Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM HIDRAULIKA
MODUL 2

PERIODE 1 (2020/2021)

Kelompok 4

Nama Mahasiswa : Fadhila Rahma


NIM 104119093
Kelas : CV

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS PERENCANAAN INFRASTRUKTUR
UNIVERSITAS PERTAMINA
2019
PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN
BAROMETER
Perpetua Sukmawaty S4, Fadhila R Farizka4, Thimotius Van Kevin4, Daffa
Baihaqi4
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas
Pertamina
*Corresponding author : fadhilarfarizka@gmail.com

Abstrak : Tekanan zat adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya per satuan luas.Gaya yang dimaksud
disini adalah gaya yang tegak lurus dengan permukaan dari suatu objek. Satuan tekanan sering digunakan
untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Udara adalah salah satu zat yang berbentuk gas.
Maka tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam satuan wilayah
tertentu dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pada praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan berapa
nilai tekanan atmosfer dengan suhu ruangan secara otomatis dan dengan suhu ruangan secara
eksperimental, serta menentukan berapa nilai tekanan atmosfer di beda ketinggian. Tekanan udara diukur
menggunakan barometer. Barometer yang digunakan pada percobaan ini menggunakan barometer
aneroid.Pengukuran dilakukan didalam ruangan bersuhu dan berbeda ketinggian. Secara teori dareah
yang lebih tinggi memiliki tekanan udara yang rendah sedangkan daerah yang relative rendah memiliki
tekanan udara yang tinggi.
Kata kunci : Tekanan , Zat , Udara, Barometer, Suhu

Abstract : Substance pressure is a physical unit for expressing force per unit area. The force referred to
here is the force perpendicular to the surface of an object. The unit of pressure is often used to measure
the strength of a liquid or gas. Air is a substance that is a gas. Then air pressure is the energy that works
to move air masses in a certain area unit from one place to another. This practicum aims to determine the
value of atmospheric pressure at room temperature automatically and experimentally with room
temperature, and to determine what the value of atmospheric pressure is at different altitudes. Air
pressure is measured using a barometer. The barometer used in this experiment used an aneroid
barometer. The measurements were made in a room with different temperature and altitude. In theory,
higher areas have lower air pressure, while relatively low areas have high air pressure.
Keywords: Pressure, Substance, Air, Barometer, Temperature

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Udara memiliki massa meskipun sangt kecil. Akan tetapi dengan jumlah mereka
yang sangat banyak massa mereka tidak bisa dianggap ringan. Di bumi ada yang
namanya gravitasi yang menarik udara ini ke bawah sehingga dikenal namanya berat.
Berat udara inilah yang akan menekan permukaan bumi sehingga timbul tekanan udara.
Jadi pengertian tekanan udara adalah besarnya berat udara pada satu satuan luas
bidanng tekan.

Tekanan udara juga dipengaruhi oleh ketinggian pada suatu tempat. Tekanan
udara pada pegunungan misalnya memiliki tekanan lebih rendah karena partikel-
partilkel uap air yang terdapat pada udara mengembang ke atas sehingga kandungan uap
air dalam udara diatas gunung lebih sedikit. Salah satu contoh akibat adaya tekanan
udara adalah pada pesawat terbang dan juga gelas yang diisi air namun airnya tidak
keluar. Hal ini tentu diakibatkan oleh adanya tekanan udara dibawahnya sehingga hal
tersebut bisa terjadi. Hal ini penting untuk diketahui dan dipelajari sehingga tekanan
udara yang ada disekeliling kehidupan ini dapat dibuktikan dan benar adanya.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana menentukan nilai tekanan atmosfer dengan suhu ruangan secara teoritis?

2. Bagaimana menentukan nilai tekanan atmosfer dengan suhu ruangan secara


eksperimental ?

3. Apa perbedaan nilai tekanan atmosfer di beda ketinggian?

Tujuan

Pada praktikum modul 2 ini “ Pengukuran Tekanan Atmosfer


Menggunakan Barometer ”, praktikan diharap dapat menentukan berapa nilai
tekanan atmosfer dengan suhu ruangan secara teoritis dan suhu ruangan secara
eksperimental dan praktikan dapat menentukan berapa nilai tekanan atmosfer di
beda ketinggian

