2. Pengkajian dilakukan pada Tuan S, tanggal 20 Desember 2020 pukul 14.00 WIB di ruang
isolasi bangsal Seruni, diperoleh data pasien sebagai berikut: Klien yang pertama
bernama Tn. A, berusia 60 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama Islam. Pendidikan
terakhir klien adalah Sekolah Dasar dan klien berkerja sebagai buruh tani. Klien masuk
RS pada tanggal 19 Desember 2020, dengan nomor RM. 1625XX. Penanggung jawab
klien adalah kakak kandung klien yang bernama Tn. M, berusia 62 tahun, berjenis
kelamin laki-laki, beragama Islam, bekerja sebagai buruh tani.
Keluhan utama - Batuk selama 3 minggu - Dahak kehijauan
Riwayat penyakit sekarang - batuk selama 3 minggu - sesak nafas - nyeri dada - demam -
keluarga klien memeriksakan klien ke Puskesmas, dari Puskesmas klien di rujuk ke RS
dan disarankan untuk rawat inap di ruang isolasi
Riwayat penyakit dahulu - klien belum pernah dirawat di RS sebelumnya. - Klien
menjalani pengobatan rutin di Puskesmas, namun klien berhenti melakukan pengobatan
selama kurang lebih 6 bulan lalu karena klien merasa bosan dan tidak telaten. - Klien
menderita TB Paru kurang lebih 1,5 tahun lalu. - tidak memiliki riwayat penyakit tekanan
darah tinggi atau diabetes miletus.
Riwayat penyakit keluarga tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menurun
seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi ataupun penyakit yang sama seperti yang diderita
klien
Pengkajian Fokus Pengkajian fokus yang dilakukan pada Tn. A didapatkan hasil klien
mengatakan bahwa kesehatan adalah hal yang penting dan jika sakit harus diperiksakan,
klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara penularan TB Paru dan bagaimana
mencegahnya , klien mengatakan selama di rumah sakit klien membuang dahak di tisu
yang dibuang ketempat sampah terbuka, klien tidak menggunakan masker dan tidak
menutup mulut ketika batuk. Klien telah mengalami TB Paru selama 1,5 Tahun, dan
menjalani pengobatan di puskesmas terdekat, namun klien menghentikan pengobatan
dengan alasan bosan dan tidak telaten sehingga klien putus obat. Pada pola nutrisi –
metabolik terkaji bahwa sebelum klien sakit klien makan 3 x sehari dengan 1 porsi sedang
, jenis makanan bervariasi dan nafsu makan baik, serta tidak ada pantangan dalam hal
makan. Minum kurang lebih 2 liter per hari. Namun selama sakit klien mengalami
penurunan nafsu makan, klien tetap makan 3 x sehari dengan setengah porsi yang
diberikan RS. Klien mual dan muntah satu kali sekitar 50 cc dengan produk makanan dan
tidak ada darah. Pada pola eliminasi, tidak ada masalah ataupun berubahan sebelum sakit
ataupun selama sakit. Klien BAB sebanyak 1 x dalam satu hari. Dan BAK 4-6 kali dalam
sehari. Pola aktivitas, sehari-hari klien ke sawah , mencangkul, tidak ada waktu
berolahraga, semua aktivitas dilakukannya secara mandiri. Sedangkan selama sakit
kegiatan klien memerluka bantuan orang lain seperti mandi, berpakaian dll. Pola istirahat
– tidur, sebelum sakit klien mengatakan waktu tidur 6-7 jam per hari, klien tidak pernah
tidur siang dan tidak ada gangguan tidur yang dialami. Selama sakit klien mengatakan
waktu tidur tidak menentu, sering terbangun saat tidur, dan sering berkeringat dimalam
hari. Pola kognitif, klien mengatakan penglihatannya sudah mulai tidak jelas, tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, komunikasi klien baik, dan orientasi terhadap
waktu, orang dan tempat baik. Pola konsep diri dan persepsi diri, klien mengatakan
bahwa klien adalah seorang buruh tani, setiap hari klien bertemu dengan teman –
temannya di sawah, namun semenjak sakit klien jarang ke sawah dan bertemu dengan
teman-teman klien. Hubungan klien dengan keluarga dan orang sekitar baik. Pola seksual
reproduksi, klien adalah seorang laki – laki, masih memiliki istri dan 4 orang anak. Pola
peran hubungan, dalam keluarga klien adalah seorang ayah dan juga suami. Orang
terdekat klien adalah istrinya, pola manajemen koping stress, klien mengatakan bahwa
hubungan klien dengan tetangga dan keluarga baik. Pada pola keyakinan didapatkan data
bahwa klien sering beribadah di masjid namun semenjak sakit klien hanya mampu berdoa
dan terus berdzikir.
Pemeriksaan Fisik
B1 (Breathing) Klien nampak kurus sehingga costa terlihat Bentuk rongga dada nampak
tidak simetris Klien menggunakan otot bantu pernafasan Nampak sesak nafas RR : 28
x/menit Pengembangan pernafasan nampak tidak simetris Terdengar bunyi pekak di apek
paru. Karakteristik sputum hijau purulen - B2 (Blood) Tidak telihat adanya kelemahan
fisik, keadaan umum klien baik Denyut nadi sulit teraba Nadi 76 x per menit Terdengar
suara pekak TD : 120/80 mmhg Tidak didapatkan bunyi jantung tambahan. - B3 (Brain)
Kesadaran klien compos mentis Tidak ditemukan sianosis Konjungtiva berwarna merah
muda, - B4 (Bowel) klien mengalami mual dan muntah sebanyak 1 x sekitar 50 cc dengan
produk makanan tanpa darah klien mengalami penurunan nafsu makan. - B5 (Blader)
tidak ada masalah / gangguan dari pengeluaran urine
B6 (Bone) aktivitas klien mengalami penurunan dan tidak ada keluhan badan lemas.