Anda di halaman 1dari 5

Elvi

| Seorang Anak Usia 10 Tahun dengan Moluskum Kontagiosum

Seorang Anak Usia 10 Tahun dengan Moluskum Kontagiosum


Elvi Yana
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Abstrak
Moluskum kontagiosum adalah tumor epidermis jinak yang disebabkan oleh genus Molluscipoxvirus. Penyakit ini terjadi di
seluruh dunia dalam bentuk sporadis maupun endemik dan lebih sering pada anak-anak daripada orang dewasa. Penyakit
disebarkan melalui kontak langsung dan tidak langsung. Pasien seorang anak laki-laki 10 tahun mengeluhkan timbul bintil-
bintil di wajah, leher, dada, perut, kedua kaki, tangan kiri serta punggung sejak 3 bulan yang lalu. Status dermatologi: Regio:
fasialis, coli anterior, regio thoraks, regio abdomen sinistra, digiti 3 manus sinistra, regio femur dekstra dan sinistra, genu
dekstra dan sinistra, regio cruris dekstra dan sinistra. Efloresensi: terdapat papul, berwarna putih mengkilat seperti mutiara,
multiple, milier, ukuran 0,1 s.d 0,4 cm, berbatas tegas, bentuk seperti kubah ditengah terdapat lekukan (delle), tersebar
diskret. Pasien diterapi dengan tindakan ekskokleasi sebelumnya dilakukan anastesi terlebih dahulu. Kemudian diberikan
Asam Fusidat cream 2 % 2x1 app setelah selasai dilakukan ekskokleasi. Pasien akan sembuh spontan, tapi biasanya setelah
waktu yang lama, berbulan–bulan sampai tahunan. Dengan menghilangkan semua lesi, maka tingkat kekambuhan penyakit
ini kecil.

Kata kunci : diagnosis, moluskum kontagiosum, terapi.

A 10 YEARS CHILD WITH MOLLUSCUM CONTAGIOSUM

Abstract
Molluscum contagiosum is a benign epidermal tumors caused by the genus Molluscipoxvirus. The disease occurs worldwide
in the form of sporadic or endemic and more often in children than adults . It can spread by direct and indirect contact.
A boy, 10 years old, came with papul lesions on his face, neck, chest, stomach, legs, left arm and trunk that occurred from 3
months ago. Dermatology status: Regio: fascialis, colli anterior, thorax, left side abdominal, left middle finger manus, right
and left femur, genu, and cruris. Efflorescence: there are papul lesions, white coloured, shining like pearl, multiple, miliary,
their size from 0,1 to 0,4 cm, demarcated, their shape like the dome with indentation on the central of lesion, and the
distrbution is discreted. Patient treated by enucleation and anaesthetized before it. Then, topical antibiotic Fusidate acid
cream 2%, twice per day.
Patient wil spontaneously healed, but after a long time, for months even years. With eradication of all the lessions, so the
recurrence level of this disease is low.

Keywords : diagnoses, molluscum contagiosum, treatment.

Korespondensi: Elvi Yana, S.Ked., Alamat Jl. Teuku Cik Ditiro Blok G2 No.7 Perum Wisma Mas Kel. Beringin Raya Kec.
Kemiling Bandar Lampung, HP 082186388319, e-mail elviyana.fkunila@gmail.com


