Anda di halaman 1dari 49

Overview and Assignments for Chapter 1 & Chapter 2

Mata Kuliah: Analisis Laporan Keuangan


Dosen Pengampu: Dr. Sansaloni Butar Butar, M.Si, Akt

Disusun Oleh:
Serafina Elsa F. S. (18.G1.0075)
Alyna Elsa Gunawan (18.G1.0075)
Fiona Sudarmana (18.G1.0100)
Phoa Cindie Permana (18.G1.0137)
Manuel Giovannie Prijanto (18.G1.0214)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
2020
Overview - Chapter 1. Objectives Analysis
1. Jelaskan analisis bisnis dan hubungannya dengan analisis laporan keuangan !
Analisis bisnis merupakan proses menilai dan mengevaluasi kondisi, prospek, dan
risiko perusahaan guna menghasilkan keputusan bisnis. Keputusan bisnis ini mencakup
valuasi atas ekuitas dan utang, penilaian risiko kredit, prediksi pendapatan, pengujian
audit, negosiasi kompensasi, dan berbagai keputusan lainnya. Analisis bisnis membantu
dalam membuat keputusan yang tepat melalui evaluasi lingkungan bisnis perusahaan,
strateginya, serta posisi keuangan dan kinerjanya.
Analisis laporan keuangan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses
analisis bisnis. Dalam analisis laporan keuangan, alat dan teknik analisis digunakan untuk
menghasilkan estimasi sehingga dapat ditarik kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis
bisnis.

2. Identifikasi dan diskusikan berbagai jenis analisis bisnis !


Terdapat 2 jenis analisis bisnis, antara lain:
● Analisis kredit
Kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh pihak kreditor terhadap perusahaan
yang akan menerima pinjaman dana. Tujuan dilakukannya analisis kredit adalah
mengetahui kelayakan kredit suatu perusahaan yang mencerminkan kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban kredit. Analisis kredit berfokus pada risiko yang
mungkin terjadi, maka dalam analisis kredit terdapat analisis likuiditas dan
solvabilitas.
● Analisis ekuitas
Merupakan kegiatan analisis yang dilakukan oleh investor ekuitas (lebih
dikenal dengan sebutan pemegang saham). Tujuan dilakukannya analisis ekuitas
adalah menilai risiko dan potensi yang dimiliki perusahaan, karena para pemegang
saham akan terdampak secara langsung baik saat perusahaan untung maupun rugi.
Dalam analisis ekuitas terdapat analisis teknis (untuk memprediksi pergerakan harga
saham) dan analisis fundamental (untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan).
3. Jelaskan komponen analisis yang merupakan analisis bisnis !
Analisis bisnis juga memiliki beberapa komponen yang bisa digunakan yaitu :
● Lingkungan bisnis dan Analisis Strategi
Lingkungan bisnis dan analisis strategi sendiri dibagi menjadi 2 yaitu :
● Analisis industri = Merupakan langkah pertama dalam menilai prospek
industri, potensi yang ada dari suatu perusahaan, serta kemampuan
persaingan secara aktual.
● Analisis strategi = Mengevaluasi keputusan bisnis yang dibuat oleh
perusahaan dan tingkat keberhasilannya dalam mencapai keunggulan
kompetitif.
● Analisis akuntansi
Analisis ini mengevaluasi seberapa akuntansi perusahaan mencerminkan realitas
ekonomi yang ada. Dalam analisis akuntansi, risiko akuntansi yang akan muncul jika
menggunakan sistem akuntansi yang saat ini digunakan oleh perusahaan digunakan untuk
memperbaiki kelemahan yang ada pada sistem akuntansi. Tujuan dari analisis akuntansi
adalah menghasilkan laporan keuangan yang tidak menyesatkan dan bermanfaat dalam
proses pengambilan keputusan.
● Analisis keuangan
Analisis ini bertujuan untuk melihat posisi dan kinerja keuangan perusahaan saat
ini dan di masa mendatang berdasarkan laporan keuangan yang ada. Analisis ini terdiri
dari 3 bagian, antara lain:
❖ Analisis Profitabilitas = mengevaluasi return on investment perusahaan dengan
fokus utama pada sumber daya dan tingkat profitabilitas perusahaan.
❖ Analisis Risiko = mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban-kewajiban yang dimiliki.
❖ Analisis Sumber dan Penggunaan dana = mengevaluasi darimana dan bagaimana
perusahaan mengelola pendanaan yang ada.
● Analisis prospektif
Analisis ini bertujuan membuat forecasting laba dan arus kas perusahaan di masa
mendatang guna mengestimasi nilai perusahaan dengan mengacu pada analisis
lingkungan bisnis dan strategi, analisis akuntansi, dan analisis keuangan.

4. Jelaskan aktivitas bisnis dan hubungannya pada laporan keuangan !


Aktivitas bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan guna
memperoleh keuntungan. Kegiatan tersebut dapat berupa layanan jasa, produksi,
distribusi, investasi, dan sebagainya. Secara garis besar terdapat 4 aktivitas utama dalam
perusahaan, yaitu perencanaan, pendanaan, investasi, dan operasi. Laporan keuangan
dibuat dengan tujuan mengungkapkan informasi atas perubahan aset, liabilitas, dan
ekuitas perusahaan yang ditimbulkan oleh aktivitas bisnis.

5. Jelaskan tujuan dari setiap laporan keuangan dan hubungannnya !


● Neraca
Menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik dalam periode tertentu
dengan bentuk persamaan Aset = Liabilitas + Ekuitas.
● Laporan Laba Rugi
Menyajikan rincian pendapatan dan beban pada periode tertentu. Tujuan dari
laporan ini adalah mengetahui laba bersih yang diperoleh perusahaan untuk mengukur
kinerja keuangan pada periode tertentu (misalnya bulanan/ triwulan/ dll.)
● Laporan Perubahan Ekuitas Pemegang Saham
Menyajikan laba/rugi yang diperoleh serta dividen yang dibagikan pada periode
tertentu. Tujuan dari laporan ini adalah mengidentifikasi perubahan nominal ekuitas
perusahaan dan ada/ tidaknya perubahan klaim pemegang ekuitas.
● Laporan Arus Kas
Menyajikan penerimaan, pembayaran, dan perubahan yang terjadi pada kas akibat
aktivitas bisnis perusahaan selama periode tertentu. Tujuan dari laporan arus kas adalah
untuk forecasting arus kas periode selanjutnya.
Laporan keuangan terikat dalam satu titik waktu dan periode tertentu. Neraca
merupakan poin yang menjadi awal dan akhir periode akuntansi serta menjadi
penghubung antar periode. Sedangkan laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas
pemegang saham, dan laporan arus kas adalah hal-hal yang menimbulkan perubahan pada
neraca di awal periode menjadi neraca di akhir periode.

6. Identifikasi macam-macam informasi analisis yang relevan diluar laporan


keuangan yaitu :
● Analisis dan pembahasan manajemen = berisi informasi mengenai peristiwa dalam
perusahaan yang mempengaruhi likuiditas, sumber modal, dan hasil operasi secara
signifikan.
● Laporan manajemen = berisi pernyataan tanggung jawab direksi atas laporan
keuangan yang diterbitkan serta peran manajemen, direksi, dan auditor internal dalam
menyusun laporan keuangan. Tujuannya adalah memberi keyakinan (assurance) atas
kebenaran laporan keuangan.
● Laporan auditor = berisi pernyataan kewajaran laporan keuangan dari auditor
eksternal.
● Catatan atas laporan keuangan = memberi penjelasan atas hal-hal yang tercantum
maupun alasan tidak mencantumkan hal tertentu dalam laporan keuangan.
● Informasi tambahan = berisi informasi tentang segmen bisnis, daftar ekspor, surat
berharga, valuasi, pinjaman jangka pendek, dan data keuangan kuartalan.
● Pernyataan proxy = pernyataan ini berisi informasi vital perusahaan, seperti daftar
nama pemegang saham dengan kepemilikan lebih dari 5%, program imbalan
karyawan, dll. dan umumnya tidak menjadi bagian dari laporan tahunan.

7. Analisis dan interpretasikan laporan keuangan sebagai tinjauan untuk analisis yang
lebih mendetail !
Laporan keuangan merupakan catatan informasi yang menunjukkan kinerja
sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Akan tetapi jika laporan keuangan hendak
digunakan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan, perlu dilakukan berbagai
analisis yang lebih mendetail, seperti analisis lingkungan bisnis dan strategi, analisis
akuntansi, analisis keuangan, dan analisis prospektif. Sama halnya jika laporan keuangan
akan digunakan sebagai acuan untuk menilai performa perusahaan, misalnya dalam
memenuhi kewajiban, perlu dilakukan analisis rasio yang berkaitan dengan likuiditas dan
solvabilitas.

8. Terapkan beberapa metode analisis laporan keuangan !


➔ Analisis Laporan Keuangan Komparatif
Dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan selama beberapa periode.
Tujuan dari analisis secara komparatif ini adalah mempelajari tujuan, kecepatan, dan
kemunculan tren tertentu. Metode analisis ini dapat dibelah menjadi 2, yaitu:
a. Year-to-Year Change Analysis = peningkatan/ penurunan yang material
dapat langsung terlihat, dengan menampilkan data secara kumulatif dan
rata-rata. Selain itu, melalui metode ini fluktuasi yang tidak wajar dapat
terdeteksi dengan mudah. Pada metode ini perbandingan biasanya
dilakukan selama 2 tahun terakhir.
b. Index-Number Trend Analysis = pada metode ini perbandingan dilakukan
dengan tahun dasar dan hanya pada akun neraca tertentu yang sifatnya
signifikan.
➔ Analisis Laporan Keuangan Common-size
Metode analisis ini seringkali digunakan untuk membandingkan laporan keuangan
antar perusahaan karena dengan format penyusunan laporan keuangan common size,
perbedaan susunan dan alokasi akun akan terlihat dengan jelas.
➔ Analisis Rasio
Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan. Pada dasarnya analisis
rasio menunjukkan korelasi matematis antara 2 hal (misalnya hubungan antara
penjualan dengan persediaan menghasilkan rasio perputaran persediaan). Dalam
menginterpretasikan rasio, perlu dipertimbangkan pula hasil dari analisis kredit,
analisis profitabilitas, dan valuasi.
➔ Analisis Arus Kas
Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi sumber pendanaan dan penggunaanya,
serta digunakan untuk meramalkan arus kas masa depan sebagai bagian dari analisis
likuiditas.
➔ Valuasi
Umumnya valuasi mengacu pada mengestimasi nilai intrinsik perusahaan (atau
nilai saham) dengan basis teori present value yang menggunakan konsep time value
of money. Terdapat 2 metode valuasi, yaitu valuasi hutang dan valuasi modal.

9. Jelaskan dan formulasikan beberapa metode valuasi dasar !


a. Debt Valuation
Pembayaran hutang jangka panjang suatu perusahaan setara dengan pokok
ditambah bunga. Sedangkan dasar perhitungan nilai dari hutang itu sendiri
merupakan present value (PV) dari pembayaran di masa mendatang yang
didiskontokan pada tingkat bunga yang tepat. Perhitungan valuasi utang jangka
panjang dapat diformulasikan sebagai berikut:

Keterangan:
B = nilai wajar hutang jangka panjang
I = tingkat bunga inkremental
r = tingkat bunga diskonto
F = uang muka (pembayaran pertama)
n = periode pembayaran

b. Equity Valuation
Dasar perhitungan nilai dari ekuitas, sama halnya dengan debt valuation,
merupakan present value (PV) dari pembayaran di masa mendatang yang
didiskontokan pada tingkat bunga yang tepat. Namun pada valuasi modal,
investor tidak bisa mengklaim/ menetapkan nominal pembayaran tertentu di masa
depan. Investor hanya bisa mengharapkan meningkatnya modal dan pembagian
dividen.
Berikut adalah formula valuasi ekuitas dengan model dividend discount
model:

Akan tetapi dikarenakan setiap perusahaan mempunyai kebijakan


pembagian dividen yang berbeda, maka model valuasi yang lebih sering
digunakan adalah:
a. Model arus kas bebas
Menghitung nilai ekuitas pada waktu (t), biaya modal (k) dan
tingkat arus kas bebas (FCFE) tertentu. Arus kas bebas merupakan
hasil pengurangan arus kas dari operasi dengan pengeluaran modal
dan penyesuaian hutang.

b. Model residual income


Menghitung nilai ekuitas pada waktu (t), biaya modal (k) dan nilai
buku pada akhir periode (BV). Laba sisa (RI) didefinisikan sebagai
laba bersih komprehensif dikurangi beban pada nilai buku awal
periode.

10. Jelaskan tujuan analisis laporan keuangan dalam pasar yang efisien !
Teori efisiensi pasar (EMH) berkaitan dengan reaksi harga pasar terhadap
informasi perusahaan (baik info keuangan maupun info lainnya). Terdapat 3 bentuk
EMH, yaitu: lemah, sedang, dan kuat. Semakin kuat EMH berarti harga pasar
mencerminkan seluruh informasi perusahaan, termasuk pula informasi dari dalam.
Namun pada kenyataannya, efisiensi pasar tidak semata-mata bergantung pada
informasi yang ada, melainkan pada interpretasi yang tepat atas informasi tersebut.
Analisis laporan keuangan sendiri menghasilkan informasi yang dapat diakses oleh
berbagai pihak, mulai dari jajaran eksekutif hingga warganet yang hanya gemar
menggosip. Akan tetapi tidak semua orang yang menerima informasi memiliki kecakapan
untuk memahami esensi dari informasi tersebut. Dalam hal ini, tujuan analisis laporan
keuangan dalam pasar yang efisien adalah menyatukan berbagai potongan informasi agar
menjadi satu kesatuan informasi yang berguna dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.
Assignment - Chapter 1. Overview of Financial Statement Analysis

1.5 Apa itu analisis fundamental? Apa tujuan utamanya?


Analisis Fundamental adalah metode yang memperhitungkan faktor-faktor, seperti analisis
industri, kinerja perusahaan, analisis persaingan usaha, analisis ekonomi dan pasar makro-
mikro. Hal tersebut berguna untuk mengetahui apakah perusahaan terkait masih sehat atau
tidak. Kemudian melalui pengecekan, investor dapat mengetahui perusahaan mana yang baik
untuk investasi. Tujuan utama analisis fundamental adalah untuk memperoleh pemahaman
tentang parameter penting dari kinerja uang dari laporan arus kas, neraca, laporan laba rugi,
dll.

1.6 Apa sajakah proses komponen dalam analisis bisnis? Jelaskan dengan mengacu pada
analisis ekuitas !

Komponen-komponen proses pada analisis bisnis:


1. Analisis lingkungan bisnis dan strategi perusahaan. Berdasarkan analisis ini, dapat
diambil kesimpulan kualitatif perihal prospek masa depan perusahaan, di mana prospek
ini sangat penting dalam keputusan investasi.
2. Analisis keuangan. Analisis keuangan adalah penggunaan laporan keuangan untuk
menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk mengevaluasi kinerja
masa depan. Analisis keuangan memberikan bukti terukur mengenai posisi keuangan dan
kinerja perusahaan untuk mendukung keputusan ekuitas.
3. Analisis akuntansi. Analisis akuntansi didefinisikan sebagai proses menilai sejauh mana
akuntansi perusahaan merepresentasikan realitas ekonomi. Jika informasi akuntansi
mendistorsi gambaran ekonomi perusahaan, keputusan yang diambil dengan
menggunakan informasi ini dapat menjadi salah. Maka dari itu, analisis akuntansi wajib
dilaksanakan sebelum analisis keuangan.
4. Analisis prospektif adalah prakiraan pembayaran di masa depan. Analisis ini merujuk
pada analisis akuntansi, analisis keuangan, analisis strategi dan lingkungan bisnis. Hasil
dari analisis prospektif yaitu seperangkat pembayaran masa depan yang diharapkan dapat
digunakan untuk memperkirakan nilai intrinsik seperti pendapatan dan arus kas.
5. Komponen lain dari analisis bisnis adalah penilaian, yang merupakan proses untuk
mengubah prakiraan pembayaran masa depan menjadi perkiraan nilai intrinsik
perusahaan.

1.11 Jelaskan bagaimana laporan keuangan mencerminkan aktivitas bisnis suatu


perusahaan !
Laporan keuangan mencerminkan aktivitas bisnis perusahaan melalui komponen yang
dimilikinya, yaitu:
● Neraca
● Laporan Laba Rugi
● Laporan Arus Kas
● Laporan Perubahan Ekuitas
● Catatan atas Laporan Keuangan

1. Komponen Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan bagaimana posisi keuangan suatu
perusahaan. Neraca terdiri dari aktiva (aset), kewajiban (hutang), dan ekuitas (modal).
Aktiva didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dimiliki perusahaan. Kewajiban dan
ekuitas (keduanya disebut pasiva) merupakan segala sesuatu yang perusahaan lakukan
untuk memperoleh atau membiayai aset. Kewajiban (hutang) adalah segala sesuatu yang
harus dibayarkan oleh perusahaan.
2. Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi diartikan sebagai ikhtisar dari aktivitas perusahaan di periode
tertentu. Laporan ini mencerminkan hasil usaha bersih (laba) atau kerugian yang timbul
(rugi) dari segala jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Laporan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas merupakan laporan yang menunjukkan perubahan berupa
peningkatan atau penurunan dari aktiva bersih termasuk dari kekayaan selama periode
tertentu dimana laporan dilakukan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan ini merupakan suatu cerminan perihal penerimaan dan pengeluaran kas suatu
perusahaan selama periode tertentu. Laporan Arus Kas dikategorikan dalam tiga bagian
yakni aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Investor mampu mengetahui apakah
perusahaan yang akan diberi dana cukup atau tidak untuk membagi dividen melalui
laporan arus kas ini. Laporan ini juga memaparkan mengenai apa saja yang sebenarnya
terjadi pada perusahaan tersebut. Meski perusahaan rugi, ia tetap bisa hidup jika arus kas
mengindikasikan angka positif. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan free cash flow
dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut memiliki peluang yang bagus, baik
sekarang maupun di masa depan. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut masih cukup
memiliki uang untuk melakukan perluasan.
5. Catatan Laporan Keuangan
Laporan ini menggambarkan tentang perusahaan secara global, ikhtisar kebijakan
akuntansi, dan penjabaran dari setiap pos laporan keuangan perusahaan serta informasi
penting lainnya. Hanya saja, laporan ini akan menjadi mentah jika tidak memahami aspek
rasio di dalamnya. Beberapa jenis aspek rasio yaitu Debt to Equity Ratio, Quick Ratio,
Total Debt to Total Asset, Current Ratio, Net Profit Margin, Return on Asset (ROA),
Return on Equity (ROE), Operating Profit Margin, Asset Turnover, Inventory Turnover,
Receivable Turnover, Account Payable Turnover, Earning Per Share (EPS), Book
Value(Nilai Buku Saham), Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV).
1.13 Jelaskan mengapa laporan keuangan penting untuk proses pengambilan keputusan
dalam analisis keuangan ! Juga, identifikasi dan diskusikan beberapa keterbatasan
mereka untuk tujuan analisis !
Karena laporan keuangan digunakan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan
perusahaan dan untuk mengevaluasi kinerja keuangan di masa depan.
Keterbatasan:
Ketidakseragaman akuntansi menimbulkan masalah perbandingan. Masalah perbandingan
muncul bila perusahaan yang berbeda menerapkan akuntansi yang berbeda untuk
transaksi/peristiwa yang sama serta pilihan & ketidaktepatan dalam akuntansi yang bisa
menyimpang dari informasi laporan keuangan.
Akuntansi adalah disiplin ilmu yang terus berkembang yang tunduk pada revisi dan
perbaikan, berdasarkan pengalaman dan transaksi bisnis yang muncul. Keterbatasan ini
mengakibatkan pengguna laporan keuangan tertentu harus mencari data pengganti, namun
tidak ada pengganti yang setara.

1.14 Identifikasi setidaknya tujuh sumber tambahan informasi pelaporan keuangan (di
luar laporan keuangan) yang berguna untuk analisis !
1. Management’s Discussion and Analysis (MD&A). Perusahaan dengan sekuritas hutang
dan ekuitas yang diperdagangkan secara publik diwajibkan oleh SEC untuk memberikan
laporan kondisi keuangan mereka dan hasil operasi di bagian MD&A dari laporan
keuangannya.
2. Laporan manajemen. Laporan manajemen menjabarkan tanggung jawab manajemen
dalam menyusun laporan keuangan perusahaan.
3. Laporan audit. Auditor eksternal adalah akuntan publik bersertifikat independen yang
dipekerjakan oleh manajemen untuk menilai apakah laporan keuangan perusahaan
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Auditor memberikan
pemeriksaan penting atas laporan keuangan sebelum dirilis ke publik.
4. Catatan Penjelasan. Catatan merupakan bagian integral dari laporan keuangan dan
dimaksudkan untuk mengkomunikasikan informasi tambahan mengenai pos-pos yang
termasuk dalam, dan dikecualikan dari, laporan. Catatan penjelasan meliputi informasi
tentang (1) prinsip akuntansi dan metode yang digunakan, (2) komitmen dan kontinjensi,
(3) kombinasi bisnis, (4) pengungkapan rinci mengenai item laporan keuangan individu,
(5) proses hukum, (6) pelanggan signifikan, (7) transaksi dengan pihak berelasi, dan (8)
saham rencana opsi.
5. Informasi tambahan. Badan pengatur akuntansi membutuhkan jadwal tambahan tertentu.
Jadwal ini dapat muncul di catatan atas laporan keuangan atau, dalam kasus perusahaan
dengan sekuritas yang dimiliki publik, dalam pameran pengajuan peraturan seperti
Formulir 10-K yang diajukan ke Securities and Exchange Commission. Informasi
tambahan meliputi informasi tentang (1) akun penilaian, (2) data segmen bisnis, (3)
pinjaman jangka pendek, (4) penjualan ekspor, (5) surat berharga, dan (6) data keuangan
triwulanan
6. Laporan Tanggung Jawab Sosial. Kebutuhan akan tanggung jawab sosial semakin
diperlukan oleh perusahaan. Sementara laporan kegiatan tanggung jawab sosial
meningkat, tidak ada format standar atau standar yang diterima.
7. Pernyataan Proxy. Pernyataan kuasa adalah dokumen yang berisi informasi yang
diperlukan untuk membantu pemegang saham dalam pemungutan suara mengenai hal-hal
yang meminta kuasa. Pernyataan proksi berisi informasi yang diperlukan bagi pemegang
saham dalam pemungutan suara tentang hal-hal yang meminta proksi tersebut.
Pernyataan proksi berisi informasi tentang perusahaan termasuk identitas pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham beredar, program tunjangan karyawan,
pengaturan kompensasi dengan pejabat dan direktur, informasi biografis tentang dewan
direksi, dan transaksi tertentu dengan pejabat dan direktur.

1.16 Identifikasi dan jelaskan setidaknya empat kategori alat analisis keuangan !
1. Analisis laporan keuangan komparatif.
Merupakan metode yang dilakukan dengan membandingkan antar-elemen (laporan
keuangan) yang sama dalam beberapa periode yang berurutan.
Analisis komparatif bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang arah dan
kecenderungan mengenai perubahan yang mungkin terjadi pada setiap elemen laporan
keuangan di masa depan.
2. Analisis laporan keuangan common size.
Merupakan metode yang dilakukan dengan membandingkan antar-elemen (laporan
keuangan) tertentu sebagai komponen dari elemen yang lain pada laporan keuangan yang
sama. Analisis dilakukan dengan cara menghitung setiap rekening dalam neraca dan
laporan laba-rugi menjadi proporsi dari total aktiva (untuk neraca) dan total penjualan
(untuk laporan laba-rugi).
Analisis common-size bertujuan untuk mengetahui komposisi dan proporsi investasi pada
struktur modal dan pendanaan, setiap jenis aktiva, serta distribusi hasil penjualan pada
biaya dan laba.
3. Analisis Rasio
Merupakan suatu instrumen analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi
kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan setiap pos yang terdapat di laporan
keuangan seperti neraca, laporan laba/rugi, dan laporan arus kas dalam periode tertentu.
Analisis Rasio bertujuan untuk menggambarkan informasi mengenai posisi keuangan dan
kinerja perusahaan yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang, analisis
dilakukan dengan cara menganalisa masing.-masing pos yang terdapat di dalam laporan
keuangan dalam bentuk rasio posisi keuangan.
4. Analisis Arus Kas
Merupakan alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas
memberikan pemahaman tentang bagaimana perusahaan menggunakan sumber dayanya
dan memperoleh pembiayaan. Hal ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan
sebagai bagian dari analisis likuiditas.

