Anda di halaman 1dari 4

Journal Reading

Prevalence and Risk Factors of Hypertensive


Retinopathy in Hypertensive Patients in a Tertiary
Hospital of Gandaki Province of Nepal
Srijana Thapa Godar, Khem Raj Kaini

Dipresentasikan Oleh:

Adeana Sartika, S.Ked


Dwi Nisa Chairun, S.Ked

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD
PROVINSI RIAU
2021
Resume Journal

Nama Jurnal :
Journal of Lumbini Medical College, Volume 8, No 2, Tahun 2020,
Halaman 270-274
Judul Artikel :
Prevalence and Risk Factors of Hypertensive Retinopathy in
Hypertensive Patients in a Tertiary Hospital of Gandaki Province of
Nepal
Tanggal/Bulan/Tahun :
30 Desember 2020
Latar Belakang :
Hipertensi menyebabkan berbagai macam komplikasi. WHO telah
memngingatkan bahwa negara-negara berkembang sedang
menghadapi bom waktu penyakit tidak menular dan hipertensi adalah
salah satunya. Sirkulasi retinal mengalami serangkaian perubahan
patofisiologis sebagai respons terhadap peningkatan tekanan darah.
Perubahan ini dimanifestasikan secara klinis sebagai retinopati
hipertensi. Keith dkk. merancang sebuah sistem klasifikasi untuk
retinopati hipertensi, dengan peningkatan beratnya penyakit
berdasarkan karakteristik arteri dan retinopati yaitu Keith-Wagener-
Barker system. Tingkat kelangsungan hidup 3 tahun untuk pasien
dengan retinopati hipertensi derajat 1 adalah sebesar 70%
dibandingkan dengan 6% dengan retinopati derajat 4. Di Nepal
prevalensi retinopati hipertensi adalah 58,93%. Penelitian terbatas
tentang retinopati hipertensi telah dilakukan di Nepal. Penelitian
tentang hubungan retinopati hipertensi dengan variabel klinis dan
sosio-demografi yang berbeda masih kurang di Nepal.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan prevalensi
retinopati retinopati hipertensi di rumah sakit perawatan tersier dan
juga menilai masing-masing hubungan retinopati hipertensi dengan
variabel klinis dan sosiodemografi yang berbeda.

Metodologi :  Penelitian ini merupakan penelitian crossectional dengan 95 pasien


hipertensi yang berusia 30 tahun keatas sebagai sampel.
 Kriteria inklusi
a. Pasien hipertensi berusia 30 tahun ke atas.
 Kriteria eklusi
a. Pasien dengan penyakit sistemik lain seperti diabetes mellitus.
b. Pasien dengan penyakit mata seperti kornea atau kekeruhan
lensa.
 Pada penelitian ini dilakukan anamnesis, pemeriksaan rinci dan
pemeriksaan funduskopi setelah pasien diberikan obat tetes yang
membuat pupil midriasis dengan oftalmoskop direk, lensa +78 D
dan lensa +20 D.
 Retinopati hipertensi dinilai dengan menggunakan klasifikasi Keith-
Wagener-Barker.
 Data kualitatif pada penelitian ini disajikan dalam frekuensi dan
persentase dan dianalisis statistic dengan Uji Chi Square.
 Penelitian dikatakan memiliki hubungan signifikan secara statistik
jika nilai p < 0,05.
Hasil : Didapatkan usia rata-rata pada penelitian yaitu 59.74±15.11 tahun.
Prevalensi retinopati hipertensi didapatkan sebesar 38.9%. di antara
pasien dengan retinopati hipertensi, prevalensi derajat retinopati I:
7.36%, II : 17.89%, III: 10.52% dan IV: 3.15%. Terdapat hubungan
yang signifikan secara statistik antara retinopati hipertensi dengan
tekanan darah terkontrol dan pengobatan hipertensi. Tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara retinopati hipertensi dengan gender,
durasi hipertensi, tempat tinggal, riwayat keluarga dengan hipertensi,
riwayat merokok dan diet.
Kesimpulan : Prevalensi retinopati hipertensi adalah 38,95%. Tekanan darah yang
tidak terkontrol dan hipertensi yang tidak diobati merupakan faktor
risiko yang signifikan untuk terjadinya retinopati hipertensi.
Diperlukan edukasi pada pasien hipertensi tentang pentingnya
mematuhi pengobatan dan melakukan pemeriksaan mata secara
teratur. Diagnosis dini dan pengobatan hipertensi sangat penting
untuk mencegah hilangnya penglihatan.

Anda mungkin juga menyukai