dengan nilai Vrmax maka
Seven Segment Driver pada modul
Vmsb sama dengan Vin max.
ADC ini berfungsi sebagai penerjemah
output converter yag berupa bilangan Tabel 4.1 Pengujian nilai Vinput
biner ke dalam bilangan desimal yang
Terhadap Vr pada ADC 0804
akan ditampilkan pada seven segment.
Seven Segment Driver ini menggunakan Pengukuran Perhitungan
IC AVR Atmega 16.
Nilai Vin Vin
IV.ANALISA Variable
4.1 Analog to Digital Converter Resistor
1. Analisa Perbandingan Tegangan
0 Ohm 00 V 0V
Input ADC
Terhadap Vr. 30 Ohm 0.02 V 0.01 V

36
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

50 Ohm 0.03 V 0.02 V 2. Analisa Proses Pengonversian


Analog to Digital Converter
120 Ohm 0.06 V 0.06 V
Tipe SAR ADC membutuhkan set
300 Ohm 0.14 V 0.15 V waktu tertentu untuk menyelesaikan
proses konversinya. Pewaktuan dan
600 Ohm 0.29 V 0.3 V kontrol akan menghasilkan 3 urutan
1.2 K Ohm 0.59 V 0.6 V output yang diset “High” untuk
pembebanan biner dalam hal tegangan
2.6 K Ohm 1.19 V 1.3 V yang dimulai dari yang paling tinggi.
Setiap output High nilai biner masuk ke
5 K Ohm 2.49 V 2.5 V
DAC untuk dibandingkan ke input yang
10 K Ohm 2.61 V 5V sedang diukur. Jika nilainya lebih tinggi
maka nilai ‘0’ disimpan siregister. Jika
lebih rendah atau sama maka nilai yang
disimpan adalah ‘1’. Output berikutnya
yang bernilai “High” mempunyai
Tabel 4.2 Pengujian nilai Vinput setengah pembebanan yang akan di OR
Terhadap Vr pada ADC 0809 kan dengan nilai yang ditahan register.
Demikian proses akan diulang sampai 8
Pengukuran Perhitungan
bit selesai diukur. Sehingga dengan
Nilai Vin Vin begitu proses konversi nya akan lebih
Variable lambat(akan ada waktu tunda dalam
Resistor proses konversi)

0 0.00 0V Pada hasil konversi ADC 0804


sample yang terukur tidak sesuai
65 Ohm 0.03 0.03 V dengan perhitungan dikarenakan
tegangan referensi yang digunakan
120 Ohm 0.05 0.06 V
dalam rangkaian ini 2.5 volt atau
180 Ohm 0.09 0.09 V setengah dari tegangan maksimum,
sehingga hasil perhitungan yang didapat
340 Ohm 0.17 0.17 V lebih besar dari digit yang terukur .
Untuk Vmsb 2.61 volt terukur
620 Ohm 0.31 0.31 V
msb=255, dikarenakan bit yang diukur
1.2 K Ohm 0.59 0.6 V dalam ADC ini adalah 8 bit, walaupun
Vin dinaikkan sampai Vmax digit yang
2.5 K Ohm 1.25 1.25 V terukur hanya sampai 255, bit
berikutnya dianggap sebagai
5 K Ohm 2.31 2.5 V
komplemen. Sedangkan untuk ADC
10 K Ohm 4.91 5V 0809 nilai sample yang didapat sesuai
dengan teori perhitungan.

37
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

Tabel 4.3 Hasil Pengukuran 3. Analisa Proses Penampilan Hasil


Nilai Sample ADC 0804 Konversi
Output Digital
Pada SevenSegment
Vin Hasil Percobaan
(V) Proses penampilan hasil konversi
Nilai Nilai Biner Hasil
yang berupa bilangan biner ke dalam
Desimal (LED) Perhitungan
bilangan desimal pada seven segment
(Seven menngunakan suatu driver, yaitu ic
segmet) Atmega 16. Ic AVR ini dikonfigurasi
0.0 0 00000000 0 dengan menghubungkan 8 bit keluaran
biner berupa LED ke port B. Bit 0
0.02 1 00000001 2 dihubungkan ke port B0 dan berikutnya
0.03 2 00000010 3 seterusnya sampai bit 8 ke port B8.
Ketika segmentnya terhubung dengan
0.06 4 00000100 6 port B ATmega 16,selanjutnya untuk
0.14 8 00001000 14 mengatur tampilannya, tinggal diatur
nilai logika port B. Jika port B diberi
0.29 16 00010000 29 logika 0, mulai dari port B.0 (segment
0.59 32 00100000 60 a) sampai port B.5 (segment f) artinya
tampil digit 0 pada seven segment
1.19 64 01000000 121 display. Setelah pengonfigurasian
2.49 128 10000000 254 register telah selesai, selanjutnya di
teruskan dengan pengaturan sintak
2.61 255 11111111 266 untuk port A berupa bilangan ratusan,
port C untuk puluhan, dan port D untuk
satuan. Setelah pengaturan sintak untuk
Tabel 4.4 Hasil Pengukuran nilai sample ADC 0809
Single Channel masing masing port, saat di diberi
tegangan input dan melalui ic converter
maka seven segment akan akan
menampilkan keluaran digital yang
sebanding dengan tegangan inputnya.
Hampir tidak ada watu tunda atau delay
dalam proses penerjemahan digit biner
ke dalam digit desimal sevent segment.

38
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

Tabel 4.5Hasil Pengujian Output second, waktu konversi ADC 0809


Bilangan Biner danDesimal ADC 8 bit lebih cepat dari ADC 0804, terdapat
waktu tunda sampai 0.000008 second.
Vin Output Waktu konversi berkaitan dengan
(V) jumlah bit, dimana semakin besar bit
maka waktu konversi akan semakin
0.0 lama. Sampling rate merupakan jumlah
sampel yang dapat diubah oleh ADC
setiap detiknya. Untuk selang 50 Hz-
500 KHz ADC 0804 dan 0809masih
memberikan hasil

2.61
3.Waktu Konversi

Jumlah siklus mesin per konversi (MC)


adalah 1 dan frekuensi CLK sebesar 125
KHz.

4. Analisa Kinerja Alat = 0.000008 Second


Spesifikasi ADC meliputi resolusi,
keakurasian, waktu konversi dan rating Kecepatan sampling menyatakan
samplenya. Resolusi merupakan jumlah seberapa sering sinyal analog
bit output pada ADC. Pada ADC 0804 dikonversikan ke bentuk sinyal digital
dan ADC 0809 dari data yang didapat pada selang waktu tertentu, jadi:
hasil resolusinya adalah 0.01. Karena Sample
besar resolusi sebanding dengan 2n (N =125.000 SPS
adalah jumlah bit output digital pada
rangkaian pengubah) semakin besar
jumlah bit, maka resolusi akan semakin 4.2 Digital to Analog Converter
bagus. 1. Pengujian Tampilan Input Biner
pada Seven segment
Keakuratan bergantung jumlah
error yang biasa dinyatakan dalam ±1/2 display
LSB dimana akurasi dinyatakan sebagai
persentasi pembacaan nilai skala Pengujian tampilan input Biner pada
penuhnya (full scale readings). Pada seven segment display dilakukan dengan
ADC 0804 persentase errornya sebesar cara melihat angka yang ditampilkan
0.38%, dan pada adc 0809 persentase pada saat kita memasukkan nilai nilai
errornya sebesar 0.30%. biner. Angka yang ditampilkan pada
sevent segmen display harus sesuai
Waktu konversi adalah waktu yang dengan nilai biner yang kita masukkan.
dibutuhkan untukmengubah tegangan Pengujian ini diperlukan untuk
input analog ke output digital.Pada memastikan rangkaian yang
ADC 0804 waktu tundanya 0.0010
39
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

menghubungkan antara rangkaian DAC


dan seven segment display sudah
berfungsi dengan baik.

1 1 1 1 1 1 1 1
Tabel 4.6 Pengujian Tampilan Input
Biner pada Seven segment
display
Masukkan Digital

Gambar
D D D D D D D D
7 6 5 4 3 2 1 0

2. Data Hasil Pengukuran

Setelah dilakukan pengujian dan


0 0 0 0 0 0 0 0
pengukuran pada rangkaian, maka
didapatkanlah hasil pengukuran tersebut
berupa titik-titik yang telah diukur.

A. Rangkaian DAC 0800 Unipolar

0 0 0 0 1 0 0 0
1) Hasil Pengukuran TP1

Pada pengukuran di titik TP 1


(Iout) digunakan multimeter digital.
Penggunaan multimeter digital ini
dikarenakan pada multimeter analog
tidak mampu menampilkan nilai yang
output arus tersebut karena nilai yang
terlalu kecil. Multimeter digital diatur
0 0 0 1 0 0 0 0
pada output mA agar mendapatkan hasil
yang lebih akurat.

2) Hasil Pengukuran TP 2

Pada pengukuran di titik TP 2


(Vout) juga digunakan multimeter
digital. Sama halnya saat mengukur di
TP 1, penggunaan multimeter digital ini
1 0 0 0 0 0 0 0
dikarenakan multimeter analog tidak
mampu menampilkan nilai output
tegangan dengan nilai yang terlalu kecil.
Multimeter digital diatur pada skala mV

40
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

agar nilai yang didapatkan lebih V 5mA m


A
maksimal.
1,
2,35 0,5 26
1 0 0 0 0 0 0 0 2,48V
V mA m
A
Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Keluaran
Tegangan Unipolar DAC0800 1,
4,93 1,05 26
1 1 1 1 1 1 1 1 4,92V
V mA m
A
Masukan Digital Keluaran Analog

Vout Iout

H
as B. Rangkaian DAC 0800 Bipolar
il
D D D D D D D D Pe
Hasi Hasil Hasi 1) Hasil Pengukuran TP1
7 6 5 4 3 2 1 0 ng
l Pengu l
uk
Teor kuran Teor Pada pengukuran di titik TP 1 (Iout)
ur
i (mV) i
an digunakan multimeter digital.
(
m Penggunaan multimeter digital ini
A) dikarenakan pada multimeter analog
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 tidak mampu menampilkan nilai yang
output arus tersebut karena nilai yang
1,
19,4 19,6m 4,14 24 terlalu kecil. Multimeter digital diatur
0 0 0 0 0 0 0 1
mV V µA m pada output mA agar mendapatkan hasil
A
yang lebih akurat.
1,

0 0 0 0 0 0 1 0
38,5 39,1m 8,2 25 2) Hasil Pengukuran TP 2
mV V µA m
A
Pada pengukuran di titik TP 1 (Iout)
1, digunakan multimeter digital.
77,5 73,9m 16,5 25
0 0 0 0 0 1 0 0
mV V µA m Penggunaan multimeter digital ini
A dikarenakan pada multimeter analog
1, tidak mampu menampilkan nilai yang
141 155,7 0,03 25
0 0 0 0 1 0 0 0
mV mV mA m output arus tersebut karena nilai yang
A
terlalu kecil. Multimeter digital diatur
1, pada output mA agar mendapatkan hasil
282 307,5 0,06 25
0 0 0 1 0 0 0 0
mV mV mA m yang lebih akurat.
A
3) Hasil Pengukuran TP 3
1,
0,13 25
0 0 1 0 0 0 0 0 0,6V 0,6V
mA m
Pada pengukuran di titik TP 2 (Vout)
A juga digunakan multimeter digital.
0 1 0 0 0 0 0 0 1,24V 1,
Sama halnya saat mengukur di TP 1,
1,24 0,26
25 penggunaan multimeter digital ini
41
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

dikarenakan multimeter analog tidak 0,6 0,4 1,0


1,2 1,2
1 0 1 0 0 0 0 0 7m m 7m
mampu menampilkan nilai output 7V 8V
A A A
tegangan dengan nilai yang terlalu kecil.
0,2 1,0
Multimeter digital diatur pada skala mV 0,8
2,6 2,5 51 51
1 1 0 0 0 0 0 0 m
agar nilai yang didapatkan lebih V V m m
A
A A
maksimal.
1,0 1,0
4,9 4,9
Tabel 4.8 Hasil Pengukuran Keluaran 1 1 1 1 1 1 1 1 5m 0 5m
3V 6V
A A
Tegangan Bipolar DAC0800
Masukan Digital Keluaran Analog

