Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL REVIEW

ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI PERUMAHAN LEMBAH NYIUR


KAIRAGI MAS
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Perencanaan

Winona Denisha

08211940000075

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL, PERENCANAAN, DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2020
A. Informasi Artikel
Judul : ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI PERUMAHAN
LEMBAH NYIUR KAIRAGI MAS
Penulis : Mentari Ngodu, Sonny Tilaar, dan Fella Warouw
Publikasi : JURNAL SPASIAL : PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA, Vol. 2 No. 2
Ejournal Universitas Sam Ratulangi Manado
Tahun : 2015

B. Summary Artikel

1. Latar Belakang
Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas terletak di Kelurahan Kairagi Dua, Kecamatan
Mapanget, Kota Manado. Perumahan ini dibangun pada tahun 2006. Aksesibilitas
Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas memanfaatkan jalur jalan utama yaitu jalan A. A.
Maramis. Perumahan ini menawarkan sistem peruntukan kavling, bukan dalam bentuk
klaster. Peneliti beranggapan bahwa masih banyak fasilitas yang belum tersedia dalam
perumahan ini, sehingga penulis ingin melakukan penelitian mengenai “Analisis Kelayakan
Pembangunan Perumahan di Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas”.

2. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini untuk Mengidentifikasi Kondisi Eksisting Pembangunan di
Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas dan Menganalisis Kelayakan Pembangunan di
Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas.

3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat Sembilan variable yang digunakan untuk menentukan
kelayakan pembangunan Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas, yaitu:
1. Prasarana Jaringan Jalan
2. Prasarana Jaringan Drainase
3. Utilitas Jaringan Air Bersih
4. Utilitas Pengolahan Limbah
5. Utilitas Pengolahan Sampah
6. Utilitas Jaringan Listrik
7. Utilitas Jaringan Telepon
8. Sarana Ruang Terbuka Hijau
9. Topografi

4. Metode Penelitian
Untuk menjawab tujuan penelitian, metode yang digunakan oleh peneliti adalah Metode
penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini, data
primer diperoleh dari observasi langsung di objek penelitian, yaitu untuk mengetahui kondisi
di perumahan sesuai dengan kebutuhan data yang akan digunakan. Kemudian dilakukan
juga wawancara terhadap developer maupun penghuni perumahan terkait perumahan yang
di bangun atau di tempati, serta penyebaran kuisioner kepada responden penghuni
perumahan yang dilakukan sebagai upaya untuk menjawab variabel yang telah ditentukan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode simple random sampling.
Untuk menentukan jumlah sampel digunakan Rumus Slovin.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu
teknik Analisis Kelayakan pembangunan Perumahan berdasarkan Pedoman dan Standar,
dan Evaluasi Pemakai (penghuni perumahan).

5. Output Penelitian
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian tersebut, terdapat
beberapa variabel yang tidak layak berdasarkan kriteria standard, yaitu kondisi jaringan
drainase, utilitas jaringan air bersih, utilitas pengolahan limbah perumahan termasuk
pengelolaan limbah rumah tangga (gray water), utilitas penyediaan jaringan telepon, sarana
ruang publik (taman bermain) yang tidak memenuhi kriteria standard kualitas kenyamanan,
tidak tersedia vegetasi pada tata hijau jalan perumahan, dan kurang tersedia vegetasi pada
ruang terbuka privat sehingga yang mendominasi adalah perkerasan. Selain itu, terdapat
juga variabel yang layak sesuai dengan kriteria standard, yaitu kelerengan perumahan
berada pada kemiringan lereng 8-15%, lebar perkerasan jalan, pengolahan limbah
perumahan (black water), pengolahan sampah dan penyediaan jaringan listrik.
C. Kajian Terhadap Materi Artikel
Lingkungan perumahan merupakan bagian dari kawasan perkotaan sehingga dalam
perencanaannya harus mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) setempat
atau dokumen rencana lainnya yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota/Kabupaten. Dalam
penelitian yang dilakukan, peneliti telah melakukan analisis kelayakan pembangunan
kawasan perumahan dengan mengacu kepada RTRW Kota Manado dan Master Plan
Pembangunan Kawasan Perumahan Lembah Nyiur Kairagi Mas. Analisis kelayakan
pembangunan perumahan pada penelitian ini juga berpedoman pada SNI 03-1733-2004
tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.

Secara umum, analisis yang dilakukan oleh peneliti mengacu kepada ketersediaan
dan kondisi fasilitas serta kondisi topografi dan geografi perumahan. Sementara untuk
merencanakan bangunan rumah, diperlukan juga pemenuhan terhadap persyaratan teknis
kesehatan, keamanan dan kenyamanan sebagai berikut (SNI 03-1733-2004):

a) jumlah dan komposisi anggota keluarga;


b) penghasilan keluarga;
c) karakteristik nilai sosial budaya yang membentuk kegiatan berkeluarga dan
kemasyarakatan;
d) kondisi topografi dan geografi area rencana sarana hunian;
e) kondisi iklim; suhu, angin, kelembaban kawasan yang direncanakan;
f) pertimbangan gangguan bencana alam;
g) kondisi vegetasi eksisting dan sekitar; dan
h) peraturan setempat, seperti rencana tata ruang yang meliputi GSB, KDB, KLB,
dan sejenisnya, atau peraturan bangunan secara spesifik, seperti aturan khusus
arsitektur, keselamatan dan bahan bangunan.

