Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

PENYELENGGARAAN PANTI ASUHAN TERPADU YATIM DAN DHU’AFA


AL-ANDALUSIA

A. Latar Belakang
Tuhan, Allah SWT sangat memperhatikan anak-anak yatim dan kaum dhu’afa
(fakir-miskin). Dalam surat al-Ma’un (QS. 107) dijelaskan bahwa di antara pendusta
agama adalah orang-orang yang menghardik anak-anak yatim dan enggan memberi
makan kepada fakir-miskin. Orang-orang yang mendustakan agama adalah orang-
orang yang hatinya kosong dari sifat kasih-sayang dan kering dari sifat-sifat adil. Ciri
lain dari pendusta agama adalah, mereka menolak memberikan pertolongan dengan
sesuatu yang bermanfaat (Syekh Mohammad Abduh, dalam, Tafsir Juz ‘Amma, 1998 :
333). Sedangkan orang-orang yang membenarkan agama (lanjut Mohammad Abduh)
adalah orang-orang yang memberikan rahmat (kasih-sayang), berbuat adil dan
menolong sesamanya.
Oleh sebab itu, tidak berlebihan kiranya kalau uraian di atas disimpulkan
sebagai berikut :
1. Berbuat baik kepada anak yatim adalah salah satu tanda orang yang benar
imannya, yang takwa, dan orang-orang yang baik (Lihat, al Baqarah, QS. 2 : 177).
2. Menyantuni anak yatim adalah kewajiban sosial setiap muslim, setelah ia
mengetahui jalan yang baik dan jalan yang buruk dalam kehidupan. Membela
anak yatim adalah salah satu usaha jihad (perjuangan) dalam Islam (Lihat al
Balad, QS. 90 : 14 – 15).
3. Problema sosial yang timbul karena empat sebab, yaitu : a) tidak memuliakan
anak yatim. b) tidak memberikan makan fakir miskin. c) memakan harta waris
(kekayaan) alam dengan rakus, dan d) mencintai harta benda secara berlebihan
(Lihat al Fajr, QS. 89 : 15 – 20).
4. Perhatian terhadap kepentingan anak yatim merupakan salah satu yang diajarkan
Rasulullah, Muhammad SAW (lihat al Kahfi, QS. 18 : 82).
5. Anak berhak mendapatkan bagian dari khumus, fai’, dan ghanimah (Lihat al
Anfal, QS. 8 : 41).
6. Orang Islam dilarang memperlakukan anak-anak yatim secara sewenang-wenang
(Lihat al Dhuha, QS. 93 : 9).
Jelaslah bahwa, mengelola, memelihara, menyantuni dan berbuat baik kepada
anak yatim dan kaum fakir-miskin merupakan kewajiban dalam beribadah kepada
Allah SWT, yang setara derajatnya dengan ibadah-ibadah yang lain. Karenanya Allah
akan memberikan pahala yang sangat besar bagi mereka yang peduli kepada anak
yatim dan fakir-miskin.
Yayasan al Andalusia Pela Jakarta Selatan sebagai salah satu lembaga yang
peduli dengan penyelenggaraan anak-anak yatim dan fakir miskin, siap menerima
dan menyalurkan zakat, infak dan sedekah para donatur dan kaum muhsinin untuk
semata-mata kelangsungan hidup anak-anak yatim dan fakir miskin yang tinggal di
panti asuhan Yayasan al Andalusia tersebut.
B. Dasar Hukum
1. Akta Pendirian, Notaris Edwar, S.H. No.45 Tanggal 26 Desember 2013
2. SK. Pendirian, No. AHU-1747.AH.01.04 Tahun 2014
3. Akta Perubahan, Notaris Mansur Ishak, S.H. No.23 Tanggal 13 Maret 2020
4. SK. Perubahan, No. AHU-AH.01.06-0012881

C. Tujuan
1. Visi :
“ Menjadikan anak-anak yatim mandiri dan berkepribadian”.

2. Misi :
a. Mendidik anak-anak yatim dan dhuafa melalui system Pendidikan agama
Islam terpadu agar memiliki wawasan luas dan berakhlak mulia.
b. Memberikan gizi makanan yang cukup agar anak-anak menjadi sehat dan
kuat.
c. Memberikan Pendidikan keterampilan agar mereka bisa hidup mandiri kelak.
d. Membangun jaringan kerjasama dengan berbagai pihak.

