Anda di halaman 1dari 3

Jadi Apa yang Kamu Pilih?

Tujuan Pengambilan Keputusan

Tujuan Pengambilan Keputusan

 Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah
lain)
 Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif
ataupun tidak kontradiktif)

E.     Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan

1. Komposisi kelompok. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun


komposisi kelompok.
1. penerimaan tujuan umum; mempengaruhi kerjasama dan tukar
informasi
2. pembagian (divisibilitas) tugas kelompok; tidak semua tugas dapat
dibagi
3. komunikasi dan status struktur; biasanya yang osisinya tertinggi paling
mendominasi dalam kelompok.
4. ukuran kelompok; semakin besar kelompok semakin menyebar opini,
konsekuensinya adalah semakin lemah partisipasi individu dalam
kelompok tersebut.
2. Kesamaan anggota kelompok Keputusan kelompok akan cepat dan mudah
dibuat bila anggota kelompok sama satu dengan yang lain.
3. Pengaruh (pengkutuban) polarisasi kelompok. Seringkali keputusan yang
dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu
disebabkan karena adanya perbadingan sosial. Tidak semua orang berada di
atas rata-rata. Oleh karena itu untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan
yang jauh dari pendapat orang tersebut.

F.     Model Pengambilan Keputusan

 Model Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Kepastian (Certainty).


Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) hanya mempunyai satu
hasil (pay off tunggal). Model ini disebut juga Model Kepastian/ Deterministik.

 Model Pengambilan Keputusan dalam kondisi Berisiko (Risk). Menggambarkan


bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah kemungkinan
hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya dapat diperhitungakan
atau dapat diketahui. Model Keputusan dengan Risiko ini disebut juga Model
Stokastik.

 Model Pengambilan Keputusan dengan Ketidakpastian (Uncertainty).


Menggambarkan bahwa setiap rangkaian keputusan (kegiatan) mempunyai sejumlah
kemungkinan hasil dan masing-masing kemungkinan hasil probabilitasnya tidak dapat
diketahui/ditentukan. Model Keputusan dengan kondisi seperti ini adalah situasi yang
paling sulit untuk pengambilan keputusan. (Kondisi yang penuh ketidakpastian ini
relevan dengan apa yang dipelajari dalam Game Theory)
Berikut ini adalah 6 cara mengambil keputusan yang tepat secara sistematis:

1. Tetapkan sasaranmu (set your goals)


Langkah pertama tentu saja kamu harus mengetahui dengan jelas masalah apa
yang sedang kamu hadapi. Kamu juga harus memiliki tujuan dan hasil yang ingin
dicapai setelah kamu mengambil keputusan. Secara umum ada 2 jenis keputusan:
a. Keputusan ya atau tidak. Contohnya haruskah kamu membeli mobil atau
haruskah kamu berganti pekerjaan.
b. Memilih dari pilihan yang ada. Contohnya mobil jenis apa yang akan kamu
beli atau pekerjaan apa yang terbaik buat kamu.
Ini permulaan yang penting karena tujuan akhir akan mempengaruhi caramu
dalam bertindak dan berpikir. Berikan tenggang waktu (deadline) kapan kamu harus
mengambil keputusan untuk memastikan kamu tidak terlalu lama fokus di satu
masalah tanpa memperdulikan masalah yang lain.

2. Cari informasi yang tepat


Informasi adalah kunci untuk mengambil keputusan yang benar. Carilah fakta
dan opini yang mendukung keputusanmu. Lakukanlah observasi, interview, survey,
membaca literatur, atau meminta pendapat orang lain untuk mendapatkan informasi
baik yang subyektif maupun obyektif. Tapi ingat, jangan sampai mencari suatu
informasi pada orang yang salah atau meminta saran dari orang yang tidak
berpengalaman misalnya meminta pendapat tentang cara mengatur keuangan dari
orang yang memiliki utang yang banyak atau cara menurunkan berat badan yang tepat
dari orang yang kelebihan berat badan. Hal-hal semacam itu kadang tidak
diperhatikan yang membuat informasi atau saran yang kamu dapat tidak benar.

3. Mencari opsi dan kemungkinan yang ada dari berbagai sudut pandang
Dalam mengambil keputusan, kamu harus mempertimbangkan segala
kemungkinan yang ada terutama apabila keputusan yang kamu ambil adalah suatu
keputusan yang besar. Jelajahi setiap perspektif yang berbeda, jangan batasi dirimu
oleh sesuatu yang sudah tersedia atau sesuatu yang sudah ada di pikiranmu. Berpikir
out-of-the-box awalnya pasti tampak tidak relevan atau tidak sesuai dengan situasi
yang ada, namun justru solusi sering muncul dari ide-ide semacam itu. Tapi, tentu saja
berbagai kemungkinan itu harus didukung oleh fakta dan riset yang benar.

4. Menganalisis tiap kelebihan dan kekurangan opsi yang akan kamu ambil
Gunakan logika dan akal sehatmu untuk menganalisis kelebihan dan
kekurangan atau keuntungan dan kelemahan dari setiap opsi yang ada. Apa keputusan
ini masuk akal? Jika ya, mengapa, jika tidak, mengapa tidak? Apa resiko dari
keputusan ini? Apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir resiko yang ada?
Tanyalah pertanyaan-pertanyaan itu pada dirimu sendiri.
5. Jangan mencoba untuk sempurna
Banyak orang menunda-nunda keputusan karena takut salah. Pertama-tama
kamu harus tahu bahwa, manusia tidak ada yang sempurna, bahkan seorang pemimpin
yang berpengalaman kadang membuat kesalahan. Kedua, meskipun kamu membuat
kesalahan, kamu bisa belajar banyak dari kesalahanmu dan itu adalah pengalaman
yang sangat berharga

6. Lakukan, meskipun keputusanmu sulit

Anda mungkin juga menyukai