1.17 Analisis komparatif adalah alat penting dalam analisis keuangan.


a. Jelaskan kegunaan analisis laporan keuangan komparatif.
b. Jelaskan bagaimana perbandingan laporan keuangan dibuat secara efektif.
c. Diskusikan tindakan pencegahan yang perlu diambil seorang analis dalam
melakukan analisis komparatif.

a. Kegunaan analisis laporan keuangan komparatif adalah untuk menelusuri perubahan


saldo masing-masing akun selama beberapa tahun atau dari tahun ke tahun. Informasi
penting didapat dari analisis laporan keuangan komparatif yaitu adanya kecenderungan /
tren sehingga bisa membandingkan tren pos-pos lain yang berkaitan.
b. Perbandingan dapat dilakukan terhadap (1) pengalaman masa lalu, (2) data eksternal —
industri atau ekonomi secara luas, (3) pedoman yang diterima seperti standar, anggaran,
atau prakiraan. Agar perbandingan adil dan bermakna, data yang disiapkan harus atas
dasar yang sama. Analis harus membuat penyesuaian yang sesuai sebelum melakukan
analisis komparatif, jika data yang ada tidak dapat dibandingkan secara langsung,.
c. Seorang analis menentukan pencegahan dalam melakukan analisis komparatif dengan
tren / kecenderungan, di mana analis harus melakukan perbandingan pelaporan dalam
beberapa periode supaya mengetahui jangkauan jarak sebuah tren.

1.19 Bandingkan "perubahan jumlah absolut" dengan perubahan persentase sebagai


indikator perubahan. Mana yang lebih baik untuk analisis?
Analisis perubahan jumlah absolut adalah analisis yang dilakukan dengan mengubah
seluruh angka dalam laporan keuangan pada tahun dasar menjadi 100. Penentuan tahun
dasar merupakan tahun yang dianggap sebagai tahun normal, bukan selalu tahun yang
paling awal. Demikian analisis ini dilakukan untuk mengamati perkembangan dari waktu
ke waktu.
Sedangkan analisis perubahan persentase adalah analisis melalui persentase yang dapat
dihitung dengan membagi jumlah pengurangan atau pertambahan dari setiap pos dengan
jumlah yang terdapat pada laporan tahun yang dijadikan pembanding (tahun dasar) atau
tahun sebelumnya. Jika data tahun pembandingnya kosong (nol) atau negatif, maka
perubahan dalam persentase tidak dapat ditetapkan, begitu pula kalau data yang
diperbandingkan sama-sama negatif, maka persentase perubahannya tidak dapat
ditentukan. Jika data pembanding ada nilainya namun data yang dibandingkan kosong
(atau nol), maka dari itu perubahan dalam persentase masih bisa ditentukan.
Jadi, untuk analisis sebaiknya dilakukan dengan perubahan persentase karena persentase
dianggap mempunyai angka yang lebih signifikan dibanding dengan jumlah absolut.

1.26 Analisis rasio adalah alat penting dalam analisis keuangan. Identifikasi setidaknya
empat rasio menggunakan:
a. Data neraca secara eksklusif: Rasio lancar, rasio cepat, total utang terhadap ekuitas,
utang jangka panjang terhadap ekuitas.
b. Data laporan laba rugi secara eksklusif: Rasio lancar, rasio cepat, total utang terhadap
ekuitas, utang jangka panjang terhadap ekuitas.
c. Baik data neraca maupun laporan laba rugi: Jumlah hari untuk menjual persediaan,
perputaran kas, perputaran piutang usaha, perputaran modal kerja.

1.33 Diskusikan implikasi dari hipotesis pasar efisien (EMH) untuk analisis laporan
keuangan.
Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis-EMH) berkaitan tentang reaksi harga
pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. EMH terdiri dari 3 bentuk:
- Bentuk lemah (weak form). EMH yang mengungkapkan bahwa harga menggambarkan
sepenuhnya informasi yang terdapat dalam pergerakan harga historis.
- Bentuk semi kuat (semistrong form). EMH yang mengungkapkan bahwa harga
menggambarkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik.
- Bentuk kuat (strong form). EMH yang mengungkapkan bahwa harga menggambarkan
semua informasi termasuk informasi dari dalam.
Pernyataan implikasi dari Hipotesis Pasar Efisien (EMH) yaitu bahwa analisis laporan
keuangan tidak berguna atau gagal mengakui hakikat perbedaan antara informasi dengan
interpretasi yang tepat atas informasi. Meskipun seluruh informasi terdapat dalam satu
waktu tertentu dan tampak dalam harga, harga ini tidak selalu menggambarkan
nilai.efisiensi pasar, tidak saja tergantung pada ketersediaan informasi, tetapi juga pada
interpretasi yang benar. Analisis laporan keuangan sulit dan kompleks. Jangkauan
pengguna laporan keuangan bermacam-macam, mulai dari analisis institusi yang berfokus
pada sedikit perusahaan dalam satu industri, sampai pengejar gosip yang tidak canggih.
Semuanya menanggapi atas informasi, tetapi tidak dengan pengertian dan kompetensi
yang sama. Analisis informasi membutuhkan dasar pengetahuan analisis yang kuat dan
kecakapan untuk menempatkan informasi baru guna membantu penilaian dan interpretasi
posisi berikut kinerja keuangan perusahaan. Di pasar, waktu juga sangat penting.
Analysis Objectives - Chapter 2. Financial Reporting and Analysis

1. Jelaskan pelaporan keuangan dan lingkungan analisis !


➔ Pelaporan keuangan adalah suatu proses yang diatur oleh aturan dan standar
akuntansi, insentif manajerial, penegakan hukum, dan mekanisme pemantauan
yang menghasilkan laporan keuangan.

➔ Lingkungan analisis digambarkan sebagai proses yang memeriksa semua


komponen, baik internal maupun eksternal, yang memiliki pengaruh terhadap
kinerja organisasi. Komponen internal menunjukkan kekuatan dan kelemahan
badan usaha sedangkan komponen eksternal mewakili peluang dan ancaman di
luar organisasi.

2. Identifikasi konstitusi apa yang secara general diterima prinsip akuntansi (GAAP) !
Laporan keuangan disusun sesuai GAAP merupakan aturan & pedoman akuntansi
keuangan. Aturan ini menentukan pengukuran dan pengenalan kebijakan seperti
bagaimana aset diukur, kapan liabilitas timbul, kapan pendapatan dan keuntungan diakui,
dan kapan beban dan kerugian terjadi. Mereka juga meminta informasi apa yang harus
diberikan dalam catatan.

Terdapat dua set GAAP, yaitu :


1) US GAAP, yang mengacu pada : aturan dan praktik yang saat ini digunakan di
Amerika Serikat, yang merupakan tanggung jawab sektor swasta, dengan
hubungan dekat dengan profesi akuntansi. Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(FASB) ini berguna sebagai badan pengaturan standar dalam akuntansi. Aturan
dan pedoman yang dikeluarkan oleh FASB disebut Laporan Akuntansi Keuangan
Standar (PSAK). Standar tersebut, sama dengan standar yang dikeluarkan oleh
penetapan standar badan-badan yang ada sebelum FASB, adalah dasar di mana
US GAAP ditentukan.
2) IFRS, yang mengacu pada aturan dan prinsip yang ditetapkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Internasional dan diadopsi oleh sebagian besar negara di luar Amerika
Serikat. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) tersebut menentukan
GAAP pada sebagian besar negara di luar Amerika Serikat. Standar tersebut
dirumuskan oleh Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB). Berbeda
dengan US GAAP, IFRS cenderung lebih berbasis prinsip. Artinya, IFRS
cenderung lebih konseptual dan kurang memberikan pendekatan "buku masak"
untuk menerapkan aturan akuntansi. Aturan IFRS tidak jauh berbeda dari US
GAAP, dengan beberapa pengecualian.

3. Jelaskan tujuan akuntansi keuangan; mengenali kualitas informasi dan prinsip


akuntansi dan konvensi yang menentukan aturan akuntansi !
Tujuan akuntansi keuangan : menghasilkan serta menyajikan informasi berupa laporan
yang berisikan posisi keuangan, hasil usaha serta perubahan posisi keuangan dengan
wajar sesuai Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang telah disepakati.
Laporan keuangan tersebut disajikan untuk pihak internal & eksternal yang
berkepentingan dengan perusahaan tersebut.

➔ Kualitas informasi :
1) Relevance (Relevansi) : Kapasitas informasi untuk mempengaruhi keputusan
dan merupakan yang pertama dari dua kualitas utama informasi akuntansi.
Hal ini menyiratkan bahwa ketepatan waktu adalah karakteristik informasi
yang diinginkan.
2) Verifiability (Dapat diuji) : Informasi akuntansi diuji kebenarannya oleh
pihak lain (pihak independen) serta harus benar-benar valid agar informasi
yang ada dapat terjamin.
3) Understandability (Dapat dipahami) : Informasi akuntansi harus dapat
dipahami pihak-pihak berkepentingan (pengguna informasi) tujuannya agar
mengetahui kondisi perusahaan dalam hal keuangan.
4) Neutrality (Netral) : Laporan keuangan dihasilkan untuk kepentingan semua
pihak yang terlibat dengan aktifitas perusahaan & tidak memihak pada pihak
tertentu.
5) Timeliness (Ketepatan waktu) : Informasi akuntansi harus tepat waktu sebab
pengambilan keputusan perusahaan juga harus dilaksanakan secara tepat
waktu yang sudah direncanakan.
6) Comparability (Dapat dibandingkan) : Informasi akuntansi berupa laporan
keuangan pada tiap-tiap perusahaan harus dapat diperbandingkan agar
memenuhi kebutuhan bisnis semua pelaku usaha.
7) Completeness (Lengkap) : Informasi akuntansi harus lengkap & tidak boleh
setengah-setengah agar informasi yang disajikan relevan agar tidak
menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para pengguna & agar tidak
menyesatkan penggunanya.
➔ Prinsip akuntansi :
1) Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle) : Penilaian & pelaporan
keuangan pada perusahaan yang dibatasi pada periode waktu tertentu.
Contohnya, perusahaan menjalankan usahanya berdasar pada periode
akuntansi yaitu mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Desember.
2) Prinsip Entitas Ekonomi (Economic Entity Principle) : Kesatuan usaha yang
di mana akuntansi menganggap perusahaan sebagai kesatuan ekonomi yang
secara berdiri sendiri & terpisah dari entitas ekonomi
3) Prinsip Satuan Moneter (Unit Monetary Principle) : Pencatatan transaksi
keuangan dinyatakan dalam bentuk mata uang & tidak melibatkan hal-hal
non kualitatif (kinerja, mutu, prestasi) sebab tidak dapat diukur dalam bentuk
uang.
4) Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) : Tiap jasa / barang yang
didapat lalu dicatat berdasar pada biaya yang dikeluarkan dalam
mendapatkannya. Jika terjadi pembelian melalui proses tawar-menawar,
contohnya perusahaan ingin membeli sebuah gedung yang di iklannya
tertulis harga 900 juta namun setelah dinego hanya 800 juta maka yang
dinilai / dicatat adalah harga yang menjadi kesepakatan yaitu 800 juta.
5) Prinsip Kesinambungan Usaha (Going Concern Principle) : Bisnis / entitas
ekonomi dapat berjalan terus-menerus / berkesinambungan tanpa ada
penghentian / pembubaran kecuali bisnis / entitas ekonomi tersebut punya
masalah yang bisa mengakibatkan pemberhentian bisnis.
6) Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) : Laporan keuangan
harus punya prinsip pengungkapan informasi secara penuh. Apabila
informasi tidak bisa dimuat pada laporan keuangan, maka diberi keterangan
tambahan informasi berupa lampiran / catatan kaki.
7) Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) : Pendapatan
muncul apabila ada kenaikan keuangan didapat dari sebuah aktivitas usaha
contohnya penjualan. Pendapatan akan diakui bila terjadi kepastian terhadap
kenaikan volume pemasukan yang didapat dari transaksi penjualan.
8) Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) : Artinya, biaya yang
dipertemukan dengan pendapatan yang sudah diterima oleh perusahaan
dengan maksud untuk menentukan besar / kecilnya laba bersih tiap periode.
9) Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) : Pelaporan keuangan harus
konsisten supaya laporan keuangan yang dihasilkan bisa dibandingkan
dengan laporan keuangan di periode sebelumnya sehingga laporan keuangan
tersebut memberikan manfaat lebih bagi penggunanya.
10) Prinsip Materialitas (Materiality): Maksudnya adalah pengukuran &
pencatatan informasi dilakukan secara material / bernilai nominal. Prinsip
materialitas menentukan laporan keuangan apakah perlu harus ditulis ulang /
hanya dikoreksi saja.

➔ Konvensi yang menentukan aturan akuntansi :


Konvensi akuntansi merupakan prinsip untuk mencatat transaksi &
menyiapkan laporan keuangan yang dimana akuntan harus mengikuti aturan
konveksi akuntansi yang berlaku.
Ada 4 konveksi utama dalam praktik akuntansi :
a) Konsistensi (Consistency) : Menggunakan prinsip akuntansi yang sama dari 1
periode ke periode selanjutnya.
b) Konservatisme (Conservatism) : Bila ada 2 transaksi maka transaksi yang
nilainya lebih rendah dicatat. Konvensi ini menyatakan laba tidak boleh
terlalu tinggi & harus ada cadangan kerugian.
c) Pengungkapan penuh (Full Disclosure) : Pengungkapan informasi baik
menguntungkan maupun tidak menguntungan bagi perusahaan bisnis &
informasi yang bernilai material bagi kreditor & debitor.
d) Materialitas (Materiality) : Semua fakta berupa data penting harus dicatat
dalam akuntansi.
4. Jelaskan relevansi informasi akuntansi dengan bisnis analisis dan penilaian, dan
mengidentifikasi keterbatasannya !
a. Relevansi : Aktivitas bisnis pada akuntansi tidak sempurna dan memiliki
keterbatasan. Namun, tidak ada pengganti yang sebanding. Akuntansi keuangan
menjadi satu-satunya sistem yang relevan & handal dalam mencatat,
mengklasifikasikan, serta meringkas aktivitas bisnis. Seberapa relevan informasi
akuntansi keuangan untuk analisis? Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan ini
adalah untuk memeriksa seberapa baik angka akuntansi keuangan mencerminkan atau
menjelaskan harga saham.
b. Keterbatasan : Ada beberapa sumber alternatif dari informasi akuntansi seperti
Ramalan analis, laporan, dan sumber informasi alternatif lainnya, yang memberikan
keuntungan yang tidak dapat didapatkan dalam informasi akuntansi, yaitu :
1) Ketepatan waktu. Laporan keuangan disiapkan setiap kuartal dan setiap saat
biasanya dirilis dari tiga hingga enam minggu setelah akhir kuartal. Sebaliknya,
analis memperbarui perkiraan dan rekomendasi mereka hampir secara real-time.
2) Frekuensi. Laporan keuangan disiapkan secara berkala, biasanya setiap triwulan.
Namun, sumber informasi alternatif, termasuk laporan analis, dirilis ke pasar
setiap kali peristiwa bisnis menuntut revisi mereka.
3) Melihat ke depan. Sumber informasi alternatif, terutama laporan analist dan
prakiraan, menggunakan banyak informasi berwawasan ke depan. Laporan
keuangan berisi perkiraan terbatas. Selanjutnya, akuntansi berbasis biaya historis
(dan konservatisme) biasanya menghasilkan kelambanan pengakuan, dimana
aktivitas bisnis tertentu direkam dengan terlambat.

5. Jelaskan pentingnya akuntansi akrual dan kekuatannya dan batasan !


➔ Pentingnya akuntansi akrual : Pencatatan transaksi keuangan walaupun kas belum
diterima / dikeluarkan. Pendapatan akan diakui apabila perusahaan punya hak
dalam melakukan penagihan dari hasil transaksi. Basis akrual tidak peduli kapan
kas diterima / kapan kas keluar. Pengakuan biaya dalam basis akrual saat
kewajiban untuk membayar sudah jatuh tempo & biaya tersebut dapat diakui bila
kewajiban membayar sudah terjadi walaupun kas belum dikeluarkan.
➔ Kekuatan :
1) Menunjukkan Gambaran Pendapatan : Dianggap tidak terlalu penting pada
waktu diterimanya pemasukan namun pengakuannya sebagai pendapatan.
Maksudnya apabila kas belum diterima tetapi sudah menunjukkan kondisi
pendapatan.
2) Penerimaan & Pengeluaran Langsung Diakui : Pendapatan akan langsung
diakui bila terjadinya transaksi walaupun kas belum diterima.
3) Sebagai Tolok Ukur Modal : Pencatatan & perhitungan pemasukan &
pengeluaran kas mempengaruhi modal, maksudnya adalah tambahan
pemasukan bisa menjadi investasi yang menjadi tolok ukur modal
perusahaan.
4) Informasi Lebih Akurat : Pencatatan akan dilakukan sesaat terjadinya
sebuah transaksi maka informasi tersebut dianggap jelas, akurat & dapat
dipercaya.
5) Lebih Mudah untuk Pengukuran Aset, Kewajiban, dan Ekuitas : Akuntansi
basis akrual lebih mudah dipakai dalam pengukuran aset, kewajiban serta
ekuitas dana pada siklus akuntansi.
6) Mengurangi Risiko Kerugian : Pada akuntansi basis akrual piutang tak
tertagih tidak akan dihapus secara langsung karena penghapusan piutang
tidak digunakan lagi. Tetapi piutang tidak tertagih akan dihitung dalam
estimasi piutang tidak tertagih, oleh sebab itu pembentukan cadangan kas
tak tertagih tersebut maka risiko kerugian dapat dikurangi.
➔ Batasan : Meskipun basis akrual memberikan gambaran keuangan perusahaan
yang sebenarnya, mungkin sulit untuk mengelola arus kas, karena kas di
pembukuan belum tentu sama dengan kas di tangan. Ini bisa membuat frustasi
bagi bisnis kecil yang sering kekurangan uang.

6. Pahami konsep ekonomi tentang pendapatan, dan bedakan itu dari arus kas dan
pendapatan yang dilaporkan; belajar membuat penyesuaian pendapatan yang
dilaporkan untuk memenuhi tujuan analisis !
Konsep ekonomi tentang pendapatan :
1. Pendapatan ekonomi
Pendapatan ekonomi biasanya dianggap sebagai arus kas selama periode,
ditambah perubahan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan,
biasanya diwakili oleh perubahan nilai pasar dari aset bersih bisnis. Di bawah
definisi ini, pendapatan termasuk komponen yang direalisasi (arus kas) dan yang
belum direalisasi (kepemilikan atau kerugian). Konsep pendapatan tersebut mirip
sebagaimana kita mengukur laba atas sekuritas atau portofolio sekuritas yaitu
pengembalian mencakup dividen & apresiasi modal. Pendapatan ekonomi
tersebut mengukur perubahan nilai pemegang saham & berguna jika tujuan
analisis menentukan pengembalian yang tepat kepada para pemegang saham
untuk periode. Dalam arti tertentu, pendapatan ekonomi adalah indikator garis
bawah perusahaan kinerja — mengukur pengaruh keuangan dari semua peristiwa
untuk periode secara komprehensif. Namun, karena sifatnya yang komprehensif,
pendapatan ekonomi mencakup komponen berulang dan tidak berulang dan oleh
karena itu kurang berguna untuk memperkirakan potensi penghasilan di masa
depan.

2. Pendapatan permanen
Pendapatan permanen adalah pendapatan rata-rata stabil yang diharapkan
diperoleh bisnis selama hidupnya, mengingat keadaan bisnisnya saat ini..
Penghasilan permanen mencerminkan fokus jangka panjang. Karena ini,
Pendapatan permanen secara konseptual mirip dengan kemampuan memperoleh
pendapatan yang berkelanjutan, yang merupakan konsep penting untuk penilaian
ekuitas dan analisis kredit. Benjamin Graham, bapak analisis fundamental,
menyatakan bahwa satu-satunya indikator terpenting dari nilai perusahaan adalah
keberlanjutannya dalam memperoleh kekuatan. Tidak seperti pendapatan
ekonomi, yang mengukur perubahan nilai perusahaan, pendapatan tetap
berbanding lurus dengan nilai perusahaan. Secara khusus, untuk berkelanjutan,
nilai perusahaan dapat dinyatakan dengan membagi pendapatan tetap dengan
biaya modal. Karena keterkaitan ini, penentuan pendapatan tetap suatu
perusahaan menjadi hal yang utama pencarian banyak analis. Namun, meskipun
pendapatan permanen memiliki konotasi jangka panjang, pendapatan tetap dapat
berubah setiap kali prospek pendapatan jangka panjang suatu perusahaan diubah.

3. Pendapatan operasional
Pendapatan operasional Konsep alternatif adalah pendapatan operasi, yang
mengacu pada pendapatan yang muncul dari aktivitas operasi perusahaan (net
operating profit after tax / NOPAT). Fitur utama dari pendapatan operasional
adalah bahwa hal itu tidak termasuk semua biaya (atau pendapatan) yang timbul
dari aktivitas pendanaan bisnis (yaitu, fungsi perbendaharaan), seperti beban
bunga dan pendapatan investasi, dimana secara kolektif disebut pendapatan non-
operating. Pendapatan operasional merupakan konsep penting dalam penilaian
kepentingannya muncul dari tujuan keuangan perusahaan untuk memisahkan
menjalankan aktivitas bisnis dari aktivitas pendanaan (atau treasury). Secara
konseptual, pendapatan operasional adalah konsep yang sangat berbeda dengan
pendapatan permanen. Pendapatan operasional dapat mencakup komponen tidak
berulang tertentu seperti restrukturisasi beban, sedangkan komponen berulang
seperti beban bunga dikecualikan dari pendapatan operasional.

Perbedaan konsep ekonomi pendapatan, arus kas, dan pendapatan yang


dilaporkan:
Akuntansi akrual mengubah arus kas menjadi ukuran pendapatan. Pendapatan ekonomi
berbeda dari arus kas karena tidak hanya mencakup kas saat ini, namun juga perubahan
nilai sekarang dari arus kas masa depan. Demikian pula, ingat bahwa akuntansi akrual
mencoba untuk memperoleh ukuran pendapatan yang tidak hanya mempertimbangkan
arus kas saat ini tetapi juga implikasi arus kas masa depan dari transaksi saat ini.
Pendapatan akuntansi dapat menyimpang dari konsep pendapatan ekonomi.
Beberapa alasan pendapatan akuntansi berbeda dari pendapatan ekonomi meliputi:
1. Konsep pendapatan alternatif.
Konsep pendapatan ekonomi sangat berbeda dengan konsep pendapatan tetap.
Penentu standar akuntansi dihadapkan dengan dilema yang melibatkan konsep
mana yang harus ditekankan. Sementara masalah ini diselesaikan sebagian dengan
melaporkan ukuran pendapatan alternatif yang terkadang berakibat ketidak
konsistenan.
2. Biaya historis.
Dasar biaya historis dari pengukuran pendapatan memperkenalkan divergensi
antara akuntansi dan pendapatan ekonomi. Penggunaan biaya historis
mempengaruhi pendapatan dalam dua cara:
1) Biaya penjualan saat ini tidak tercermin dalam pendapatan pernyataan,
seperti dalam metode persediaan FIFO,
2) Keuntungan yang belum direalisasi dan kerugian tidak diakui.
3. Dasar transaksi.
Pendapatan akuntansi biasanya mencerminkan pengaruh transaksi. Efek ekonomi
yang tidak disertai dengan transaksi yang wajar sering tidak menjadi
pertimbangan.
4. Konservatisme.
Konservatisme menghasilkan pengakuan peristiwa penurunan pendapatan dengan
segera, bahkan jika tidak ada transaksi untuk mendukungnya
5. Manajemen laba.
Manajemen laba menyebabkan distorsi dalam akuntansi pendapatan yang tidak
ada hubungannya dengan realitas ekonomi. Namun, salah satu bentuk penghasilan
manajemen, perataan laba, dalam beberapa kondisi, meningkatkan kemampuan
pendapatan akuntansi untuk mencerminkan pendapatan permanen.

Cara membuat penyesuaian pendapatan yang dilaporkan:


1) Penyesuaian pendapatan permanen
menentukan pendapatan permanen perusahaan adalah pencarian utama dalam
analisis. Untuk tujuan ini, seorang analis perlu terlebih dahulu menentukan
komponen permanen atau berulang dari pendapatan akuntansi periode berjalan
dengan mengidentifikasi dan secara tepat tidak termasuk, atau merapikan,
komponen sementara pendapatan akuntansi. Misalnya, seorang analis mungkin
mengecualikan keuntungan dari penjualan segmen bisnis utama saat menentukan
komponen pendapatan permanen. Penghasilan yang disesuaikan seperti itu sering
disebut sebagai penghasilan inti oleh analis praktik. Menentukan laba inti periode
saat ini berguna untuk menafsirkan rasio P / E perusahaan. Hal ini juga berguna
untuk teknik penilaian menggunakan kelipatan pendapatan. Selanjutnya
menentukan inti laba juga berguna saat meramalkan laba atau arus kas dengan
memberi arti "Titik awal" untuk latihan peramalan dan dalam membantu
memperoleh asumsi yang digunakan dalam peramalan

Pendapatan inti periode saat ini tidak selalu merupakan perkiraan pendapatan
tetap perusahaan yang bagus . Untuk merepresentasikan pendapatan permanen,
pendapatan inti perusahaan harus mencerminkan kekuatan pendapatan jangka
panjang perusahaan. Arus pendapatan inti periode mungkin tidak mencerminkan
prospek pendapatan jangka panjang perusahaan untuk dua alasan, yaitu :
1. meskipun pendapatan inti mengecualikan komponen pendapatan yang
jelas diidentifikasi sebagai sementara, tidak ada jaminan bahwa komponen
yang termasuk dalam menentukan penghasilan inti harus bersifat
permanen. Ini terutama benar jika file kinerja perusahaan pada periode
saat ini tidak biasa dengan alasan apapun. Misalnya, file penjualan dan
pendapatan perusahaan dalam satu tahun mungkin sangat rendah karena
berlarut-larut keresahan tenaga kerja di fasilitas produksi utamanya.
2. Seorang analis harus mempertimbangkan apapun perubahan jangka
panjang pada kondisi bisnis perusahaan yang tercermin dalam komponen
pendapatan tidak berulang. Misalnya, perusahaan mungkin telah menulis
tetap aset karena kondisi bisnis yang merugikan di salah satu divisinya.
Penurunan nilai aset tersebut bersifat sementara dan tidak boleh
dimasukkan dalam pendapatan inti untuk periode tersebut. Namun,
penurunan aset mencerminkan prospek pendapatan masa depan yang
berkurang untuk sebuah divisi perusahaan, dan informasi ini harus
diperhitungkan oleh analis saat menentukan pendapatan tetap. Meskipun
ada peringatan ini, menentukan penghasilan inti adalah sebuah langkah
penting pertama dalam memperkirakan pendapatan permanen perusahaan.
2) Penyesuaian untuk pendapatan ekonomis
Dalam menyesuaikan pendapatan akuntansi untuk menentukan pendapatan
ekonomi, kita perlu mengadopsi sebuah pendekatan inklusif dimana kita harus
memasukkan semua komponen pendapatan baik berulang atau tidak berulang.
Salah satu cara untuk melihat pendapatan ekonomi adalah perubahan bersih
pemegang saham kekayaan yang muncul dari sumber bukan pemilik, karena itu
mencakup segala sesuatu yang berubah kekayaan bersih pemegang saham. Ketika
kita melakukan penyesuaian untuk memperoleh pendapatan ekonomi, kita perlu
menyadari bahwa angka yang disesuaikan bukanlah representasi yang tepat dari
pendapatan ekonomi karena kita tidak dapat menentukan perubahan nilai aset
tetap, yang dicatat pada biaya historis. Juga lebih sulit untuk membenarkan
perlunya membuat penyesuaian untuk menentukan pendapatan ekonomi daripada
untuk menentukan pendapatan permanen. Namun, pendapatan ekonomi berfungsi
sebagai ukuran komprehensif dari perubahan kekayaan pemegang saham dan
dengan demikian berguna sebagai indikator garis bawah kinerja ekonomi untuk
periode tersebut.
3) Penyesuaian untuk pendapatan operasional
Saat menentukan laba operasi, analis yang berlatih sering kali memulai dengan
inti pendapatan yang tidak termasuk komponen pendapatan non-operating seperti
beban bunga. Namun, seperti yang kami catat sebelumnya, laba operasi mencakup
semua pendapatan dan beban komponen yang berkaitan dengan bisnis operasi
perusahaan, terlepas dari apakah mereka berulang atau tidak berulang. Apakah
pendapatan operasional harus memasukkan atau mengecualikan item yang tidak
berulang adalah hal yang bisa diperdebatkan dan akan bergantung pada tujuan
analisis.

7. Jelaskan akuntansi nilai wajar dan perbedaannya dari model biaya historis;
mengidentifikasi manfaat dan kerugian dari akuntansi nilai wajar dan implikasinya
untuk analisis.
Akuntansi nilai wajar adalah : sebuah alternatif untuk model biaya historis, dimana
nilai aset dan kewajiban ditentukan berdasarkan nilai masing-masing nilai wajar
(biasanya harga pasar) pada tanggal pengukuran (yaitu, kira-kira tanggal dari laporan
keuangan). Misalnya, dalam model ini, nilai tanah yang dilaporkan di neraca akan
mewakili harga pasarnya pada tanggal neraca, dan nilai persediaan barang jadi yang
dilaporkan akan mewakili perkiraan harga penjualan saat ini dikurangi biaya langsung
penjualan. Pendapatan, dalam model ini, hanya mewakili perubahan bersih dalam nilai
wajar aset dan liabilitas selama periode tersebut.

Perbedaan akuntansi nilai wajar dan model biaya historis:


1) Transaksi dan nilai saat ini.
Berdasarkan akuntansi biaya historis, aset dan nilai kewajiban sebagian besar
ditentukan oleh transaksi aktual entitas bisnis di masa lalu. Penilaian tidak perlu
mencerminkan keadaan ekonomi saat ini. Sebaliknya, dalam model nilai wajar,
jumlah aset atau liabilitas ditentukan oleh nilai paling terkini dengan
menggunakan asumsi pasar. Penilaian tidak perlu didasarkan pada transaksi yang
sebenarnya.
2) Biaya dan berbasis pasar.
Penilaian biaya historis ditentukan pada biaya yang dikeluarkan oleh bisnis,
sedangkan berdasarkan model nilai wajar didasarkan pada penilaian pasar (atau
asumsi berbasis pasar). Misalnya, persediaan barang jadi dalam model biaya
historis terutama akan mencerminkan biaya produksi barang, sedangkan di bawah
model nilai wajar itu akan mencerminkan harga jual bersihnya, itu adalah, nilai
yang bersedia dibayar pasar untuk barang tersebut.
3) Pendekatan pendapatan alternatif.
Pada model biaya historis, pendapatan ditentukan dengan menyesuaikan biaya
dengan pendapatan yang diakui harus direalisasikan & diterima. Berdasarkan
model nilai wajar, pendapatan ditentukan hanya oleh neto perubahan nilai wajar
aset dan kewajiban.

Manfaat akuntansi nilai wajar dan implikasinya untuk analisis :


1) Mencerminkan informasi terkini :
akuntansi nilai wajar merupakan informasi mengenai nilai aset & liabilitas di
neraca. Sebaliknya, informasi biaya historis dapat menjadi usang.
2) Kriteria pengukuran yang konsisten :
akuntansi nilai wajar menyediakan satu-satunya kriteria pengukuran yang
konsisten secara konseptual untuk aset dan liabilitas.
3) Dapat diperbandingkan :
Konsistensi cara pengukuran aset & kewajiban, dikatakan bila akuntansi nilai
wajar akan meningkatkan komparabilitas, yaitu kemampuan untuk
membandingkan laporan keuangan dari berbagai perusahaan.
4) Tidak ada bias konservatif :
Akuntansi nilai wajar sangat diharapkan agar dapat menghilangkan bias
konservatif yang ada di dalam akuntansi. Penghapusan konservatisme diharapkan
untuk meningkatkan keandalan karena netralitas, yaitu melaporkan informasi
tanpa bias apapun
5) Lebih berguna untuk analisis ekuitas :
Akuntansi nilai wajar sangat diharapkan menghilangkan bias konservatif yang ada
di dalam akuntansi. Penghapusan konservatisme diharapkan untuk meningkatkan
keandalan karena netralitas, yaitu melaporkan informasi tanpa bias apapun.
6) Lebih berguna untuk analisis ekuitas:
Ada keluhan dari akuntansi tradisional yaitu sebagian besar berorientasi dalam
memberikan informasi yang berguna untuk analisis kredit. Contohnya,
penggunaan biaya historis konservatif lebih dirancang agar dapat memberikan
perkiraan risiko penurunan bisnis daripada mengevaluasi potensi kenaikannya.
Banyak yang berpendapat bila mengadopsi model nilai wajar membuat akuntansi
dapat lebih berguna untuk analisis ekuitas.

Kerugian dari akuntansi nilai wajar dan implikasinya untuk analisis :


1) Objektivitas yang lebih rendah.
Kritik utama terhadap akuntansi nilai wajar adalah kurang dapat diandalkan
karena seringkali tidak memiliki objektivitas. Masalah tersebut terkait dengan
jenis input yang akan digunakan. Tidak ada yang bisa mempertanyakan
objektivitas pada input Level 1, hal yang sama terjadi tidak dapat dikatakan
tentang input Level 3. Karena input Level 3 adalah tidak dapat diobservasi dan
berdasarkan asumsi yang dibuat oleh manajer, banyak yang takut akan hal
tersebut. Penggunaan ekstensif dari input Level 3, terutama untuk aset dan
liabilitas operasi, akan menurunkan keandalan informasi laporan keuangan.
2) Kerentanan terhadap manipulasi.
Terkait dengan objektivitas yang lebih rendah yaitu kekhawatiran bahwa
akuntansi nilai wajar akan meningkatkan kemampuan manajer untuk bisa
memanipulasi laporan keuangan. Masalah ini terkait erat dengan Input Level 3
yang sangat sulit untuk memanipulasi nilai wajar seperti Level 1 atau Level 2
input digunakan.
3) Penggunaan input Level 3.
Karena masukan Tingkat 3 kurang objektif, ini merupakan masalah krusial yang
akan menentukan keandalan akuntansi nilai wajar adalah sejauh mana input level
3 perlu digunakan. Kebutuhan untuk menggunakan input Level 3 diharapkan
lebih besar untuk operasi aset dan kewajiban. Jika input Level 3 digunakan secara
luas, banyak yang percaya bahwa model akuntansi nilai wajar akan menurunkan
keandalan keuangan pernyataan.
4) Kurangnya konservatisme.
Ada banyak akademisi dan praktisi yang lebih memilih akuntansi konservatif.
Keuntungan utama dari konservatisme adalah :
a) Secara alami mengimbangi bias optimis di pihak manajemen untuk
melaporkan pendapatan yang lebih tinggi atau aset bersih yang lebih
tinggi.
b) Penting untuk analisis kredit dan kontrak utang karena kreditor lebih
memilih laporan keuangan yang menyoroti risiko penurunan.
Para pendukung akuntansi konservatif khawatir bahwa mengadopsi adil model
nilai akan menyebabkan laporan keuangan menjadi disiapkan secara agresif,
sehingga mengurangi kegunaannya bagi kreditor, salah satunya kumpulan
pengguna informasi keuangan yang paling penting.
5) Ketidakstabilan pendapatan yang berlebihan.
Salah satu kekhawatiran paling serius dari adopsi model nilai wajar adalah
volatilitas pendapatan yang berlebihan. Dalam model akuntansi nilai wajar
pendapatan hanyalah perubahan nilai bersih aset dan kewajiban. Karena aset atau
liabilitas biasanya besar dalam kaitannya dengan pendapatan dan karena nilai
wajar dapat berubah secara signifikan sepanjang waktu, perubahan wajar nilai-
nilai aset dapat menyebabkan pendapatan yang dilaporkan menjadi sangat tidak
stabil. Sebagian besar volatilitas ini lebih disebabkan oleh perubahan nilai wajar
aset dan liabilitas daripada perubahan dalam profitabilitas yang mendasari operasi
bisnis, begitulah adanya dikhawatirkan pendapatan akan menjadi kurang berguna
untuk analisis

8. Jelaskan kebutuhan dan teknik analisis akuntansi.


Kebutuhan : kebutuhan akan analisis akuntansi muncul karena 2 alasan, yaitu :
1) Akuntansi akrual memperbaiki akuntansi kas dengan mencerminkan aktivitas
bisnis secara lebih tepat waktu. Tetapi, akuntansi akrual menghasilkan beberapa
distorsi (penyimpangan) akuntansi yang perlu diidentifikasi & disesuaikan
sehingga informasi akuntansi lebih mencerminkan aktivitas bisnis.
2) Laporan keuangan disiapkan untuk berbagai pengguna dan kebutuhan informasi.
Artinya informasi akuntansi memerlukan penyesuaian agar memenuhi tujuan
analisis dari pengguna tertentu.

