PENDAHULUAN
Pada pertumbuhan janin dalam uterus 2/3 bagian atas vagina berasal
dari duktus inulleri (asal dari entoderm), sedangkan 1/3 bagian bawahnya dari
lipatan-lipatan ektorderm. Hal ini penting diketahui dalam menghadapi
kelainan-kelainan bawaan.
1
rekonstruksi pembuatan vagina baru untuk kasus dengan kelainan kengenital
(Rokintansky Hauser syndrome) dan beberapa penderita kelainan kengenital
tidak memerlukan tindakan pembedahan untuk pembuatan vagina baru.
Kelainan kengenital merupakan penyebab kedua terbanyak pada kasus-kasus
amenorhoe primer setelah disgenesis gonad.
Tindakan yang tepat serta motivasi yang cermat dari para dokter untuk
menetukan bentuk dan saat terapi yang diberikan pada penderita dan
keluarganya sangat penting dalam usaha pencapaian keberhasilan pengobatan
yang diberikan.
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
gangguan dalam fusi atau kanalisasi kedua duktus mulleri. Pada umumnya
kelainan ini tidak menimbulkan keluhan pada yang bersangkutan, dan baru
ditemukan pada pemeriksaan ginekologik. Darah haid juga keluar secara
normal. Pada persalinan septum tersebut dapat robek spontan atau perlu
disayat dan diikat. Tindakan tersebut dilakukan pula bila ada dispareuni.
2.1.1. Etiologi
Septum vagina tidak jarang hal ini ditemukan dengan kelainan pada
uterus, oleh karena ada gangguan dalam fusi atau kanalisasi kedua duktus
mulleri.
2.1.2. Tindakan
4
2.1.3. Penatalaksanaan
5
Pada aplasia vagina kedua duktus mulleri mengadakan fusi,akan tetapi
tidak berkembang dan tidak mengadakan kanalisasi,sehingga bila diraba hanya
ditemukan jaringan yang tebal saja.Pada umumnya bila di jumpai aplasia
vagina ,maka sering pula ditemukan uterus yang rudimenter.Ovarium dapat
pula menunjukkan hipoplasi atau menjadi polikistik.
Pada aplasia vagina tidak ada vagina, dan di tempatnya introitus vagina
hanya terdapat cekungan yang dangkal atau yang agak dalam .
Disini terapi terdiri atas pembuatan vagina baru beberapa metoda telah
dikembangkan untuk keperluan itu. Operasi ini sebaiknya pada saat wanita
yang bersanmgkutan akan menikah.Dengan demikian vagina baru dapat
digunakan dan dapat dicegah bahwa vagina buatan akan menyempit.
2.2.1. Penatalaksanaan
Operasi pembuatan vagina baru ini sebaiknya pada saat wanita yang
bersangkutan akan menikah. Dengan demikian vagina baru dapat digunakan
dan dapat dicegah bahwa vagina buatan akan menyempit.
6
2.3 Kista Vagina
Selain pada ovarium kista juga dapat tumbuh di vagina dan di daerah
vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Kista yang tumbuh di daerah
vagina, antara lain inklusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis.
Sedangkan kista yang tumbuh di daerah vulva, antara lain pada kelenjar
bartholini, kelenjar sebasea serta inklusi epidermal.
Kista vagina biasanya kecil berasal dari duktus gartner atau duktus
mulerri .Letaknya lateral dalam vagina bagian proksimal, ditengah atau distal
7
dibawah orifisium uretra externum. Kista berisi cairan jernih dan dindingnya
ada yang sangat tipis, dan ada pula yang agak tebal. Wanita tidak mengalami
kesulitan waktu persetubuhan dan persalinan. Jarang sekali kista ini
sedemikian besarnya,sehingga menghambat turunnya kepala dan perlu
difungsi atau pecah akibat tekanan kepala.
Ada kalanya pada kista terjadi peradangan ,bahkan dapat pula terjadi
abses. Biasanya abses pecah sepontan bila sudah besar. Apabila tidak perlu
dilakukan insisi. Terapi kista vagina pada umumnya tergantung pada
besarnya ,tempatnya,dan saat di temukannya.
Kista kecil yang tidak melebihi buah duku biasanya tidak diketahui
oleh penderita dan ini tidak perlu di apa apakan .Akan tetapi kista yang besar
dan di sadari oleh penderita lebih lebih apabila disertai keluhan,sebaiknya di
angkat,saat yang paling baik untuk pembedahan ialah diluar
kehamilan.Dalam kehamilan tua atau apabila kista baru pertama kali
diketahui sewaktu wanita dalam persalinan sikap konservatif lebih baik
marsupialisasi dan dilakukan kira kira tiga bulan setelah bayi lahir
2.3.1. Patofisiologi
2.3.2. Etiologi
8
- Terpapar denga polusi dan agen infeksius
- Sering stress
2. Faktor genetic.
2.3.3. Tindakan
9
2.3.4. Tanda dan Gejala
Gangguan haid
2.3.5. Penatalaksanaan
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Kista adalah tumor jinak di organ reproduksi perempuan yang paling sering
ditemui. Bentuknya kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk
anggur. Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan
lainnya.
3. Pada aplasia vaginae kedua duktus mulleri mengadakan fusi, akan tetapi
tidak berkembang dan tidak mengadakan kanalisasi, sehingga bila diraba
hanya ditemukan jaringan yang tebal saja. Pada aplasia vagina tidak ada
vagina, dan ditempatnya intruitus vaginae hanya terdapat cekungan yang
dangkal atau yang akan dalam.
11
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13