Anda di halaman 1dari 25

Diagnosa Komunitas Yang Muncul

1. Resiko terjadinya penyakit diare berhubungan dengan cara keluarga


menyajikan makanan dengan terbuka ( tanpa tudung saji )
2. Resiko terjadinya penularan penyakit DBD berhubungan dengan kebiasaan
keluarga menggantung baju
3. Resiko kekurangan zat gizi pada masyarakat berhubungan dengan sayur
dipotong dahulu baru di cuci
4. Resiko terjadinya penyakit pada bayi berhubungan dengan tidak diberikannya
ASI eksklusif
5. Resiko terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak usia pra
sekolah dan usia sekolah berhubungan dengan kondisi gigi pada anak
6. Resiko terjadinya komplikasi akibat penyakit hipertensi berhubungan dengan
penyakit keturunan hipertensi
A. Rencana Asuhan Komunitas

Diagnosa Strategi Rencana Evaluasi


NO TUK TUM Sumber Tempat Pj
Keperawatan Intervensi Kegiatan Krieria Standar
1 Resiko terjadinya Mencegah Meningkatkan Komunikasi, Berikan penkes Peningkatan Keluarga dapat Mahasiswa D3 Via Puspa
penyakit diare terjadinya pengetahuan informasi tentang cara pengetahuan menjelaskan Keperawatan Zoom
berhubungan dengan diare pada masyarakat dan motivasi penyajian keluarga dalam pentingnya dan D3
cara keluarga masyarakat tentang diare keluarga makanan dengan memahami menjaga Kebidanan
menyajikan makanan dengan cara dan cara binaan benar dan pentingnya kebersihan alat
dengan terbuka penyajian penyajian pentingnya menjaga makan dan
( tanpa tudung saji ) makanan makanan yang kebersihan alat kebersihan alat lingkungan
ditandai dengan : yang baik baik makan dan makan dan dapur serta cara
Hasil kuesioner : lingkungan dapur lingkungan dapur penyajian atau
a) Terdapat 11 KK serta cara pun pengolahan
yang penyajian ataupun makanan
menyajikan pengolahan dengan benar
makanan makanan dengan
dengan cara benar
terbuka Dengan
presentase 32%
Hasil wawancara:
a) Terdapat 11 Ibu
( 32% )
mengatakan
dalam penyajian
makanan
dengan cara
terbuka yaitu
dengan
meletakkan
makanan hanya
diatas meja
tanpa
menggunakan
tutup saji atau
penutup lainnya
Hasil observasi :
a) Berdasarkan
hasil observasi
yang dilakukan,
tampak rata-rata
keluarga
tersebut
menyajikan
makanan diatas
meja dengan
cara terbuka
atau tidak
tertutup
2 Resiko terjadinya Mencegah Meningkatkan Komunikasi, Memberikan Peningkatan Masyarakat Mahasiswa D3 Via Mardh
penularan penyakit terjadi nya pengetahuan informasi penkes tentang pengetahuan dapat Keperawatan Zoom atillah
DBD berhubungan atau masyarakat dan motivasi penyebab , cara keluarga tentang menjelaskan dan D3
kebiasaan keluarga terjangkitny tentang keluarga pencegahan dan DBD ,pencegahan bahaya DBD , Kebidanan
menggantung baju a penyakit demam binaan cara penanganan dan cara cara pencegahan
ditandai dengan : demam berdarah dan DBD penanganan DBD dan penanganan
bedarah cara nya
pencegahan
Hasil kuesioner: nya
a) Terdapat 28 KK
yang melakukan
kebiasaan
menggantung
pakaian setelah
dipakai (82%)
Hasil wawancara :
a) Dari pernyataan
terdapat 28 KK
(82%)
mengatakan
memang sudah
kebiasaan selalu
menggangtung
pakaian jika
sudah pakai.
Salah satu
keluarga
mengatakan
bahwasanya yang
sering
menggantung
pakaian ialah
anak remaja dari
keluarga.
Hasil observasi :
a) Berdasarkan hasil
observasi yang
dilakukan ,
terlihat pakaian
pada rumah salah
satu keluarga
terdapat pakaian
yang sudah
digunakan
tergantung
digantungan
pakaian dan di
belakang pintu
3 Resiko kekurangan Mencegah Meningkatkan Komunikasi, 1) Berikan 1) Peningkatan 1) Masyarakat Mahasiswa D3 Via Vivin
zat gizi pada terjadinya pengetahuan informasi penkes pengetahuan dapat Keperawatan Zoom
masyarakat kekurangan masyarakat dan motivasi tentang masyarakat menjelaskan dan D3
berhubungan dengan gizi pada tentang keluarga pengolahan tentang tentang Kebidanan
sayur dipotong masyarakat pengolahan binaan makanan pengolahan pentingnya
dahulu baru di cuci dengan makanan dengan makanan gizi,
ditandai dengan : mengubah bergizi benar dan dengan benar mengetahui
Hasil kuesioner : kebiasaan pentingnya dan dampak
a) Terdapat 14 KK masyarakat gizi pentingnya negatif dari
yang mengolah mengolah 2) Edukasi gizi kurang gizi
sayuran dengan sayuran pengolahan 2) Peningkatan 2) Masyarakat
cara dipotong makanan kriteria dapat
terlebih dahulu dengan pengolahan melakukan
baru di cuci benar makanan pengolahan
b) Dengan dengan benar dengan
presentase 41% benar

