Disusun Oleh:
Serafina Elsa F. S. (18.G1.0075)
Alyna Elsa Gunawan (18.G1.0075)
Fiona Sudarmana (18.G1.0100)
Phoa Cindie Permana (18.G1.0137)
Manuel Giovannie Prijanto (18.G1.0214)
7. Analisis dan interpretasikan laporan keuangan sebagai tinjauan untuk analisis yang
lebih mendetail !
Laporan keuangan merupakan catatan informasi yang menunjukkan kinerja
sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Akan tetapi jika laporan keuangan hendak
digunakan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan, perlu dilakukan berbagai
analisis yang lebih mendetail, seperti analisis lingkungan bisnis dan strategi, analisis
akuntansi, analisis keuangan, dan analisis prospektif. Sama halnya jika laporan keuangan
akan digunakan sebagai acuan untuk menilai performa perusahaan, misalnya dalam
memenuhi kewajiban, perlu dilakukan analisis rasio yang berkaitan dengan likuiditas dan
solvabilitas.
Keterangan:
B = nilai wajar hutang jangka panjang
I = tingkat bunga inkremental
r = tingkat bunga diskonto
F = uang muka (pembayaran pertama)
n = periode pembayaran
b. Equity Valuation
Dasar perhitungan nilai dari ekuitas, sama halnya dengan debt valuation,
merupakan present value (PV) dari pembayaran di masa mendatang yang
didiskontokan pada tingkat bunga yang tepat. Namun pada valuasi modal,
investor tidak bisa mengklaim/ menetapkan nominal pembayaran tertentu di masa
depan. Investor hanya bisa mengharapkan meningkatnya modal dan pembagian
dividen.
Berikut adalah formula valuasi ekuitas dengan model dividend discount
model:
10. Jelaskan tujuan analisis laporan keuangan dalam pasar yang efisien !
Teori efisiensi pasar (EMH) berkaitan dengan reaksi harga pasar terhadap
informasi perusahaan (baik info keuangan maupun info lainnya). Terdapat 3 bentuk
EMH, yaitu: lemah, sedang, dan kuat. Semakin kuat EMH berarti harga pasar
mencerminkan seluruh informasi perusahaan, termasuk pula informasi dari dalam.
Namun pada kenyataannya, efisiensi pasar tidak semata-mata bergantung pada
informasi yang ada, melainkan pada interpretasi yang tepat atas informasi tersebut.
Analisis laporan keuangan sendiri menghasilkan informasi yang dapat diakses oleh
berbagai pihak, mulai dari jajaran eksekutif hingga warganet yang hanya gemar
menggosip. Akan tetapi tidak semua orang yang menerima informasi memiliki kecakapan
untuk memahami esensi dari informasi tersebut. Dalam hal ini, tujuan analisis laporan
keuangan dalam pasar yang efisien adalah menyatukan berbagai potongan informasi agar
menjadi satu kesatuan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.
Assignment - Chapter 1. Overview of Financial Statement Analysis
1.6 Apa sajakah proses komponen dalam analisis bisnis? Jelaskan dengan mengacu pada
analisis ekuitas !
1. Komponen Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan bagaimana posisi keuangan suatu
perusahaan. Neraca terdiri dari aktiva (aset), kewajiban (hutang), dan ekuitas (modal).
Aktiva didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dimiliki perusahaan. Kewajiban dan
ekuitas (keduanya disebut pasiva) merupakan segala sesuatu yang perusahaan lakukan
untuk memperoleh atau membiayai aset. Kewajiban (hutang) adalah segala sesuatu yang
harus dibayarkan oleh perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi diartikan sebagai ikhtisar dari aktivitas perusahaan di periode
tertentu. Laporan ini mencerminkan hasil usaha bersih (laba) atau kerugian yang timbul
(rugi) dari segala jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Laporan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang menunjukkan perubahan berupa
peningkatan atau penurunan dari aktiva bersih termasuk dari kekayaan selama periode
tertentu dimana laporan dilakukan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan ini merupakan suatu cerminan perihal penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama periode tertentu. Laporan Arus Kas dikategorikan dalam tiga bagian
yakni aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Investor mampu mengetahui apakah
perusahaan yang akan diberi dana cukup atau tidak untuk membagi dividen melalui
laporan arus kas ini. Laporan ini juga memaparkan mengenai apa saja yang sebenarnya
terjadi pada perusahaan tersebut. Meski perusahaan rugi, ia tetap bisa hidup jika arus kas
mengindikasikan angka positif. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan free cash flow
dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut memiliki peluang yang bagus, baik
sekarang maupun di masa depan. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut masih cukup
memiliki uang untuk melakukan perluasan.
5. Catatan Laporan Keuangan
Laporan ini menggambarkan tentang perusahaan secara global, ikhtisar kebijakan
akuntansi, dan penjabaran dari setiap pos laporan keuangan perusahaan serta informasi
penting lainnya. Hanya saja, laporan ini akan menjadi mentah jika tidak memahami aspek
rasio di dalamnya. Beberapa jenis aspek rasio yaitu Debt to Equity Ratio, Quick Ratio,
Total Debt to Total Asset, Current Ratio, Net Profit Margin, Return on Asset (ROA),
Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin, Asset Turnover, Inventory Turnover,
Receivable Turnover, Account Payable Turnover, Earning Per Share (EPS), Book
Value(Nilai Buku Saham), Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV).
1.13 Jelaskan mengapa laporan keuangan penting untuk proses pengambilan keputusan
dalam analisis keuangan ! Juga, identifikasi dan diskusikan beberapa keterbatasan
mereka untuk tujuan analisis !
Karena laporan keuangan digunakan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan
perusahaan dan untuk mengevaluasi kinerja keuangan di masa depan.
Keterbatasan:
Ketidakseragaman akuntansi menimbulkan masalah perbandingan. Masalah perbandingan
muncul bila perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk
transaksi/peristiwa yang sama serta pilihan & ketidaktepatan dalam akuntansi yang bisa
menyimpang dari informasi laporan keuangan.
Akuntansi adalah disiplin ilmu yang terus berkembang yang tunduk pada revisi dan
perbaikan, berdasarkan pengalaman dan transaksi bisnis yang muncul. Keterbatasan ini
mengakibatkan pengguna laporan keuangan tertentu harus mencari data pengganti, namun
tidak ada pengganti yang setara.
1.14 Identifikasi setidaknya tujuh sumber tambahan informasi pelaporan keuangan (di
luar laporan keuangan) yang berguna untuk analisis !
