Karbohidrat bermanfaat sebagai sumber energi bagi tumbuhan.

Menurut Harborne
(1987), karbohidrat dalam bentuk gula yang terikat dan bersifat polar mampu larut dalam pelarut
polar, sehingga karbohidrat dapat terdeteksi pada ekstrak etanol. Karbohidrat merupakan bagian
yang paling penting didalam proses kimia kehidupan. Karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan
terbentuk melalui proses fotosintesis, oleh karena itu karbohidrat merupakan hasil utama dari
proses dimana molekul anorganik dengan adanya tenaga matahari dirubah menjadi benda hidup.
Sebagai sisa-sisa limbah tanaman atau sekresi tanaman, karbohidrat banyak ditemukan dalam
berbagai matriks lingkungan. Bahan baku yang mengandung karbohidrat merupakan sumber
karbon penting untuk bioproduksi senyawa komoditas yang direkayasa (Hanson, Wilkes, &
Aristilde, 2018).

Monosakarida yang banyak terdapat di dalam tumbuhan ialah glukosa dan fruktosa yang
keduanya isomer satu dengan yang lain, sedang disakarida yang banyak terdapat di dalam
tumbuhan ialah sukrosa, maltosa dan selobiosa (Jemmi, Daningsih, & Titin, 2018). Laktosa
adalah disakarida glukosa dan galaktosa, ditemukan secara eksklusif dalam susu. Laktosa dapat
berperan dalam pengaturan pemulihan pasca latihan, sebagai kendaraan untuk pengiriman
glukosa dan galaktosa, untuk optimalisasi glikogen otot dan hati. Laktosa juga dapat bertindak
sebagai prebiotik, mungkin mendorong perubahan menguntungkan pada mikrobiota usus (Odell
& Wallis, 2021).

Karbohidrat adalah turunan polihidroksialdehida atau keton dari alkohol polihidrat

dengan rumus kimia umum Cn(H2O)n, dan ini sebagian besar didistribusikan pada hewan dan
tumbuhan. Karbohidrat menyediakan energi melalui oksidasi dan memasok karbon untuk sintesis
komponen sel; mereka berfungsi sebagai bentuk energi kimia yang tersimpan. Karbohidrat,
bersama dengan lipid, protein, asam nukleat, dan senyawa lain dikenal sebagai biomolekul
karena terkait erat dengan organisme hidup (Jain, Jain, & Jain, 2020). INI BUKU GAESS

Identifikasi adanya kandungan karbohidrat dilakukan dengan menggunakan pereaski

Molisch. Reaksi diawali dengan memasukkan 1 tetes pereaksi Molisch kedalam fraksi aktif
kemudian larutan dikocok, selanjutnya melalui dinding tabung ditambahkan 1 ml asam sulfat
pekat. Apabila terbentuk cincin ungu diantara 2 lapisan maka uji dapat disimpulkan positif
mengandung karbohidrat (Harborne, 1987). Uji Molisch dilakukan untuk mengetahui
apakah suatu zat yang mengandung karbohidrat menggunakan α - napthol yang dapat
membantu dalam memberikan warna ungu/violet pada suatu senyawa karbohidrat.
Sedangkan H2SO4 akan membantu menghidrolisis karbohidrat sehingga mengalami dehidrasi
menjadi gugus furfural. Gugus furfural inilah yang akan membentuk cincin berwarna
ungu apabila uji positif mengandung karbohidrat. uji Molisch menunjukkan hasil negatif
yang ditandai dengan tidak terbentuknya cincin berwarna ungu pada larutan. (Lestari,
Sukrama, & Suardana, 2019).

Daftar Pustaka

Harborne, J. B. (1987). Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan.

Bandung: ITB.

Hanson, K. A. B., Wilkes, R. A., & Aristilde, L. (2018). Quantitation Of Carbohydrate

Monomers And Dimers By Liquid Chromatography Coupled With High-Resolution
Mass Spectrometry. Carbohydrate Research, 468 : 30-35.

Jain, A., Jain, R., & Jain, S. (2020). Qualitative Systematic Analysis of Carbohydrate (Glucose,
Fructose, Lactose, Maltose, Sukrose and Starch), Basic Techniques in Biochemistry,
Microbiology and Molecular Biology. New York : Humana Press

Jemmi, Daningsih, A., & Titin. (2018). Sifat Fisik Dan Kandungan Gizi Buah Angkam, Peh
Ngan, Dan Tapa’ Kera Di Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains,
7(2), 155-166.

Lestari, N. K. L., Sukrama, I. D. M., & Suardana, I. W. (2019). Karakteristik Fisikokimia dan Uji
Aktivitas Antimikroba Bakteriosin dari Isolat Bakteri Asam Laktat 15B Hasil Isolasi
Kolon Sapi Bali. Buletin Veteriner Udayana, 11(1), 65-70.

Odell, O. J. & Wallis, G. A. (2021). The Application of Lactose in Sport Nutrition. International
Dairy Journal, 116 : 104970.