Jika ditinjau lebih lanjut, menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat
Nomor : 34 /PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Keterpaduan
Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Kawasan Perumahan, kebutuhan sarana, prasarana,
dan utilitas lingkungan di dalam lingkungan perumahan terdiri dari 18 sarana dan
prasarana/utilitas, di antaranya:

1. Sarana pemerintahan dan pelayanan umum


2. Sarana pendidikan dan pembelajaran
3. Sarana kesehatan
4. Sarana peribadatan
5. Sarana perdagangan dan niaga
6. Sarana kebudayaan dan rekreasi
7. Sarana ruang terbuka, taman dan lapangan olah raga
8. Sarana pemakaman
9. Prasarana/Utilitas – Jaringan jalan
10. Prasarana/Utilitas – Jaringan drainase
11. Prasarana/Utilitas – Jaringan air bersih
12. Prasarana/Utilitas – Jaringan air limbah
13. Prasarana/Utilitas – Jaringan persampahan
14. Prasarana/Utilitas – Jaringan listrik
15. Prasarana/Utilitas – Jaringan telepon
16. Prasarana/Utilitas – Jaringan gas
17. Prasarana/Utilitas – Jaringan transportasi lokal
18. Prasarana pemadam kebakaran

Berdasarkan analisis terhadap kebutuhan sarana dan prasarana di Perumahan


Limbah Kairagi Mas, peneliti belum membahas keseluruhan ketersediaan dan kondisi
sarana dan utilitas yang ada di perumahan tersebut. Hanya menjelaskan beberapa kondisi
sarana dan utilitas, di antaranya prasarana jaringan jalan, prasarana jaringan drainase,
utilitas jaringan air bersih, utilitas pengolahan limbah, utilitas pengolahan sampah, utilitas
jaringan listrik, utilitas jaringan telepon, dan sarana RTH.

Selain mempertimbangkan pemenuhan teknis kesehatan, keamanan dan


kenyamanan, fasilitas, serta kondisi geografis di kawasan perumahan tersebut, dapat juga
dilakukan analisis terhadap ketersediaan fasilitas ekonomi, sosial, dan budaya di sekitar
perumahan. Berdasarkan SNI 03-1733-2004, Perencanaan pembangunan lingkungan
perumahan harus menyediakan pusat-pusat lingkungan yang menampung berbagai sektor
kegiatan (ekonomi, sosial, budaya). Untuk mengetahui seberapa besar jangkauan fasilitas
publik terhadap Perumahan Limbah Nyiur Kairagi Mas, dapat dilakukan analisis
menggunakan Metode Buffer.

D. Rekomendasi dan Saran


Pada artikel tersebut, peneliti telah lengkap menjelaskan proses penelitian mulai dari
teknik pengumpulan data, menganalisis kelayakan pembangunan perumahan, hingga
mendeskripsikan hasil analisis. Namun, menurut saya, peneliti belum mencantumkan
secara lengkap variabel yang dapat berpengaruh terhadap kelayakan pembangunan
perumahan.

Berdasarkan beberapa hal yang sudah dijabarkan sebelumnya, saran dan rekomendasi
yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

• Menambahkan variabel sarana prasarana yang dapat berpengaruh terhadap


kelayakan pembangunan perumahan, seperti sarana pemerintahan dan pelayanan
umum, sarana pendidikan, peribadatan, kesehatan, perdagangan, kebudayaan dan
rekreasi, pemakaman, prasarana pemadam kebakaran, jaringan gas, serta jaringan
transportasi lokal.

• Peneliti dapat melakukan analisis mengenai ketersediaan fasilitas ekonomi, sosial,


dan budaya di sekitar perumahan sebagai faktor lain yang dapat berpengaruh
terhadap kelayakan pembangunan perumahan, dengan menggunakan metode Buffer
untuk mengetahui keterjangkauan fasilitas-fasilitas tersebut. Dengan diketahuinya
cakupan pelayanan fasilitas ekonomi, sosial, dan budaya, kemudian dapat membantu
pemerintah dan developer dalam mengarahkan pembangunan yang lebih baik ke
depannya, khususnya untuk meningkatkan ketersediaan fasilitas publik di sekitar
perumahan dan permukiman.

E. Lesson Learned
Dengan adanya artikel tersebut, pembaca dapat mengetahui kriteria-kriteria yang diperlukan
dalam menentukan kelayakan pembangunan perumahan. Kriteria-kriteria tersebut wajib
memenuhi standard pedoman pembangunan lingkungan perumahan agar pembangunan
tersebut dapat dikatakan layak. Selain itu, pembaca dapat mempelajari bahwa dalam
melakukan pembangunan perumahan, diperlukan partisipasi masyarakat sebagai penghuni
untuk menentukan apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Hasil penelitian juga dapat
dijadikan acuan oleh pengembang dalam membangun kawasan perumahan di Kecamatan
Mapanget, Kota Manado.
Daftar Pustaka

Badan Standardisasi Nasional. (2004). Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2006). Peraturan Menteri Negara
Perumahan Rakyat Nomor : 34 /PERMEN/M/2006 Tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) Kawasan
Perumahan.

Rusman. (2018). STUDI KAWASAN PERMUKIMAN BERBASIS GIS KECAMATAN


PANGKAJENE KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN. Retrieved 12 10,
2020, from http://repositori.uin-alauddin.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai