Desember 2018
Jonika Trishandra
(STKIP-MUHAMMADIYAH KERINCI )
Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah atlet Cricket Universitas Negeri Padang
masih melakukan kesalahan dalam batting (memukul bola), Salah satu upaya untuk
meningkatkan keterampilan teknik batting adalah dengan pemilihan metode pembelajaran
yang efektif dan efisien. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan teknik batting (memukul bola) dengan cara menggunakan metode
pembelajaran global dan elementer.
Metode penelitian adalah eksperimen semu (Quasy Experiment). Populasi pada
penelitian ini adalah atlet Cricket Universitas Negeri Padang yang berjumlah 30 orang.
Penarikan sampel dilakukan dengan purposive Sampling, maka sampel dalam penelitian ini
berjumlah 16 atlet junior putra. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji t
Dependent dan Independent Variable.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Metode pembelajaran global memberikan
pengaruh terhadap peningkatan keterampilan teknik batting atlet Cricket Universitas
Negeri Padang, terbukti rata-rata tes awal (17.25) dan rata-rata tes akhir menjadi (32. 75)
dengan t hitung (8,41) > t table (2,36) pada α = 0,05. (2) Metode pembelajaran elementer
memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan teknik batting atlet Cricket
Universitas Negeri Padang terbukti rata-rata tes awal (17.75) dan rata-rata tes akhir
menjadi (37.25) dengan t hitung (7,04) > t table (2,36) pada α = 0,05. (3) Metode
elementer tidak lebih efektif dari metode global terhadap peningkatan keterampilan teknik
batting atlet Cricket Universitas Negeri Padang terbukti rata-rata metode global (32.75) dan
rata-rata metode elementer (37.25) dengan t hitung (1,09) < t table (2,36) pada α = 0,05.
Oleh sebab itu memukul bola adalah sangat seperti: pelatih, sarana dan prasarana, guru
sulit untuk dilakukan dan sulit dipelajari, olahraga, keluarga, metode latihan,
dalam memukul atlet harus menguasai organisasi, iklim, cuaca, makanan yang
teknik dalam memukul terlebih dahulu, bergizi dan lain sebagainya.
teknik tersebut: (1) posisi berdiri harus Maka dari itu persiapan dalam
benar, (2) posisi kaki harus siap melangkah olahraga cricket untuk pencapaian prestasi,
ke depan dimana jatuhnya bola, (3) posisi perlu ditinjau kondisi fisik, teknik,
bat harus terbuka, (4) pandangan mata harus kematangan mental, faktor pelatih, sarana
jeli melihat datangnya bola, dan (5) gerakan prasarana gizi, kerja sama yang baik serta
ayunan bat harus benar, (6) kordinasi mata pengalaman bertanding. Kondisi fisik yang
yang bagus, (7) reflex yang cepat, (8) baik merupakan dasar utama bagi seseorang
mempunyai kekuatan, kecepatan, ketahanan, baik untuk kebugaran jasmani dan, apalagi
kondisi fisik dan pengelaman bermain. bagi atlet mencapai prestasi setinggi-
Latihan meningkatkan keterampilan tingginya.
teknik batting (memukul bola) dapat Teknik memukul yang baik dan
dilakukan dengan beberapa cara seperti benar dapat menghasilkan pukulan yang
memukul bola diam dan memukul bola dapat di arahkan kedaerah lawan yang
bergerak. Latihan memukul bola diam kosong sehingga tidak dapat ditangkap oleh
merupakan latihan dasar keterampilan lawan. Bahkan pukulan dapat langsung
batting dengan cara bola di letakan di atas keluar oval (lapangan) tanpa menyentuh
kone kemudian atlet memukul bola tanah akan dapat 6 run dan 4 run yang
tersebut. Latihan memukul bola bergerak menyentuh tanah, maka permain tersebut
dilakukan dengan cara dilemparkan oleh boleh tidak berlari bolak balik di pitch atau
teman dari arah depan. Dari kedua latihan home run.
tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu Oleh sebab itu, memukul merupakan
untuk meningkatkan keterampilan teknik faktor penting dalam permainan olahraga
batting (memukul bola) dalam permainan cricket, karena hasil pukulan akan
olahraga cricket. menentukan apakah seorang batsman akan
Prestasi olahraga adalah sebuah kata berhasil membuat poin atau tidak, hasil
yang sangat mudah diucapkan dan pukulan juga yang menentukan apakah
merupakan dambaan setiap orang, namun batsman berlari di pitch dapat memberikan
cukup sulit untuk mencapainya. Dalam poin atau tidak. Ini lah salah satu tujuan
pencapaian prestasi dibidang olahraga, memukul dalam permainan olahraga cricket.
diperlukan pembinaan yang baik. Meliputi Berdasarkan pengamatan yang
pembinaan fisik, teknik, taktik, mental dan peneliti lakukan pada atlet Universitas
gizi. Oleh karena itu, untuk memenuhi hal Negeri Padang cricket club, saat itu atlet
tersebut atlet harus memiliki empat UNP cricket club mengikuti Pekan Olahraga
komponen prestasi yang baik, terutama Provinsi Sumatera Barat XIV. Atlet masih
kondisi fisik dan teknik. Teknik merupakan melakukan kesalahan dalam batting
salah satu komponen yang harus mendapat (memukul bola). Sehingga atlet tersebut
perhatian serius dari pembina, sebab teknik tidak bisa menampilkan permainan
merupakan hal penting yang harus dimiliki terbaiknya. Oleh sebab itu peneliti
atlet dalam meningkatkan kemampuan beratusias untuk memecahkan masalah
lainnya guna meraih prestasi. tersebut serta membahas permasalahan dari
Faktor yang mempengaruhi dalam atlet cricket Universitas Negeri Padang dan
meraih suatu prestasi, faktor tersebut adalah meneliti hal tersebut kemudian memberikan
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor solusi dengan cara mengunakan metode
internal antara lain: fisik, teknik, taktik, dan global dan metode elementer. Sebab apabila
mental (psikis) atlet, dan faktor eksternal masalah tersebut tidak diselesaikan atau
adalah yang timbul dari luar dari diri atlet dibahas maka hal tersebut akan berdampak
keterampilan memukul bola cricket adalah permainan atlet dengan cepat mengetahui
dengan tes batting. Teknik analisis data fungsi masing-masing teknik atlet dapat
dengan menggunakan uji t. mempelajari teknik sekaligus peserta didik
dapat merasakan bermain yang sebenarnya
HASIL PENELITIAN DAN sedikit banyaknya atlet dapat belajar secara
PEMBAHASAN langsung tentang teknik dan strategi
bermain, Intensitas aktivitas motorik
Berdasarkan perhitungan yang telah cendrung lebih tinggi, atlet dapat belajar
dilakukan dengan mengunakan uji-t, selisih langsung tentang masalah dan
dari skor rata-rata tes awal 17.25 dan rata- pemecahannya (problem solving), atlet
rata tes akhir menjadi 32.75, sedangkan t dapat belajar langsung tentang peran dan
hitung > ttabel (8.41> 2.36) (Ha diterima dan fungsinya dalam kelompok, atlet dapat
H0 ditolak) ttabel pada α 0.05 dan derajat belajar bekerja sama, motivasi untuk
kebebasan n-1 (7) adalah sebesar 2.36. Jadi bergerak cendrung lebih tinggi. Aspek
dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang negatif yaitu, setiap teknik tidak dipelajari
menyatakan terdapat pengaruh metode secara ditail, sehingga penguasaan setiap
pembelajaran global terhadap peningkatan teknik kurang maksimal, latihan tidak dapat
keterampilan teknik batting dapat diterima diarahkan untuk penguasaan teknik dapat
kebenarannya secara empiris. terjadi suatu elemen teknik sering diulang,
Kiram (dalamHendra,2015:35) sementera elemen teknik yang lain tidak
berpendapat bahwa “metode global adalah memperoleh intensitas pengulangan
cara mengajar keterampilan motorik dengan memadai, pemberian koreksi gerakan tidak
mengajarkan seluruh rangkaian gerakan begitu tajam, bagi cabang olahraga beregu,
sekaligus”. Rangkaian yang dimaksud kemungkinan terdapat atlet tidak aktif.
