Anda di halaman 1dari 16

1. IDENTITAS PASIEN Tn.

A Umur 50 Tahun Pekerjaan Wiraswasta dengan diagnose


medis Gastroentestinal
RIWAYAT KESEHATAN : Keluhan Utama: Mencret-mencret / diare, muntah, lemah,
perut sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Diagnosa medisnya GEDS, Sehari sebelum masuk Rumah Sakit pasien membeli lumpia
dan mencret-mencret 2X, setelahnya ( hari berikutnya ) pasien mencret-mencret sampai
15X, Isi tinja berisi cairan dan ampas-ampas, Nyeri perut seperti diperas-peras, setiap
kali, Setiap kali makan muntah, Nafsu makan berkurang, Pusing, Pagi itu juga pasien
langsung pergi ke Rumah Sakit
Riwayat Pasien Sebelum Sakit
Sebelumnya pasien pernah menderita gastritis dari 1 tahun yang lalu di opname ± 7 hari,
Bila sakit langsung berobat, Tidak mempunyai alergi pada obat
Cara Masuk RS
Pasien datang ke Rumah Sakit diantar oleh tetangga karena suami sudah berangkat
bekerja, Datang dalam keadaan sadar dan lemas. Masuk pakai JAMSOSTEK
Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram
Penyakit anak ke 4 dari 6 bersaudara, keluarga tidak ada yang punya penyakit kronik dan
keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan
Hubungan keluarga bagus, Pasien tinggal bersama bersama suami dan 1
anak laki-lakinya.
Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien mengatakan selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
sekitar

POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI ( POLA GORDON )


Nutrisi dan Metabolik
BB : 56 kg
Hb : 12 g/dl
Membran mukosa mulut kering
Makan : 3 X ½ porsi ( lunak ):
Minum : 4 gelas / hari :
Infus R/L 20++/mnt :
Eliminasi
Selama sakit : BAB : 15X / hari, Konsistensi cair :
BAK : 5X / hari, Warna kuning :
Muntah 7X / hari, nafsu makan menurun
Aktivitas dan Latihan
Selama sakit : Pasien masih mampu melakukan aktivitas tapi agak lemas
Istirahat dan Tidur
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena tidak terbiasa di
Rumah Sakit
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Lemah, Diare, 15 X / hari, muntah, kesadaran : Compos metis
TTV
TD : 100/70 mmHg RR : 20
S : 360 C N : 77
Terapi Medik
Inj. Cefotaxim 1X1gr
Inj. Ranitidin 2X1amp
Infus RL 20 ++s/menit
P'oral diatob 3X II tab

