Kevin Novian Pramudia 1D4EA
Kevin Novian Pramudia 1D4EA
Kevin Novian Pramudia 1D4EA
II. Teori
Transient response adalah gejala peralihan dari suatu kondisi ke kondisi lainnya secara
cepat. Atau dapat juga dikatakan sebagai respon suatu system terhadap perubahan input
yang diterima.
III. Peralatan
1. Oscilloscope
2. Function generator
3. Multitester
4. Kabel probe
5. Resistor 100 Q
6. Kapasistor 1 pf
7. Kabel jumper
8. Software LTspice
IV. Prosedur
A. Filter RLC
1. LPF Filter RLC orde 1, 2 dan 4
LPF 1st LPF 2nd LPF 4th
LPF 1st
LPF 2nd
LPF 4th
• Hanya menghubungkan LPF yang sama secara seri = Q turun
Sinyal referensi
LPF 1st LPF 2nd LPF 4th 100 Hz
Semakin tinggi orde LPF maka pergeseran fase (delay) semakin besar
1
kΩ
10
0 Ω
5. Random noise
Random noise TIDAK DAPAT dihilangkan oleh filter konvensional
VI. Analisa
Pada percobaan ini dilakukan 2 buah percobaan yakni filter RLC dan transient
response rangkaian RLC. Pada filter RLC terdapat 5 buah simulasi, yang pertama yaitu
LPF orde 1, 2 dan 4 pada filter RLC, dimana setiap tinggi orde LPF akan menghasilkan
slope yang semakin besar juga. Yang kedua adalah filter pasif vs filter aktif, dimana pada
simulasi ini filter aktif menggunakan komponen aktif berupa op amp sebagai pembatas
frekuensi dan didapati hasil grafik yang terdapat noise dimana naik pada frekuensi
kisaran 155 kHz dan grafik akan konstan pada -30dB ketika diberi frekuensi lebih dari 7
Mhz, sedangkan filter pasif tidak begitu banyak noise karena tidak diberi penguatan.
Berikutnya adalah perbedaan fase input – output, dimana gambar yang atas merupakan
fase output dan gambar bawah adalah fase input, dan tiap kenaikan orde LPF maka
pergeseran fase (delay) semakin besar. Yang ke empat adalah pengaruh nilai beban
dimana diberi beban 10 ohm, 1k ohm dan 1 M ohm, dan pada grafik menunjukkan
bahwasannya jika diberi beban yang yang semakin besar akan mengahsilkan amplitude
dan delay yang semakin besar juga. Dan yang terakhir adalah Random noise dimana
ketika white noise diberi filter konvensional, random noise yang dihasilkan tidak dapat
dihilangkan.
Pada percobaan kedua yakni transient response pada rangkaian RLC dengan 2
kali percobaan dimana pembedanya adalah nilai beban yang diberikan, yaitu sebesar 10
ohm dan 100 ohm. Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwasannya rangkaian
dengan beban yang lebih kecil akan menghasilkan amplitudo yang lebih besar dibanding
rangkaian dengan beban yang lebih besar.
VII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan :
1. Filter berfungsi meningkatkan integritas sinyal dengan cara mereduksi noise dalam
sistem instrumentasi
2. Efek impedansi (loading effect) pada filter pasif dapat diatasi dengan filter aktif
3. Random noise tidak dapat dihilangkan oleh filter konvensional, dimana
ini merupakan kelemahan filter konvensional
4. Reduced noise floor dari filter aktif lebih besar dari filter pasif karena pengaruh
komponen aktif yang dipakai merupakan kelemahan dari filter aktif
5. Pada transient response jika diberi beban yang kecil akan menghasilkan amplitude
yang besar, begitu juga sebaliknya.