RPS 2-3 : Mahasiswa mampu menggunakan metode ekuitas untuk investasi saham dari sudut
pandang investor ...................................................................................................................... 11
RPS 4-5: Mengenal laporan konsolidasian & Menjelaskan tehnik dan prosedur konsolidasi 25
B. Model Penggabungan
1) Integrasi Horisontal : penggabungan perusahaan-perusahaan yang berada pada lini
bisnis yang sama. Contoh perusahaan mie instan yang mengakuisisi perusahaan
produsen kecap, saus, atau makanan kecil yang bahan bakunya menggunakan bahan
baku yang sejenis.
2) Integrasi Vertikal : penggabungan perusahaan-perusahaan yang berada pada urutan
proses (produksi). Contoh perusahaan kain mengakuisisi perusahaan benang.
3) Konglomerasi : penggabungan perusahaan-perusahaan yang tidak berada pada lini
bisnis yang sama, tetapi membentuk kesatuan ekonomi yang saling terkait. Contoh
penggabungan perusahaan minyak, asuransi dan otomotif.
C. Tujuan Penggabungan
1) Penghematan Biaya : biaya gaji berbagai manajer, biaya penelitian produk baru dan
pengembangan.
2) Mengurangi Risiko : perusahaan yang sudah mempunyai berbagai produk dan
pasarnya, lebih kecil resikonya dibandingkan dengan mengembangkan dan
memasarkan produk baru.
3) Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan.
4) Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya.
5) Memperoleh aset tidak berwujud : hak paten, hak penambangan, database
pelanggan.
6) Alasan-alasan lain : kebanggaan tersendiri ketika berhasil mengakuisisi perusahaan-
perusahaan lain.
D. Bentuk Penggabungan
1) Akuisisi : dua atau lebih perusahaan bergabung dalam operasi yang sama dan
kemudian semua entitas yang bergabung tetap beroperasi secara terpisah.
2) Merger : satu perusahaan mengambilalih semua operasi entitas bisnis lain, dan
kemudian membubarkan entitas bisnis tersebut.
3) Konsolidasi : dua atau lebih perusahaan bergabung dalam operasi yang sama, dan
kemudian semua entitas yang bergabung membubarkan diri, dan membentuk
entitas bisnis yang baru.
A + B A A + B C
Merger Konsolidasi
A + B A + B
Induk Anak
Akuisisi
B. Purchase Method
Pihak-pihak yang bergabung diidentifikasi sebagai pihak pembeli dan pihak yang
dibeli.
Memakai nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Kombinasi bisnis merupakan pembentukan entitas baru sehingga perlu dilakukan
penilaian atas aset & liabilitas perusahaan yang bergabung (bisa menimbulkan
goodwill).
Penerapan metode akuisisi ini mensyaratkan:
1) Pengidentifikasian pihak pengakuisisi
2) Penentuan tanggal akuisisi
3) Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil
alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yg diakuisisi
4) Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
Secara umum pihak pengakuisisi adalah pihak yang membeli (biasanya dari sisi ukuran
yang lebih besar/pihak yang mengalihkan saham atau aset untuk memperoleh
kepemilikan bisnis tersebut).
D. Biaya transaksi
Biaya langsung berupa harga yang dbayarkan kepada pihak yang dibeli diakui sebagai
perolehan investasi.
Biaya langsung lainnya seperti biaya akuntansi, hukum, konsultan & biaya-biaya
penemuan diakui sebagai beban (expense).
Biaya-biaya langsung seperti biaya pendaftaran dan penerbitan surat-surat berharga
ekuitas akan mengurangi Additional Paid in Capital (share premium).
Jika tidak ada share premium maka biaya penerbitan langsung mengurangi nilai
common stock.
Apabila terdapat biaya terkait penerbitan bonds, maka biaya tersebut langsung
mengurangi nilai present value bonds.
Untuk menentukan biaya, akan lebih baik dikaitkan dengan tujuannya. Contoh: biaya
akuntansi dikategorikan dalam biaya langsung (expense), namun apabila biaya
akuntansi dikeluarkan dalam rangka penerbitan saham maka biaya tersebut
dikategorikan dalam biaya langsung yang mengurangi Additional PIC.
F. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon
Ketika imbalan yang diberikan lebih besar daripada nilai wajar aset neto (aset
dikurangi liabilitas) yang diperoleh maka akan muncul Goodwill.
Dalam hal imbalan yang diberikan lebih kecil daripada nilai wajar aset neto yang
diperoleh, maka akan terdapat goodwill negatif. Goodwill negatif akan dicatat oleh
pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun berjalan.
Goodwill diakui dalam laporan posisi keuangan pihak pengakuisisi. Goodwill diuji atas
penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan, terlepas ada atau tidaknya indikasi
penurunan nilai.
Goodwill = Biaya akuisisi (nilai wajar imbalan) – jumlah aset neto teridentifikasi yang
diambil alih
Dalam hal terdapat investasi sebelumnya dan akuisisi kurang dari 100%, maka goodwill
pihak pengakuisisi dapat dihitung sebagai berikut:
Cash Rp400.000.000
Mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan biaya-biaya lainnya dalam rangka
kombinasi bisnis dengan PT Senja, Investment Expense akan dilaporkan dalam Laporan
Laba Rugi dan ditutup ke Retained Earning.
Investment Rp9.000.000
Expense
Cash Rp 14.000.000
Mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang diambil alih
dengan menggunakan nilai wajar.
Cash 50.000.000
Inventories 250.000.000
Land 100.000.000
Buildings 500.000.000
Equipment 350.000.000
Patents 50.000.000
Goodwill 200.000.000
Investment in S
1.400.000.000
Cash Rp14.000.000
Mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang diambil alih
dengan menggunakan nilai wajar
Cash 50.000.000
Inventories 250.000.000
Land 100.000.000
Buildings 500.000.000
Equipment 350.000.000
Patents 50.000.000
Latihan Soal
PT Purnama membeli seluruh asset bersih PT Sabit yang sedang mengalami permasalahan keuangan
pada 1 Januari 2018. Untuk mengambil alih, PT Purnama membayar dengan rincian sebagai berikut:
a) Mentransfer cash sebesar Rp25.000.000
b) Menerbitkan 10% Bond senilai Rp30.000.000 (par Rp1.000.000/lembar), jatuh tempo 5
tahun, Bunga dibayar tengah tahunan pada 1 Januari dan 1 Juli. Yield to maturity pada saat
penerbitan adalah 10%.
c) Menerbitkan 30.000 lembar saham (par Rp1.000) dengan harga pasar Rp1.500. Biaya
penerbitan Rp12.000.000.
Informasi posisi keuangan PT Purnama dan PT Sabit dapat dilihat di table di bawah ini.
PT Sabit
Account PT Purnama
Book Value Fair Value
Cash 42.000.000 12.600.000 12.600.000
Account Receivable 15.000.000 4.500.000 4.000.000
Inventory 55.000.000 16.500.000 20.000.000
Prepaid Insurance 7.200.000 2.160.000 2.160.000
Land 75.000.000 22.500.000 27.000.000
Building-Net 100.000.000 30.000.000 34.000.000
Equipment-Net 62.500.000 18.750.000 17.500.000
Total Assets 356.700.000 107.010.000
Account Payable 35.500.000 10.650.000 10.650.000
Accrued Expenses 16.200.000 4.860.000 4.860.000
Note Payable 15.000.000 4.500.000 4.800.000
Bonds 55.000.000 16.500.000 17.500.000
Common Stock 60.000.000 18.000.000
Share Premium 75.000.000 22.500.000
Retained Earning 100.000.000 30.000.000
Total Liability and 356.700.000 107.010.000
Equity
Dalam usaha pengambil alihan tersebut, PT Purnama mengeluarkan biaya sebesar Rp5.000.000.
setelah memperoleh semua asset bersih PT Sabit, PT Purnama membubarkan PT sabit. Apabila
terdapat perbedaan antara imbalan yang diberikan dan asset bersih yang diperoleh, PT Purnama
mengalokasikannya sebagai Goodwill/Gain from Bargain Purchase. Terkait dengan corporate action
di atas,
Pembahasan :
2. Consideration Transfer :
Cash 25.000.000
Bond 30.000.000
Common Stock (30.000lbr x 1000) 30.000.000
Share Premium (30.000lbr x 500) 15.000.000
100.000.000
Fair Value Net Aset PT. Sabit 79.450.000
Goodwill 20.550.000
4. Neraca Penggabungan
PT. Purnama
Trial Balance
1 Januari 2018
Account PT Purnama
Cash 12.600.000
Account Receivable 19.000.000
Inventory 75.000.000
Prepaid Insurance 9.360.000
Land 102.000.000
Building-Net 134.000.000
Equipment-Net 80.000.000
Goodwill 20.550.000
Total Assets 452.510.000
Account Payable 46.150.000
Accrued Expenses 21.060.000
Note Payable 19.800.000
Bonds 102.500.000
Common Stock 90.000.000
Share Premium 78.000.000
Retained Earning 95.000.000
Total Liability and Equity 452.510.000
RPS 2-3 : Mahasiswa mampu menggunakan metode ekuitas untuk investasi saham dari
sudut pandang investor
Contoh Soal :
A membeli 15% saham beredar milik PT Agora dengan harga Rp500 juta,-. A
mengklasifikasikan saham PT Agora sebagai Trading Securities. Pada akhir tahun nilai wajar
saham menjadi Rp550 juta. PT Agora membayarkan dividen tunai Rp50 juta, dan
mengumumkan laba Rp80 juta.
Perbedaan Trading dan AFS securities terletak pada pelaporan Unrealized G/L. Trading
masuk kedalam Income Statement (Other income&exp.), AFS masuk kedalam OCI.
C. Entitas Asosiasi
Entitas Asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas nonkorporasi seperti persekutuan,
dimana investor mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak
ataupun bagian partisipasi dalam ventura bersama.
Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika
investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan SAK 58.
Keberadaan pengaruh signifikan dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut ini:
1) Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di investee
2) Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan
keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya
3) Adanya transaksi material antara investor dengan investee
4) Pertukaran personel manajerial
5) Penyediaan informasi teknis pokok
Metode Ekuitas
Metode ekuitas merupakan metode akuntansi yang mengakui net income S sebagai
penambah investasi dan dividen S sebagai pengurang investasi.
Alokasi Excess:
Inventories (diasumsikan terjual di tahun 2015)
30% x (4.000.000.000 – 3.000.000.000) 300.000.000
Other Current Assets (diasumsikan habis terpakai di tahun 2015)
30% x (3.100.000.000 – 3.300.000.000) (60.000.000)
Equipment (masa manfaat 20 th)
30% x (8.000.000.000 – 5.000.000.000) 900.000.000
Note payable (jatuh tempo 5 tahun)
30% x (1.800.000.000 – 2.000.000.000) 60.000.000
Goodwill 200.000.000
Total excess 1.400.000.000
Jurnal PT. P
Pembelian 30% saham PT.S
1 Jan 2015 Investment in S Rp 5.000.000.000
Cash Rp 2.000.000.000
Capital Stock Rp 2.000.000.000
Additional paid-in capital Rp 1.000.000.000
rendah; masa manfaat Aset Tetap 10 tahun. Selama tahun 2015 PT B memperoleh
keuntungan Rp80.000.000 dan membayar dividen pada tanggal 31 Desember 2015
sebesar Rp120.000.000. Sebagai informasi tambahan, PT B juga mempunyai investasi
saham yang diklasifikasikan sebagai available for sale securities yang nilainya mengalami
kenaikan sebesar Rp20.000.000
Jurnal PT A
Pembelian 35% saham PT. B
1 Jan 2015 Investment in B Rp475.000.000
Cash Rp475.000.000
31 Des 2015
Penerimaan Dividen (35% x 120.000.000)
Cash Rp 42.000.000
Investment in B Rp42.000.000
Akan habis jika aset lancar Akan habis jika aset lancar
Dilekatkan pada aset lancar
pakai habis terjual
Pembahasan :
Pada transaksi downstream keuntungan dimiliki oleh P semuanya. Oleh karena itu,
unrealized profit tidak dibagi ke pemegang saham lainnya.
Profit PT P
Harga Jual Inventory 200.000.000
Harga Pokok Inventory 140.000.000
60.000.000
Jurnal PT P
Mencatat bagian P atas net income (20% x 1.000.000.000)
Investment in S Rp200.000.000
Income from S Rp200.000.000
Dengan kepemilikan sebesar 20%, PT P harus tetap menangguhkan keuntungan yang belum
terealisasi sebesar Rp20.000.000.
Jika pada tahun berikutnya, inventory tersebut terjual kepada pihak luar, maka PT P akan
mencatat ayat jurnal sebagai berikut:
Investment in S Rp20.000.000
Income from S Rp20.000.000
Pembahasan :
Pada transaksi Upstream, keuntungan atas profit penjualan akan dibagi ke pemegang
saham lainnya, dan PT P memegang 20%.
Profit PT S
Harga Jual Inventory 200.000.000
Harga Pokok Inventory 140.000.000
60.000.000
Jurnal PT P
Mencatat bagian P atas net income (20% x 1.000.000.000)
Investment in S Rp200.000.000
Income from S Rp200.000.000
Contoh soal:
Pada tanggal 1 Oktober 2009, P membeli 40% saham S dan diasumsikan memiliki pengaruh
yang signifikan sebesar $80,000. Posisi aset neto S pada tanggal 1 Januari 2009 $150,000.
Untuk tahun 2009, S melaporkan net income $25,000 dan mengumumkan deviden pada
tanggal 1 September $15,000. Nilai buku aset dan liabilitas S pada tanggal 1 Oktober 2009
sama dengan nilai wajarnya kecuali Bangunan yg nilai wajarnya $60,000 dan nilai buku
$40,000. Masa manfaat bangunan sejak 1 Oktober 2009 selama 20 tahun.
Pembahasan :
Langkah 1. Mencari nilai net aset/BV ekuitas S pada saat akuisisi
Ekuitas 1 Jan 2009 $150,000
Bagian laba s/d 1 Okt (9/12 x $25,000) 18,750
Dividen ($15,000)
Posisi ekuitas per 1 Okt 2009 $153,750
Jurnal PT P
Pembelian
1-Okt-19 Investment in S 80,000
Cash 80,000
V. Investasi bertahap
Investor bisa saja memiliki pengaruh yang signifikan melalui beberapa tahap investasi. Jika
terjadi penambahan jumlah persentase kepemilikan yang mengakibatkan perubahan
metode pencatatan akuntansi (dari metode biaya ke metode ekuitas), perlu dilakukan
penyesuaian retroaktif. Penyesuaian dilakukan pada tanggal diperoleh pengaruh signifikan.
Contoh soal :
Pada awal Januari 2009, A memiliki saham di B sebanyak 10% dengan harga perolehan
$70,000 dan mengklasifikasikan dalam kelompok Trading Securities. Ekuitas B pada tanggal
pembelian sebesar $600,000. Selisih $10,000 dialokasikan ke Bangunan yang masa
manfaatnya diperkirakan masih 20 tahun. Laba bersih B tahun 2009 sebesar $100,000 dan
dividen $50,000.
Pembahasan :
Mencari excess menggunakan metode % kepemilikan
Consideration Transfer 70,000
Book Value Ekuitas B (10% x 600.000) 60,000
Excess Value 10,000
Jurnal PT. A
Pembelian
1 Jan 2019 Investment in Trading 70,000
Cash 70,000
Pada awal Januari 2010, A membeli kembali saham di B sebanyak 15% dengan harga
perolehan $100,000 dan diasumsikan A memiliki pengaruh signifikan.
Jurnal PT. A
Pembelian
1 Jan 2010 Investment in B 170,000
Cash 100,000
Investment in Trading 70,000
Contoh Soal :
Pada awal Januari 2007, P memiliki saham di S sebanyak 40% dengan harga perolehan
$580,000. Ekuitas S pada tanggal yang sama sebesar $1,200,000. Nilai tercatat aset neto S
sama dengan nilai wajarnya. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo investasi menunjukkan
$700,000 = (40% x $1,500,000 (ekuitas S) + Goodwill P $100,000). Dan pada tanggal 1 Januari
2010, P menjual 200,000 lembar dengan harga $460,000. Sisa 120,000 lembar nilai wajarnya
$270,000 dan P mengelompokkan sebagai Trading Securities.
Pembahasan :
Goodwill 100% = 100,000/0,4 = 250,000
Nilai investasi = %kepemilikan x (Nilai ekuitas S + Goodwill 100%)
= 40% x (1,500,000+250,000) = 700,000
Jurnal PT P
Cash 460,000
Investment in S 437,500
Gain on sale of securities 22,500
Contoh :
Awal Januari 2013, PT Prima membeli 20,000 saham yang belum diterbitkan sebelumnya
langsung dari PT Sanjaya senilai Rp450.000.000. Pada saat itu stockholders’ equity PT
Sanjaya terdiri dari Rp200.000.000 Capital stock-ordinary par Rp10.000 dan Rp150.000.000
Retained Earnings.
Setelah pembelian saham oleh PT Prima, jumlah saham PT Sanjaya yang beredar menjadi
20,000 + (Rp200.000.000:10.000) = 40.000 lembar saham
Dengan demikian karena P memiliki 20.000 lembar saham, maka kepemilikan saham P atas S
adalah 50% (20.000:40.000)
Contoh Soal:
PT Premium membeli 40% saham PT Quality pada awal 2016 senilai Rp2.500.000.000. Pada
saat itu stockholders’ equity PT Quality terdiri dari 10% cumulative preferred stock, par
Rp100, Rp1.000.000.000; Capital stock-ordinary Rp3.000.000.000; Other paid-in capital
Rp500.000.000; dan Retained Earnings Rp1.500.000.000. Net income yang diperoleh dan
dividen yang dibayarkan oleh PT Quality pada tahun 2016 masing-masing Rp700.000.000
dan Rp200.000.000
Pembahasan :
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net aset
sbb: Harga perolehan (Cost of investment)
2.500.000.000
Nilai tercatat investasi (net asets PT Quality) yang diperoleh:
Ekuitas PT Quality 6.000.000.000
Dikurangi saham preferen 1.000.000.000
5.000.000.000
% kepemilikan 40%
2.000.000.000
Selisih cost atas nilai tercatat (goodwill) 500.000.000
Cash 40.000.000
Investment in Q 40.000.000
Latihan Soal
P membeli 40% saham S pada tanggal 27 Mei 2018. Harga yang dibayar oleh P adalah Rp390 juta.
Berikut ini adalah neraca S pada tanggal 1 Januari 2018:
Cash 100.000.000
Account Receivable 200.000.000
Inventory 300.000.000
Prepaid Expenses 50.000.000
Land 350.000.000
Building-Net 280.000.000
Equipment-Net 120.000.000
Total Assets 1.400.000.000
Current Liabilities 250.000.000
Non Current Liabilities 300.000.000
Common Stock (par Rp1000) 500.000.000
Paid in Capital 150.000.000
Retained Earning 200.000.000
Total Liability and Equity 1.400.000.000
Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2018, laba bersih yang dihasilkan sebesar
Rp360.000.000,-. Pada tanggal 30 April, 30 September dan 31 Desember 2018 yang lalu telah
dibayarkan deviden kuartalan sebesar @Rp75.000.000,-. Setelah dilakukan penyesuaian dengan nilai
wajar, aset neto S pada tanggal 27 Mei 2018, didapatkan hal-hal sebagai berikut:
• Persediaan undervalued Rp30.000.000 (terjual habis pada akhir 2018)
• Tanah undervalued Rp100.000.000 (masih dimiliki S pada akhir 2018)
• Bangunan overvalued Rp50.000.000 (diestimasikan masih memiliki umur 10 tahun)
• Peralatan overvalued Rp30.000.000 (diestimasikan masih memiliki umur 4 tahun)
Saudara diminta:
1. Membuat skedul alokasi kelebihan biaya investasi terhadap aset neto yang diperoleh.
2. Membuat jurnal untuk mencatat semua transaksi yang terkait selama tahun 2018.
3. Menghitung besarnya “Income from S” 2018
4. Menghitung besarnya saldo “Investment in S per 31 Desember 2018.
Pembahasan :
2. Jurnal PT. P :
Perolehan
27 Mei2018 Investment in S 390,000,000
Cash 390,000,000
RPS 4-5: Mengenal laporan konsolidasian & Menjelaskan tehnik dan prosedur konsolidasi
PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa
lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis.
IFRS 3 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai bergabungnya dua atau lebih
entitas/perusahaan menjadi satu entitas pelaporan.
Ketika investor (perusahaan) memiliki > 50% saham berhak suara investee,
A + B => A + B
maka investor diwajibkan membuat laporan keuangan konsolidasi.
Jika terdapat entitas yang mengendalikan entitas lain, maka tercipta hubungan induk-
anak perusahaan (parent-subsidiary). Pengendalian diperoleh jika pengendali memiliki >
50% kepemilikan atas investee (S). Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika
investor memiliki seluruh hal berikut ini:
Subsidiar Entitas
Parent
Konsolidsasi
y
PROSEDUR KONSOLIDASI
Untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi, digunakan
jurnal eliminasi untuk menyesuaikan saldo pada setiap akun yang terdapat pada setiap
entitas yang akan dikonsolidasikan sehingga mencerminkan saldo yang seharusnya ketika
seluruh entitas yang dikonsolidasikan dianggap sebagai entitas tunggal.
