Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK 6

“ SISTEM INVESTASI ASURANSI”


Mata Kuliah : Hukum Asuransi Syariah
Dosen Pengampuh : Mokhamad Wahyudin M.Pd

Di susun Oleh :
Ayu Nur Aisyah
Desri Yati Ningsih

PROGRAM STUDI HESY SEMESTER IV

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY CIREBON


SISTEM INVESTASI PADA ASURANSI SYARIAH

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara, dimana mayoritas penduduknya adalah pemeluk
agama Islam. Namun demikian, perkembangan produk-produk dengan prinsip syariah
baru berkembang kurang lebih 3-4 tahun yang lalu, salah satunya adalah produk asuransi
syariah. Setelah itu, asuransi berbasis syariah mulai digarap oleh beberapa perusahaan
dengan pendirian divisi syariah. Dengan terus berkembangnya produk-produk berbasis
syariah, maka kita perlu memahami secara khusus tentang asuransi syariah, diantaranya
mengenai sistem investasinya.
B.      Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain untuk memahami sistem investasi
pada asuransi syariah.
C. Ruang Lingkup Pembahasan
Lingkup pembahasan makalah ini adalah sekitar Pengertian, Landasan, PRinsip,
serta Jenis-jenis investasi dalam Asuransi Syariah.

II. PEMBAHASAN

A.      Pengertian Investasi

Investasi adalahmenanamkan atau menempatkan aset, baik berupa harta maupun


dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan
meningkatkan nilainya dimasa mendatang. Sedangkan Investasi Keuangan
adalahMenanamkan dana pada suatu surat berharga yang diharapkan akan meningkat
nilainya di masa mendatang. Kegiatan pembiayaan dan keuangan menurut syariah pada
prinsipnya adalah kegiatan yang dilakukan oleh investor terhadap emiten untuk
memberdayakan pemilik usaha dalam melakukan kegiatan usahanya dimana investor
berharap untuk memperoleh manfaat tertentu. Kegiatan pembiayaan dan investasi keuangan
pada dasarnya sama dengan kegiatan usaha lainnya, yaitu memelihara prinsip kehalalan dan
keadilan.
Definisi Syariah ditinjau dari sudut terminology (definisi) Syariah adalah
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Sang Pencipta (Allah SWT),
serta hubungan antara manusia dengan manusia. Syariah mencakup seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh seorang muslim dengan aturan aturan halal dan haram, serta prilaku baik dan
buruk. Syariah bertumpu pada kekuatan iman dan budi pekerti (Akhlak) serata memiliki
implikasi balasan baik didunia maupun diakhirat.
Panduan dalam pengamalan syariah mengacu pada dua sumber hukum Islam yaitu Al
Qur’an dan As Sunnah Nabi Muhammad SAW. Jadi Investasi Syariah adalah Kegiatan
Penempatan dana pada satu atau lebih jenis asset yang terhindar dari sifatMaysir, Gharar, dan
Riba’.

B.       Landasan Syar’i Investasi

1. Firman Allah SWT dalam QS. An Nisaa ayat 29 :

‫اض ِم ْن ُك ْم‬ َ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل تَأْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل إِاَّل أَ ْن تَ ُكونَ تِ َج‬
ٍ ‫ارةً ع َْن ت ََر‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka
di antara kamu…

2.      Hadits Nabi SAW :

“Perdamaian dapat dilakukan diantara kaum muslimin kecuali perdamaian yang


mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. Dan, kaum muslimin terikat
dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram.” (HR. Tarmidzi dari ‘Amr bin “Auf)

3.     Kaidah Fiqih :

‫اَألَصْ ُل فِى ْاألَ ْشيَا ِء ْا ِإل بَا َحة َحتَّى يَ ُد َّل ْال َّدلِ ْي ُل َعلَى التَّحْ ِري ِْم‬
“Hukum asal dari sesuatu (muamalah/keduniaan) adalah mubah sampai ada dalil yang
melarangnya (memakruhkannya atau mengharamkannya)”(Imam As Suyuthi, dalam al
Asyba’ wan Nadhoir: 43

C. Prinsip-Prinsip Dasar Investasi

Prinsip dasar investasi asuransi syariah adalah bahwa perusahaan selaku pemegang
amanah wajib melakukan investasi terhadap dana yg terkumpul dari peserta, dan investasi yg
dimaksud harus sesuai dengan prinsip syariah.

