Anda di halaman 1dari 15

ARTIKEL ILMIAH

SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN

Dosen Pengampu:
Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si., CMA., CAP., CAPF., CIBA.

Disusun oleh:
Nama : Aurellia Margaretha Pramestyarani
Nomor Induk Mahasiswa : 43219110035

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2020
ABSTRAK

Dunia bisnis tidak akan pernah terlepas dari unsur persaingan. Persaingan adalah
ketika perorangan atau organisasi berlomba untuk mencapai tujuan yang diinginkan
seperti konsumen, pangsa pasar, peringkat survei, atau sumber daya yang dibutuhkan.
Sumber daya informasi dalam sebuah perusahaan meliputi perangkat keras,
perangkat lunak, spesialis informasi, penguna, fasilitas, basis data, dan informasi.
Saat ini, perkembangan teknologi yang ada diikuti dengan kemajuan sistem
informasi. Teknologi dan sistem informasi yang tepat dapat mengubah cara
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya sehingga dapat meningkatkan kualitas dan
kinerja perusahaan.
Sistem informasi saat ini bukan hanya menjadi sarana pendukung dalam
perusahaan, melainkan juga telah menjadi senjata atau strategi bisnis dalam
persaingan. Sehingga, untuk dapat bersaing dan mempertahankan bisnisnya,
perusahaan harus memiliki sistem informasi yang kompetitif. Sebuah rencana
strategis untuk sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang
harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di masa mendatang, dan sumber
daya informasi diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Persaingan, Kompetitif


ABSTRACT

The business world will never be separated from the elements of competition.
Competition is when individuals or organizations compete to achieve desired goals,
such as consumers, market share, survey rankings, or required resources.
Information resources in a company include hardware, software, information
specialists, users, facilities, database, and information. Nowadays, the development
of existing technology is followed by the progress of information system. Information
system is being a strategic business tool, frequently essential to a company and its
competitive strategy. The right information system in a company can change the way
a company runs its business so that it can improve company’s quality and
performance.
The information system is not only meant to be a support in a company to build
up its performance but has also become the main weapon or a business strategy in
business competition. Thus, to be able to compete and maintain the business, a
company must have a competitive information system. A strategic plan for
information resources will identify the goals that company’s information system
should meet in the future, and the information resources needed to achieve those
goals.

Keyword: Information System, Competition, Competitive


PENDAHULUAN

Bisnis adalah kegiatan yang berkaitan dengan produsen dan konsumen,


manajemen, dan sistem-sistem yang dipakai, serta kegiatan yang ada dalam suatu
perusahaan. Kegiatan bisnis meliputi kegiatan produksi, pembelian, dan penjualan
barang atau jasa.
Persaingan dalam dunia bisnis memang sudah wajar adanya. Baik persaingan
yang sehat maupun tidak sudah pasti terjadi dalam dunia bisnis. Perusahaan yang
dapat mengungguli dari berbagai macam aspek dibandingkan perusahaan lainnya
akan sanggup mempertahankan bisnisnya, maka perusahaan tersebut berarti
memiliki keunggulan kompetitif.
Keunggulan kompetitif merupakan kemampuan yang diperoleh melalui
karakteristik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang
lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada pasar yang sama. Keunggulan
kompetitif tidak hanya dapat dicapai melalui sumber daya fisik, akan tetapi
sumber daya virtual juga dapat memainkan peranan yang besar. Sumber daya
informasi meliputi perangkat keras, perangkat lunak, spesialis informasi,
penguna, fasilitas, basis data, dan informasi.
Pada era digital ini, perusahaan sudah dapat dengan mudah memperoleh,
mengolah, dan menghasilkan informasi dengan cepat dan secara akurat dan
relevan. Teknologi informasi dapat memudahkan proses bisnis yang ada pada
perusahaan serta membantu dalam menyelesaikan masalah dan mengambil
keputusan untuk masa sekarang dan masa mendatang. Sistem informasi mampu
mengubah bentuk organisasi, cara perusahaan dalam berproses, dan mengubah
kinerja perusahaan dalam bersaing. Sistem informasi yang dikelola perusahaan
dapat menjadi sumber daya strategik, sumber yang potensial atau senjata strategik
untuk mendapatkan keunggulan dalam iklim bisnis.
Sistem informasi dalam perusahaan menjadi faktor yang penting dalam
pencapaian tujuan perusahaan dengan menyediakan layanan informasi harga
pokok produk, perhitungan gaji karyawan, jumlah pesanan, maupun tujuan lain
yang menjadi target manajemen. Sistem informasi yang dirancang dan dikelola
dengan baik dapat memberikan kemudahan dalam manajemen perusahaan, baik
dalam manajemen tingkat atas, menengah, atau tingkat pertama untuk
menyelesaikan suatu persoalan dan untuk mengambil keputusan manajerial yang
berguna bagi masa sekarang dan masa yang mendatang.
BAB I
LITERATUR TEORI