2. Pengkajian dilakukan pada Tuan S, tanggal 20 Desember 2020 pukul 14.00 WIB di ruang
isolasi bangsal Seruni, diperoleh data pasien sebagai berikut: Klien yang pertama
bernama Tn. A, berusia 60 tahun, berjenis kelamin laki-laki, beragama Islam. Pendidikan
terakhir klien adalah Sekolah Dasar dan klien berkerja sebagai buruh tani. Klien masuk
RS pada tanggal 19 Desember 2020, dengan nomor RM. 1625XX. Penanggung jawab
klien adalah kakak kandung klien yang bernama Tn. M, berusia 62 tahun, berjenis
kelamin laki-laki, beragama Islam, bekerja sebagai buruh tani.
Keluhan utama - Batuk selama 3 minggu - Dahak kehijauan
Riwayat penyakit sekarang - batuk selama 3 minggu - sesak nafas - nyeri dada - demam -
keluarga klien memeriksakan klien ke Puskesmas, dari Puskesmas klien di rujuk ke RS
dan disarankan untuk rawat inap di ruang isolasi
Riwayat penyakit dahulu - klien belum pernah dirawat di RS sebelumnya. - Klien
menjalani pengobatan rutin di Puskesmas, namun klien berhenti melakukan pengobatan
selama kurang lebih 6 bulan lalu karena klien merasa bosan dan tidak telaten. - Klien
menderita TB Paru kurang lebih 1,5 tahun lalu. - tidak memiliki riwayat penyakit tekanan
darah tinggi atau diabetes miletus.
Riwayat penyakit keluarga tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menurun
seperti Diabetes Melitus dan Hipertensi ataupun penyakit yang sama seperti yang diderita
klien
Pengkajian Fokus Pengkajian fokus yang dilakukan pada Tn. A didapatkan hasil klien
mengatakan bahwa kesehatan adalah hal yang penting dan jika sakit harus diperiksakan,
klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara penularan TB Paru dan bagaimana
mencegahnya , klien mengatakan selama di rumah sakit klien membuang dahak di tisu
yang dibuang ketempat sampah terbuka, klien tidak menggunakan masker dan tidak
menutup mulut ketika batuk. Klien telah mengalami TB Paru selama 1,5 Tahun, dan
menjalani pengobatan di puskesmas terdekat, namun klien menghentikan pengobatan
dengan alasan bosan dan tidak telaten sehingga klien putus obat. Pada pola nutrisi –
metabolik terkaji bahwa sebelum klien sakit klien makan 3 x sehari dengan 1 porsi sedang
, jenis makanan bervariasi dan nafsu makan baik, serta tidak ada pantangan dalam hal
makan. Minum kurang lebih 2 liter per hari. Namun selama sakit klien mengalami
penurunan nafsu makan, klien tetap makan 3 x sehari dengan setengah porsi yang
diberikan RS. Klien mual dan muntah satu kali sekitar 50 cc dengan produk makanan dan
tidak ada darah. Pada pola eliminasi, tidak ada masalah ataupun berubahan sebelum sakit
ataupun selama sakit. Klien BAB sebanyak 1 x dalam satu hari. Dan BAK 4-6 kali dalam
sehari. Pola aktivitas, sehari-hari klien ke sawah , mencangkul, tidak ada waktu
berolahraga, semua aktivitas dilakukannya secara mandiri. Sedangkan selama sakit
kegiatan klien memerluka bantuan orang lain seperti mandi, berpakaian dll. Pola istirahat
– tidur, sebelum sakit klien mengatakan waktu tidur 6-7 jam per hari, klien tidak pernah
tidur siang dan tidak ada gangguan tidur yang dialami. Selama sakit klien mengatakan
waktu tidur tidak menentu, sering terbangun saat tidur, dan sering berkeringat dimalam
hari. Pola kognitif, klien mengatakan penglihatannya sudah mulai tidak jelas, tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, komunikasi klien baik, dan orientasi terhadap
waktu, orang dan tempat baik. Pola konsep diri dan persepsi diri, klien mengatakan
bahwa klien adalah seorang buruh tani, setiap hari klien bertemu dengan teman –
temannya di sawah, namun semenjak sakit klien jarang ke sawah dan bertemu dengan
teman-teman klien. Hubungan klien dengan keluarga dan orang sekitar baik. Pola seksual
reproduksi, klien adalah seorang laki – laki, masih memiliki istri dan 4 orang anak. Pola
peran hubungan, dalam keluarga klien adalah seorang ayah dan juga suami. Orang
terdekat klien adalah istrinya, pola manajemen koping stress, klien mengatakan bahwa
hubungan klien dengan tetangga dan keluarga baik. Pada pola keyakinan didapatkan data
bahwa klien sering beribadah di masjid namun semenjak sakit klien hanya mampu berdoa
dan terus berdzikir.
Pemeriksaan Fisik
B1 (Breathing) Klien nampak kurus sehingga costa terlihat Bentuk rongga dada nampak
tidak simetris Klien menggunakan otot bantu pernafasan Nampak sesak nafas RR : 28
x/menit Pengembangan pernafasan nampak tidak simetris Terdengar bunyi pekak di apek
paru. Karakteristik sputum hijau purulen - B2 (Blood) Tidak telihat adanya kelemahan
fisik, keadaan umum klien baik Denyut nadi sulit teraba Nadi 76 x per menit Terdengar
suara pekak TD : 120/80 mmhg Tidak didapatkan bunyi jantung tambahan. - B3 (Brain)
Kesadaran klien compos mentis Tidak ditemukan sianosis Konjungtiva berwarna merah
muda, - B4 (Bowel) klien mengalami mual dan muntah sebanyak 1 x sekitar 50 cc dengan
produk makanan tanpa darah klien mengalami penurunan nafsu makan. - B5 (Blader)
tidak ada masalah / gangguan dari pengeluaran urine
B6 (Bone) aktivitas klien mengalami penurunan dan tidak ada keluhan badan lemas.

3. IDENTITAS PASIEN An. F Umur 10 Tahun dengan diagnose medis Gastroentestinal


RIWAYAT KESEHATAN : Keluhan Utama: Mencret-mencret / diare, muntah, lemah,
perut sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Diagnosa medisnya GEDS, Sehari sebelum masuk Rumah Sakit pasien membeli lumpia
dan mencret-mencret 2X, setelahnya ( hari berikutnya ) pasien mencret-mencret sampai
15X, Isi tinja berisi cairan dan ampas-ampas, Nyeri perut seperti diperas-peras, setiap
kali, Makan ingin muntah, Nafsu makan berkurang, Pusing, Pagi itu juga pasien langsung
pergi ke Rumah Sakit
Riwayat Pasien Sebelum Sakit
Sebelumnya pasien pernah menderita gastritis dari 1 tahun yang lalu di opname ± 7 hari,
Bila sakit langsung berobat, Tidak mempunyai alergi pada obat
Cara Masuk RS
Pasien datang ke Rumah Sakit diantar oleh tetangga karena suami sudah berangkat
bekerja, Datang dalam keadaan sadar dan lemas. Masuk pakai JAMSOSTEK
Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram
Penyakit anak ke 4 dari 6 bersaudara, keluarga tidak ada yang punya penyakit kronik dan
keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan
Hubungan keluarga bagus, Pasien tinggal bersama bersama suami dan 1
anak laki-lakinya.
Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien mengatakan selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
sekitar

POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI ( POLA GORDON )


Nutrisi dan Metabolik
BB : 45 kg
Hb : 13,6 g/dl
Membran mukosa mulut kering
Makan : 3 X ½ porsi ( lunak ):
Minum : 8 gelas / hari :
Infus R/L 20++/mnt :
Eliminasi
Selama sakit : BAB : 15X / hari, Konsistensi cair :
BAK : 5X / hari, Warna kuning :
Muntah 7X / hari :
Aktivitas dan Latihan
Selama sakit : Pasien masih mampu melakukan aktivitas tapi agak lemas
Istirahat dan Tidur
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena sering BAB dan juga karena
tidak terbiasa di Rumah Sakit
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Lemah, Diare, 15 X / hari, muntah, kesadaran : Compos metis
TTV
TD : 100/70 mmHg RR : 20
S : 360 C N : 77
Terapi Medik
Inj. Cefotaxim 1X1gr
Inj. Ranitidin 2X1amp
Infus RL 20 ++s/menit
P'oral diatob 3X II tab

4. Pasien Ny.L, Umur : 68 Tahun, Pekerjaan: Pensiunan, Pendidikan: D III


Diagnosa Medis : DM Tipe 2, Ulkus Diabetikum, Hipertensi
Keluhan Utama
Pasien mengatakan “saya merasakan nyeri pada bagian pinggang saat istirahat maupun
beraktivitas, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri terasa terus menerus, dan skala nyeri 3”.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan “pada tanggal 01 November 2019 mulai merasakan sakit pinggang
hingga tidak bisa berjalan dari pagi hari, saya selalu mencoba untuk berdiri tetapi selalu
tidak bisa. Lalu pada jam 20.00 WIB saya dibawa ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya oleh anak saya”. Pada saat di IGD pasien langsung mendapatkan
perawatan yaitu pemeriksaan TTV dengan hasil TD: 150/90 mmHg, N: 110x/menit, RR:
23x/menit, S: 37,10C, pemasangan infus NaCl 0,9% 14 tpm pada tangan sebelah kiri,
injeksi OMZ 40 mg, injeksi ketorolac 30 mg, injeksi mecobalamin 500 mg, dan
perawatan luka ulkus pedis.
Karena kondisi klien yang lemah dan untuk pemeriksaan lebih lanjut dokter menyarankan
untuk rawat inap di ruang Bougenville.
Keadaan Umum
Keadaan umum pasien tampak lemas, berbaring supinasi, tingkat kesadaran pasien
compos menthis, penampilan pasien tampak rapi dan bersih, terpasang infus NaCl 0,9%
14 tpm pada tangan sebelah kiri, dan pada kaki sebelah kiri dan kanan tampak dibalut
dengan perban.
Tanda-tanda Vital
Pada saat pengkajian tanda–tanda vital, tekanan darah :140/90 mmHg, nadi : 102x/m,
pernapasan : 18/m, suhu : 36,7 0C.
Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, kebiasaan merokok tidak ada, tidak nyeri dada, type pernafasan
dada dan perut, irama pernafasan teratur, suara nafas tambahan tidak ada dan pernapasan
18x/menit. Tidak ada keluhan lainnya.
Masalah Keperawatan: Tidak Ada Masalah Keperawatan
Cardiovasculer (Bleeding)
Pasien merasa pusing, tidak ada nyeri dada, pasien tidak ada merasa kepala sakit dan
tidak ada pembengkakan pada ekstrimitas. Pasien tidak mengalami clubing finger
ataupun kram pada kaki dan tidak terlihat pucat, capillary refill < 2 detik, terdapat oedema
pada kaki, pitting oedema < 2 detik, tidak ada asites, ictus cordis tidak terlihat, tidak
terjadi peningkatan vena jugularis dan suara jantung normal.
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Persyarafan (Brain)
Nilai GCS E: 4 (dengan spontan membuka mata), V: 6 (orientasi baik), M 6
(bergerak sesuai perintah) dan total Nilai GCS: 15 (Comphos Mentis), kesadaran Ny.U
comphosmentis, pupil Ny.U isokor tidak ada kelainan, reflex cahaya kanan dan kiri
positif.
Uji Syaraf Kranial :
Penilaian fungsi saraf kranial: syaraf kranial I (olfaktoris): pada pemeriksaan ini
menggunakan minyak kayu putih dan teh, pasien mampu membedakan kedua bau
tersebut. Syaraf kranial II (optikus): pasien mampu melihat orang-orang disekitarnya
dengan baik. Syaraf Kranial III (okulomotorius): pasien mampu membuka mata dan
menutup mata. Syaraf kranial IV (trochlear): pasien mampu menggerakaan bola mata
dengan baik. Syaraf kranial V (trigeminus): pasien dapat mengunyah dengan baik. Syaraf
VI (abdusen): pasien dapat menggerakan bola matanya kesamping, kanan, dan kiri.
Syaraf kranial VII (fasialis): pasien mampu menggerutkan dahi dan mengangkat alis
secara simetris. Syaraf kranial VIII (vestibulokokhlearis): pasien mampu mendengarkan
kata-kata yang kita bicarakan dengan jelas. Syaraf kranial IX (glosofaringeus):pasien
mampu membedakan rasa pahit, manis, asam dan asin. Syaraf kranial X (vagus): refleks
menelan baik. Syaraf kranial XI (assesorius): pasien mampu menggerakan lehernya
dengan baik, pasien mampu menoleh kekiri dan ke kanan. Syaraf kranial XII
(hipoglosus): pasien mampu menggerakkan lidahnya dengan baik.
Uji Koordinasi:
Ekstrimitas atas jari ke jari positif, jari ke hidung positif, ekstrimitas bawah tumit ke
jempol kaki negatid. Uji kestabilan tubuh uji kestabilan tubuh Ny.L negatif. Refleks
kanan dan kiri positif, ada yang mengalami kekakuan, uji sensasi Ny.L tidak di kaji tidak
ada keluhan dan ada masalah dalam pergerakan atau mental Ny.U.
Eliminasi Uri (Bladder)
Pada pemeriksaan sistem eliminasi urin (bladder) ditemukan hasil yaitu, produksi urine
dengan output urine ± 5x/hari, sekitar 1000ml/24 jam warna urine kuning bening dan bau
khas (amoniak), intake 1200ml/24 jam.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Eliminasi Alvi (Bowel)
Pada pemeriksaan eliminasi alvi (bowel) ditemukan hasil yaitu, bibir lembab, gigi tidak
lengkap dan tidak terdapat caries, reflek mengunyah baik, tidak ada peradangan dan
kemerahan pada gusi, tidak ada peradangan dan lesi pada lidah, mukosa bibir lembab,
tidak ada peradangan pada tonsil, tidak terdapat benjolan pada rektum, tidak terdapat
hemoroid, BAB 2x/hari dengan warna kuning dan konsistensi feses lunak.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Tulang - Otot - Integumen (Bone)
Pada pemeriksaan tulang, otot, dan integumen (bone) ditemukan hasil yaitu, kemampuan
pergerakan sendi terbatas, tidak ada parises, tidak ada bengkak, terdapat kekakuan, serta
ukuran otot simetris, tulang belakang normal dan uji kekuatan otot ekstremitas atas 5 5
dan ekstremitas bawah 4 4 , tidak ada deformitas, peradangan, ada perlukaan dan patah
tulang.
Kulit-Kulit Rambut
Riwayat alergi pasien tidak pernah mengalami alergi obat, alergi makanan. Suhu kulit
Ny.L hangat , warna kulit normal tidak ada kelainan, turgor kulit cukup, Tampak luka
pada kaki sebelah kiri dengan P = 2-3 cm dan L = 3-5 cm, luka ulkus pedis, berwarna
merah muda dibagian tengah dan mulai mengering di area pinggir luka, jaringan parut
tidak ada, tekstur rambut keriting, bentuk kuku simetris tidak ada kelainan.
Pola Fungsi Kesehatan
Nutrisida Metabolisme
Diet rendah kalori, nafsu makan baik. Saat pengkajian pasien tampak sakit sedang, pasien
mampu menghabiskan 1 porsi makanan, pasien tampak lemas, mual (-), muntah (-),
tanda-tanda vital: TD :140/90 mmHg, N : 102x/m, RR : 18/m, S : 36,7 0C. TB 158cm BB
sebelum sakit 56 kg, BB saat sakit 54 kg.
Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur pada malam hari 6-8 jam sedangkan pada siang
hari 1-2 jam. Saat sakit pasien tidur 6-7 jam dan siang hari 1 jam Masalah keperawatan:
Konsep diri (Gambaran diri, identitas diri, harga diri, peran)
Gambaran diri: pasien menyukai tubuhnya secara utuh, ideal diri: pasien ingin cepat
sembuh dari penyakit yang di deritanya, identitas diri: pasien seorang istri dan ibu harga
diri: pasien sangat di perhatikan oleh keluarga, suami serta anak dan merasa di hargai,
Peran: pasien adalah sebagai ibu untuk anak-anaknya.
Aktivitas Sehari-hari
Saat sakit pasien hanya bisa berbaring ditempat tidur, dan beraktivitas dibantu oleh
keluarga.

5. IDENTITAS PASIEN Ny. S Umur 39 Tahun Pekerjaan Wiraswasta dengan diagnose


medis Gastroentestinal
RIWAYAT KESEHATAN : Keluhan Utama: Mencret-mencret / diare, muntah, lemah,
perut sakit
Riwayat Penyakit Sekarang
Diagnosa medisnya GEDS, Sehari sebelum masuk Rumah Sakit pasien membeli lumpia
dan mencret-mencret 2X, setelahnya ( hari berikutnya ) pasien mencret-mencret sampai
15X, Isi tinja berisi cairan dan ampas-ampas, Nyeri perut seperti diperas-peras, setiap
kali, Makan ingin muntah, Nafsu makan berkurang, Pusing, Pagi itu juga pasien langsung
pergi ke Rumah Sakit
Riwayat Pasien Sebelum Sakit
Sebelumnya pasien pernah menderita gastritis dari 1 tahun yang lalu di opname ± 7 hari,
Bila sakit langsung berobat, Tidak mempunyai alergi pada obat
Cara Masuk RS
Pasien datang ke Rumah Sakit diantar oleh tetangga karena suami sudah berangkat
bekerja, Datang dalam keadaan sadar dan lemas. Masuk pakai JAMSOSTEK
Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram
Penyakit anak ke 4 dari 6 bersaudara, keluarga tidak ada yang punya penyakit kronik dan
keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan
Hubungan keluarga bagus, Pasien tinggal bersama bersama suami dan 1
anak laki-lakinya.
Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien mengatakan selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
sekitar

POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI ( POLA GORDON )


Nutrisi dan Metabolik
BB : 45 kg
Hb : 13,6 g/dl
Membran mukosa mulut kering
Makan : 3 X ½ porsi ( lunak ):
Minum : 8 gelas / hari :
Infus R/L 20++/mnt :
Eliminasi
Selama sakit : BAB : 15X / hari, Konsistensi cair :
BAK : 5X / hari, Warna kuning :
Muntah 7X / hari :
Aktivitas dan Latihan
Selama sakit : Pasien masih mampu melakukan aktivitas tapi agak lemas
Istirahat dan Tidur
Selama sakit : Pasien mengatakan tidak bisa tidur karena tidak terbiasa di
Rumah Sakit
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Lemah, Diare, 15 X / hari, muntah, kesadaran : Compos metis
TTV
TD : 100/70 mmHg RR : 20
S : 360 C N : 77
Terapi Medik
Inj. Cefotaxim 1X1gr
Inj. Ranitidin 2X1amp
Infus RL 20 ++s/menit
P'oral diatob 3X II tab

6. Pasien Ny.L, Umur : 68 Tahun, Pekerjaan: Pensiunan, Pendidikan: D III


Diagnosa Medis : DM Tipe 2, Ulkus Diabetikum, Hipertensi
Keluhan Utama
Pasien mengatakan “saya merasakan nyeri pada bagian pinggang saat istirahat maupun
beraktivitas, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri terasa terus menerus, dan skala nyeri 3”.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan “pada tanggal 01 November 2019 mulai merasakan sakit pinggang
hingga tidak bisa berjalan dari pagi hari, saya selalu mencoba untuk berdiri tetapi selalu
tidak bisa. Lalu pada jam 20.00 WIB saya dibawa ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya oleh anak saya”. Pada saat di IGD pasien langsung mendapatkan
perawatan yaitu pemeriksaan TTV dengan hasil TD: 150/90 mmHg, N: 110x/menit, RR:
23x/menit, S: 39,10C, pemasangan infus NaCl 0,9% 14 tpm pada tangan sebelah kiri,
injeksi OMZ 40 mg, injeksi ketorolac 30 mg, injeksi mecobalamin 500 mg, dan
perawatan luka ulkus pedis.
Karena kondisi klien yang lemah dan untuk pemeriksaan lebih lanjut dokter menyarankan
untuk rawat inap di ruang Bougenville.
Keadaan Umum
Keadaan umum pasien tampak lemas, berbaring supinasi, tingkat kesadaran pasien
compos menthis, penampilan pasien tampak rapi dan bersih, terpasang infus NaCl 0,9%
14 tpm pada tangan sebelah kiri, dan pada kaki sebelah kiri dan kanan tampak dibalut
dengan perban.
Tanda-tanda Vital
Pada saat pengkajian tanda–tanda vital, tekanan darah :140/90 mmHg, nadi : 102x/m,
pernapasan : 18/m, suhu : 36,7 0C.
Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, kebiasaan merokok tidak ada, tidak nyeri dada, type pernafasan
dada dan perut, irama pernafasan teratur, suara nafas tambahan tidak ada dan pernapasan
18x/menit. Tidak ada keluhan lainnya.
Cardiovasculer (Bleeding)
Pasien merasa pusing, tidak ada nyeri dada, pasien tidak ada merasa kepala sakit dan
tidak ada pembengkakan pada ekstrimitas. Pasien tidak mengalami clubing finger
ataupun kram pada kaki dan tidak terlihat pucat, capillary refill < 2 detik, terdapat oedema
pada kaki, pitting oedema < 2 detik, tidak ada asites, ictus cordis tidak terlihat, tidak
terjadi peningkatan vena jugularis dan suara jantung normal.
Persyarafan (Brain)
Nilai GCS E: 4 (dengan spontan membuka mata), V: 6 (orientasi baik), M 6
(bergerak sesuai perintah) dan total Nilai GCS: 15 (Comphos Mentis), kesadaran Ny.U
comphosmentis, pupil Ny.U isokor tidak ada kelainan, reflex cahaya kanan dan kiri
positif.
Uji Syaraf Kranial :
Penilaian fungsi saraf kranial: syaraf kranial I (olfaktoris): pada pemeriksaan ini
menggunakan minyak kayu putih dan teh, pasien mampu membedakan kedua bau
tersebut. Syaraf kranial II (optikus): pasien mampu melihat orang-orang disekitarnya
dengan baik. Syaraf Kranial III (okulomotorius): pasien mampu membuka mata dan
menutup mata. Syaraf kranial IV (trochlear): pasien mampu menggerakaan bola mata
dengan baik. Syaraf kranial V (trigeminus): pasien dapat mengunyah dengan baik. Syaraf
VI (abdusen): pasien dapat menggerakan bola matanya kesamping, kanan, dan kiri.
Syaraf kranial VII (fasialis): pasien mampu menggerutkan dahi dan mengangkat alis
secara simetris. Syaraf kranial VIII (vestibulokokhlearis): pasien mampu mendengarkan
kata-kata yang kita bicarakan dengan jelas. Syaraf kranial IX (glosofaringeus):pasien
mampu membedakan rasa pahit, manis, asam dan asin. Syaraf kranial X (vagus): refleks
menelan baik. Syaraf kranial XI (assesorius): pasien mampu menggerakan lehernya
dengan baik, pasien mampu menoleh kekiri dan ke kanan. Syaraf kranial XII
(hipoglosus): pasien mampu menggerakkan lidahnya dengan baik.
Uji Koordinasi:
Ekstrimitas atas jari ke jari positif, jari ke hidung positif, ekstrimitas bawah tumit ke
jempol kaki negatid. Uji kestabilan tubuh uji kestabilan tubuh Ny.L negatif. Refleks
kanan dan kiri positif, ada yang mengalami kekakuan, uji sensasi Ny.L tidak di kaji tidak
ada keluhan dan ada masalah dalam pergerakan atau mental Ny.U.
Eliminasi Uri (Bladder)
Pada pemeriksaan sistem eliminasi urin (bladder) ditemukan hasil yaitu, produksi urine
dengan output urine ± 5x/hari, sekitar 1000ml/24 jam warna urine kuning bening dan bau
khas (amoniak), intake 1200ml/24 jam.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Eliminasi Alvi (Bowel)
Pada pemeriksaan eliminasi alvi (bowel) ditemukan hasil yaitu, bibir lembab, gigi tidak
lengkap dan tidak terdapat caries, reflek mengunyah baik, tidak ada peradangan dan
kemerahan pada gusi, tidak ada peradangan dan lesi pada lidah, mukosa bibir lembab,
tidak ada peradangan pada tonsil, tidak terdapat benjolan pada rektum, tidak terdapat
hemoroid, BAB 2x/hari dengan warna kuning dan konsistensi feses lunak.
Tulang - Otot - Integumen (Bone)
Pada pemeriksaan tulang, otot, dan integumen (bone) ditemukan hasil yaitu, kemampuan
pergerakan sendi terbatas, tidak ada parises, tidak ada bengkak, terdapat kekakuan, serta
ukuran otot simetris, tulang belakang normal dan uji kekuatan otot ekstremitas atas 5 5
dan ekstremitas bawah 4 4 , tidak ada deformitas, peradangan, ada perlukaan dan patah
tulang.
Kulit-Kulit Rambut
Riwayat alergi pasien tidak pernah mengalami alergi obat, alergi makanan. Suhu kulit
Ny.L hangat , warna kulit normal tidak ada kelainan, turgor kulit cukup, Tampak luka
pada kaki sebelah kiri dengan P = 2-3 cm dan L = 3-5 cm, luka ulkus pedis, berwarna
merah muda dibagian tengah dan mulai mengering di area pinggir luka, jaringan parut
tidak ada, tekstur rambut keriting, bentuk kuku simetris tidak ada kelainan.

Pola Fungsi Kesehatan


Nutrisida Metabolisme
Diet rendah kalori, nafsu makan baik. Saat pengkajian pasien tampak sakit sedang, pasien
mampu menghabiskan 1 porsi makanan, pasien tampak lemas, mual (-), muntah (-),
tanda-tanda vital: TD :140/90 mmHg, N : 102x/m, RR : 18/m, S : 36,7 0C. TB 158cm BB
sebelum sakit 56 kg, BB saat sakit 54 kg.
Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur pada malam hari 6-8 jam sedangkan pada siang
hari 1-2 jam. Saat sakit pasien tidur 6-7 jam dan siang hari 1 jam Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Konsep diri (Gambaran diri, identitas diri, harga diri, peran)
Gambaran diri: pasien menyukai tubuhnya secara utuh, ideal diri: pasien ingin cepat
sembuh dari penyakit yang di deritanya, identitas diri: pasien seorang istri dan ibu harga
diri: pasien sangat di perhatikan oleh keluarga, suami serta anak dan merasa di hargai,
Peran: pasien adalah sebagai ibu untuk anak-anaknya.
Masalah Keperawatan: tidak ada
Aktivitas Sehari-hari
Saat sakit pasien hanya bisa berbaring ditempat tidur, dan beraktivitas dibantu oleh
keluarga.

7. Pasien Tn . B Umur : 58 Tahun, Pekerjaan: Petani, Pendidikan: SD


Diagnosa Medis : Stroke
Keluhan Utama
Pasien mengatakan “saya merasakan pusing terutama pada kepala bagian belakang
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan “pada tanggal 01 November 2019 mulai merasakan pusing hingga
tidak bisa berjalan dari pagi hari, saya selalu mencoba untuk berdiri tetapi selalu tidak
bisa karena seperti berputar-putar. Lalu pada jam 20.00 WIB saya dibawa ke RS oleh
anak saya”. Pada saat di IGD pasien langsung mendapatkan perawatan yaitu pemeriksaan
TTV dengan hasil TD: 180/100 mmHg, N: 110x/menit, RR: 23x/menit, S: 37,1 0C,
pemasangan infus NaCl 0,9% 14 tpm pada tangan sebelah kiri, injeksi OMZ 40 mg,
injeksi ketorolac 30 mg, injeksi mecobalamin 500 mg, dan perawatan luka ulkus pedis.
Karena kondisi klien yang lemah dan untuk pemeriksaan lebih lanjut dokter menyarankan
untuk rawat inap di ruang Bougenville.
Keadaan Umum
Keadaan umum pasien tampak lemas, berbaring supinasi, tingkat kesadaran pasien
compos menthis, penampilan pasien tampak rapi dan bersih, terpasang infus NaCl 0,9%
14 tpm pada tangan sebelah kiri, dan pada kaki sebelah kiri dan kanan tampak dibalut
dengan perban.
Tanda-tanda Vital
Pada saat pengkajian tanda–tanda vital, tekanan darah :180/100 mmHg, nadi : 102x/m,
pernapasan : 18/m, suhu : 36,7 0C.
Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, kebiasaan merokok tidak ada, tidak nyeri dada, type pernafasan
dada dan perut, irama pernafasan teratur, suara nafas tambahan tidak ada dan pernapasan
18x/menit. Tidak ada keluhan lainnya.
Cardiovasculer (Bleeding)
Pasien merasa pusing, tidak ada nyeri dada, pasien tidak ada merasa kepala sakit dan
tidak ada pembengkakan pada ekstrimitas. Pasien tidak mengalami clubing finger
ataupun kram pada kaki dan tidak terlihat pucat, capillary refill < 2 detik, terdapat oedema
pada kaki, pitting oedema < 2 detik, tidak ada asites, ictus cordis tidak terlihat, tidak
terjadi peningkatan vena jugularis dan suara jantung normal.
Persyarafan (Brain)
Nilai GCS E: 4 (dengan spontan membuka mata), V: 6 (orientasi baik), M 6
(bergerak sesuai perintah) dan total Nilai GCS: 15 (Comphos Mentis), kesadaran Tn.B
comphosmentis, pupil Tn.Bisokor tidak ada kelainan, reflex cahaya kanan dan kiri positif.
Eliminasi Uri (Bladder)
Pada pemeriksaan sistem eliminasi urin (bladder) ditemukan hasil yaitu, produksi urine
dengan output urine ± 5x/hari, sekitar 1000ml/24 jam warna urine kuning bening dan bau
khas (amoniak), intake 1200ml/24 jam.
Eliminasi Alvi (Bowel)
Pada pemeriksaan eliminasi alvi (bowel) ditemukan hasil yaitu, bibir lembab, gigi tidak
lengkap dan tidak terdapat caries, reflek mengunyah baik, tidak ada peradangan dan
kemerahan pada gusi, tidak ada peradangan dan lesi pada lidah, mukosa bibir lembab,
tidak ada peradangan pada tonsil, tidak terdapat benjolan pada rektum, tidak terdapat
hemoroid, BAB 2x/hari dengan warna kuning dan konsistensi feses lunak.
Tulang - Otot - Integumen (Bone)
Pada pemeriksaan tulang, otot, dan integumen (bone) ditemukan hasil yaitu, kemampuan
pergerakan sendi terbatas, tidak ada parises, tidak ada bengkak, terdapat kekakuan, serta
ukuran otot simetris, tulang belakang normal dan uji kekuatan otot ekstremitas atas 5 5
dan ekstremitas bawah 4 4 , tidak ada deformitas, peradangan, ada perlukaan dan patah
tulang.
Kulit-Kulit Rambut
Riwayat alergi pasien tidak pernah mengalami alergi obat, alergi makanan. Suhu kulit
Tn.B hangat , warna kulit normal tidak ada kelainan, turgor kulit cukup, Tampak luka
pada kaki sebelah kiri dengan P = 2-3 cm dan L = 3-5 cm, luka ulkus pedis, berwarna
merah muda dibagian tengah dan mulai mengering di area pinggir luka, jaringan parut
tidak ada, tekstur rambut keriting, bentuk kuku simetris tidak ada kelainan.

