(Sri Widatiningsih)
a. Pengkajian Data
1) Anamnesa
a) Informasi biodata (=demographic data) , meliputi :
(1)Namalengkap ibu termasuk nama panggilannya. Nama merupakan identitas
khusus seseorang. Dalam berinteraksi hendaknya klien dipanggil sesuai
dengan nama panggilan yang sudah biasa baginya atau yang disukainya.
Hai ini selain agar klien merasa nyaman juga lebih mendekatkan hubungan
interpersonal antara bidan dengan klien.
(2)Umur ibu hamil. Umur sangat berpengaruh terhadap fungsi reproduksi
seorang wanita. Umur dalam kategori reproduksi sehat yaitu antara 20
hingga kurang dari 35 tahun. Kehamilan usia muda berkaitan dengan risiko
preeklamsia. Pada umur diatas 35 tahun fungsi sistem reproduksi mungkin
sudah tidak optimal untuk pertumbuhan janin, jalan lahir juga tidak lentur
lagi. Semakin tua juga semakin sering terpapar penyakit dan kondisi lain
yang mungkin dapat membahayakan kehamilan.
(3) Agama. Kehamilan selalu melibatkan aspek spiritual karena berkaitan
dengan adanya individu baru yang akan dilahirkan. Beberapa praktik agama
seperti puasa Ramadhan selama satu bulan penuh dalam Islam bagi wanita
hamil perlu dipertimbangkan dan dipantau efeknya terhadap perkembangan
janin.
(4) Suku bangsa. Praktik budaya pada suku bangsa tertentu pada masa hamil,
misalnya untuk suku bangsa Jawa ada upacara empat bulan kehamilan, tujuh
bulan, dan sebagainya jika tidak dapat dilakukan terkadang menimbulkan
distress dan kekhawatiran yang perlu mendapatkan perhatian dari bidan.
(5) Pendidikan dan pekerjaan. Pendidikan dan pekerjaan berkaitan dengan
status sosial-ekonomi di masyarakat. Tingkat pendidikan seseorang juga
mempengaruhi kemampuan dalam menyerap informasi pada saat dilakukan
penyuluhan kesehatan. Pekerjaan berhubungan erat dengan
penghasilan/keuangan yang diperoleh. Untuk ibu hamil, pekerjaan
hendaknya dikaji spesifik, misal : guru, buruh tani, buruh perusahaan, dan
sebagainyauntuk mendapatkan gambaran tentang beban fisik ibu hamil.
(6) Selanjutnya perlu mendapatkan alamatibu hamil termasuk nomor telepon
untuk memudahkan komunikasi jika diperlukan.
Informasi lain sesuai kebutuhan dapat ditambahkan, misalnya : apakah ibu ikut
asuransi kesehatan atau tidak.Data mengenai suami / penanggung jawab dapat
pula dicantumkan disini dengan pola yang sama.
b) Alasan Kunjungan :
Alasan apa yang mendasari kunjungan ini dituliskan sesuai dengan ungkapan
ibu, misalnya : ingin memastikan bahwa dirinya hamil, ingin periksa
kehamilan, ingin berkonsultasi tentang ketidaknyamanan yang dirasakan,ingin
memastikan kondisi janinnya dan lain-lain.
c) Keluhan Utama :
– Masalah/kekhawatiran utama ibu. Pada kehamilan normal, keluhan utama ini
biasanya mengenai ketidaknyamanan yang dialami akibat kehamilan. Misalnya : Merasa
mual, muntah, mudah lelah, merasakan kontraksi/ ’kenceng-kenceng’ pada perut bawah,
sering kencing dan sebagainya. Keluhan utama kemudian diuraikan pada riwayat kehamilan
sekarang.
Jika ibu pernah ANC sebelum ini di tempat lain namun pengkajian ini
adalah yang pertama kalinya dilakukan di institusi yang sekarang,
maka uraikan sebagai riwayat ANC, sebagai berikut :
- Riwayat ANC
Trimester I : Frekuensi ANC pada trimester I diharapkan setidaknya
sudah 1 kali. Test kehamilan/PP testjika sudah dilakukan
hendaknyadicantumkan tanggal dan hasilnya. PP test positif merupakan
salah satu tanda kemungkinan hamil. Keluhan/masalah yang dialami
berkaitan dengan ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester I perlu
ditanyakan.Selain itu, perlu dikaji tentang obat/suplementasi dan
imunisasi yang didapat, serta nasehat /penkes yang telah diberikan.
