Anda di halaman 1dari 3

Bab 1 Hutan Mangrove

Apa yang dimaksud hutan mangrove?

Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan

daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut (Romimohtarto dan Juwana, 2001). Ekosistem ini

memiliki fungsi sebagai penyaring bahan nutrisi dan penghasil bahan organik, serta berfungsi

sebagai daerah penyangga antara daratan dan lautan.

Bab 2 Zonasi Mangrove

1. Zona Avicennia, terletak pada lapisan paling luar dari hutan mangrove.

2. Zona Rhizophora, terletak dibelakang zona Avicennia dan Sonneratia.

3. Zona Bruguiera, terletak dibelakang zona Rhizophora.

4. Zona Nypah, yaitu zona pembatas antara daratan dan lautan, namun zona ini sebenarnya

tidak harus ada.

Bab 3 Analisis SWOT

Sebelum menganalisis SWOT nya, kita bahas POAC dulu ya

Terbagi jadi 4, Planning, Organizing, Actuacting dan Controling

1. Planning

Untuk menyajikan data tentang pertumbuhan dan tingkat kematian di R. Apikulata yang

mendominasi hutan mangrove Matang, memeriksa perubahan struktur dan komposisi,

biomassa di atas tanah, dan produktivitas primer bersih.

2. Organizing
Pengelolaan hutan mangrove ini dilakukan oleh para ahli dan para peneliti. Kana pada

faktanya sejak tahun 1920 an hutan mangrove ini sudah lama tidak terurus dan tidak ada

perawatan apapun.

3. Actuating

Pelaksanaan pada kegiatan ini meliputi pendirian tiga plot sampel 0,16 ha di Pulau Kecil.

Tujuan dari plot ini adalah untuk menentukan tingkat pertumbuhan pohon yang dipilih juga

dengan diadakannya penyajian data frekuensi kelas ukur dengan periode tertentu dan total

berat kering diatas tanah.

4. Controlling

Pengawasan pada kegiatan ini adalah dengan mengamati dan mengukur ukuran kayu pada

pohon bakau dengan memerhatikan perubahan struktur hutan dengan waktu yang sudah

ditetapkan sebagai data frekuensi kelas ukura DBH dan perhitungan biomassa.

SWOT

Berdasarkan hasil yang didapat pada jurnal ini dapat dianalisis SWOT sebagai berikut.

1. Strength
Upaya yang dilakukan para peneliti dan pengelola pada hutan mangrove Matang
Malaysia ideal dan cukup baik untuk dilakukan dengan metode penelitian yang efisien.
Pengamatan pada hutan mangrove yang sudah lama tak terkelola dapat membuat hutan
tersebut kembali berfungsi dan dapat dimanfaatkan kembali.
2. Weakness
Penelitian yang dilakukan ini terlalu memakan waktu yang cukup lama. Pengamatan
diakukan dalam kurun waktu sekitar 5-30 tahun. Sehingga hal ini juga akan memperbesar
kemungkinan kegagalan pada saat penelitian.
3. Opportunity
Penelitian pada hutan mangrove yang sudah lama tak terkelola ini dapat mengembalikan
fungsi hutan itu sendiri baik secara ekologi, ekonomi, juga sosialnya. Hutan mangrove
yang sudah lama tak bermanfaat dan terbengkalai dikelola kembali dan dapat kembali
mensejahterakan masyarakat di sekitar pantai tersebut. Peningkatan keragaman spesies
juga terjadi yang membuat hutan ini menjadi lebih baik secara ekologi dan semakin
terciptanya keseimbangan ekosistem pada hutan tersebut.
4. Threat
Ancaman pada pelaksanaan penelitian ini cukup banyak tak terkecuali dengan waktu

penelitian yang relative lama. Seperti dari faktor lingkungan, abrasi pantai,polusi air dan

lainnya. Faktor lain seperti hama dari tanaman rambat, rayap yang memakan kayu bakau dan

lainnya

Bab 4 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai