Anda di halaman 1dari 2

Anggota kelompok:

1. Eko Mahendra 18.G1.0152


2. Daniel Crist P 18.G1.0172
3. Hengki 18.G1.0193
4. Seno Yudonegoro 18.G1.0223

Kelas ETBIS 5.3 (Selasa 07.30-10.30)

Ada beberapa hal yang tidak kita ketahui salah satunya yaitu “Stakeholder”. Sebenarnya
apa arti stakeholder itu? Stakeholder merupakan beberapa kelompok yang memiliki kepentingan
dalam perusahaan yang bisa mempengaruhi sebuah tindakan dari bisnis secara pihak pemangku
kepentigan. Di dalam stakeholder terbagi dua kelompok yaitu stakeholder eksternal dan internal.
Stakeholder eksternal melingkupi investor,pesaing,pemerintah,konsumen,supplier,masyarakat
secara umum,dll. Sedangkan stakeholder internal melingkupi pemegang saham,pemilik
bisnis,organisasi,dan para karyawan.

Dalam hal menyetarakan hubungan dan peranan antara stakeholder,perusahaan memiliki


tanggung jawab sosial atau disebut CSR (Corporate Social Responbility) kepada stakeholder
apabila perusahaan menginginkan usahan terus beroperasi dalam jangka panjang,terutama dalam
memaksimalkan keuntungan. Beberapa tanggung jawab sosial yang dapat dijabarkan sebagai
berikut :

Hubungan antara Good Corporate Governance dengan Corporate Social Responsibility

GCG merupakan suatu sistem peraturan yang mengendalikan hubungan antar pihak
berkepentingan atau hubungan antara pemegang saham dan dewan komisaris untuk mencapai
tujuan korporasi. Dalam GCG untuk mengatur hubungan dan mencegah terjadinya kesalahan
fatal yang signifikan di dalam rancangan korporasi dan GCG juga menanggung kesalahan yang
terjadi bisa diperbaiki dengan secepat mungkin.

Dengan menggunakan prinsip Good Corporate Governance tidak lepas dari tuntutan
perekonomian modern yang mengwajibkan sebuah perusahaan dikelola dengan baik dan
bertanggung jawab dengan hak dan kewajiban masing-masing,melingkupi direksi,dewan
komisaris,pemegang saham serta pihak-pihak lain.
Aktivitas ekonomi yang dijalankan oleh perusahaan sebagai hal prinsip etika bisnis
diharap bermanfaat untuk masyarakat,bukan untuk perusahaan itu sendiri. Penerapan tanggung
jawab perusahaan oleh lingkungan CSR (Corporate Social Responsibility) dengan baik mampu
memenuhi prinsip responsibilitas yang diaju oleh GCG. Penerapan pada etika bisnis merupakan
wujud tanggung jawab dan kepedulian sosial-moral suatu institusi bisnis dan para pelaku usaha
terhadap masyarakat dan lingkungan. Penerapan CSR secara konsisten merupakan upaya
memaksimalkan nilai perusahaan dengan berpelikaku etis dan berkontribusi terhadap
pembangunan ekonmi untuk mengkedepankan peningkatan kualitas hidup karyawan,komunitas
local dan masyarakat.

Tanggung jawab sosial kepada karyawan

Dalam melakukan pekerjaan di perusahaan para pemilik usaha harus memiliki tanggung
jawab sosial kepada karyawan dengan memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai karyawan
mereka,tidak melakukan diskriminasi kepada karyawan dan memberikan gaji dengan perjanjian
kerja yang tertulis.

Kesimpulan dan penutup

Rancangan CSR sangatlah luas,mencakup semua pemangku kepentingan di dalam


maupun di sekitar perusahaan. Secara umum, masyarakat dunia menyepakati CSR merupakan
suatu yang perlu berkomitmen setiap perusahaan. Di Indonesia menjadikan sebagai suatu
kewajiban hukum. Terlepas dari berbagai kekurang sempurnaan dalam pengaturannya, semoga
pewajiban atas sesuatu sebenarnya merupakan kegiatan sukarela bukan menjadi beban baru bagi
dunia usaha tapi dapat melihatnya sebuah kesempatan untuk berperan dalam memperbaiki dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungan sekitar. Sebagai wujub GCG yang
memiliki standar tertentu, CSR harus dijalankan dengan sepenuh hati dan berkelanjutan agar
manfaat yang diberikan saling menguntungkan baik sekarang maupun masa yang akan dating.

Anda mungkin juga menyukai