Keuntungan dalam pandangan islam memiliki aspek yang holistik :

 Aspek material atau finansial, yaitu suatu bentuk investasi hendaknya menghasilkan
manfaat yang kompetitif.
 Aspek kehalalan, yaitu harus terhindar dari bentuk dan prosedur yang subhat maupun
haram.
 Aspek sosial dan lingkungan, yaitu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan
lingkungan.
 Aspek pengharapan kepada ridho Allah, yaitu segala bentuk investasi dalam rangka
mencapai ridha Allah SWT.
Ada beberapa bentuk investasi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1.   Investasi pada Aktiva Riil; Yaitu investasi dalam bentuk yang dapat dilihat secara fisik,
seperti Logam mulia; emas dan perak.  Batu Mulia; permata, intan, giok dan berlian.
Property; Real estate, Rumah, Tanah, toko, dan lain-lain.
2. Investasi pada Aktiva Financial; Yaitu investasi dalam bentuk yang biasanya diwakilkan
dalam surat-surat berharga, seperti surat berharga, deposito, sukuk,Asuransi dan lain-lain.
Cara dalam berinvestasi pada Aktiva Financial dilakukan dengan :

Investasi secara Langsung; Dengan  memiliki surat berharga tersebut maka pemilik
surat berharga tersebut dapat menentukan jalanya kebijaksanaan yang juga berpengaruh
pada investasi surat berharga yang dimilikinya. Contoh: Saham.

Investasi secara Tidak Langsung; Pengelolaan surat berharga tersebut diwakilkan


oleh suatu badan atau lembaga yang mengolah investasi para pemegang surat
berharganya untuk sedapat mungkin menghasilkan keuntungan yang memuaskan para
pemegang surat berharga. Contoh: Reksadana

D.       Investasi Hak dan Bathil


Berikut investasi Haq antara lain,sebagai berikut:
1.  Rabbani, yaitu meyakini bahwa apapun yang diinvestasikan, keuntungan dan
kerugiannya, serta semua pihak yang terlibat ialah kepunyaan Allah, sehingga semua
pihak yang bertransaksi akan senantiasa memposisikan Allah SWT sebagai saksi dan
pengawasnya.
2. Halal, yaitu terhindar dari subhat dan haram.
3.  Maslahah, yaitu bermanfaat bagi masyarakat.
Berikut investasi Bathil antara lain,sebagai berikut:
1. Investasi yang subhat(diragukan halal maupun haramnya).
2. Investasi yang haram(sudah jelas unsur haramnya). Haram disini mencakup Haram pada
Sistem/Prosedur, maupun Haram pada jenis Produk/Jasa yang diinvestasikan.

E.      Pengelolaan Investasi Pada Asuransi Syariah

Prof. Ali Mustafa Ya’qub[2]mengatakan bahwa salah satu bentuk pengeloaan dana


asuransi yang paling dominan adalah menginvestasikan dana yang terkumpul dari premi.
      Jika investasi tersebut dilakuan dalam bentuk pernyertaan modal dalam sebuah
perusahaan maka pihak asuransi harus mengetahui bahwa perusahaan tersebut tidak
memperjual belikan barang-barang yang diharamkan.
Seandainya investasi dalam bentuk deposito maka pihak asuransi harus mengetahui
bahwa bank tempat dana asuransi tersebut didepositokan adalah bank—bank yang beroperasi
tidak dengan sistem bunga tetapi dgn sistem bagi hasil (mudharabah).
Daftar Pustaka

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General) : Konsep dan Operasional,
(Jakarta : Gema Insani Press, 2004). Hal. 359-386.

https://bumiislam.wordpress.com/2013/11/13/dalil-kaidah-fiqh-hukum-asal-dalam-beribadah-
adalah-haram/comment-page-1/
http://syariahinvestasiyes.blogspot.co.id/2011/09/prinsip-dasar-investasi-secara-syariah.html
http://www.ayopreneur.com/investasi/investasi-emas-ternyata-lebih-untung-dari-asuransi-
http://ilatindra.blogspot.co.id/2013/06/asuransi-syariah.html

Anda mungkin juga menyukai