Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..........................................................................1
B. TUJUAN...............................................................................................2
C. MANFAAT..........................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN

A. MACAM – MACAM LABORATORIUM..........................................6


B. FUNGSI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS BAGI
KESEHATAN MASYARAKAT.........................................................8
C. PENGELOLAAN SUMBER DAYA DILABORATORIUM..............8
D. PELAYANAN PEMERIKSAAN DILABORATORIUM...................
E. TUJUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM DALAM BIDANG
KESEHATAN......................................................................................9
F. PRODUK TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN............10

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN.....................................................................................13
B. SARAN.................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

 Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia
sudah menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena
manusia berakal. Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih
baik, lebih aman dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena
seseorang menggunakan akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah
yang dihadapinya.

  Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan


begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut ialah teknologi informasi
(TI) yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Defenisi
Teknologi Informasi itu sendiri adalah Studi atau penggunaan peralatan
elektronika, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa
saja melalui berbagai media (seperti internet), termasuk kata-kata, bilangan dan
gambar.

Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan


seperti kedokteran. Kemajuan dalam bidang kesehatan ini sangat berkembang
dengan begitu pesat, sehingga banyak temuan-temuan yang didapatkan dengan
bantuan Teknologi Informasi baik dalam bidang pengorganisasian rumah sakit,
pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri.
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah mendapat banyak
perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi
mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia

Dalam bidang kedokteran sendiri kemajuan Teknologi di Laboratorium serta


Informasi sangat juga menunjang ilmu kedokteran baik klinis, dasar maupun

1
komunitas. Sebagai hasilnya, tidak kurang dari 750.000 jurnal dengan berbagai
bahasa terbit setiap tahunnya yang bisa di searcing melalui jaringan internet. Akan
tetapi tidak semua penelitian dapat diterapkan kepada pasien, sehingga dokter
hendaknya memiliki pemahaman mengenai metodologi penelitian.

Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang


lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun),
dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk
mengudapte perkembangan terbaru, Selain teknologi informasi juga memiliki
kemampuan dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi.

 Dengan berkembangnya teknologi ,banyak manfaat yang dapat diperoleh oleh


teknologi .banyak peralatan canggih yang diciptakan oleh tangan lincah manusia
yang sangat berguna dan dibutuhkan oleh masyarakat di dunia.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui apa itu teknologi laboratorium dan pengaruh teknologi


di bidang kesehatan

2. Untuk mengetahui teknologi laboratorium terkini di bidang kesehatan

3. Menambah wawasan bagi penyusun maupun pembaca tentang teknologi di


bidang kesehatan

C. Manfaat

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak pembaca atas


pengetahuan lebih lanjut tentang perkembangan teknologi laboratorium di bidang
kesehatan.
1. Dengan adanya perkembangan teknologi laboratorium informasi dan
komunikasi yang semakin baik, memicu banyaknya ilmu pengetahuan
2
yang bisa diperoleh dari masing-masing teknologi.
2. Perkembangan teknologi labortorium serta informasi dan komunikasi di
bidang kesehatan, memicu lembaga terkait masalah kesehatan (rumah
sakit) untuk memfasilitasi lembaganya dengan teknologi yang sedang
marak digunakan dan menjadi incaran masyarakat kini.
3. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang teknologi
laboratorium terkini di bidang kesehatan
3
BAB II
LANDASAN TEORI

Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan


khusus dengan mengambil bahan atau sampel dari penderita, dapat berupa urin,
darah, spuntum, dan sebagainya untuk menetukan diagnosis atau membantu
menentukan diagnosis penyakit bersama dengan tes penunjang lainnya,
anamnesis, dan pemeriksaan lainnya ( Handyanti, dkk, 2014 )
Sekumpulan pemeriksaan laboratorium yang dirancang, untuk tujuan
tertentu misalnya unuk mendeteksi penyakit, menentukan resiko, memantau
perkembangan penyakit, memantau perkembangan pengobatan, dan lain-lain.
Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakityang banyak dijumpai dan
potensial membahayakan. Pemeriksaan yang juga merupakan proses general
medical chek up (GMC) meliputi ; hematologi rutin, urine rutin, feaces rutin,
bilirubin total, bilirubin direx, GOT, GPT, fotafase alkali, gamma GT, protein
elektroforesis, glukosa puasa, urean, kreatinin, asam urat, cholestrol HDL,
cholestrol LDL-direk ( Yayuningsih, dkk, 2016 )
Tes atau periksaan dapat secara kimia klinik, hematologi, imunologi,
serologi, mikrobiologi klinik, dan parasitologi klinik. Metode pemeriksaan terus
berkembang dari kualitatif, semi kuantitatif, dan dilaksanakan dengan cara
menual, semi otomatik, otomatik, sampai robotik. Hal ini berarti peralatanpun
berkembang dari yang sederhana sampai yang canggih dan mahal hingga biaya
tespun dapat meningkat. Oleh karena itu hasil suatu pemeriksaan laboratorium
sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit,
sertamenentukan pronogsa dari suatu penyakit atau keluhan pasien ( Kurniawan,
2002)
Laboratorium kesehatan adalah sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia
atau bahan bukan berasal dari manusia untuk menentukan jenis penyakit, kondisi
kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan
4
masyarakat. Sebagai bagian yang integral dari pelayanan kesehatan, dan
dimanfaatkan untuk keperluan penegakan diagnosis, pemberian pengobatan serta
pengambilan keputusan lainnya ( Tantular, dkk, 2014 )
Oleh karena itu mutu pelayanan laboratorium kesehatan haruslah baik dan
bermutu agar dapat memberikan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat, teliti,
benar, dapat dipercaya dan memuaskan pengguna jasa.dalam penelaksaan
penyakit secara umum kita mengenal proses penanganan pasien yang diawali
dengan ; anamnesapasien dan pemeriksaaan fisik ( Lieseke, L, Zeibig, E, 2014 )
Pada pengertian lain, laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk
mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan
ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain ( Noviyanti, dkk, 2014 )

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. MACAM – MACAM LABORATORIUM


1. LABORATORIUM KLINIK

Laboratorium klinik adalah laboratorium kesehatan yang


melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia
klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, patologi anatomi, dan
atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit,
penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.Laboratorium klinik
dibagi menjadi 2, yaitu :

a. UMUM
Sesuai yang tertera pada pasal 3. Laboratorium klinik umum
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia
klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, dan imunologi klinik
serta bidang lainnya.
Pada pasal 3 ayat (1). Laboratorium klinik umum dibagi menjadi
2, yaitu :
 LABORATORIUM KLINIK UMUM PRATAMA
Laboratorium klinik umum pratama melaksanakan pelayanan
laboratorium klinik dengan kemampuan pemeriksaan terbatas.
 LABORATORIUM KLINIK UMUM UTAMA
Laboratorium klinik umum utama melaksanakan pelayanan
laboratorium klinik dengan kemampuan pemeriksaan yang lebih
luas.

6
b. KHUSUS
Laboratorium klinik khusus melaksanakan pelayanan satu
bidang pemeriksaan khusus dengan kemampuan pemeriksaan
tertentu. Laboratorium klinik umum dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Laboratorium klinik khusus mikrobiologi
2. Laboratorium klinik khusus parasitologi
3. Laboratorium klinik khusus patologi anatomi

2. LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT

Laboratorium kesehatan masyarakat adalah laboratorium kesehatan


yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika,
kimia, atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan
masyarakat dan kesehatan lingkungan terutama untuk menunjang upaya
pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan.

Laboratorium kesehatan masyarakat dibagi menjadi 2, yaitu :

a) PERTAMA, Laboratorium kesehatan masyarakat pratama melaksanakan


pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dengan kempuan
pemeriksaan dasar.
b) UTAMA, Laboratorium kesehatan masyarakat pratama melaksanakan
pelayanan laboratorium kesehatan masyarakat dengan kempuan
pemeriksaan dasar.