1. Management’s Discussion and Analysis (MD&A). Perusahaan dengan sekuritas hutang
dan ekuitas yang diperdagangkan secara publik diwajibkan oleh SEC untuk memberikan
laporan kondisi keuangan mereka dan hasil operasi di bagian MD&A dari laporan
keuangannya.
2. Laporan manajemen. Laporan manajemen menjabarkan tanggung jawab manajemen
dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.
3. Laporan audit. Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikat independen yang
dipekerjakan oleh manajemen untuk menilai apakah laporan keuangan perusahaan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor memberikan
pemeriksaan penting atas laporan keuangan sebelum dirilis ke publik.
4. Catatan Penjelasan. Catatan merupakan bagian integral dari laporan keuangan dan
dimaksudkan untuk mengkomunikasikan informasi tambahan mengenai pos-pos yang
termasuk dalam, dan dikecualikan dari, laporan. Catatan penjelasan meliputi informasi
tentang (1) prinsip akuntansi dan metode yang digunakan, (2) komitmen dan kontinjensi,
(3) kombinasi bisnis, (4) pengungkapan rinci mengenai item laporan keuangan individu,
(5) proses hukum, (6) pelanggan signifikan, (7) transaksi dengan pihak berelasi, dan (8)
saham rencana opsi.
5. Informasi tambahan. Badan pengatur akuntansi membutuhkan jadwal tambahan tertentu.
Jadwal ini dapat muncul di catatan atas laporan keuangan atau, dalam kasus perusahaan
dengan sekuritas yang dimiliki publik, dalam pameran pengajuan peraturan seperti
Formulir 10-K yang diajukan ke Securities and Exchange Commission. Informasi
tambahan meliputi informasi tentang (1) akun penilaian, (2) data segmen bisnis, (3)
pinjaman jangka pendek, (4) penjualan ekspor, (5) surat berharga, dan (6) data keuangan
triwulanan
6. Laporan Tanggung Jawab Sosial. Kebutuhan akan tanggung jawab sosial semakin
diperlukan oleh perusahaan. Sementara laporan kegiatan tanggung jawab sosial
meningkat, tidak ada format standar atau standar yang diterima.
7. Pernyataan Proxy. Pernyataan kuasa adalah dokumen yang berisi informasi yang
diperlukan untuk membantu pemegang saham dalam pemungutan suara mengenai hal-hal
yang meminta kuasa. Pernyataan proksi berisi informasi yang diperlukan bagi pemegang
saham dalam pemungutan suara tentang hal-hal yang meminta proksi tersebut.
Pernyataan proksi berisi informasi tentang perusahaan termasuk identitas pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham beredar, program tunjangan karyawan,
pengaturan kompensasi dengan pejabat dan direktur, informasi biografis tentang dewan
direksi, dan transaksi tertentu dengan pejabat dan direktur.
1.16 Identifikasi dan jelaskan setidaknya empat kategori alat analisis keuangan !
1. Analisis laporan keuangan komparatif.
Merupakan metode yang dilakukan dengan membandingkan antar-elemen (laporan
keuangan) yang sama dalam beberapa periode yang berurutan.
Analisis komparatif bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang arah dan
kecenderungan mengenai perubahan yang mungkin terjadi pada setiap elemen laporan
keuangan di masa depan.
2. Analisis laporan keuangan common size.
Merupakan metode yang dilakukan dengan membandingkan antar-elemen (laporan
keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang
sama. Analisis dilakukan dengan cara menghitung setiap rekening dalam neraca dan
laporan laba-rugi menjadi proporsi dari total aktiva (untuk neraca) dan total penjualan
(untuk laporan laba-rugi).
Analisis common-size bertujuan untuk mengetahui komposisi dan proporsi investasi pada
struktur modal dan pendanaan, setiap jenis aktiva, serta distribusi hasil penjualan pada
biaya dan laba.
3. Analisis Rasio
Merupakan suatu instrumen analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi
kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan setiap pos yang terdapat di laporan
keuangan seperti neraca, laporan laba/rugi, dan laporan arus kas dalam periode tertentu.
Analisis Rasio bertujuan untuk menggambarkan informasi mengenai posisi keuangan dan
kinerja perusahaan yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang, analisis
dilakukan dengan cara menganalisa masing.-masing pos yang terdapat di dalam laporan
keuangan dalam bentuk rasio posisi keuangan.
4. Analisis Arus Kas
Merupakan alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas
memberikan pemahaman tentang bagaimana perusahaan menggunakan sumber dayanya
dan memperoleh pembiayaan. Hal ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan
sebagai bagian dari analisis likuiditas.
1.26 Analisis rasio adalah alat penting dalam analisis keuangan. Identifikasi setidaknya
empat rasio menggunakan:
a. Data neraca secara eksklusif: Rasio lancar, rasio cepat, total utang terhadap ekuitas,
utang jangka panjang terhadap ekuitas.
b. Data laporan laba rugi secara eksklusif: Rasio lancar, rasio cepat, total utang terhadap
ekuitas, utang jangka panjang terhadap ekuitas.
c. Baik data neraca maupun laporan laba rugi: Jumlah hari untuk menjual persediaan,
perputaran kas, perputaran piutang usaha, perputaran modal kerja.
1.33 Diskusikan implikasi dari hipotesis pasar efisien (EMH) untuk analisis laporan
keuangan.
Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis-EMH) berkaitan tentang reaksi harga
pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. EMH terdiri dari 3 bentuk:
- Bentuk lemah (weak form). EMH yang mengungkapkan bahwa harga menggambarkan
sepenuhnya informasi yang terdapat dalam pergerakan harga historis.
- Bentuk semi kuat (semistrong form). EMH yang mengungkapkan bahwa harga
menggambarkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.
- Bentuk kuat (strong form). EMH yang mengungkapkan bahwa harga menggambarkan
semua informasi termasuk informasi dari dalam.
Pernyataan implikasi dari Hipotesis Pasar Efisien (EMH) yaitu bahwa analisis laporan
keuangan tidak berguna atau gagal mengakui hakikat perbedaan antara informasi dengan
interpretasi yang tepat atas informasi. Meskipun seluruh informasi terdapat dalam satu
waktu tertentu dan tampak dalam harga, harga ini tidak selalu menggambarkan
nilai.efisiensi pasar, tidak saja tergantung pada ketersediaan informasi, tetapi juga pada
interpretasi yang benar. Analisis laporan keuangan sulit dan kompleks. Jangkauan
pengguna laporan keuangan bermacam-macam, mulai dari analisis institusi yang berfokus
pada sedikit perusahaan dalam satu industri, sampai pengejar gosip yang tidak canggih.
Semuanya menanggapi atas informasi, tetapi tidak dengan pengertian dan kompetensi
yang sama. Analisis informasi membutuhkan dasar pengetahuan analisis yang kuat dan
kecakapan untuk menempatkan informasi baru guna membantu penilaian dan interpretasi
posisi berikut kinerja keuangan perusahaan. Di pasar, waktu juga sangat penting.
Analysis Objectives - Chapter 2. Financial Reporting and Analysis
2. Identifikasi konstitusi apa yang secara general diterima prinsip akuntansi (GAAP) !
Laporan keuangan disusun sesuai GAAP merupakan aturan & pedoman akuntansi
keuangan. Aturan ini menentukan pengukuran dan pengenalan kebijakan seperti
bagaimana aset diukur, kapan liabilitas timbul, kapan pendapatan dan keuntungan diakui,
dan kapan beban dan kerugian terjadi. Mereka juga meminta informasi apa yang harus
diberikan dalam catatan.
➔ Kualitas informasi :
1) Relevance (Relevansi) : Kapasitas informasi untuk mempengaruhi keputusan
dan merupakan yang pertama dari dua kualitas utama informasi akuntansi.
Hal ini menyiratkan bahwa ketepatan waktu adalah karakteristik informasi
yang diinginkan.
2) Verifiability (Dapat diuji) : Informasi akuntansi diuji kebenarannya oleh
pihak lain (pihak independen) serta harus benar-benar valid agar informasi
yang ada dapat terjamin.
3) Understandability (Dapat dipahami) : Informasi akuntansi harus dapat
dipahami pihak-pihak berkepentingan (pengguna informasi) tujuannya agar
mengetahui kondisi perusahaan dalam hal keuangan.
4) Neutrality (Netral) : Laporan keuangan dihasilkan untuk kepentingan semua
pihak yang terlibat dengan aktifitas perusahaan & tidak memihak pada pihak
tertentu.
5) Timeliness (Ketepatan waktu) : Informasi akuntansi harus tepat waktu sebab
pengambilan keputusan perusahaan juga harus dilaksanakan secara tepat
waktu yang sudah direncanakan.
6) Comparability (Dapat dibandingkan) : Informasi akuntansi berupa laporan
keuangan pada tiap-tiap perusahaan harus dapat diperbandingkan agar
memenuhi kebutuhan bisnis semua pelaku usaha.
7) Completeness (Lengkap) : Informasi akuntansi harus lengkap & tidak boleh
setengah-setengah agar informasi yang disajikan relevan agar tidak
menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para pengguna & agar tidak
menyesatkan penggunanya.
➔ Prinsip akuntansi :
1) Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle) : Penilaian & pelaporan
keuangan pada perusahaan yang dibatasi pada periode waktu tertentu.
Contohnya, perusahaan menjalankan usahanya berdasar pada periode
akuntansi yaitu mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Desember.
2) Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle) : Kesatuan usaha yang
di mana akuntansi menganggap perusahaan sebagai kesatuan ekonomi yang
secara berdiri sendiri & terpisah dari entitas ekonomi
3) Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary Principle) : Pencatatan transaksi
keuangan dinyatakan dalam bentuk mata uang & tidak melibatkan hal-hal
non kualitatif (kinerja, mutu, prestasi) sebab tidak dapat diukur dalam bentuk
uang.
4) Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) : Tiap jasa / barang yang
didapat lalu dicatat berdasar pada biaya yang dikeluarkan dalam
mendapatkannya. Jika terjadi pembelian melalui proses tawar-menawar,
contohnya perusahaan ingin membeli sebuah gedung yang di iklannya
tertulis harga 900 juta namun setelah dinego hanya 800 juta maka yang
dinilai / dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan yaitu 800 juta.
5) Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle) : Bisnis / entitas
ekonomi dapat berjalan terus-menerus / berkesinambungan tanpa ada
penghentian / pembubaran kecuali bisnis / entitas ekonomi tersebut punya
masalah yang bisa mengakibatkan pemberhentian bisnis.
6) Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) : Laporan keuangan
harus punya prinsip pengungkapan informasi secara penuh. Apabila
informasi tidak bisa dimuat pada laporan keuangan, maka diberi keterangan
tambahan informasi berupa lampiran / catatan kaki.
7) Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) : Pendapatan
muncul apabila ada kenaikan keuangan didapat dari sebuah aktivitas usaha
contohnya penjualan. Pendapatan akan diakui bila terjadi kepastian terhadap
kenaikan volume pemasukan yang didapat dari transaksi penjualan.
8) Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) : Artinya, biaya yang
dipertemukan dengan pendapatan yang sudah diterima oleh perusahaan
dengan maksud untuk menentukan besar / kecilnya laba bersih tiap periode.
9) Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) : Pelaporan keuangan harus
konsisten supaya laporan keuangan yang dihasilkan bisa dibandingkan
dengan laporan keuangan di periode sebelumnya sehingga laporan keuangan
tersebut memberikan manfaat lebih bagi penggunanya.
10) Prinsip Materialitas (Materiality): Maksudnya adalah pengukuran &
pencatatan informasi dilakukan secara material / bernilai nominal. Prinsip
materialitas menentukan laporan keuangan apakah perlu harus ditulis ulang /
hanya dikoreksi saja.
6. Pahami konsep ekonomi tentang pendapatan, dan bedakan itu dari arus kas dan
pendapatan yang dilaporkan; belajar membuat penyesuaian pendapatan yang
dilaporkan untuk memenuhi tujuan analisis !
Konsep ekonomi tentang pendapatan :
1. Pendapatan ekonomi
Pendapatan ekonomi biasanya dianggap sebagai arus kas selama periode,
ditambah perubahan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan,
biasanya diwakili oleh perubahan nilai pasar dari aset bersih bisnis. Di bawah
definisi ini, pendapatan termasuk komponen yang direalisasi (arus kas) dan yang
belum direalisasi (kepemilikan atau kerugian). Konsep pendapatan tersebut mirip
sebagaimana kita mengukur laba atas sekuritas atau portofolio sekuritas yaitu
pengembalian mencakup dividen & apresiasi modal. Pendapatan ekonomi
tersebut mengukur perubahan nilai pemegang saham & berguna jika tujuan
analisis menentukan pengembalian yang tepat kepada para pemegang saham
untuk periode. Dalam arti tertentu, pendapatan ekonomi adalah indikator garis
bawah perusahaan kinerja — mengukur pengaruh keuangan dari semua peristiwa
untuk periode secara komprehensif. Namun, karena sifatnya yang komprehensif,
pendapatan ekonomi mencakup komponen berulang dan tidak berulang dan oleh
karena itu kurang berguna untuk memperkirakan potensi penghasilan di masa
depan.
2. Pendapatan permanen
Pendapatan permanen adalah pendapatan rata-rata stabil yang diharapkan
diperoleh bisnis selama hidupnya, mengingat keadaan bisnisnya saat ini..
Penghasilan permanen mencerminkan fokus jangka panjang. Karena ini,
Pendapatan permanen secara konseptual mirip dengan kemampuan memperoleh
pendapatan yang berkelanjutan, yang merupakan konsep penting untuk penilaian
ekuitas dan analisis kredit. Benjamin Graham, bapak analisis fundamental,
menyatakan bahwa satu-satunya indikator terpenting dari nilai perusahaan adalah
keberlanjutannya dalam memperoleh kekuatan. Tidak seperti pendapatan
ekonomi, yang mengukur perubahan nilai perusahaan, pendapatan tetap
berbanding lurus dengan nilai perusahaan. Secara khusus, untuk berkelanjutan,
nilai perusahaan dapat dinyatakan dengan membagi pendapatan tetap dengan
biaya modal. Karena keterkaitan ini, penentuan pendapatan tetap suatu
perusahaan menjadi hal yang utama pencarian banyak analis. Namun, meskipun
pendapatan permanen memiliki konotasi jangka panjang, pendapatan tetap dapat
berubah setiap kali prospek pendapatan jangka panjang suatu perusahaan diubah.
3. Pendapatan operasional
Pendapatan operasional Konsep alternatif adalah pendapatan operasi, yang
mengacu pada pendapatan yang muncul dari aktivitas operasi perusahaan (net
operating profit after tax / NOPAT). Fitur utama dari pendapatan operasional
adalah bahwa hal itu tidak termasuk semua biaya (atau pendapatan) yang timbul
dari aktivitas pendanaan bisnis (yaitu, fungsi perbendaharaan), seperti beban
bunga dan pendapatan investasi, dimana secara kolektif disebut pendapatan non-
operating. Pendapatan operasional merupakan konsep penting dalam penilaian
kepentingannya muncul dari tujuan keuangan perusahaan untuk memisahkan
menjalankan aktivitas bisnis dari aktivitas pendanaan (atau treasury). Secara
konseptual, pendapatan operasional adalah konsep yang sangat berbeda dengan
pendapatan permanen. Pendapatan operasional dapat mencakup komponen tidak
berulang tertentu seperti restrukturisasi beban, sedangkan komponen berulang
seperti beban bunga dikecualikan dari pendapatan operasional.
Pendapatan inti periode saat ini tidak selalu merupakan perkiraan pendapatan
tetap perusahaan yang bagus . Untuk merepresentasikan pendapatan permanen,
pendapatan inti perusahaan harus mencerminkan kekuatan pendapatan jangka
panjang perusahaan. Arus pendapatan inti periode mungkin tidak mencerminkan
prospek pendapatan jangka panjang perusahaan untuk dua alasan, yaitu :
1. meskipun pendapatan inti mengecualikan komponen pendapatan yang
jelas diidentifikasi sebagai sementara, tidak ada jaminan bahwa komponen
yang termasuk dalam menentukan penghasilan inti harus bersifat
permanen. Ini terutama benar jika file kinerja perusahaan pada periode
saat ini tidak biasa dengan alasan apapun. Misalnya, file penjualan dan
pendapatan perusahaan dalam satu tahun mungkin sangat rendah karena
berlarut-larut keresahan tenaga kerja di fasilitas produksi utamanya.
2. Seorang analis harus mempertimbangkan apapun perubahan jangka
panjang pada kondisi bisnis perusahaan yang tercermin dalam komponen
pendapatan tidak berulang. Misalnya, perusahaan mungkin telah menulis
tetap aset karena kondisi bisnis yang merugikan di salah satu divisinya.
Penurunan nilai aset tersebut bersifat sementara dan tidak boleh
dimasukkan dalam pendapatan inti untuk periode tersebut. Namun,
penurunan aset mencerminkan prospek pendapatan masa depan yang
berkurang untuk sebuah divisi perusahaan, dan informasi ini harus
diperhitungkan oleh analis saat menentukan pendapatan tetap. Meskipun
ada peringatan ini, menentukan penghasilan inti adalah sebuah langkah
penting pertama dalam memperkirakan pendapatan permanen perusahaan.
2) Penyesuaian untuk pendapatan ekonomis
Dalam menyesuaikan pendapatan akuntansi untuk menentukan pendapatan
ekonomi, kita perlu mengadopsi sebuah pendekatan inklusif dimana kita harus
memasukkan semua komponen pendapatan baik berulang atau tidak berulang.
Salah satu cara untuk melihat pendapatan ekonomi adalah perubahan bersih
pemegang saham kekayaan yang muncul dari sumber bukan pemilik, karena itu
mencakup segala sesuatu yang berubah kekayaan bersih pemegang saham. Ketika
kita melakukan penyesuaian untuk memperoleh pendapatan ekonomi, kita perlu
menyadari bahwa angka yang disesuaikan bukanlah representasi yang tepat dari
pendapatan ekonomi karena kita tidak dapat menentukan perubahan nilai aset
tetap, yang dicatat pada biaya historis. Juga lebih sulit untuk membenarkan
perlunya membuat penyesuaian untuk menentukan pendapatan ekonomi daripada
untuk menentukan pendapatan permanen. Namun, pendapatan ekonomi berfungsi
sebagai ukuran komprehensif dari perubahan kekayaan pemegang saham dan
dengan demikian berguna sebagai indikator garis bawah kinerja ekonomi untuk
periode tersebut.
3) Penyesuaian untuk pendapatan operasional
Saat menentukan laba operasi, analis yang berlatih sering kali memulai dengan
inti pendapatan yang tidak termasuk komponen pendapatan non-operating seperti
beban bunga. Namun, seperti yang kami catat sebelumnya, laba operasi mencakup
semua pendapatan dan beban komponen yang berkaitan dengan bisnis operasi
perusahaan, terlepas dari apakah mereka berulang atau tidak berulang. Apakah
pendapatan operasional harus memasukkan atau mengecualikan item yang tidak
berulang adalah hal yang bisa diperdebatkan dan akan bergantung pada tujuan
analisis.
7. Jelaskan akuntansi nilai wajar dan perbedaannya dari model biaya historis;
mengidentifikasi manfaat dan kerugian dari akuntansi nilai wajar dan implikasinya
untuk analisis.
Akuntansi nilai wajar adalah : sebuah alternatif untuk model biaya historis, dimana
nilai aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai masing-masing nilai wajar
(biasanya harga pasar) pada tanggal pengukuran (yaitu, kira-kira tanggal dari laporan
keuangan). Misalnya, dalam model ini, nilai tanah yang dilaporkan di neraca akan
mewakili harga pasarnya pada tanggal neraca, dan nilai persediaan barang jadi yang
dilaporkan akan mewakili perkiraan harga penjualan saat ini dikurangi biaya langsung
penjualan. Pendapatan, dalam model ini, hanya mewakili perubahan bersih dalam nilai
wajar aset dan liabilitas selama periode tersebut.
Teknik :
Analisis akuntansi melibatkan beberapa proses dan tugas yang saling terkait, yaitu:
1. Mengevaluasi Kualitas Pendapatan
Kualitas laba memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Banyak analis
yang mengartikan kualitas laba sebagai tingkat konservatisme yang diadopsi oleh
perusahaan diharapkan punya kualitas laba yang lebih tinggi rasio harga pada
pendapatan yang lebih tinggi daripada rasio dengan kualitas pendapatan yang
lebih rendah. Definisi kualitas laba adalah dalam istilah distorsi akuntansi dimana
perusahaan memiliki nilai tinggi kualitas laba jika informasi laporan keuangan
secara akurat menggambarkan kegiatan bisnisnya. Apa pun definisinya,
mengevaluasi kualitas laba merupakan tugas penting analisis akuntansi.
Langkah-langkah dalam Mengevaluasi Kualitas Laba adalah :
1) Identifikasi dan nilai kebijakan akuntansi utama. Langkah yang sangat
penting yaitu mengevaluasi kualitas laba dengan mengidentifikasi
kebijakan akuntansi utama yang diadopsi oleh perusahaan. Apakah
kebijakan tersebut masuk akal atau agresif? Apakah seperangkat kebijakan
yang diadopsi konsisten dengan norma industri? Apa dampak kebijakan
akuntansi terhadap yang dilaporkan angka dalam laporan keuangan?
2) Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk memberikan
penilaian sejauh mana fleksibilitas yang tersedia dalam menyusun laporan
keuangan. Luasnya akuntansi fleksibilitas lebih besar di beberapa industri
daripada yang lain.
3) Tentukan strategi pelaporan. Identifikasi strategi akuntansi yang
diadopsi oleh perusahaan. Apakah perusahaan mengadopsi praktik
pelaporan yang agresif? Apakah itu perusahaan memiliki laporan audit
yang bersih? Apakah ada riwayat masalah akuntansi? Apakah manajemen
memiliki reputasi untuk integritas, atau mereka dikenal sering melakukan
pemotongan sudut? Penting juga untuk memeriksa insentif untuk
manajemen laba dan mencari pola konsisten yang menunjukkannya.
Analis perlu mengevaluasi kualitas pengungkapan perusahaan. Sedangkan
pengungkapan bukanlah pengganti kualitas yang baik laporan keuangan,
pengungkapan yang akan datang dan terperinci dapat mengurangi
kelemahan dalam laporan keuangan.
4) Identifikasi dan nilai bendera merah. Salah satu langkah yang berguna
dalam mengevaluasi kualitas laba adalah dengan berwaspada terhadap
bendera merah. Bendera merah adalah item yang mengingatkan analis
untuk kemungkinan lebih masalah serius. Beberapa contoh bendera merah
adalah:
a. Kinerja keuangan yang buruk : perusahaan yang putus asa cenderung
mengalami kesulitan.
b. Penghasilan yang dilaporkan secara konsisten lebih tinggi dari arus
kas operasi.
c. Penghasilan sebelum pajak dilaporkan secara konsisten lebih tinggi
daripada penghasilan kena pajak.
d. Laporan audit yang memenuhi syarat.
e. Pengunduran diri auditor atau perubahan auditor non-rutin.
f. Perubahan pada kebijakan akuntansi tidak dapat dijelaskan / sering.
g. Peningkatan mendadak dalam persediaan dibandingkan dengan
penjualan.
h. Penggunaan mekanisme hanya untuk menghindari aturan akuntansi,
contohnya : sekuritisasi piutang dan sewa operasi
2.2 Mengapa pengumuman laba dibuat sebelum rilis laporan keuangan? Informasi apa
yang dikandungnya dan apa bedanya dengan laporan keuangan?
Sebelum perusahaan mempublikasikan laporan keuangan triwulanan dan tahunan,
perusahaan biasanya akan merilis informasi ringkasan utama terlebih dahulu kepada publik
melalui pengumuman laba atau earnings announcement. Pengumuman laba ini tersedia bagi
para traders di bursa saham. Alasan perusahaan mengumumkan laba lebih awal adalah
untuk menghindari reaksi negatif yang berlebihan dalam perubahan harga saham ketika
perusahaan mengumumkan laba yang buruk.
Pengumuman laba menyediakan informasi ringkasan utama tentang posisi dan
kinerja perusahaan untuk periode triwulanan dan tahunan, sedangkan laporan keuangan
memberikan informasi terperinci yang berguna dalam analisis. Informasi rinci dalam
laporan keuangan dapat dianalisis untuk memberikan wawasan tentang kinerja perusahaan
dan prospek masa depan yang tidak tersedia dari informasi ringkasan dalam pengumuman
laba.
2.9 Jelaskan sumber informasi alternatif di luar laporan keuangan yang tersedia untuk
investor dan kreditor!
Laporan keuangan bukan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan yang
tersedia bagi pihak yang berkepentingan di luar organisasi. Sumber-sumber alternatif dalam
memperoleh informasi adalah sebagai berikut.
1. Informasi ekonomi, industri, dan perusahaan.
Investor menggunakan informasi ekonomi dan industri untuk memperbarui
prakiraan perusahaan. Contoh berita ekonomi makro yang mempengaruhi pasar
saham antara lain data pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, tingkat suku bunga,
dan pertukaran mata uang. Investor juga menanggapi berita industri seperti
perubahan harga komoditas, data penjualan industri, perubahan posisi kompetitif,
dan regulasi pemerintah. Kemudian, informasi spesifik perusahaan yang ikut
mempengaruhi perilaku pengguna laporan keuangan adalah divestasi, berita
akuisisi, perubahan manajemen, dan perubahan auditor.
2. Pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh manajemen
Beberapa motivasi manajemen untuk melakukan pengungkapan sukarela yakni:
● Kewajiban hukum
Pengungkapan sukarela berita penting, terutama yang bersifat merugikan,
memiliki kemungkinan lebih rendah untuk dituntut oleh investor.
● Penyesuaian ekspektasi
Manajer memiliki insentif untuk mengungkapkan informasi jika mereka
yakin ekspektasi pasar cukup berbeda dari ekspektasi mereka sendiri.
● Pemberian sinyal
Manajer mengungkapkan kabar baik untuk menaikkan harga saham
perusahaan.
● Mengelola ekspektasi
Manajer mengelola ekspektasi pasar atas kinerja perusahaan sehingga
mereka dapat secara terus-menerus mengalahkan ekspektasi pasar.
3. Informasi dari analis
Analis tidak terlibat langsung dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit.
Sebaliknya, mereka bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna untuk
keputusan tersebut. Keluaran atau produk mereka adalah prakiraan, rekomendasi,
dan laporan penelitian. Analis menciptakan nilai dengan memproses dan
mensintesis informasi mentah dan beragam tentang perusahaan kemudian
mengubahnya dalam bentuk yang berguna untuk keputusan bisnis.
2.13 Apa itu dua jenis konservatisme? Jenis konservatisme manakah yang lebih berguna
untuk analisis?
1. Konservatisme tak bersyarat (unconditional conservatism)
Bentuk akuntansi konservatif yang diterapkan secara konsisten. Hal ini mengarah kepada
nilai aset yang lebih rendah secara terus-menerus. Salah satu contoh konservatisme tak
bersyarat adalah akuntansi untuk penelitian dan pengembangan (R&D). Pengeluaran
untuk aktivitas R&D dihapuskan ketika sudah terjadi, meskipun hal itu mempunyai
potensi ekonomis. Oleh sebab itu, nilai aset bersih dari perusahaan yang melakukan
penelitian dan pengembangan (R&D) secara intensif akan selalu lebih rendah
(understated).
2. Konservatisme bersyarat (Conditional Conservatism)
Mengacu kepada pernyataan bahwa “semua kerugian diakui secepatnya, tetapi
keuntungan hanya diakui saat benar-benar terjadi”. Contoh konservatisme bersyarat
adalah menurunkan nilai aset seperti plant, property, dan equipment atau goodwill
apabila nilainya mengalami penurunan secara ekonomis, yang mana pengurangan arus
kas di masa depan adalah potensial. Di sisi lain, ketika potensi arus kas meningkat di
masa depan, maka akuntan tidak dapat serta merta menaikkan nilai aset karena laporan
keuangan hanya mencerminkan kenaikan potensi arus kas selama periode secara perlahan
dan saat arus kas benar-benar terealisasi.
Dari dua jenis konservatisme di atas, konservatisme tanpa syarat lebih berguna bagi
seorang analis terutama analis kredit karena konservatisme tersebut memberikan
informasi yang tepat waktu tentang perubahan yang merugikan di situasi ekonomi dasar
perusahaan.
2.20 Jelaskan mengapa ukuran kinerja arus kas kurang berguna dibandingkan
pengukuran berbasis akrual.
Hal tersebut dikarenakan aarena adanya berbagai pengukuran dalam akuntansi
yang sebenarnya didasarkan pada arus kas, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar.
Informasi pada analisis laporan arus kas memuat:
1) Forecasting kondisi arus kas masa depan.
2) Kualitas laba dan kecakapan mempertahankan operasi di masa yang akan datang.
3) Situasi keuangan perusahaan secara komprehensif baik dilihat dari kondisi
likuiditas, solvabilitas, fleksibilitas, sufficiency dan efficiency perusahaan.
Seperti yang telah diuraikan diatas, net income dapat dijadikan indikator kemampuan
membayar dividen. Namun pada kenyataannya, proses pembayaran dividen tidaklah
semudah yang dibayangkan, karena arus kas perusahaan harus turut diperhitungkan.
Sedangkan pengukuran berbasis akrual merupakan suatu dasar akuntansi dimana transaksi
ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada
saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa melihat waktu kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, terjadinya arus sumber daya sesuai dengan
saat waktu pencatatan, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling menyeluruh
karena semua arus sumber daya dicatat.
Saat akrual dilakukan untuk mencerminkan berlangsungnya inti transaksi atau kejadian,
maka nilai lebih yang didapat dari penerapan akrual adalah digambarkannya informasi
operasi atau kegiatan. Dalam bidang komersial, gambaran perkembangan operasi
dituangkan dalam Laporan Laba Rugi. Pada akuntansi pemerintah, laporan semacam ini
diwujudkan dalam bentuk Laporan Aktivitas atau Laporan Operasional atau Laporan
Surplus/Defisit.
2.21 Faktor apa yang meningkatkan keunggulan akuntansi akrual dibandingkan akuntansi
kas? Jelaskan
Berbagai faktor yang menimbulkan akuntansi akrual lebih unggul daripada
akuntansi kas adalah:
1. Beban diakui ketika terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih
kredibel
2. Dimanfaatkan untuk melakukan pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana.
3. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga timbul keandalan dan kredibilitas
informasi meskipun kas belum diterima.
4. Piutang tak tertagih akan dihitung dalam kondisi estimasi piutang tak tertagih, tidak
akan dihapus secara langsung.
5. Banyak digunakan oleh berbagai perusahaan besar. Hal ini sesuai dengan Ketentuan
Standar Akuntansi Keuangan yang mewajibkan suatu perusahaan untuk
menggunakan basis akrual.
6. Laporan keuangan mampu dijadikan sebagai acuan manajemen untuk menetapkan
kebijakan perusahaan selanjutnya
7. Setiap penerimaan dan pengeluaran akan dicatat ke dalam tiap-tiap akun sesuai
dengan transaksi yang berlangsung.
8. Adanya kenaikan pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh kas yang belum
diterima sehingga diakui sebagai pendapatan.
9. Adanya penyusunan pencadangan bagi kas yang tidak tertagih, sehingga mampu
meminimalkan risiko kerugian.
2.25 Apa saja dua konsep ekonomi dasar pendapatan? Penerapan apa yang mereka miliki
untuk analisis?
Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Konsep laba dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Konsep Laba Ekonomi
Konsep ini mendefinisikan laba sebagai peningkatan kekayaan seorang investor dari
hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi seluruh biaya yang berkaitan dengan
penanaman modal tersebut.
Implikasi Analisis
Penting untuk memastikan tujuan analisis adalah untuk mencari laba ekonomi atau laba
permanen suatu perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa proses penyesuaian :
➢ Penyesuaian Laba Permanen
Laba permanen merupakan kemampuan menghasilkan laba yang berkelanjutan. Pada
penyesuaian ini, analis perlu menetapkan komponen permanen dari laba periode berjalan
dengan mengidentifikasi serta mengeluarkan komponen sementara dari laba akuntansi.
➢ Penyesuaian Laba Ekonomi
Salah satu cara dalam mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung
perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik. Dalam
membuat penyesuaian untuk memperoleh laba ekonomi, kita harus menyadari bahwa
angka yang tertulis tidak benar-benar dapat mempresentasikan laba ekonomi karena
adanya perubahan nilai aset tetap yang sebelumnya dicatat dengan harga perolehan.
➢ Penyesuaian Laba Operasi
Laba Operasi termasuk dalam komponen pendapatan dan beban yang relevan dengan
kegiatan operasional perusahaan tanpa menghiraukan komponen tersebut permanen
(berkelanjutan) ataupun sementara.
2.28 Laba akuntansi memiliki elemen laba tetap dan laba ekonomi. Jelaskan maksud
pernyataan ini.
Laba ekonomi merupakan pengukuran perubahan nilai sedangkan laba permanen
proporsional terhadap nilai itu sendiri. Laba ekonomi umumnya diperoleh dengan cara arus
kas ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya
digambarkan dengan perubahan nilai pasar aset usaha bersih sehingga harus diadopsi
pendekatan yang mencantumkan semua komponen, baik secara berulang maupun tidak
berulang. Salah satu cara untuk memperoleh laba ekonomi yaitu dengan melakukan
perhitungan terhadap perubahan kekayaan pemegang saham yang bersumber dari bukan
pemilik, yang juga berarti dengan cara memasukkan semua bagian yang berkaitan dengan
perubahan kekayaan bersih pemegang saham. Pada pembentukan penyesuaian untuk
memperoleh laba ekonomi, perlu diingat bahwa angka tersebut tidak betul-betul
mencerminkan laba ekonomi karena tidak dapat menentukan perubahan nilai aset tetap
yang sebelumnya dicatat dengan harga perolehan. Laba ekonomi berperan ketika tujuan
analisis adalah menentukan tingkat pengembalian yang akurat kepada pemegang saham
dalam periode tertentu.
Sedangkan Laba permanen merupakan hasil perhitungan rata-rata stabil yang dapat
diperoleh perusahaan sepanjang umurnya, dengan keadaan usaha saat ini. Komponen
permanen dari laba periode berjalan perlu ditentukan dengan mengidentifikasi serta
mengeluarkan komponen sementara dari laba akuntansi. Untuk menampilkan laba
permanen, laba inti perusahaan harus mencerminkan kekuatan laba jangka panjang
perusahaan. Oleh sebab itu, laba permanen secara konseptual mirip dengan laba yang
berkelanjutan yang merupakan konsep penting bagi analisis penilaian ekuitas maupun
analisis kredit.
2.29 Bedakan antara komponen permanen dan komponen transitori dari laba. Berikan
masing-masing contoh, dan diskusikan bagaimana setiap komponen mempengaruhi
analisis.
➔ Komponen permanen dari laba yaitu komponen dari seluruh pendapatan (laba akuntansi)
diharapkan akan terjadi / bertahan secara berulang (tanpa batas waktu), atau dengan kata
lain yaitu kemampuan menghasilkan laba yang berkelanjutan.
Contoh:
Komponen pendapatan dan harga pokok penjualan.
➔ Komponen transitori dari laba yaitu seluruh pendapatan (laba akuntansi) yang tidak
berulang (sementara) serta tidak diharapkan untuk terjadi lagi. Biasanya terjadi hanya
(laba yang diperoleh) satu kali (one-time event).
Contoh:
Keuntungan/Kerugian satu kali pada penjualan aset operasi.
2.32 Penyesuaian apa yang perlu Anda lakukan pada laba bersih untuk menentukan laba
ekonomi?
Penyesuaian laba akuntansi untuk menentukan laba ekonomi perlu diadopsi
pendekatan yang memasukkan semua komponen, baik berulang maupun tak berulang salah
satu cara dalam mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung perubahan
kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik; yang dapat berarti,
dengan cara memasukkan semua hal yang menyangkut perubahan kekayaan bersih
pemegang saham. Dalam membuat penyesuaian untuk memperoleh laba ekonomi, kita
harus menyadari bahwa angka tersebut tidak benar-benar merepresentasikan laba ekonomi
karena kita tidak dapat menentukan perubahan nilai aktiva tetap yang sebelumnya dicatat
dengan harga perolehan. Lebih sulit lagi untuk menjustifikasi kebutuhan untuk membuat
penyesuaian dalam rangka menentukan laba ekonomi daripada menentukan laba permanen.
Bagaimanapun, laba ekonomi memberikan pengukuran komprehensif dalam perubahan
kekayaan pemegang saham, sehingga berguna sebagai indicator final dari kinerja ekonomi
selama periode.
2.37 Nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar, bukan pengukuran spesifik entitas.
Jelaskan dengan contoh.
Maksud dari nilai wajar merupakan pengukuran berdasarkan pasar dan bukan
pengukuran spesifik perusahaan yaitu karena nilai wajar digunakan untuk tujuan spesifik
suatu perusahaan yang bersangkutan, maka nilai wajar dari suatu aktiva atau aset harus
mencerminkan berapa harga yang akan dibayar oleh para pelaku pasar yang bersangkutan
terhadap suatu barang yang diinginkannya, Contohnya yaitu PT X yang merupakan
perusahaan dagang yang bergerak di bidang perumahan tipe A. PT X dinilai memiliki
prospek kerja yang sangat baik sehingga nilai sekarang dari arus kas masa depan yang
dihasilkan dari penjualan rumah tipe A diperkirakan sebesar Rp 750.000,00. Namun, nilai
pasar dari penjualan rumah tipe A ini hanya Rp 600.000,00 dan bukan Rp 750.000,00 yang
merupakan nilai spesifik perusahaan tersebut.
2.40 Jelaskan tiga pendekatan penilaian dasar untuk memperkirakan nilai wajar.
Hubungkan pendekatan penilaian dengan hierarki input.
1. Pendekatan Pasar
Pendekatan pasar mengestimasi nilai wajar menggunakan harga dari transaksi actual
pasar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan terkadang, harga pasar perlu
diubah sedemikian rupa (dengan cara tertentu) di dalam menentukan nilai wajar.
Pendekatan Pasar ini dapat berlaku (diaplikasikan) untuk sebagian besar input di tingkat1
dan tingkat 2 pada hirarki input.