Jurnal eliminasi hanya dilakukan pada saat proses penyiapan laporan konsolidasi
sehingga tidak mempengaruhi pencatatan yang dilakukan pada masing-masing entitas
secara terpisah serta tidak dibawa ke periode-periode berikutnya.
Secara ringkas prosedur eliminasi dan penyesuaian dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi adalah sebagai berikut:
a. Investasi
Perhitungan perbedaan nilai wajar dan nilai buku dalam konsolidasi (nilai
wajar yang dikonsolidasi)
Goodwill muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
b. Akun
Akun resiprokal (transaksi yang timbul antara anak dan induk) harus
dieliminasi, contoh: utang – piutang
c. Transaksi
Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga, transaksi
anak dan induk harus dieliminasi (jual beli persediaan, aset tetap, obligasi)
Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang
diakui dalam aset: persediaan, aset tetap, dan obligasi harus dieliminasi.
Bila suatu induk perusahaan membeli anak perusahaan tidak 100%, misalnya
90%, maka yang 10% nya disebut/dinamakan noncontrolling interest (kepentingan
non pengendali), sedangkan induknya disebut kepentingan pengendali (controlling
interest).
a. Mencari excess value. Untuk mencari excess value, kita akan menggunakan implied
value (dengan syarat fair value NCI tidak diketahui). Karena pada soal diatas, excess
value semua dialokasikan ke Goodwill. Maka nilai excess value = nilai goodwill
Biaya Investasi S Rp375.000
Goodwill Rp68.750
Perhitungan :
b. Eliminasi akun resiprokal NC equity = 20% x
(300.000 + 100.000 +
68.750) = Rp93.750
Perhitungan :
Investment in S = 80% x
(300.000 + 100.000 +
68.750) = Rp375.000
Asumsi sampai akhir periode belum dibayarkan, jadi hanya masih diumumkan saja
Jika diketahui Net Income S adalah sebesar Rp 100.000, dan S membagikan dividen sebesar
Rp 40.000. Maka dalam Laba Rugi Konsolidasi dimunculkan akun pengurang yaitu “Non
Controlling Interest Exp” = 20% x Rp100.000
Jika P memiliki 80% ekuitas S, maka P hanya berhak 80% atas laba S
Dalam Laba Rugi Konsolidasi dimunculkan akun pengurang yaitu “Non Controlling Interest
Exp” = 20% x Rp100.000
C. AMORTISASI EXCESS
Ilustrasi
1. P membeli 80% aset neto S dengan harga Rp375.000. Pada saat itu, ekuitas S terdiri
Modal Saham Rp300.000 dan Saldo Laba Rp100.000. Selisih nilai dialokasikan ke
Paten, yang masa manfaatnya 10 tahun.
Jika terdapat selisih nilai (excess value) dari nilai investasi P atas nilai buku aset neto
S, maka excess value akan dimunculkan dalam laporan keuangan konsolidasi
melalui jurnal eliminasi investasi P dan ekuitas S.
Selain akun “Other Operating Expense”. Akun yang umum digunakan adalah
“Amortization Expense”
Assets:
Investment in S 120.000.000 -
Equity:
Liablities &
Shareholders’equity:
Current Liabilities 100 25 125
Equity:
2) Pada tanggal 1 Januari 2016 PT Papandayan membeli 100% saham PT Semeru senilai
Rp200.000.000. Pada saat itu Shareholders’ equity PT Semeru terdiri dari Share
Capital Rp30.000.000; Share premium Rp90.000.000; dan Retained Earnings
Rp80.000.000. Untuk tahun 2016 PT Semeru melaporkan net income Rp60.000.000
dan tidak membayar dividen.
Atas transaksi tersebut, kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasian tahun
2016, tampak sbb (dalam jutaan rupiah):
Adjustment & Consolidated
PT Papandayan PT Semeru Eliminations ($) Balance Sheet
Debit Credit
Assets:
Liablities &
Stockholders’equity:
Current Liabilities 155 75 230
Equity:
Liablities &
Shareholders’equity:
Current Liabilities 155 75 230
Equity:
A. Kertas kerja konsolidasi dan jurnal eliminasi yang dibuat pada 31 Desember 2016 (tahun
pertama) bila P menggunakan metode cost untuk mencatat investasi sahamnya adalah
sbb (dalam ribuan rupiah):
Balance Sheet:
Cash 40,000 10,000 50,000
467,000 130,000
Atas transaksi tersebut, jurnal eliminasi yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Balance Sheet:
Cash 40,000 10,000 50,000
Jurnal eliminasi yang berbeda dengan kalau P menggunakan metode cost/fair value adalah:
Income from S Rp20.000.000
Dividend Rp12.000.000
Investment in S Rp8.000.000
Balance Sheet:
Cash 40,000 10,000 50,000
468,000 130,000
Bila PT Pandu mencatat investasi sahamnya di PT Siwi sebagai FVTOCI (available for
sale securities) dan pada akhir tahun nilainya menjadi Rp.88.000.000, , maka kertas
kerja konsolidasi dan jurnal eliminasi yang dibuat pada 31 Desember 2016 adalah sbb
(dalam ribuan rupiah):
Income Statement:
Sales 250,000 65,000 315,000
Balance Sheet:
Cash 40,000 10,000 50,000
B. Tahun 2017 (tahun kedua), PT Siwi melaporkan net income Rp30.000.000 dan
membayar dividen Rp15.000.000. PT Siwi meminjam uang kepada PT Pandu sebesar
Rp10.000.000 dan menyerahkan wesel bayar.
Balance Sheet
Cash 66,000
46,000 20,000
Note Receivable – S
10,000 e 10,000
Other Current Assets 167,000
97,000 70,000
Investment in S
87,000 a 8,000 c 95,000
Plant, property and Equipment 400,000
300,000 100,000
Accumulated Depreciation 100,000
60,000 40,000
Goodwill 18,750
c 18,750
Total Assets 480,000 551,750
Note Payable – P
10,000 e 10,000
Liabilities 95,000
70,000 25,000
Share Capital 350,000
350,000 60,000 c 60,000
Retained Earnings Dec 31 80,000
60,000 55,000
NCI 1 Jan
c 23,750
NCI 31 Dec 26,750
d 3,000
Liab & Stockh’equity 551,750
467,000 150,000
Jurnal eliminasi yang diperlukan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk tahun 2016, Ekuitas PT Siwi sudah naik Rp10.000.000; asalnya Rp90.000.000
menjadi Rp100.000.000 karena adanya net income dan pembayaran dividend. PT
Pandu tidak mencatat apapun untuk pelaporan net income PT Siwi karena PT
Pandu menggunakan metode cost. Oleh karena itu, untuk kepentingan penyusunan
laporan konsolidasi, agar akun Investment in PT Siwi mengikuti kenaikan ekuitas PT
Siwi, maka Investment in PT Siwi harus disesuaikan dengan cara mendebetnya
sebesar 80% X Rp10.000.000 (kenaikan ekuitas PT Siwi)
b. Dividend Income Rp12.000.000
Dividend-S Rp12.000.000
(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)
Expenses (289,000)
244,000 45,000
Net Income
80,000 30,000
Non controlling interest expense (6,000)
c 6,000
Consolidated Net Income 80,000
SOAL KASUS
SOAL 1
Jawaban:
Ini merupakan contoh soal membuat laporan konsolidasi tahun akuisisi (tahun pertama)
cost method
Eliminasi Consolidated
Accounts P S
D C Statement
Sales 4.950.000 900.000 5.850.000
Consolidated NI 1.732.000
Retained Earning 1
400.000 300.000 A 300.000 400.000
Januari
Alokasi Excess
Building (under value) 150.000 Masa manfaat 10 th
Equipment (overvalue) - 25.000 Masa manfaat 5 th
Goodwill - 25.000
total excess 100.000
JURNAL
1. Jurnal eliminasi investment dan ekuitas S
A R/E begin 300.000
C/S 600.000
Unamortized excess 100.000
Investement in S 800.000
NCI begin 200.000
3. amortisasi excess
C Amor Exp 15.000
Building 15.000
D Equipment 5.000
Amor Exp 5.000
Amortisasi Building = 1/10 x 150.000
Amortisasi Equipment = 1/5 x 25.000
4. eliminasi dividen
E Dividend Income 80.000
Dividen S 80.000
Dividen Income = 80% x 100.000
6 eliminasi utang-piutang
G Accounts Payable 100.000
Accounts Receivable 100.000
SOAL 2
Jawaban :
Soalnya sama seperti soal nomor 1, Cuma beda metode, untuk worksheet perbedaannya
terletak ada aku di Income Statement P dimana terdapat akun “Income From S”, bukan
“Dividend Income”, karena akun Dividend Income hanya ada di Cost Method.
Perbedaan kedua terletak pada saldo Investment in S di neraca P, pada cost method, saldo
Investment in S akan bernilai sesuai nilai akuisisi dan tidak berubah. Sedangkan pada
metode ekuitas, Investment in S nilainya akan berubah mengikuti kenaikan Ekuitas S
dengan perhitungan sebagai berikut:
3. amortisasi
C Amor Exp 15.000
Building 15.000
D Equipment 5.000
Amor Exp 5.000
6 eliminasi utang-piutang
G Accounts Payable 100.000
Accounts Receivable 100.000
Eliminasi Consolidated
Accounts P S
D C Statement
Sales 4.950.000 900.000 5.850.000
Consolidated NI 1.732.000
Retained Earning 1
400.000 300.000 A 300.000 400.000
Januari
Keterangan :
Nilai akun Investment in S pada Neraca P berbeda saldonya dengan metode ekuitas. Saldo Investment in S
neraca P per 31 Desember 2016 sbb:
Investment in S = 800.000 (saldo awal akuisisi) + 232.000 kenaikan investment sampai dengan 31 des 2016
Investment in S = 1.032.000
Catatan:
Diperhatikan perbedaan worksheet soal kasus 1, dimana saldo investment tidak berubah dari tanggal
akuisisi, ini yang menjadi perbedaan metode cost dan ekuitas
Baik metode cost dan metode ekuitas menghasilkan Consolidated Net Income dan Neraca Konsolidasi yg
bernilai sama
Pada metode Ekuitas, Net Income Neraca P = Consolidated Net Income
SOAL 3
Ini merupakan contoh soal kasus membuat laporan konsolidasi tahun ke-2. Untuk cost
method, ada jurnal tambahan untuk tahun setelah tahun akuisisi, yaitu jurnal update
investment. Perlu diketahui saldo unamortized excess tahun kedua akan berbeda dengan
tahun pertama, karena unamortized excess tahun kedua merupakan excess value setelah
dikurangi amortisasi yg terjadi pada tahun pertama.
Eliminasi Consolidated
Accounts P S
D C Statement
Sales 4.950.000 900.000 5.850.000
Update Investment
A Investment in S 72.000
R/E Beg 72.000
Perubahan Investasi = %kepemilikan (Perubahan Ekuitas S thn lalu ± amortisasi expense th lalu)
Perubahan Ekuitas = Perubahan R/E S = ( Net income S - Div S) th 2015 atau RE 1/1/2016 dikurangi RE
1/1/2015
Perubahan Investasi = 80%* (100.000-15.000+5.000)
Amortisasi excess
D Amortisasi Expense 15.000
Building 15.000
Equipment 5.000
Amortisasi Expense 5.000
Amortisasi Building = 1/10*150.000
Amortisasi Equipment = 1/5 * 25.000
Eliminasi Dividen
E Dividend Income 80.000
Dividend S 80.000
Dividen = 80% * 100.000
Soal 4
Operating
- 600.000 - 90.000 C 15.000 C 5.000 - 700.000
expense
Rent Expense - 120.000 - 75.000 - 195.000
Depreciation
- 350.000 - 25.000 - 375.000
Expense
Interest Expense - 300.000 - 10.000 - 310.000
Net Income 1.732.000 400.000 1.810.000
NCI Expense - - E 78.000 - 78.000
Consolidated NI 1.732.000
Retained Earning
952.000 300.000 A 300.000 952.000
1 Januari
D 80.000
Dividen - 200.000 - 100.000 - 200.000
E 20.000
Retained Earning,
2.484.000 600.000 2.484.000
31 Desember
Unamortized
A 190.000 B 190.000 -
Excess
A 872.000
Investment in S 1.104.000 -
D 232.000
Land 1.500.000 550.000 2.050.000
Building-Net 1.400.000 175.000 B 135.000 C 15.000 1.695.000
Amortisasi excess
C Amortisasi Expense 15.000
Building 15.000
Equipment 5.000
Amortisasi Expense 5.000
Amortisasi Building = 1/10*150.000
Amortisasi Equipment = 1/5 * 25.000
Soal 7
Amortisasi excess
C Cost of Goods Sold 10.000
Inventory 10.000
Karena terjual habis, maka seluruh alokasi excess inventory di
amortisasi. Jikalau nanti terjual Sebagian saja, maka amortisasi
diproporsi sesuai dengan proporsi inventoy yg terjual pada tahun
bersangkutan
D Equipment 4.000
Amortisasi Expense 4.000
Amortisasi Equipment = 1/5 * 20.000
Eliminasi Dividen
E Dividend Income (90%*80.000) 72.000
Dividend S 72.000
Eliminasi Consolidated
Accounts P S
D C Statement
Sales 1.000.000 600.000 1.600.000
Dividend Income 72.000 E 72.000 -
COGS - 600.000 - 360.000 C 10.000 - 970.000
Operating expense - 152.000 - 100.000 D 4.000 - 248.000
Net Income 320.000 140.000 382.000
NCI Expense F 13.400 - 13.400
Consolidated NI 368.600
Retained Earning 1
400.000 200.000 A 200.000 400.000
Januari
E 72.000
Dividen - 150.000 - 80.000 - 150.000
F 8.000
Retained Earning,
570.000 260.000 618.600
31 Desember
Amortisasi excess
C Cost of Goods Sold 10.000
Inventory 10.000
Karena terjual habis, maka seluruh alokasi excess inventory di
amortisasi. Jikalau nanti terjual Sebagian saja, maka amortisasi
diproporsi sesuai dengan proporsi inventoy yg terjual pada tahun
bersangkutan
D Equipment 4.000
Amortisasi Expense 4.000
Amortisasi Equipment = 1/5 * 20.000
Eliminasi Consolidated
Accounts P S
D C Statement
Sales 1.000.000 600.000 1.600.000
Income From S 120.600 E 120.600 -
COGS - 600.000 - 360.000 C 10.000 - 970.000
Operating
- 152.000 - 100.000 D 4.000 - 248.000
expense
Net Income 368.600 140.000 382.000
NCI Expense F 13.400 - 13.400
Retained Earning
400.000 200.000 A 200.000 400.000
1 Januari
E 72.000
Dividen - 150.000 - 80.000 - 150.000
F 8.000
Retained
Earning, 31 618.600 260.000 618.600
Desember
NCI, equity
A 75.000 75.000
(begin)
NCI ending F 5.400 5.400
Update Investment
A Investment in S 48.600
R/E Beg 48.600
Amortisasi excess
D Equipment 4.000
Amortisasi Expense 4.000
Amortisasi Equipment = 1/5 * 20.000
Eliminasi Dividen
E Dividend Income 81.000
Dividend S 81.000
Eliminasi Consolidated
Accounts P S
D C Statement
Sales 1.100.000 700.000 1.800.000
Dividen Income 81.000 E 81.000 -
COGS - 660.000 - 420.000 - 1.080.000
Operating
- 281.000 - 140.000 D 4.000 - 417.000
expense
Net Income 240.000 140.000 303.000
NCI Expense F 14.400 - 14.400
Retained Earning
570.000 260.000 B 260.000 A 48.600 618.600
1 Januari
Dividen - 160.000 - 90.000 E 81.000
F 9.000 - 160.000
Retained Earning,
650.000 310.000 747.200
31 Desember
Amortisasi excess
C Equipment 4.000
Amortisasi Expense 4.000
Amortisasi Equipment = 1/5 * 20.000
Retained
Earning 1 618.600 260.000 A 260.000 618.600
Januari
D 81.000
Dividen - 160.000 - 90.000 - 160.000
E 9.000
Retained
Earning, 31 747.200 310.000 747.200
Desember
in S B 48.600
Accounts
120.000 60.000 180.000
Payable
Other
230.000 130.000 360.000
Liabilities
Common
1.200.000 500.000 A 500.000 1.200.000
Stock
Retained
Earning, 31 747.200 310.000 747.200
Desember
NCI, equity
A 80.400 80.400
(begin)
NCI ending E 5.400 5.400
Total
Liability & 2.297.200 1.000.000 968.000 968.000 2.573.000
Equity
Dalam Konsolidasi, transaksi antara induk dan anak perusahaan, dianggap tidak ada dan
harus dieliminasi karena mereka merupakan satu entitas sehingga dapat mengakibatkan timbulnya
akun yang resiprokal. Contohnya transaksi penjualan inventory dan pembelian/cost of goods sold (P
menjual ke S (atas ke bawah/downstream) dan S menjual ke P (bawah ke atas/upstream), juga
Account Receivable dan Account Payable maupun Notes Receivable dan Notes Payable beserta
Interest Income dan Interest Expense yang timbul. Selain itu, laba atau rugi dari transaksi antara
induk dan anak perusahaan yang belum direalisasi juga harus dieliminasi dan baru diakui setelah
barang dijual kepada pihak ketiga atau pihak luar.
Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerja konsolidasinya adalah:
Sales $24,000
Cost of goods sold $24,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)
Kertas kerja (partial) konsolidasi di akhir 2008 :
P S Adjustments & Eliminations Consolidated
Dr Cr
Sales 24,000 30,000 24,000 30,000
Cost of goods sold 20,000 24,000 24,000 20,000
Gross profit 4,000 6,000 10,000
Profit yang belum direalisasi timbul ketika masih terdapat inventory dari transaksi induk dan anak
perusahaan yang belum terjual kepada pihak ketiga/pihak lain. Laba atau rugi dari transaksi antara
induk dan anak perusahaan yang belum direalisasi harus dieliminasi dan baru diakui setelah barang
dijual kepada pihak luar. Contoh :
Selama 2009, P menjual lagi barang ke S dengan cost 30,000, dengan margin tetap 20% atas cost. S
kemudian menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga $35,000
Pembukuan P Pembukuan S
Inventory $30,000
Account Payable $30,000
(Pembelian inventory dari pihak lain)
Accounts Receivable – S $36,000 Inventory $36,000
Sales (120% x 30,000) $36,000 Account Payable - P $36,000
Cost of goods sold $30,000 (pembelian inventory dari P)
Inventory $30,000
(penjualan inventory ke S)
Accounts Receivable $35,000
Sales $35,000
Cost of goods sold $27,000
Inventory (¾ x 36,000) $27,000
(penjualan inventory ke pihak ke-3)
Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:
a. Sales $36,000
Cost of goods sold $36,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)
b. Cost of goods sold $1,500
Inventory (1/4 x 30,000 x 20%) $1,500
(eliminasi unrealized profit atas ending inventory P yang dibeli S namun belum terjual)
cost of goods sold disajikan terlalu rendah akibat eliminasi COGS padahal barang tersebut
belum terjual semua dan inventory disajikan terlalu tinggi,
Balance Sheet:
Ending inventory *9,000 b 1,500 **7,500
*Inventory S yang dibeli dari penjualan P seharga 36,000. ¾ terjual (COGS 27,000) ¼ tersisa (inventory 9,000)
**Dalam consolidated yang disusun P, Inventory yang sebenarnya mereka (induk dan anak) miliki adalah sebesar 30,000
akan tetapi yang terjual ke pihak luar menjadi COGS hanya ¾ (22,500) dan tersisa ¼ (7,500)
***(35,000 – 22,500). selalu berhati-hati dalam menghitung gross profit / NI / RE / Total aset maupun Liability pada kolom
consolidated. Angka tersebut bukan berasal dari P + S + adj
Kalau P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya di S, jurnal eliminasi yang dibuat
sama dengan metode cost.
3. Eliminasi atas Profit yang belum direalisasi dalam ending inventory dan realisasi profit yang
ditangguhkan dari inventory sebelumnya.
Selama 2010, P menjual lagi barang ke S, cost 40,000, dengan margin tetap 20% atas cost. S
kemudian menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009
terjual di tahun 2010 seharga 12,000. Metode Cost
Pembukuan P Pembukuan S
Inventory $40,000
Account Payable $40,000
(Pembelian inventory dari pihak lain)
Accounts Receivable – S $48,000 Inventory $48,000
Sales (120% x 40,000) $48,000 Account Payable - P $48,000
Cost of goods sold $40,000 (pembelian inventory dari P)
Inventory $40,000
(penjualan inventory ke S)
Accounts Receivable $57,000
Sales (45,000 + *12,000) $57,000
Cost of goods sold $45,000
Inventory ((¾ x 48,000) + *9,000) $45,000
(penjualan inventory ke pihak ke-3)
*sisa inventory dari periode sebelumnya
Metode Equity
Bila P menggunakan metode equity, maka jurnal eliminasi untuk a dan b masih sama dengan
metode cost, hanya berbeda pada jurnal c yaitu realisasi profit yang sebelumnya ditangguhkan
c. Investment in S $1,500
Cost of goods sold $1,500
P S Adjustments & Eliminations Consolidated
Dr Cr
Income Statement:
Sales 48,000 57,000 a 48,000 57,000
Cost of goods sold 40,000 45,000 b 2,000 a 48,000 37,500
c 1,500
Gross profit 8,000 12,000 19,500
Balance Sheet:
Ending inventory 12,000 b 2,000 10,000
Investment in S c 1,500
Upstream Downstream
Net Income xxx Net Income xxx
+ Amortisasi Exp xxx + Amortisasi Exp xxx
- Unrealized (xxx) Adj N/I xxxx
Contoh:
Income P dan S untuk tahun 2009 adalah sbb:
P S (80%)
Sales 600,000 300,000
Cost of goods sold 300,000 180,000
Gross profit 300,000 120,000
Expenses 100,000 70,000
P’s separate income 200,000
S’s separate income 50,000
Penjualan antar perusahaan $100,000; unrealized profit dalam ending inventory $20,000.
Cost : a. Bila yang menjual barang adalah P (downstream), maka bagian keuntungan kepentingan
non pengendali adalah 20% x 50,000 = 10,000.
b. Bila yang menjual barang adalah S (upstream), maka bagian keuntungan kepentingan non
pengendali adalah 20% x (50,000 – 20,000) = 6,000.
Ekuitas: a. kalau downstream, besarnya Income from S adalah (80% x $50,000) – 20,000;
Tidak ada perbedaan jurnal eliminasi antara downstream dan upstream untuk mengeliminasi jual
beli antar perusahaan dan unrealized profit yang ada di dalam ending inventory.
Bila P menggunakan metode ekuitas, jurnal eliminasi masih sama dengan metode cost
6. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi profit yang
ditangguhkan sebelumnya –upstream dan downstream, 100% kepemilikan
P memiliki 100% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2010, S menjual barang ke P
dengan cost 40,000, dengan margin 20%. P kemudian menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan
lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009 terjual di tahun 2010 seharga 12,000. Untuk transaksi
ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya sbb:
a. Sales $48,000
Cost of goods sold (120% x 40,000) $48,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)
Bila P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya, maka jurnal a dan b masih
sama, namun berbeda pada jurnal c untuk realized profit menjadi:
c. Investment in S $1,500
Cost of goods sold $1,500
7. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi profit yang
ditangguhkan sebelumnya –upstream untuk kepemilikan kurang dari 100%
P memiliki 90% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2010, S menjual barang ke
P cost 40,000, dengan margin 20%. P kemudian menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain
seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009, dimana S menjual barang ke P dengan harga $36,000;
cost 30,000 dan tersisa ¼ akhirnya terjual di tahun 2010 seharga 12,000. Untuk transaksi ini, P
akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya:
a. Sales $48,000
Realisasi untuk profit yang ditangguhkan pada tahun sebelumnya dibagi secara proporsional
dengan kepentingan non pengendali. Bila P menggunakan metode ekuitas untuk investasinya,
jurnal realized profit akan menjadi:
c. Investment in S $1,350
Non cotrolling interest 150
Cost of goods sold $1,500
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)
8. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi profit yang
ditangguhkan sebelumnya –downstream untuk kepemilikan kurang dari 100%
P memiliki 90% saham S. Semua pembelian S dilakukan dari P. Selama 2010, P menjual barang ke
S cost 40,000, dengan margin 20%. S kemudian menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain
seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009 dimana P menjual barang ke S dengan harga $36,000;
cost 30,000 dan tersisa ¼ akhirnya terjual di tahun 2010 seharga 12,000. Untuk transaksi ini, P
akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya:
a. Sales $48,000
Bila P menggunakan metode ekuitas untuk investasinya, jurnal realized profit akan menjadi:
c. Investment in S $1,500
Cost of goods sold $1,500
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)
9. Contoh Parent (P) mencatat investasi di S dengan Metode Ekuitas (disertai dividen + NI)
P memiliki 100% saham S dengan investasi awal $100,000 pada tahun 2008. Ekuitas S pada saat
akuisisi terdiri atas C/S $80,000 dan Saldo Laba(RE) $20,000. Semua pembelian inventory S dilakukan
dari P dengan margin 20% dengan cost sebesar $30,000. Barang tersebut dijual ke pihak ketiga
sehaga $45,000. Selama periode berjalan, S menghasilkan laba bersih $9,000 dan membagikan
dividen tunai $2,500.
Jawab : Margin 20% dari cost, sehingga P menjual ke S dengan harga 120% x 30,000 = 36,000
a. Sales $36,000
Cost of goods sold $36,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)
Sales dan Cost of goods sold harus dieliminasi karena secara konsolidasi tidak ada jual beli
T i mperusahaan.
antar induk dan anak Akademik – D3 Akuntansi AP 2018 Page 80
Sales dan Cost of goods sold harus dieliminasi karena secara konsolidasi tidak ada jual beli
Akuntansi
antar induk Keuangan
dan anak Lanjutan
perusahaan.
selama 2008, P menjual lagi barang ke S dengan cost 30,000, dengan margin tetap 20%. S kemudian
menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga $35,000. Barang dagang S yang dibeli dari
P masih tersisa ¼ dari total pembelian, yaitu sebesar $7,500 ( ¾ x $30,000). Selama periode berjalan
S menghasilkan laba bersih sebesar $8,000. Dan membagikan deviden tunai $2,500.
Jawab : Karena terdapat unrealized, maka income from S sebesar NI 8,000 – unrealized 1,500 =
$6,500
a. Sales $36,000
Cost of goods sold $36,000
selama 2009, P menjual lagi barang ke S, cost 40,000, dengan margin tetap 20%. S kemudian menjual
lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2008 (1/4 x $36,000=
$9,000) terjual di tahun 2009 seharga 12,000. Pada tahun 2009, S menghasilkan laba $12,000 dan
membagikan deviden $3,000.
Jawab : terdapat unrealized profit tahun berjalan dan realized atas profit yang ditangguhkan periode
sebelumnya maka Income from S = NI 12,000 + profit ditangguhkan 2,000 – unrealized 1,500 =
$11,500
Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:
a. Sales $48,000
Cost of goods sold $48,000
c. Investment in S $1,500
Cost of goods sold $1,500
Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:
a. Sales $36,000
Cost of goods sold $36,000
(untuk mengeliminasi penjualan S dan cost of goods sold P)
Sales dan Cost of goods sold harus dieliminasi karena secara konsolidasi tidak ada jual beli
antar induk dan anak perusahaan.
Sales dan Cost of goods sold harus dieliminasi karena secara konsolidasi tidak ada jual beli
Akuntansi
antar induk Keuangan
dan anak Lanjutan
perusahaan.
selama 2008, S menjual lagi barang ke P dengan cost 30,000, dengan margin tetap 20%. P kemudian
menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga $35,000. Barang dagang P yang dibeli dari
S masih tersisa ¼ dari total pembelian, yaitu sebesar $7,500 ( ¾ x $30,000). Selama periode berjalan
jurnal eliminasilaba
S menghasilkan yangbersih
akan sebesar
dibuat P$6,000.
di dalam kertas
Dan kerjanyadeviden
membagikan adalah: tunai $2,500. Jurnal eliminasi :
a. Sales $36,000
Cost of goods sold $36,000
Perhitungan:
Bagian laba NCI=10% x $6,000 =$600
Penyesuaian=
Laba yang belum direalisasi dlm
Persediaan akhir (10% x $1,500) =($150)
Bagian laba untuk NCI =$ 450
a. Capital stock-S $80,000
Retained earnings-S $20,000
Investment in S $90,000
NCI Equity $10,000
selama 2009, S menjual lagi barang ke P, cost 40,000, dengan margin tetap 20%. P kemudian
menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2008 (1/4 x
$36,000= $9,000) terjual di tahun 2009 seharga 12,000. Pada tahun 2009, S menghasilkan laba
$8,000 dan membagikan deviden $3,000.
Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:
a. Sales $48,000
Cost of goods sold $48,000
c. Investment in S $1,350
NCI Equity $ 150
Cost of goods sold $1,500
Perhitungan:
Bagian laba NCI=10% x $8,000 =$800
Penyesuaian=
Laba yang telah direalisasi dlm
Persediaan awal (10% x $1,500) =$150
Laba yang belum direalisasi dalam persediaan
Akhir (10% x $2,000) =($200)
Bagian laba untuk NCI =$ 750
11. Contoh konsolidasi – intercompany profits dari penjualan hulu (downstream) COST
1 Juli 2006 P membeli 90% saham S dengan menyerahkan kas $94,500. Pada saat itu ekuitas S terdiri
dari Share capital-ordinary $100,000 dan Retained Earnings $5,000. Book value net aset S sama
dengan fair valuenya sehingga tidak ada ekses cost atas book value net aset. P secara reguler
menjual inventory ke S. Data per 2009 :
Selama tahun 2009 terdapat data transaksi antar perusahaan sbb:
Penjualan ke S (cost $15,000) $20,000
Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2008 2,000
Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2009 2,500
Hutang S (Accounts Payable) pada P 10,000
Jurnal-jurnal eliminasi yang dibuat oleh P pada 31 Desember 2009 adalah sbb:
a. Sales $ 20,000
Cost of goods sold $ 20,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)
e. Investment in S $ 36,000
Retained Earnings, beginning $ 36,000
[untuk menyesuaikan Investment in S atas kenaikan equity S dari awal tahun 2006 ke awal
tahun 2009 ((RE begin 2009 + C/S)$145,000 - $105,000) x 90%]
12. Contoh konsolidasi – intercompany profits dari penjualan hilir (upstream) COST
1 Januari 2009 P membeli 80% saham S dengan menyerahkan kas $480,000. Pada saat itu
ekuitas S terdiri dari Share capital-ordinary $500,000 dan Retained Earnings $100,000. Book value
net aset S sama dengan fair valuenya sehingga tidak ada exces cost atas book value net aset. Data
per 2010 :
P S Adjustment and Eliminations Consolidated
($) ($) Dr Cr Statement ($)
Income Statement
Sales 3,000,000 1,500,000
Dividend Income (80% x div S)
40,000
Cost of goods sold 2,000,000 1,000,000
Other Expenses 588,000 400,000
Net Income 452,000 100,000
NCI expense
Consolidated Net Income
Retained Earnings, beginning 912,000 250,000
Net Income 452,000 100,000
Dividend 400,000 50,000
Ret. Earnings, ending 964,000 300,000
Balance Sheet
Cash 200,000 50,000
Accounts Receivable 700,000 100,000
Inventories 1,100,000 200,000
Other Current Assets 384,000 150,000
Plant and Equipment 2,000,000 500,000
Investment in S 480,000
4,864,000 1,000,000
Kertas kerja konsolidasi 2010 dan jurnal eliminasi yang dibuat oleh P bila P menggunakan metode
cost untuk mencatat investasinya adalah sbb:
P S Adjustment and Consolidated
($) ($) Eliminations Statement ($)
Dr Cr
Income Statement
Sales 3,000,000 1,500,000 a 300,000 4,200,000
Dividend Income (80% x div S) d 40,000
40,000
Cost of goods sold 2,000,000 1,000,000 c 30,000 a 300,000 2,690,000
b 40,000
Other Expenses 588,000 400,000 988,000
Net Income 452,000 100,000
NCI expense g 22,000 22,000
Consolidated NI 500,000
Retained Earnings, 912,000 250,000 b 32,000 e 120,000 1,000,000
beginning f 250,000
Net Income 452,000 100,000 500,000
Dividend 400,000 50,000 d 40,000 400,000
g 10,000
Ret. Earnings, ending 964,000 300,000 1,100,000
Balance Sheet
Cash 200,000 50,000 250,000
Accounts Receivable 700,000 100,000 h 50,000 750,000
Inventories 1,100,000 200,000 c 30,000 1,270,000
Other Current Assets 384,000 150,000 534,000
Plant and Equipment 2,000,000 500,000 2,500,000
Investment in S 480,000 e 120,000 f 600,000
4,864,000 1,000,000 5,304,000
Accounts Payable 500,000 150,000 h 50,000 600,000
Other Liabilities 400,000 50,000 450,000
Share capital-ordinary 3,000,000 500,000 f 500,000 3,000,000
Retained Earnings 964,000 300,000 1,100,000
4,864,000 1,000,000
NCI 1 Jan 2009 b 8,000 f 150,000
NCI 31 Des 2009 g 12,000 154,000
5,304,000
a. Sales $ 300,000
Cost of goods sold $ 300,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)
e. Investment in S $ 120,000
Retained Earnings, beginning $ 120,000
[untuk menyesuaikan Investment in S atas kenaikan equity S dari awal tahun 2006 ke awal
tahun 2010 (RE Begin + C/S)$750,000 - $600,000) x 80%]
Latihan Soal :
PT Pasti dan anak perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
per 31 Desember 2010
(dalam Rupiah)
Balance sheet :
Cash 62,000 35,000
Accounts Receivable 82,000 45,000
Inventory 124,000 100,000
Supplies 26,000 20,000
Land 300,000 300,000
Building 400,000 200,000
Equipment 330,000 200,000
Investment in Susah 576,000
Balance sheet :
Cash 72,000 50,000
Accounts Receivable 92,000 50,000
Inventory 104,000 120,000
Supplies 26,000 35,000
Land 470,000 300,000
Building 400,000 200,000
Equipment 330,000 200,000
Investment in Susah 576,000
Keterangan :
PT Pasti membeli 90% saham beredar milik PT Susah seharga Rp576.000. PT Pasti menggunakan metode biaya
untuk mencatat investasinya di PT Susah. Akuisisi ini dilakukan pada tanggal 2 Januari 2010.
PT Pasti mengakui selisih nilai investasi di Susah diakui sebagai Paten (yang masa manfaatnya 5 tahun).
PT Pasti menjual barang dagang kepada Susah, dimana Susah hanya membeli dari PT Pasti. Margin yang dite-
tapkan oleh PT Pasti sebesar 40% dari nilai penjualan. Transaksi antara PT Pasti dan PT Susah baru dimulai
pada tahun 2010. Saldo Utang Usaha milik PT Susah terkait dengan Piutang Dagang PT Pasti.
Jangan di scroll terus gan buat nyari kuncinya, coba dijawab dulu buat latihan
Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan, yang nyusun juga manusia
Apalagi deadline penyelesaian rima sebelum materi disampaikan seluruhnya
Kritik, saran dan jika ada perbaikan bisa langsung disampaikan, demi kemaslahatan bersama
Cukup ruang gerak kita saja yang terbatasi, Jangan biarkan jalan menuju yudisium 2020 terhalangi
Yok, selesaikan apa yang sudah kita mulai !!