D. Sasaran
Panti Asuhan Al-Andalusia yang mengasuh dan Membina Anak Yatim, Piatu,
Yatim Piatu dan Kurang Mampu saat ini membina 89 anak asuh/binaan yang
semuanya tinggal di dalam Asrama. Panti Asuhan Al-Andalusia lebih memfokuskan
pada terpenuhinya pendidikan umum dan agama sebagai modal masa depan yang
berarti dan bermanfaat, sebab pendidikanlah yang dianggap sangat berpengaruh
dalam perubahan masa depan, Tanpa pendidikan maka tidak akan berarti banyak
pertolongan yang kita berikan.

E. Program Kegiatan
1. Menyelenggarakan pendidikan Islam formal bagi kelayan.
2. Menyelenggarakan santunan (biaya hidup, pendidikan dan kesehatan).
3. Menyelenggarakan pendidikan dengan sistem dan pola pesantren, karena anak
binaan tinggal di asrama.
4. Melaksanakan pembinaan kesehatan, olah raga dan seni.
5. Meningkatkan program pembelajaran Teknologi Komputer, Bahasa Inggris dan
Arab.

F. Komponen Kegiatan
Dalam sebuah Panti Asuhan ditekankan kepada Pembentukan mental dan
prilaku hidup agar dapat bersosialisasi dengan kehidupan luar yang cenderung
banyak tantangan kedepannya. Pembentukan mental anak panti asuhan dilakukan
dengan memberikan mereka pendidikan Formal maupun non formal serta
Keterampilan yang berguna bagi anak panti. Panti Asuhan Al-Andalusia Mengasuh
dan Membina Anak Panti serta Memberikan Pendidikan Formal dari Tingkat
Madrasah Ibtidaiyah (Sekolah Dasar) sampai dengan anak asuh Menyelesaikan
Tingkat Atas (Sekolah Menengah Kejuruan). Selepas Pendidikan SMK anak asuh
diperkirakan sudah mampu untuk mandiri dan dapat menyelesaikan Pengasuhannya
di Panti Asuhan Al-Andalusia untuk kembali ke masyarakat. Tetapi tidak menutup
kemungkinan jika ada tekad dan kemauan besar dari anak asuh untuk melanjutkan
Pendidikan sampai Perguruan Tinggi maka Panti Asuhan Al-Andalusia akan tetap
membantu kelangsungan pendidikan anak asuh. Selain Pendidikan Formal Umum,
anak asuh di Panti Asuhan Al-Andalusa juga mendapatkan pendidikan Keagamaan
yang kuat.

G. Pengorganisasian Kegiatan
Kegiatan dalam Pengasuhan dan Pelayanan Pendidikan dan Keterampilan
yang dilakukan terhadap anak asuh Panti Asuhan Al-Andalusia adalah berkelanjutan
setiap tahun dibawah Pembinaan Pengurus maupun Pengasuh yang merupakan
Tenaga Kerja Sukarela dan ada juga yang bekerja dengan menerima honor/gaji.

H. Indikator Keberhasilan
Seorang anak asuh yang bisa menyelesaikan Pendidikan sampai dengan
Tingkat Pendidikan Formal yang disediakan pelayanannya oleh Panti Asuhan Al-
Andalusia (SD, SMP dan SMK) merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Pengurus dan
Pengasuh. Ditambah bekal Ilmu Pengetahuan Keagamaan yang kuat dan
Keterampilan yang didapatkannya selama pengasuhan diharapkan anak asuh sudah
dapat berperan aktif dan dapat dengan mudah bersosialisasi di dalam masyarakat.
Berdasarkan Data yang dimiliki, Anak hasil pengasuhan di Panti Asuhan Al-Andalusia
tercatat ada yang sudah menjadi pengusaha Bakso dengan sistim waralaba antara
lain yaitu Bakso Cinta, dan beberapa usaha kecil lainnya.

I. Penutup
Demikian proposal singkat ini, semoga menjadi bahan pertimbangan
Bapak/Ibu untuk menyalurkan bantuan pada kami.

Jakarta, Maret 2021

Pengurus

Anda mungkin juga menyukai