Pendahuluan semipadat dapat ditunjukkan dari lesi dan
Moluskum kontagiosum adalah tumor digunakan untuk diagnosis laboratorium.1
epidermis jinak yang hanya terdapat pada Data epidemiologi dari moluskum
manusia. Agen penyebab digolongkan sebagai kontagiosum kualitasnya masih rendah.
satu-satunya anggota genus Molluscipoxvirus. Insidensi terbesar yaitu pada anak-anak yang
Virus ini dapat masuk melalui abrasi kecil pada berusia antara 0 hingga 14 tahun, di mana
kulit. Penyakit ini terjadi di seluruh dunia insidensi berkisar antara 12 hingga 14 episode
dalam bentuk sporadis maupun endemik dan per 1000 anak per tahun. Angka terbesar di
lebih sering pada anak-anak daripada orang Amerika yaitu pada anak berusia 1-4 tahun.
dewasa. Penyakit disebarkan melalui kontak Penelitian meta analisis menyebutkan bahwa
langsung dan tidak langsung (misal, melalui prevalensi pada anak 0-16 tahun berkisar
tukang cukur, penggunaan handuk bersama, antara 5,1% dan 11,5%. Di Amerika Serikat,
kolam renang). Periode inkubasi dapat angka kejadian hanya 1% dari seluruh
memanjang sampai 6 bulan dan menetap penyakit kulit yang lain. Meningkat menjadi 5-
sampai 2 tahun tetapi akhirnya akan 18% pada pasien HIV dan 33% pada pasien
menghilang spontan. Diagnosis moluskum yang memiliki jumlah sel CD4 di bawah
kontagiosum biasanya dapat ditegakkan 100/µL.2
secara klinis. Namun bahan kaseosa Prognosis moluskum kontagiosum ini
umumnya baik, karena penyakit ini jinak dan

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|52



Elvi | Seorang Anak Usia 10 Tahun dengan Moluskum Kontagiosum

dapat sembuh sendiri. Dalam waktu 18 bulan menghilang sejak menggunakan salep yang
akan hilang, namun ada juga yang sampai 5 sama. Pasien tidur satu kamar bersama
tahun. Pada pasien yang sehat, terapi dapat kakaknya. Riwayat alergi disangkal.
efektif. Meskipun lesi dapat hilang, namun Pada pemeriksaan fisik didapatkan
dapat saja timbul kecemasan pada pasien, keadaan umum tampak sakit ringan,
keluarga, tempat tinggal, maupun sekolah. kesadaran kompos mentis, nadi 92 kali per
Pada 35% kasus, moluskum kontagiosum menit, pernapasan 20 kali per menit, suhu
dapat timbul kembali setelah pembersihan 36,8oC, berat badan 26 kg, tinggi badan 130
awal, akan tetapi hal ini belum diketahui cm, keadaan gizi cukup.
penyebabnya. Hal tersebut bisa diakibatkan Mata tak tampak konjungtiva pucat,
oleh terinfeksi kembali, eksaserbasi penyakit sklera anikterik. Telinga, hidung, dan mulut
yang sedang berjalan, atau lesi baru yang dalam batas normal. Tidak ada pembesaran
timbul setelah perpanjangan periode laten.3 KGB di leher. Suara paru vesikuler kanan dan
Meskipun moluskum kontagiosum ini kiri. Bunyi jantung dalam batas normal.
adalah penyakit kulit yang sering pada anak, Abdomen dalam batas normal. Ekstremitas
tetapi masih banyak orang tua yang tidak dalam batas normal. Tidak ada edema, akral