TM II : frekuensi ANC minimal pada trimester II
sebanyak 1 kali. Keluhan yang dirasakan ibu umumnya berkaitan dengan
ketidaknyamanan dalam kehamilan trimester II. Gerakan janinyang
pertama kali dirasakan ibu pada umur 18-20 minggu pada primigravida
sedangkan pada multigravida biasanya pada umur 16-18 minggu. Perlu
dikaji tentang obat/suplementasi dan imunisasi yang didapat, serta
nasehat /penkes yang telah diberikan.
TM III : frekuensi ANC 2 kali pada trimester III yaitu 1
kali pada usia 28-36 minggu dan 1 kali lagi setelah usia kehamilan 36
minggu. Keluhan ibu biasanya berkaitan dengan ketidaknyamanan pada
trimester III. Gerakan janin pada trimester III dirasakan kuat dan sering
oleh ibu dengan frekuensi lebih dari 10 x dalam 12 jam. Obat/suplementasi
dan imunisasi yang didapat, serta nasehat /penkes yang telah diberikan
juga penting untuk ditanyakan.
Catatan : Kolom Kondisi Anak diisi dengan keterangan apakah hidup/mati, sehat/sakit (tuliskan
sakitnya),umur anak sekarang, meneteki atau tidak serta lamanya. Jika anak meninggal maka tuliskan
meninggal pada usia berapa dan apa penyebabnya.
6) Riwayat Haid
a) Dikaji tentang usia menarche,
b) Siklus haid apakah teratur atau tidak dan lamanya. Banyaknya haid dapat
ditanyakan dengan ukuran pembalut yang dikenakan yaitu seberapa sering ganti
pembalut dan apakah penuh atau tidak (misalnya : penuh, setengah penuh, ¼
penuh). Contoh : pada hari ke 1-2 ganti pembalut 3-4x sehari setengah penuh,
pada hari ke 3-4 ganti pembalut 3x sehari ¼ penuh, hari ke 5-6 bercak-bercak).
c) Sifat dan warna darah juga perlu dijelaskan. Misalnya paling banyak pada hari
ke 1-3 dengan warna darah merah tua dengan sedikit bekuan darah, selanjutnya
berupa bercak-bercak kecoklatan dan bersih pada hari ke 6.
d) Dismenore. Dismenore primer jika sejak awal menarche selalu merasakan nyeri
haid hingga sekarang pada permulaan haid. Dismenore sekunder jika kadang-
kadang saja mengalaminya.
7) Riwayat kesehatan Ibu
Tanyakan apakah ibu pernah mengalami kondisi-kondisi berikut ini :
Kardiovaskuler (jantung, hipertensi, varices, tromboflebitis, stroke)
Darah (anemia, gangguan pembekuan darah, dsb)
Sistem pernafasan : asma, TBC, masalah pernafasan lainnya.
Sistem endokrin : diabetes mellitus, penyakit tiroid/kelenjar gondok
Gastrointestinal : iritasi lambung atau masalah pencernaan lain termasuk anoreksia,
bulimia.
Hepar : hepatitis B, penyakit hati lainnya.
Sistem urogenital : ISK, infeksi ginjal, batu ginjal, penyakit menular seksual (GO,
sifilis, herpes, kondiloma, HIV/AID’S)
Sistem saraf : epilepsi, kejang non epilepsi, nyeri kepala kronis
Sistem imun : alergi obat/makanan, imunisasi yang pernah didapat (rubela, TT, dsb)
Infeksi lain : malaria
Sistem reproduksi : tumor/kanker organ reproduksi, termasuk hasil pap semar
abnormal, atau terapi infertilitas, operasi yang berhubungan dengan organ
reproduksi (SC, miomektomi, cystektomi) atau operasi daerah perut lainnya
Penyakit jiwa : depresi, kecemasan berat, penyakit jiwa lain.
Jika pernah maka langsung diuraikan : kapan terjadinya, terapi apa yang didapat,
bagaimana kondisi sekarang. Untuk alergi diuraikan : alergi terhadap apa, bentuk
reaksi yang timbul seperti apa, misalnya gatal-gatal dan kulit kemerahan, sesak
nafas, bengkak pada wajah, dsb.
