Anda di halaman 1dari 16

METODE GRAVITASI DALAM ANALISIS CEKUNGAN HIDROKARBON

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fisika Dasar Kelas Q

DOSEN PEMBIMBING

Agus Bambang Irawan, S.Si.,M.Sc

DISUSUN OLEH

Al Fitrah Nuraini
113200037

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah “Metode Gravitasi Dalam Analisis Cekungan Hidrokarbon” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Fisika Dasar Kelas Q yang dibina oleh Bapak Agus Bambang Irawan S.Si.,M.Sc.

Karena keterbatasan bahan dan informasi dalam penyusunan makalah ini sehingga
hasil ini saya rasakan masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikannya di masa mendatang.

Saya sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa saya harapkan demi
kesempurnaan makalah saya. Semoga karya ilmiah ini dapat membawa pemahaman dan
pengetahuan bagi kita semua mengenai metode gravitasi dalam analisis cekungan
hidrokarbon.

Depok, 7 Februari 2021

Al Fitrah Nuraini

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………….….1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….…1
1.3 Tujuan………………………………………………………….…..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Gravitasi……………………………………………3
2.2 Metode Gravitasi…………………………………………………..4
2.2.1 Akuisisi Data…………………………………………………….5
2.2.2 Pengolahan Data Gravitasi………………………………………6
2.3 Koreksi Dalam Metode Gravitasi………………………………….6
2.3.1 Koreksi Feedback………………………………………………..6
2.3.2 Koreksi Pasang Surut……………………………………………7
2.3.3 Koreksi Tinggi Air….…………………………………………...7
2.3.4 Koreksi Drift…………………………………………………….8
2.3.5 Koreksi Free-Air…...……………………………………………9
2.3.6 Koreksi Bouguer.. ….…………………………………………...9
2.3.7 Koreksi Terrain………………………………………………….9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………….11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….12
ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Minyak dan gas bumi adalah Sumber Daya Alam tak terbarui (Non renewable) .
Mengeksploitasi penggunaan Sumber Daya Alam yang tidak terbarukan secara terus
menerus di darat, menyebabkan cadangan tersebut berkurang. Untuk mengatasi masalah
ini, maka manusia mencari cadangan yang sama dari bawah dasar laut. Oleh karena itu,
pencarian sumber-sumber cadangan minyak baru terus gencar dilakukan, tidak hanya di
darat tetapi juga di laut. Teknologi eksplorasi dan eksploitasi minyak lepas pantai juga
terus dikembangkan untuk mempermudah pencarian, pengeboran, produksi, dan
transportasinya.
Dewasa ini eksplorasi dan eksploitasi lepas pantai di Indonesia telah berkembang di
perairan lepas pantai yang semakin dalam, yaitu di perairan lepas pantai untuk di eksploitasi.
Pengetahuan tentang geologi (termasuk geofisika, geokimia, dan lain-lain) dari sea bad dan
lapisan-lapisan di bawahnya adalah sangat penting sebagai dasar untuk pengembangan
tersebut. Pengetahuan tentang metode yang dipakai untuk mendapatkan pengetahuan
tersebut adalah juga sangat penting. Metode yang penting peranannya adalah metode
geofisika yang meliputi metode gravitasi.
Eksplorasi sumber daya alam di bawah dasar laut dengan metode geofisika
dimaksudkan untuk menyelidiki atau mendapatkan deposit hidrokarbon yang tersembunyi
(minyak, gas, dan sumber mineral lainnya). Prinsip utama metode gravitasi dalam metode
ini adalah mengukur variasi perbedaan gravitasi secara lateral dari suatu daerah observasi di
permukaan bumi dan mengoreksinya dengan pengukuran atau harga gravitasi teoritis
selanjutnya akan dibuat peta anomali gravitasi yang dapat dihubungkan dengan keadaan
struktur geologi di bawah permukaan.

1.2 Rumusan Masalah

1) Bagamaina metode gravitasi dalam analisis cekungan hidrokarbon?


2) Apa saja koreksi-koreksi dalam perhitungan gaya berat?

1
1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui eksplorasi mineral yang ada
di bawah permukaan tanah, terutama yang memiliki kandungan hidrokarbon yang
tinggi.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Gravitasi


Teori mengenai gravitasi dikemukakan oleh Sir Issac Newton (1642-1722) yang
menjelaskan bahwa gaya tarik-menarik antara dua buah partikel sebanding dengan
perkalian massa kedua partikel tersebut dan berbanding terbalik kuadrat jarak antara pusat
keduanya.

Gaya tarik-menarik
antara dua buah benda, harga
konstanta G (universal
gravitational constant)
diperoleh dari hasil percobaan Hensry Cavendish dengan menggunakan torsion balance
pada tahaun 1978. Perhitungan tersebut menghasilkan harga
G sebesar 7,54x104 (cgs unit). Harga G yang dipakai merupakan hasil percobaan Heyl dan
Chrzannowski pada tahun 1942. Dihasilkan pada persamaan

G = 6,673 X 10-8 (gram/cm3)/s


= 6,673 X 10-11 (kg/m3)/s2

Dengan menggunakan hukum newton II yaitu F = m.g

F = m1( ) = m1.g2

F = m2( ) = m2.g1 Dimana :


F = besara gaya tarik menari
(newton) m1 = massa benda 1 (kg) m2
= massa benda 2 (kg) r = jarak antara
m1 dan m2 (meter)

3
g1 = gaya gravitasi akibat massa m1 yang dialami oleh massa m2
g2 = gaya gravitasi akibat massa m1 yang dialami oleh massa m1
Dari persamaan diatas, g1 dan g2 melambangkan percepatan.
Sehingga percepatan bergantung pada massa m partikel tunggal

tersebut pada jarak r dapat ditampilkan pada persamaan g = G

2.2 Metode Gravitasi


Metode gravitasi merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran
variasi medan gravitasi bumi. Metode ini dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah
permukaan berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling.
Metode ini umumnya digunakan dalam eksplorasi minyak untuk menemukan struktur
yang merupakan jebakan minyak (oil trap), dan dikenal sebagai metode awal saat akan
melakukan eksplorasi daerah yang berpotensi hidrokarbon. Meskipun dapat dioperasikan
dalam berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena
kemampuannya dalam membedakan rapat massa sutu material terhadap lingkungan
sekitarnya. Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui. Pengetahuan
tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk perencanaan langkah-langkah
eksplorasi baik itu minyak maupun mineral lainnya.
Metode gravitasi prinsip dasarnya yaitu memanfaatkan variasi nilai densitas yang
terdistribusi kedalam setiap lapisan bumi. Setiap lapisan pasti tersusun atas batuan serta
mineral yang berbeda-beda hal itu menyebabkan pula nilai densitasnya berbeda-beda dan
hal tersebut dapat mempengaruhi variasi medan gravitasi bumi. Sehingga akan terjadi
suatu anomali gravitasi. Parameter yang diukur dalam metode ini yaitu nilai percepatan
gravitasi pada lokasi survey. Adanya anomali gravitasi menandakan bahwa terdapat
perbedaan striuktur lapisan maupun jenis batuan dan mineralnya. Batuan yang memiliki
nilai densitas yang rendah maka nilai porositasnya tinggi. Porositas juga berbanding lurus
dengan permeabilitas. Alat yang digunakan untuk pengukuran pada metode gravitasi
adalah gravimeter

4
Harga gravitasi yang terukur pada alat gravimeter bukan nilai gravitasi asli pada titik
pengukuran tersebut, melainkan total gaya percepatan yang dimiliki oleh suatu titik
akibat berbagai sumber. Beberapa sumber yang mempengaruhi pengukuran gravitasi
antara lain :
• Posisi bumi dalam pergerakan tata surya, terutama bulan dan matahari (pasang
surut)
• Efek topografi
• Perubahan rapat massa di suatu tempat (densitas bawah permukaan)
• Perbedaan ketinggian permukaan bumi (elevasi)
• Perbedaan lintang dipermukaan bumi

Untuk menghindari efek perubahan nilai gravitasi akibat adanya pengaruh yang
tidak dikehendaki, maka dalam perhitungan gravitasi diperlukan adanya koreksi.

2. 2.1Akuisisi Data

Akuisisi data gravitasi dapat dibagi menjadi 2 yaitu pengukuran secara absolut dan relative.

• Pengukuran secara absolut dilakukan dengan mengukur langsung besar medan


gravitasi yang mempengaruhi titik pengukuran.
• Pengukuran secara relative dilakukan dengan membandingkan medan gravitasi pada
satu titik terhadap satu titik acuan.

5
Pengukuran secara relative biasa digunakan dalam penentuan struktur dalam eksplorasi. Hal
yang paling utama yang harus diperhatikan dalam pengukuran relative adalah adanya
looping pengukuran di base. Berikut ini beberapa alat yang digunakan dalam pengukuran
gravitasi relative.
2.2.2 Pengolahan Data Gravitasi

Pengolahan data gravitasi dibagi menjadi 2 yaitu perhitungan gravitasi observasi dan
perhitungan gravitasi teoritis. Berikut merupakan flowchart pengolahan data gravitasi.

Perhitungan gravitasi observasi

 Konversi ke dalam satuan miligal (menggunakan instrument LaCoste Romberg


relative gravimetric). Angka bacaan di alat harus di konversikan ke dalam satuan
mGal.

Dengan :
gukur : nilai gravitasi terukur (mgal)

Vim : Value in miligal pada batas CR

CR : Counter Reading yang diperoleh dari tabel alat

SB : Angka yang terbaca pada alat

FFI : Factor for Interval yang diperoleh dari tabel alat

2.3 Koreksi Dalam Metode Gravitasi

6
Target utama dari metode gravitasi adalah mengukur percepatan gravitasi yang
disebabkan oleh benda anomali bawah permukaan. Akan tetapi, percepatan gravitasi yang
terukur merupakan gravitasi total dari inti hingga kerak bumi. Selain itu nilai tersebut juga
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena itu, perlu dilakukan koreksi atau reduksi pada
data gravitasi untuk mendapatkan gravitasi anomali. Anomali gravitasi biasa disebut
sebagai Complete Bouguer Anomaly.

2.3.1 Koreksi Feedback


Feedback merupakan besar nilai gaya yang telah dikonversikan menjadi satuan alat
yang digunakan agar dapat menghilangkan subjektifitas dalam data tersebut.

Dengan :

gukur : nilai gravitasi terukur (mgal)

FB : feedback (milivolt)

FCF : feedback calibration factor (millivolt per dial turn)

FFI : factor for interval

2.3.2 Koreksi Pasang Surut

Adanya pengaruh dari matahari dan bulan yang memiliki massa yang besar berakibat
pada nilai pengukuran. Pengaruh keduanya dapat mencapai 0.3 mGal.

Dengan :

gTerkoreksiPasut : nilai gukur yang telah terkoreksi pasang surut (mgal)

gukur : nilai gravitasi terukur (mgal)

7
Koreksi Pasut : nilai koreksi pasut (mgal)

2.3.3 Koreksi Tinggi Alat

Koreksi ini dilakukan karena perbedaan antara posisi alat dengan permukaan bumi.
Walaupun perbedaannya kecil, nilai koreksi ini tidak dapat diabaikan dikarenakan
dibutuhkannya data yang akurat dalam metode ini.

Dengan :

gTerkoreksiTA : nilai gukur yang telah terkoreksi tinggi alat (mgal) gTerkoreksiPasut

: nilai gukur yang telah terkoreksi pasut (mgal)

TA : tinggi alat (m)

2.3.4 Koreksi Drift

Koreksi ini dikarenakan adanya efek penambahan panjang pegas akibat kelelahan
dipakai terus menerus. Koreksi ini dilakukan dengan cara melakukan looping pada titik
base.

Dengan :

Ti : waktu pengukuran pada titik ukur

Tawal : waktu pengukuran pada base awal T akhir

: waktu pengukuran pada base akhir g BaseAwal : nilai

8
gukur rata – rata pada base awal (mgal) gBaseAkhir : nilai

gukur rata – rata pada base akhir (mgal)

 Delta g merupakan besar perbedaan nilai gravitasi titik ukur dengan nilai gravitasi
yang titik base ( nilai gravitasi titik base diketahui)

Dengan :

gterkoreksidrift : nilai gravitasi di titik ukur yang telah dikoreksi drift

Greferensi : nilai gravitasi di titik yang gravitasi mutlaknya telah diketahui

2.3.5 Koreksi Free-Air

Koreksi free-air digunakan untuk mengkoreksi topografi lokasi pengukuran terhadap


datum.

Dengan :

gFA : nilai koreksi Free Air h

: ketinggian titik ukur (m)

2.3.6 Koreksi Bouguer

Koreksi Bouguer digunakan untuk mengurangi pengaruhi massa besar yang ada
disekitar titik pengukuran.

9
Dengan :

GABS : nilai Anomali Bouguer Sederhana

p : densitas batuan h

: ketinggian titik ukur (m)

2.3.7 Koreksi Terrain

Koreksi terrain. Koreksi ini dilakukan karena adanya penambahan nilai gravitasi akibat
adanya perbedaan topografi disekitar daerah pengukuran. Koreksi ini berasosiasi dengan
adanya bukit ataupun lembahan yang ada disekitar titik pengukuran. Untuk mendapatkan
nilai koreksi terrain tersebut dapat digunakan diagram Hammer ataupun peta DEM (Digital
Elevation Model).

 Anomaly Bouguer Lengkap (ABL)

Dengan :
gABL : nilai Anomali Bouguer Lengkap
(mgal)
gn : nilai gravitasi lintang (mgal)

gFA : nilai koreksi free air (mgal)

gBS : nilai koreksi Bouguer (mgal)


terrain : nilai koreksi terrain (mgal)

Setelah mendapatkan nilai Anomali Bouguer Lengkap tersebut, lakukan plotting


menggunakan sufer nilai tersebut bersamaan dengan posisi x dan y tiap pengukuran.

10
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya penyelidikan metode gravitasi adalah mencari perbedaan nilai medan
gravitasi dari satu titik ke titik yang lain di suatu tempat yang disebabkan oleh distribusi
massa yang terdapat di bawah permukaan daerah penelitian. Namun data yang diperoleh
di lapangan merupakan hasil kompleks dari kontribusi banyak hal. Perbedaan lintang di
setiap tempat, bentuk topografi bumi yang tidak datar, dan gaya tarik planet lain seperti
matahri dan bulan merupakan hal-hal yang mempengaruhi nilai medan gravitasi yang
disebabkan benda anomali di bawah permukaan yang sebenarnya. Oleh karena itu
dilakukan pengolahan data gravitasi yang bertujuan untuk mereduksi penyebab medan
gravitasi yang tidak berhubungan dengan struktur geologi penyebab anomali.
Semua koreksi gravitasi hingga memperoleh nilai Complete Bouguer
Anomaly dituliskan menggunakan persamaan berikut :

11
DAFTAR PUSTAKA

Telford, W. M. (1990). Applied Geophysics - 2nd ed.


https://geoinfo.nmt.edu/geoscience/projects/astronauts/gravity_method.html

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-30871-4307100084-paper.pdf

Dermawan,Airlangga.2010.Rekonseptualisasi dan Pemrograman Reduksi Data Gravitasi


Serta Pemetaan ke Koordinat Teratur (Gridding) Menggunakan Bahasa Pemrograman
Visual Basic.FMIPA UGM.Yogyakarta

https://media.neliti.com/media/publications/154712-ID-analisis-anomali-gravitasi-
sebagaiacuan.pdf

Blakely, Richard J.,1995. Potential Theory in Gravity and Magnetic Application. New
York :
Cambridge University Press Jurnal Neutrino Vol.4, No.1.

12

Anda mungkin juga menyukai