Sebagai penjabaran dari visi, maka tujuan yang akan dicapai adalah
terselenggaranya pelayanan laboratorium kesehatan secara berhasil guna dan
berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Pelayanan laboratorium kesehatan yang berhasil guna dan
berdaya guna dapat dicapai melalu pembinaan , pengembnagan dan
pelaksanaan serta pemantapan fungsi administrasi kesehatan yang didukung
oleh SIK (Sistem Informasi Kesehatan) serta hukum kesehatan.

7
B. FUNGSI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS BAGI
KESEHATAN MASYARAKAT
Laboratorium sebagai pelaksaan kesehatan dan sebagai tujuan penelitian
kesehatan mempunyai Fungsi laboratorium, diantaranya:
1) Pelaksana kesehatan sesuai denga pembanagunan kesehatan.
2) Pelaksana dan pembina hubungan kerjasama dengan tenaga kesehatan
yang lain dan masyarakat.
Agar pembangunan bidang kesehatan ini dapat berhasil serta tugas dan
fungsi kesehatan dapat dilaksakan dengan baik, maka perlu peningkatan
sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan pemberdayaan sarana dan
prasarana laboratorium bagi penunjangnya, yang merupakan salah satu faktor
prnrntuan keberhasilan dalam peningkatan mutu kesehatan dan akan
mempengaruhi pula efisieni dan efektivitas dalam pelaksanaannya.

C. PENGELOLAAN SUMBER DAYA DILABORATORIUM


Pengelolaan sumber daya manusia sangatlah penting untuk menjaga
kelancaran kegiatan di Laboratorium. Sebagaimana penjelasan yang tertera
pada KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN SWASTA pasal 8 BAB III
tentang PERSYARATAN.
Laboratorium kesehatan swasta harus mempunyai persyaratan minimal
yang meliputi bangunan, peralatan, ketenagaan dan kemampuan pemeriksaan
laboratorium sesuai dengan klasifikasinya.

D. PELAYANAN PEMERIKSAAN DI LABORATORIUM


Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan, dan pengobatan, serta pemulihan kesehatan.
Penyelenggara sarana laboratorium kesehatan bisa dilakukan oleh
pemerintah (pusat/daerah) atau swasta, baik secara perseorangan atau
8
berbadan hukum sesuai dengan persyaratan jenis dan fungsi laboratorium
yang diatur berdasarkan undang-undang dan peraturan pemerintah, dan secara
lebih khusus terhadap penyelenggaraan pelayanan laboratorium kesehatan ini
pemerintah telah mengeluarkan aturan main dalam bentuk Kep.Menkes
No.04/Menkes/SK.I/2002 tentang laboratorium kesehatan swasta yang terdiri
dari laboratorium klinik dan laboratorium kesehatan mesyarakat.
Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap kondisi
kesehatn individu, maka kedepan nantinya mereka dapat menggunakan
pelayanan laboratorium kesehatan tersebut secara lebih efisisen dan efektif
sehingga kebutuhan untuk mengetahui dan mendeteksi secara dini dengan
rujukan dari tenaga medis lainnya (terutama parameter pemeriksaan yang
berhubungan dengan upaya pencegahan penyakit dan penongkatan kesehatan.
Dengan demikian laboratorium kehilangan kemandirian motivasi dan
menunjukkan kesehatan, termasuk perbaikan mutu kesehatan yang
merupakan salah satu tujuan kesehatan nasional. Peran serta masyarakat,
khususnya tenaga kesehatan dalam penyelenggaraan kesehatan selama ini
sangat minim. Dengan demikian hasil laboratorium mempunyai beban untuk
mempertanggung jawabkan hasil penelitian kepada pasien, klien ataupun
tenaga kesehatan lainnya sebagai penentu tindakan selanjutnya.
Labratorium kesehatan yang bermutu menunjukkan pada derajat atau
tingkat keunggulan suatu kesehatan dalam memadukan berbagai input seperti
bahan dan alat penelitian, sarana kesehatan, suasana laboratorium yang
kondusif, lingkungan yang nyaman dan dukungan administrasi, sehingga
terjadi interaksi pelayanan yang baik.

E. TUJUAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM DI DALAM BIDANG


KESEHATAN
Tujuan dilakukan pemeriksaan laboratorium adalah :
1. Menyaring berbagai penyakit dan mengarahkan tes kepenyakit tertentu,
misalnya dengan urinalisis ditemukan bilirubin dan urobilin positif yang
9
berarti ikterus, maka tes selanjutnya adalah untuk melihat gangguan faal hati.
2. Menegakkan atau menyingkirkan diagnosis, misalnya anemia, malaria,
TBC, DM.
3. Memastikan diagnosis dari diagnosis dugaan, misalnya tifoid, hepatitis B,
HIV.
4. Memasukkan/mengeluarkan dari diagnosis diferensial, misalnya pasien
dengan panas ;
5. Menetukan beratnya penyakit, misalnya hepaitits, infeksi saluran kemih.
6. Menentukan tahap penyakit, misalnya penyakit kronis ; TBC paru, sirosis
hati.
7. Menyaring penyakit dalam seleksi calon donor darah.
8. Membantu menetukan rawat inap, misalnya observasi tifoid, observasi
leukimia.
9. Membantu dalam menentukan terapi atau pengolahan dan pengendalian
penyakit, misalnya leukimia, diabetes.
10. Membeantu ketetapan terapi, misalnya tes kepekaan kuman.
11. Memonitor terapi, misalnya HbA1c pada diabetes, widal pada tifoid.
12. Membantu mengikiuti perjalanan penyakit, misalnya diabetes, hepatitis.
13. Memprediksi atau menentukan ramalan (Prognosis) penyakit, misalnya
dislipidemia dengan penyakit jantung, kanker dengan kematian.
14. Membantu menentukan pemulangan pasien rawat inap, misalnya bila hasil
pemeriksaan laboratorium kembali normal.
15. Membantu dalam bidang kedokteran kahakiman, misalnya tes untuk
membuktikan perkosaan.
16. Mengetahui status kesehatan umum.

F. PRODUK TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN


Laboratorium kesehatan merupakan sarana pelayanan jasa yang
menghasilkan produk berupa sekumpulan data yang akan digunakan sebagai
bahan informasi bagi pihak tertentu dalam upaya mendukung dan
10
menegakkan diagnosis, evaluasi terhadap proses pengobatan, informasi
terhadap adanya suatu kasus dimasyarakat dan lain sebgainya. Sebagai
sebuah saran kesehatan yang menghasilkan data yang akan digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan dan tindakan bagi pengguna jasa tersebut maka
kehandalan hasil pemeriksaan sangat diutamakan.
Hasil pemeriksaan dikatakan handal jika hasil pemeriksaan tersebut
memenuhi syarat ketelitian, ketetapan hasil pemeriksaan, memiliki sensitifitas
dan spesifisitas metode yang tinggi.
Apabila hasil pemeriksaaan laboratorium yang dikeluarkan oleh
laboratorium tersebut handal menunjukkan laboratorium tersebut memiliki
kualitas laboratorium kesehatan tersebut maka tiga (3) faktor utama yang
perlu diperhatikan, yaitu ; manajemen, sumber daya manusia, dan sarana alat
& reagensi.
Penyuluhan kesehatan masyarakat meliputi tiga jenis yaitu :
1. Preventif : yaitu pencegahan beberapa penyakit
2. Promotif : yaitu pengenalan terhadap macam-macam penyakit.
3. Kuratif : yaitu pengobatan
Penyuluhan tersebut biasanya dilakukan di sekolahan, maupun ditempat
umum.
Tahap untuk mengidentifikasi penyakit dalam bidng teknologi
labortorium medik didalam masyarakat ialah Untuk mengetahui status
organ tubuh maka perlu dilakukan pemeriksaan terhadap darah dan urin.
a. Darah,Darah rutin, darah lengkap, hemoglobin, lekosit, eritosit, LED,
Hitung jenis/diff, trombosit, Hematokrit, Gbr darah tepi, Rhesus factor,
MCV/MCH/MCHC, Retikulosit, waktu perdarahan, Waktu pembekuan,
Golongan darah.
b. Urin,Urin rutin, urin lengkap, reduksi II, reuksi sewaktu, pH, protein,
bilirubin, urobilin, esbach, ureun, creatinin, chlorida, analisa sperma,
analisa Batu, berat jenis urin.
c. Kimia klinik, GD puasa, GD 2 jam PP, GD sewaktu, GTT, kolestrol,
11
HDL kolestrol, LDL kolestrol, trigliserid, total lipid, total protein,
albumin, globulin, alkali pospatase, HBDH, po4 anorganik, bilirubin
indirec, iktirus indek, gross tetrasi, tymol turbiditest, takata ara,
SGOT/ast, SGP/Alt, CPK, Chlorida, magnesium. CKMB, gamma GT,
Ureum, creatinin uric Asid, kalium, Calsium, NA.
d. Serologi, VDRL, TPHA, chlamyda, anti HIV, anti HCV, DHF, kultur
jamur, Direct jamur, HbsAg, Anti Hbe, Toxoplasma, Rubella, kultur 60,
direct 60, CMV, HSV, ASTO, CRP, RF, Test Kehamilan, Direct difteri,
Kult Difteri, Widal/Salamonella, Malaria, Feses Rutin, Feses Lengakap,
direct BTA, Kultur BTA.
Untuk mengetahui jenis penyebab seorang menjadi sakit dibutuhkan
pemeriksaan terhadap bahan yang berasal dari penderita itu sendiri dan
lingkan sekitarnya. Untuk itu diperlukan pemeriksaan bacteriologi dan
parasitologi. Darah rutin, darah lengkap, hemoglobin, lekosit, eritosit,
LED, Hitung jenis/diff, trombosit, Hematokrit, Gbr darah tepi, Rhesus
factor, MCV/MCH/MCHC, Retikulosit, waktu perdarahan, Waktu
pembekuan, Golongan darah.

12
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil ialah pemeriksaan pada teknologi
laboratorium di dalam kesehatan masyarakat meliputi pemeriksaan
hematologi, kimia klinik, dan serologi, pada ruangan pelayanan pemeriksaan
kimia meliputi; kimia darah, kimia air, dan toksikologi. Semua alat dimasing-
masing ruangan menggunakan alat yang otomatis, semiotomatis, dan
manual.Pemeriksaan yang masih menggunakan alat yang manual yang dapat
dilakukan misalnya pada pemeriksaan laju endap darah (LED), dan pada
pemeriksaan urinalisis, yaitu pemeriksaan sedimen, sedangkan pemeriksaan
yang lainnya menggunakan alat otomatis dan semiotomatis.

B. SARAN
Saran yang dapat diambil adalah :
1. Melakukan pemeriksaan dilaboratorium dengan teliti
2. Memeriksa dengan kerja sama antar karyawan
3. Mengetahui lebih dalam mengenai sumber penyakit
4. Melakukan pengambilan sampel dengan cermat

13
DAFTAR PUSTAKA

Handayanti,dkk. 2014. Dasar Managemen Laboratorium dan Kesehatan


Lingkungan. Buku Kedokteran. EGC

Kurniawan, F,B. 2002. Kimia Klinik. Buku Kedokteran. EGC

Lieseke,L, Zeibig,A. 2014. Buku Ajar Laboratorium Klinis. Buku Kedokteran.


EGC

Tantular, A, W,dkk. 2014. Mikrobiologi Kesehatan. Program Keahlian Teknologi


Laboratorium Medik. Buku Ajar Kedoktern. EGC

Yayuningsih, D, dkk. 2016. Laboratorium Kesehatan Dasar. Buku Kedokteran.


EGC

  

14

Anda mungkin juga menyukai