9). Riwayat KB
Alat kontrasepsi yang pernah dipakai dan lamanya. Kapan terakhir berhenti dan
alasan berhenti. Keluhan/masalah selama menggunakan alat kontrasepsi. Rencana
KB setelah bersalin.
b) Eliminasi
Sebelum hamil
Buang air kecil :
- Frekuensi perhari : …………. x ; warna ……………………………….
- Keluhan/masalah : ……………………………………………………….
Buang air besar :
- Frekuensi perhari : ……x ; warna ………………… konsistensi lembek / keras
- Keluhan/masalah : ………………………………………………………..
c) Personal hygiene
Sebelum hamil :
- Mandi ……… x sehari
- Keramas ……. x seminggu
- Gosok gigi …….. x sehari
- Ganti pakaian ……….. x sehari; celana dalam ……….. x sehari
- Kebiasaan memakai alas kaki : ………………………………………………
e). Istirahat/tidur
Sebelum hamil :
- Tidur malam ………….. jam
- Tidur siang ……………. jam
- Keluhan/masalah : ………………………………………………
2) Pemeriksaan Fisik
a) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum :
- Kesadaran :
- Tanda vital : TD,
DN, RR, suhu badan.
- Berat badan sekarang :
- Tinggi badan
- BB sebelum hamil
- Indeks massa tubuh = ........ (normal/rendah/tinggi)
- LiLA = ......... cm
b) Status Presens
(1) Kepala & muka
- Rambut : kebersihan, mudah rontok ?
- Mata : edema kelopak mata, konjungtiva pucat /merah muda, sklera ikterik?
- Hidung : massa, edema mukosa, sekret
- Mulut : gigi (kebersihan, karies),mukosa mulut sianosis, stomatitis, epulis, ginggivitis,
lidah?,tonsil/faring.
- Telinga: serumen, tanda-2 infeksi termasuk pengeluaran sekret
- Pembesaran kelenjar tiroid, kelenjar limfe,bendungan vena yugularis.
(3) Abdomen
- Luka bekas operasi, pembesaran hepar, limpa, nyeri daerah ginjal
(4) Ekstremitas
- Atas : edema, bekas tusukan jarum, sianosis bawah kuku,pengisian kapiler, fungsi
normal?
- Bawah: edema, varices, sianosis dibawah kuku, pengisian kembali kapiler ,fungsi
normal? Refleks patella kanan/kiri :
c) Pemeriksaan Obstetrik
- Muka : Chloasma gravidarum
- Mammae : tegang, hiperpigmentasi areola, kelenjar montgomery lebih menonjol,
papila menonjol / datar / masuk, kolostrum
- Abdomen :
Inspeksi : abdomen membuncit, melintang / memanjang, linea nigra, linea alba,
striae livide, striae albicans
Palpasi Leopold :
* Leopold I :
- TFU: dengan jari
- Deskripsikan ciri-ciri bagian yang ada di fundus bila usiagestasi >28 mg
* Leopold II :
- Deskripsi apa yang ada di sisi kanan dan kiri perut ibu
* Leopold III :
- Deskripsi ciri-ciri bagian yang teraba di atas simfisis
- Mulai 36 mg tentukan apakah sudah masuk PAP
* Leopold IV :
- Dilakukan bila pada Leopold III ditemukan bagian terbawah sudah masuk
PAP & usia gestasi >36 mg. Tentukan tingkat penurunan kepala apakah
konvergen atau sejajar atau divergen.
- Ukuran Panggul
Pengukuran panggul tidak perlu dilakukan. Pada masa lalu, pengukuran panggul luar
dan dalam dilakukan atas indikasi yaitu pada primigravida, atau pada multigravida
dengan berat bayi <2000 g.
CATATAN : bukti ilmiah menyatakan bahwa tidak perlu dilakukan
pengukuran panggul mengingat tidak adanya bukti yang mendukung akurasi
ukuran panggul luar maupun ukuran panggul dalam untuk memprediksi
kesempitan panggul. Evidence : ukuran panggul luar maupun dalam bukan
predictor yang reliable untuk menilai kesempitan panggul. Predictor yang lebih
baik : riwayat persalinan lalu normal dengan BB bayi lahir > dari TBJ sekarang.
Diagnosa kesempitan panggul dapat ditegakkan melalui partus percobaan dengan
pemantauan yang cermat
3) Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
- Kadar hemoglobin : pada kunjungan pertama dan pada usia diatas 28 minggu (sesuai
standar pelayanan kebidanan)
- Pemeriksaan urine untuk protein dan glukosa atas indikasi
- Pemeriksaan Golongan darah (ABO dan Rhesus) bila ibu belum pernah
Pemeriksaan lainnya : USG, Non Stress Test atas indikasi
b. Menentukan Diagnosa dan masalah baik aktual maupun potensial
Data yang telah dikumpulkan pada tahap pengkajian kemudian dianalisa dan
diinterpretasikan untuk dapat menentukan diagnosa dan masalah ibu.
1) Diagnosa :
- G .... P .... A ....
- Umur kehamilan,
- Kondisi janin (hidup/mati; tunggal/ganda; intra/ekstra uterin)
- Punggung kanan / kiri ?(jika usia >28 minggu)
- Presentasi (signifikan pd usia kehamilan >28 minggu)
- Kondisi lain yang menyertai / komplikasi, misal : hipertensi, anemia
ringan/sedang/berat, preeklamsia ringan, hiperemesis, pertumbuhan janin
terhambat, ISK, penyakit kelamin dan kondisi/penyakit lain yg dapat
memperburuk kehamilan.
Termasuk pula kondisi gawat darurat yang memerlukan tindakan segera
seperti : perdarahan antepartum, preklamsia berat/eklamsia, ketuban pecah
dini, atau kondisi kegawatdaruratan lain pada ibu dan bayi.
Contoh :
G2 P1 A0, suspect hamil 12 minggu
G1 P0 A0, hamil 24 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterin.
G1 P0 A0, hamil 32 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterin, punggung
kanan, presentasi kepala, dengan anemia ringan.
G2 P0 A0, hamil 38 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterin, punggung
kiri, presentasi kepala, sudah masuk pangul.
Dalam praktiknya ada yang menambahkan inisial nama dan umur ibu, namun ini
tidak menjadi prinsip. Misalnya : Ny. B, umur 25 tahun, G1 P0A0, suspect hamil
16 minggu.
2) Masalah :
Jika hasil analisa data menunjukkan bahwa ibu mengalami masalah yang
memerlukan penanganan namun tidak dapat dimasukkan dalam kategori diagnosa,
maka tuliskan sebagai masalah.
Misalnya :
- Ketidaknyamanan fisiologis akibat kehamilan : morning sickness / peningkatan
frekuensi mikturisi / konstipasi / intoleransi terhadap aktivitas, dsb.
- Kecemasan menghadapi persalinan
- Kurang pengetahuan tentang persiapan persalinan
---------------------
NICE TO KNOW (DILUAR MATERI POKOK)
Bidan dapat menerapkan Pelayanan ANC yang terdiri dari 10 tindakan (Kemenkes,2009)
ataupun yang dikembangkan menjadi 14 T.
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan. Tinggi badan cukup diperiksa 1 kali saat
kunjungan pertama. Berguna untuk mengkategorikan risiko apabila hasil kurang dari 145
cm. Berat badan diperiksa setiap kunjungan.
2. Periksa tekanan darah. Diperiksa setiap berkunjung. Tekanan darah tinggi perlu
diwaspadai ke arah hipertensi dan preeklampsia. Tekanan darah yang normal antara
110/70 – 120/80 mmHg.
3. Periksa tinggi fundus uteri (puncak rahim). Mengukur mendeteksi perkembangan
kehamilan, dan apakah besar kehamilan sesuai dengan umur kehamilan atau tidak.
Misalnya kehamilan kembar, tentu besarnya rahim tidak sesuai dengan usianya karena
lebih besar.
4. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus toksoid (TT) bila
diperlukan. Untuk melindungi janin dari Tetanus Neonatorum
5. Berikan tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil. sebaiknya Fe diminum setelah
makan, tetapi sebelum tidur malam. Dan mengonsumsi buah seperti jeruk, agar Fe cepat
terserap oleh tubuh
6. Tetapkan status gizi mengukur lingkar lengan atas menggunakan pita ukur.
7. Tes laboratorium minimal golongan darah dan rhesus, kadar hemoglobin. Untuk Tes
HIV dan penyakit menular seksual lain, serta malaria sesuai indikasi.
8. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
9. Tatalaksana kasus apabila hasil tes menunjukkan kehamilan risiko tinggi, bumil akan
segera mendapatkan tatalaksana kasus.
10. Temu wicara (konseling) termasuk Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan. J uga diperlukan untuk menyepakati rencana-
rencana kelahiran, rujukan bila perlu, bimbingan pengasuhan bayi.
Pelayanan ANC dengan 14 T :