Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi


Istilah "strategi" ditempa dari kata-kata Yunani, yaitu stratêgos dan
stratos (tentara) serta agein (menjalankan). Walaupun strategi sendiri lahir dari
kancah peperangan, tatapi pada masa sekarang strategi bukan hanya kiat atau cara
berperang malainkan setiap kegiatan yang berkisar pada suatu tujuan dan
cara/jalan pencapaiannya atau, lebih sederhana lagi, setiap usaha yang membidik
sebuah sasaran.
Strategi biasanya menjangkau masa depan, sehingga pada umumnya
strategi disusun secara bertahap dengan memperhitungkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Dengan demikian geostrategi adalah perumusan strategi
nasional dengan memperhitungkan kondisi dan konstelasi geografi sebagai faktor
utamanya. Disamping itu dalam merumuskan strategi perlu pula memperhatikan
kondisi sosial, budaya, penduduk, sumber daya alam, lingkungan regional
maupun Internasional.
Strategi juga dapat diartikan suatu upaya memanfaatkan kondisi geografi
Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan
nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
Strategi merupakan keseluruhan operasi intelektual dan fisik yang disusun
untuk menanggapi, menyiapkan, dan mengendalikan setiap kegiatan kolektif di
tengah-tengah konflik. Mengingat konflik yang diprakirakan terjadi itu
melibatkan aneka macam kekuatan, strategi cepat terkait dengan politik, yang
secara esensial berurusan dengan kekuatan dalam kiatnya mengendalikan
pemerintahan masyarakat manusia, merespons aspirasi fundamental dari suatu
kolektivitas, yaitu sekuriti dan kemakmuran. Berhubung konflik yang
diprakirakan terjadi di muka bumi, lalu strategi dibuat "membumi", menjadi
"geostrategi".

3
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi
negara untuk menentukan tujuan, kebijakan. Geostrategi merupakan pemanfaatan
lingkungan untuk mencapai tujuan politik. Geostrategi juga merupakan metode
mewujudkan cita-cita proklamasi.
Geostrategi merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran
ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Karena strategi sendiri merupakan
upaya pelaksanaan, maka strategi pada hakekatnya merupakan suatu seni yang
implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil pengalaman. Strategi
juga merupakan ilmu yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data dan
fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau
mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan (Drs. H.
Endang Saelani Sukarya dkk, 2002:41-42).
Geostrategi untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi
silang Indonesia dari berbagai aspek antara lain : aspek geografi, aspek demografi,
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam.
Geostrategi Indonesia berawal dari kesadaran bahwa bangsa dan negara ini
mengandung sekian banyak anasir-anasir pemecah belah yang setiap saat dapat
meledak dan mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa. Hal itu tampak jelas
pada tahun 1998 dimana timur-timur lepas dari Negara kesatuan Rebublik
Indonesia. Tidak hanya itu saja, tatkala bangsa kita lemah karena sedang berada
dalam suasana tercabik-cabik maka serentak pulalah harga diri dan kehormatan
dengan mudah menjadi bahan tertawaan di forum internasional.  Disitulah
ketidakberdayaan kita menjadi tontonan masyarakat internasional, yang sekaligus,
apabila kita sekalian sadar, seharusnya menjadi pelajaran berharga.
Apabila dikehendaki agar hal itu tidak akan terulang lagi, maka jangan
sekali-kali memberi peluang pada anasir-anasir pemecah belah untuk
berkesempatan mencabik-cabik persatuan dan kesatuan nasional.  Sentimen
SARA yang membabi buta harus ditiadakan, yang mayoritas harus berlapang dada
sedangkan minoritas haruslah bersikap proporsional tanpa harus mengurut dada. 
Sekali lagi terbukti bahwa pemimpin yang kuat dan disegani serta mengenal betul
watak dari bangsa Indonesia amatlah diperlukan.  Dilain pihak masyarakat perlu

4
menjadi arif serta pandai menahan diri dalam menghadapi provokasi maupun
rongrongan/iming-iming melalu money politics.  Atas dasar adanya ancaman yang
laten, terutama dalam bentuk SARA, maka geostrategi Indonesia sebagai doktrin
pembangunan mengandung metode pembentukan keuletan dan pembentukan
ketangguhan bangsa dan negara.  Kedua kualita yang harus dibangun dan
dimanfaatkan secara konsisten itu tidaklah hanya ditujukan kepada individu warga
bangsa akan tetapi juga kepada sistem, lembaga dan lingkungan.
Masyarakat bangsa berikut segala prasarananya harus terus dibina
keuletannya agar mampu memperlihatkan stamina dalam penangkalan terhadap
anasir-anasir pemecah belah bangsa dan negara.  Dapat diantisipasikan bahwa
hanya anasir-anasir tersebut bersifat laten atau hadir sepanjang masa, maka aspek
atau kualita keuletan haruslah dikedepankan.  Pembinaannyapun perlu berlanjut
agar setiap generasi yang muncul faham akan pentingnya kedua kualita tersebut. 
Kita dapat saksikan bersama bahwa tiap generasi baru merupakan lahan yang
subur bagi upaya-upaya yang tidak sejalan dengan visi kebangsaan, dan ini tidak
hanya terjadi di Indoensia saja.  Kemajuan yang bersifat kebendaan, apalagi yang
datang dari luar, saat ini lebih memiliki daya tarik terhadap generasi muda
dibandingkan dengan hal-hal yang sifatnya falsafah dan konsepsional.
Dilain pihak masyarakat harus dibina ketangguhan/kekuatannya agar
secara aktif serta efektif mampu menghadapi bahaya/ancaman yang sifatnya laten
tadi.  Setidak-tidaknya secara bergotong-royong dalam lingkungannya masing-
masing mampu mengcontain ancaman/bahaya laten itu.  Ketangguhan/kekuatan
bisa, antara lain, berupa keberanian dari massa masyarakat menghadapi apa saja
yang mereka anggap dapat berpotensi sebagai anasir pemecah belah bangsa.  Ini
sudah barang tentu memerlukan kebersamaan dan kekompakan agar lebih efektif
sebagai kekuatan penangkalan.
Integrasi bangsa adalah pemaduan berbagai unsur kekuatan bangsa ke
dalam satu jiwa kebangsaan dengan aspirasi berbangsa dan bernegara yang sejalan
dengan ketentuan konstitusi.  Proses integrasi bangsa adalah unik bagi tiap
masyarakat bangsa yang sangat tergantung pada sejarah serta ciri budayanya. 
Bagi masyarakat bangsa yang majemuk tetapi homogen, seperti Amerika, proses

5
integrasi dilaksanakan dengan metode melting pot.  Karena pada masyarakat
Amerika tidak ada satupun kelompok masyarakat yang berhak mengklaim satu
wilayahpun sebagai tempat tinggal nenek moyang mereka, terkecuali suku Indian,
karena hampir semuanya berasal dari keturunan imigran.  Tidaklah mengherankan
apabila sebagai akibat tidak adanya ikatan historis maupun psikologis kepada
wilayah maka sentimen kedaerahan atau kewilayahan tidak terjadi.  Hal yang
menguntungkan ini membuat setiap warga negara Amerika, apapun juga asal
keturunannya dapat ditempa menjadi satu dalam satu kancah apapun dan
dimanapun.  Memang seorang Gubernur satu negara bagian harus dipilih diantara
warga negara bagian itu akan tetap tidak harus dipilih diantara mereka yang
dilahirkan dinegara bagian yang bersangkutan.  Disini sama sekali telah ada
sentimen kedaerahan tersangkut.
Lain halnya dengan Indonesia yang masyarakatnya majemuk tetapi
heterogen, metode melting pot tidak dapat dilakukan.  Tiap suku memiliki kaitan
historis dan psikologis dengan daerah tempat tinggal nenek moyangnya.  Daerah
pulau Bali seakan-akan menjadi milik orang Bali dan bukan milik warga pulau
Bali karena itu hanya orang Bali saja yang dapat dicalonkan menjadi Gubernur
Bali.  Logika lanjutannya dalah bahwa hanya orang Bali saja yang bisa dan
mampu memahami budaya, adat istiadat maupun agama di daerah itu.  Metode
melting pot kadang-kadang juga tidak dapat diterapkan hanya pada tataran anatar
propinsi saja, akan tetapi kadang-kadang antara Kabupaten di dalam satu propinsi
juga sukar. Oleh karena itu perlu adanya strategi untuk menjaga kesatuan wilayan
Negara Indonesia.
Pada perkembangannya geostrategi indonesia bagi menjadi empat periode
yaitu yang pertama tahun 1962-an geopolitik indonesia disebut SESKOAD. Hal
ini ditujukan terhadap adanya kekhawatiran mengenai komunis, yang kedua
Tahun 1965 (Tanas) menyatakan bahwa geostrategi Indonesia harus berupa
sebuah konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan,
pengembangan kekuatan nsional untuk menghadapi dan menangkal ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Yang
ketiga Tahun 1972 juga dikenal dengan istilah Tanas tetapi dengan pendekatan

6
keamanan dan kesejahteraan guna menjaga identitas kelangsungan serta integritas
nasional sehingga dan tujuan nasional dapat tercapai. Yang ke empat Tahun 1978
disebutkan bahwa geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam
pemmbangunan nasional.

2.2 Katahanan Nasional sebagai Wujud dari Geostrategi Indonesia


Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi
segenap kehidupan rasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan hambatan
baik yang datang dari dalam maupun dari luar untuk menjamin identitas,
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasional.
Kondisi atau keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan-
tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional juga harus dikembangkan dan
dibina agar memandai dengan perkembangan tersebut. Melihat hal itu ketahanan
nasional Indonesia haruslah dinamis bukan statis.
Sunarso dan Kus Edi Sartono (dalam Drs. H. Endang Saelani Sukarya dkk,
2002:68-69) mengatakan bahwa unsur-unsur ketahanan nasional meliputi hal-hal
sebagai berikut :
a. Ketangguhan
Ketangguhan merupakan sebuah kekuatan yang membuat seseorang dapat
bertahan, kuat menderita, atau dapat menanggulangi beban yang
dipikulnya.
b. Keuletan
Merupakan usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut di atas uneuk mencapai tujuan.
c. Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau Negara dilihat secara keseluruhan
(holistik). Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi

7
masyarakat yang dibatasi oleh wilayah, dengan penduduk, sejarah,
pemerintahan dan tujuan nasional serta dengan peran internasional.
d. Integritas
Merupakan kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa
baik unsure sosial maupun alamiah, baik yang bersifat potensial maupun
fungsional.
e. Ancaman
Usaha yang bersifat merubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini
dilakukan secara konseptual, criminal dan politis.
f. Tantangan
Yaitu hal atau usaha yang bersifat menggugah kemampuan. Biasanya ini
terjadi karena sesuatu kondisi yang memaksa sehingga menyebabkan
seseorang atau kelompok orang merasa harus berbuat sesuatu untuk
menghadapi keadaan yang disebabkannya.
g. Hambatan
Adalah hal atau usaha dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
h. Gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar, bersifat dan bertujuan
melemahkan dan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Seperti yang telah disebutkan bahwa ketahanan nasional merupakan
kondisi dinamis yang harus diwujudkan oleh suatu Negara dan harus dibina secara
dini terus menerus dan sinergi dengan aspek-aspek kehidupan bangsa lain.
Pemikiran konseptual tentang ketahanan nasional inididasarkan atas konsep
geostrategi yang merupakan konsep yang dirancang dan dirumuskan dengan
memperhatikan kondisi bangsa dan kondisi stelasi geografi Indonesia yang
disebut dengan konsep ketahanan nasional.
Konsepsi ketahanan nasional merupakan suatu konsepsi di dalam
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang mencangkup
segenap kehidupan bangsa yang dinamakan ASTAGATRA yang meliputi aspek
Alamiah (TRIGATRA), dan aspek Sosial (PANCAGATRA).

