Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN TUGAS AKHIR

UPAYA PENCAPAIAN WILDLY IMPORTANT GOALS (WIG) DI


PROYEK PEKERJAAN LANJUTAN AKSESIBILITAS BANDARA
SOEKARNO - HATTA DAN PENGARUHNYA TERHADAP
WAKTU DAN BIAYA

Disusun oleh :

FADILA DESTYA

41116110173

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2020
Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandara Internasional Soekarno – Hatta merupakan salah satu bandara terbesar di

Indonesia. Selain lokasinya yang berada di dekat Ibu Kota, Bandara Internasional

Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan termegah di Indonesia. Beroperasi

dengan tiga terminal, yakni Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3, Soekarno-Hatta

melayani sekitar 200.000 penumpang pesawat per hari. Dari jumlah tersebut, belum

termasuk jumlah pekerja yang berada di area bandara, seperti di area cargo, area

maskapai, area terminal dan lain-lain.

Dari banyaknya pengunjung Bandara Internasional Soekarno – Hatta tersebut, pihak

Angkasa Pura II selaku pihak pengelola berinisiatif untuk mengembangkan kawasan

bandara salah satunya dengan membangun infrastruktur seperti pembuatan jalan,

jembatan, runway dan pelebaran jalan eksisting.

Proyek Lanjutan Pekerjaan Aksesibilitas merupakan salah satu upaya PT Angkasa

Pura II untuk mengurai kepadatan lalu lintas di area Bandara Internasional Soekarno

– Hatta. Lingkup pekerjaan dari proyek ini meliputi pekerjaan jembatan dan

pekerjaan pelebaran jalan. Pekerjaan jembatan, meliputi Jembatan Utama, Clover

Utara & Selatan dan Diagonal Utara & Selatan. Sedangkan pekerjaan pelebaran

jalan meliputi Interchange Utara & Selatan dan Frontage Utara & Selatan.

Mengingat area bandara merupakan kawasan yang cukup ramai, tentunya hal

tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kontraktor pelaksana (dalam kasus ini PT

Wijaya Karya). Selain persoalan window time , utilitas di area bandara sangatlah

krusial.
I-1
Bab I Pendahuluan

Pada akhir bulan Desember 2019, PT Angkasa Pura II mengadakan sebuah agenda

yang mengundang seluruh kontraktor yang bekerja di area Bandara Internasional

Soekarno – Hatta. Pada agenda tersebut, PT Angkasa Pura II selaku owner

melakukan sosialisasi mengenai The 4 Disciplines of Execution (4DX) atau empat

sikap disiplin yang akan diterapkan kepada seluruh kontraktor yang berada di bawah

naungan PT Angkasa Pura II. 4DX mencakup Focus on Wildly Important Goals, Act

on the Lead Measure, Keep a compelling scoreboard serta Create a cadence of

accountability.

Namun, pada masalah ini penulis lebih menitik beratkan kepada WIG dan LM yang

berada di Proyek Lanjutan Pekerjaan Aksesibilitas – BSH. WIG (Wildly Importants

Goals) dan LM (Lead Measures) bertujuan sebagai monitoring secara berkala dari

pihak owner ke pihak kontraktor apakah tujuan/sasaran yang telah ditentukan oleh

masing-masing proyek dapat terpenuhi dan sejauh mana perkembangannya. WIG

merupakan dua atau tiga sasaran penting yang harus dicapai, sedangkan LM

merupakan upaya yang dilakukan untuk mencapai WIG tersebut. Masing-masing

proyek memiliki WIG-nya masing-masing, sesuai dengan kesepakatan dan

kesanggupannya.

Pada Proyek Pekerjaan Lanjutan Aksesibilitas – BSH, telah dilakukan kesepakatan

antara pihak kontraktor, konsultan dan owner. Ketiga pihak tersebut telah

menyepakati WIG (Wildly Importants Goals) yaitu dapat menyelesaikan pekerjaan

Frontage Selatan, Interchange Selatan dan Diagonal Selatan pada bulan Maret 2020.

Untuk pekerjaan Frontage Utara, Interchange Utara dan Diagonal Utara dapat

diselesaikan pada bulan Juni 2020. Untuk pekerjaan Jembatan Utama dapat

diselesaikan pada bulan Agustus 2020 dan untuk pekerjaan Clover Utara & Clover

Selatan diselesaikan pada bulan September.

I-2
Bab I Pendahuluan

Pada tugas besar ini, penulis melakukan riset mengenai upaya apa saja yang akan

dilakukan PT Wijaya Karya selaku kontraktor untuk mencapai WIG yang telah

disepakati sebelumnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah melakukan tinjauan di lingkungan proyek dan melakukan interview dengan

pihak kontraktor Proyek Lanjutan Pekerjaan Aksesibilitas - BSH, maka identifikasi

yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengantisipasi keterlambatan proyek, PT Angkasa Pura II selaku owner

menerapkan sistem 4DX kepada kontraktor yang berada di bawah naungannya,

yang mana terdapat WIG yang harus dibuat dan dicapai oleh masing-masing

proyek di area Bandara Soekarno – Hatta.

2. WIG Proyek Lanjutan Aksesibilitas Bandara Soekarno – Hatta (BSH) adalah

dapat menyelesaikan pekerjaan Frontage Selatan, Interchange Selatan dan

Diagonal Selatan pada bulan Maret 2020. Untuk pekerjaan Frontage Utara,

Interchange Utara dan Diagonal Utara dapat diselesaikan pada bulan Juni 2020.

Untuk pekerjaan Jembatan Utama dapat diselesaikan pada bulan Agustus 2020

dan untuk pekerjaan Clover Utara & Clover Selatan diselesaikan pada bulan

September.

3. Diperlukan upaya maksimal dan komitmen untuk mencapai WIG Proyek

Aksesibilitas – BSH.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasar uraian masalah yang telah dijelaskan diatas, maka diambil rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apakah pengertian dari 4DX?

I-3
Bab I Pendahuluan

2. Apakah pengertian dan tujuan dari Wildly Important Goals (WIG) dan Lead

Measures (LM)?

3. Bagaimana upaya PT Wijaya Karya selaku kontraktor untuk mencapai Wildly

Important Goals-nya(WIG) ?

4. Apa saja Lead Measures (LM) yang diusung oleh Proyek Aksesibilitas – BSH?

5. Bagaimana pengaruh terhadap biaya dan waktu pada proyek, jika Wildly

Important Goals (WIG) Proyek Aksesibilitas – BSH dapat tercapai?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari hal-hal pada rumusan masalah diatas, maksud dan tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui langkah apa yang akan dilakukan PT Wijaya Karya selaku

kontraktor proyek Lanjutan Pekerjaan Aksesibilitas – BSH untuk mencapai Wildy

Important Goals (WIG) dan bagaimana efek jika terjadinya WIG terhadap efisiensi

proyek.

1.5 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan dan mengambil manfaatnya

antara lain:

1. Bagi penulis, bermafaat untuk menambah wawasan mengenai sistem Wildly

Important Goals (WIG) dan bagaimana cara untuk mencapainya.

2. Bagi perusahaan, diharapkan dapat menjadi acuan atau gambaran agar WIG

dapat tercapai dan dapat mengetahui efektifitas jika WIG dapat tercapai.

3. Bagi Universitas Mercu Buana, dapat menambah wawasan ilmu,

perbendaharaan dan koleksi bacaan bagi mahasiswa/mahasiswi Univeristas

Mercubuana.

I-4
Bab I Pendahuluan

1.6 Pembatasan dan Ruang Lingkup Masalah

Agar dalam penulisan penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan awal, maka ruang

lingkup dan batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Lokasi proyek berada di Proyek berada di Bandara Internasional Soekarno –

Hatta.

2. Masalah yang ditinjau hanya sebatas upaya kontraktor (Proyek Lanutan Pekerjaan

Aksesibilitas Bandara Soekarno – Hatta) untuk mencapai Wildly Important Goals

(WIG) yang telah disepakati beserta Lead Measures (LM) dari segi waktu dan

biaya.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diperlukan agar laporan penelitian ini mudah dipahami oleh

pembaca. Maka sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan perencanaan,

manfaat penelitian, pembatasan dan ruang lingkup masalah serta sistematika

penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori mengenai pengertian tentang Wildy Important Goals

(WIG), Lead Meassures (LM) efisensi dan metode yang digunakan dalam

penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang uraian konsep pendekatan studi, jenis dan sumber data yang

digunakan, metodologi analisis yang akan menjadi petunjuk dari proses penelitian

sampai dengan tahap analisis.


I-5
Bab I Pendahuluan

BAB IV. HASIL DAN ANALISIS

Berisi tentang pengolahan data, pembahasan perencanaan serta prosedur

pengolahan mulai dari cara pengumpulannya sampai dengan analisisnya sehingga

permasalahan dapat diselesaikan dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah

BAB V. PENUTUP

Berisi kesimpulan yang dapat diambil secara keseluruhan dari data serta analisis

penulisan tugas akhir ini serta saran-saran yang mendukung untuk kesempurnaan

penulisan.

