Anda di halaman 1dari 15

PERIODONTAL SPLINT

Agung Krismariono
Periodontal splint

Alat yang digunakan untuk menstabilkan atau


mengencangkan gigi goyang agar menjadi lebih
stabil (kegoyangan berkurang, bahkan tidak goyang)
 mengembalikan fungsi kunyah
Periodontal splint :
Bukan merupakan satu-satunya metode untuk
mengatasi gigi goyang

Untuk mengatasi gigi goyang


 determinasi penyebab

eliminasi penyebab

kegoyangan gigi akan berkurang/hilang


Tujuan pembuatan splint:
• Mengurangi kegoyangan gigi
• Mendistribusikan kekuatan yang diterima oleh satu
gigi menjadi sekelompok gigi
• Menciptakan suasana yang menguntungkan untuk
perbaikan jaringan
• Menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan
• Mencegah impaksi makanan
Etiologi gigi goyang :
- Penyakit periodontal
- Trauma pada gigi
Klasifikasi kegoyangan gigi ( Miller, 1985) :
0 = fisiologis movement (M)  (0-0,2 mm)
1 = fisiologis < M < 1mm
2 = M > 1 mm  horisontal
3 = M > 1 mm  horisontal + vertikal
PENANGANAN GIGI GOYANG (NON BEDAH)

Goyang derajad 1  minimalisasi inflamasi


 coronoplasty (selective grinding)

Goyang derajad 2  perawatan derajad 1


+
periodontal splint

Goyang derajad 3  hopeless


Tipe splint berdasarkan lama penggunaan (Ramfjord’s, 1979):
- Temporary
- Provisional
- Permanent

Tipe splint berdasarkan penempatan


(Grant, Stern and Listgarten, 1988):
- Ekstrakoronal
- Intrakoronal
fiber reinforced composite = periodontal splint

Fiber Reinforced Composite (FRC):

Periodontal Splint Dental Prosthesis


(bridge)
Bahan fiber :

- Glass fiber

- Plasma fiber

- Polyethylene fiber
Tipe Fiber

mono-filamen woven

susunan fiber
menentukan jumlah dan kualitas beban
yang akan ditransfer ke komposit
Keuntungan penggunaan fiber reinforced composite

- Mudah aplikasi
- Minimal preparasi
- Biaya relatif murah
- Reversibel
- Mudah diperbaiki
- Estetik terpenuhi
- Bisa dibersihkan dengan mudah
Kekurangan :
- Jika pemolesan tidak baik
 area splint merupakan tempat yang mudah untuk terjadinya
akumulasi plak
- Kecenderungan terjadi ankilosis
 tidak terjadi proses fisiologis pada soket
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan
(sifat fisik dan mekanis FRC) :
- Perlekatan fiber dengan resin
- Tertanamnya fiber pada resin
- Panjang dan bentuk fiber
- Jumlah dan ukuran fiber
- Susunan fiber
- Posisi fiber

Kegagalan FRC terutama akibat:


- Exposure fiber
- Kegagalan adhesi
Kekuatan terbesar
yang dapat merusak ikatan splint (FRC)
adalah tekanan tegak lurus dari arah lateral

Carranza’s Clinical Periodontology, 2011, p.151

Anda mungkin juga menyukai