Teknik :
Analisis akuntansi melibatkan beberapa proses dan tugas yang saling terkait, yaitu:
1. Mengevaluasi Kualitas Pendapatan
Kualitas laba memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda. Banyak analis
yang mengartikan kualitas laba sebagai tingkat konservatisme yang diadopsi oleh
perusahaan diharapkan punya kualitas laba yang lebih tinggi rasio harga pada
pendapatan yang lebih tinggi daripada rasio dengan kualitas pendapatan yang
lebih rendah. Definisi kualitas laba adalah dalam istilah distorsi akuntansi dimana
perusahaan memiliki nilai tinggi kualitas laba jika informasi laporan keuangan
secara akurat menggambarkan kegiatan bisnisnya. Apa pun definisinya,
mengevaluasi kualitas laba merupakan tugas penting analisis akuntansi.
Langkah-langkah dalam Mengevaluasi Kualitas Laba adalah :
1) Identifikasi dan nilai kebijakan akuntansi utama. Langkah yang sangat
penting yaitu mengevaluasi kualitas laba dengan mengidentifikasi
kebijakan akuntansi utama yang diadopsi oleh perusahaan. Apakah
kebijakan tersebut masuk akal atau agresif? Apakah seperangkat kebijakan
yang diadopsi konsisten dengan norma industri? Apa dampak kebijakan
akuntansi terhadap yang dilaporkan angka dalam laporan keuangan?
2) Evaluasi tingkat fleksibilitas akuntansi. Penting untuk memberikan
penilaian sejauh mana fleksibilitas yang tersedia dalam menyusun laporan
keuangan. Luasnya akuntansi fleksibilitas lebih besar di beberapa industri
daripada yang lain.
3) Tentukan strategi pelaporan. Identifikasi strategi akuntansi yang
diadopsi oleh perusahaan. Apakah perusahaan mengadopsi praktik
pelaporan yang agresif? Apakah itu perusahaan memiliki laporan audit
yang bersih? Apakah ada riwayat masalah akuntansi? Apakah manajemen
memiliki reputasi untuk integritas, atau mereka dikenal sering melakukan
pemotongan sudut? Penting juga untuk memeriksa insentif untuk
manajemen laba dan mencari pola konsisten yang menunjukkannya.
Analis perlu mengevaluasi kualitas pengungkapan perusahaan. Sedangkan
pengungkapan bukanlah pengganti kualitas yang baik laporan keuangan,
pengungkapan yang akan datang dan terperinci dapat mengurangi
kelemahan dalam laporan keuangan.
4) Identifikasi dan nilai bendera merah. Salah satu langkah yang berguna
dalam mengevaluasi kualitas laba adalah dengan berwaspada terhadap
bendera merah. Bendera merah adalah item yang mengingatkan analis
untuk kemungkinan lebih masalah serius. Beberapa contoh bendera merah
adalah:
a. Kinerja keuangan yang buruk : perusahaan yang putus asa cenderung
mengalami kesulitan.
b. Penghasilan yang dilaporkan secara konsisten lebih tinggi dari arus
kas operasi.
c. Penghasilan sebelum pajak dilaporkan secara konsisten lebih tinggi
daripada penghasilan kena pajak.
d. Laporan audit yang memenuhi syarat.
e. Pengunduran diri auditor atau perubahan auditor non-rutin.
f. Perubahan pada kebijakan akuntansi tidak dapat dijelaskan / sering.
g. Peningkatan mendadak dalam persediaan dibandingkan dengan
penjualan.
h. Penggunaan mekanisme hanya untuk menghindari aturan akuntansi,
contohnya : sekuritisasi piutang dan sewa operasi

2. Penyesuaian laporan keuangan


Tugas terakhir dan paling terlibat dalam analisis akuntansi adalah membuat
penyesuaian yang tepat terhadap laporan keuangan, terutama laporan laba rugi
dan neraca. Kebutuhan untuk penyesuaian ini muncul karena distorsi dalam angka
yang dilaporkan dan karena tujuan analisis yang spesifik. Beberapa penyesuaian
umum atas laporan keuangan adalah:
a. Kapitalisasi sewa operasi jangka panjang, dengan penyesuaian pada kedua
saldo
b. lembar dan laporan laba rugi.
c. Pengakuan biaya ESO untuk penentuan pendapatan.
d. Penyesuaian untuk biaya 1 kali contohnya penurunan nilai aset & biaya
restrukturisasi.
e. Pengakuan status ekonomi (didanai) pensiun dan pensiun lainnya
f. rencana manfaat di neraca.
g. Penghapusan dampak kewajiban dan aset pajak tangguhan tertentu dari
neraca keuangan.
9. Menganalisis dan mengukur kualitas laba dan determinannya (Lampiran 2A).
Pengakuan & pengukuran pendapatan melibatkan estimasi serta interpretasi transaksi
bisnis serta peristiwa. Analisis pendapatan, sebelumnya menekankan bahwa laba
akuntansi bukanlah jumlah yang unik tetapi tergantung pada asumsi yang digunakan dan
prinsip yang diterapkan.
Akuntansi akrual terdiri dari penyesuaian arus kas untuk mencerminkan konsep yang
diterima secara universal: pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan. Apa
yang harus di fokuskan di dalam suatu analisis kita adalah asumsi dan prinsip yang
diterapkan, dan penyesuaian yang sesuai untuk kami tujuan analisis. Kita harus
menggunakan informasi dalam akrual untuk keunggulan kompetitif kita dan untuk
membantu kita lebih memahami kinerja perusahaan saat ini dan di masa depan. Kita juga
harus menyadari risiko akuntansi dan audit untuk mengandalkan pendapatan. Perbaikan
baik dalam akuntansi dan audit telah menurunkan kejadian kecurangan dan kesalahan
interpretasi dalam laporan keuangan. Namun demikian, penipuan manajemen dan
kesalahan representasi masih jauh dari dihilangkan, dan kegagalan audit memang terjadi.
Analisis harus selalu mengevaluasi risiko akuntansi dan audit, termasuk karakter dan
kecenderungan manajemen, dalam menilai laba.
Mengukur kualitas laba muncul dari kebutuhan untuk membandingkan pendapatan
perusahaan yang berbeda dan keinginan untuk mengenali perbedaan kualitas untuk tujuan
penilaian.
Tiga faktor yang diidentifikasi sebagai penentu kualitas laba dan beberapa contoh
penilaian mereka adalah :
1. Prinsip - prinsip akuntansi
Salah satu penentu kualitas laba adalah kebijaksanaan manajemen dalam memilih
prinsip akuntansi yang diterima. Kebijaksanaan ini bisa menjadi agresif (optimis)
atau konservatif. Kualitas pendapatan yang ditentukan secara konservatif
dianggap lebih tinggi karena mereka cenderung tidak melebih-lebihkan arus dan
ekspektasi kinerja masa depan dibandingkan dengan yang ditentukan secara
agresif. Konservatisme mengurangi kemungkinan penghasilan berlebihan dan
perubahan retrospektif. Namun, konservatisme berlebihan, sekaligus memberikan
kontribusi sementara untuk kualitas laba, mengurangi keandalan dan relevansi
laba jangka panjang. Meneliti prinsip akuntansi yang dipilih dapat memberikan
petunjuk kecenderungan dan sikap manajemen.
2. Aplikasi akuntansi
Penentu terhadap kualitas laba merupakan kebijaksanaan kepada manajemen pada
penerapan prinsip akuntansi yang berlaku. Manajemen memiliki kebijaksanaan
atas jumlah pendapatan melalui penerapan akuntansi mereka .Prinsip-prinsip yang
menentukan pendapatan dan beban. Pengeluaran diskresioner seperti periklanan,
pemasaran, perbaikan, pemeliharaan, penelitian, dan pengembangan dapat diatur
waktunya untuk mengelola tingkat pendapatan (atau kerugian) yang dilaporkan.
Penghasilan mencerminkan waktu elemen yang tidak terkait dengan operasi atau
kondisi bisnis dapat mengurangi pendapatan kualitas. Tugas dari analisis adalah
untuk mengidentifikasi implikasi dari manajemen penerapan akuntansi dan
menilai motivasinya.
3. Resiko bisnis
Penentu ke-3 kualitas laba yaitu hubungan antara pendapatan & risiko bisnis. Ini
mencakup pengaruh siklus dan bisnis lainnya kekuatan pada tingkat pendapatan,
stabilitas, sumber, dan variabilitas.
Assignment - Chapter 2. Financial Reporting and Analysis

2.2 Mengapa pengumuman laba dibuat sebelum rilis laporan keuangan? Informasi apa
yang dikandungnya dan apa bedanya dengan laporan keuangan?
Sebelum perusahaan mempublikasikan laporan keuangan triwulanan dan tahunan,
perusahaan biasanya akan merilis informasi ringkasan utama terlebih dahulu kepada publik
melalui pengumuman laba atau earnings announcement. Pengumuman laba ini tersedia bagi
para traders di bursa saham. Alasan perusahaan mengumumkan laba lebih awal adalah
untuk menghindari reaksi negatif yang berlebihan dalam perubahan harga saham ketika
perusahaan mengumumkan laba yang buruk.
Pengumuman laba menyediakan informasi ringkasan utama tentang posisi dan
kinerja perusahaan untuk periode triwulanan dan tahunan, sedangkan laporan keuangan
memberikan informasi terperinci yang berguna dalam analisis. Informasi rinci dalam
laporan keuangan dapat dianalisis untuk memberikan wawasan tentang kinerja perusahaan
dan prospek masa depan yang tidak tersedia dari informasi ringkasan dalam pengumuman
laba.

2.9 Jelaskan sumber informasi alternatif di luar laporan keuangan yang tersedia untuk
investor dan kreditor!
Laporan keuangan bukan satu-satunya sumber informasi tentang perusahaan yang
tersedia bagi pihak yang berkepentingan di luar organisasi. Sumber-sumber alternatif dalam
memperoleh informasi adalah sebagai berikut.
1. Informasi ekonomi, industri, dan perusahaan.
Investor menggunakan informasi ekonomi dan industri untuk memperbarui
prakiraan perusahaan. Contoh berita ekonomi makro yang mempengaruhi pasar
saham antara lain data pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, tingkat suku bunga,
dan pertukaran mata uang. Investor juga menanggapi berita industri seperti
perubahan harga komoditas, data penjualan industri, perubahan posisi kompetitif,
dan regulasi pemerintah. Kemudian, informasi spesifik perusahaan yang ikut
mempengaruhi perilaku pengguna laporan keuangan adalah divestasi, berita
akuisisi, perubahan manajemen, dan perubahan auditor.
2. Pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh manajemen
Beberapa motivasi manajemen untuk melakukan pengungkapan sukarela yakni:
● Kewajiban hukum
Pengungkapan sukarela berita penting, terutama yang bersifat merugikan,
memiliki kemungkinan lebih rendah untuk dituntut oleh investor.
● Penyesuaian ekspektasi
Manajer memiliki insentif untuk mengungkapkan informasi jika mereka
yakin ekspektasi pasar cukup berbeda dari ekspektasi mereka sendiri.
● Pemberian sinyal
Manajer mengungkapkan kabar baik untuk menaikkan harga saham
perusahaan.
● Mengelola ekspektasi
Manajer mengelola ekspektasi pasar atas kinerja perusahaan sehingga
mereka dapat secara terus-menerus mengalahkan ekspektasi pasar.
3. Informasi dari analis
Analis tidak terlibat langsung dalam pengambilan keputusan investasi dan kredit.
Sebaliknya, mereka bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna untuk
keputusan tersebut. Keluaran atau produk mereka adalah prakiraan, rekomendasi,
dan laporan penelitian. Analis menciptakan nilai dengan memproses dan
mensintesis informasi mentah dan beragam tentang perusahaan kemudian
mengubahnya dalam bentuk yang berguna untuk keputusan bisnis.

2.13 Apa itu dua jenis konservatisme? Jenis konservatisme manakah yang lebih berguna
untuk analisis?
1. Konservatisme tak bersyarat (unconditional conservatism)
Bentuk akuntansi konservatif yang diterapkan secara konsisten. Hal ini mengarah kepada
nilai aset yang lebih rendah secara terus-menerus. Salah satu contoh konservatisme tak
bersyarat adalah akuntansi untuk penelitian dan pengembangan (R&D). Pengeluaran
untuk aktivitas R&D dihapuskan ketika sudah terjadi, meskipun hal itu mempunyai
potensi ekonomis. Oleh sebab itu, nilai aset bersih dari perusahaan yang melakukan
penelitian dan pengembangan (R&D) secara intensif akan selalu lebih rendah
(understated).
2. Konservatisme bersyarat (Conditional Conservatism)
Mengacu kepada pernyataan bahwa “semua kerugian diakui secepatnya, tetapi
keuntungan hanya diakui saat benar-benar terjadi”. Contoh konservatisme bersyarat
adalah menurunkan nilai aset seperti plant, property, dan equipment atau goodwill
apabila nilainya mengalami penurunan secara ekonomis, yang mana pengurangan arus
kas di masa depan adalah potensial. Di sisi lain, ketika potensi arus kas meningkat di
masa depan, maka akuntan tidak dapat serta merta menaikkan nilai aset karena laporan
keuangan hanya mencerminkan kenaikan potensi arus kas selama periode secara perlahan
dan saat arus kas benar-benar terealisasi.

Dari dua jenis konservatisme di atas, konservatisme tanpa syarat lebih berguna bagi
seorang analis terutama analis kredit karena konservatisme tersebut memberikan
informasi yang tepat waktu tentang perubahan yang merugikan di situasi ekonomi dasar
perusahaan.

2.15 Jelaskan setidaknya empat batasan utama informasi laporan keuangan.


1. Ketepatan waktu
Laporan keuangan disusun sesering setiap kuartal dan biasanya baru dipublikasikan tiga
hingga enam minggu setelah akhir kuartal. Hal ini menyebabkan laporan keuangan
kurang relevan karena tidak disajikan tepat waktu. Relevansi tidak mungkin dicapai tanpa
ketepatan waktu. Informasi yang tepat waktu sangat penting dalam membantu pemangku
kepentingan untuk mengambil keputusan.
2. Frekuensi
Informasi laporan keuangan dibuat secara berkala, yang mana keterbatasannya yaitu
adanya revisi yang dilakukan secara terus menerus, yang dapat mengakibatkan
penyampaian informasi laporan keuangan yang kurang efisien.
3. Orientasi ke masa depan
Laporan keuangan berisi informasi yang kurang memberikan prakiraan atau ramalan
mengenai masa depan jika dibandingkan dengan informasi yang diperoleh dari analis.
Terlebih, akuntansi berbasis biaya historis (dan konservatisme) biasanya menghasilkan
kelambanan pengakuan. Contohnya adalah pengakuan kontrak jangka panjang di mana
menurut akuntansi hanya boleh diakui jika produk atau jasa sudah diberikan.
4. Penyusunan laporan keuangan
Keterbatasan berikutnya adalah dari segi penyusunan laporan keuangan yang mana
penyusunan tersebut sering menggunakan istilah-istilah teknis sehingga menuntut para
pemakai laporan untuk memahami bahasa teknis yang digunakan.

2.20 Jelaskan mengapa ukuran kinerja arus kas kurang berguna dibandingkan
pengukuran berbasis akrual.
Hal tersebut dikarenakan aarena adanya berbagai pengukuran dalam akuntansi
yang sebenarnya didasarkan pada arus kas, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar.
Informasi pada analisis laporan arus kas memuat:
1) Forecasting kondisi arus kas masa depan.
2) Kualitas laba dan kecakapan mempertahankan operasi di masa yang akan datang.
3) Situasi keuangan perusahaan secara komprehensif baik dilihat dari kondisi
likuiditas, solvabilitas, fleksibilitas, sufficiency dan efficiency perusahaan.
Seperti yang telah diuraikan diatas, net income dapat dijadikan indikator kemampuan
membayar dividen. Namun pada kenyataannya, proses pembayaran dividen tidaklah
semudah yang dibayangkan, karena arus kas perusahaan harus turut diperhitungkan.
Sedangkan pengukuran berbasis akrual merupakan suatu dasar akuntansi dimana transaksi
ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada
saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa melihat waktu kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual, terjadinya arus sumber daya sesuai dengan
saat waktu pencatatan, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling menyeluruh
karena semua arus sumber daya dicatat.
Saat akrual dilakukan untuk mencerminkan berlangsungnya inti transaksi atau kejadian,
maka nilai lebih yang didapat dari penerapan akrual adalah digambarkannya informasi
operasi atau kegiatan. Dalam bidang komersial, gambaran perkembangan operasi
dituangkan dalam Laporan Laba Rugi. Pada akuntansi pemerintah, laporan semacam ini
diwujudkan dalam bentuk Laporan Aktivitas atau Laporan Operasional atau Laporan
Surplus/Defisit.
2.21 Faktor apa yang meningkatkan keunggulan akuntansi akrual dibandingkan akuntansi
kas? Jelaskan
Berbagai faktor yang menimbulkan akuntansi akrual lebih unggul daripada
akuntansi kas adalah:
1. Beban diakui ketika terjadi transaksi, sehingga informasi yang diberikan lebih
kredibel
2. Dimanfaatkan untuk melakukan pengukuran aset, kewajiban dan ekuitas dana.
3. Pendapatan diakui saat terjadi transaksi, sehingga timbul keandalan dan kredibilitas
informasi meskipun kas belum diterima.
4. Piutang tak tertagih akan dihitung dalam kondisi estimasi piutang tak tertagih, tidak
akan dihapus secara langsung.
5. Banyak digunakan oleh berbagai perusahaan besar. Hal ini sesuai dengan Ketentuan
Standar Akuntansi Keuangan yang mewajibkan suatu perusahaan untuk
menggunakan basis akrual.
6. Laporan keuangan mampu dijadikan sebagai acuan manajemen untuk menetapkan
kebijakan perusahaan selanjutnya
7. Setiap penerimaan dan pengeluaran akan dicatat ke dalam tiap-tiap akun sesuai
dengan transaksi yang berlangsung.
8. Adanya kenaikan pendapatan perusahaan yang disebabkan oleh kas yang belum
diterima sehingga diakui sebagai pendapatan.
9. Adanya penyusunan pencadangan bagi kas yang tidak tertagih, sehingga mampu
meminimalkan risiko kerugian.

2.24 Definisikan laba. Bedakan laba dari arus kas.


Laba (income/ earnings/ profit) merupakan ikhtisar hasil bersih aktivitas operasi
usaha dalam periode tertentu yang disajikan dalam istilah keuangan untuk menunjukkan
profitabilitas perusahaan. Laba menggambarkan pengembalian kepada pemegang ekuitas
untuk periode terkait, sementara pos-pos dalam laporan merinci bagaimana laba diperoleh.
Laba merupakan estimasi atas peningkatan (atau penurunan) ekuitas sebelum distribusi dan
kontribusi dari pemegang ekuitas. Laba bertugas untuk menyediakan, baik pengukuran
perubahan kekayaan pemegang saham selama periode maupun memperkirakan laba usaha
sekarang, yaitu sampai sejauh mana perusahaan mampu menutupi biaya operasi dan
menghasilkan pengembalian kepada pemegang sahamnya. Perannya yang kedua yakni
sebagai indikator profitabilitas perusahaan, sangat penting bagi seorang analis, karena
membantu dalam memperkirakan potensi laba di masa depan.
Perbedaan antara laba dengan arus kas yaitu pada laporan arus kas terdapat secara
rinci mengenai pengeluaran maupun pemasukan kas sehingga meminimalisasi terjadinya
penyimpangan keuangan selain itu dapat memberikan informasi yang cukup bagi investor
untuk memutuskan sebelum menginvestasikan dananya. Karena akuntansi akrual
menghasilkan angka yang berbeda dari akuntansi arus kas, dan kita mengetahui bahwa arus
kas penting dalam pengambilan keputusan, maka diperlukan pelaporan atas kas masuk dan
kas keluar.

2.25 Apa saja dua konsep ekonomi dasar pendapatan? Penerapan apa yang mereka miliki
untuk analisis?
Laba merupakan ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang
dinyatakan dalam satuan moneter. Konsep laba dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Konsep Laba Ekonomi
Konsep ini mendefinisikan laba sebagai peningkatan kekayaan seorang investor dari
hasil penanaman modalnya, setelah dikurangi seluruh biaya yang berkaitan dengan
penanaman modal tersebut.

b. Konsep Laba Akuntansi


Laba akuntansi ditentukan dari konsep akuntansi akrual. Laba menurut akuntansi adalah
perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang muncul dari transaksi pada periode
tertentu dihadapkan dengan berbagai biaya yang dibayarkan pada periode tersebut. Laba
akuntansi juga diartikan sebagai hasil dalam pelaporan keuangan yang mencakup
standar akuntansi, mekanisme pengaturan, dan intensif manajer Laba diatur oleh aturan
akuntansi yang beberapa diantaranya memiliki aturan , sedangkan yang lainnya tidak.
Aturan ini seringkali membutuhkan estimasi yang memungkinkan adanya perlakuan
berbeda untuk transaksi yang sama.

Implikasi Analisis
Penting untuk memastikan tujuan analisis adalah untuk mencari laba ekonomi atau laba
permanen suatu perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa proses penyesuaian :
➢ Penyesuaian Laba Permanen
Laba permanen merupakan kemampuan menghasilkan laba yang berkelanjutan. Pada
penyesuaian ini, analis perlu menetapkan komponen permanen dari laba periode berjalan
dengan mengidentifikasi serta mengeluarkan komponen sementara dari laba akuntansi.
➢ Penyesuaian Laba Ekonomi
Salah satu cara dalam mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung
perubahan kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik. Dalam
membuat penyesuaian untuk memperoleh laba ekonomi, kita harus menyadari bahwa
angka yang tertulis tidak benar-benar dapat mempresentasikan laba ekonomi karena
adanya perubahan nilai aset tetap yang sebelumnya dicatat dengan harga perolehan.
➢ Penyesuaian Laba Operasi
Laba Operasi termasuk dalam komponen pendapatan dan beban yang relevan dengan
kegiatan operasional perusahaan tanpa menghiraukan komponen tersebut permanen
(berkelanjutan) ataupun sementara.

2.28 Laba akuntansi memiliki elemen laba tetap dan laba ekonomi. Jelaskan maksud
pernyataan ini.
Laba ekonomi merupakan pengukuran perubahan nilai sedangkan laba permanen
proporsional terhadap nilai itu sendiri. Laba ekonomi umumnya diperoleh dengan cara arus
kas ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya
digambarkan dengan perubahan nilai pasar aset usaha bersih sehingga harus diadopsi
pendekatan yang mencantumkan semua komponen, baik secara berulang maupun tidak
berulang. Salah satu cara untuk memperoleh laba ekonomi yaitu dengan melakukan
perhitungan terhadap perubahan kekayaan pemegang saham yang bersumber dari bukan
pemilik, yang juga berarti dengan cara memasukkan semua bagian yang berkaitan dengan
perubahan kekayaan bersih pemegang saham. Pada pembentukan penyesuaian untuk
memperoleh laba ekonomi, perlu diingat bahwa angka tersebut tidak betul-betul
mencerminkan laba ekonomi karena tidak dapat menentukan perubahan nilai aset tetap
yang sebelumnya dicatat dengan harga perolehan. Laba ekonomi berperan ketika tujuan
analisis adalah menentukan tingkat pengembalian yang akurat kepada pemegang saham
dalam periode tertentu.

Sedangkan Laba permanen merupakan hasil perhitungan rata-rata stabil yang dapat
diperoleh perusahaan sepanjang umurnya, dengan keadaan usaha saat ini. Komponen
permanen dari laba periode berjalan perlu ditentukan dengan mengidentifikasi serta
mengeluarkan komponen sementara dari laba akuntansi. Untuk menampilkan laba
permanen, laba inti perusahaan harus mencerminkan kekuatan laba jangka panjang
perusahaan. Oleh sebab itu, laba permanen secara konseptual mirip dengan laba yang
berkelanjutan yang merupakan konsep penting bagi analisis penilaian ekuitas maupun
analisis kredit.

2.29 Bedakan antara komponen permanen dan komponen transitori dari laba. Berikan
masing-masing contoh, dan diskusikan bagaimana setiap komponen mempengaruhi
analisis.
➔ Komponen permanen dari laba yaitu komponen dari seluruh pendapatan (laba akuntansi)
diharapkan akan terjadi / bertahan secara berulang (tanpa batas waktu), atau dengan kata
lain yaitu kemampuan menghasilkan laba yang berkelanjutan.
Contoh:
Komponen pendapatan dan harga pokok penjualan.

➔ Komponen transitori dari laba yaitu seluruh pendapatan (laba akuntansi) yang tidak
berulang (sementara) serta tidak diharapkan untuk terjadi lagi. Biasanya terjadi hanya
(laba yang diperoleh) satu kali (one-time event).
Contoh:
Keuntungan/Kerugian satu kali pada penjualan aset operasi.
2.32 Penyesuaian apa yang perlu Anda lakukan pada laba bersih untuk menentukan laba
ekonomi?
Penyesuaian laba akuntansi untuk menentukan laba ekonomi perlu diadopsi
pendekatan yang memasukkan semua komponen, baik berulang maupun tak berulang salah
satu cara dalam mendapatkan laba ekonomi adalah dengan menghitung perubahan
kekayaan pemegang saham yang berasal dari sumber bukan pemilik; yang dapat berarti,
dengan cara memasukkan semua hal yang menyangkut perubahan kekayaan bersih
pemegang saham. Dalam membuat penyesuaian untuk memperoleh laba ekonomi, kita
harus menyadari bahwa angka tersebut tidak benar-benar merepresentasikan laba ekonomi
karena kita tidak dapat menentukan perubahan nilai aktiva tetap yang sebelumnya dicatat
dengan harga perolehan. Lebih sulit lagi untuk menjustifikasi kebutuhan untuk membuat
penyesuaian dalam rangka menentukan laba ekonomi daripada menentukan laba permanen.
Bagaimanapun, laba ekonomi memberikan pengukuran komprehensif dalam perubahan
kekayaan pemegang saham, sehingga berguna sebagai indicator final dari kinerja ekonomi
selama periode.

2.33 Jelaskan bagaimana prinsip akuntansi dapat menciptakan perbedaan antara


informasi laporan keuangan dan realitas ekonomi dalam kasus tertentu.
Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah ketentuan yang dipahami dan ditaati
oleh pembuat standar akuntansi dalam menyusun standar, penyelenggara akuntansi dan
pelaporan keuangan dalam melakukan kegiatannya, serta pengguna laporan keuangan
dalam memahami laporan keuangan yang disajikan.
Prinsip akuntansi bukan merupakan kebenaran yang hakiki dalam bidang akuntansi, karena
pada hakikatnya akuntansi selalu berkembang dan selalu berubah sesuai dengan
perkembangan dan perubahan nilai-nilai yang terjadi di masyarakat.
Laporan keuangan merupakan sumber utama informasi bagi investor. Untuk itu, standar
akuntansi yang berbasis prinsip harus menghasilkan laporan keuangan yang menyajikan
dengan sebenarnya konsekuensi ekonomis setiap transaksi, realitas ekonomi saldo yang
disajikan dan realitas ekonomi bisnis secara keseluruhan. Dengan kata lain, laporan
keuangan harus menyajikan dengan sebenarnya, mencerminkan substansi ekonomi,
memberikan penyajian yang benar dan wajar, dan menyajikan dengan wajar. Penyajian
dengan sebenarnya ini menunjukkan gambaran tentang hasil atau realitas ekonomi. Standar
berbasis prinsip harus memberikan keyakinan kepada investor bahwa laporan keuangan
yang diterbitkan menunjukkan dengan sebenarnya kinerja dan posisi perusahaan.

2.37 Nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar, bukan pengukuran spesifik entitas.
Jelaskan dengan contoh.
Maksud dari nilai wajar merupakan pengukuran berdasarkan pasar dan bukan
pengukuran spesifik perusahaan yaitu karena nilai wajar digunakan untuk tujuan spesifik
suatu perusahaan yang bersangkutan, maka nilai wajar dari suatu aktiva atau aset harus
mencerminkan berapa harga yang akan dibayar oleh para pelaku pasar yang bersangkutan
terhadap suatu barang yang diinginkannya, Contohnya yaitu PT X yang merupakan
perusahaan dagang yang bergerak di bidang perumahan tipe A. PT X dinilai memiliki
prospek kerja yang sangat baik sehingga nilai sekarang dari arus kas masa depan yang
dihasilkan dari penjualan rumah tipe A diperkirakan sebesar Rp 750.000,00. Namun, nilai
pasar dari penjualan rumah tipe A ini hanya Rp 600.000,00 dan bukan Rp 750.000,00 yang
merupakan nilai spesifik perusahaan tersebut.

2.40 Jelaskan tiga pendekatan penilaian dasar untuk memperkirakan nilai wajar.
Hubungkan pendekatan penilaian dengan hierarki input.
1. Pendekatan Pasar
Pendekatan pasar mengestimasi nilai wajar menggunakan harga dari transaksi actual
pasar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan terkadang, harga pasar perlu
diubah sedemikian rupa (dengan cara tertentu) di dalam menentukan nilai wajar.
Pendekatan Pasar ini dapat berlaku (diaplikasikan) untuk sebagian besar input di tingkat1
dan tingkat 2 pada hirarki input.
2. Pendekatan Laba
Pendekatan laba mengukur nilai wajar dengan mendiskontokan perkiraan arus kas (atau
laba) masa depan dimasa sekarang. Perkiraan pasar saat ini, perlu digunakan sejauh
mungkin untuk menentukan nilai diskonto ini. Contoh pendekatan ini yaitu pada
penilaian untuk asset tak berwujud yang berdasarkan perkiraan potensi arus kas atau
menggunakan teknik harga opsi (model Black-Scholes) dalam menilai opsi saham
pegawai. Pada hirarki input nilai wajar, pendekatan laba diterapkan untuk input tingkat 3.
3. Pendekatan Biaya
Pendekatan biaya berguna untuk menentukan biaya penggantian asset periode berjalan,
yaitu menentukan biaya penggantian kapasitas yang tersisa dari suatu asset. Pada
pendekatan biaya, nilai wajar ditentukan sebagai biaya saat ini (periode berjalan) bagi
pelaku pasar (pembeli) untuk memperoleh dan membentuk asset pengganti dengan
utilitas yang sebanding, serta telah mengalami kemajuan teknologi, dan penyesuaian atas
kerusakan karena pemakaian & telah usang. Pada hirarki input nilai wajar, pendekatan
biaya dapat diterapkan untuk input tingkat 3.

2.42 Menurut Anda apakah model biaya historis atau model nilai wajar menghasilkan
informasi akuntansi yang lebih (a) relevan dan (b) dapat diandalkan? Berikan pendapat
Anda.
Biaya historis merupakan nilai dari transaksi akrual yang telah terjadi dimasa lalu,
sehingga akuntansi biaya historis juga mengacu pada akuntansi berbasis transaksi.
Keuntungan akuntansi biaya historis adalah bahwa nilai aset yang ditentukan dari tawar-
menawar dengan ketentuan yang wajar biasanya adil dan objektif. Akan tetapi, saat nilai
aset berubah, aset yang tetap dicatat sebesar biaya historisnya akan menyebabkan
menurunnya kualitas informasi dalam laporan keuangan, khususnya laporan posisi
keuangan, karena tidak dapat mencerminkan nilai sesungguhnya. Sedangkan nilai wajar
merupakan estimasi nilai ekonomis terkini dari aset atau liabilitas.
Menurut kami model nilai wajar menghasilkan akuntansi yang lebih relevan dan andal
dibandingkan model biaya historis karena nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat
dipertukarkan atau suatu kewajiban dapat diselesaikan antara pihak yang memahami dan
berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
Dengan model biaya historis, nilai aset dan kewajiban sangat bergantung pada
transaksi aktual perusahaan dimasa lalu, model ini tidak mencerminkan kondisi ekonomi
sekarang. Sebaliknya, dengan model nilai wajar, jumlah aset dan kewajiban ditentukan
dengan harga pasar paling akhir, dengan asumsi pasar, penilaian tidak didasarkan pada
transaksi aktual.
Penilaian model biaya historis terutama ditentukan dengan biaya yang dikeluarkan
perusahaan, sementara dengan model nilai wajar didasarkan atas harga pasar. Dengan
model nilai wajar, laba ditentukan cukup dengan cara menghitung perubahan nilai wajar
antara aset dan liabilitas, sedangkan dengan model biaya historis laba ditentukan dengan
mengaitkan antara biaya dengan pendapatan yang diakuinya , yang harus direalisasi dan
diperoleh.

2.44 Jelaskan bagaimana estimasi dan pertimbangan para penyusun laporan keuangan
dapat menciptakan perbedaan antara informasi laporan keuangan dan realitas ekonomi.
Akuntansi akrual membutuhkan prakiraan dan estimasi lain tentang konsekuensi arus kas
masa depan. Penggunaan estimasi ini meningkatkan kemampuan angka akuntansi untuk
mencerminkan transaksi bisnis secara tepat waktu. Namun, estimasi ini menghasilkan
kesalahan yang dapat mengganggu relevansi angka akuntansi akrual. Contohnya saja pada
transaksi penjualan secara kredit. Setiap kali barang atau jasa dijual secara kredit, terdapat
kemungkinan piutang akan gagal terbayar. Ada dua pendekatan untuk menghadapi
ketidakpastian ini. Salah satu pendekatannya adalah dengan mengadopsi akuntansi kas
yang mencatat pendapatan hanya ketika kas diterima dari pelanggan. Pendekatan lain yakni
menggunakan akuntansi akrual di mana penjualan kredit dicatat sebagai pendapatan saat
diperoleh dan kemudian membuat penyisihan untuk kredit macet berdasarkan riwayat
penagihan, peringkat kredit pelanggan, dan fakta lainnya. Meskipun akuntansi akrual lebih
relevan, akuntansi akrual dapat mengalami distorsi dari kesalahan dalam estimasi kredit
macet.

2.50 Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen laba dan insentif yang dimiliki
manajer untuk terlibat dalam manajemen laba.
Manajemen laba adalah tindakan yang dipilih manajer untuk menaikkan atau menurunkan
laba perusahaan, di mana laporan tersebut akan dilaporkan kepada suatu unit yang memiliki
kepentingan terkait dengan laporan tersebut, baik itu dalam pengambilan keputusan atau
dalam hal lain. Tindakan ini merupakan tanggung jawab manajer, tanpa menimbulkan
peningkatan atau penurunan profitabilitas ekonomi untuk jangka panjang. Dalam
manajemen laba tindakan yang bisa dipilih terkait metode dan prosedur akuntansi yang
digunakan.
Manajemen laba dilakukan oleh manajemen perusahaan karena beberapa faktor yang
melatarbelakanginya yaitu untuk memperoleh keuntungan, di mana dengan melakukan
manipulasi jumlah laba yang diperoleh perusahaan yang digunakan para pemangku
kepentingan atau stakeholders sebagai acuan dalam memberikan penilaian perusahaan dan
akan mengubah keputusan yang yang diambil. Hal ini membuat penilaian yang diberikan
stakeholders kurang tepat dengan keadaan yang sebenarnya dan keputusan yang diambil
tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan stakeholders karena dasar dalam pengambilan
keputusan tersebut tidak tepat.

2.52 Jelaskan bagaimana konsep dan standar akuntansi tunduk pada pengaruh penilaian
dan insentif individu (termasuk pula laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep
tersebut).
Pernyataan standar akuntansi keuangan merupakan aturan dan pedoman bagi manajemen
dalam menyusun laporan keuangan. Dengan adanya Standar Akuntansi yang baik, laporan
keuangan menjadi lebih berguna, dapat diperbandingkan, tidak menyesatkan dan dapat
menciptakan transparansi bagi perusahaan. Menurut Financial Accounting Standard Board
(FASB) mendefinisikan Standar Akuntansi sebagai berikut:
“Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga
laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih
mudah kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang
dipilih dan dianggap berterima umum.”
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep tersebut, tidak dapat terhindar dari
pengaruh penilaian dan insentif individu karena penilaian dan intensif individu sangat
berhubungan erat dengan penyusunan laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai