Anda di halaman 1dari 5

POLA DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW di MAKKAH

Nabi Muhammad diutus menjadi seorang Nabi setelah bertahannuts di Gua Hira
(jaraknya 5 km dari Makkah) selama 6 bulan bulan dan bertepatan dengan 17 Ramadhan, beliau
menerima wahyu QS Al Alaq 1-5 yang menegaskan bahwa beliau adalah seorang Rasul. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan Waraqah bin Naufal sepupu Khadijah yang menegaskan apa yang
dialami oleh Muhammad adalah tanda kenabian. Dakwah Nabi Muhammad SAW diperkuat
dengan turunnya QS Al Mudtasir :1-7 yang menegaskan bahwa beliau bukan hanya seorang
Nabi tapi juga seorang Rasul. Makkah merupakan tempat dakwah Nabi Muhammad SAW
pertama kali. Dakwah (ajakan) Nabi Muhamad SAW kepada masyarakat Makkah diprioritaskan
pada ketauhidan, mengajak masyarakat Makkah untuk menyembang Tuhan yang Esa, bukan
berhala. Namun demikian disebutkan bahwa prioritas dakwah Nabi Muhamad pada masyarakat
Makkah, yaitu :
a. Ketauhidan
b. Menegaskan adanya hari pembalasan
c. Merubah perilaku jahiliyah masyarakat Makkah
d. Mengangkat dan melindungi hak asasi manusia
Adapun kehidupan saat itu sangat merosoot dan memprihatinkan seperti yang
diungkapkan Haryano berikut ini :1

Persia yang
bobrok karena
persrzinahan

Arab yan Rimawi yang


jahiliyah kejam

Masa
nabi
India yang Yahudi yang
diskriminatif penipu

Erropa yang
bodoh

Pola Dakwah Nabi Muhammad

1
Haryanto, Rasulullu Way of managing People Seni Mnegleola SDM, Khalifa, Jakarta 2008, hlm. 160
Kelarga
terdekat

Siriyyah Sahabat

Base Camp:
Rumah Arqam
Pola Dakwah
Keluarga Besar

Penduduk
Jahriyah
Makkah

Penduduk Luar
Makakh

Adapun pola dakwah Nabi Muhammad dalam berdakwah pertama kali dengan cara
siriyyah, sembunyi-sembunyi, dikarenakan : (1) memperkuat keimanan generasi awal terutama
keluarga terdekat, (2) menagguhkan intimidasi dan kekerasan. Adapun teknis pelaksanannya
sebagai berikut :

Mereka yang
Nabi
Nabi menyeru sudah memeluk
mengumpulkan
secara Islam
para pemeluk
perseorangan meneruskannya
Islam di rumah
kepada orang- kepada orang
Arqam bin
orang terdekat terdeka dan
Arqam
terpercaya
Berdasarkan pada proses diatas, maka sasaran dakwah siriyyah Nabi Muhammad adalah
anggota keluarga, kerabat terdekat dan sahabat dan dilakukan selama 3 tahun. Dan setelah
turunnya QS Al Hijr: 94 dan 95 serta Asy Syuara : 214 -215, maka beliau pun melakukan
dakwah jahriyahnya.

Dakwah jahriyah ini dilakukan dengan sasaran yang lebih luas, seperti keluarga besar
Bani Hasyim yang dikumpullkan di Bukit Shafa dan penduduk Makkah secara keseluruhan dan
penduduk luar Makkah. Adapun respon Masyarakat Makkah terhadap dakwah Nabi Muhammad
SAW sebagai berikut :

Langung
menerima
seruan Nabi

menolak Menolak
seruan Nabi seruan Nabi
dengan Respon tanpa
permusuhan kekerasan

Bimbang
terhadap
seruan nabi

Respon negatif ditampakkan dengan berbagai cara, mulai halus sampai dengan intimidasi,
dimana kelompok ini didominasi oleh para bangsawan. Adapun detail reaksi mereka sebagai
berikut :

Tabel 1
Bentuk Respon Negatif Kaum Quraisy terhadap Dakwah Nabi SAW
No Jenis Bentuknya Keterangan
1. Halus Hasutan Menyatakan bahwa ajaran nabi Muhammad sesat
Bujukan/Hasuta a) Membujuk pamannya Abu Thalib untuk meminta Nabi
n Muhammad SAW menghentkan dakwahnya
b) Mengutus Utbbah bin Rabiah untuk membujuk Nabi
Muhammad dengan memberikan pilihan (3 T: tahta, harta
dan wanita)
c) Menghasut Raja Najasyi ketika kaum muslim hijrah ke
Habasyah dengan mengutus Amr bin Ash dan Umarah bin
Walid
Tawaran Menawarkan Amrah bin Walid kepada Abu Thalib untuk
mengganti Nabi Muhammad dan memberikan Nabi
Muhammad kepada mereka untuk dibunuh
Menawarkan untuk bergantian sesembahan dan kemudian
turun QS Al Kafirun
2. Keras Fisik/Siksaan  Dilakukan terutama pada kalangan budak seperti, Bilal
bin Rabab (budak Umayyah bin Khalaf), keluarga Yasir
(Yasir, Amr bin yasir dan Sumayyah), Khabbah bin Aris,
Ummu Ubais, Abu Fukaihah, An Nadyah, Amr bin
Furairah, Hammamah.Bilal dijemur pada terik matahari,
Yasir dan Sumayyah yang dibunuh dan ditusuk jantungnya,
Zamirah dicungkil matanya hingga buta, Hibab terbelah
tubuhnya karena ditarik unta yang berlawanan arah.
 Kepada Nabi Muhamamad: dicekik, dll
 Kepada sahabat Nabi : Abu Bakar dibanting Utbah bin
rabiah namun segera ditolong oleh sukunya bani Taim,
Utsman di diikat dan dibelenggu, dipasung sampai diusir
oleh pamannya Hakam bin Abil Ash, Saad bin Abi waqqash
pun diusir oleh ibunya Hammah bin Abu Sofyan

Pemboikotan Dilakukan selama 3 tahun, dimana kaum Quraisy dilarang


untuk melakukan hubungan apapun ( baik perekonomian,
pergaulan) dengan Bani hasyim danpengikut Nabi
Muhammad.
Pemboikatan ini berakhir diawali dengan isyarat dari Nabi
Muhammad SAW bahwa naskah pemboikatan telah dimakan
rayap dan diahiri dengan sobeknya naskah pemboikatan oleh 5
pembesar Qurasiy yaitu : Hisyam bin Amr, Zuhair bin Abu
Umayyah, Mutim bin Abdullah, Abul Bkahtari, Zam’ah bin Al
Aswad

Hijrah adalah salah satu cara yang dilakukan Nabi untk menghindarkan pengikutnya akan
siksaaan dan tekanan dan dikuatkan dengan turunnya QS Az Zumar : 10. Nabi menyuruh
pengikutnya hijrah ke Habasyah dengan rute Makkah-Jeddah-Musawwas-Aksum melalui jalur
laut dari pantai Syuaibah. Hijrah ke Habsayah ini dilakukan 2 kali, sebelum terjadi pemboikatan
dan sesudahnya dengan kegetrangan sebagai berikut :
Habasyah 1 Habasyah 2
 Terjadi bulan Rajab tahun ke 5 kenabian  Beberapa bulan berikutnya
 Dilakukan secara diam-diam pada malam  Dilakukan secara diam-diam pada malam
hari hari
 Berjumlah 15 orang, 10 laki-laki dan 5  Berjumlah 101 orang, 83 laki, laki dam 18
perempuan perempuan
 Dipimpin oleh Utsman bin Affan  Dipimpin Ja’far bin Abu Thalin
 Kaum Quraisy sempat mengejarnya  Kaum Quraisy mengutus utusan

Respon negative dengan permusuhan mendominasi dakwah Nabi Muhamad SAW


terutama dari kalangan bangsawan dikarenakan 3 hal yaitu, pertama, takut akan hilangnya
kekuasaan, kedua, hilannya status sosial, ketiga, hilangnya perdagangan patung. Adapun nama-
nama orang yang secara terang-terangan menentang dakwah Nabi Muhammad Saw sebagai
berikut :
Tabel 2
Penentang Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah

Ayat Al Qur an
No Nama Keterangan
yang diturunkan
Mengolok, menjatuhkan batu ketika Nabi
1. Abu Jahal QS 25 : 31
sedang sujud
Abu Lahab dan istrinya
2. QS. 111:1-5 Mengolok, menghasut, melempar kotoran
Ummu Jumail
3. Uqbah bin Abu Muith QS.25:27 Mencekik Nabi ketika sholat, meludahi Nabi
Menghasut para jamaah haji dengan
Al Walid bin al
4. QS.74:11-15 mengatakan bahwa Nabi Muhammad
Mughirah al Makhhzumi
tukang sihir
Al Akhnas bin Syuraiq
5. QS.68:10-13
ats Tsaqafi
Abdullah bin Abu
6. QS.17:90
Umayyah Al Makhzumi
7. An Nadhr bin Al Harits QS.35:42 Menyebut Nbai pembohong
Al Aswad bin ak
8. QS.29:13
Muthalib (Abu Zam’ah )
Syaibah dan Utbah putra
9. QS.41:5
Rabiah
Al Aswad bin Abdul
10. QS.15:95 Mengolok Nabi terkat wahyu
Yaguts az Zuhri
Al Harits bin Qais as
11. QS.45:23
Sahmi
Nabih dan Munabbih ,
12. QS.44:14
putra Hajjaj as Sahmiyah
13. Said bin Al Ash QS. 58:22
Abay bin Khalaf al Mengolok Nabi tentang adanya hari
14. QS. 36:77
Jumhi kebangkitan
Mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah
15. Al Ash bin Wail QS. 45:23-26
penipu
Umayyah bin Khalaf al
16. QS.104:1-4
Jumhi

Peristiwa-Peristiwa selama Dakwah Nabi Muhammad di Makkah

Meskipun dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah penuh dengan tekanan, siksaan
bahkan intimidasi namun ada beberapa peristiwa yang terjadi, yaitu :
a. Hijrah Ke Habasya
b. Pemboikotan selama 3 tahun
c. Amul Huzni
d. Hijrah ke Thaif
e. Isra Mi’raj
f. Baiat Aqabah 1dan 2
Meskipun Nabi Muhammad dan pengikutnya mengalami berbagai penolakan, namun telah
berhasil mendapatkan 200 pengikutnya selama melakukan dakwah di Makkah. Kesuksesan Nabi
Muhammad di Makkah dikarenakan, sabar, gigih dan ulet, berakidah benar dan kuat, akhlak
yang terpuji, menjunjung tinggi kesetaraan derajat. Sikap inilah yang hendaknya dilakukan oelh
siapapun yang berdakwah.
Ismail raji Al faruqi dalm Kautsar Azhari menyatakan bahwa berubahnya tradidi monoteistik ke
poltheistik disebbakan adanya 4 kekuatan, yaitu :2
1. Keinginan manusia pada Tuhan yang dekat hubungannya dengan kebutuhan
2. Kecenderungan untuk mengagungkan orang, baik yang telah meninggal, dermawan
3. Ketakutan terus menerus yang dirasakan manusia akan kesadran akan ketidakberdayaan
di hadapan kekuatan hebat seperti adanya peristiwa alam yang tragsi
4. Ketidakhadiran Ilahi yang hamper mutlak karena suasana keyakinan transendentalis

2
Kautsar Azhari, Tradisi Monoteistik, Ensiklopedi Tematis, jilid 1, Ed. Dawam Rahardjo, hlm. 56-57

Anda mungkin juga menyukai