Dasar Teori

Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara
dalam satuan wilayah tertentu dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tekanan udara
sangat dipengaruhi tingkat kepadatan atau kerapatan (densitas) massa udara. Densitas
udara adalah massa per satuan volume gas atmosfer . Hal ini dilambangkan dengan
huruf Yunani rho (ρ) . Kepadatan udara tergantung pada suhu dan tekanan udara .
Satuan SI massa jenis udara adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)
Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer. Dimana tekanan udara
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan menentukan kerapatan udara
selain daripada suhu udara. Ketinggian kerapatan udara (density height) adalah suatu
ketinggian dalam atmosfer standar badan penerbangan internasional (ICAO), dimana
kerapatan udaranya sesuai dengan kerapatan udara pada suatu tempat tertentu. Pada
umumnya makin tinggi suatu ketinggian dari permukaan laut, tekanan udaranya
semakin berkurang, karena jumlah molekul dan atom yang ada di atasnya berkurang.
Dengan demikian dapat kita katakan bahwa tekanan udara menurun terhadap ketinggian,
begitu juga dengan kerapatan udara. Untuk kegiatan take off dan landing, hal ini kurang
menguntungkan karena gaya angkat (lift) berkurang.
Ada 2 hal yang sangat mempengaruhi tekanan udara yaitu suhu dan tinggi suatu
daerah 1. Tinggi Suatu Tempat, Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya tinggi suatu
tempat berbanding terbalik dengan tekanan udara di daerah tersebut. 2. Suhu Udara,
sangat mempengaruhi tekanan udaranya. Ketika suhu tinggi molekul udara akan
mengembang dan volume udara menjadi lebih besar. Jika volume di udara di atas suatu
tempat adalah tetap maka ketika suhu udara naik, massa udara total akan berkurang,
berat udara berkurang, demikian juga dengan tekanan udara. Sebaliknya, ketika suhu
rendah makan tekanan udara akan semakin tinggi. Tekanan udara di berbagai tempat
berbeda-beda terutama tergantung pada tinggi daerah tersebut dari permukaan air laut.
Perbedaan tekanan udara inilah yang mengakibatkan berbagai fenomena cuaca seperti
angin, topan, badai, dan sebagainya.

BAROMETER
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.
Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, di mana tekanan udara yang tinggi
menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah menandakan
kemungkinan badai.

Barometer aneroid
Diciptakan pada tahun 1843, barometer aneroid memiliki mekanisme yang rumit
untuk membaca perubahan tekanan atmosfer.Barometer aneroid terdiri dari wadah dan
semacam logam lentur yang dikenal sebagai kapsul aneroid atau sel.Aneroid ini terbuat
dari paduan berilium dan tembaga. Wadah kemudian disegel setelah udara
dikosongkan.Ketika kotak logam mengembang atau menyusut karena perubahan
tekanan luar, perangkat dalam barometer menerjemahkannya menjadi pembacaan
tekanan udara.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum modul 1 “Pengukuran Tekanan


Atmosfer Menggunakan Barometer ” adalah Barometer aneroid.

Cara Kerja

Langkah yang harus dilakukan pertama adalah mengkalibrasi terlebih


dahulu barometer aneroid di tempat yang akan digunakan untuk pengambilan data.
Kemudian melakukan pengambilan data dan membaca tekanan atmosfer
yang ditunjukkan pada barometer aneroid serta mencatat nilai yang diperoleh.
Lalu dapatkan nilai arus untuk tekanan atmosfer dan referensi nilai
barometer dilokasi yang sama jika tersedia sebagai alternatif tekanan dapat
diperoleh dari pusat meteorologi lokal melalui internet.
Dan yang terakhir pastikan bahwa nilai yang diperoleh adalah nilai saat ini
dalam kurung aktual bukan data sebelumnya hal ini dikarena kan tekana atmosfer
terus berubah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Tabel 1.1 Hasil Pembacaan pada Barometer

Barometer Aneroid

Nilai Referensi
Nilai Pembacaan pada Saat Pratikum
(Tekanan atmosfer suatu ruangan)

1008 mBar= 1008x 102 Pa 1010hPa=1010x 102 Pa

Pembacaan Skala di ruangan Lab.


Pembacaan Skala di GL Lt. 9
Keairan Lt. 1

1004 hPa = 1004 x 102 Pa 1010 hPa = 1010 x 102 Pa

Pembahasan
Pada praktikum ini didapatkan bahwa nilai atmosfer berdasarkan referensi dan
nilai atmosfer berdasarkan eksperimental berbeda. pada praktikum nilai referensi adalah
10800 Pa sedangkan nilai saat praktikum atau eksperimental adalah 101000 Pa. Yang
berarti bahwa semakin tinggi atau dalamnya menghitung tekanan udara maka nilai
tekanan udaranya akan lebih rendah. sebagaimana dibuktikan pada tabel hasil
pembacaan bahwa tekanan pada griya legita lantai 9 bernilai 100400 Pa sedangkan pada
lantai 1 bernilai 101000 Pa
KESIMPULAN
Tekanan atmosfer secara teoritis berbeda saat kita coba secara ekperimental. Secara Teoritis
didaptkan sebesar 10800 Pa sedangkan secara eksperimental lebih besar, senilai 101000 Pa.

REFERENSI
1. Abdullah, Mikrajuddin . 2006. IPA Fisika Jilid II, Jakarta : Erlangga
2. Munson, Burce R . dkk . 2004. Mekanika Fluida, Jkarta : Erlangga
3. www.meteoroligi.com

LAMPIRAN

FORMULIR PENGAMATAN

MODUL 2: PENGUKURAN TEKANAN ATMOSFER MENGGUNAKAN


BAROMETER

Praktikan: Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan-Universitas

Pertamina No. Kelompok: 4

No. Nama NIM Tanggal Pratikum


1. Fadhila R Farizka 104119093 23 september 2020
TANGGAL PENGUMPULAN LAPORAN: Asisten
23 SEPTEMBER 2020
(Immaculata Citra)

Anda mungkin juga menyukai