Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jauh sebelum Islam masuk ke Nusantara, Indonesia telah menjadi pusat perdagangan
antar bangsa. Sehingga memungkinkan banyaknya bangsa dengan beragam suku, budaya,
bahasa, bahkan agama yang sedikit demi sedikit di adaptasi oleh masyarakat Indonesia. Sama
halnya dengan agama Hindu yang merupakan agama yang dahut terlebih dahulu oleh
masyarakat Indonesia yang didatangkan oleh para pedagang begitu pula halnya dengan Islam,
agama yang dibawa oleh para pedagang dari negeri Arab maupun dari India ataupun
Tiongkok yang menyebarkan agama Islam di pulau-pulau Nusantara. Letak geografisnya
yang strategis yang berada di persimpangan jalan raya internasional memungkinkan
Indonesia sebagai tempat strategis untuk menyiarkan agama dari para pedagang. Maka dari
itu pemabahasan makalah kali ini adalah mengenai sejarah masuknya Islam ke Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara ?

1.2.2 Bagaimana Perkembangan Islam di Nusantara ? 

1.3 Tujuan Pembahasan

Ada pun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu : Untuk mengingat kembali tentang
bagaimana Islam masuk ke Indonesia, untuk mengetahui bagaimana perkembangan islam
pada awal masuknya di Indonesia, cara-cara sehingga Islam bisa masuk di Indonesia, dsb.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Kedatangan Islam di Nusantara

Ketika Islam datang di Indonesia, berbagai agama dan kepercayaan seperti animisme,
dinamisme, Hindu dan Budha, sudah banyak dianut oleh bangsa Indonesia bahkan dibeberapa
wilayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan
Budha. Misalnya kerajaan Kutai di Kalimantan Timur, kerajaan Taruma Negara di Jawa
Barat, kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan sebagainya. Namun Islam datang ke wilayah-
wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam datang dengan membawa prinsip-
prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta), menghilangkan perbudakan
dan yang paling penting juga adalah masuk kedalam Islam sangat mudah hanya dengan
membacadua kalimah syahadat dan tidak ada paksaan. 

            Tentang kapan Islam datang masuk ke Indonesia, menurut kesimpulan seminar “
masuknya Islam di Indonesia” pada tanggal 17 s.d 20 Maret 1963 di Medan, Islam masuk ke
Indonesia pada abad pertama hijriyah atau pada abad ke tujuh masehi. Menurut sumber lain
menyebutkan bahwa Islam sudah mulai ekspedisinya ke Nusantara pada masa Khulafaur
Rasyidin (masa pemerintahan Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan
Ali bin Abi Thalib), disebarkan langsung dari Madinah.

Masuknya Islam di Indonesia agak unik bila dibandingkan dengan masuknya Islam ke
daerah-daerah lain. Keunikannya terlihat kepada proses masuknya Islam ke Indonesia yang
relatif berbeda dengan daerah lain. Islam masuk ke Indonesia secara damai dibawa oleh para
pedagang dan mubaligh. Sedangkan Islam masuk di daerah lain pada umumnya lewat
penaklukan, seperti masuknya Islam ke Irak, Iran, Mesir, Afrika Utara sampai Andalusia.

Islam dalam batas tertentu disebarkan oleh pedagang, kemudian dilanjutkan oleh para
guru agama (da’i) dan pengembara sufi. Orang yang terlibat dalam kegiatan dakwah pertama
itu tidak bertendensi apapun selain bertanggungjawab menunaikan kewajiban tanpa pamrih,
sehingga nama mereka berlalu saja. Tidak ada catatan sejarah atau prasasti pribadi yang
sengaja dibuat mereka untuk mengabadiakan peran mereka, ditambah lagi wilayah Indonesia
yang sangat luas dengan perbedaan kondisi dan situasi. Oleh karena itu, wajar kalau terjadi
perbedaan pendapat tentang kapan, darimana, dan dimana pertama kali Islam datang ke
Indonesia. Namun secara garis besar, perbedaan pendapat itu dapat dibagi menjadi sebagai
berikut.

1. Menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan


Sejarah, terdapat 3 teori dalam buku tersebut, yaitu:
Gujarat, teori ini berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat, India. Dasar teori ini adalah
hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama terjalin, serta adanya batu nisan

2
Sultan Samudera Pasai yaitu Malik as Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Teori ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Vanesia yang pernah
singgah di Perlak tahun 1292 M. Ia menceritakan bahwa penduduk Perlak sudah
banyak yang memeluk agama Islam.
Teori Makkah, teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 dan pembawanya berasal dari Arab dan Mesir. Dasar teori ini adalah pada
tahun 674 M di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab),
dengan pertimbangan bahwa pedagangan Arab sudah mendirikan perkampungan di
Katon pada abad ke-4 M.
Teori Persia, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dan pembawanya
berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan
budaya masyarakat Islam Indonesia seperti, adanya peringatan 10 Muharam atas
meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat dijunjung oleh
umat Islam di Iran. Ada juga yang bersumber dari ditemukannya makam Maulana
Malik Ibrahim di Gresik tahun 1419, serta terdapat perkampungan Leran di Giri
daerah Gresik.

2. Berita Jepang, mengatakan bahwa kedatangan Islam pertama kali ke Indonesia pada
abad pertama hijriyah atau sekitar 7 M. Berita ini menceritakan bahwa perjalanan
pendeta Khansin ke Indonesia. Dalam berita tersebut dikemukakan bahwa pada masa
itu Katon terdapat kapal-kapal Po-see dan K-uo. Oleh para ahli, istilah Po-see
ditafsirkan sebagai bangsa Melayu, Ta-shih ditafsirkan sebagai orang-orang Arab dan
Persia.
3. Berita Ibnu Battutah, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Ia mengatakan
bahwa pada abad ke -13 M, ditemukan batu nisan di Sumatera Utara dan berangka
tahun 676 hijriyah (1297 M), Sultan Malik as Saleh dikenal sebagai seorang pengajar
tasawuf yang kemudian menjadi raja di Kerajaan Samudera Pasai.
4. Menurut Taufik Abdullah, pendapatnya memang benar Islam sudah datang ke
Indonesia sejak abad pertama hijriyah atau abad ke-7 M, tetapi baru dianut oleh para
pedagang Timur Tengah di pelabuhan-pelabuhan. Barulah Islam masuk besar-besaran
dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan
Samudra Pasai. Hal ini terjadi akibat arus balik kehancuran Baghdad ibukota
Abbasiyah oleh Hulagu. Kehancuran Baghdad menyebabkan pedagang Muslim
mengalihkan aktivitas perdagangan kearah Asia Selatan, Asia Timur, dan Tsia
Tenggara.
5. Seminar tentang masuknya Islam di Indonesia pada tahun 1963 di Medan dan di
Kuala Simpang Aceh tahun 1980. Kedua seminar tersebut sepakat menyatakan bahwa
Islam telah masuk di Indonesia pada abad pertama hijriyah langsung dari Arab.
Daerah yang mula-mula dimasuki oleh Islam adalah pesisir Sumatera, serta
menegaskan kerajaan yang pertama adalah Perlak, Lamuri, dan Pasai. Penyiaran
Islam dilakuakan secara damai oleh pedagang. Kedatangan Islam ke Indonesia adalah
membawa kecerdasan dan peradapan yang tinggi.

3
Ada dua faktor utama yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal oleh bangsa-bangsa
lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di Timur tengah (Jazirah Arab) dan Timur Jauh sejak
dahulu kala yaitu:

1. Faktor letak geografisnya yang strategis. Indonesia berada


dipersimpangan jalan raya internasional dari jurusan timur tengah
menuju tiongkok, melalui lautan dan jalan menuju Amerika dan
Australia.
2. Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan
hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain,misalnya rempah-
rempah

Islam masuk ke Nusantara, bukan dengan peperangan ataupun penjajahan. Islam


berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan cara damai dan persuasif berkat
kegigihan para ulama. Karena memang para ulama berpegang teguh pada prinsip yaitu
”Tidak ada paksaan dalam agama”(Q.S. al-Baqarah ayat 256).Adapun cara masuknya Islam
di Nusantara melalui beberapa cara antara lain.

1. Perdagangan

Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak
dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam
Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang
Arab datang ke Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga mereka
mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang
sambil menyiarkan agama Islam.

2. Kultural

            Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media kebudayaan,


sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga
dengan pengembangan kesenian wayang. Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang
yang bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan gamelannya.
Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari masyarakat Indonesia khususnya
jawa sampai sekarang. Sedang Sunan Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak,
seperti jalungan, jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.

3. Pendidikan 

            Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam
pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam diseluruh
pelosok Nusantara adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan
kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-

4
santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku,
Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis
dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.

4. Kekuasaan politik

            Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari
para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan
menjadi pelindung perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara.
Raja Gowa-Tallo di Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan
oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu
membahu dan tolong menolong dalam melindungi dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini
menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia dimasa mendatang.

2.2 Perkembangan Islam di Indonesia

1. Sumatera Utara

Berita pertama tentang adanya Islam di Indonesia diperoleh dari seorang pelaut
bernama Marco Polo, putra saudagar Venesia. Sekembali dari lawatan ke Tiongkok dia
menuliskan pengalaman perjalanannya, yang dilakukan di dalam penjara. Karena alasan
politik di tanah air dia dipenjara tidak lama setelah dia kembali di tanah air. Di dalam penjara
dia menulis kisah pengalamanna ke dunia timur dengan kapal laut. Uraiannya tentang nama
tempat sering tidak akurat, tidak sesuai dengan nama aslinya. Tentu saja hal itu mempersulit
para ahli sejarah dalam mengambil kesimpulan. Termasuk misalnya, uraiannya tentang
daerah-daerah di kepulauan Nusantara yang sampai disinggahinya.

Dalam buku tersebur diceritakan apa-apa yang dialami ketika melalui selat malakadan
menyusuri pantai timur Sumatera Utara. Disana marco Polo singgah di beberapa pelabuhan,
kapal yang ditumpanginya sempat singgah di sebuah pelabuhan yang disebutnya Ferlec, yang
dalam bahasa Acehnya disebut Peureula atau Perlak dalam bahasa melayu. Kota itu terletak
di pantai timur.

Tentang kota itu diceritakannya bahwa pedagang dari India datang ke situ dan bahwa
penduduk disitu banyak yang memeluk agama Islam. Di samping itu dikatakan bahwa hanya
penduduk kota saja yang sudah memeluk Islam. Sedangkan orang pedalaman masih
mengerjakan hal-hal yang menjijikka.

5
Keterang Marco Polo tersebut tidak dapat dianggap sebagai keterangan yang paling
tepat dan benar. Meskipun demikian, dari sana dapat diperoleh keterangan tentang persebaran
Islam dan pengaruhnya bagi lingkungan. Di tempat inilah dimakamkan Malik al-Saleh yang
meninggal pada tahun 1297 M. Batu nisan yang terdapat di atas makam itu bukan dibuat di
tempat tersebut, melainkan di datangkan dari Cambay. Sebagai hiasan pada nisan itu terdapat
ayat-ayat Qur’an. Diduga batu nisan itu di datangkan dari Gujarat, India. Dugaan itu
didasarkan adanya ukiran yang bercorak Hindu dengan gaya Gujarat. Tampaknya batu nisan
itu merupakan bekas bangunan kuil Hindu. Kecenderungan semacam ituterdapat pula pada
bangunan mesjid Bagdad dan Damaskus, yang juga dibuat dari bekas batu kuil kuno sebelum
masa Islam. Dari sana terlihat adanya hubungan antara Aceh dengan Gujarat. Hal itu
memperkuat dugaan bahwa agama Islam di Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat.

Dari pijakan pertama di Sumatera Utara itu kemudian setahap demi setahap tersebar
ke daerah-daerah lain di Nusantara oleh Malik al-Saleh. Memang sampai abad 14 agama
Islam hanya terdapat di Sumatera Utara dan sebagian pantai timur Sumatera. Barulah pada
abad ke-15 sesudah kota Malaka lahir dan berkembang, tersebar pulalah agama Islam ke
bagian-bagian lain kepulauan Nusantara sampai pada tahun 1511 M. Saat itu merupakan awal
kehancuran Malaka karena sejak tahun itu, tepatnya 1511 M, Malaka jatuh ke tangan
Portugis, yang sekaligus menyebarkan agama Nasrani.

2. Sumatera Selatan (Sriwijaya)

Islam masuk ke bumi Sriwijaya pada abad ke-7. Dalam buku sejarah Cina disebutkan bahwa
Dinasti Tang, menceritakan tentang utusan Tache (sebutan untuk orang Arab) ke Kalingga
pada tahun 674 M. Karena Sriwijaya sering dikunjungi pedagang Arab dalam jalur pelayaran,
maka saat itu merupakan proses awal Islamisasi atau permulaan perkenalan masyarakat
dengan Islam. Apalagi dengan adanya berita China di zaman Dinasti Tang tersebut bahwa
telah ada kampung Arab muslim di pantai barat Sumatera pada tahun 674 M.

