Anda di halaman 1dari 4

PENUNTUN PRAKTIKUM VIROLOGI

PRAKTIKUM V
Pengamatan Hasil Inokulasi Virus ND dengan Uji Aglutinasi
Cepat dan Uji Haemaglutinasi

Pengamatan Hasil Inokulasi Virus ND


Telur tertunas yang telah diinokulasi virus ND dengan rute ruang allantois
dan diharapkan dari telur tersebut dapat dipanen virusnya. Virus dapat dipanen dari
cairan alantoisnya, karena selama inkubasi virus tumbuh dan berkembang biak di sel
epitel membran alantois serta embrio dan virus disekresikan kedalam cairan alantois
tersebut. Cara pemanenan dapat dilakukan dengan :
1. Telur yang siap dipanen dihapus hamakan dengan alkohol 70% pada
permukaannya.
2. Buka bagian atas dari telur (bagian yang ada kantong udaranya)
3. Hisap dengan pipet pasteur cairan alantoisnya dan masukkan dalam tabung steril
yang sudah disiapkan.

Teknik Identifikasi Virus


Uji Aglutinasi Cepat

Metode identifikasi virus dapat dilakukan dengan melihat sifat virus terhadap
sel dimana virus tersebut ditumbuhkan. Berbagai sifat virus yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi. Salah satu sifat virus yang dapat digunakan untuk
mengidentifiksi tersebut adalah kemampuan mengaglutinasi sel darah merah. Salah
satu virus yang dapat mengaglutinasi sel darah merah adalah virus ND (tetelo).
Haemaglutinasi (HA) biasanya disebabkan oleh virion itu sendiri ( partikel
virus keseluruhan), namun ada juga yang disebabkan oleh haemaglutinin yang
dihasilkan selama pembiakan virusnya. Virus dapat mengaglutinasi darah (eritrosit)
karena virus mempunyai protein haemaglutinin pada permukaan virusnya.
Haemaglutinin secara spontan akan melekat pada permukaan sel darah merah yang
merupakan receptor dari membran eritrosit, sehingga membentuk sebuah jembatan
antara dua sel darah merah. Uji haemaglutinasi ini sering disebut dengan HA Test.
RBC virus

Gambar 2. Bentuk interaksi sel darah merah dengan virion pada fenomana
aglutinasi.
Bahan dan alat :
1. Virus ND dari hasil pupukan percobaan inokulasi ke ruang alantois
2. Suspensi sel darah merah ayam 1%
3. NaCl fisiologis (0,85%)
4. Pipet Pasteur
5. Gelas obyek dan tusuk gigi

Prosedur :
Uji aglutinasi cepat untuk mengetahui apakah virus yang dibiakkan pada telur
tumbuh atau tidak.
Cara kerja uji aglutinasi cepat tersebut adalah :
1. Siapkan gelas obyek yang bersih dan bebas lemak kemudian teteskan
suspensi sel darah merah 5% dan tambahkan setetes cairan alantois yang
dipanen.
2. Aduk campuran virus tesebut dengan tusuk gigi, biarkan sesaat dan amati
terjadinya aglutinasi
3. Sebagai kontrol negatif teteskan suspensi sel darah merah dan tambahkan
setetes NaCl fisiologis pada gelas objek, aduk dan amati bentuk larutan yang
tidak teraglutinasi.
Hasil uji aglutinasi cepat pada masing-masing mahasiswa ditiap kelompok diamati,
untuk TAB yang positif virusnya tumbuh dari masing-masing mahasiswa dari masing-
masing kelompok kecil dikumpulkan dalam satu botol yang sudah disediakan dan
kembali diuji HA makrotitrasi.
HA Test makro titrasi :
1. Tempatkan tabung reaksi sebanyak 10 buah pada rak tabung dan masukan
0,8 ml NaCl fisiologis pada tabung pertama dan 0,5 ml pada tabung ke-2
sampai 10 menggunakan pipet 5 ml.
2. Dengan pipet 1 ml ambil 0,2 ml suspensi virus dan masukkan kedalam
tabung pertama.
3. Dengan pipet 1 ml yang baru lakukan pencampuran suspensi virus dengan
NaCl pada tabung pertama dengan cara menghisap dan meniup cairan
tersebut, lakukan cara ini paling tidak lima kali.
4. Ambil 0,5 ml dari tabung pertama kemudian pindahkan ketabung kedua dan
lakukan pencampuran seperti no. 3. selanjutnya pindahkan 0,5 ml ke tabung
3, begitu seterusnya sampai tabung ke 9. Dari tabung ke- 9 diambil 0,5 ml
dan dibuang. Pada tabung ke 10 sebagai kontrol negatif jadi hanya berisi
NaCl fisiologis saja.
5. Tambahkan 0,5 ml NaCl fisiologis ke dalam seluruh tabung.
6. Tambahkan 0,5 ml suspensi sel darah merah 1 % ke dalam seluruh tabung
7. Kocok tabung dengan menggoyang-goyangkan rak kemudian diinkubasikan
pada suhu ruang selama 15-30 menit, kemudian dibaca hasilnya dan tuliskan
pada hasil panen saudara.
Table 1. Diagram HA test makrotitrasi.
Reagen (ml) Tabung
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
NaCl fis. 0,8 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Antigen 0,2 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
(virusND)
(ditranfer)
NaCl fis. 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
RBC 1% 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
Pengenceran 1:5 1:10 1:20 1:40 1:80 1:160 1:320 1:640 1:1280
antigen
Hasil
Titer virus
(HAU/0,5ml)
pada tabung
ke :
+ = ada aglutinasi - = tidak ada aglutinasi
Pembacaan hasil :
Pembacaan hasil uji dapat dilakukan apabila eritrosit pada tabung kontrol telah
mengendap ke dasar tabung. Tabung no. 10 tidak terjadi aglutinasi. Hasil dikatakan
positif bila terjadi aglutinasi yang komplit dari sel darah merah , yang terlihat bentuk
kasar seperti pasir pada pinggir dasar tabung. Batas nilai dari titrasi adalah
pengenceran tertinggi dari antigen yang masih menghasilkan aglutinasi komplit.

LAPORAN PRAKTIKUM KE V

Nama : Indah Dwi Nurkholifah


NIM : B04190040
Kelompok Praktikum : P2

Pertanyaan :
1. Menurut anda setelah telur berembrio diinokulasi virus kemungkinan apa saja
yang akan tampak pada telur berembrio tersebut, jelaskan
2. Berdasarkan uji aglutinasi cepat virus yang saudara amati dari video tersebut
apakah virusnya tumbuh? .
3. Bila virus yang saudara tumbuhkan bisa mengaglutinasi RBC apakah virus
saudara pasti virus ND ? jelaskan.

Jawaban :
1. Kemungkinan yang terjadi pada TAB adalah kematian embrio, hemoragi, dan
kerdil.
2. Virus ND tumbuh yang ditandai dengan terjadinya aglutinasi saat dicampur
dengan sel darah merah 5%.
3. Ya hanya virus ND, karena yang ditumbuhkan virus ND dan diinkubasi selama
beberapa hari agar virus tersebut dapat tumbuh, sehingga terjadinya
kontaminasi virus lain kemungkinannya kecil.04190040)

Anda mungkin juga menyukai