I-6
Bab I Pendahuluan

I-7
Bab II Tinjauan Pustaka

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Wildly Important Goals (WIG)

Sebagai seorang pemimpin selalu akan melihat demikian banyak peluang dan ide

bagus yang bisa di terapkan untuk memajukan organisasi. Pemimpin yang cerdas

dan ambisius akan selalu berusaha mewujudkan ide tersebut. Pada kenyataannya

ditemukan bahwa semakin banyak sasaran yang ingin diraih, semakin banyak ide

yang ingin di wujudkan maka semakin banyak kegagalan yang ditemui, semakin

banyak team kehilangan komitmen, dan semakin tidak diketahui dengan jelas

tujuan dari suatu organisasi.

Disiplin pada satu atau dua focus paling banyak, menjadi keharusan bagi setiap

pimpinan organisasi, agar team dapat bergerak mencapai sasaran. Wildly Important

Goals (WIG) merupakan fokus yang paling penting dan menjadi target utama dari

organisasi. Dengan mengerucutkan sasaran-sasaran tersebut, dapat diambil dua atau

tiga sasaran yang sangat penting itulah yang disebut dengan WIG.

Wildly Important Goals (WIG) merupakan salah satu dari empat sikap disiplin yang

berada di dalam berjudul “The 4 Discipliness of Execution”. Dalam buku tersebut

dijelaskan bahwa terdapat empat (4) yang terbukti mampu mendorong

dilaksanakannya eksekusi atau biasa dikenal dengan 4DX. 4DX mencakup Focus

on Wildly Important Goals (fokus pada hal yang sangat penting), Act on the Lead

Measure (bekerja pada hal-hal yang menggerakkan tujuan), Keep a compelling

scoreboard (mencatat pencapaian dalam papan skor) serta Create a cadence of

accountability (menjaga akuntabilitas setiap orang dalam pencapaian tujuan). The 4

Disciplines of Execution juga mengajarkan kepada setiap orang untuk mampu

memisahkan hal-hal yang penting dengan hal-hal yang genting yang seringkali

II-1
Bab II Tinjauan Pustaka

menganggu aktivitas sehari-hari atau biasa disebut “whirlwind”. Tidak hanya itu

The 4 Disciplines of Execution membantu untuk menetapkan tujuan yang paling

penting (Wildly Important Goals) yang mampu membantu setiap pemimpin

membawa timnya mencapai hasil dengan melakukan eksekusi terhadap strategi

yang telah ditetapkan dengan merubah perilaku setiap anggota tim.

WIG merupakan suatu sistem yang baru disosialisasikan PT Angkasa Pura II

kepada seluruh kontraktor dan konsultan proyek yang bekerja di area Bandara

Soekarno – Hatta, pada tanggal 26-27 Desember 2019. Dari hasil sosialisasi ini,

diharapkan setiap proyek yang berada di area Bandara Soekarno – Hatta dapat

memiliki WIG-nya masing-masing. Dengan adanya WIG, PT Angkasa Pura II

bermaksud untuk mengantisipasi keterlambatan pada proyek, karena WIG itu

sendiri merupakan sebuah komitmen yang harus dicapai. Selain itu, WIG akan

dimonitor tiap minggunya oleh PIU (Project Implementation Unit) dari masing-

masing proyek dalam bentuk Score Board.

2.2 Lead Meassures (LM)

Berdasarkan buku berjudul “The 4 Discipliness of Execution”, Lead Meassures

(LM) merupakan point kedua dari 4 sikap disiplin untuk pelaksanaan. Disiplin ini

merupakan pengungkit untuk mencapai sasaran. Disiplin ini didasarkan pada

prinsip sederhana bahwa tindakan atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai

sasasaran memiliki dampak yang berbeda. Beberapa tindakan memiliki dampak

lebih besar daripada tindakan lainnya. Untuk itu, tindakan-tindakan tersebut perlu

diidentifikasi besar dampaknya terhadap pencapaian sasaran.

Lead Measure adalah ukuran terhadap hal-hal yang paling berdampak untuk meraih

sasaran yang harus dilakukan oleh tim. Pada dasarnya, Lead Measure mengukur

perilaku-perilaku baru yang akan mendorong kesuksesan WIG, terlepas apakah

perilaku tersebut merupakan perilaku yang sederhana ataupun sesuatu yang rumit.
II-2
Bab II Tinjauan Pustaka

Sebuah Lead Measure yang baik mempunyai dua karakteristik dasar: dapat

memprediksi pencapaian sasaran dan dapat dipengaruhi oleh anggota tim.

2.3 Waktu dan Biaya

Waktu merupakan seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan

berada atau berlangsung, sedangkan biaya merupakan besarnya uang yang kita

keluarkan untuk membeli atau membuat sesuatu. Dalam proyek, waktu dan biaya

memiliki kaitan yang sangat erat. Umumnya, apabila suatu pekerjaan dilakukan

dengan cepat, maka biaya yang akan dikeluarkan pun menjadi lebih sedikit. Namun

tidak menutup kemungkinan jika pekerjaan yang dikerjakan cepat, tidak memakan

biaya besar.

Dalam proyek, kita sering mendengar istilah “percepatan”. Upaya yang dilakukan

pun biasanya dengan menambah jumlah tenaga kerja atau jumlah dan produktifitas

dari alat berat. Sehingga sering kali proyek mengalami over budget demi mencapai

waktu yang telah ditentukan tersebut.

2.4 Jadwal (Time Schedule) Proyek

Time Schedule (skedul) dalam proyek adalah Rencana Waktu yang telah ditetapkan

dalam pelaksanaan pekerjaan proyek, meliputi semua item pekerjaan yang ada. Time

Schedule ini menerangkan kapan waktu dimulai pekerjaan, lama waktu pekerjaan

(durasi), dan waktu selesai pekerjaan. Baik untuk pekerjaan pembuatan Rumah,

Gedung, Kantor, Jalan Raya, Jembatan, dan semua Konstruksi Bangunan Sipil

lainnya. Time Schedule biasanya dibuat dalam bentuk Bar Chart dan Network

Planning. Saat ini bentuk Bar Chart sangat sering digunakan dalam Penyajian Data

Time Schedule. Karena bentuk ini memudahkan kita dalam kegiatan selanjutnya,

yaitu membuat Kurva S.

II-3
Bab II Tinjauan Pustaka

2.5 Manajemen Biaya Proyek

Menurut Asiyanto (2005), biaya konstruksi memiliki unsur utama dan faktor yang

perlu dipertimbangkan dalam kegiatan pengendalian. Unsur utama dari biaya

konstruksi adalah biaya material, biaya upah dan biaya alat.

Pengendalian manajeman biaya proyek sangatlah penting dilakukan bagi semua

sektor industri, yang mana sangat berpengaruh pada strategi pertumbuhan suatu

perusahaan. Selain itu, pentingnya estimasi biaya adalah untuk menyusun suatu

perkiraan biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu

proyek. Kegiatan estimasi pada umumnya terlebih dahulu dengan mempelajari

gambar rencana dan spesifikasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan

material yang akan digunakan sesuai standar spesifikasi yang sudah disepakati

bersama, dan kemudian dapat ditentukan harganya.

II-4
Bab II Tinjauan Pustaka
2.6 Penelitian Terdahulu

Berikut adalah penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk penyusunan tugas akhir ini:

PENELITI RUMUSAN TUJUAN METODE


No JUDUL TAHUN HASIL PENELITIAN
/PENERBIT MASALAH
1. Pengaruh Syafri Aji, Azis 2018 1) Apakah 1) Untuk Campuran 1. Tingkat kesadaran
Implementasi The 4 Fathoni, SE. pengaruh mengetahui (kualitatif karyawan terhadap
Disciplines of MM, Andi Tri penerapan 4DX pengaruh dari dan peraturan dan SOP
kuantitatif)
Execution (4DX) Haryono, SE. di bagian implementasi yang ada dan berlaku
Terhadap Pencapaian MM Material The 4 di bagian Material
Sasaran Universitas Preparation Diciplines of Preparation OASIS
Pandanaran OASIS Kudus? Execution (MPO) Kudus
Semarang (4DX) terhadap meningkat.
2) Berapa persen pencapian 2. Implementasi the 4
pengaruh tujuan di bagian Disciplines of
penerapan setiap Material Execution (4dx)
disiplin (4DX) Preparation dapat menurunkan
di bagian OASIS (MPO) deviasi berat
Material komposisi yang ada
Preparation di bagian Material
OASIS Kudus? Preparation OASIS
Kudus (MPO) dengan
3) Apa itu WIG, signifikan dari
LM, WIG semula 1.35% pada
session dan tahun 2015 menjadi
score board? 0,95% pada tahun
2016
II-5
Bab II Tinjauan Pustaka

No JUDUL PENELITI/ TAHUN RUMUSAN TUJUAN METODE HASIL PENELITIAN


PENERBIT MASALAH
2 Implementasi The 4 Purnomo, 2018 1) Apakah bagian 1) Untuk Wawancara, 1. Faktor pendukung &
Disciplines of Azis Pre Blending mengetahui observasi, dan faktor penghambat
Execution di bagian Fathoni Primary Krapyak Implementasi telaah dokumen implementasi 4DX
Pre-Blending PT SE.MM, PT. Djarum The 4
Djarum – Primary Djamaludin Kudus telah Disciplines of 2. Meninjau apakah
Krapyak Kudus Malik Spd. melaksanakan Execution di implementasi 4DX
Jurusan implementasi bagian Pre- sudah dilaksanakan
Manajemen 4DX Blending PT
Fakultas Djarum –
Ekonomika 2) Apakah faktor Primary
dan Bisnis pendukung dan Krapyak Kudus
Universitas penghambat
Pandanaran implementasi
Semarang 4DX di Bagian
Pre Blending
Primary Krapyak
PT. Djarum
Kudus