Hasil wawancara:
a) Terdapat 14 ibu
(41%)
mengatakan saat
mengolah
sayuran dengan
cara dipotong
dahulu baru
kemudian dicuci
Hasil observasi :
a) Berdasarkan hasil
observasi yang
dilakukan, Ibu
tampak mengolah
sayuran dengan
cara dipotong
terlebih dahulu,
baru kemudian
dicuci
4 Resiko terjadinya Mencegah Meningkatkan Komunikasi, Berikan penkes Peningkatan Masyarakat Mahasiswa D3 Via Yuni
penyakit pada bayi penyakit pengetahuan informasi pada masyarakat pengetahuan dapat Keperawatan Zoom
berhubungan dengan pada bayi masyarakat dan motivasi tentang masyarakat menjelaskan dan D3
tidak diberikan nya dengan tentang keluarga pentingnya tentang tentang Kebidanan
ASI ekslusif (riwayat pemberian dampak baik binaan menjaga gizi bayi pentingnya pentingnya
asi eksklusif) ASI pemberian ASI tetap seimbang menjaga gizi bayi menjaga gizi
ditandai dengan : ekskulsif di eksklusif untuk mencegah dan mencegah bayi tetap
Hasil kuesioner : utamakan untuk penyakit pada penyakit pada seimbang untuk
a) Terdapat 1 ibu mencegah bayi dengan bayi dengan mencegah
menyusui yang penyakit pada mengutamakan mengutamakan penyakit pada
tidak bayi pemberian ASI pemberian ASI bayi serta cara
memberikan ASI eksklusif eksklusif, serta penanganan nya
eksklusif bagaimana cara agar gizi bayi
sepenuhnya. penanganan nya tetap terpenuhi
Dengan agar gizi bayi
presentase (50%) tetap terpenuhi.

Hasil wawancara:
a) 1 dari 2 ibu
(50%)
mengatakan
alasan ia belum
memberi ASI
eksklusif
dikarenakan ia
bekerja hampir
setiap harinya
sehingga anaknya
dititipkan oleh
tetangganya dan
diberikan ASI
dengan seelingan
susu formula.

Hasil observasi : -
5 Resiko terjadinya Mencegah Meningkatkan Komunikasi, Berikan penkes Meningkatnya Masyarakat Mahasiswa D3 Via Febi
masalah kesehatan terjadinya pengetahuan informasi tentang pengetahuan dapat Keperawatan Zoom
gigi dan mulut pada masalah tentang dan motivasi pentingnya masyarakat menjelaskan dan D3
anak usia pra sekolah kesehatan pentingnya keluarga menjaga tentang pentingnya Kebidanan
dan usia sekolah gigi dan menjaga binaan kesehatan gigi pentingnya menjaga
berhubungan dengan mulut pada kesehatan gigi dan mulut pada menjaga kesehatan gigi
kondisi gigi pada anak usia dan mulut anak usi pra kesehatan gigi dan mulut pada
anak ditandai dengan pra sekolah pada anak usi sekolah dan usia dan mulut, usia anak pra
: dan usia pra sekolah sekolah serta pencegahan dan sekolah dan usia
Hasil kuesioner : sekolah dan usia pencegahan dan penanganannya sekolah, cara
a) Terdapat 4 anak sekolah penanganannya penanganan dan
yang memiliki pencegahannya.
gigi berlubang (2
pra sekolah, dan
2 anak usia
sekolah dengan
presentase (25%)
Hasil wawancara:
a) Dari hasil
wawancara 4
Ibu (25%)
mengatakan
bahwa anaknya
memang selalu
menyikat gigi 2
kali sehari
tetapi anaknya
suka makan-
makanan manis
seperti permen,
coklat
Hasil observasi :
a) Berdasarkan hasil
observasi yang
dilakukan, anak
tampak memiliki
gigi berlubang,
dengan 2 anak
masih dengan
gigi susu dan 2
anak lagi sudah
menjadi gigi
permanen.