mengetahuinya. Hal yang penting untuk hangat. Pemeriksaan laboratorium tidak
diketahui adalah penyakit kulit ini bukanlah dilakukan.
masalah yang serius, dan akan hilang dengan Pada status dermatologis pasien
sendirinya bila sistem imun anak baik. Selain didapatkan pada regio fasialis, coli anterior,
itu orang tua juga harus tahu bagaimana cara regio thorak, regio abdomen sinistra, digiti 3
pencegahan penyakit ini.4 manus sinistra, regio femur dekstra dan
sinistra, genu dekstra dan sinistra, regio cruris
Kasus dekstra dan sinistra, terdapat papul, berwaran
An. D, 10 tahun, datang ke Rumah putih mengkilat seperti mutiara, multiple,
Sakit Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung milier, ukuran 0,1 s.d 0,4 cm, berbatas tegas,
diantar oleh ibunya dengan keluhan timbul permukaan halus, bentuk seperti kubah
bintil-bintil berwarna putih mengkilap seperti ditengah terdapat lekukan (delle), tersebar
mutiara, berbentuk kubah yang ditengahnya diskret.
terdapat lekukan bentuknya bulat dan dengan Penatalaksaan pada kasus ini yaitu
ukuran yang bervariasi tidak disertai rasa gatal dengan mengeluarkan massa yang
maupun nyeri yang timbul di bagian wajah, mengandung badan moluskum. Dilakukan
leher, dada, perut, kedua tungkai, tangan kiri tindakan ekskokleasi dengan menggunakan
serta punggung sejak 3 bulan yang lalu. alat elektrokauterisasi, ekstraktor komedo,
Bintil-bintil tersebut awalnya timbul dan jarum suntik. Kemudian diberikan
satu tahun yang lalu sebanyak 3 buah pada antibiotik asam fusidat setelah
dada kiri tidak disertai rasa gatal maupun penatalaksanaan intensif. Setelah itu,
nyeri. Saat itu pasien tidak mengobati bintil diberikan edukasi mengenai cara untuk
tersebut. Sehingga jumlah bintil bertambah mencegah terjadinya penyakit seperti
banyak yang menyebar pada bagian wajah, menghentikan semua penggunaan obat
leher, dada, perut, kedua tungkai, tangan kiri penekan imun, tidak memakai peralatan
serta punggung. Ibu pasien pernah mencoba secara bergantian, menghindari kontak
memencet bintil tersebut dan keluar massa langsung dengan penderita
yang berwarna putih seperti nasi. Selain itu,
ibu pasien memberikan obat salep Callusol Pembahasan
selama 2 minggu Sebelum Masuk Rumah Sakit Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
(SMRS), bintil pun mulai mengecil namun fisik, dan status dermatologis pasien, maka
bintil yang baru masih timbul. Akhirnya pasien dapat diperoleh diagnosis pasien ini yaitu
dibawa ke RSAM. Moluskum kontagiosum. Pada hasil anamnesis
Pasien tidak mengeluhkan demam didapatkan keluhan timbul bintil-bintil
sebelumnya, bintil yang timbul tidak terdapat berwarna putih mengkilap seperti mutiara,
cairan didalamnya. Kakak pasien memiliki berbentuk kubah yang ditengahnya terdapat
keluhan sama yang sudah lebih dulu timbul lekukan bentuknya bulat dan dengan ukuran
sebelum pasien namun keluhan sudah yang bervariasi tidak disertai rasa gatal

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|53


Elvi | Seorang Anak Usia 10 Tahun dengan Moluskum Kontagiosum

maupun nyeri yang timbul di bagian wajah, bagian dari virus pox. MCV ini terdiri dari 4
leher, dada, perut, kedua tungkai, tangan kiri tipe yaitu MCV 1, MCV 2, MCV 3, dan MCV 4.
serta punggung sejak 3 bulan yang lalu. Bintil Yang terbayak adalah MCV 1. Pada anak-anak
tersebut bertambah banyak dan menyebar di biasanya disebabkan oleh MCV 1, sedangkan
beberapa bagian tubuh. Ibu pasien pernah pada penderita HIV disebabkan oleh MCV 2.
mencoba memencet bintil tersebut dan keluar Virus ini masuk ke kulit lewat kelenjar rambut
massa yang berwarna putih seperti nasi. dan mudah menular lewat kontak
Kemudian penyakit ini ditularkan oleh kakak langsung. Bila papul digaruk, virus ini dapat
pasien yang juga memiliki keluhan yang sama menyebar ke kulit sekitarnya. Faktor
seperti pasien. Pada pasien tidak ditemukan pendukung penyebaran adalah berbagi mandi,
keluhan lain seperti demam. Pada hasil kolam renang, dan handuk.9,10
pemeriksaan status dermatologis yaitu pada Diagnosis moluskum kontagiosum
regio fasialis, coli anterior, regio thorak, regio pada sebagian besar kasus dapat ditegakkan
abdomen sinistra, digiti 3 manus sinistra, regio melalui anamnesis dan pemeriksaan gejala
femur dekstra dan sinistra, genu dekstra dan klinis yang tampak. Pemeriksaan histopatologi
sinistra, regio cruris dekstra dan sinistra, melalui biopsi dapat membantu pada
terdapat papul, berwaran putih mengkilat beberapa kasus dengan gejala yang tidak khas.
seperti mutiara, multiple, milier, ukuran 0,1- Pada pasien ini sudah terdapat tanda-tanda
0,4 cm, berbatas tegas, permukaan halus, yang khas, sehingga tidak dilakukan
bentuk seperti kubah ditengah terdapat pemeriksaan histopatologi. Pemeriksaan
lekukan (delle), tersebar diskret. penunjang seperti histopatologi hanya
Moluskum kontagiosum adalah digunakan bila diragukan penyebabnya, dan
penyakit infeksi virus yang ringan dan terjadi bukan merupakan pemeriksaan rutin.
terutama pada anak-anak. Infeksi moluskum Pemeriksaan dilakukan dengan membuat
kontagiosum dapat mengenai seluruh tubuh preparat dari lesi yang diambil secara biopsi,
atau hanya pada bagian tubuh tertentu kemudian dilakukan pewarnaan Gram dan
seperti ekstremitas, wajah, dan badan. diteliti di bawah mikroskop. Hal ini dilakukan
Sedangkan pada orang dewasa yang untuk konfirmasi penyebab diagnosis penyakit
penularannya melalui hubungan seksual, ini.11-16
distribusi lesi biasanya hanya pada daerah Diagnosis banding pada penyakit ini
genital. Karakteristik penyakit ini adalah yaitu veruka plana, karena memiliki beberapa
berupa papul berbentuk kubah yang biasanya kemiripan. Veruka plana yaitu kutil yang
disertai eritem. Penyakit ini dapat sembuh berwarna seperti kulit atau kehitaman, lunak,
spontan pada kondisi tubuh pasien yang berbentuk papul datar berdiameter 1-3 mm
sehat, namun membutuhkan waktu yang lama terutama pada wajah leher, permukaan
yaitu berbulan-bulan bahkan bertahun tahun. ekstensor lengan bawah. Yang
Moluskum kontagiosum ini dapat bertambah membedakannya dengan moluskum
banyak dan berulang bila tidak dihilangkan kontagiosum adalah warnanya yang lebih
seluruhnya.5-7 gelap dan apabila dipijat maka tidak ada
Pada penelitian di Indian dan Alaska, massa berwarna putih.15
menyatakan bahwa anak-anak dibawah 15 Penatalaksaan pada kasus ini sudah
tahun lebih sering terkena moluskum tepat karena sudah sesuai dengan prinsip
kontagiosum. Transmisi dapat terjadi melalui penatalaksanaan yaitu dengan mengeluarkan
kontak kulit langsung atau hubungan seksual. massa yang mengandung badan moluskum.
Pada pasien ini, kakak pasien lebih dahulu Tindakan ekskokleasi dengan menggunakan
terkena penyakit ini, dan pasien sering tidur alat seperti elektrokauterisasi, ekstraktor
dalam satu kamar dengan kakaknya. Yang komedo, jarum suntik.
paling khas dari penyakit ini adalah apabila Berdasarkan teori, beberapa teknik
dipijat maka akan keluar massa berwarna yang dapat dilakukan yaitu cryosurgery,
putih seperti nasi. Kadang-kadang juga dapat evisceration, curretage, menggunakan laser,
timbul infeksi sekunder yang mengakibatkan elektrokauterisasi, adhesive tape.
timbul supurasi.8 Pemilihannya tergantung pada alat yang
Etiologi penyakit ini adalah Molluscum tersedia dan keahlian dari dokter atau tenaga
Contagiosum Virus (MCV), yang merupakan kesehatan yang akan melakukan tindakan.

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|54



Elvi | Seorang Anak Usia 10 Tahun dengan Moluskum Kontagiosum

Akan tetapi, dari teknik-teknik tersebut juga dengan cepat pada suatu komunitas yang
masih memungkinkan untuk memerlukan padat dengan higienitas yang kurang. Tidak
anestesi lokal, mengakibatkan rasa sakit ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik
setelah tindakan, iritasi, maupun jaringan untuk mendiagnosis moluskum kontagiosum
parut.17 karena gambaran penyakitnya sangat khas
Penanganan moluskum kontagiosum namun dapat dilakukan pemeriksaan
adalah mudah, karena penyakit ini sembuh penunjang seperti pemeriksaan histopatologi
spontan. Namun, membutuhkan waktu yang dengan pewarnaan Giemsa atau Gram untuk
lama. Pada prinsipnya, pengobatan dari melihat bentuk dari badan moluskum.
penyakit ini adalah dengan menghilangkan Diagnosis banding dari moluskum
seluruh lesi yang ada di tubuh pasien. Hal ini kontagiosum yaitu veruka plana. Penanganan
dapat dilakukan dengan terapi pembedahan moluskum kontagiosum dilakukan dengan
maupun dengan pengobatan. Atau dengan mengeluarkan massa yang mengandung
obat-obatan seperti trichloro acetic acid, badan moluskum. Prognosis dari moluskum
potassium hydrochloride, cantharidium, 10% kontagiosum adalah baik dikarenakan dengan
benzyl peroxide, imiquimod, retinoid. 18-21 menghilangkan semua lesi yang ada, maka
Pemberian antibiotik asam fusidat jarang atau tidak akan residif.
setelah penatalaksanaan intensif yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi Daftar Pustaka
sekunder. Kemudian dilakukan pemberian 1. Brooks GF. Jawetz, Melnick, &
edukasi mengenai cara untuk mencegah Adleberg’s Medical Microbiology Edisi
terjadinya penyakit seperti menghentikan ke-23. Jakarta: EGC; 2004.
semua penggunaan obat penekan imun, tidak 2. Olsen JR. Epidemiology of molluscum
memakai peralatan secara bergantian, contagiosum in children: A Systemic
menghindari kontak langsung dengan Review. UK: Oxford University Press;
penderita moluskum kontagiosum dan 2014.
menghindari berganti-ganti pasangan seksual 3. Bathia AC. Molluscum contagiosum.
khususnya orang dewasa.22-24 New York: Medscape WebMD Health;
Prognosis pada moluskum 2014.
kontagiosum adalah baik, dikarenakan dengan 4. Hyde PMD. Infections molluscum
menghilangkan semua lesi yang ada, maka contagiosum. USA: Kids Health from
jarang atau tidak akan residif. Secara klinis, Nemours; 2013
kondisi pasien tidak terdapat resiko yang 5. Adhi D. Ilmu penyakit kulit dan kelamin.
dapat mengancam jiwa sehingga prognosis Edisi ke-6. Jakarta: Badan Penerbit FKUI;
quo ad vitam adalah bonam. Lalu secara 2007. hlm. 114-115
keadaan fisik pasien tidak ada yang 6. Abdullah, Benny. Kasus-kasus lain:
menyebabkan kecacatan sehingga prognosis Dermatologi pengetahuan dasar dan
quo ad functionam adalah bonam. Penyakit ini kasus di rumah sakit. Surabaya:
adalah penyakit infeksi menular, pasien dapat Airlangga University Press; 2009. hlm.
menularkannya dengan orang sekitarnya 166-168.
melalui kontak langsung, namun apabila 7. Siregar RS. Atlas berwarna saripati
sudah dihilangkan seluruh lesi yang ada maka penyakit kulit. Edisi ke-2. Jakarta: EGC;
penyakit ini tidak akan berulang. Sehingga 2005. hlm 79.
prognosis quo ad sanationam adalah dubia ad 8. Reynolds MG, Holman RC, Christensen
bonam.25,26 KLY, Cheek JE, DamonIK. The incidence
of molluscum contagiosum among
Simpulan American Indians and Alaska natives: an
Moluskum kontagiosum merupakan Update. Plos One: Atlanta; 2009.
suatu penyakit infeksi virus pada kulit yang 9. Dohil MA, Lin P, Lee J, Lucky AW, Paller
disebabkan oleh virus golongan pox virus. AS, Eichenfield LF. The epidemiology of
Penyakit ini terutama menyerang anak-anak. molluscum contagiosum in children. J
Biasanya pada dewasa oleh karena hubungan Am Acad Dermatol. 2005;54:47-54.
seksual. Media penularan penyakit ini melalui
kontak langsung. Penyakit ini menyebar

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|55


Elvi | Seorang Anak Usia 10 Tahun dengan Moluskum Kontagiosum

10. Graham, Robin & Tony. Lectures notes of a case and review of literature. J Int
dermatology. Edisi ke-8. Jakarta: Oral Health. 2015;7(1):63–66.
Erlangga; 2005. 19. Epstein WL. Molluscum contagiosum.
11. Tyring SK. Molluscum contagiosum: The Semin Dermatol. 1992;11(3):184-9.
importance of early diagnosis and 20. Hammes S, Greve B, Raulin C.
treatment. Am J Ostet Gynecol. Molluscum contagiosum: Treatment
2003;189:S12-S16. with pulsed dye laser. Hautarzt.
12. Cribier B, Scrivener Y, Grosshans E. 2001;52(1):38-42.
Molluscum contagiosum: histologic 21. Arndt KA. Manual of Dermatologic
patterns and associated lesions. Am J Therapeutics, 5th ed. Boston: Little
Dermatopathol. 2001;23:99-103. Brown; 1995.
13. Rajendran ES. Moluscum contagiosum: 22. Silpi B. Molluscum Contagiosum – An
a case series. Homeopathy. Update. Indian Medical Gazette. 2013.
2002;202(91):25-259. 23. Nandhini G, Rajkumar K, Kanth KS,
14. Smith K, Yeager J, Skelton H. Molluscum Nataraj P, Ananthakrishnan P,
contagiosum: its clinical, Arunachalam M. Molluscum
histopathologic, and contagiosum in a 12 year old child –
immunohistochemical spectrum. Int J Report of a case and review of
Dermatol. 1999;38:664-72. literature. J Int Oral Health.
15. Shelley WB, Burmeister V. 2015;7(1):63-66.
Demonstration of a unique viral 24. Ho KK. Management of Molluscum
structure: the molluscum viral colony Contagiosum in Children. Medical
sac. Br J Dermatol. 1986;115:557-62. Bulletin. 2005.
16. Fritzpatric. Dermatology in General 25. Lee Robert, A Robert. Schwartz.
Medicine, 7th ed. NeywYork: McGraw Pediatric Molluscum Contagiosum:
Hill; 2003. Reflections on the Last Challenging
17. Centers for Disease Control. Molluscum Poxvirus Infection, Part 1. 2012.
Contagiosum. USA: Centers for Disease 26. Hicks CB, Myers SA, Giner J. Resolution
Control; 2015. of intractable molluscum contagiosum
18. Nandhini G, Rajkumar K, Kanth KS, in a human immunodeficiency virus
Nataraj P, Ananthakrishnan P, infected patient after institution of anti-
Arunachalam M. Molluscum retroviral therapy with ritonavir. Clin
contagiosum in 12 year old child report Infect Dis. 1997;24:1023-1025.

J Medula Unila|Volume 4|Nomor 3|Januari 2016|56

Anda mungkin juga menyukai