2. Pendekatan Laba
Pendekatan laba mengukur nilai wajar dengan mendiskontokan perkiraan arus kas (atau
laba) masa depan dimasa sekarang. Perkiraan pasar saat ini, perlu digunakan sejauh
mungkin untuk menentukan nilai diskonto ini. Contoh pendekatan ini yaitu pada
penilaian untuk asset tak berwujud yang berdasarkan perkiraan potensi arus kas atau
menggunakan teknik harga opsi (model Black-Scholes) dalam menilai opsi saham
pegawai. Pada hirarki input nilai wajar, pendekatan laba diterapkan untuk input tingkat 3.
3. Pendekatan Biaya
Pendekatan biaya berguna untuk menentukan biaya penggantian asset periode berjalan,
yaitu menentukan biaya penggantian kapasitas yang tersisa dari suatu asset. Pada
pendekatan biaya, nilai wajar ditentukan sebagai biaya saat ini (periode berjalan) bagi
pelaku pasar (pembeli) untuk memperoleh dan membentuk asset pengganti dengan
utilitas yang sebanding, serta telah mengalami kemajuan teknologi, dan penyesuaian atas
kerusakan karena pemakaian & telah usang. Pada hirarki input nilai wajar, pendekatan
biaya dapat diterapkan untuk input tingkat 3.
2.42 Menurut Anda apakah model biaya historis atau model nilai wajar menghasilkan
informasi akuntansi yang lebih (a) relevan dan (b) dapat diandalkan? Berikan pendapat
Anda.
Biaya historis merupakan nilai dari transaksi akrual yang telah terjadi dimasa lalu,
sehingga akuntansi biaya historis juga mengacu pada akuntansi berbasis transaksi.
Keuntungan akuntansi biaya historis adalah bahwa nilai aset yang ditentukan dari tawar-
menawar dengan ketentuan yang wajar biasanya adil dan objektif. Akan tetapi, saat nilai
aset berubah, aset yang tetap dicatat sebesar biaya historisnya akan menyebabkan
menurunnya kualitas informasi dalam laporan keuangan, khususnya laporan posisi
keuangan, karena tidak dapat mencerminkan nilai sesungguhnya. Sedangkan nilai wajar
merupakan estimasi nilai ekonomis terkini dari aset atau liabilitas.
Menurut kami model nilai wajar menghasilkan akuntansi yang lebih relevan dan andal
dibandingkan model biaya historis karena nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban dapat diselesaikan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
Dengan model biaya historis, nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada
transaksi aktual perusahaan dimasa lalu, model ini tidak mencerminkan kondisi ekonomi
sekarang. Sebaliknya, dengan model nilai wajar, jumlah aset dan kewajiban ditentukan
dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi pasar, penilaian tidak didasarkan pada
transaksi aktual.
Penilaian model biaya historis terutama ditentukan dengan biaya yang dikeluarkan
perusahaan, sementara dengan model nilai wajar didasarkan atas harga pasar. Dengan
model nilai wajar, laba ditentukan cukup dengan cara menghitung perubahan nilai wajar
antara aset dan liabilitas, sedangkan dengan model biaya historis laba ditentukan dengan
mengaitkan antara biaya dengan pendapatan yang diakuinya , yang harus direalisasi dan
diperoleh.
2.44 Jelaskan bagaimana estimasi dan pertimbangan para penyusun laporan keuangan
dapat menciptakan perbedaan antara informasi laporan keuangan dan realitas ekonomi.
Akuntansi akrual membutuhkan prakiraan dan estimasi lain tentang konsekuensi arus kas
masa depan. Penggunaan estimasi ini meningkatkan kemampuan angka akuntansi untuk
mencerminkan transaksi bisnis secara tepat waktu. Namun, estimasi ini menghasilkan
kesalahan yang dapat mengganggu relevansi angka akuntansi akrual. Contohnya saja pada
transaksi penjualan secara kredit. Setiap kali barang atau jasa dijual secara kredit, terdapat
kemungkinan piutang akan gagal terbayar. Ada dua pendekatan untuk menghadapi
ketidakpastian ini. Salah satu pendekatannya adalah dengan mengadopsi akuntansi kas
yang mencatat pendapatan hanya ketika kas diterima dari pelanggan. Pendekatan lain yakni
menggunakan akuntansi akrual di mana penjualan kredit dicatat sebagai pendapatan saat
diperoleh dan kemudian membuat penyisihan untuk kredit macet berdasarkan riwayat
penagihan, peringkat kredit pelanggan, dan fakta lainnya. Meskipun akuntansi akrual lebih
relevan, akuntansi akrual dapat mengalami distorsi dari kesalahan dalam estimasi kredit
macet.
2.50 Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen laba dan insentif yang dimiliki
manajer untuk terlibat dalam manajemen laba.
Manajemen laba adalah tindakan yang dipilih manajer untuk menaikkan atau menurunkan
laba perusahaan, di mana laporan tersebut akan dilaporkan kepada suatu unit yang memiliki
kepentingan terkait dengan laporan tersebut, baik itu dalam pengambilan keputusan atau
dalam hal lain. Tindakan ini merupakan tanggung jawab manajer, tanpa menimbulkan
peningkatan atau penurunan profitabilitas ekonomi untuk jangka panjang. Dalam
manajemen laba tindakan yang bisa dipilih terkait metode dan prosedur akuntansi yang
digunakan.
Manajemen laba dilakukan oleh manajemen perusahaan karena beberapa faktor yang
melatarbelakanginya yaitu untuk memperoleh keuntungan, di mana dengan melakukan
manipulasi jumlah laba yang diperoleh perusahaan yang digunakan para pemangku
kepentingan atau stakeholders sebagai acuan dalam memberikan penilaian perusahaan dan
akan mengubah keputusan yang yang diambil. Hal ini membuat penilaian yang diberikan
stakeholders kurang tepat dengan keadaan yang sebenarnya dan keputusan yang diambil
tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan stakeholders karena dasar dalam pengambilan
keputusan tersebut tidak tepat.
2.52 Jelaskan bagaimana konsep dan standar akuntansi tunduk pada pengaruh penilaian
dan insentif individu (termasuk pula laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep
tersebut).
Pernyataan standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan pedoman bagi manajemen
dalam menyusun laporan keuangan. Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan
keuangan menjadi lebih berguna, dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat
menciptakan transparansi bagi perusahaan. Menurut Financial Accounting Standard Board
(FASB) mendefinisikan Standar Akuntansi sebagai berikut:
“Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga
laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih
mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang
dipilih dan dianggap berterima umum.”
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep tersebut, tidak dapat terhindar dari
pengaruh penilaian dan insentif individu karena penilaian dan intensif individu sangat
berhubungan erat dengan penyusunan laporan keuangan.