Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Rifqi Syafiq

Nim : D1051201063
Prodi : Teknik Lingkungan
Kelas : C
Tipe Tipe Ekosistem
Ekosistem Alami :
Secara umum Ekosistem alami dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Ekosistem air Tawar, dibagi 2 yaitu :

a. Ekosistem Air Tawar Lotik, memiliki ciri airnya berarus, contohnya ekosistem sungai.
Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan arus air.
Contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang dapat menempel pada batu.
Produsen utama pada ekosistem ini adalah ganggang. Akan tetapi, umumnya
organisme lotik memakan detritus yang berasal dari ekosistem darat dan sekitarnya.

b. Ekosistem Air Tawar Lentik, memiliki ciri airnya tidak berarus, contohnya ekosistem
rawa air tawar, rawa gambut, padang rumput rawa, kolam, dan danau. Rawa
didominasi oleh tumbuhan berkayu, rawa gambut didominasi oleh lumut Sphagnum.
Ekosistem danau dan kolam terdiri dari tiga wilayah, yaitu litoral, limnetik, dan
profundal. Wilayah litoral adalah wilayah tepi danau dan kolam. Organisme litoral
antara lain teratai, Hydrilla, Hydra, capung, katak, burung, dan tikus. Vegetasi pada
wilayah litoral didominasi oleh tumbuhan yang mengapung atau tenggelam. Wilayah
limnetik adalah wilayah perairan terbuka yang masih dapat ditembus oleh cahaya
matahari. Pada wilayah ini banyak mengandung fitoplankton dan zooplankton. Di
bagian bawah wilayah limnetik terdapat wilayah profundal, yaitu wilayah yang dalam
dengan berbagai jenis dekomposer pada bagian dasarnya.
2. Ekosistem Laut, dibagi menjadi 3 Zona yaitu :

a. Zona Litoral
- Ekosistem Estuari, terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut atau
disebut muara sungai/pantai lumpur. Cirinya berupa perairan payau dan
vegetasinya didominasi oleh tumbuhan bakau. Ikan, udang, dan moluska
melakukan perkembangbiakan di daerah ini.
- Ekosistem Pantai Pasir, cirinya intensitas cahaya matahari yang dipaparkan selama
12 jam dan deburan ombak yang terus-menerus. Vegetasi ada yang membentuk
terna (formasi pescaprae) atau membentuk perdu dan pohon (formasi
barringtonia). Terna adalah tumbuhan berbiji yang memiliki batang lunak dan
tidak berkayu (misalnya rumput, kangkung, dan pisang). Hewan pada ekosistem
pasir pantai kebanyakan hidup di dalam pasir. Organisme tersebut aktif jika air
pasang dan membenamkan diri di pasir saat air surut, misalnya kepiting kecil.
- Ekosistem Pantai Batu, cirinya tersusun dari batu-batuan kecil dan bongkahan
batu yang besar. Organisme yang ada adalah Eucheuma dan Sargassum, serta
beerapa jenis moluska yang dapat melekat di batu.

b. Zona Laut Dangkal :


Meliputi Ekosistem Terumbu Karang. Ekosistem ini hanya dapat tumbuh di dasar
perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok
Coelenterata. Pada ekosistem ini terdapat berbagai jenis organisme laut dari
kelompok Porifera, Coelenterata, ganggang, berbagai jenis ikan, serta udang.

c. Zona Pelagik :
Meliputi Ekosistem Laut Dalam. Ekosistem ini berada pada kedalaman 76.000 m dari
permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari.

3. Ekosistem Darat (Terestrial)


Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi tumbuhan
dominan disebut bioma. Vegetasi suatu jenis bioma memiliki penampakan yang sama
dimanapun bioma tersebut ditemukan. Penyebaran jenis-jenis bioma dipengaruhi oleh
iklim. Bioma di dunia dikelompokkan menjadi 7 kategori, yaitu :

- Hutan Hujan Tropis, terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur tinggi


(rata-rata 250C) dan curah hujan yang tinggi (200-450 cm per tahun). Memiliki ciri
pohonnya tinggi dan rimbun, dengan jenis tumbuhan yang sangat beragam.
Hewannya meliputi berbagai jenis serangga dan burung, monyet, orang utan, dan
harimau.
- Savana, terdapat di wilayah sekitar khatulistiwa dengan curah hujan lebih rendah
daripada hutan hujan tropis (sekitar 90-150 cm per tahun). Vegetasi savana
didominasi oleh rumput dengan semak dan pohon yang tumbuh terpencar.
Hewan yang hidup yakni berbagai jenis serangga seperti belalang, kumbang,
rayap, herbivora dan karnivora.
- Padang Rumput, terdapat pada wilayah dengan temperatur sedang. Curah hujan
di padang rumput lebih rendah daripada di savana (25-27 cm per tahun). Vegetasi
yang dominan adalah rumput dan hewan yang ada adalah kelinci, tupai tanah, dan
serigala.
- Gurun, terdapat di belahan bumi sekitar 200-300 lintang utara dan lintang selatan.
Curah hujan rendah yaitu kurang dari 25 cm per tahun. Vegetasinya terdiri dari
berbagai belukar akasia dan kaktus, sedangkan hewan yang ada yaitu belalang,
burung pemangsa serangga, dan kadal. Hewan-hewan gurun melakukan kegiatan
pada malam hari (nokturnal).
- Hutan Gugur, terdapat di pegunungan wilayah tropis dan di wilayah subtropis
yang mengalami pergantian musim panas dan dingin. Curah hujan sedang, yaitu
75-150 cm per tahun. Pohon pada hutan gugur memiliki ciri menggugurkan
daunnya menjelang musim gugur dan menjadi dorman (hidup, tetapi dengan
metabolisme yang relatif tidak aktif dan penghentian pertumbuhan) pada musim
dingin. Pohon di hutan gugur antara lain maple dan birkin. Contohnya hutan jati.
- Taiga, terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan di pegunungan tropis.
Cirinya hujan turun hanya pada musim panas dan musim dingin berlangsung
secara berkepanjangan. Hewan yang hidup antara lain rusa, bajing, burung gagak
hitam, bermacam burung berkicau, serigala, dan beruang. Contohnya hutan pinus.
- Tundra, terdapat di dekat kutub utara, yaitu pada 600 lintang utara, disebut
tundra artik. Sedangkan tundra yang terdapat di puncak gunung disebut tundra
alpin. Ciri bioma tundra adalah musim dingin terjadi setiap waktu sepanjang
tahun. Vegetasi tundra didominasi oleh rumput alang-alang lumut daun, dan
perdu. Tidak terdapat pohon. Hewan yang ada kelinci, burung hantu, serigala,
rusa, dan domba.

Anda mungkin juga menyukai