6 Resiko terjadinya Meningkatn Meningkatnya Komunikasi, Berikan penkes Peningkatan Masyarakat Mahasiswa D3 Via Ririn
komplikasi akibat ya kesehatan informasi tentang hipertensi pengetahuan dapat Keperawatan Zoom
penyakit hipertensi pengetahua penderita dan motivasi dan akibat yang keluarga tentang menjelaskan dan D3
berhubungan dengan n hipertensi keluarga mungkin hipertensi dan pengertian, Kebidanan
penyakit keturunan masyarakat ditandai binaan ditimbulkan pola hidup sehat tanda dan
hipertensi ditandai tentang dengan gejala,
dengan : pola hidup menurunnya penyebab,
Hasil kuesioner : sehat penderita akibat, cara
a) Terdapat 2 lansia dengan hipertensi perawatan
yang memiliki hipertensi hipertensi dan
riwayat penyakit meliputi : pola hidup sehat
keturunan Pengertian ,
hipertensi tanda dan
b) Dengan gejala ,
presentase 40% penyebab
Hasil wawancara: akibat dan
a) Ny.D cara
mengatakan perawatann
memang ya
memiliki riwayat
keturunan
hipertensi
b) Ny.N
mengatakan
mengonsumsi
obat hipertensi
untuk mengontrol
tensi nya
c) Dengan
persentase (40%)
Hasil observasi :
a) Dari hasil
observasi,
didapatkan 2
lansia dengan
riwayat
hipertensi
b) Lansia 1 berusia
56 tahun
dengan tekanan
darah 148/90
mmHg
c) Lansia 2 berusia
65 tahun
dengan tekanan
darah 130/90
mmHg
B. Rencana Kerja (POA) Asuhan Komunitas

Diagnosa Rencana
NO TUK TUM Sasaran Hari/Tanggal Waktu Pelaksanaan PJ
Keperawatan Kegiatan
1 Resiko terjadinya Mencegah Meningkatkan Berikan penkes Seluruh warga 11 Februari 19.00 Via Zoom Puspa
penyakit diare terjadinya diare pengetahuan tentang cara masyarakat 2021 WIB
berhubungan dengan pada masyarakat masyarakat penyajian (terkhusus Ibu
cara keluarga dengan cara tentang diare makanan dengan Rumah Tangga)
menyajikan makanan penyajian dan cara benar dan
dengan terbuka makanan yang penyajian pentingnya
( tanpa tudung saji ) baik makanan yang kebersihan alat
baik makan dan
lingkungan dapur
2 Resiko terjadinya Mencegah Meningkatkan Memberikan Seluruh warga 11 Februari 20.00 Via Zoom Mardhatillah
penularan penyakit terjadi nya atau pengetahuan penkes tentang masyarakat 2021 WIB
DBD berhubungan terjangkitnya masyarakat penyebab , cara
kebiasaan keluarga penyakit demam tentang pencegahan dan
menggantung baju bedarah demam cara penanganan
berdarah dan DBD
cara
pencegahan
nya
3 Resiko kekurangan Mencegah Meningkatkan a) Berikan Seluruh warga 16 Februari 16.00 Via Zoom Vivin
zat gizi pada terjadinya pengetahuan penkes masyarakat 2021 WIB
masyarakat kekurangan gizi masyarakat tentang (terkhusus Ibu
berhubungan dengan pada masyarakat tentang pengolahan Rumah Tangga)
sayur dipotong dengan pengolahan makanan
dahulu baru di cuci mengubah makanan dengan benar
kebiasaan bergizi dan
masyarakat pentingnya
mengolah gizi
sayuran b) Edukasi
pengolahan
makanan
dengan benar
4 Resiko terjadinya Mencegah Meningkatkan Berikan penkes Ibu hamil dan ibu 16 Februari 19.00 Via Zoom Yuni
penyakit pada bayi penyakit pada pengetahuan pada masyarakat menyusui 2021 WIB
berhubungan dengan bayi dengan masyarakat tentang
tidak diberikan nya pemberian ASI tentang pentingnya
ASI ekslusif (riwayat ekskulsif di dampak baik menjaga gizi bayi
asi eksklusif) utamakan pemberian ASI tetap seimbang
eksklusif untuk mencegah
untuk penyakit pada
mencegah bayi dengan
penyakit pada mengutamakan
bayi pemberian ASI
eksklusif
5 Resiko terjadinya Mencegah Meningkatkan Berikan penkes Anak prasekolah 15 Februari 19.00 Via Zoom Febi
masalah kesehatan terjadinya pengetahuan tentang dan usia sekolah 2021 WIB
gigi dan mulut pada masalah tentang pentingnya
anak usia pra sekolah kesehatan gigi pentingnya menjaga
dan usia sekolah dan mulut pada menjaga kesehatan gigi dan
berhubungan dengan anak usia pra kesehatan gigi mulut pada anak
kondisi gigi pada sekolah dan usia dan mulut usi pra sekolah
anak sekolah pada anak usi dan usia sekolah
pra sekolah serta pencegahan
dan usia dan
sekolah penanganannya

6 Resiko terjadinya Meningkatnya Meningkatnya Berikan penkes Lansia 16 Februari 17.00 Via Zoom Ririn
komplikasi akibat pengetahuan kesehatan tentang hipertensi 2021 WIB
penyakit hipertensi masyarakat penderita dan akibat yang
berhubungan dengan tentang pola hipertensi mungkin
penyakit keturunan hidup sehat ditandai ditimbulkan
hipertensi dengan dengan
hipertensi menurunnya
meliputi : penderita
Pengertian , hipertensi
tanda dan
gejala ,
penyebab akibat
dan cara
perawatannya
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap-tahap kegiatan yang telah

dilaksanakan pada praktek komunitas. Dalam pembahasan ditampilkan faktor-

faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman yang ada

selama pelaksanaan kegiatan dari tanggal 31 Januari – 20 Februari 2021. Kegiatan

dilaksanakan di Kelurahan Lubuk Baja Kota, Kecamatan Lubuk Baja, dengan

jumlah yang dikaji sebanyak 34 KK yang terdiri dari 121 jiwa.

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Kekuatan

Setelah dilakukan tahap persiapan oleh mahasiswa akhirnya terjalin

kerjasama yang baik antara ketua dan anggota kelompok untuk

mempersiapkan kegiatan bersama masyarakat dengan diberikannya

bimbingan dan arahan oleh pembimbing akademik

2. Kelemahan

Kelemahan yang didapatkan pada tahap persiapan adalah

ketidakakuratan data yang didapatkan, dan dikarenakan kegiatan PBL

dilakukan secara daring banyak terjadi kendala terutama jaringan internet

yang tidak stabil.

3. Kesempatan

Adanya dukungan dari pembimbing akademik serta masyarakat

dalam mempersiapkan pelaksanaan kegiatan.

69
4. Ancaman

Adapun ancaman-ancaman pada tahap persiapan yaitu belum

tersosialisasinya kegiatan program praktek komunitas Mahasiswa Institut

Kesehatan Mitra Bunda Batam dengan baik kepada masyarakat.

B. TAHAP PENGKAJIAN

Pada tahap pengkajian dilaksanakan dengan menggunakan metode

wawancara langsung berdasarkan format pengkajian/kuisioner yang disusun

berdasarkan Winshield survey yang telah dilakukan. Pengkajian dilakukan

pada seluruh kepala keluarga yang ada di Kecamatan Lubuk Baja Kota

Batam.

1. Kekuatan

Pada tahap pengkajian banyak masyarakat yang berpartisipasi aktif

dan memberikan informasi dalam pengumpulan data serta adanya

dukungan dari masyarakat dengan tersedianya alat pengumpulan data

berupa kuisioner.

2. Kelemahan

Kelemahan pada saat dilakukan pengkajian dan pengumpulan data

banyak masyarakat yang tidak mengisi lengkap kuisioner yang diberikan.