A. Pengertian Sistem Informasi


Sistem informasi merupakan suatu kombinasi teratur dari hardware, software,
brainware, prosedur, dan/atau aturan yang terorganisasi secara integral untuk
mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat untuk memecahkan masalah
dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi dapat didefinisikan juga sebagai aransemen dari orang, data,
proses, dan antar muka yang berinteraksi, mendukung, dan memperbaiki beberapa
operasi sehari-hari dalam suatu bisnis, termasuk mendukung memecahkan
persoalan dan pembuat keuputsan manajemen dan pengguna.
Menurut Ardana dan Lukman, ciri-ciri sistem informasi adalah sebagai
berikut.
1. Satu kesatuan: satu-kesatuan organisasi.
2. Bagian-bagian: meliputi manajemen, karyawan, pemangku kepentingan
(stakeholder), gedung kantor, subsistem komputer (hardware, software,
perangkat jaringan, sumber daya manusia, basis data, dan informasi).
3. Terjalin erat: tercermin dalam bentuk hubungan, interaksi, prosedur kerja
antarmanajemen.
4. Mencapai tujuan: menghasil informasi yang berkualitas bagi manajemen dan
pemangku kepentingan lainnya.

Berikut adalah pendapat para ahli mengenai pengertian sistem informasi


1. Menurut John F. Nash dan Martil B. Robert (1978), sistem informasi adalah
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur, dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting,
memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal pada manajemen yang
lain terhadap kejadian internal.
2. Menurut Henri Lucas (1996), sistem informasi adalah kegiatan dari prosedur-
prosedur yang diorganisasikan, apabila dieksekusi akan menyediakan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam
organisasi.
3. Menurut Diana dan Setiawati (2011), sistem informasi, atau yang kadang
disebut sebagai sistem pemrosesan data merupakan sistem buatan manusia
yang biasanya terdiri dari sekumpulan komponen (baik manual maupun
berbasis komputer) yang terintegrasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan
mengelola data serta menyediakan informasi mengenai saldo persediaan.

Jadi, sistem informasi merupakan suatu sistem yang mempertemukan


kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial
dan kegiatan strategi dari suatu organisasi, serta menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi juga merupakan
kumpulan data yang terintegrasi dan saling melengkapi dengan menghasilkan
output yang baik untuk memecahkan suatu persoalan dan pengambilan keputusan.

B. Pengertian Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif adalah perkembangan dari nilai yang mampu
diciptakan suatu perusahaan untuk konsumennya. Keunggulan kompetitif
merupakan sesuatu yang memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh
keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata keuntungan yang
diperoleh pesaing dalam industri.
Berikut ini adalah beberapa pengertian keunggulan kompetitif menurut para
ahli:
1. Menurut Michael Porter (1985) dalam bukunya “Competitive Advantage”,
keunggulan kompetitif adalah jantung dari kinerja perusahaan dalam pasar
pesaing dan menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan benar-benar
menempatkan strategi-strategi generic ke dalam praktik.
2. Menurut Fred David (2011), keunggulan kompetitif didefinisikan sebagai
apapun yang perusahaan lakukan lebih baik dibandingkan dengan perusahaan-
perusahaan saingan.

Dapat disimpulkan bahwa keunggulan kompetitif harus dimiliki oleh setiap


perusahaan agar bisa mendominasi dalam pesaingan dan mengatasi stagnansi
dalam bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Keunggulan Kompetitif