Khusus untuk Sumatera Selatan, masuknya Islam ke sana selain disiarkan oleh bangsa
arab sebagai pedagang utusan dari Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah juga oleh
pedagang Sriwijaya sendiri yang berlayar ke negara-negara Timur Tengah.

3. Jawa

Tidak dapat dipungkiri bahwa masuknya Islam ke tanah jawa berkaitan dengan
jatuhnya Malaka ke tangan pedagang maupun penguasa beragama Islam di sana. Agama itu
berkembang dari pantai Malaka hingga diberbagai kota di pesisir Jawa, hingga sampai ke
kepulauan di Indonesia Timur, yang berkembang sejak sebelum tahun 1511 M. Kawasan

6
seluas itu dijelajah oleh para pedagang muslim. Demikian juga orang Jawa memainkan
peranan aktif dalam persebaran Islam di kawasan itu.

Sejak lama banyak orang jawa mendiami kota-kota dagang di malaka, baik sebagai
prajurit maupun sebagai pedagang. Tempat-tempat pemukiman orang Jawa itu, yang tersebar
di berbagai kota, kemudian di kenal sebagai kampung Jawa. Orang-orang Jawa itu cepat
menyesuaikan diri dengan budaya setempat, namun banyak juga di antara mereka yang masih
suka berkunjung ke tempat asal. Lewat kunjungan itulah mereka memperkenalkan agama
baru, Islam di kampung halaman mereka itu.

Tempat di Jawa yang pertama mendapatkan pengaruh agama Islam ialah Gresik dan
Tuban. Kenyataan itu tidak mengherankan, mengingat Gresik ketika itu merupakan sebuah
pelabuhan yang ramai sebagai salah satu pintu ke Majapahit.

Berita tentang persebaran Islam di san berasal dari berita-berita Tiongkok pada awal
abad XV. Anatara lain diberitakan bahwa keadaan penduduk di daerah Tuban, Surabaya, dan
daerah disekitarnya. Di daerah itu ada tiga macam penduduk, Orang Arab, yang dimaksud
adalah kaum muslimin dari Gujarat. Kedua Orang Tionghoa yang kebanyakan sudah menjadi
muslim. Yang ketiga adalah Orang Jawa yang masih beragama Hindu. Jadi penduduk
beragama Islam hanya berupa pendatang asing. Selanjutnya diberitakan pula tentang adanya
makam Islam di Gresik, Jawa Timur, yang diketahui kesamaan nisannya dengan yang
terdapat di Cambay dan Samudera Pasai. Konon salah satu makam di Gresik itu adalah
makam Malik Ibrahim, yang berasal dari Persia, yang meninggal pada tahun 1419 M. Yang
menarik adalah bahwa di bagian yang menghadap ke dalam masih terdapat ukiran bergaya
Hindu.

Bagi orang Jawa di kala itu memang tidak sulit untuk berpindah agama, dari Hindu ke
islam. Para penyiar agama tampaknya menggunakan cara membiarkan sisa-sisa praktek
agama lama, asal sudah mengucapkan kalimat syahadat sebagai tanda masuk Islam. Itu
sebabnya tidak heran kalau nisan yang dipakai adalah bekas nisan yang dipakai orang Hindu.
Pemahaman itulah yag dapat kita pakai dalam menyaksikan besarnya arus para pejabat dan
bupati pesisiran di masa majapahit memasuki agama Islam sebagai agama baru mereka.
Dimata mereka ajaran Islam memiliki dua sifat yang menguntungkan mereka. Pertama,
karena sifatnya yang demokratis, tidak mengenal sistem kasta. Kedua, gampangnya proses
menjadi Islam, tanpa harus menggunakan seremoni yang rumit. Tentu saja gejala itu
mendapat sokongan moril dari pihak Malaka sebagai saingan Majapahit.

4. Kalimantan

Brunei merupakan daerah pertama di Pulau Kalimantan sebelah utara yang menerima
Islam bagi penduduknya. Sebagai kota dagang tentu saja penduduk kota itu mudah

7
berhubungan dengan para pedagang di luar, termasuk Tiongkok, yang suka mencatat dan
memberitakan pengalaman mereka. Diceritakan oleh para pemberita dari Tiongkok itu
masyarakat Brunei, yang dikatakan antara lain sudah mengenal sistem baca tulis. Pada abad
10 di kota itu terdapat raja yang menaruh banyak perhatian kepada agama Budha dan
kebudayaannya. Disebutkan pula bahwa raja Brunei berasal dari Tiongkok.

Menurut berita Portugis dikatakan bahwa sekitar tahun 1514 M, Raja brunei masih
menyembah berhala, meski para pedagang yang datang kesana adalah orang-orang Moor,
untuk menyebutnya orang-orang beragama Islam. Pada tahun 1521 M, ketika dua kapal dari
armada Magelhaens memasuki kota pelabuhan ini, pemandangan telah berganti. Raja Brunei
sudah beragama Islam. Sementara itu disebelah barat muncul pemukiman muslim baru di
Kalimantan, yaitu di muara Sungai Sambas, Kalimantan Barat. Agama itu datang bersama
para pedagang dari Johor maupun Malaka, setelah Malaka jatuh ke tangan portugis.

Tentang pengislaman di Kalimantan Selatan dikatakan dalam berita Portugis, terjadi


pada sekitar tahun 1550 M. Sejak dahulu daerah Kalimantan Selatan sudah lama
berhubungan dengan pedagang dari Jawa, yang sudah menjadi Islam. Kesultanan demak
mempunyai andil besar dalam mengislamkan daerah Kalimantan Selatan itu, dengan jalan
membantu salah seorang raja yang tengah bertikai. Sejak itu Kalimantan Selatan menjadi
daerah dengan penduduk mayoritas beragama Islam, setelah para penguasa disana beragama
Islam.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Masuknya Islam di Indonesia agak unik bila dibandingkan dengan masuknya Islam ke
daerah-daerah lain. Keunikannya terlihat kepada proses masuknya Islam ke Indonesia yang
relatif berbeda dengan daerah lain. Islam masuk ke Indonesia secara damai dibawa oleh para
pedagang dan mubaligh. Sedangkan Islam masuk di daerah lain pada umumnya lewat
penaklukan, seperti masuknya Islam ke Irak, Iran, Mesir, Afrika Utara sampai Andalusia.
Perbedaan pendapat tentang kapan, darimana, dan dimana pertama kali Islam datang ke
Indonesia. Namun secara garis besar, perbedaan pendapat itu dapat dibagi menjadi sebagai
berikut:
a. Menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan
Sejarah, terdapat 3 teori dalam buku tersebut, yaitu: Teori Gujarat, Teori Makkah dan Teori
Persia
b. Berita Jepang
c. Berita Ibnu Battutah
d. Menurut Taufik Abdullah
e. Seminar tentang masuknya Islam di Indonesia pada tahun 1963 di Medan dan di
Kuala Simpang Aceh tahun Masuknya Islam di Indonesia pada umumnya berjalan secara
damai. Akan tetapi, adakalanya penyebaran harus diwarnai dengan cara-cara penaklukan. Hal
itu terjadi jika situasi politik di kerajaan-karajaan itu mengalami kekacauan akibat perebutan
kekuasaan. Secara umum Islam masuk di Indonesia dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Perdagangan
b. kultural
c. pendidikan
d. kekuasaan politik

9
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Muhammad Hambal Shafwan, Lc., M.Pd.I, Intisari Sejarah Pendidikan Islam, Solo:
Pustaka Arafah, 2014

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Indonesia
http://setiyanisetiyani.blogspot.com/2013/10/makalah-studi-islam-sejarah-masuknya.html?
m=1
http://islammakalah.blogspot.com/p/blog-page_5703.html?m=1
http://www.sumbersejarah.com/2017/08/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia.html?m=1
https://www.kumpulanmakalah.com/2016/09/sejarah-islam-nusantara.html?m=1
https://blog.ruangguru.com/4-teori-masuknya-islam-ke-nusantara
https://m.youtube.com/watch?v=4G3FonEJoIM
https://m.youtube.com/watch?v=3wK0H9aubQ8
https://m.youtube.com/watch?v=-GGveiVztMQ#searching
https://m.youtube.com/watch?v=9DcujcCFUzA
https://m.youtube.com/watch?v=C-bHQvWo0GA

10

Anda mungkin juga menyukai