Anda di halaman 1dari 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PENCEGAHAN KONFLIK

BERNUANSA AGAMA GUNA MEMPERTAHANKAN STATUS ZERO CONFLICT DI


SUMATERA SELATAN TAHUN 2017-2018

STRATEGIES OF REGIONAL GOVERNMENTS IN PREVENTION OF RELIGIOUS-


RELATED CONFLICT TO MANTAIN ZERO CONFLICT IN SOUTH SUMATRA 2017-2018

Elya Tanzila 1, Siswo Hadi Sumantri 2, Bambang Wahyudi 3


Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan
(elyatanzila@gmail.com)

Abstrak - Sumatera Selatan tercatat sebagai Provinsi yang zero conflict. Dalam hal ini, zero conflict
mengacu pada kondisi damai yaitu belum ditemukan adanya konflik bernuansa SARA (Suku, Agama,
Ras, dan Antar golongan) di Sumatera Selatan. Sejauh ini, Sumatera Selatan belum pernah mengalami
konflik bernuansa agama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemerintah Sumatera
Selatan dalam pencegahan konflik bernuansa agama. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Untuk teknik pengumpulan data, peneliti melakukan prosedur wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Adapun teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu: teori
strategi, teori damai, teori konflik, konsep pencegahan konflik, konsep Conflict early Warning and Early
Response System (CEWERS), serta konsep pertahanan negara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa: (1) Sumatera Selatan masih berada pada level damai negatif. (2) Strategi yang digunakan
pemerintah daerah Sumatera Selatan dalam pencegahan konflik bernuansa agama yaitu melalui tiga
tahap: pertama, menjadikan zero conflict sebagai tujuan (ends); kedua, menggunakan teknologi dan
pemberdayaan sumber daya manusia sebagai sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan (means);
dan ketiga, menggunakan UU Penanganan Konflik Sosial No.7 Tahun 2012 dan Peraturan Bersama
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama No. 9 dan No. 8 Tahun 2006 sebagai acuan untuk melakukan
sosialisasi bahaya terorisme dan radikalisme, optimalisasi peran lembaga keagamaan, meningkatkan
sinergitas antar lembaga, serta meningkatkan kesigapan dalam menghadapi konflik yang berpotensi
pada perpecahan umat sebagai cara (ways) untuk mencapai tujuan. Pada akhirnya, pemerintah
Sumatera Selatan harus mampu meningkatkan kondisi masyarakat Sumatera Selatan agar tercipta
damai positif.
Kata Kunci: Strategi, Pencegahan Konflik, Konflik SARA, Konflik Bernuansa Agama, Zero Conflict

Abstract - South Sumatra has known as a zero conflict Province. In this case, zero conflict refers to the
conditions of peace where there is no ethnic-religious-racial-and inter-group conflict in South Sumatra.
Thus far, South Abstract - Sumatra has never experienced religious-related conflict. This research aims to
explain about the strategy of the South Sumatra regional government in prevention of religious-related
conflict. Formulation of all arguments, facts, and theoretical framework on this research is guided by

1
Mahasiswa Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan
(Cohort 6).
2
Laksamana Muda TNI Dr. Siswo Hadi Sumantri, S.T., M.MT. adalah dosen tetap Universitas Pertahanan.
3
Kolonel Inf. Dr. Bambang Wahyudi, M.Si., M.M. adalah dosen tetap Universitas Pertahanan.

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 1


qualitative explanation methods. For data collection techniques, researcher conducts interview
procedures, observations and documentation related to the topic. This reasearch theoretically has built
with strategy theory, peace theory, conflict theory, conflict prevention concept, Conflict early Warning
and Early Response System (CEWERS) Concept, and the concept of national defense.This result shows that:
(1) South Sumatra is still at a level of negative peace. (2) The strategy used by the South Sumatra regional
government in preventing religious-related conflict was through three stages: ends, means, and ways.
First, establish zero conflict as goal (ends); second, using technology and empowering human resources
as facilities and infrastructure to achieve goals (means); and third, using Social Conflict Management Act
number 7 of 2012 and Joint Regulation of Minister of Home Affairs and Minister of Religion Number 9 and
8 of 2006 as a reference to socialize the dangers of terrorism and radicalism, optimizing the role of
religious institutions and to increase synergy between institutions as ways to achieve goals. At the end,
the goverment of South Sumatra must be able to improve the condition of the South Sumatra society in
order to create positive peace.
Keywords: Strategy, Conflict Prevention, Ethnic-Religious-Racial- and Inter Group Conflict, Religious-
Related Conflict, Zero Conflict

Pendahuluan seperti peperangan, invasi militer, agresi

K
eamanan nasional merupakan oleh negara lain, sabotase, pemberontakan
elemen yang melekat dalam bersenjata, maupun spionase. Sekarang,
tujuan penyelenggaraan negara. ancaman yang dihadapi oleh suatu negara
Terwujudnya negara yang aman dan damai lebih berbentuk ancaman non militer dan
merupakan upaya menciptakan suatu hibrid. Urgensi keamanan sudah beralih ke
kondisi yang bebas dari bahaya serta segala isu-isu kontemporer seperti ancaman
bentuk ancaman, tantangan, hambatan, globalisasi, perdagangan dan
dan gangguan baik dari dalam negeri penyalahgunaan narkotika atau obat-
maupun luar negeri. Selain itu, terciptanya obatan terlarang, Hak Asasi Manusia (HAM),
keamanan nasional juga sangat penting kejahatan siber, maupun konflik komunal.
guna menjaga kedaulatan, keutuhan Ancaman yang mengganggu stabilitas
wilayah Negara Kesatuan Republik dan integrasi nasional pun kini lebih banyak
Indonesia dan kepentingan nasional di berasal dari dalam negeri. Indonesia
berbagai aspek baik ideologi, politik, sosial, merupakan salah satu negara yang
ekonomi, dan budaya maupun pertahanan seringkali menghadapi berbagai dilema
dan keamanan. keamanan yang berasal dari dalam negeri.
Dahulu, ancaman keamanan nasional Salah satu ancaman nyata yang dihadapi
lebih banyak bersumber dari ranah militer oleh Indonesia adalah konflik SARA (Suku,

2 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


Agama, Ras, dan Antar Golongan). Konflik (sebanyak 87, 2% dari total penduduk),
SARA menjadi salah satu ancaman faktual Protestan (7%), Katholik (2.9%), Hindu (1.7%),
yang telah, sedang, dan akan terus Budha dan Konfusius (0,9%).6 Oleh karena
membayangi bangsa Indonesia. itu, Toynbee memberikan julukan kepada
Indonesia merupakan negara yang Indonesia “The land where the religions are
dikenal dengan kemajemukannya. Tercatat good neighbors”.7
pada Juli 2017, jumlah populasi di Indonesia Keberagamaan dan kemajemukan
mencapai 260 juta jiwa dan merupakan Indonesia dalam hal suku, agama, kesenian,
peringkat ke-4 populasi terbanyak di dunia. 4 tradisi, kebudayaan, dan pandangan nilai
Banyaknya populasi di Indonesia yang dianut tersebut dapat menjadi nilai
berbanding lurus dengan banyaknya suku positif dan konstruktif. Akan tetapi disisi
yang tersebar di sepanjang wilayah lain, apabila pemerintahan tidak dapat
Indonesia. Adapun presentase suku-suku mengelola pluralitas tersebut dengan baik,
besar yang berkembang di Indonesia, di perbedaan-perbedaan tersebut dapat
antaranya yaitu: 40% Suku Jawa, 15,5% menjadi negatif dan destruktif.8 Akibatnya,
Sunda, 3,7% Melayu, 3,6% Batak, 3% Madura, bukan persatuan dan kesatuan negara yang
2,9% Betawi, 2,7% Minangkabau, 2,7 % Bugis, didapat melainkan disintegrasi bangsa.
2% Banten, 1,7% Banjar, 1,7% Bali, 1,4% Aceh, Konflik bernuansa SARA memang
1,4% Dayak, 1,3 % Sasak, 16,2% suku-suku lain.5 mudah sekali muncul. Hal tersebut terjadi
Selain itu, keberagaman Indonesia karena menurut Brock, kesukuan adalah
juga dapat dilihat dari sisi agama. Indonesia cara termudah untuk membakar emosi dan
merupakan negara yang mengakui naluri primordial.9 Sementara itu, menurut
keberadaan 6 agama besar, yaitu: Islam Clifford Geertz, agama merupakan unsur

4
Central Intelligence Agency, “The World Beragama, (Jakarta:Departemen Agama, 1982),
Factbook”, dalam hlm. 46.
8
https://www.cia.gov/library/publications/the- Bend Abidin Santosa, Peran Media Massa dalam
world-factbook/geos/id.html, diakses pada 7 Mencegah Konflik, (Jurnal Aspikom Volume 3
Agustus 2018. Nomor 2 Januari 2017), hlm. 199-214.
5 9
Ibid. Lothar Brock dalam Dewi Fortuna Anwar, Konflik
6
Ibid. Kekerasan Internal, (Jakarta: Yayasan Obor
7
Arnold J Toynbee dalam Alamsjah Ratu Indonesia, 2005), hlm. 391.
Perwiranegara, Pembinaan Kerukunan Hidup Umat

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 3


perekat yang dapat menimbulkan baik Sumatera Selatan tercatat memiliki
persatuan maupun perselisihan10. Untuk penduduk yang memeluk agama beragam.
mengatasi konflik SARA yang selalu Di tahun 2017, persentase pengikut agama
berpotensi hadir menggerogoti integritas Islam sebesar 95,16%, Budha 1,53%, Khatolik
bangsa, pemerintah Indonesia secara umum 1,29%, Kristen 1,16% dan Hindu 0,86%.12
dan pemerintah daerah khusunya harus Keberagaman agama di Sumatera
segera menemukan formula atau strategi Selatan tidak menyeret provinsi ini ke dalam
yang tepat guna mengatasi konflik SARA. sebuah konflik bernuansa agama walaupun
Menyikapi terkait formula atau memiliki penduduk dengan agama yang
strategi tersebut, Sumatera Selatan tercatat beragam dan mayoritas penduduknya
sebagai provinsi yang zero conflict. Dalam beragama muslim. Sejauh ini, Sumatera
hal ini, zero conflict mengacu pada kondisi Selatan belum pernah mengalami konflik
damai artinya tidak ditemukan konflik kekerasan yang mengatasnamakan SARA
bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras, dan terutama agama. Kondisi tersebut
Antar Golongan) di Sumatera Selatan. mendorong mantan Gubernur Sumatera
Sumatera Selatan yang memiliki Selatan, Alex Noerdin mendeklarasikan
penduduk sekitar 8,05 juta jiwa merupakan Sumatera Selatan sebagai daerah yang zero
wilayah yang sangat pluralistik.11 Pluralitas conflict.
tersebut disebabkan karena keberagaman Melihat fenomena yang dijelaskan
agama, suku, budaya, dan juga adat istiadat tersebut, peneliti merasa bahwa penelitian
yang dimilikinya. Dengan berbagai ini penting dilakukan untuk menganalisis
keragaman ini, tentunya dapat menjadi strategi yang selama ini telah dilaksanakan
peluang dan potensi munculnya perbedaan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
yang dapat dan berakibat pada munculnya dalam pencegahan konflik bernuansa
konflik sosial.

10 12
Clifford Geertz dalam Taufik Abdullah (ed.) Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan,
dan Masyarakat, Lintasan Historis Islam di Indonesia “Profil Provinsi Sumatera Selatan”, dalam
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987), hlm. 67. http://www.bpkp.go.id/sumsel/konten/1111/Profil-
11
Badan Pusat statistik Sumatera selatan, Provinsi Provinsi-Sumatera-Selatan.bpkp diakses pada 22
Sumatera Selatan dalam Angka tahun 2017, Juli 2018.
(Palembang: BPS Sumatera Selatan, 2017), hlm. 71.

4 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


agama guna mempertahankan status zero
conflict di Sumatera Selatan Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kondisi damai (Zero Conflict) di Sumatera
Metode Penelitian Selatan
Penelitian ini menggunakan metode
Provinsi Sumatera Selatan telah dikenal luas
kualitatif deskriptif. Dalam menganalisis
sebagai wilayah yang aman dan kondusif.
permasalahan dalam penelitian ini, peneliti
Keadaan aman tersebut terutama
menggunakan teori konflik dengan
disebabkan karena nihilnya konflik atau
turunannya berupa teori SAT (Source,
kekerasan SARA (Suku, Agama, Ras, dan
Accelerator, Trigger) Ichsan Malik untuk
Antar golongan) terutama konflik
menjelaskan mengapa suatu insiden dapat
bernuansa agama. Kondisi damai tersebut
menimbulkan konflik di daerah lain, namun
kemudian dikenal dengan sebutan zero
tidak di Sumatera Selatan; Teori Damai
conflict.
Johan Galtung untuk menentukan damai
Status atau predikat zero conflict
positif atau damai negatif yang telah terjadi
tersebut awal mulanya dicetuskan pada
di Sumatera Selatan; Teori Strategi oleh
tahun 2017 oleh mantan Gubernur Sumatera
Arthur Lykke dengan didukung konsep
Selatan, Alex Noerdin, yang menjabat
pencegahan konflik dan konsep Conflict
sebagai gubernur Sumatera Selatan selama
Early Warning and Early Response System
2 (dua) periode. Selama menjabat sebagai
(CEWERS) untuk merumuskan langkah-
Gubernur, Alex Noerdin dengan gencar
langkah yang ditempuh oleh pemerintah
selalu mempromosikan kondisi damai (zero
daerah Sumatera Selatan dalam upaya
conflict) di wilayah Sumatera Selatan. Bukan
pencegahan konflik bernuansa agama guna
hanya mempromosikan Sumatera Selatan
mempertahankan status zero conflict;
zero conflict di kancah nasional namun juga
Terakhir, Peneliti menggunakan konsep
di kacah internasional. Salah satu usaha
Pertahanan Negara untuk menganalisis
promosinya ialah pada bulan september
dampak positif kondisi zero conflict di
2017, ketika Menko Polhukam Wiranto
Sumatera Selatan berkaitan dengan
menghadiri kegiatan apel akbar 5000
pertahanan negara Indonesia.
mahasiswa se-Sumatera Selatan di kampus

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 5


UIN Raden Fatah Palembang, Wiranto Maluku dan Poso yang menelan begitu
sangat mengapresiasi kondisi zero conflict di banyak korban jiwa.
Sumatera Selatan.13 Konflik yang kedua yaitu intern umat
Promosi gencar yang dilakukan oleh beragama. Sejauh ini di Indonesia konflik
Alex Noerdin terkait zero conflict Sumatera intern umat beragama sangat jarang sekali
Selatan bukan sekedar “komoditi politik” terjadi. Namun salah satu kasus yang paling
semata. Karena pada kenyatannya terkenal yaitu konflik antara Sunni-Syiah di
Sumatera Selatan memang tidak pernah Sampang Madura. Dan kategori konflik
mengalami konflik SARA terutama konflik terakhir yaitu antar umat beragama dengan
bernuansa agama. aliran yang dianggap sesat. Untuk kategori
Konflik agama sendiri jika ditinjau dari terakhir ini, bisa diambil contoh yaitu konflik
jejak histori konflik/kekerasan yang terjadi di yang terjadi antara umat muslim dan
Indonesia selama ini, terbagi menjadi tiga Ahmadiyah.
kategori: Pertama, konflik antar umat Potensi konflik bernuansa agama di
beragama. Kedua, Konflik intern umat Sumatera Selatan hingga saat ini masih
beragama. Dan yang terakhir adalah konflik menyentuh pada taraf pembangunan
antara umat beragama dengan aliran yang rumah ibadat. Seperti yang terjadi pada
dianggap sesat.14 Untuk kategori pertama, tahun 2018, yaitu perselisihan
pelanggaran yang paling banyak yaitu hanya pembangunan Vihara di Talang Buluh
menyangkut soal pendirian rumah ibadat. Kecamatan Talang Kelapa. Ternyata setelah
Walaupun di beberapa provinsi konflik antar diselidiki, perselisihan tersebut terjadinya
umat beragama yang terjadi lebih dari karena adanya masalah perizinan atas
sekedar izin pendirian rumah ibadat. pembangunan Vihara tersebut. Selain itu,
Sebagai contoh yaitu konflik agama di pada 8 Maret 2018 terdapat kasus
perusakan gereja Santo Zakaria di Ogan ilir

13 14
Tribun News, “Wiranto puji Alex Noerdin Wujudkan Muqoyyidin, Andik Wahyun, Potret Konflik
Sumatera Selatn Zero Conflict”, dalam Bernuansa Agama di Indonesia: Signifikasi Model
http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/29/ Resolusi Berbasis Teologi Transformatif, (Analisis,
wiranto-puji-alex-noerdin-wujudkan-sumatera- Volume XII, Nomor 2, Desember 2012), hlm: 315.
selatan-zero-conflict diakses pada 20 November
2018.

6 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


yang dapat berpotensi pada perpecahan peringkat terakhir atas banyaknya jumlah
umat. Namun setelah diteliti, masalah pelanggaran KBB yang terjadi di provinsi
tersebut bukanlah murni konflik antar umat masing-masing.
beragama. Melainkan tindakan kriminal
perusakan rumah ibadat umat kristen yang
dilakukan oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab.
Potensi konflik lain yang ada di
Sumatera Selatan yaitu tumbuh dan
berkembangnya aliran-aliran yang terlarang
di Indonesia. Yaitu seperti Gerakan Fajar
Nusantara dan Ahmadiyah. Menurut Rivai
Saidi, staff Kanwil Kementerian Agama
Sumsel, kedua gerakan tersebut tidak dapat Gambar 1. Jumlah Peristiwa Pelanggaran KBB
berdasarkan wilayah
dipungkiri ada di Sumatera Selatan. Hanya Sumber: The Wahid Institute, 2016.
saja, hingga saat ini pergerakan mereka Pada gambar di atas, menunjukkan

masih senyap. Oleh karena itu, pemerintah bahwa kasus pelanggaran Kebebasan

daerah Sumatera Selatan harus tetap Beragama dan Berkeyakinan (KBB) di

mewaspadai dan mengawasi pergerakan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2016

aliran-aliran sejenis yang sekiranya mampu hanya terjadi satu kali. Hal ini tentu harus

memicu konflik dalam masyarakat. tetap menjadi perhatian penuh pemerintah

Minimnya kasus pelanggaran karena jika hal tersebut di atas tidak diatasi

kebebasan beragama di Sumatera Selatan dengan optimal, bisa saja akan merembet

tersebut juga dibuktikan dengan data yang kepada kekerasan yang lebih luas seperti

dilaporkan oleh The Wahid Institute halnya insiden yang terjadi di Ambon.

berkaitan dengan pelanggaran Kebebasan Tingkat kerukunan beragama

Beragama dan Berkeyakinan (KBB). Dari 30 masyarakat di wilayah Sumatera Selatan

provinsi yang disurvei, Sumatera Selatan saat ini masih tergolong tinggi. Dalam survei

bersama dengan 9 provinsi lain menduduki yang dilakukan oleh Badan Litbang dan dan
Diklat Kementerian Agama RI, rata-rata
Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 7
kerukunan nasional umat beragama yaitu Apabila dianalisis menggunakan teori
mendapat skor 75,36. Tingkat kerukunan SAT (Struktural, Akselerator, Trigger), ada
tersebut dinilai dari tiga dimensi utama, beberapa faktor yang menyebabkan
yaitu: Toleransi, Kesetaraan, dan Kerjasama. mengapa suatu insiden (trigger) yang sama
Pada masing-masing dimensi tersebut bisa menyebabkan konflik kekerasan di
terbagi lagi menjadi sub-sub dimensi yang suatu daerah namun tidak berpengaruh di
menjadi tolak ukur penilaian Kementerian daerah lain.
Agama terhadap tingkat kerukunan di Sebagai contoh, pembakaran atau
Indonesia. Sumatera Selatan menduduki perusakan rumah ibadat di Ambon menjadi
peringkat 15 dengan skor 75,2 pada tahun salah satu trigger yang menyeret pada
2015. Adapun 14 provinsi di Indonesia yang kekerasan massal dan beruntun. Hal
mendapat skor di atas rata-rata nilai tersebut dikarenakan ada begitu banyak
nasional, diantaranya yaitu: NTT, Bali, konflik struktural yang terjadi di ambon
Maluku, Kalimantan Tengah, Sulawesi seperti ketimpangan ekonomi, kebijakan
Utara, Papua, Sulawesi Tengah, Sulawesi pemerintah yang menyebabkan polarisasi
Tenggara, Papua, Jawa Tengah, Kalimantan berdasarkan keagamaan dalam rekrutmen
Selatan, Sumatera Utara, Maluku Utara, dan jabatan-jabatan, dan diskriminasi yang
NTB. dirasakan baik oleh umat Islam maupun
Pemerintah Sumatera Selatan Kristen. Faktor struktural yang begitu kental
membutuhkan upaya yang optimal untuk dirasakan oleh masyarakat tersebut
tetap menjaga kerukunan dan bahkan membuat insiden-insiden kecil yang terjadi
meningkatkan indeks kerukunan di Provinsi di Ambon menjadi trigger dan akselerator
Sumatera Selatan. Jangan sampai apa yang terjadinya kekerasan di Ambon.
terjadi di beberapa daerah juga ikut terjadi Berbeda halnya dengan kondisi di
di Sumatera Selatan. Seperti halnya konflik Sumatera Selatan yang memang sudah
agama yang terjadi di Ambon pada tahun relatif aman dan kondusif. Karakteristik
1998 dan mengakibatkan banyak korban masyarakat sumatera Selatan yang saling
jiwa. menghormati, menjunjung tinggi
perbedaan, tradisi hidup berdampingan

8 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


secara damai antar suku dan agama yang Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
berbeda, sikap beragama masyarakat bersinergi dengan berbagai instansi dan
Muslim dan Kristen yang moderat, tidak organisasi yang ada dapat langsung
radikal serta adanya ungkapan “tidak mau mengatasi hal-hal yang demikian dengan
mengganggu dan tidak mau diganggu” cepat.
merupakan beberapa alasan mengapa Apabila dilihat dari kondisi antar umat
hingga saat ini Sumatera Selatan tetap beragama dan antar suku di Sumatera
kondusif. Selatan, memang dapat dikatakan Sumatera
Beberapa festival yang ada di Selatan merupakan wilayah yang damai
Sumatera Selatan juga menjadi ajang atau lebih dikenal dengan zero conflict. Akan
pertemuan dan secara tidak langsung tetapi pengertian damai yang seperti itu,
meningkatkan toleransi dan kerukunan menurut Galtung dimaknai sebagai damai
masyarakat. Seperti festival tahun baru negatif. Damai negatif yaitu dimana kondisi
imlek yang setiap tahun rutin dilaksanakan saat potensi transformasi konflik menjadi
di Pulau Kemaro di Sumatera Selatan. Tidak kekerasaan fisik berhasil dikendalikan.
hanya warga Tionghoa atau Budha yang Namun hal-hal tersebut tidak bisa dikatakan
datang, melainkan banyak juga warga sebagai kondisi damai absolut, karena
Muslim yang berbondong-bondong untuk damai negatif masih memiliki kekerasan
menikmati festival yang digelar di sebuah yang terjadi baik secara struktural maupun
pulau kecil di tengah sungai Musi. kultural. Bagi Galtung, damai yang ideal
Faktor-faktor tersebut kemudian adalah hilangnya kekerasan secara total,
menjadi modal kerukunan umat beragama bukan hanya kekerasan fisik, namun juga
di Sumatera Selatan. Sehingga, insiden- kekerasan struktural dalam birokrasi dan
insiden kecil yang terjadi seperti perusakan kekerasan kultural dalam pola pikir manusia.
rumah ibadat gereja Santo Zakaria di Rantau Damai positif mengedepankan situasi
Alai Sumatera Selatan tidak menjadi trigger dimana keadilan, kesetaraan, dan
terjadinya perpecahan antar umat yang penghargaan atas hidup itu sendiri. Situasi
lebih besar. Selain itu, faktor kesigapan dimana manusia hidup secara harmonis
pemerintah juga menjadi alasan utama. tanpa ada keinginan untuk menundukkan,

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 9


menguasai, atau bahkan mematikan hak Tolak ukur lain yang menjadi penilaian
hidup orang lain. atas level kondisi damai pada suatu daerah
Menurut teori damai yang dijabarkan yaitu tingkat kriminalitas. Adanya
oleh Johan Galtung, damai yang terjadi kriminalitas yang tinggi menunjukkan
Sumatera Selatan baru sebatas damai bahwa daerah tersebut masih berada pada
negatif. Yaitu tidak adanya kekerasan fisik level damai negatif. Sumatera Selatan
yang terjadi dalam konteks SARA (Suku, merupakan daerah yang tingkat
Agama, Ras, dan Antar Golongan). Apabila kriminalitasnya cukup tinggi. Menurut
diteliti lebih dalam lagi, ada beberapa Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain
masalah struktural yang masih dirasakan Adinegara, warga Sumatera Selatan
oleh sebagian besar masyarakat Sumatera menjadi korban tindak kejahatan per 39
Selatan. Seperti kemiskinan dan menit pada tahun 2018. Walaupun angka
kriminalitas. tersebut menurun dibanding tahun 2017
Bahkan menurut data Badan Statistik yaitu tindak kejahatan terjadi setiap 33
Pusat (BPS), tingkat kemiskinan di Sumatera menit. Selain itu, aksi curas dengan senjata
Selatan lebih tinggi dari tingkat kemiskinan api tercatat ada sebanyak 32 kasus dan
nasional. hanya bisa diselesaikan sebanyak 14 kasus.
Bahwa jumlah penduduk miskin di Angka tindak pidana sepanjang 2018
Sumatera Selatan mencapai 12,8% dari total mencapai 13.217 kasus.15
penduduk yang ada di Sumatera Selatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
dan Sumatera Selatan menjadi salah satu tidak semua masyarakat di Sumatera
dari 16 provinsi yang memiliki presentasi Selatan dapat menikmati kesejahteraan
jumlah penduduk miskin lebih tinggi hidup dan keadilan ekonomi seperti yang
dibanding dengan presentase rata-rata disyaratkan Johan Galtung untuk mendapat
jumlah penduduk miskin di Seluruh predikat “damai positif”.
Indonesia yang hanya mencapai angka
9.82%.

15
Nefri Inge. Liputan 6, “22 Pelaku Kriminalitas di sumsel-ditembak-mati-sepanjang-2018/ diakses
Sumsel Ditembak Mati Sepanjang 2018”, dalam pada 7 Desember 2018.
http://www.liputan6.com/pelaku-kriminalitas-di-

10 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


Strategi Pemerintah Sumatera Selatan Sumatera Selatan hanya sebatas meredam
dalam Pencegahan Konflik Bernuansa potensi konflik yang kemungkinan akan
Agama meledak menjadi sebuah kekerasan
langsung. Belum ada upaya dari pemerintah
Keberhasilan Sumatera Selatan dalam
untuk mengatasi potensi konflik dari akar
mewujudkan zero conflict yang ada di
rumput. Dengan kata lain, pemerintah
wilayahnya tentu bukanlah hal yang mudah
belum melakukan pencegahan konflik
untuk dicapai. Dibutuhkan koordinasi dan
secara struktural.
sinergitas dari semua kalangan baik
Beberapa pencegahan konflik secara
pemerintah daerah, instansi/lembaga,
langsung yang telah dilakukan oleh
tokoh agama, akademisi, dan bahkan
pemerintah Sumatera Selatan yaitu
masyarakat. Untuk itu, Provinsi Sumatera
melaksanakan peringatan dini dan respon
Selatan mengimplementasikan berbagai
dini pada isu-isu yang dinilai dapat memicu
strategi yang dapat dijalankan guna
terjadinya konflik bernuansa agama. Salah
mencegah terjadinya konflik SARA terutama
satu bentuk peringatan dini yang dilakukan
konflik bernuansa agama di wilayah
oleh pemerintah daerah bekerja sama
Sumatera Selatan.
dengan berbagai elemen yaitu memberikan
Menurut Nicolas dan Mikael, model
edukasi kepada masyarakat tentang bahaya
pencegahan konflik memiliki dua bentuk,
radikalisme dan terorisme. Sosialisasi
yaitu pencegahan konflik secara langsung
mengenai hal tersebut dilakukan dalam
(direct prevention) dan pencegahan konflik
rangka mengatasi polemik yang dihadapi
secara struktural (structural direction).
oleh masyarakat global belakangan ini
Apabila dianalisis menggunakan model
terkait isu terorisme dan radikalisme.
tersebut, pencegahan konflik bernuansa
Bentuk pencegahan konflik secara
agama yang dilakukan oleh pemerintah
langsung lain yang telah dilakukan oleh
daerah Sumatera Selatan lebih kepada
pemerintah daerah yaitu dengan
pencegahan konflik yang bersifat langsung
melaksanakan respon dini terkait potensi
(direct prevention).
konflik yang terindikasi dapat menimbulkan
Upaya pencegahan konflik yang
konflik bernuansa agama. Salah satu bentuk
selama ini dilaksanakan oleh pemerintah

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 11


respon dini yang dilakukan adalah dengan menghindari kericuhan yang mungkin akan
merespon suatu konflik dengan cepat ditimbulkan dari masyarakat yang kurang
tanggap. Perusakan gereja Santo Zakaria di setuju terhadap aliran tersebut, pemerintah
Ogan Ilir pada tahun 2018 menjadi salah satu daerah dalam hal ini diwakili oleh
bentuk respon dini yang dilakukan oleh Kementerian Agama Sumatera Selatan
pemerintah Sumatera Selatan. Dalam langsung melakukan upaya preventif
menangani kasus tersebut, polri dan tni di dengan melakukan musyawarah dengan
Sumatera Selatan bergerak mengusut kasus pihak aliran tersebut. Musyawarah
tersebut kurang dari 24 jam sejak kejadian dilakukan untuk memperingatkan mereka
berlangsung. Kesigapan tersebut tentu agar tidak melakukan pergerakan yang
sangat penting karena perusakan rumah dapat memicu amarah masyarakat sekitar.
ibadat merupakan salah satu kasus sensitif Sejauh ini, cara-cara tersebut berhasil
yang dapat memicu terjadinya konflik dilaksanakan di Sumatera Selatan.
bernuansa agama. Peneliti juga menggunakan teori
Selain itu, dalam menjalankan sistem strategi yang dikemukakan oleh Arthur
respon dini, pemerintah Sumatera Selatan Lykke untuk menganalisis pencegahan
juga mengutamakan musyawarah dalam konflik bernuansa agama di Sumatera
menghadapi kasus-kasus yang dapat Selatan. Menurut Lykke, teori strategi
memicu perpecahan umat. musyawarah sangatlah sederhana dan hanya bergantung
dipilih karena dapat menghindari kepada tiga faktor, yaitu: ends, ways, dan
perselisihan dan kekerasan antar pihak- means.16
pihak yang terlibat. Berdasarkan Menurut teori ini, strategi adalah
wawancara yang telah peneliti lakukan, bagaimana (ways) kepemimpinan
terdapat beberapa kasus seperti menggunakan kekuasaannya demi negara.
pergerakan yang disinyalir dilakukan oleh Dan sangat penting untuk memastikan
aliran-aliran kepercayaan yang masih keadaan dan lokasi geografis demi
diperdebatkan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan (ends) yang mendukung

16
M. Kurtis Bans, Strategy Development for Future
Security Environment, (Journal of Millitary and
Information Science Vol. 3 No.3, 2015), hlm 75-77.

12 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


kepentingan nasional. Sementara itu, means sarana dan prasarana di Provinsi
merupakan sumber-sumber yang bisa Sumatera Selatan. Oleh karena itu,
digunakan untuk mencapai tujuan.17 mencegah konflik SARA terutama konflik
Oleh karena itu, peneliti menganalisis bernuansa agama dan menjaga Sumatera
strategi yang selama ini telah dilakukan oleh Selatan tetap kondusif adalah salah satu
pemerintah Sumatera Selatan yang menjadi pusat perhatian
menggunakan teori strategi yang digagas pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
oleh Arthur Lykke. Adapun analisisnya yaitu: agar wilayah ini terkenal dengan zero
conflict. Kondisi zero conflict tersebut
1. Merumuskan Tujuan (Ends) tentu mengundang para investor yang
Ends atau Objective berkaitan erat membutuhkan wilayah yang aman dan
dengan tujuan yang telah disesuaikan kondusif untuk menanamkan
dengan dinamika perkembangan global modal/investasi bisnisnya.
serta memperhitungkan ancaman dan Tujuan pemerintah Provinsi
juga peluang. Sumatera Selatan tersebut juga ternyata
Pemerintah Sumatera Selatan mendapat persetujuan dari masyarakat.
memiliki tujuan menjadikan Sumatera Hal tersebut juga menjadi sebuah
Selatan, terutama Palembang sebagai dukungan bagi pemerintah dalam
kota zero conflict dan sebagai kota pusat menjalankan berbagai pembangunan
olahraga. dengan mudah dan tanpa hambatan.
Untuk menjadikan Provinsi Harmonisasi antara pemerintah dan
Sumatera Selatan sebagai kota olahraga, masyarakat dalam mewujudkan
dibutuhkan dana yang besar, sementara Sumatera Selatan sebagai kota olahraga
itu menurut Achmad Najib, APBD Provinsi juga berdampak pada mudahnya
Sumatera Selatan hanya Rp. 8,976 triliun. menjalankan strategi pemerintah untuk
Artinya, selain menggunakan APBN dan mencegah terjadinya konflik bernuansa
APBD, dibutuhkan kucuran dana dari agama di Sumatera Selatan.
berbagai investor untuk membangun

17
Ibid., hlm. 75-77.

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 13


2. Optimalisasi Penggunaan Sumber Daya kejadian tersebut hanya dalam waktu
(Means) hitungan beberapa jam saja. Sehingga,
Setelah merumuskan tujuan, para pihak pemerintah mampu mengatasi
pembuat strategi mempertimbangkan konflik dengan tanggap dan cepat
sumber daya yang tersedia. Dalam sebelum menyebar menjadi sebuah
mewujudkan Sumatera Selatan zero tindak kekerasan.
conflict, Pemerintah Sumatera Selatan Selain teknologi, saranan lain yang
mempergunakan segara sarana dan dapat menunjang upaya pencegahan
prasarana yang ada di Sumatera Selatan konflik bernuansa agama adalah sumber
dengan optimal. daya manusia yang kompeten di
Salah satu sarana yang digunakan bidangnya. Dalam mengatasi potensi
oleh pemerintah Sumatera Selatan konflik bernuansa agama, Sumatera
adalah memaksimalkan penggunaan Selatan melakukan upaya yang bersifat
teknologi. Kemudahan teknologi yang preventif. Artinya, pemerintah daerah
ditawarkan sekarang ini sangat lebih fokus dalam mencegah timbulnya
membantu kinerja pemerintah. Dengan potensi konflik menjadi sebuah
adanya teknologi, informasi mengenai kekerasan dan menciptakan atmosfir
suatu insiden yang berpotensi pada damai di Sumatera Selatan. Untuk
konflik atau kekerasan agama dapat menjalankan hal tersebut, Pemerintah
langsung diterima oleh pemerintah pusat daerah dibantu oleh berbagai pihak baik
atau instansi yang terkait dalam waktu dari lembaga maupun masyarakat,
kurang dari 24 jam. Sehingga dengan terutama tokoh agama. Tokoh agama
adanya penyebaran informasi yang cepat menjadi salah satu sarana penting untuk
tersebut sangat membantu pemerintah menciptakan atmosfir damai di Sumatera
dalam menangani insiden tersebut. Selatan. Hal tersebut dikarenakan
Hal tersebut tercermin dalam masyarakat Sumatera Selatan percaya
penanganan kasus perusakan gereja bahwa ulama memiliki peran penting
Santo Zakaria di Rantau Alai, Ogan Ilir.
Pihak Polri dan TNI mendapatkan laporan

14 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


yang multifungsi atau polimorfik.18 Ulama pemerintah bersifat preventif, karena
dipercaya tidak hanya sebagai memang hingga saat ini belum pernah
penceramah mengenai isu-isu agama terjadi konflik atau kekerasan agama
tetapi juga dapat menjadi problem solver yang terjadi di Sumatera Selatan.
dalam bidang sosial, politik, agama, dan Cara (ways) dalam teori strategi
budaya. Sumatera Selatan memiliki terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:
banyak ulama yang mampu strategy policy, strategy operational, dan
menginspirasi masyarakat dan mengajak strategy tactical. Pada tingkatan strategy
masyarakat untuk menciptakan policy, pemerintah daerah Sumatera
perdamaian dalam kehidupan Selatan masih mengandalkan kebijakan
bermasyarakat. Hal ini tentu menjadi atau undang-undang yang dikeluarkan
salah satu sarana yang dapat oleh pemerintah pusat. Hingga saat ini,
dimaksimalkan oleh pemerintah daerah belum ada peraturan atau kebijakan
dalam mempertahankan zero conflict di khusus yang dikeluarkan oleh
Sumatera Selatan. pemerintah daerah Sumatera Selatan
3. Implementasi Strategi (Ways) untuk mengatur hal-hal yang berkaitan
Bagian ketiga adalah cara atau dengan konflik bernuansa agama. Karena
concept. Konsep strategi berisi cara-cara memang hingga saat ini, belum ada
yang diformulasikan oleh pemerintah konflik bernuansa agama yang pernah
daerah Provinsi Sumatera Selatan untuk terjadi di Sumatera Selatan.
mencapai tujuan utamanya. Dalam hal ini Untuk mencegah atau menghadapi
pemerintah melakukan berbagai upaya potensi konflik bernuansa agama,
untuk mempertahankan kondisi zero pemerintah pusat memiliki Undang-
conflict dengan mencegah terjadinya Undang tentang Penanganan Konflik
konflik bernuansa agama serta Sosial No. 7 tahun 2012 (UU PKS). UU PKS
membangun perdamaian di Sumatera berisikan pedoman bagi setiap
Selatan. Semua strategi yang dilakukan pemerintah daerah untuk melakukan

18
Azhar Ali, Definisi Ulama dan Perannya dalam Kontemporer, (Tesis, Palembang IAIN Raden Fatah,
Pandangan Masyarakat Palembang Era 2010), hlm. 5.

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 15


penanganan konflik. penanganan konflik Salah satu hal pokok yang harus
ini sendiri terdiri dari serangkaian diperhatikan dalam upaya pencegahan
kegiatan yang disusun secara sistematis konflik bernuansa agama adalah menjaga
dan terencana dalam situasi baik kerukunan umat beragama. Hal tersebut
sebelum, pada masa, dan maupun sesuah merupakan bagian dari upaya yang
terjadi konflik yang mencakup bersifat preventif.
pencegahan konflik, penghentian Dengan adanya PBM No. 9 dan 9
konflik, dan pemulihan pascakonflik. tahun 2006 tersebut, pemerintah daerah
Selain itu, dalam UU PKS No. 7 tahun 2012 Sumatera Selatan memiliki panduan yang
ini juga menjelaskan secara kuat dalam menjaga kerukunan umat
komprehensif mengenai tujuan beragama. Selain masalah kerukunan
penanganan konflik, ruang lingkup umat beragama, masalah lain yang sering
penanganan konflik, sumber konflik, sekali terjadi di Indonesia adalah
serta sistem penanganan konflilk. sengketa pembangunan rumah ibadat.
Selain UU PKS No.7 Tahun 2012, Sumatera Selatan sendiri beberapakali
Pemerintah Daerah Sumatera Selatan mengahadapi sengketa pembangunan
juga menggunakan Peraturan Bersama rumah ibadat. Namun dengan adanya
Menteri Agama dan Menteri Dalam PBM yang mengatur masalah
Negeri Nomor 9 dan 8 tahun 2006 pembangunan rumah ibadat, pemerintah
sebagai acuan dalam upaya pencegahan daerah mampu menyelesaikan masalah
konflik bernuansa agama. PBM No. 9 dan secara musyawarah dan mufakat dengan
8 tahun 2006 tersebut berisi tentang mengacu pada PBM tersebut.
pedoman pelaksanaan tugas kepala Cara (ways) yang kedua yaitu
daerah/wakil kepala daerah dalam terkait strategy operational. Strategy
pemeliharaan kerukunan umat operational merupakan kelanjutan dari
beragama, pemberdayaan forum kebijakan atau undang-undang tersebut
kerukunan umat beragama, dan di atas yang berisikan rencana-rencana
pendirian rumah ibadat. yang harus dijalankan. Strategy
operational dalam tingkat provinsi diatur

16 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


oleh gubernur. Dalam hal upaya belakang agama yang berbeda (Arab,
pencegahan konflik bernuansa agama, Cina, India). Sehingga keberagaman
gubernur Sumatera Selatan memiliki masyarakat di Sumatera Selatan telah
beberapa strategy operational. Adapun tercipta sejak lama. Keberagaman
diantaranya yaitu: tersebut juga memberikan efek
a. Menumbuhkan jiwa toleransi dalam munculnya kehidupan yang toleran di
masyarakat bumi Sriwijaya. Hal tersebut tidak
Toleransi merupakan modal utama terlepas dari peran raja Sriwijaya yang
dalam menjaga harmonisasi melindungi dan menghormati
kehidupan antar umat beragama. keberagaman masyarakatnya. Dengan
Toleransi umat beragama dimaknai adanya historis tingginya tingkat
sebagai pemberian kebebasan pada toleransi di Sumatera Selatan
sesama manusia atau kepada sesama tersebut, mempermudah pemerintah
warga masyarakat untuk menjalankan daerah dalam menerapkan nilai-nilai
keyakinannya atau mengatur toleransi di Sumatera Selatan.
hidupnya dan menentukan nasibnya Walaupun demikian, kondisi tersebut
masing-masing, selama di dalam tidak membuat pemerintah daerah
menjalankan dan menentukan tidak berhenti untuk mempromosikan nilai-
bertentangan dengan syarat-syarat nilai toleransi.
atas terciptanya ketertiban dan Dalam setiap kesempatan,
perdamaian dalam masyarakat. pemerintah daerah Sumatera Selatan
Secara historis, tingginya tingkat selalu mengajak masyarakat untuk
toleransi beragama di Sumatera menumbuhkan rasa toleransi dalam
Selatan telah mengakar sejak berabad masyarakat. Hal tersebut bertujuan
yang lalu. Pada masa keemasan untuk mengingatkan masyarakat
kerajaan Sriwijaya, wilayah yang tentang arti pentingnya menjunjung
sekarang dikenal dengan Sumatera tinggi nilai-nilai toleransi dalam
Selatan ini banyak dikunjungi oleh masyarakat. Oleh karena itu, poin
pedagang asing yang memiliki latar menumbuhkan jiwa toleransi menjadi

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 17


salah satu plan dalam strategy kerukunan, yaitu kerukunan antar
operational pemerintah daerah. umat beragama, kerukunan intern
b. Meningkatkan kerukunan antar umat umat beragama, dan kerukunan antar
beragama ulama dan pemerintah daerah. Ketiga
Pemerintah mempunyai peran dan kerukunan tersebut penting untuk
tanggung jawab dalam mewujudkan dijaga agar tercipta kerukunan yang
kerukunan hidup umat beragama. Hal komprehensif di seluruh lini
tersebut dikarenakan kualitas umat kehidupan.
beragama di Indonesia belum Cara (ways) yang ketiga yaitu
berfungsi seperti seharusnya, yang terkait strategy tactical. Strategy
diajarkan oleh agama masing-masing. tactical merupakan serangkaian
Sehingga ada kemungkinan timbul agenda yang dilakukan untuk
konflik di antara umat beragama. Oleh menjalankan strategy operational yang
karena itu dalam hal ini, pemerintah telah dimaksud di atas guna mencapai
sebagai pelayan, mediator atau tujuan utama dari perumusan strategi
fasilitator merupakan salah satu ini. Adapun strategy tactical yang
elemen yang dapat menentukan selama ini telah ditempuh oleh
kualitas atau persoalan umat pemerintah daerah Sumatera Selatan
beragama tersebut. Pada prinsipnya, untuk mencegah konflik bernuansa
umat beragama perlu dibina melalui agama dan mempertahankan status
pelayanan aparat pemerintah yang zero conflict adalah sebagai berikut:
memiliki peran dan fungsi strategis a. Sosialisasi bahaya terorisme dan
dalam menentukan kualitas radikalisme
kehidupan umat beragama, melalui Salah satu upaya yang dilakukan
kebijakannya. pemerintah daerah Sumatera Selatan
Namun tidak hanya sebatas adalah mengadakan sosialisasi terkait
kerukunan antar umat beragama. bahaya terorisme dan radikalisme.
Pemerintah daerah juga Belakangan ini, konflik bernuansa
mengupayakan untuk menjaga tri agama di Indonesia sangat berkaitan

18 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


erat dengan terorisme dan Selain itu, pemerintah daerah
radikalisme. Untuk itu, diperlukan juga melakukan sosialisi ke berbagai
adanya sosialisasi menyeluruh ke forum kepemudaan agar para pemuda
semua elemen masyarakat mengenai Sumatera Selatan tidak mudah
bahaya terorisme dan radikalisme. Hal terpengaruh paham ekstrimis
tersebut bertujuan untuk menjauhkan tersebut. Pada tahun 2018 ini,
masyarakat dari paham radikalisme Sosialisasi atau workshop Aksi
yang dapat mengganggu stabilitas Terpadu penanganan Konflik Sosial
kehidupan masyarakat Sumatera Pemuda Mahasiswa telah
Selatan. Sosialisasi ini dilakukan oleh dilangsungkan di Hotel 101 Palembang
pemerintah daerah Sumatera Selatan pata tanggal 27-29 Maret 2018.
dibantu dengan instansi-instansi lain Sosialisasi tersebut diikuti 40 peserta
yang terkait. yang merupakan perwakilan dari
Pemerintah Sumatera Selatan beberapa organisasi pemuda seperti
juga sering menggelar rapat IPNU, Pemuda Muhammadiyah, GP
koordinasi Komunitas Intelijen Daerah Anshor, PII, HMI, PMII, GMKI, PKKD,
(Kominda) se-Sumsel. Rapat tersebut DPD Peradah (Hindu), Sekber PMVBI
digelar dalam rangka penenganan (Buddha), dan OKP kabupaten/Kota
konflik suku, agama, ras, dan se-Sumatera Selatan. para peserta
antargolongan (SARA) serta menerima pembinaan atau materi dari
terosisme di Sumsel. Selain untuk pejabat di lingkungan Kanwil
mewujudkan dan meningkatkan Kemenag Sumsel, Ketua FKUB
koordinasi antara aparatur Sumsel, dan Sekretaris Forum
pemnerintah serta persiapan reaksi Koordinasi Pencegahan Terorisme
dini, rapat tersebut diharapkan dapat (FKPT) Provinsi Sumsel. Dalam
meningkatkan kapabilitas para kesempatan tersebut, para pemuda
aparatur pemerintah untuk mendapatkan banyak materi positif
mewaspadai sejak dini munculnya yang dapat menjadi penangkal
konflik SARA dan terorisme. tumbuhnya paham radikalisme.

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 19


Sosialisasi juga dilakukan oleh masyarakat sebagai perekat
Forum Kerukunan Umat Beragama kerukunan antar umat beragama.
(FKUB) Sumatera Selatan kepada Sama halnya dengan provinsi lain di
FKUB tingkat kota/kabupaten. Hal ini Indonesia, Sumatera Selatan memiliki
penting dilaksanakan agar FKUB yang banyak lembaga atau organisasi
memegang peran penting dalam keagamaan. Salah satu organisasi
menjaga kerukunan umat, dapat yang fokus menangani masalah
memahami pentingnya mewaspadai kerukunan umat beragama adalah
bahaya terorisme dan radikalisme. FKUB (Forum Kerukunan Umat
Sehingga ketika anggota FKUB turun Beragama). Dalam hal ini, FKUB
ke masyarakat atau melakukan menjadi wadah utama bagi
sosialisasi ke masyarakat, mereka terciptanya kerukunan umat
dapat mengedukasi dan memberikan beragama. Oleh sebab itu, penting
informasi kepada masyarakat dengan bagi pemerintah daerah untuk
benar. mengaktifkan dan memaksimalkan
b. Optimalisasi peran lembaga fungsi FKUB di semua kabupaten/kota
keagamaan di Sumatera Selatan.
Dengan mengoptimalkan peran dan Salah satu peran yang
fungsi lembaga-lembaga keagamaan, dilaksanakan oleh lembaga
hal tersebut diharapkan mampu keagamaan yaitu dengan
mempercepat proses penyelesaian mengadakan dialog keagamaan.
konflik antar umat beragama. Dialog ini sangat penting untuk
Di samping itu, pemberdayaan membangun kepercayaan antar umat
tersebut dimaksudkan untuk lebih beragama sehingga memperkecil
memberikan bobot/warna tersendiri kemungkinan terjadinya gesekan
dalam menciptakan ukhuwah antar umat beragama di Sumatera
(persatuan dan kesatuan) yang hakiki, Selatan. Dialog lintas agama tidak
tentang tugas dan fungsi masing- hanya dilakukan pada level
masing lembaga keagamaan dalam ulama/petinggi keagamaan, tetapi

20 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


juga dengan umat di lapisan bawah Sumatera Selatan yaitu terkait insiden
untuk memberikan pengertian perusakan gereja Santo Zakaria di
tentang pentingnya membina dan Rantau Alai, Ogan Ilir yang terjadi pada
mengembangkan kerukunan umat tanggal 9 Maret 2019 pukul 01.00 dini
beragama. hari. Pada pagi harinya, jajaran Polri
c. Peningkatan sinergitas antar lembaga dan TNI langsung bekerjasama
Dalam mewujudkan Sumatera Selatan dengan melakukan penjagaan dan
yang aman dan kondusif, tentu olah TKP untuk menghindari kejadian-
diperlukan adanya kerjasama antar kejadian lanjutan yang tidak
lembaga yang ada di Provinsi diinginkan.19 TNI dan Polri dalam hal ini
Sumatera Selatan dalam upaya juga menjalankan sistem deteksi dini
mencegah terjadinya konflik dan respon dini. Untuk deteksi dini,
bernuansa agama. Untuk menjaga Polda Sumatera Selatan memiliki
kondusivitas dan keamanan wilayah badan Intelkam yang menjalankan
secara umum dibutuhkan adanya tugas intelijen untuk memperoleh
sinergitas dari pemerintah-TNI-Polri. berbagai informasi yang dibutuhkan
Hal tersebut dikarenakan TNI dan Polri oleh instansi. Kemudian selanjutnya
memegang peran sentral dalam apabila terdapat informasi sebuah
mengahadapi berbagai ancaman yang konflik terjadi, dalam hal ini mengenai
dapat menggerogoti keamanan konflik bernuansa agama, Polda
wilayah. Hal tersebut diungkapkan Sumatera Selatan kemudian dengan
oleh mantan Gubernur Sumatera cepat merespon insiden tersebut
Selatan, Alex Noerdin dalam Rapat sebelum insiden meluas menjadi
Kerja Gubernur se-Indonesia di Jakarta kekerasan fisik.
pada tanggal 7 Februari 2018. Selain sinergitas yang dilakukan
Salah satu bentuk sinergitas antara TNI-Polri, sinergitas tersebut
yang dilakukan oleh TNI dan Polri di juga terjadi antar lembaga lain seperti

19
Detik.com, “Kronologi Perusakan Gereja di Sumsel 3926165/kronologi-perusakan-gereja-di-sumsel-
hingga Pelaku Ditangkap”, dalam hingga-pelaku-ditangkap diakses pada 5
https://news.detik.com/berita/d- Desember 2018.

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 21


antara Kesbangpol Sumatera Selatan, responsif akan segala potensi konflik
Kanwil Kemenag Sumsel, dan FKUB bernuansa agama yang muncul di
Sumatera Selatan yang saling Sumatera Selatan. Hal tersebut
besinergi mengatasi berkenaan dilakukan untuk menghindari
dengan perselisihan pembangunan meluapnya konflik menjadi sebuah
rumah ibadat. Karena selama ini, kekerasan yang dapat melukai
konflik yang terjadi di Sumatera persatuan dan kesatuan masyarakat
Selatan baru sebatas perselisihan Sumatera Selatan yang telah terjalin
pendirian rumah ibadat. dengan harmonis.
Sinergitas antar lembaga yang Kesigapan ini juga berbanding
sangat solid ini sangat membantu lurus dengan koordinasi dan
pemerintah daerah Sumatera Selatan kerjasama antar instansi. Karena
dalam mencegah konflik bernuansa koordinasi yang cepat antar instansi
agama. Hal ini juga yang menjadi salah satu kunci dalam
mengantarkan pemerintah daerah penanganan potensi konflik. Selain
meraih peringkat 3 dalam upaya koordinasi resmi yang rutin,
pencegahan konflik sosial dari koordinasi tidak resmi menjadi
Kementerian Dalam Negeri Republik langkah utama menghadapi
Indonesia. hambatan birokrasi. Di samping itu,
d. Kesigapan dalam mengatasi konflik penggunaan teknologi (SMS, WA
yang berpotensi pada perpecahan group, email) sangat membantu
umat penyebaran informasi bagi kebutuhan
Salah satu aksi dalam strategy tactical koordinasi seluruh instansi. Rencana-
pemerintah daerah Sumatera Selatan rencana aksi dan pemetaan potensi
yaitu adanya kesigapan dari segala lini konflik dilaksanakan secara rutin dan
dalam mengatasi konflik yang diperbaharui terus-menerus. Para
berpotensi pada perpecahan umat. pimpinan juga tidak segan-segan
Pemerintah daerah menginginkan turun untuk memastikan penanganan
adanya aparat lembaga yang bersifat konflik telah sesuai, dengan kesigapan

