PENDAHULUAN
Penyakit gout atau dalam bahasa Indonesia disebut pirai adalah salah satu
tipe penyakit arthritis (radang pada persendiaan). Penyakit ini sudah dikenal sejak
zaman Yunani Kuno dengan julukannya “penyakit para raja dan raja penyakit “.
Pada waktu itu, penyakit ini dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite
sebagai akibat konsumsi makanan dan alkohol yang berlebihan. Namun, sejalan
keseluruhan. 4
Di negara maju seperti Amerika Serikat, tercatat 2,2 juta kasus pirai
dilaporkan pada tahun 1986. Pada tahun 1991 diperkirakan dari 1000 pria
berumur 35 – 45 tahun, 15 orang diantaranya adalah penderita pirai. Para ahli juga
meyakini bahwa 1 di antara 100 orang beresiko besar mengidap penyakit tersebut.
Pada 5 tahun terakhir, di Amerika angka kejadian gout meningkat menjadi sekitar
18,83 %.4
seorang dokter Belanda, dr. Van Den Horst tahun 1935. Saat itu masih ditemukan
15 kasus pirai berat di Jawa. Pada tahun 1988, dr. John Darmawan menunjukkan
yang diteliti, 0,8 % menderita asam urat tinggi (1,7 % pria dan 0,05 % wanita) di
1
antara mereka sudah sampai pada tahap pirai. Angka-angka ini diprediksikan akan
Pirai adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara total, yang
jangka panjang, dalam hitungan bulan atau tahun. Bahkan ada kalanya penderita
disarankan mengkonsumsi obat penurun asam urat tersebut seumur hidup apabila
tingkat serangan sampai pada tahap yang berat. Hal ini misalnya terjadi pada
penderita batu ginjal asam urat ataupun telah terjadi pengendapan asam urat pada
persendiaan.
b. Menilai secara keseluruhan kondisi tempat tinggal, lingkungan, dan pola hidup
keluarga.
d. Menciptakan kebiasaan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat bagi semua
anggota keluarga.
2
b. Memperoleh deskripsi mengenai pola hidup, tempat tinggal, dan lingkungan
bersih dan sehat untuk meningkatkan kesehatan diri dan mencegah terjadinya
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang
satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan
4
Dilihat dari strukturnya, terdapat tiga tipe sendi yaitu :
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Sendi ini tidak memiliki
tulang rawan, dan tulang yang satu dengan tulang yang lainnya dihubungkan oleh
jaringan ikat fibrosa. Terdapat dua tipe sendi fibrosa, yaitu sutura (diantara tulang-
tulang tengkorak), dan sindesmosis yang terdiri dari suatu membran interoseus
atau suatu ligament diantara tulang. Contoh dari sendi ini adalah perlekatan tulang
dibungkus oleh rawan hialin, disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit
bergerak. Ada dua tipe katilaginosa, yaitu sinkondrosis dan simfisis. Sinkondrosis
adalah sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh rawan hialin. Contohnya
tulangnya memiliki suatu hubungan fibrokartilago antara tulang dan selapis tipis
rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contohnya adalah simfisis pubis
Merupakan sendi yang dapat digerakkan dengan bebas. Sendi ini memiliki
rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligament artikular yang
membungkusnya.
Sendi gerak dibagi menjadi lima macam, yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi
5
1) Sendi peluru
terjadinya gerakan ke segala arah. Pada jenis persendian ini sering terjadi lepas
sendi. Contoh sendi peluru adalah hubungan antar tulang lengan atas dengan
gelang bahu dan hubungan antara tulang paha dengan gelang panggul. Pada kedua
ujung tulang yang berhubungan ini, ujung yang satu berbonggol, sedangkan ujung
2) Sendi engsel
Sendi engsel merupakan hubungan dua buah tulang yang salah satu
tulangnya hanya dapat digerakkan ke satu arrah. Sendi ini mirip dengan engsel
pintu rumah yang dapat membuka ke satu arah saja sendi engsel terdapat pada
3) Sendi putar
tulang yang satu bergerak memutar pada tulang lainnya. Sendi putar terdapat pada
hubungan antara tulang atlas (merupakan ruas pertama dari tulang leher) dengan
tulang pemutar yang menyebabkan kepala dapat berputar. Sendi putar juga
4) Sendi geser
pergeseran antar tulang, misalnya sendi yang terdapat pada tulang belakang.
6
5) Sendi pelana
berbentuk pelana kuda. Sendi ini terdapat diantara tulang telapak tangan dengan
ruas ibu jari, lutut dan siku. Jenis persendian yang paling banyak adalah jenis
diarthrosis. Ujung-ujung tulang yang bergabung pada persendian ini dilapisi oleh
tulang rawan sendi (articular cartilage) dan dipisahkan oleh rongga sendi (joint
cavity) yang berisi cairan synovia. Oleh karena itu persendian ini disebut juga
synovial joint.
Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang
bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin. Keseluruhan daerah
sendi dikelilingi sejenis kantong, terbentuk dari jaringan berserat yang disebut
dapat dilakukan kapsul. Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan
cairan sinovial untuk “meminyaki” sendi. Bagian luar kapsul diperkuat oleh
7
ligamen berserat yang melekat pada tulang, menahannya kuat-kuat di tempatnya
dan membatasi gerakan yang rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang
mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar
tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai
penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka
diperlukan matriks rawan yang baik pula. Matriks terdiri dari 2 tipe
makromolekul,1,6 yaitu :
70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan
Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat
tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal,
sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan.
Arti/istilah Gout berasal dari kata gutta, berarti tetesan. Dahulu kala gout
dianggap akibat adanya tetesan jahat yang masuk ke dalam sendi. Namun seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta menurut para ahli sekarang
kita tahu bahwa artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang
patogenesisnya sudah diketahui secara jelas dan dapat diobati secara sempurna.
urat monohidrat di jaringan akibat adanya supersaturasi asam urat. Gout ditandai
dengan peningkatan kadar asam urat dalam serum, serangan artritis gout akut,
8
Pirai atau gout adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan
mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya
endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat
Tofus adalah nodul berbentuk padat yang terdiri dari deposit kristal asam
urat yang keras, tidak nyeri dan terdapat pada sendi atau jaringan. Tofus
2.4 Etiologi
Asam urat merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat
regenerasi sel. Beberapa orang yang menderita gout membentuk lebih banyak
asam urat dalam tubuhnya dan tubuh tidak efektif dalam membuang asam urat
melalui air seni, sehingga asam urat menumpuk dalam darah. Genetik, jenis
Oleh karena itu penyebab gout adalah hiperurisemia umum. Asam urat,
urin produk degradasi, disintesis terutama di hati. 2 / 3 dari total asam saraf
hiperurisemia dapat dibagi menjadi sebagai akibat dari gangguan atas produksi
dan gangguan akibat penurunan klirens saraf di ginjal. Sebagian besar kasus gout
(90%) berasal dari saraf sekresi asam menurun. 5% dari pasien mengalami over
produksi asam sebagai akibat dari defek enzim otot yang diturunkan
9
(fosforibosiltransferase adenin defisiensi hipoksantin-guanin (juga dikenal sebagai
mengekskresi > 800 mg asam pada saraf air seni mereka selama periode 24 jam.7
Diet tinggi purin dapat memicu terjadinya serangan gout pada orang yang
2. Minuman beralkohol
metabolisme normal alkohol. Asam laktat menghambat ekskresi asam urat oleh
3. Obat-obatan
4. Umur
5. Jenis kelamin
6. Iklim
7. Herediter
10
2.5 Epidemiologi
puncaknya pada dekade ke-5. Di Indonesia, arthritis gout terjadi pada usia yang
lebih muda, sekitar 32% pada pria berusia kurang dari 34 tahun. Pada wanita,
kadar asam urat umumnya rendah dan meningkat setelah usia menopause.
usia 15-45 tahun sebesar 0,8%; meliputi pria 1,7% dan wanita 0,05%. Di
Minahasa (2003), proporsi kejadian arthritis gout sebesar 29,2% dan pada etnik
tertentu di Ujung Pandang sekitar 50% penderita rata-rata telah menderita gout 6,5
2.6 Klasifikasi
atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Pada kelompok ini 99 % penyebabnya
berkaitan dengan produksi berlebih asam urat dengan ekskresi asam urat yang
normal atau meningkat atau produksi asam urat yang normal dengan ekskresi
Kasus primer dengan persentase yang kecil berkaitan dengan defek enzim tertentu
11
Pada faktor genetik, penyakit asam urat berkaitan dengan kelainan enzim.
pengeluaran asam urat melalui urin. Hal ini menyebabkan pria umumnya beresiko
terkena asam urat lebih besar karena kadar Estrogennya jauh lebih sedikit
daripada wanita. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan wanita juga dapat
b. Gout sekunder :
Gout Sekunder (10% dari semua kasus): Sebagian besar berkaitan dengan
defek enzim tertentu yang menyebabkan penyakit von Gierke (penyakit simpanan
defisiensi total HGPRT yang hanya terlihat pada laki-laki serta disertai defisit
Pada kelompok ini umumnya asam urat terjadi karena konsumsi makanan
yang mengandung purin secara berlebihan. Akibatnya kadar asam urat dalam
peradangan.4,6
12
1. Golongan A.
Contoh : jeroan, udang, remis, kerang, ekstrak daging ( abon / dendeng ), sardin,
ragi, alkohol.
2. Golongan B
3. Golongan C
2.7 Patofisiologi
berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah
produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam
13
Gambar 2.3 metabolisme purin
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur
1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui
serangkaian zat antara menjadi nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat,
PRT). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang
purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak
melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin,
14
guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor
nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin
(APRT).
Asam urat yang terbentuk dari hasil metabolisme purin akan difiltrasi
secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian
kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan
Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat
dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah
15
Gambar 2.4 patofisiologi gout
beberapa cara:
Komplemen ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi
2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan
proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan
sel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan
cedera jaringan.
16
Gambar 2.5 Proses Pembentukan Asam Urat
tulang rawan dan kapsul sendi. Di tempat tersebut endapan akan memicu reaksi
dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel raksasa benda asing.
tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk
di tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam
urat dalam tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.
1. Kesemutan dan nyeri hebat pada persendian terutama pada jari kaki,
17
2. Sendi membengkak
3. Sulit berjalan
4. Cacat.
1. Hiperurisemia Asimptomatik
Nilai normal asam urat serum pada laki-laki adalah 5,1±1,0 mg/dl, dan
pada perempuan adalah 4,0±1,0 mg/dl. Nilai-nilai ini meningkat sampai 9-10
mg/dl pada seseorang dengan gout. Dalam tahap ini pasien tidak menunjukkan
gejala-gejala selain peningkatan asam urat serum dan hanya sekitar 20% dari
Radang sendi akut yang timbul cepat dan dalam waktu singkat. Pada saat
bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat
18
monoartikuler dengan keluhan utama berupa pembengkakan dan nyeri yang luar
biasa pada sendi ibu jari kaki dan metatarsophalangeal, terasa hangat, merah
sampai beberapa minggu, bila tidak diobati, rekuren yang multipel, interval antar
serangan singkat dan dapat mengenai beberapa sendi. Pada serangan akut yang
tidak berat, keluhan-keluhan dapat hilang dalam beberapa jam atau beberapa hari.
Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam beberapa hari sampai beberapa
minggu.
3. Stadium Interkritikal
namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan proses
peradangan tetap berlanjut walaupun tanpa keluhan. Keadaan ini dapat terjadi satu
atau beberapa kali pertahun, atau dapat sampai 10 tahun tanpa serangan akut.
Stadium ini umumnya pada pasien yang mengobati dirinya sendiri (self
medication) sehingga dalam waktu lama tidak berobat secara teratur ke dokter.
Artritis gout menahun biasanya disertai tofi yang banyak dan terdapat
poliartikular. Tofi ini sering pecah dam sulit sembuh dengan obat, kadang-kadang
dapt timbul infeksi sekunder. Pada tofus yang besar dapat dilakukan ekstirpasi,
namun hasilnya kurang memuaskan. Lokasi yang paling sering pada cuping
19
telinga. MTP-1, olekranon, tendon Achilles, dan jari tangan. Pada stasdium ini
2.9 Diagnosis
b. arthritis monoartikuler
e. dicurigai tofi
f. hiperurisemia
20
2.10 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Lab
Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat
normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6 mg/dl. Kadar
b. Angka leukosit
serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas
persendian.
dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam
asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam
urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan
gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat. Instruksikan
pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu
21
pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama
pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.4,6,9
e. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material
aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam.
2. Pemeriksaan Radiografi
menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit
berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang
a. Foto Polos
umumnya baru muncul setelah minimal 1 tahun penyakit yang tidak terkontrol.
Bone scanning juga dapat digunakan untuk memeriksa gout, temuan kunci pada
dampak.
22
Pada fase awal temuan yang khas pada gout adalah asimetris
pembengkakan di sekitar sendi yang terkena dan edema jaringan lunak
sekitar sendi. Pada pasien yang memiliki beberapa episode yang
menyebabkan arthritis gout pada sendi yang sama, daerah berawan dari
opacity meningkat dapat dilihat pada plain foto.
23
Pada gout kronis, temuan tanda yang tophi
interoseus banyak. Perubahan lain terlihat pada
radiografi polos-film pada penyakit stadium
akhir adalah ruang yang menyempit serta
deposit kalsifikasi pada jaringan lunak.
b. USG
24
C. CT-Scan
d. MRI
25
2.11 Diagnosis Banding
1. Pseudogout
arthritis akut dan ini dapat menyerupai gout yang asli. Penyebab deposit pirofosfat
tidak diketahui. Ini sangat banyak berhubungan dengan umur dan lebih sering
pada usia lanjut. Pirofosfat diendapkan pada daerah kartilago yang mengalami
2. Osteoarthritis
penyakit ini terjadi penurunan fungsi tulang rawan terutama yang menopang
sebagian dari berat badan dan seringkali pada persendian yang sering digunakan.
tulang dengan lanjutnya usia. Penyakit ini biasa terjadi pada umur 50 tahun ke
atas dan pada orang kegemukan (obesitas), tetapi bisa juga disebabkan oleh
kecelakaan persendian . Pada usia lanjut tampak dua hal yang khas, yaitu rasa
menurun.2,
26
3. Rheumatoid arthritis
sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan, pergelangan
tangan, siku, dan lutut. Dalam keadaan yang parah dapat menyebabkan kerapuhan
tulang sehingga menyebabkan kelainan bentuk terutama pada tangan dan jari-jari.
Tanda lainnya yaitu persendian terasa kaku terutama pada pagi hari, rasa letih dan
lemah, otot-otot terasa kejang, persendian terasa panas dan kelihatan merah dan
mungkin mengandung cairan, sensasi rasa dingin pada kaki dan tangan yang
badan, mudah lelah, anemia, pembesaran limfe dan jari-jari yang pucat. Penyakit
ini belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun diduga berhubungan dengan
daripada laki-laki. Walaupun dapat dapat meyerang segala jenis umur, namun
4. Infeksius arthritis
Septic, atau infeksius, arthritis adalah infeksi dari satu atau lebih sendi-
tergantung pada mikroba yang menyebabkan infeksi dan faktor-faktor risiko yang
27
arthritis. Septic arthritis dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri, virus-virus, dan
jamur.
Sendi-sendi yang paling umum dilibatkan adalah sendi-sendi besar, seperti lutut-
2.12 Penatalaksanaan
28
Setiap stadium gout yaitu stadium akut dan interkritikal memerlukan
2. Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal urat pada
• Kerusakan sendi
1. Non Medikamentosa
Bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri
29
1. Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100
gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan,
udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi
gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi,
4. Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi
air putih.
6. Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat
30
2. Medikamentosa
Gout tidak dapat disembuhkan, namun dapat diobati dan dikontrol. Gejala-
gejala dalam 24 jam biasanya akan hilang setelah mulai pengobatan. Gout secara
umum diobati dengan obat anti inflamasi. Yang termasuk di dalamnya adalah : 4,5,6
a. Serangan akut
200 mg/hari atau diklofenak 150 mg/hari, merupakan terapi lini pertama dalam
menangani serangan akut gout, asalkan tidak ada kontraindikasi terhadap NSAID.
Aspirin harus dihindari karena ekskresi aspirin berkompetisi dengan asam urat
dan dapat memperparah serangan akut gout. Sebagai alternatif, merupakan terapi
31
lini kedua, adalah kolkisin (colchicine). Keputusan memilih NSAID atau kolkisin
lain/komorbid, obat lain yang juga diberikan pada pasien pada saat yang sama,
untuk penanganan gout. Kolkisin mrupakan obat pilihan jika pasien juga
yang menurunkan kadar asam urat serum (allopurinol dan obat urikosurik seperti
probenesid dan sulfinpirazon) tidak boleh digunakan pada serangan akut. Pasien
obat tersebut dapat menyebabkan mobilisasi simpanan asam urat ketika kadar
asam urat dalam serum berkurang. Mobilisasi asam urat ini akan memeprpanjang
durasi serangan akut atau menyebabkan serangan artritis lainnya. Namun, jika
akut, allopurinol tetap terus diberikan. Penanganan gout akut diringkas pada Tabel
1. NSAIDs
32
NSAID merupakan terapi lini pertama yang efektif untuk pasien yang
bukanlah pada NSAID yang dipilih melainkan pada seberapa cepat terapi NSAID
mulai diberikan. NSAID harus diberikan dengan dosis sepenuhnya (full dose) pada
24‐48 jam pertama atau sampai rasa nyeri hilang. Dosis yang lebih rendah harus
diberikan sampai semua gejalareda. NSAID biasanya memerlukan waktu 24‐48 jam
untuk bekerja, walaupun untuk menghilangkan secara sempurna semua gejala gout
biasanya diperlukan 5 hari terapi. Pasien gout sebaiknya selalu membawa persediaan
serangan akut artritis gout, dengan dosis awal 75‐100 mg/hari. Dosis ini kemudian
diturunkan setelah 5 hari bersamaan dengan meredanya gejala serangan akut. Efek
samping indometasin antara lain pusing dan gangguan saluran cerna, efek ini akan
sembuh pada saat dosis obat diturunkan. Azapropazon adalah obat lain yang juga
baik untuk mengatasi serangan akut. NSAID ini menurunkan kadar urat serum,
mekanisme pastinya belum diketahui dengan jelas. Komite Keamana Obat (CSM)
membatasi penggunaan azapropazon untuk gout akut saja jika NSAID sudah
dengan riwayat ulkus peptik, padaganggunan fungsi ginjal menengah sampai berat
dan pada pasien lanjut usia dengan gangguan fungsi ginjal ringan. NSAID lain
yang umum digunakan untuk mengatasi episode gout akut adalah: 10,11
33
Diclofenac – awal 100 mg, kemudian 50 mg 3 kali/hari selama 48 jam,
Indometasin
1. Pemberian oral
Dosis initial 50 mg dan diulang setiap 6-8 jam tergantung beratnya serangan akut.
samping yang paling sering adalah gastric intolerance dan eksaserbasi ulkus
peptikum.
mg indometasin. Cara ini dapat dipakai pada serangan gout akut yang sedang
maupun yang berat, biasanya pada penderita yang tidak dapat diberikan secara
oral.
2. COX-2 inhibitor
untuk mengatasi serangan akut gout. Obat ini efektif tapi cukup mahal, dan
bermanfaat terutama untuk pasien yang tidak tahan terhadap efek gastrointestinal
setelah penarikan rofecoxib dari peredaran. Review dari Eropa dan CSM
34
lebih tinggi dibanding NSAID non‐selektif dan plasebo. CSM menganjurkan
untuk tidak meresepkan COX‐2 inhibitor untuk pasien dengan penyakit iskemik,
serebrovaskuler atau gagal jantung menengah dan berat. Untuk semua pasien,
meresepkan golongan obat COX‐2 inhibitor ini. CSM juga menyatakan bahwa ada
keterkaitan antara etoricoxib dengan efek pada tekanan darah yang lebih sering
terjadi dan lebih parah dibanding COX‐2 inhibitor lain dan NSAID non‐selektif,
terutama pada dosis tinggi. Oleh karena itu, etoricoxib sebaiknya tidak diberikan
pada pasien yang hipertensinya belum terkontrol dan jika pasien yang mendapat
Colchicine.
Obat ini memberi hasil cukup baik bila pemberiannya pada permulaan serangan.
-Intravena
diberikan tunggal 3 mg, dosis kumulatif tidak boleh melebihi 4 mg dalam 24 jam.
-Pemberian oral
diikuti dengan dosis 0.5 mg setiap 2 jam sampai timbul gejala intioksikasi berupa
35
3. Kortikosteroid,
Steroid bekerja sebagai anti peradangan. Steroid dapat diberikan dengan suntikan
langsung pada sendi yang terkena atau diminum dalam bentuk tablet. Obat ini
indometasin:
ginjal dan pembentukan batu asam urat. Kapan mulai diberikan obat penurun
kadar asam urat masih kontroversi. Serangan awal gout biasanya jarang dan
Beberapa menganjurkan terapi mulai diberikan hanya jika pasien mengalami lebih
dari 4 kali serangan dalam setahun, sedangkan ahli lainnya menganjurkan untuk
memulai terapi pada pasien yang mengalami serangan sekali dalam setahun.
pada pasien yang mengalami serangan gout lebih dari dua kali dalam setahun.
36
Para ahli juga menyarankan obat penurun asam urat sebaiknya tidak diberikan
selama serangan akut. Pemberian obat jangka panjang juga tidak dianjurkan untuk
Allopurinol
menurunkan produksi asam urat dengan cara menghambat enzim xantin oksidase.
Allopurinol tidak aktif tetapi 60‐70% obat ini mengalami konversi di hati menjadi
metabolit aktif oksipurinol. Waktu paruh allopurinol berkisar antara 2 jam dan
oksipurinol 12‐30 jam pada pasien dengan fungsi ginjal normal. Oksipurinol
Dosis
Pada pasien dengan fungsi ginjal normal dosis awal allopurinol tidak boleh
melebihi 300 mg/24 jam. Pada praktisnya, kebanyakan pasien mulai dengan dosis
100 mg/hari dan dosis dititrasi sesuai kebutuhan. Dosis pemeliharaan umumnya
100‐=600 mg/hari dan dosis 300 mg/hari menurunkan urat serum menjadi normal
pada 85% pasien. Respon terhadap allopurinol dapat dilihat sebagai penurunan
kadar urat dalam serum pada 2 hari setelah terapi dimulai dan maksimum setelah
37
7‐10 hari. Kadar urat dalam serum harus dicek setelah 2‐3 minggu penggunaan
allopurinol hanya diberikan jika serangan akut telah mereda terlebih dahulu.
Resiko induksi serangan akut dapat dikurangi dengan pemberian bersama NSAID
atau kolkisin (1,5 mg/hari) untuk 3 bulan pertama sebagai terapi kronik.
Efek samping
perburukan insufisiensi ginjal, vaskulitis dan kematian. Sindrom ini lebih banyak
dijumpai pada pasien lanjut usia dengan insufisiensi ginjal dan pada pasien yang
juga menggunakan diuretik tiazid. Erupsi kulit adalah efek samping yang paling
sering, lainnya adalah hepatotoksik, nefritis interstisial akut dan demam. Reaksi
alergi ini akan reda jika obat dihentikan. Jika terapi dilanjutkan, dapat terjadi
nekrosis hepatik dan kerusakan ginjal. Banyak pasien dengan reaksi yang berat
mengalami penurunan fungsi ginjal jika dosis allopurinol terlalu tinggi. Sindrom
biasanya muncul dalam 2 bulan pertama terapi, tapi bias juga setelah itu. Pasien
ditoleransi dengan baik, Efek samping yang terjadi pada 2% pasien biasanya
disebabkan karena dosis yang tida tepat terutama pada pasien dengan kelainan
38
fungsi ginjal. Fungsi ginjal harus dicek sebelum terapi allopurinol mulai diberikan
Sitotoksisitas
Urikosurik
asam urat dapat diterapi dengan obay urikosurik. Urikoirik seperti probenesid
allopurinol. Urikosurik harus dihindari pada pasien dengan nefropati urat dan
yang memproduksi asam urat berlebihan. Obat ini tidak efektif pada pasien
dengan fungsi ginjal yang buruk (klirens kreatinin <20‐30 mL/menit). Sekitar 5%
pasien yang menggunakan probenesid jangka lama mengalami munal, nyeri ulu
hati, kembung atau konstipasi. Ruam pruritis ringan, demam dan gangguan ginjal
juga dapat terjadi Salah satu kekurangan obat ini adalah ketidakefektifannya yang
Probenesid
pembentukan tofi pada penyakit pirai, dan tidak efektif untuk serangan akut.
39
Probenesid juga berguna untuk pengobatan hiperurisemia sekunder. Probenesid
eksresi renal dari sulfinpirazon, indometasin, penisilin, PAS, sulfanomid, dan juga
berbagai asam organik, sehingga dosis obat tersebut harus disesuaikan bila
diberikan bersamaan.
Kontra Indikasi : Gangguan saluran cerna, nyeri kepala dan reaksi alergi.
Sulfinpirazon
pembentukan tofi pada penyakit pirai, dan tidak efektif untuk serangan akut.
eksresi renal dari sulfinpirazon, indometasin, penisilin, PAS, sulfanomid, dan juga
berbagai asam organik, sehingga dosis obat tersebut harus disesuaikan bila
diberikan bersamaan.
Kontra Indikasi: Gangguan saluran cerna, nyeri kepala dan reaksi alergi.
40
2.13 Komplikasi
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia asam urat cenderung berkumpul
hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum jelas. Atritis gout akut
dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat serum yang normal. Akan tetapi,
gout menahun disertai tofus. Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri
sendi yang amat sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak, memerah,
hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga dapat disertai demam yang
ringan. Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali.
Namun pada mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-10 hari.
Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang sedang
pada persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus
41
Gambar 2.14 komplikasi gout
Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari ekstremitas bawah
bagian yang umumnya terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh
bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada persendian yang menerima
beban berat tubuh sebagai hasil dari aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke
sinovial pada siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah sendi dan
42
Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah sesuai dengan
waktu. Sekitar 60% pasien mengalami serangan akut kedua dalam tahun pertama,
sekitar 78% mengalami serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien
Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi adalah
benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk di jaringan lunak tubuh.
berupa nyeri, kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi dan
ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien
dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin
yang basa. Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan
bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari
Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus
koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka
panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.11
43
5. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal
2.14 Pencegahan
Makanan yang mengandung tinggi purin dan tinggi protein sudah lama
menurunkan kadar asam urat dalam darah dapat dilakukan sebagai berikut : 12
berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang
memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga
bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan
2. Tinggi karbohidrat
Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik
sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis
fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari
3. Rendah protein
Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam
urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam
jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein
44
yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70
gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan
adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.
4. Rendah lemak
Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang
5. Tinggi cairan
melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal
sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak,
teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan
semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-
6. Tanpa alcohol
alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma.
Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
45
2.15 Prognosis
Pasien yang telah menderita arthritis gout tidak akan sembuh sepenuhnya.
Pasien tersebut harus terus menjaga diet sepanjang hidup dan mengurangi
makanan yang mengandungi purin seumur hidupnya. Ini untuk memastikan
penyakitnya tidak kambuh lagi.
46
BAB 3
LAPORAN KEGIATAN HOME VISIT PASIEN
Nama : Ny. W
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Petani
TB : 154 Cm
BB : 64 kg
overweight.
3.2 ANAMNESIS
keluhan nyeri pada persendian kaki kiri, keluhan sering muncul saat pagi hari
ketika pasien bangun tidur sejak 2 minggu yang lalu, nyeri dirasakan seperti
47
Pasien juga mengeluhkan jempol kaki kirinya yang memerah dan sedikit
membengkak, demam juga dialami oleh pasien. 1 tahun yang lalu pasien pernah
mengalami nyeri sendi dan asam urat yang meningkat tetapi pasien selama ini
Family Genogram
Keterangan :
: : Perempuan
48
g. Riwayat Kebiasaan Sosial
1) Pasien seorang ibu rumah tangga yang memiliki suami, 5 orang anak dan
seorang menantu.
2) Pasien tinggal bersama 7 anggota keluarga yang lain dalam 1 rumah yang
purin yang dapat meningkatkan asam urat seperti emping, dan kacang
Keluarga Ny. w
Tabel 2.1 Data Dasar Keluarga Ny. W
Nama Status Jenis Usia Pendidi Pekerjaan Penghasilan Ket
Keluarga Kelamin kan
terakhir
Tn. I Kepala L 47 th SMP Petani Rp.1.500.000
Rumah
Tangga
Ny. W Istri P 42th SMP Ibu rumah -
tangga
An. A Anak P 23 th SMA - - meni
kah
An. U Anak P 20 th SMA - -
An. M Anak L 17th - - -
An. A Anak L 14th SMP - -
An. S Anak L 10 th SD - -
Tn. P Menantu L 29 th SMA pedagang
Utara. Ny. W merupakan seorang ibu rumah tangga dengan penghasilan suami
yang bekerja sebagai petani ± Rp. 1.500.000,-. . Ny. W sudah menikah dan
memiliki 5 orang anak dan seorang menantu, anak pertama dan kedua perempuan,
49
anak ketiga, keempat dan kelima laki-laki. Ny. W seorang ibu rumah tangga yang
tidak langsung datang berobat karena keterbatasan jarak, akses jalan yang masih
buruk berupa tanah yang berlumpur saat hujan. Rumah mereka terlihat tidak
bersih dan tidak rapi. Halaman depan rumah terkadang becek jika hujan. Rumah
pasien berbentuk rumah semi permanen dan terbuat dari beton dan papan. Rumah
tersebut memiliki tiga kamar yang mana satu untuk kamar pasien serta suami dan
anak bungsu, satu untuk anak dan menantu nya, kamar yang satu lagi untuk anak
banyak nyamuk pada malam hari, diatas kelambu digantung-gantung dengan baju
yang sudah dipakai, tempat tidur pasien tilam kapuk. Ventilasi rumah baik
terdapat jendela di ruang tamu, namun pada pagi hari kadang jarang dibuka dan
Kamar mandi dirumah tersebut tidak memiliki atap. Sumber air pasien
berasal dari air sumur. Lantai beralas semen kasar dan dinding berupa papan.
a. Status Present
50
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b. Status General
Kulit
Ikterus : (-)
Anemia : (-)
Sianosis : (-)
Kepala
Mulut
51
Mukosa : Basah (+)
Leher
Thorax
Thorax depan
1. Inspeksi
Retraksi : (-)
2. Palpasi
Stem Fremitus Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Normal Normal
Lap. Paru tengah Normal Normal
Lap. Paru bawah Normal Normal
3. Perkusi
Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Sonor Sonor
Lap. Paru tengah Sonor Sonor
Lap. Paru bawah Sonor Sonor
4. Auskultasi
Suara Pokok Paru kanan Paru kiri
Lap. Paru atas Vesikuler Vesikuler
Lap. Paru tengah Vesikuler Vesikuler
52
Lap. Paru bawah Vesikuler Vesikuler
Suara Tambahan Paru kanan Paru kiri
Lap. Paruatas Rh (-) Wh (-) Rh (-) Wh (-)
Lap. Parutengah Rh (-) Wh (-) Rh (-) Wh (-)
Lap. Parubawah Rh (-) Wh (-) Rh (-) Wh (-)
Jantung
Abdomen
c. Status lokalisata
53
Regio digiti I pedis sinistra
Tampak bengkak, kemerahan (+) dan hangat saat dipegang, tidak ada pus. Nyeri
tekan (+).