Sehingga diperlukan pengkajian ulang untuk melengkapi data yang

kurang.

70
3. Kesempatan

Dengan diadakannya pengkajian dapat ditemukan masalah

kesehatan apa yang sedang terjadi pada masyarakat sehingga memudahkan

mahasiswa untuk menentukan dan menyusun asuhan komunitas yang akan

diberikan kepada masyarakat.

4. Ancaman

Kesalahan dalam mentabulasi data dapat menyebabkan tidak

sinkronnya hasil tabulasi data dan dapat berpengaruh terhadap masalah

kesehatan yang akan ditetapkan untuk dilakukan asuhan komunitas.

C. Masalah Keperawatan

Menurut NANDA diagnosa keperawatan adalah "keputusan klinik

tentang respon individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan

aktual atau potensial, sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk

mencapai tujuan asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat.

Berdasarkan hasil pengkajian muncul 6 masalah kesehatan dan 6

masalah keperawatan yaitu sebagai berikut :

1. Resiko terjadinya penyakit diare berhubungan dengan cara keluarga

menyajikan makanan

2. Resiko terjadinya penularan penyakit DBD berhubungan dengan

kebiasaan keluarga menggantung baju

71
3. Resiko kekurangan zat gizi pada masyarakat berhubungan dengan

sayur dipotong dahulu baru di cuci

4. Resiko terjadinya penyakit pada bayi berhubungan dengan tidak

diberikannya ASI eksklusif

5. Resiko terjadinya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak usia pra

sekolah dan usia sekolah berhubungan dengan kondisi gigi pada anak

6. Resiko terjadinya komplikasi akibat penyakit hipertensi berhubungan

dengan penyakit keturunan hipertensi

D. TAHAP PERENCANAAN

1. Kekuatan

Melalui diskusi yang dilakukan antar anggota kelompok, masukan

dari pembimbing akademik, serta musyawarah bersama masyarakat

sehingga dapat di tentukan rencana atau intervensi dari kegiatan yang

akan dilakukan, yaitu dengan melakukan penyuluhan secara daring

dengan waktu yang sudah disepakati bersama

2. Kelemahan

Kelemahan pada tahap perencanaan yaitu tidak hadirnya seluruh

anggota masyarakat pada saat musyawarah. Selain itu, dengan

keanekaragaman kesibukan masyarakat, sehingga sebagian besar

masyarakat memiliki waktu luang pada malam hari.

3. Kesempatan

72
Adanya dukungan dari pembimbing akademik, serta partisipasi

masyarakat dalam musyawarah secara daring sehingga perencanaan atau

intervensi dapat disusun dengan baik.

4. Ancaman

Adapun ancaman atau kendala pada tahap perencanaan adalah

tidak terlaksananya kegiatan sesuai rencana atau sesuai waktu yang telah

ditentukan.

E. TAHAP IMPLEMENTASI

Setelah disusun perencanaan yang telah disepakati oleh masyarakat, maka

dilakukan implementasi dari rencana tersebut. Tahap implementasi

direncanakan selama 3 hari dan dilakukan secara daring (dalam jaringan).

1. Kekuatan

Adanya kerjasama yang baik antara mahasiswa dengan anggota

masyarakat, kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melakukan

kegiatan, serta arahan dari pembimbing akademik sehingga kegiatan

implementasi dapat dilaksanakan

2. Kelemahan

Kelemahan pada tahap implementasi yaitu kurangnya pelaksanaan

kegiatan karena factor masyarakat yang sulit dikumpulkan pada saat akan

dilakukan kegiatan. Koneksi jaringan internet yang tidak stabil

mengakibatkan terjadinya beberapa kendala selama kegiatan berlangsung

3. Kesempatan

73
Adanya dukungan dari pembimbing akademik, kerjasama antar

anggota, serta feedback atau partisipasi aktif yang baik dari masyarakat

dalam pelaksanaan kegiatan.

4. Ancaman

Ancaman atau kendala yang dirasakan dalam pelaksanaan

kegiatan yaitu terjadi penundaan waktu pelaksanaan dari waktu yang telah

direncanakan dan kehadiran masyarakat dalam kegiatan yang masih

rendah yang disebabkan aktivitas yang beragam pada masyarakat.