Pola Fungsi Kesehatan


Nutrisida Metabolisme
Diet rendah kalori, nafsu makan baik. Saat pengkajian pasien tampak sakit sedang, pasien
mampu menghabiskan 1 porsi makanan, pasien tampak lemas, mual (-), muntah (-),
tanda-tanda vital: TD :140/90 mmHg, N : 102x/m, RR : 18/m, S : 36,7 0C. TB 158cm BB
sebelum sakit 56 kg, BB saat sakit 54 kg.
Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur pada malam hari 6-8 jam sedangkan pada siang
hari 1-2 jam. Saat sakit pasien tidur 6-7 jam dan siang hari 1 jam Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Konsep diri (Gambaran diri, identitas diri, harga diri, peran)
Gambaran diri: pasien menyukai tubuhnya secara utuh, ideal diri: pasien ingin cepat
sembuh dari penyakit yang di deritanya, identitas diri: pasien seorang istri dan ibu harga
diri: pasien sangat di perhatikan oleh keluarga, suami serta anak dan merasa di hargai,
Peran: pasien adalah sebagai ibu untuk anak-anaknya.
Aktivitas Sehari-hari
Saat sakit pasien hanya bisa berbaring ditempat tidur, dan beraktivitas dibantu oleh
keluarga.
8. Pasien Ny. P Umur : 68 Tahun, Pekerjaan: Petani, Pendidikan: SD
Diagnosa Medis : Diabetes Millitus
Keluhan Utama
Pasien mengatakan “saya merasakan pusing terutama pada kepala bagian belakang dan
sering kencing
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan “pada tanggal 01 November 2019 mulai merasakan pusing hingga
tidak bisa berjalan dari pagi hari, saya selalu mencoba untuk berdiri tetapi selalu tidak
bisa karena seperti berputar-putar. Lalu pada jam 20.00 WIB saya dibawa ke RS oleh
anak saya”. Pada saat di IGD pasien langsung mendapatkan perawatan yaitu pemeriksaan
TTV dengan hasil TD: 190/110 mmHg, N: 110x/menit, RR: 23x/menit, S: 37,1 0C,
pemasangan infus NaCl 0,9% 14 tpm pada tangan sebelah kiri, injeksi OMZ 40 mg,
injeksi ketorolac 30 mg, injeksi mecobalamin 500 mg, dan perawatan luka ulkus pedis.
Karena kondisi klien yang lemah dan untuk pemeriksaan lebih lanjut dokter menyarankan
untuk rawat inap di ruang Bougenville.
Keadaan Umum
Keadaan umum pasien tampak lemas, berbaring supinasi, tingkat kesadaran pasien
compos menthis, penampilan pasien tampak rapi dan bersih, terpasang infus NaCl 0,9%
14 tpm pada tangan sebelah kiri, dan pada kaki sebelah kiri dan kanan tampak dibalut
dengan perban.
Tanda-tanda Vital
Pada saat pengkajian tanda–tanda vital, tekanan darah :190/110 mmHg, nadi : 102x/m,
pernapasan : 18/m, suhu : 36,7 0C.
Pernapasan (Breathing)
Bentuk dada simetris, kebiasaan merokok tidak ada, tidak nyeri dada, type pernafasan
dada dan perut, irama pernafasan teratur, suara nafas tambahan tidak ada dan pernapasan
18x/menit. Tidak ada keluhan lainnya.
Cardiovasculer (Bleeding)
Pasien merasa pusing, tidak ada nyeri dada, pasien tidak ada merasa kepala sakit dan
tidak ada pembengkakan pada ekstrimitas. Pasien tidak mengalami clubing finger
ataupun kram pada kaki dan tidak terlihat pucat, capillary refill < 2 detik, terdapat oedema
pada kaki, pitting oedema < 2 detik, tidak ada asites, ictus cordis tidak terlihat, tidak
terjadi peningkatan vena jugularis dan suara jantung normal.
Persyarafan (Brain)
Eliminasi Uri (Bladder)
Pada pemeriksaan sistem eliminasi urin (bladder) ditemukan hasil yaitu, produksi urine
dengan output urine ± 10x/hari (sering kencing), sekitar 1000ml/24 jam warna urine
kuning bening dan bau khas (amoniak), intake 1200ml/24 jam.
Eliminasi Alvi (Bowel)
Pada pemeriksaan eliminasi alvi (bowel) ditemukan hasil yaitu, bibir lembab, gigi tidak
lengkap dan tidak terdapat caries, reflek mengunyah baik, tidak ada peradangan dan
kemerahan pada gusi, tidak ada peradangan dan lesi pada lidah, mukosa bibir lembab,
tidak ada peradangan pada tonsil, tidak terdapat benjolan pada rektum, tidak terdapat
hemoroid, BAB 2x/hari dengan warna kuning dan konsistensi feses lunak.
Tulang - Otot - Integumen (Bone)
Pada pemeriksaan tulang, otot, dan integumen (bone) ditemukan hasil yaitu, kemampuan
pergerakan sendi terbatas, tidak ada parises, tidak ada bengkak, terdapat kekakuan, serta
ukuran otot simetris, tulang belakang normal dan uji kekuatan otot ekstremitas atas 5 5
dan ekstremitas bawah 4 4 , tidak ada deformitas, peradangan, ada perlukaan dan patah
tulang.
Kulit-Kulit Rambut
Riwayat alergi pasien tidak pernah mengalami alergi obat, alergi makanan. Suhu kulit
Tn.B hangat , warna kulit normal tidak ada kelainan, turgor kulit cukup, Tampak luka
pada kaki sebelah kiri dengan P = 2-3 cm dan L = 3-5 cm, luka ulkus pedis, berwarna
merah muda dibagian tengah dan mulai mengering di area pinggir luka, jaringan parut
tidak ada, tekstur rambut keriting, bentuk kuku simetris tidak ada kelainan.

Pola Fungsi Kesehatan


Nutrisida Metabolisme
Diet rendah kalori, nafsu makan baik. Saat pengkajian pasien tampak sakit sedang, pasien
mampu menghabiskan 1 porsi makanan, pasien tampak lemas, mual (-), muntah (-),
tanda-tanda vital: TD :140/90 mmHg, N : 102x/m, RR : 18/m, S : 36,7 0C. TB 158cm BB
sebelum sakit 56 kg, BB saat sakit 54 kg.
Pola istirahat dan tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur pada malam hari 6-8 jam sedangkan pada siang
hari 1-2 jam. Saat sakit pasien tidur 6-7 jam dan siang hari 1 jam Masalah keperawatan:
Tidak Ada Masalah Keperawatan
Konsep diri (Gambaran diri, identitas diri, harga diri, peran)
Gambaran diri: pasien menyukai tubuhnya secara utuh, ideal diri: pasien ingin cepat
sembuh dari penyakit yang di deritanya, identitas diri: pasien seorang istri dan ibu harga
diri: pasien sangat di perhatikan oleh keluarga, suami serta anak dan merasa di hargai,
Peran: pasien adalah sebagai ibu untuk anak-anaknya.
Aktivitas Sehari-hari
Saat sakit pasien hanya bisa berbaring ditempat tidur, dan beraktivitas dibantu oleh
keluarga.

Anda mungkin juga menyukai