8
Yang dimaksud dengan aspek alamiah (trigatra) yaitu :
a. posisi dan lokasi geografi negara
posisi dan lokasi Negara kesatuan republik Indonesia memberikan
gambaran tentang bentuk kedalam (menampakkan corak wujud dan tata susunan
tertentu), dan bentuk keluar (situasi dan kondisi lingkungan serta hubungan
timbale balik antara Negara dan lingkungan) dari Negara kita. Posisi dan lokasi
ini merupakan wadah bagi bangsa yang mendiaminya serta saling mempengaruhi
satu sama lain, dan dengan batas nasional tertentu membedakan Negara Indonesia
dengan bangsa lain.
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan. Posisi dan lokasi Negara Indonesia berada dalam posisi silang di jalan
silang dunia yaitu antara benua asia dan benua Australia serta samudra pasifik dan
samudra hindia. Kondisi yang demikian tidak hanya bersifat fisik tetapi juga
terbuka terhadap segala pengaruh dan aliran sosial.
b. keadaan dan kekayaan alam
sebagai makhluk tuhan, untuk hidup berkembang biak dan
mempertahankan diri, mereka memanfaatkan alam dan kekayaan yang terkandung
di dalamnya. Tentu dalam pemanfaatan itu harus seimbang dan seirama dengan
perkembangan penduduk.
Kekayaan alam terbagai menjadi tiga golongan yaitu hewani (fauna),
nabati (flora) dan mineral (ada yang dapat diperbaharui dan ada yang tidak dapat
diperbaharui). Kekayaan alam di atas terbagi menjadi tiga lingkungan yaitu di
atmosfir, di permukaan bumi dan di dalam bumi. Setiap bangsa wajib mengelola
sumber daya alam untuk kepentingan kesejahteraan maupun keamanan. Hal
tersebut menjadi penting untuk menjaga agar tidak terjadi ketimpangan antara
perkembangan potensi alam dengan jumlah penduduk, baik secara nasional
maupun di dalam konteks dunia (global). Karena hal tersebut dapat
membahayakan ketahanan nasional.
c. keadaan dan kemampuan penduduk
penduduka merupakan manusia yang tinggal di suatu tempat atau wilayah.
Yang termasuk di dalam masalah penduduk antara lain : jumlah penduduk,

9
komposisi penduduk, dan distribusi penduduk. Masalah penduduk ini pada
umumnya dikaitkan dengan pencapaian tingkat kemakmuran (kesejahteraan dan
keamanannya). Ada factor positif dan negative dari keadaan dan kemampuan
penduduk yang langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi ketahanan
nasional.
sedang aspek sosial (pancagatra) meliputi :
a. Ideologi
Suatu bangsa memerlukan landasan falsafah bagi kelangsungan hidupnya
yang sekaligus berfungsi sebgai dasar dan cita-cita nasional yang hendak dicapai.
Bangsa Indonesia memiliki falsafah Negara yang kita kenal dengan pancasila
yang lahir dari nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat
Indonesia. Makin tinggi kesadaran dan ketaatan suatu bangsa mengamalkan
ideology negaranya, maka semakin tinggi pula tingkat ketahanan nasional
dibidang ideologinya.
b. Politik
Masalah politik yang kita maksudkan di sini dalam konteksnya dengan
Negara. Pusat kekuasaan suatu Negara berada pada pemerintahannya, maka
perjuangan memperoleh kekuatan berubah menjadi perjuangan mengurusi
pemerintah.
Jika dianaligikan dengan ketahanan nasional, maka ketahanan nasional
dibidang politik berarti suatu kondisi dinamik suatu bangsa, yang berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang
langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup politik
bangsa dan Negara.
Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, maka bidang politikmasih
banyak masalah yang harus dihadapi. Kesadaran nasional yang masih perlu
ditingkatkan, kwalitas pertisipasi rakyat yang masih belum bersifat nasional, serta
dibutuhkan inisiatif pemerintah yang memadai, agar terjadi keseimbangan dan