3 Optimalisasi Biaya Ricky 2017 1) Berapa lama 1) Mengetahui Telaah 1. Durasi percepatan
hasil dari suatu dokumen dan
dan Waktu Dengan Arvianto, waktu percepatan selama 2 hari untuk
percepatan kualitatif
Metode Time Trade Fajar Sri yang dibutuhkan penambahan jam kerja
Off (TCTO) (Studi Handayani, untuk proyek ini? untuk lembur danpenambahan
Kasus Proyek Setiono mengoptimalka pekerja selama 148 hari
Bangunan Rawat Inap 2) Apakah pengaruh n waktu dengan kerja dari 150 hari waktu
Kelas III dan Parkir dari optimalisasi memperhitungk kerja normal
an faktor
II-6
Bab II Tinjauan Pustaka
No JUDUL PENELITI/ TAHUN RUMUSAN TUJUAN METODE HASILPENELITIAN
PENERBIT MASALAH
RSUD Dr. Moewardi biaya dan waktu kenaikan biaya. 2. Hasil optimasi
Surakarta) pada Kasus menunjukan penambahan
Proyek tenaga kerja pada Proyek
Bangunan Rawat Bangunan Gedung Rawat
Inap Kelas III Inap Kelas III dan parkir
dan Parkir RSUD Dr Moewardi
RSUD Dr. lebih efisien
Moewardi? dibandingkan dengan
menambah waktu lembur

Menganalisa Diana 2017 1) Bagaimana hasil 1) Dapat Microso 1. Dari hasil oitput dari
4
Keterlambatan dan PetraH, dari metode PDM memberikan ft office microsoft project ,
Solusi Percepatan Endang yang dihasilkan bahan project dihasilkan suatu
Dengan Analisis Mulyani, dengan pertimbangan 2007 penjadwalan konstruksi
“What If” Budiman menggunakan mc dan masukan dengan lama penyelesaian
Arpan project? bagi perusahaan 320 hari. Dengan
untuk aktivitas yang berada di
2) Apa pengaruh mengambil jalur kritis disimulasikan
metode “what if” keputusan yang mengalami ketrlambatan
analisis dalam tepat dalam 10 % dan 20 %
mempercepat mempercepat /
aktivitas kegiatan mempertahanka 2. Dengan metode analisis
konstruksi? n proses what if diketahui, bahwa
konstruksi jika dilakukan
3) Apakah terjadi dengan penambahan jam kerja &
daerah penilaian menggunakan tenaga kerja akan terjadi
model PDM

II-7
Bab II Tinjauan Pustaka
No JUDUL PENELITI/ TAHUN RUMUSAN TUJUAN METODE HASIL PENELITIAN
PENERBIT MASALAH
dan berapa penolakan percepatan
besarnya? pada jam kerja dengan
nilai batasan jam kerja
yaitu 11 jam.

5 Studi Optimalisasi Mandiyo Proyo, 2017 1) Berapa durasi dan 1) Mengetahui upaya Kuantitatif 1 Waktu dan biaya proyek
Waktu dan Biaya Sarwidi Sudiro nominal (nilai) apa yang harus setalh ditambah 1 jam
dengan Metode Time crahing setalh dilakukan utuk kerja lembur menjadi
Cost TradeOff pada penambahan 1 jam melakukan 110.03 hari, dengan nilai
Proyek Konstruksi : kerja lembur? percepatan Rp. 20.076.775.588.21
Studi Kasus Proyek pekerjaan, namun
Jalan Bugel-Galur- 2) Apakah tetap 2 Penambahan alat berat
Poncosari Cs. Tahap penambahan alat memperhatikan segi dan tenaga kerja dinilai
I, Provinsi D.I berat dan tenaga efisiensi biaya lebih efisien dan murah
Yogyakarta kerja lebih efisien jika dibandingkan
dan murah jika penambahan jam lembur
dibandingkan
penambahan jam
lembur?

II-8
Bab II Tinjauan Pustaka
1.6 Research GAP

Research GAP Penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2 Research GAP Penelitian

Metode Penelitian

No Judul Penulis Tahun


Metode Biaya Waktu Mutu

1 Pengaruh Implementasi The 4 Syafri Aji, 2018


Disciplines of Execution (4DX) Azis
Terhadap Pencapaian Sasaran Fathoni, √ √
SE. MM,
Andi Tri
Haryono,
SE. MM
Universit
as
Pandanar
an
Semarang
.
2 Implementasi The 4 Disciplines of Purno 2018
Execution di bagian Pre-Blending mo,
PT Djarum – Primary Krapyak Azis √

Kudus Fathoni
SE.M
M,

II-9
Bab II Tinjauan Pustaka

Metode Penelitian
No Judul Penulis Tahun
Metode Biaya Waktu Mutu
Djamal
udin
Malik
Spd.
Jurusan
Manaje
men
Fakulta
s
Ekono
mika
dan
Bisnis
Univer
sitas
Pandan
aran
Semara
ng

3 Optimalisasi Biaya dan Waktu Ricky 2017


Dengan Metode Time Trade Off Arviant
(TCTO) (Studi Kasus Proyek
Bangunan Rawat Inap Kelas III o, Fajar
√ √ √
dan Parkir Sri
Handa
yani S
II-10
Bab II Tinjauan Pustaka

Metode Penelitian
No Judul Penulis Tahun
Metode Biaya Waktu Mutu
4 Menganalisa Keterlambatan dan Diana 2017
Solusi Percepatan Dengan Analisis PetraH,
“What If” Endang
√ √
Mulyani,
Budiman
Arpan
5 Studi Optimalisasi Waktu dan 2017
Mandiyo
Biaya dengan Metode Time Cost Proyo,
TradeOff pada Proyek Konstruksi : Sarwidi
Studi Kasus Proyek Jalan Bugel- Sudiro √ √ √
Galur-Poncosari Cs. Tahap I,
Provinsi D.I Yogyakarta

II-11
Bab II Tinjauan Pustaka

1.7 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam suatu penelitian dikemukakan apabila dalam penelitian

berkenaan dengan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas dua

variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping

mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi

terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.

Studi ini akan menganalisis dari segi waktu dan biaya pada pelaksanaan Widly

Important Goals (WIG) yang akan dicapai di Proyek Lanjutan Pekerjaan Aksesibilitas

Bandara Soekarno - Hatta. Penulis akan mempelajari muali dari konsep WIG, analisa

schedule , upaya yang akan dilakukan untuk mencpai WIG dan analisis dari segi biaya.

Berikut adalah penjelasannya secara rinci yang dijelaskan melalui diagram:

II-12
Bab II Tinjauan Pustaka

Hasil Pengamatan
Lapangan Research Gap

Identifikasi Masalah

1. Terdapat WIG yang harus dibuat dan dicapai oleh masing-masing


proyek di area Bandara Soekarno – Hatta
2. WIG Proyek Lanjutan Aksesibilitas Bandara Soekarno – Hatta (BSH)
adalah dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan di bulan September 2020,
sedangkan di kontrak penyelesaian di bulan Desember 2020
3. Diperlukan upaya maksimal dan komitmen untuk mencapai WIG
Proyek Aksesibilitas – BSH

Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari 4DX?


2. Apakah pengertian dan tujuan dari Wildly Important Goals (WIG) dan
Lead Measures (LM)?
3. Bagaimana upaya PT Wijaya Karya selaku kontraktor untuk mencapai
Wildly Important Goals-nya(WIG) ?
4. Apa saja Lead Measures (LM) yang diusung oleh Proyek Aksesibilitas –
BSH?
5. Bagaimana pengaruh terhadap biaya dan waktu pada proyek, jika Wildly
Important Goals (WIG) Proyek Aksesibilitas – BSH dapat tercapai?
6.

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui langkah apa yang akan dilakukan PT Wijaya Karya selaku


kontraktor proyek Lanjutan Pekerjaan Aksesibilitas – BSH untuk
mencapai Wildy Important Goals (WIG)
2. Bagaimana efek jika terjadinya WIG terhadap efisiensi proyek.

Analisis Data

1. Metode pelaksanaan
2. Biaya pelaksanaan

KESIMPULAN

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


(Sumber: Olahan penulis,2020)

II-13
Bab II Tinjauan Pustaka
1. Latar Belakang

Langkah awal dari penelitian ini adalah dengan mengenali terlebih dahulu apa

itu 4DX, dan mengetahui apa saja WIG dan LM yang ada di Proyek Lanjutan

Pekerjaan Aksesibilitas – BSH, kemudian penulis melakukan penelitian berupa

apa upaya yang dilakukan proyek agar mencapai WIG yang telah

dikomitmenkan sebelumnya dengan pihak owner.

2. Perumusan Masalah

Perumusan yang dibahas pada penelitian ini adalah pemahaman dari konsep

4DX, dan upaya Proyek agar mencapai WIG. Serta peninjauan terhadap biaya

dan waktu jika WIG pada Proyek Lanjutan Pekerjaan Aksesibilitas – BSH

tercapai.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan

permasalahn yang dibahas, dengan cara mempelajari teori-teori dan melihat

penelitian yang sudah ada terdahulu.

4. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan pada penelitian ini antara lain:

a. Melakukan wawancara dengan pihak PT WIKA yang mengikuti pelatihan

4DX pada bulan Desember 2019

b. Melakukan tinjauan di lapangan, untuk melihat situasi terkini kondisi proyek

c. Pengadaan administrasi untuk pengumpulan dan pencarian data.

5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini berasal dari data-data

proyek yang sudah berlangsung

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara:

II-14
Bab II Tinjauan Pustaka
a. Data primer, didapatkan dengan melakukan survey langsung ke lapangan

dengan berbagai pengamatan yang ada, sehingga data yang diperoleh akan

menjadi hasil penelitian.

b. Data sekunder, didapat dari instansi perusahaan yang terkait, meliputi data-

data dokumen tertulis, berupa MOU (Memo Of Understanding), RAB

(Rencana Anggaran Biaya) pada proyek yang bersangkutan, ataupun shop

drawing.

6. Menganalisa dan Mengolah Data

Pada penelitian ini, menganalisan dan mengolah data dengan:

a. Melakukan pengolahan data schedule sesuai dengan target di WIG

b. Pemilihan metode kerja yang berada di jalur kritis (bisa juga dilakukan

penambahan jam kerja dan alat berat)

c. Melakukan perhitungan biaya, dan dilakukan analisa biaya.

7. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data dan hasilnya

dibandingkan, maka ditarik kesimpulan yang hasil akhirnya akan dirangkum

dalam suatu penelitian.

II-15
Bab III Metodologi Penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Menurut Suryana (2010:16), metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau

langkah-langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode

penelitian adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetauhan. Sedangkan teknik

penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian. Metode penelitian

biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena penelitian

ini membandingkan analisa biaya serta waktu pada upaya pencapaian WIG (Widly

Important Goals) di Proyek Lanjutan Pekerjaan Aksesibilitas Bandara Soekrano –

Hatta. Metode kualitatif menginterpretasikan data dengan memberikan makna,

menerhemahkan agar menjadi mudah dipahami, dan juga didapatkan dari keterangan

yang disampaikan oleh narasumber.

Peneliti mengumpulkan data berdasarkan data primer dan sekunder. Pengumpulan data

menggunakan data primer berupa hasil wawancara atau diskusi bersama pihak-pihak

terkait seperti pihak owner (PT Angkasa Pura II) yang juga sebagai pihak yang

mencanangkan WIG pada proyek yang berada di area Bandara Soekarno – Hatta dan

pihak scheduler dari kontraktor (PT Wijaya Karya). Selain itu, penulis juga melakukan

peninjauan di lapangan. Sedangkan untuk data sekunder yang digunakan, berupa data

metode kerja, shop drawing, s-curve dan juga RAB. Dari data-data tersebut, diolah dan

akan menghasilkan analisis data, yaitu analisis biaya dan waktu serta pemilihan metode

kerja yang berada di jalur kritis. Dari hasil analisa ini akan menjadi kesimpulan yang

akan digunakan dalam tujuan penelitian ini.

III-1
Bab III Metodologi Penelitian

Berikut adalah diagram alir dalam penyusunan tugas akhir ini:

Mulai

Latar Belakang

Permasalahan

Studi Pustaka

Pengumpulan
Data

Data Primer : Data Sekunder :


Tinjauan lapangan & metode kerja, shop
diskusi drawing, s-curve dan
juga RAB

Analisis Data Berupa Waktu dan


Biaya Serta Metode Kerja yang
Digunakan di Jalur Kritis

Hasil Analisis

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


(Sumber: olahan penulis, 2020)

III-2
Bab III Metodologi Penelitian

3.1.1 Penjelasan Diagram Alir Penelitian

1. Mulai

Merupakan tahapan awal dalam skripsi ini, dimana penulis menemukan gambaran

tentang tema atau judul yang akan diteliti, yaitu tentang “UpayaPencapaian Wildly

Important Goals (WIG) di Proyek Pekerjaan Lanjutan Aksesibilitas Bandara Soekarno –

Hatta dan Pengaruhnya Terhadap Waktu dan Biaya.

2. Latar Belakang

Pada kegiatan ini menjelaskan mengapa penelitian ini perlu dilakukan, manfaat yang

diperoleh, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup dan batasan masalah, beserta

sistematika penulisan tugas akhir ini. Observasi dilakukan di Proyek Pekerjaan Lanjutan

Aksesibilitas Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten.

3. Permasalahan

Pada tahap ini penulis menemukan pertanyaan mengenai ruang lingkup masalah yang

akan diteliti yang didasarkan pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah,

sehingga dapat dikaji dengan efisien. Kemudian dijelaskan juga tujuan dari penelitian

yang akan dilakukan.

4. Studi Pustaka

Studi pustaka pada penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dari beberapa website

dan jurnal penelitian sebelumnya. Selain itu, penulis juga mencari data yang berkaitan

dengan di Proyek Pekerjaan Lanjutan Aksesibilitas Bandara Soekarno – Hatta.

III-3
Bab III Metodologi Penelitian

5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tahapan dimana penulis mencari data-data yang akan

mendukung skripsi ini agar dapat diolah dan ditarik kesimpulan.Pada skripsi ini

penulis mengumpulkan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Data

primer.

a. Data Primer

Data Primer adalah data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk

mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secaa langsung. Pada

skripsi ini, teknik yang dapat digunakan peneliti adalah mmelakukan wawancara

terkait Widly Important Goals (WIG) kepada pihakowner dan kontraktor, serta

melakukan tinjauan lapangan untuk melihat progres pekerjaan teraktual.

b. Data Sekunder

Data sekunder dapat diperoleh dari proyek yang menjadi objek penelitian, seperti

data metode kerja, shop drawing, s-curve dan RAB Proyek Lanjutan Pekerjaan

Aksesibilitas – BSH.

c. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau

nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dankemudian ditarik kesimpulannya. Untuk

mendapatkan variasi, maka penelitian ini harus didasarkan pada sekelompok sumber

data ataupun objen yang bervariasi. Variabel pada penelitian ini terdiri dari:

III-4
Bab III Metodologi Penelitian

1. Variabel bebas (independent variable). Menurut Sugiyono (2009:15), variable

bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab

terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terkait. Variable bebas (X) pada

penelitian ini adalah Pencapaian Wildly Important Goals (WIG)

2. Variabel terkait (dependent variable). Menurut Sugiyono (2009:16), variabel

independen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas. Variabel terkait (Y) pada penelitian ini waktu dan biaya.

6. Analisis Data

Analisis data merupakan proses pengolahan data-data yang diperoleh.

Pengolahannya meliputi kegiatan akumulasi dan pengelompokan jenis data dan

dilanjutkan dengan pengkajian. Kemudian, data yang didapat diolah dan dikaji

sesuai dengan kebutuhannya. Pada masing-masing data berbeda dalam pengolahan

dan penerapannya, karena tahap ini membahas dan menganalisis dari segi upaya

pencapaian WIG (metode kerja yanga berada di jalur kritis), biaya dan waktu dari

WIG.

7. Simpulan dan Saran

Tahap ini didapatkan simpulan tentang upaya pencapaian WIG (metode kerja yanga

berada di jalur kritis), biaya dan waktu dari WIG.

8. Selesai

Pada kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dimana peneliti mendapatkan informasi

secara menyeluruh dari kesimpulan yang didapat dan saran yang diterima terkait

penyusunan tugas besar ini.

III-7
Bab III Metodologi Penelitian
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Objek penelitian tugas akhir ini berada di area Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang,

Banten yaitu Proyek Pekerjaan Lanjutan Aksesibilitas Bandara Soekarno – Hatta.

Gambar 3.2 Lokasi Proyek Pekerjaan Lanjutan Aksesibilitas - BSH


(Sumber: data proyek, 2020)

Berikut gambaran umum memgenai proyek Discovery Aluvia Bintaro Jaya:

1. Nama Proyek : Proyek Pekerjaan Lanjutan Aksesibilitas

2. Lokasi Proyek : Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten

3. Lingkup Pekerjaan : Jalan dan Jembatan

4. Pemilik Proyek : PT. Angakasa Pura II

5. Nilai Kontrak : Rp. 569.223.832.000,00 (inc PPN)

6. Waktu Pelaksanaan : 22 Feb 2019 s/d 31 Des 2020

III-7
Bab III Metodologi Penelitian

Berikut adalah layout Proyek Pekerjaan Lanjutan Aksesibilitas


Gambar 3.3 Layout Proyek Aksesibilitas

(Sumber: data proyek, 2020)

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Kedua data tersebut sangat mendukung dalam proses penyusunan tugas akhir

ini, sehingga data yang didapatkan menjadi relevan.

3.3.1 Data Primer

Data primer yang digunakan peneliti adalah melakukan observasi langsung ke lapangan

dan diskusi atau wawancara bersama tim teknik dan scheduler terkait dengan upaya

proyek untuk mencapai WIG.

Pengamatan mencakup hal-hal sebagai berikut:

III-7
Bab III Metodologi Penelitian

1. Analisis biaya pekerjaan yang akan diselesaikan per-bulan September

2. Analisi waktu, yang mana pekerjaan selesai di bulan September

3.3.2 Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder meliputi data yang diperolah dari proyek objek penelitian,

seperti data metode kerja, shop drawing, s-curve dan juga RAB

III-8

Anda mungkin juga menyukai