Anda di halaman 1dari 5

Nama : Salma Hanifah

NIM : 1911070235

BAB 6 – Konsinyasi

Konsinyasi
- Tidak melihat dari aspek pajak.
- Pengiriman barang dari pihak konsinyor ke konsinyi tidak dikenakan pajak, karena tidak
adanya penjualan. Konsinyi hanya diberi amanat oleh konsiyor untuk menjual barangnya.

A. Definisi
Penyerahan fisik barang oleh pihak pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen
penjual, secara hukum dapat dinyatakan bahwa hak atas barang – barang ini dijual oleh pihak
agen penjual. Pemilik barang disebut konsinyor (consignor)-pihak yang mengusahakan
penjualan disebut komisioner/ konsinyi (consignee).

B. Keuntungan dan kerugian konsinyasi bagi konsinyor dan konsinyi.


1. Keuntungan bagi konsinyor :
a. Daerah pemasaran lebih luas.
b. Dapat memperoleh spesialisasi penjualan.
c. Dapat mengendalikan harga jualeceran barang.

Kerugian bagi konsinyor :


a. Apabila salah dalam memilih penyalur, maka produk bisa saja tidak laku atau bisa
jadi banyak “stok mati” karena return dari konsinyi.
b. Untuk mendapat hasil penjualan harus menunggu hingga waktu yang telah ditentukan.
Sesuai kesepakatan awal dengan c konsinyi.
c. Komisi dibayarkan lebih besar jika ingin mendapatkan spot display terbaik di toko
konsinyi.

2. Keuntungan bagi konsinyi :


a. Terlepas dari resiko kegagalan menjual barang dengan rugi.
b. Terlepas dari risiko kerusakan fisik barang dan fluktuasi harga.
c. Kebutuhan modal kerja berkurang.

Kerugian bagi konsinyi :


a. Denda dari konsinyor jika barang hilang/ rusak.
b. Diskon penjualan akan mengurangi margin komisi.
C. Hak dan Kewajiban bagi konsinyor dan konsinyi.
1. Hak bagi konsinyor :
a. Memperoleh perlindungan barang konsinyasi oleh konsinyi.
b. Memperoleh kesepakatan agar konsinyi menjual dengan harga yang telah ditentukan
oleh konsinyor baik secara tunai atau kredit.
c. Memperoleh kewajiban yang dilakukan konsinyi untuk memisahkan barang
konsinyasi dengan barang dagangan lain.
d. Memperoleh kewajiban yang dilakukan konsinyi untuk memisahkan piutang usaha
konsinyasi dengan piutang lainnya.
e. Memperoleh laporan berkala dari konsinyi.

Kewajiban bagi konsinyi :


a. Memberikan pergantian atas pengeluaran yang berkaitan dengan barang konsinyasi
kepada konsinyi.
b. Memberikan imbalan atau komisi atas penjualan barang konsinyasi kepada konsinyi.
c. Terikat pada syarat pembelian garansi atas penawaran garansi oleh konsinyi terhadap
barang konsinyasi yang terjual.

2. Hak bagi konsinyi :


d. Memperoleh pergantian atas pengeluaran yang berkaitan dengan barang konsinyasi.
e. Memperoleh imbalan atau komisi atas penjualan barang konsinyasi.
f. Berhak menawarkan garansi terhadap barang konsinyasi yang terjual dan konsinyor
terikat pada syarat pembelian garansi ini.

Kewajiban bagi konsinyi :

a. Melindungi barang konsinyasi.


b. Menjual dengan harga yang telah ditentukan oleh konsinyor baik secara tunai atau
kredit.
c. Memisahkan barang konsinyasi dengan barang dagangan lain.
d. Memisahkan piutang usaha konsinyasi dengan piutang lainnya.
e. Mengirim laporan berkala kepada konsinyor.

D. Akuntansi Konsinyasi
Terdapat 2 cara :
1. Transaksi konsinyasi diikhtisarkan terpisah dan laba atas konsinyasi harus dihitung
terpisah dari laba atas penjualan biasa.
2. Transaksi konsinyasi disatukan dengan transaksi lain pihak konsinyi, tanpa pemisahan
antara laba atas penjualan konsinyasi dan laba atas penjualan biasa.
Ilustrasi :
1. Akuntansi untuk Konsinyasi yang Telah Selesai Laba dari penjualan konsinyasi ditetapkan oleh pihak konsinyi atau konsinyor setelah semua
barang konsinyasi terjual dan seluruh pengiriman uang kasnya dilakukan. Asumsi, tanggal 6 Juni, Western Co. mengirimkan 10 buah pesawat radio
kepada R.Green atas dasar konsinyasi. Pesawat-pesawat ini dijual dengan harga iklan @$85. pihak konsinyi harus diberi komisi 20% dan setiap
biaya transportasi yang dikeluarkan oleh pihak konsinyi harus diganti oleh pihak konsinyor. Tanggal 24 Juli, R.Green selaku konsinyi mengirimkan
uang kas kepada konsinyor untuk menyelesaikan perhitungan beserta dengan perkiraan penjualan konsinyasi.

NE
NE NE

NE NE

NE NE

NE NE NE
2. Akuntansi untuk Konsinyasi yang Belum Selesai Jika barang konsinyasi tidak terjual seluruhnya pada waktu pihak konsinyi dan konsinyor
menyusun laporan keuangan, maka laba yang direalisasi atas barang yang sudah terjual harus dihitung.

NE
NE NE

NE NE

NE NE

NE NE NE
E. Perkiraan konsinyasi masuk dan perkiraan konsinyasi keluar
Pihak Konsinyi :
1. Apabila laba atas penjualan konsinyasi harus ditetapkan tersendiri, maka pihak
konsinyasi harus menyelenggarakan sebuah perkiraan konsinyasi masuk untuk masing
– masing konsinyasi. Perkiraan ini didebet untuk semua beban yang harus ditutup oleh
pihak konsinyor dan dikredit untuk semua hasil penjualan konsinyasi.
2. Apabila konsinyasi transaksi harus disatukan dengan transaksi biasa, maka ayat – ayat
perkiraan jurnak untuk penjualan konsinyasi harus disertai dengan ayat – ayat jurnal
yang mendebet perkiraan pembelian atau perkiraan HPP dan yang mengkredit pihak
konsinyor untuk jumlah yang harus dibayarkan atas barang – barang yang terjual.

Pihak konsiyor :
3. Jika laba atas penjualan konsinyasi harus ditetapkan tersendiri, maka pihak konsinyor
harus menyelenggarakan sebuah perkiraan konsinyasi keluar untuk masing – masing
konsinyasi. Perkiraan ini dibebani dengan untuk harga pokok barang dagangan yang
dikirimkan kepada pihak konsinyi dan untuk semua beban yang berkaitan dengan
konsinyasi : perkiraan ini dikredit untuk penjualan yang dilakukan oleh konsinyi.
4. Apabila konsinyasi transaksi harus disatukan dengan transaksi biasa dan laba atau rugi
operasi harus dihitung, maka pendapatan dan beban penjualan konsinyasi dicatat dalam
perkiraan yang mengikhtisarkan operasi biasa.

Anda mungkin juga menyukai