F. TAHAP EVALUASI

1. Kekuatan

Tersedianya media dan peralatan yang memadai untuk dijadikan

pendukung diadakannya kegiatan penyuluhan kepada masyarakat. Selain

itu, didapatkannya dukungan dari masyarakat sehingga kegiatan dapat

berlangsung hingga selesai.

2. Kelemahan

Dikarenakan kegiatan dilakukan secara daring melalui via aplikasi

Zoom, banyak terjadi kendala dikarenan jaringan internet yang tidak

stabil. Terjadi penundaan waktu saat pelaksanaan karena lamanya

mengumpulkan masyarakat saat kegiatan akan berlangsung

3. Kesempatan

Dengan diadakannya penyuluhan, masyarakat dapat menambah

pengetahuannya serta meningkatkan derajat kesehatannya

74
4. Ancaman

Dengan jaringan internet yang tidak stabil, materi yang diberikan

tidak tersampaikan sepenuhnya kepada masyarakat.

75
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan dengan penyebaran kuesioner,

wawancara, observasi, didapatkan hasil data yaitu terdapat 34 KK dengan jumlah 121

jiwa. Dari hasil data pengkajian yang telah didapatkan terdapat 6 masalah utama dari ke

34 KK tersebut yaitu (1) terdapat 11 KK (82%) menyajikan makanan dengan cara

terbuka yang mengakibatkan resiko terjadinya penyakit diare; (2) terdapat 14 KK (66%)

yang mengolah sayuran dengan cara dipotong terlebih dahulu baru dicuci dapat

mengakibatkan resiko kurangnya vitamin dalam pengolahan makanan; (3) dari 34 KK

terdapat 3 ibu menyusui bayinya namun terdapat 2 ibu menyusui (66%) dengan masalah

yang mungkin terjadi resiko terjadinya penyakit pada bayi; (4) dari 34 KK terdapat 5

lansia dengan 2 lansia (40%) diantaranya memiliki riwayat penyakit keturunan hipertensi;

(5) terdapat 28 KK (32%) dikeluarga yang mempunyai kebiasaan menggantung pakaian

setelah dipakai yang memiliki Resiko terjadinya penularan penyakit DBD; (6) dari 34 KK

terdapat 4 anak (31%) yang mengalami gigi berlubang dapat beresiko terjadinya masalah

kesehatan gigi dan mulut pada anak usia pra sekolah dan usia sekolah.

Berdasarkan masalah komunitas yang didapatkan, terdapat analisis Strenght

(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Treath (ancaman) dalam

masalah komunitas tersebut.

1. Resiko terjadinya penyakit diare berhubungan dengan cara keluarga menyajikan

makanan

a) Strenght (Kekuatan)

76
1) Karena makanan yang disajikan akan lebih hygienis.

2) Penyajian makanan yang baik dan benar merupakan pengetahuan yang wajib

dimiliki ibu rumah tangga.

b) Weakness (Kelemahan)

1) Kurangnya pengetahuan ibu terhadap dampak dari penyajian makanann yang

salah.

2) Kurang efisien karena materi yang disampaikan melalui zoom.

c) Opportunity (Kesempatan)

Memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyajian makanan yang baik dan

benar melalui via zoom.

d) Treath (Ancaman)

Tidak semua ibu dapat mengikuti zoom saat penyuluhan karena kendala sinyal.

2. Resiko kekurangan zat gizi pada masyarakat berhubungan dengan pengolahan sayur

dipotong dahulu baru di cuci

a) Strenght (Kekuatan)

1) Kandungan gizi dalam sayur tinggi.

2) Cara mengolah sayur yang baik dan mudah.

b) Weakness (Kelemahan)

1) Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pengolahan sayur.

2) Kurangnya keinginan ibu untuk menerapkan pengolahan sayur yang benar.

c) Opportunity (Kesempatan)

1) Memberikan penkes teknik pengolahan sayur yang benar

2) Memberi contoh berupa video tentang pengolahan sayur yang benar.

77
d) Treath (Ancaman)

Tidak semua ibu dapat menerapkan pengolahan sayur yang benar.

3. Kurangnya pengetahuan ibu menyusui tentang pentingnya ASI eksklusif

a) Strenght (Kekuatan)

1) Pemberian ASI Eksklusif mudah dilakukan.

2) ASI eksklusif lebih ekonomis.

3) ASI eksklusif merupakan kebutuhan gizi yang sesuai dengan bayi.

b) Weakness (Kelemahan)

1) Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya memberikan ASI eksklusif

pada bayi.

2) Kurangnya pengetahuan ibu terhadap cara pemberian ASI eksklusif bagi ibu

yang bekerja.

c) Opportunity (Kesempatan)

1) Memberitahukan teknik menyusui yang baik dan benar.

2) Memberitahu ibu cara untuk memperbanyak produksi ASI pada ibu.

3) Memberitahu ibu cara menyimpan ASI bagi ibu yang bekerja.

d) Treath (Ancaman)

Tidak semua ibu menyusui ingin memberikan ASI eksklusif karena bekerja.

4. Kurangnya pengetahuan lansia terhadap penyakit hipertensi

a) Strenght (Kekuatan)

1) Implementasi disesuaikan dengan kebutuhan lansia.

2) Penentuan waktu atas kehendak lansia.

b) Weakness (Kelemahan)

78
1) Lansia kurang pengetahuan terhadap penyakit hipertensi.

2) Tidak ada yang mengikuti posyandu lansia.

c) Opportunity (Kesempatan)

Menampilkan video senam lansia dan edukasi mengenai hipertensi

d) Treath (Ancaman)

Tidak semua lansia memahami materi yang disampaikan karena terbatasnya daya

serap akibat penuaan dan media yang disampaikan melalui zoom.

5. Resiko terjadinya penularan penyakit DBD berhubungan dengan kebiasaan keluarga

menggantung pakaian

a) Strenght (Kekuatan)

Karena pengetahuan mengenai penyakit DBD dapat mengedukasi masyarakat

untuk hidup bersih.

b) Weakness (Kelemahan)

1) Kurangnya pengetahuan terhadap dampak menggantung pakaian setelah

dipakai.

2) Kurang efisien karena materi yang disampaikan melalui via zoom.

c) Opportunity (Kesempatan)

Memberikan penkes mengenai dampak dari menggantung pakaian melalui via

zoom

d) Treath (Ancaman)

Tidak semua dari anggota yang akan bisa menerapkan tidak menggantung pakaian

setelah dipakai.

79
6. Resiko terjadinya masalah gigi dan mulur pada anak usia pra sekolah dan usia

sekolah

a) Strenght (Kekuatan)

Menampilkan leaflet dan video yang menarik untuk mengedukasi anak untuk

menyikat gigi.

b) Weakness (Kelemahan)

1) Kurangnya pengetahuan anak terhadap cara menggosok gigi yang baik dan

benar.

2) Kurang kondusif karena materi yang disampaikan melalui via zoom.

c) Opportunity (Kesempatan)

Memberikan penkes dan edukasi mengenai cara menyikat gigi yang baik dan

benar melalui via zoom.

d) Treath (Ancaman)

Tidak terpantaunya pada anak-anak usia prasekolah dan sekolah mengenai cara

menyikat gigi yang baik dan benar.

B. Saran

1. Bagi Masyarakat

Masyarakat senantiasa meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat

meningkatkan taraf dan derajat kesehatan di lingkungan masyarkat.

2. Bagi Mahasiswa

80
Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam menerapkan manajemen kesehatan

komunitas dalam memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan komunitas

sehingga pada saat bekerja dilapangan dapat diaplikasikan secara sistematis yang

akan dapat meningkatkan mutu pelayanan sehingga dapat memberikan dampak

menurunkan angka kesakitan dan kematian serta meningkatkan derajat kesehatan di

masyarakat.

3. Bagi Institusi Pendidikan

a. Dapat lebih memperbanyak lagi memberikan literatur-literatur khususnya buku-

buku mengenai pelayanan komunitas secara umum, pelayanan komunitas

keperawatan dan kebidanan sehingga mahasiswa dapat lebih mudah memahami

dan dapat menerapkan asuhan kepada masyarakat.

b. Dapat menyatukan persepsi dalam penyusunan asuhan keperawatan dan

kebidanan komunitas.

4. Bagi Puskesmas

Pihak puskesmas diharapkan untuk tetap memberikan informasi dan edukasi

kepada masyarakat terkait masalah yang ada di lingkungan masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas serta mengevaluasi masalah yang ditemukan baik dalam jangka

pendek maupun dalam jangka panjang.

81

Anda mungkin juga menyukai