Imelda Yuniken Saei Askep Kpa
Imelda Yuniken Saei Askep Kpa
Tempat Praktek :-
Nama Mahasiswa : Imelda Yuniken Sari
NIM : 191401031
Tanggal Pengkajian : 27 Maret 2021
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An. Z
Umur : 7 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/ Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan : SD
Alamat : Dsn.Pucangrejo,Ds.Wonosalam,Kec.Wonosalam,Kab.Jombang
No. Register :-
Tanggal MRS :-
Diagnosa Medis : BronkoPneumonia
Penanggung Jawab : ASKES/ASTEK/JAMSOSTEK/JPS/SENDIRI
Kognitif
1. Bicara Lancar, jelas, tidak terpotong- Sedikit tidak lancar, tidak
potong begitu jelas, dan terpotong-
potong
2. Bahasa Jawa Jawa
3. Isi pikir Mudah dimengerti Mudah dimengerti
Pola persepsi dan konsep
diri
Gambaran diri Pasien mengatakan tidak ada Pasien mengatakan tidak ada
bagian tubuh yang dibenci bagian tubuh yang dibenci
karena semua yang ada pada karena semua yang ada pada
dirinya adalah anugrah dari dirinya adalah anugrah dari
Tuhan YME. Tuhan YME.
Ideal diri
Pasien mengatakan tidak Pasien mengatakan tidak
mengalami emosi yang tidak mengalami emosi yang tidak
reponsif ,dapat mengontrol diri reponsif ,dapat mengontrol diri
dan tidak menarik diri dari dan tidak menarik diri dari
pergaulan. pergaulan.
Identitas diri Pasien adalah seorang anak Pasien adalah seorang anak
perempuan Pasien tinggal perempuan, pasien tinggal
dengan kedua orang tua. bersama kedua orangtua.
Harga diri Pasien mengatakan dirinya Pasien mengatakan dirinya
bahagia karena dikelilingi oleh bahagia karena dikelilingi oleh
keluarga, dan mengatakan keluarga, dan mengatakan
bahwa dirinya berproses untuk bahwa dirinya berproses untuk
pertumbuhan dan pertumbuhan dan
perkembangan. perkembangan.
Sebelum sakit pasien selalu Selama sakit pasien tidak dapat
Peran diri
bermain dan kegiatan lainnya bermain dan kegiatan lainnya
Pola hubungan-peran
Hubungan dengan Dapat berkomunikasi dengan Dapat berkomunikasi dengan
keluarga baik baik
Hubungan dengan Dapat berkomunikasi dengan Dapat berkomunikasi tetapi
teman sebaya baik komunikasinya terbatas.
Peran
- Sekolah Dapat berperan dengan baik. Tidak dapat berperan dengan
baik.
- Rumah Dapat berperan dengan baik. Tidak dapat berperan dengan
baik.
- Masyarakat Dapat berperan dengan baik. Tidak dapat berperan dengan
baik.
Pola seksualitas Pasien masih anak-anak Pasien masih anak-anak
Pola penanganan masalah Pasien mengatakan dirinya Pasien mengatakan dirinya
stres tidak mengalami stres. tidak mengalami stres
Pola keyakinan-nilai Pasien mengatakan bahwa Pasien tidak menjalankan
jarang menjalankan ibadah di ibadah di karenakan tubuh
karena kan masih anak-anak pasien lemas.
masih dalam proses belajar
dan belum begitu mengerti.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. X- Foto Dada
2. Ketidakefektifan pola nafas b/d deformitas dinding dada (SDKI Edisi 1,2017hal 26)
3. Intoleransi aktifitas b/d ketidakseimbangan suplai O2 ke tubuh (SDKI Edisi 1, 2017 hal 128)
4. Gangguan pola tidur b/d kurang kontrol tidur (SDKI Edisi 1, 2017 hal 126)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d faktok fisiologi : BronkoPneumonia (peningkatan
produksi sputum)
Intervensi Utama Intervensi Pendukung
Latihan batuk efektif 1. Dukungan kepatuhan program
Tindakan : pengobatan
Observasi 2. Edukasi fisioterapi dada
1. Identifikasi kemapuan batuk 3. Edukasi pengukuran respirasi
2. Monitor adanya retensi sputum 4. Fisioterapi dada
3. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran 5. Konsultasi via telepon
nafas 6. Manajemen asma manajemen alergi
4. Monitor input dan output cairan 7. Manajemen anafilaksis
Terapeutik 8. Manajemen isolasi
5. Atur posisi semi fowler/fowler 9. Manajemen ventilasi mekanik
6. Pasang perlak di pangkuan pasien 10. Manajemen jalan nafas buatan
7. Buang sekret pada tempat sputum 11. Pemberian obat inhalasi
Edukasi 12. Pemberian obat interpleura
8. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk 13. Pemberian obat intradermal
efektif 14. Pemberian obat nassal
9. Anjurkan tarik nafas dalam melalui 15. Pencegahan aspirasi
hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 16. Pengaturan posisi
detik, kemudian keluarkan dari mulut 17. Penghisapan jalan nafas
dengan bibir mencucu selama 8 detik 18. Penyapihan ventilasi mekanik
10. Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam 19. Perawatan trakeostomi
hingga 3 kali 20. Skrining tuberkulosis
11. Anjurkan batuk dengan kuat langsung 21. Stabilisasi jalan nafas
setelah tarik nafas dalam yang ke-3 22. Terapi oksigen
Kolaborasi
12. Kolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspektoran, jika perlu.
Manajemen jalan nafas
Tindakan :
Observasi
1. Monitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas)
2. Monitor bunyi nafas tambahan
3. Monitor sputum
Terapeutik
4. Pertahankan kepatenan jalan nafas
dengan head-tilt dan chin -lift
5. Posisikan semi fowler/fowler
6. Berikan minum hangat
7. Lakukan fisioterapi dada
8. Lakukan penghisapan lendir kurang dari
15 detik
9. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
10. Keluarkan sumbatan benda padat
dengan forsep McGill
11. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
12. Anjurkan asupan cairan 2.000 ml/ hari,
jika tidak kontraindikasi
13. Ajarkan teknik batuk efektif
Pemantauan respirasi
Tindakan :
Observasi
1.Monitor frekuensi, irama, kedalaman,
dan upaya nafas
2.Monitor pola nafas
3.Monitor kemampuan batuk efektif
4.Monitor adanya produksi sputum
5.Monitor adanya sumbatan jalan nafas
6.Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7.Auskultasi bunyi nafas
8.Monitor saturasi oksigen
Terapeutik
11. Atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
12. Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
13. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
14. Informasikan hasil pemantauan
IX. IMPLEMENTASI
X. EVALUASI
Melakukan asuhan keperawatan belum mencapai perkembangan yang diharapkan, dikarenakan
waktu yang singkat oleh karena itu diharapkan kepada orang tua untuk melanjutkan
intervensi yang telah rencanakan. Dalam melakukan asuhan keperawatan untuk mencapai hasil
yang maksimal memerlukan adanya kerja sama antara perawat, klien, dan orang tua klien.
a. ketidakefektifan bersihan jalan nafas, hasil yang dapatkan adalah klien mengatakan batuk-batuk
dan dahak susah untuk dikeluarkan.
b. ketidakefektifan pola napas, hasil yang dapatkan adalah klien mengatakan masih sesak dan
sesak yang di rasakan hilang timbul
c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, hasil yang dapatkan adalah Keluarga
klien mengatakan makan klien sudah sedikit lebih banyak dari pada sebelumnya