1. Arthtritis Gout
2. Pseudogot
3. Rhematoid Arthtritis
4. Osteoarthtritis
3.6 DIAGNOSIS
Arthtritis Gout
3.7 PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGI
- Kompres dengan air dingin dan air hangat selang-seling pada sendi yang
bengkak
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan
54
- Hindari mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi
FARMAKOTERAPI
Ranitidin 2x150 mg
55
3.8 PENCEGAHAN
Upaya preventif
puskesmas.
1. Gambaran Lingkungan
memiliki halaman rumah yang luas. Rumah tersebut tidak memiliki pagar
pembatas. Rumah ini terdiri dari 3 kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar
mandi yang berada diluar rumah. Rumah terbuat dari beton serta beralaskan
semen. Ruang tamu atau ruang utama yang memiliki 2 jendela dengan ukuran 3 x
56
2. Denah Rumah
Dapur
Kamar tidur
Kamar tidur
Ruang utama
Kamar tidur
Teras
b. Rawan banjir 1
2. Kepadatan a. Tidak padat (>8m2/orang) 3 1
b. Tanah 1
4. Pencahayaan a. Cukup 3 2
b. Tidak cukup 1
5. Ventilasi a. Ada ventilasi 3 3
b. Tidak ada 1
6. Air bersih a. Air dalam kemasan 3 1
b. Ledeng/PAM 3
57
c. Mata air terlindung 2
e. Sumur terlindung 2
h. Lain-lain 1
7. Pemb. Kotoran a. Leher angsa 3 2
(kakus) b. Plengsengan 2
c. Cemplung/ cubluk 2
d. Kolam ikan/sungai/kebun 1
e. Tidak ada 1
8. Septic tank a. Septic tank dengan jarak 3 1
minum
b. Lainnya 1
9. Kepemilikan WC a. Sendiri 3 3
b. Bersama 2
c. Tidak ada 1
10. SPAL a. Saluran tertutup 3 2
b. Saluran terbuka 2
c. Tanpa saluran 1
11. Saluran got a. Mengalir lancar 3 2
b. Mengalir lambat 2
c. Tergenang 1
58
sampah b. Ditimbun 2
c. Dibuat kompos 3
d. Dibakar 2
e. Dibuang ke kali 1
f. Dibuang sembarangan 1
g. Lainnya 1
13. Polusi udara a. Tidak ada gangguan 3 3
polusi 1
b. Ada gangguan
14. Bahan bakar a. Listrik, gas 3 3
c. Kayu bakar 1
d. Arang/batu bara 1
Berdasarkan variable diatas, rumah pasien berada di kategori sehat dengan skor
3. Kebiasan
Ny. W mengkonsumsi makanan
2. pasien tidak yang berlemak, dan
mengerti faktor risiko dengan
59
Gout makanan mengandung
terjadinya gout artritis purin
artritis
Tabel 3.1 Masalah dan Solusi terhadap pasien
pencegahannya.
artritis.
2. Pasien tidak mengerti faktor terjadinya a) Memberikan edukasi pada pasien
Gout artritis.
3. Kebiasaan pasien tentang sering a) Menganjurkan kepada pasien
mengandung purin.
a. Pengobatan
60
Melaksanakan terapi yang telah diberikan di puskesmas
keluhan.
3.12 Menyarakan kepada pasien untuk berolah raga dan menurunkan berat badan.
Manajemen Keluarga
terjadinya penyakit dan risiko untuk keluarganya. Dalam hal ini, menjelaskan
pencegahannya.
61
BAB 4
ANALISA KASUS
Pada kasus ini diagnosis fungsionalnya yaitu Gout artritis. Hal ini didasarkan
1. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis :
bengkak.
2. Pemeriksaan Fisik
Tampak bengkak, kemerahan (+) dan hangat saat dipegang, tidak ada pus.
Ranitidin 2x150 mg
62
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Penyebab terjadinya Gout artritis pada Ny.W adalah dari diet yang tinggi
purin. Faktor risiko terjadinya Gout Artritis pada Ny, W faktor usia, jenis
a. Kondisi jendela di rumah Ny.W dibuka setiap hari. Hal ini dapat
Ny.W didiagnosis dengan Gout artitis berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan
fisik. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluhkan bengkak pada
jempol sebelah kiri sejak 2 minggu yang lalu, terasa nyeri sepanjang hari dan
bertambah berat bila pasien mengkonsumsi ketan. Dari hasil pemeriksaan fisik
Regio digiti I pedis sinistra Tampak bengkak, kemerahan (+) dan hangat saat
dipegang, tidak ada pus. Nyeri tekan (+). Pada kasus ini di berikan terapi
63
Parasetamol 4x500 mg bila nyeri
Ranitidin 2x150 mg
yaitu :
mengandung purin.
5.2 Saran
1. Puskesmas
kepada masyarakat.
64
2. Bagian Family Medicine
3. Keluarga
65