22 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3


tinggi, bahkan waktu penanganan ada demi mencapai tujuan. Dalam hal ini,
kurang dari 24 jam sebelum konflik pemerintah daerah mengoptimalkan
meluas. penggunaan teknologi yang dapat
menyampaikan informasi secara cepat
Kesimpulan sehingga setiap potensi konflik bernuansa
agama yang muncul dapat ditangani dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang
cepat juga. Selain itu, pemerintah daerah
dijabarkan, maka terdapat dua kesimpulan
juga memberdayakan sumber daya manusia
yang didapat. Pertama, Sumatera Selatan
(SDM). SDM yang kompeten menjadi salah
hingga saat ini belum pernah menghadapi
satu faktor keberhasilan dalam upaya
konflik SARA terutama konflik bernuansa
pencegahan konflik bernuansa agama.
agama. Kondisi tersebut dikenal dengan
Langkah ketiga yaitu merumuskan
zero conflict. Kondisi zero conflict mengacu
serangkaian cara untuk mencegah konflik
pada situasi damai di Sumatera Selatan yang
bernuansa agama. Dalam tahapan ini
hanya sebatas terbebas dari timbulnya
terbagi lagi menjadi tiga yaitu level strategy
kekerasan langsung/ konflik SARA (Suku,
policy, level strategy operational, dan level
Agama, Ras, dan Antar golongan). Hal
strategy tactical. Pada level strategy policy,
tersebut mengindikasikan bahwa Sumatera
pemerintah daerah Sumatera Selatan
Selatan masih berada pada level damai
menggunakan kebijakan yang dikeluarkan
negatif.
pemerintah pusat sebagai acuan dalam
Kedua, Pemerintah daerah Sumatera
mencegah konflik bernuansa agama.
Selatan menyusun dan
Pada level strategy operational
mengimplementasikan strategi melalui tiga
pemerintah daerah Sumatera Selatan
tahap. Langkah pertama yaitu menetapkan
merumuskan beberapa rancangan yaitu
tujuan. Dalam hal ini pemerintah daerah
seperti: menumbuhkan jiwa toleransi di
menentapkan Sumatera Selatan zero
masyarakat dan meningkatkan kerukunan
conflict sebagai tujuan utama dilakukannya
beragama dalam masyarakat. Sementara
upaya pencegahan konflik bernuansa
itu, pada level strategy tactical, pemerintah
agama. Langkah kedua yaitu dengan
daerah menerapkan beberapa cara yang
memberdayakan sarana dan prasarana yang

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 23


dilakukan untuk mencegah terjadinya kesejahteraan masyarakat, mengurangi
konflik bernuansa agama, yaitu: ketimpangan sosial dan ekomoni, serta
mengadakan sosialisasi tentang bahaya menjunjung tinggi keadilan. Kedua, dalam
terorisme dan radikalisme, optimalisasi rangka menghadapi konflik sosial di
peran lembaga keagamaan, meningkatkan Sumatera Selatan, dibutuhkan penataran
sinergitas antar lembaga di Sumatera atau pelatihan mengenai konflik sosial
Selatan serta meningkatkan kesigapan terhadap para aktor penanganan konflik
dalam mengatasi konflik yang berpotensi sosial. karena Uuntuk dapat menyelesaikan
pada perpecahan umat. konflik hingga ke akarnya, tentu dibutuhkan
adanya pengetahuan yang cukup mengenai
Rekomendasi konflik sosial. Ketiga, Pemerintah daerah
Sumatera Selatan juga perlu
Dalam penulisan ini, masih terdapat banyak
memformulasikan sistem peringatan dini
kekurangan. Penulis mengharapkan agar
dan respon dini secara komprehensif. Hal
dilakukan penelitian lanjutan yang lebih
tersebut sangat berguna untuk menghadapi
komprehensif dan mendalam berkaitan
potensi konflik yang mungkin akan dihadapi
dengan strategi pencegahan konflik dan
oleh masyarakat Sumatera Selatan di masa
kondisi zero conflict sehingga dapat
depan. Karena selama ini, sistem peringatan
memperkaya khazanah keilmuan. Adapun
dan respon dini yang terlaksana di Sumatera
rekomendasi yang dapat diberikan oleh
Selatan hanya sebatas menjalankan sistem
peneliti yaitu: pertama, Pemerintah Provinsi
yang berguna untuk menghadapi konflik
Sumatera Selatan harus mampu
yang terjadi di masa sekarang saja.
meningkatkan kondisi masyarakat
Sumatera Selatan dengan menciptakan Daftar Pustaka
damai positif di Sumatera Selatan. Bukan Buku
hanya sebatas membangun damai negatif Abdullah, Taufik (ed.) 1987. Sejarah dan
Masyarakat, Lintasan Historis Islam di
atau meniadakan serta menekan Indonesia. Jakarta: Pustaka Firdaus.
konflik/kekerasan bernuansa agama. Untuk Anwar, Dewi Fortuna. 2005. Konflik
Kekerasan Internal. Jakarta: Yayasan
membangun damai positif, pemerintah Obor Indonesia.
daerah harus mampu meningkatkan Badan Pusat statistik Sumatera selatan.
2017. Provinsi Sumatera Selatan dalam
24 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3
Angka tahun 2017. Palembang: BPS Detik.com, “Kronologi Perusakan Gereja di
Sumatera Selatan. Sumsel hingga Pelaku Ditangkap”,
Perwiranegara, Alamsjah Ratu. 1982. dalam
Pembinaan Kerukunan Hidup Umat https://news.detik.com/berita/d-
Beragama. Jakarta: Departemen 3926165/kronologi-perusakan-gereja-
Agama di-sumsel-hingga-pelaku-ditangkap
diakses pada 5 Desember 2018.
Jurnal Nefri Inge. Liputan 6, “22 Pelaku Kriminalitas
Bans, M. Kurtis. 2015. “Strategy di Sumsel Ditembak Mati Sepanjang
Development for Future Security 2018”, dalam
Environment”. Journal of Millitary and http://www.liputan6.com/pelaku-
Information Science Vol. 3 No.3, 2015. kriminalitas-di-sumsel-ditembak-mati-
Muqoyyidin, Andik Wahyun. 2012. “Potret sepanjang-2018/ diakses pada 7
Konflik Bernuansa Agama di Desember 2018.
Indonesia: Signifikasi Model Resolusi Tribun News, “Wiranto puji Alex Noerdin
Berbasis Teologi Transformatif”. Wujudkan Sumatera Selatn Zero
Analisis, Volume XII, Nomor 2, Conflict”, dalam
Desember 2012. http://www.tribunnews.com/nasional
Santosa, Bend Abidin. 2017. “Peran Media /2017/09/29/wiranto-puji-alex-noerdin-
Massa dalam Mencegah Konflik”. wujudkan-sumatera-selatan-zero-
Jurnal Aspikom Volume 3 Nomor 2 conflict diakses pada 20 November
Januari 2017. 2018.

Tesis/Disertasi

Ali, Azhar. 2010. “Definisi Ulama dan


Perannya dalam Pandangan
Masyarakat Palembang Era
Kontemporer”. Tesis Magister.
Palembang: IAIN Raden Fatah.

Website

Badan Pengawasan Keuangan dan


Pembangunan, “Profil Provinsi
Sumatera Selatan”, dalam
http://www.bpkp.go.id/sumsel/konte
n/1111/Profil-Provinsi-Sumatera-
Selatan.bpkp diakses pada 22 Juli 2018.
Central Intelligence Agency, “The World
Factbook”, dalam
https://www.cia.gov/library/publicatio
ns/the-world-factbook/geos/id.html,
diakses pada 7 Agustus 2018.

Strategi Pemerintah Daerah dalam Pencegahan Konflik … | Tanzila, Sumantri, Wahyudi | 25


26 | Jurnal Diplomasi Pertahanan | Desember 2018, Volume 4, Nomor 3

Anda mungkin juga menyukai