adalah mengajarkan teknik batting secara Berdasarkan perhitungan yang telah
keseluruhan dalam waktu yang bersamaan. dilakukan dengan mengunakan uji-t, selisih
Dengan mengajarkan dalam waktu yang dari skor rata-rata tes awal 17.75 dan rata-
bersamaan membuat atlet mudah untuk rata tes akhir menjadi 37.25, sedangkan t
mengenali penguasaan teknik secara cepat. hitung > ttabel (7.04> 2.36) (Ha diterima dan
Dengan demikian metode global dapat H0 ditolak) ttabel pada α 0.05 dan derajat
memperkenalkan teknik batting seluruh kebebasan n-1 (7) adalah sebesar 2.36. Jadi
rangkaian gerakan sekaligus. dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
Pada metode global ini memang menyatakan terdapat pengaruh metode
aktivitas lebih dominan pada atlet, disini pembelajaran elementer terhadap
bukan berarti peran pelatih diabaikan. Hal peningkatan keterampilan teknik batting
ini seperti disampaikan oleh Harsono dapat diterima kebenarannya secara empiris.
(1988:23) bahwa metode apapun yang akan Syafruddin(2012:139) mengemukakan
dipakai, sebelum atlet mempelajari metode elementer mengandung suatu
keterampilan baru sebaiknya konsep pembagian/penguraian atau pengelompokan
bermain dari keterampilan tersebut suatu gerakan ke dalam elemen-elemen
diperlihatkan dan didemonstrasikan terlebih gerakan secara fungsional. Hal ini
dahulu kepada atlet agar mereka mendapat didasarkan bahwa gerakan-gerakan bagian
gambaran yang jelas tentang apa yang akan yang dipelajari dapat disatukan menjadi
dilakukan nanti. suatu gerakan yang kompleks (menyeluruh)
Metode global, disamping memiliki tanpa kehilangan kualitas gerakan tersebut.
kelebihan juga memiliki kekurangan. Kiram Penerapan metode ini memerlukan
(dalam Hendra,2015:35) mengemukakan penguaraian atau pengelompokan suatu
aspek positif dan aspek negatif dari proses teknik olahraga menjadi beberapa
metode global, yakni: Aspek positif, atlet bagian secara fungsional. Dapat dijelaskan
dengan cepat mengetahui ide suatu misalnya saat melakukan gerakan Pukulan
pull shot diperlukan teknik gerakan yang sesudah dilakukan metode Global dan
benar, makanya harus dilihat posisi metode Elementer, ternyata rata-rata
kakinya, dilihat posisi berdiri dan posisi kelompok A sesudah diberikan perlakuan
tangan memegang bat harus benar, metode global hampir sama nilainya dengan
sehingga bola yang datang dari bowling rata-rata kelompok B sesudah diberikan
mudah dipukul oleh Pemukul (batsman), perlakuan metode elementer.
ketika batsman mengakat bat, bat harus Metode pembelajaran atau metode
lurus di tengah-tengah stamp. latihan merupakan prosedur atau cara-cara
Beberapa pendapat tentang pemilihan jenis latihan dan penataannya
keuntungan metode elementer atau bagian menurut kadar kesulitan, kompleksitas dan
yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka beban latihan. Proses ini dilakukan secara
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa terencana dan sistematis untuk
metode elementer atau bagian merupakan meningkatkan kesiapan dan prestasi atlet.
metode latihan teknik yang diberikan Metode pembelajaran ini merupakan cara
dengan membagi setiap unsur gerakan ke didalam proses tercapainya pembelajaran
dalam bentuk latihan. Artinya, latihan yang atau latihan, dalam istilah umum metode
diberikan sudah dipisahkan setiap bagian merupakan sebuah modifikasi stimulasi dari
sehingga latihan tidak dilakukan sekaligus. suatu kenyataan yang disusun dari elemen
Pada akhirnya setelah mempelajari setiap khusus dari sejumlah fenomena yang dapat
bagian teknik, atlet mampu melakukan diawasi dan diselidiki seseorang.
suatu teknik tersebut secara keseluruhan Melalui metode pembelajaran atau
dengan baik dan benar. latihan, seorang pelatih berusaha untuk
Dari analisis yang dilakukan, nilai t mengarahkan dan mengorganisir latihan
rata-rata antara kelompok A dan kelompok sesuai dengan tujuannya. Pengetahuan dan
B sesudah diberi perlakuan metode Global pengalaman pelatih tentang suatu metode
dan Metode Elementer terhadap peningkatan latihan yang berkaitan dengan peningkatan
keterampilan teknik batting menunjukkan kemampuan kondisi fisik, merupakan
angka metode global 32.75 dan metode persyaratan penting bagi keberhasilan
elementer 37.25, sedangkan t hitung > ttabel sebuah metode latihan dalam suatu
(1.09> 2.36) nilai yang diperoleh pelatihan. Metode pembelajaran atau latihan
dibandingkan dengan t tabel pada taraf adalah suatu prosedur atau cara yang
signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan N- terencana dan sistematis yang berfungsi
1 (7) ternyata nilai yang diperoleh adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan latihan.
2.36. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis Kenyataannya bahwa metode global
yang menyatakan metode Elementer lebih dan metode elementer merupakan latihan
efektif dari metode Global terhadap yang efektif untuk meningkatkan
peningkatan keterampilan teknik batting keterampilan teknik batting. Pemberian
atlet cricket Universitas Negeri Padang tidak latihan metode global dan metode
dapat diterima keberadaannya dapat dilihat elementer akan menyebabkan keterampilan
dari hasil rata-rata antara metode global teknik batting meningkat, maka secara
dengan metode elementer hampir sama. otomatis latihan metode global dan metode
elementer akan berpengaruh terhadap
Rata-rata peningkatan keterampilan peningkatan keterampilan teknik batting.
teknik batting kelompok A sesudah Dari hasil temuan menyatakan bahwa
diberikan perlakuan metode Global adalah metode global dan metode elementer sama-
32.75 sedangkan rata-rata peningkatan sama mempengaruhi peningkatan
keterampilan teknik batting kelompok B keterampilan teknik batting atlet, tetapi
sesudah diberikan perlakuan metode diantara kedua latihan tersebut tidak ada
elementer adalah 37.25. Dapat dilihat dari yang lebih mengungguli/efektif untuk
rata-rata kelompok A dan kelompok B peningkatan keterampilan teknik batting
Berdasarkan temuan penelitian dan Fardi, Adnan. (2009). Silabus Dan Hand
pembahasan hasil penelitian maka dapat Out Mata Kuliah Statistic
disimpulkan sebagai berikut: Lanjutan/2. Padang: FIK UNP.
1. Metode pembelajaran global
memberikan pengaruh terhadap Hendra, Jhony. (2015). “Pengaruh Metode
peningkatan keterampilan teknik Latihan Elementer, Metode Latihan
batting atlet Cricket Universitas Negeri Global Dan Motivasi Berprestasi
Padang Terhadap Keterampilan Bermain
2. Metode pembelajaran elementer Sepakbola Ssb Gunung Malintang
memberikan pengaruh terhadap Kabupaten Lima Puluh Kota”.
peningkatan keterampilan teknik Tesis. (Tidak dipublikasikan)
batting atlet Cricket Universitas Negeri Program Pascasarjana UNP.
Padang
3. Metode Pembelajaran Elementer tidak Kiram, Yanuar. (1999). Belajar Motorik.
lebih efektif dari metode pembelajaran Padang: UNP.
Global terhadap peningkatan teknik
batting atlet cricket Universitas Negeri Kemenpora. (2009). Kriket Indonesia.
Padang. Jakarta: Yayasan Cricket Indonesia.