10
keserasian. Maka tingkat ketahanan politik dapat diukur dengan kemampuan suatu
sistem politik dalam menghadapi dan menanggulangi problemnya.
c. Ekonomi
Pengertian ekonomi adalah segala kegiatan pemerintah dan masyarakat
yang berhubungan dengan pengelolaan factor praduksi. Ketahanan nasional
dibidang ekonomi merupaka suatu kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional didalam menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan Negara.
Oleh karena itu untuk ketahanan nasional dibidang ekonomi ini diperlukan
pembinaan ekonomi yang pada dasarnya adalah menentukan kebijaksanaan
ekonomi dan pembinaan factor produksi serta pengolahannya di dalam produksi
dan distribusi serta pengelolaanya di dalam distribusi barang dan jasa, baik di
dalam negeri maupun didalam hubungannya dengan luar negeri.
d. Sosial budaya
Factor yang mempengaruhi ketahanan nasioanl dibidang sosial budaya
adalah tradisi. Tradisi bangsa adalah seluruh kepercayaan, anggapan dan tingkah
laku yang terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari generasi kegenerasi
serta memberikan suatu bengsa sistem nilai dan sistem norma untuk menjawab
tantangan setiap tahap perkembangan sosial. Tradisi berisfat dinamis dapat
membantu ketahanan nasional, tetapi tradisionalisme yang sikap atau pandangan
memuji secara berlebihan masa kehendaknya dapat kita tinggalkan.
e. Militer HANKAM
Pertahanan kemanan adalah daya upaya rakyat dengan angkatan bersenjata
sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah Negara dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
Negara, serta kemampuan perjuangannya dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam
seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Ketahanan nasioanal dibidang HANKAM merupakan suatu kondisi
dinamis suatu bangsa yang berisi kemampuan mengembangkan kekuatan nasional

11
di dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan yang membahayakan pertahanan dan keamanan bangsa dan Negara.

2.3 Upaya Indonesia dalam Mencapai Perdamaian Dunia.


Sejak dulu Indonesia selalu aktif dalam upaya mencapai suatu perdamaian
dunia, geostrategi Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia terbentuk
dalam system poltik luar negeri yang diterapkan di Indonesia. Dasar hukum
pelaksanaan politik luar negeri Republik Indonesia tergambarkan secara jelas di
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea I dan alinea IV. Alinea I
menyatakan “bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan”. Pada alinea IV dinyatakan bahwa “dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan social”.
Dari dua kutipan di atas, jelaslah bahwa politik luar negeri RI mempunyai
landasan atau dasar hukum yang sangat kuat, karena diatur di dalam Pembukaan
UUD 1945. Selain dalam pembukaan terdapat juga dalam beberapa pasal
contohnya pasal 11 ayat 1, 2,3 dan pasal 13 ayat 1,2,3.
a. Pasal 11 UUD 1945
1) Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan
perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
2) Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang
terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau mengharuskan perubahan
atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat.
3) Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan
undang-undang.
b. Pasal 13 UUD 1945
1) Presiden mengangkat duta dan konsul.

12
2) Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan Dewan
Perwakilan Rakyat.
3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan
pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat.
Sebagaimana telah diuraikan di atas bahwa rumusan yang ada pada alinea
I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum yang sangat kuat
bagi politik luar negeri Republik Indonesia. Dari rumusan tersebut, kita belum
mendapatkan gambaran mengenai makna politik luar negeri yang bebas aktif.
Karena itu dalam uraian ini akan dikutip beberapa pendapat mengenai pengertian
bebas dan aktif. Menurut A.W Wijaya Bebas artinya tidak terikat oleh suatu
ideologi atau oleh suatu politik negara asing atau oleh blok negara-negara tertentu,
atau negara-negara adikuasa (super power). Aktif artinya dengan sumbangan
realistis giat mengembangkan kebebasan persahabatan dan kerjasama
internasional dengan menghormati kedaulatan negara lain.
Dalam konteks pada masa sekarang pengertian bebas aktif seperti yang
dijelaskan di atas sudah tidak relevan lagi mengingat pada masa sekarang sudah
tidak ada lagi blok barat maupun blok timur. Namun system politik luar negeri
tetap menganut system politik luar negeri bebas aktif artinya apa bahwa Indonesia
selalu mau bekerja sama dengan Negara manapun serta Indonesia tetap aktif
dalam usaha mewujudkan perdamaian dunia.
Berbagai usaha dilakukan oleh Indonesia dalam upaya mewujudkan
perdamaian dunia antara lain : Indonesia sebagai anggota OIC (Organization
Islamic Conference) menjadi pendorong bagi perdamaian di Timur Tengah
khususnya mendukung Palestina sebagai negara merdeka dari pendudukan
zionisme Israel. Indonesia juga menjadi tuan rumah dan pemrakarsa Konferensi
Internasional Ulama sedunia pada bulan April 2007 di Bogor.
Disini para ulama sedunia menyuarakan penghentian kekerasan di Irak,
Lebanon dan Palestina. Pertemuan itu mengeluarkan pernyataan agar Amerika
Serikat tidak menjadi pemecah-belah umat Islam di Timur Tengah yang
ditenggarai para ulama sebagai alasan tidak terselesaikannya perdamaian di dunia
Arab. Indonesia juga mempromosikan Islam yang moderat, toleran, solidaritas,

13
serta meningkatan dialog lintas budaya dan peradaban, karena pada saat ini
masyarakat internasional salah persepsi bahwa penyerangan yang dilakukan oleh
segelintir orang muslim terhadap kepentingan barat dalam bentuk teror dipahami
sebagai benturan antar peradaban, tapi melainkan terjadi karena ketidakadilan dan
ketimpangan sosial di dunia.
Peran Indonesia dalam hal HAM yaitu, telah meratifikasi Konvenan
Internasional  tentang Hak ekonomi sosial dan budaya dan Konvenan
internasional tentang hak Sipil dan politik. Kemudian, kepercayaan Internasional
kepada Indonesia menjadikan Indonesia sebagai ketua Komisi HAM tahun 2006
dan terpilih kembali menjadi Dewan HAM dalam periode satu tahun 2006-2007.
tetapi sangat disayangkan karena Indonesia sendiri belum menegakkan HAM
secara tegas. Hal itu terkait dengan belum terungkapnya kasus-kasus seperti,
Tragedi Tanjung Priok, Talangsari, kerusuhan Mei 1998, tragedi Semanggi dan
kematian aktivis HAM (Munir).
Di badan PBB Indonesia terpilih bersama Qatar dari kawasan Asia
menjadi DK tidak tetap di PBB, namun Indonesia tidak menunjukkan
Independensinya dengan ikut menyetujui sanksi terhadap Iran yang dituduh
Amerika Serikat (AS) mengoperasikan reaktor nuklir untuk membuat senjata
nuklir yang dirasa AS akan mengancam keamanan negerinya. Saya berpendapat
Indonesia melakukan itu karena mendapat tekanan dari AS dimana kepentingan
nasional Indonesia banyak bergantung kepada AS. Sebagai anggota PBB
Indonesia juga telah banyak ikut serta dalam Peace Keeping Operation salah
satunya di Lebanon setelah penyerangan Israel baru-baru ini. Dibidang pertahanan
Indonesia telah menjajaki kerjasama dalam bidang produksi senjata dengan India
dalam pertemuan Komite Bersama Kerja Sama Pertahanan RI-India di Jakarta,
12-14 Juni 2007, yang diharapkan Indonesia mampu menciptakan alat utama
sistem persenjataan secara mandiri yang diperlukan dalam menjaga kedaulatan
negara dari ancaman pihak luar. Pembelian pesawat tempur dan kapal selam Rusia
juga ditempuh agar tidak tergantung dengan negara Barat khususnya Amerika
Serikat

14
Semua peran internasional Indonesia diatas merupakan poin penting untuk
meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat internasional dalam ikut
menyelesaikan masalah internasional. Bila masyarakat internasional telah hormat
dan segan kepada Indonesia, diyakini pihak-pihak luar enggan mengusik
Indonesia. Dengan modal kepercayaan itulah Indonesia akan mempunyai nilai
tawar yang tinggi untuk mencapai kepentingan nasional dalam hubungannya
dengan negara lain dan bangsa Indonesia dapat menentukan nasibnya sendiri
tanpa didikte pihak lain. Peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia
merupakan amanah dari pembukaan UUD 1945, yaitu ikut mewujudkan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.

15

Anda mungkin juga menyukai