Seiring dengan perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan produk dan
jasa para pelangannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan
keunggulan di atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini
dengan memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah dan
memberikan kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Suatu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah
perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan
sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan
kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk
mendapatkan pengungkitan di dalam pasar. Ingat bahwa para manajar perusahaan
menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi tujuan-
tujuan strategis perusahaan.
1. Rantai Nilai Porter
Porter yakin bahwa suatu perusahaan meraih keunggulan kompetitif
dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Perusahaan menciptakan
nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter sebagai aktivitas nilai
(value activities):
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities), meliputi logistik input
yang mendapatkan bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang
memindahkan barang kepada pelanggan, operasi pemasaran yang
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan pendapatkan pesanan, serta
aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang baik
setelah penjualan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities), mencakup
infrastruktur perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan
mempengaruhi seluruh aktivitas utama. Selain itu, 3 aktivitas akan
mempengaruhi aktivitas utama secara terpisah maupun dalam bentuk
terkombinasi, yaitu:
1) Manajemen sumber daya manusia
2) Pengembangan teknologi
3) Pengadaan atau pembelian
2. Manfaat keunggulan kompetitif
a. Membuat suatu perusahaan dapat merebut dan mempertahankan posisinya
sebagai market leader.
b. Dapat mendukung kesuksesan suatu perusahaan dalam jangka waktu yang
lama karena keungulan kompetitif bersifat tidak mudah ditiru.
c. Merupakan salah satu cara mengelola bisnis Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) agar sukses.
d. Dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan menempatkan strategi-
strategi generik ke dalam praktik.
e. Dapat menciptakan produk yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen.

3. Teori keunggulan kompetitif menurut Eniola & Ektebang (2015)


a. Teori Biaya Rendah. Teori ini didasarkan dengan adanya penetapan dari
harga atau proses produksi yang menyebabkan biaya lebih rendah
daripada produksi pesaing lainnya. Biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk proses produksi lebih rendah bukan berarti akan mengurangi
keuntungan, melainkan untuk meningkatkan nilai perusahaan dalam etika
berbisnis. Teori ini banyak digunakan oleh perusahaan yang baru
berkembang guna mendapatkan lebih banyak perhatian dari konsumen.
b. Teori Diferensiasi Produk. Teori ini mendasari adanya pengembangan atas
fungsi atau manfaat yang unik dari produk yang selama ini diproduksi dan
sangat berbeda dari produk pesaing. Dalam penetapan harga, biasanya
teori ini lebih tinggi daripada pesaingnya karena mampu memberikan
kualitas, inovasi, dan layanan yang lebih baik dibandingkan dengan para
pesaingnya.
4. Alat ukur keunggulan kompetitif
a. Balance Scorecard, yaitu alat pengukuran yang wajib dimiliki oleh
perusahaan baik dalam kelayakan bisnis serta keunggulan dalam
berkompetisi. Ada 4 perspektif yang harus dinilai pada bsinis, apakah
layak untuk menyandang keunggulan kompetitif atau tidak.
1) Perspektif keuangan: seberapa mampu perusahaan mengelola
keuangan bisnisnya.
2) Perspektif konsumen: seberapa loyal konsumen, bagaimana kepuasan
konsumen, nilai apa yang dipandang konsumen terhadap produk, serta
seberapa banyak pelanggan yang didapatkan.
3) Perspektif internal: mengukur bagaimana kualitas proses kegiatan
internal bisnis secara keseluruhan mulai dari perencanaan, operasional,
dan evaluasi.
4) Perspektif SDM perusahaan (learning and growth): sebagai indikator
bagaimana karyawan dapat berkontribusi pada bisnis dan kompetensi
yang dimiliki karyawan.
b. Tripple Bottom Line, terdiri dari people, profit, dan planet. Di mana
sebuah bisnis dapat dikatakan memiliki keunggulan kompetitif jika tiga
faktor tersebut saling beririsan atau ketiganya dimiliki perusahaan.
1) People: bagaimana bisnis memiliki nilai manfaat bagi pihak internal
perusahaan, konsumen, dan masyarakat sekitar lingkungan bisnis.
2) Profit: bagaimana bisnis memeberikan keuntungan.
3) Planet: seberapa besar kepedulian perusahaan terhadap lingkungan,
serta apa dampak perusahaan terhadap lingkungan.

B. Dimensi-Dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan
keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang
tertinggi, tingkat perencanaan strategis sistem informasi dapat digunakan untuk
mengubah arah sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya.
Pada tingkat kendali manajemen, manajer dapat memberikan spesifikasi
mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan sehingga
menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional, manajer
dapat menggunakan teknologi informasi dalam pengumpulan data dan penciptaan
informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai
keunggulan operasional.
1. Keunggulan Strategis (Strategic Advantage)
Keunggulan strategis adalah keunggulan yang dimiliki dampak fundamental
dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat digunakan
untuk menciptakan keunggulan strategis. Contohnya, suatu perusahaan dapat
memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat
penghubung standar yang memungkinkan berbagi dengan sekutu-sekutu
bisnis dan pelanggannya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses
melalui browser Web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara
strategis. Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh
beberapa cara secara fundamental, yaitu:
a. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui perangkat lunak
komputer buatan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan
perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli perangkat lunak
pelaporan standar dari vendor luar atau mempekerjakan perusahaan luar
untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru.
b. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun akan memiliki potensi
akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan,
sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan pada
perusahaan.
c. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam perubahan sistem informasi
secara strategis ini. Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan
perusahaan, namun tetap terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang
dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.
2. Keunggulan Taktis (Tactical Advantage)
Sebuah perusahaan memperoleh keungulan strategis ketika perusahaan
tersebut mengimplementaskan strategi dengan cara yang lebih baik daripada
pesaingya. Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal,
antara lain:
a. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli
produk dari perusahaan. Potongan itu merupakan insentif bagi pelanggan,
namun juga dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.
b. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin
dibeli oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan
pelanggan, namun juga dapat meningkatkan keuntungan.

3. Keunggulan Operasional (Operational Advantage)


Keungulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan
transaksi dan proses bisnis sehari-hari. Di sinilah sistem informasi akan
berinteraksi langsung dengan proses. Keunggulan operasional harus dapat
ditunjukan bukan hanya dengan pernyataan, namun juga dengan suatu hasil
nyata yang mencerminkan beberapa hal, yaitu:
a. Perbaikan yang berkesinambungan dalam jangka panjang
b. Perbaikan dalam semua wilayah yang penting, termasuk wilayah kinerja,
dan wilayah masing-masing segmen usaha.
c. Kinerja yang lebih baik dari pada organisasi terbaik di kelasnya.

Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut akan bekerja bersama-sama.


Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini memiliki kemungkinan
terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.
KESIMPULAN

Bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perorangan ataupun organisasi


untuk memperoleh keuntungan atau laba. Dalam dunia bisnis, sudah wajar dengan
adanya persaingan bisnis. Persaingan bisnis tersebut membuat perusahaan-perusahaan
saling berlomba untuk menjadi yang paling unggul di antara pasar industrinya.
Perusahaan yang mempu mengungguli perusahaan lainnya berarti memiliki
keunggulan kompetitif yang membuat kualitas, layanan, dan/atau kinerjanya lebih
baik daripada perusahaan lainnya di industri yang sama.
Sistem informasi memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan dan meraih keunggulan dalam bersaing. Sistem
informasi sangat berguna dalam menyediakan informasi seperti harga pokok produk,
gaji karyawan, jumlah pesanan, serta tujuan lain yang menjadi target perusahaan.
Sistem informasi menjadi sarana perencanaan, pengendalian, dan evaluasi sehingga
keputusan yang akan diambil menjadi tepat dan sejalan dengan tujuan perusahaan..
Dengan sistem informasi, manajemen dapat mengembangkan inovasi untuk
meningkatkan kekuatan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Andriati, Hastutie Noor. 2001. Peranan Sistem Informasi dalam Menciptakan


Keunggulan Daya Saing Melalui Transmigrasi Teknologi. Jurnal Ilmiah
Akuntansi, 1(1).
Hafidh. 2020. Mengenal Keunggulan Kompetitif pada Bisnis.
https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-keunggulan-kompetitif-pada-bisnis.
Diakses pada 22 September 2020, Pukul 20.37.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M. 2020. The Effort of Level of Education,
Accounting Knowledge, and Utilization of Information Technology Toward
Quality the Quality of MSME’s Financial Reports. In The 1st Annual
Conference Economic, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(3).
Harmony. 2020. Apa Itu Keunggulan Dalam Bisnis? Simak Selengkapnya.
https://www.harmony.co.id/blog/apa-itu-keunggulan-kompetitif-dalam-bisnis-
simak-selengkapnya. Diakses pada 22 September 2020, Pukul 18.20.
Kuncoro, Mudrajad. 2005. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Jakarta: Erlangga.
Putra, Yananto Mihadi. 2020. Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan.
Modul Kuliah Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu
Buana.
____________________. 2019. Analysis of Factors Affecting the Interest of SMEs
Using Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3).
Rusdiana, A. & Irfan, M. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka
Setia.
Wikipedia. 2016. Keunggulan Kompetitif.
https://id.wikipedia.org/wiki/Keunggulan_kompetitif. Diakses pada 22
September 2020, Pukul 19.31.

Anda mungkin juga menyukai