Has 3. Analisa
il
Hasil Pengukuran
Teo
D D D D D D D D ri a. Hasil Pengukuran tegangan unipolar
7 6 5 4 3 2 1 0 DAC 0800
Iout
Vo
Vout Iout Īout +
ut
Īout Setelah melakukan pengukuran
yang ada pada dua buah titik
- 1,0 1,0
0 0 0 0 0 0 0 0
-4,9
4,9 0 5m 5m
pengukuran, maka didapatkan hasil
V
V A A yang tertera pada tabel 4.2. Dapat
1,0
dilihat pada tabel saat input biner
- - 8,1 1,0
0 0 0 0 0 0 1 0 4,8 4,8 µ 5m
58 terendah bernilai 00000000 maka
m
9V V A A
A menghasilkan tegangan 0 mV dan arus
0 mA. Saat input biner tertinggi yang
1,0
- - 34 1,0
74 bernilai 11111111 maka menghasilkan
0 0 0 1 0 0 0 4,7 4,6 µ 4m
0
2V V A A
m tegangan 4,92 V dan arus 1,26 mA. Jika
A
dilihat secara keseluruhan pada output
-3,7
- 0,1 0,9 1,0 tegangan maka data hasil pengukuran
0 0 1 0 0 0 0 0 3,7 5m 4m 9m
V
V A A A yang didapat adalah saat input biner
rendah maka tegangannya pun rendah.
- -
47 8,5
0,5 0,5 1,0 Semakin input biner ditingkatkan maka
0 1 1 1 1 1 1 1 4m 5m 9m
m m
A A A output tegangannya pun semakin tinggi.
V V
Hal ini dikarenakan tegangan akan
-
31, 0,5 0,5 1,0 mengalir saat input biner 1 dan tidak
47
1 0 0 0 0 0 0 0
m
9m 5m 4m 9m mengalir saat input 0. Perubahan pada
V A A A
V output tegangan juga dipengaruhi oleh
10 adanya operational amplifier yang
0,5 0,5 1,0
1 0 0 0 0 0 1 0
94 8,6
5m 3m 8m berfungsi sebagai penguat tegangan
mV m
V
A A A sehingga tegangan yang dihasilikan
lebih stabil dan mudah terbaca di
34 0,5 1,0
244 3,6 52
0,5
52 multimeter. Data hasil pengukuran ini
1 0 0 0 1 0 0 0 0m
mV m m
A
m hampir sama dengan data hasil
V A A
perhitungan, yang mana saat input biner

42
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

terendah 00000000 tegangan dan arus tegangan yang dihasilikan lebih stabil
yang didapat adalah 0. Sedangkan saat dan mudah terbaca di multimeter.
input biner tertinggi 11111111 tegangan Sedangkan pada Īout yang merupakan
yang didapat adalah 4,93 V dan arus komplementer dari Iout, hasil yang
1,05 mA. Perubahan secara keseluruhan didapatkan juga sesuai yang mana
baik pada tegangan dan arus juga komplemen merupakan kebalikan. Jadi
semakin besar ketika input biner saat input biner semakin tinggi maka
semakin tinggi. Hasil ini membuktikan hasilnya rendah dan saat input biner
bahwa hasil pengukuran yang telah semakin rendah maka hasilnya tinggi.
dilakukan adalah benar. Data hasil pengukuran ini hampir sama
dengan data hasil perhitungan, yang
mana saat input biner terendah
b. Hasil Keluaran Tegangan Bipolar 00000000 tegangan adalah-4.9 V.
DAC 0800 Sedangkan saat input biner tertinggi
11111111 tegangan yang didapat adalah
Berbeda dengan Unipolar DAC 4,93 V. Perubahan secara keseluruhan
0800, pada Bipolar DAC 0800 kita baik pada tegangan dan arus juga
mengukur dua buah output Arus yaitu semakin besar ketika input biner
Iout dan Īout (komplementer Iout) dan semakin tinggi. Hasil ini membuktikan
Tegangan Vout. Setelah melakukan bahwa hasil pengukuran yang telah
pengukuran yang ada pada tiga buah dilakukan adalah benar.
titik pengukuran, maka didapatkan hasil
yang tertera pada tabel 4.3. Dapat V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
dilihat pada tabel saat input biner
terendah bernilai 00000000 maka Berdasarkan hasil pengujian baik
menghasilkan Vout -4.9V Iout 0 mA secara pengukuran maupun perhitungan
dan Īout 1.05 mA . Saat input biner yang telah dilakukan pada rangkaian
tertinggi yang bernilai 11111111 maka Converter (ADC dan DAC) Maka dapat
menghasilkan Vout 4,96 V Iout 1.05 disimpulkan bahwa:
mA dan Īout 0 mA. Jika dilihat secara
keseluruhan pada output tegangan dan 1.Pada rangkaian ADC dan DAC ini
Arus maka data hasil pengukuran yang perubahan Vin berbanding lurus
terhadap nilai Vr dimana semakin
didapat adalah saat input biner rendah
tinggi nilai Vr maka Vin juga akan
maka tegangannya pun rendah. Semakin tinggi (Vin max = 5volt)
input biner ditingkatkan maka output 2.Pada rangkaian DAC 0800 unipolar,
tegangannya pun semakin tinggi. Hal ini nilai biner terendah 00000000 maka
dikarenakan tegangan akan mengalir tegangannya adalah 0 volt, pada biner
saat input biner 1 dan tidak mengalir tertinggi 11111111 maka tegangannya
saat input 0. Perubahan pada output 4,93 volt
3.Pada rangkaian DAC 0800 bipolar,
tegangan juga dipengaruhi oleh adanya
nilai biner terendah 00000000
operational amplifier yang berfungsi tegangannya -4,9 volt dan pada biner
sebagai penguat tegangan sehingga
43
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

tertinggi 11111111 didapat menggunakan multimeter untuk


tegangannya 4,93 volt mengukurnya.
4.Kedua rangakaian yang dibuat bekerja
sudah cukup baik yang mana tingkat Daftar Pustaka
resolusi ADC rata-rata 0,01 dengan
persentase error rata-rata 0,3 % dan [1] Nitisantoso, Digdyo. Tanpa
waktu tunda kisaran 0,001-0,000008 tahun. Teknik Komunikasi Data.
second http://itsac.academia.edu/Digdyo
Santoso. Diunduh 12 Maret
5.2 Saran 2018
[2] Hariyanto, Didik. Tanpa Tahun.
Berdasarkan kesimpulan yang telah Analog To Digital Converter.
http://staff.uny.ac.id/sites/default
disajikan, maka ada beberapa saran
/files/Teknik%20Antarmuka%20
yang penulis ingin sampaikan antara -20%ADC.pdf. Diunduh 12
lain, yaitu: Maret 2018
[3] Tokheim, Roger L. 1994.
1. Pengukuran kemampuan ADC Prinsip-Prinsip Digital. Vol 2.
dapat ditingkatkan dengan Jakarta: Erlangga
menggunakan dengan [4] Assa’idah dan Yulinar Adnan.
menggunakan instrument yang 2009. Investigasi Terhadap
memiliki selang waktu input yang Kemampuan 2 Tipe ADC.
lebih besar (skala 500 MHz) Palembang. Vol. 12. No. 2(B)
untuk memastikan sampling rate 12205
tiap rangkain. [5] Ibrahim, K F. 1996. Teknik
2. Hasil pengukuran waktu Digital. Diterjemahkan oleh:
konversi dapat lebih ditingkatkan Insap Santosa. Yogyakarta: Andi
dengan menggunakan instrumen [6] Eka Susanti, dkk 2017. Modul
ukur yang lebih akurat. Praktikum Pengolahan Sinyal.
3. Sebaiknya pada saat mengukur Palembang: Politeknik Negeri
tegangan dan arus gunakanlah Sriwijaya.
multimeter digital dengan [7] Hadi, Solikhul. Mengenal
spesifikasi skala yang lengkap. Mikrokontroler AVR Atmega
Agar nilai output tegangan 16A [Online] Hyperlink
terbaca. http://ilmukomputer.org/wp-
4. Untuk pengembangan content/uploads/2008/08/sholihu
selanjutnya, disarankan agar R1 l-atmega16.pdf
pada modul bisa diganti-ganti [8] Seven Segment Display [Online].
agar pengguna bisa Hyperlink
memvariasikan input hambatan https://teknikelektronika.com/pe
dan bisa membandingkan hasil ngertian-seven-segment-display-
pengukuran dari input hambatan layar-tujuh-segmen/
yang bervariasi tersebut. Selain [9] Clayton, George dan Steve
itu, disarankan juga agar Winder. 2005. Operational
ditambah satu lagi seven Amplifiers.Vol. 5.
segment display untuk Diterjemahkan oleh : Wiwit
menampilkan output tegangan Kastawan. Jakarta: Erlangga.
sehingga pengguna tidak lagi

44
Jurnal Informanika, Volume 5 No.1, Januari-Juni 2019 ISSN :2407-1730

[10] Tokheim,Roger L. 1996.


Elektronika Digital. Vol. 2.
Jakarta: Erlangga.
[11] Digdyo Santoso. Tanpa Tahun.
Digital to Analog
Converter.http://itsac.academia.e
du/ DigdyoSantoso, (diunduh 12
Maret 2018)

45

Anda mungkin juga menyukai