Kelas : DIPA’19
1. Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah seorang warga negara dpt
mengimplementasikan ideologi Pancasila dlm kehidupan sehari-hari untuk
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?
2. Jelaskan perbedaan Hukum Pidana dan Hukum Perdata di tinjau dari Proses
Hukumnya !
3. Identifikasikan faktor-faktor apasajakah yang menyebabkan gejala korupsi
tumbuh subur di dalam suatu negara !
4. Mengapa pelanggaran HAM tidak hanya menjadi tugas pemerintah?dan
berikan contoh-contoh pelanggaran HAM yang pernah terjadi di lingkungan
anda.
Jawab :
2. Perbedaan hukum pidana dan hukum perdata ditinjau dari proses hukumnya
a) Pelanggaran terhadap norma-hukum perdata baru diambil tindakan oleh
pengadilan setelah ada pengaduan oleh pihak berkepentingan yang merasa
dirugikan. Pihak yang mengadu, menjadi penggugat dalam perkara itu.
b) Pelanggaran terhadap norma hukum pidana, pada umumnya segera diambil
tindakan oleh pengadilan tanpa ada pengaduan dari pihak yang dirugikan. Setelah
terjadi pelanggaran terhadap norma-hukum pidana (delik = tindak pidana), maka
alat-alat perlengkapan Negara seperti Polisi, Jaksa dan Hakim segera bertindak.
Pihak yang menjadi korban cukuplah melaporkan kepada yang berwajib (Polisi)
tentang tindak-pidana yang terjadi. Pihak yang melaporkan (yang dirugikan)
menjadi saksi dalam perkara itu, sedang yang menjadi penggugat adalah Penuntut
Umum itu (Jaksa).
3. Faktor-faktor penyebab korupsi yang tumbuh subur di suatu negara dapat dirumuskan
sebagai berikut:
2). Latar belakang kebudayaan kultur Indonesia yang merupakan sumber atau
sebab meluasnya korupsi.
Dalam hubungan meluasnya korupsi di Indonesia, apabila hal itu ditinjau lebih
lanjut yang perlu diselidiki tentunya bukan kekhususan hal itu orang satu per satu,
melainkan yang secara umum meliputi, dirasakan dan mempengaruhi kita semua
orang Indonesia.
Dengan demikian, mungkin kita bisa menemukan sebab- sebab masyarakat kita
dapat menelurkan korupsi sebagai way of life dari banyak orang, mengapa korupsi
itu secara diam-diam ditoleransi, bukan oleh penguasa, tetapi oleh masyarakat
sendiri. Kalau masyaraat umum mempunyai semangat anti korupsi seperti para
mahasiswa pada waktu melakukan demontrasi anti korupsi, maka korupsi
sungguh-sungguh tidak akan dikenal.