Anda di halaman 1dari 12

Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2.

Desember 2018

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GLOBAL DAN ELEMENTER


TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK BATTING (MEMUKUL BOLA)
ATLET CRICKET UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Jonika Trishandra
(STKIP-MUHAMMADIYAH KERINCI )

Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah atlet Cricket Universitas Negeri Padang
masih melakukan kesalahan dalam batting (memukul bola), Salah satu upaya untuk
meningkatkan keterampilan teknik batting adalah dengan pemilihan metode pembelajaran
yang efektif dan efisien. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan teknik batting (memukul bola) dengan cara menggunakan metode
pembelajaran global dan elementer.
Metode penelitian adalah eksperimen semu (Quasy Experiment). Populasi pada
penelitian ini adalah atlet Cricket Universitas Negeri Padang yang berjumlah 30 orang.
Penarikan sampel dilakukan dengan purposive Sampling, maka sampel dalam penelitian ini
berjumlah 16 atlet junior putra. Teknik analisis data yang digunakan adalah Uji t
Dependent dan Independent Variable.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Metode pembelajaran global memberikan
pengaruh terhadap peningkatan keterampilan teknik batting atlet Cricket Universitas
Negeri Padang, terbukti rata-rata tes awal (17.25) dan rata-rata tes akhir menjadi (32. 75)
dengan t hitung (8,41) > t table (2,36) pada α = 0,05. (2) Metode pembelajaran elementer
memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan teknik batting atlet Cricket
Universitas Negeri Padang terbukti rata-rata tes awal (17.75) dan rata-rata tes akhir
menjadi (37.25) dengan t hitung (7,04) > t table (2,36) pada α = 0,05. (3) Metode
elementer tidak lebih efektif dari metode global terhadap peningkatan keterampilan teknik
batting atlet Cricket Universitas Negeri Padang terbukti rata-rata metode global (32.75) dan
rata-rata metode elementer (37.25) dengan t hitung (1,09) < t table (2,36) pada α = 0,05.

Kata Kunci : Metode Pembelajaran Global, Metode Pembelajaran Elementer,


Teknik Batting

Jurnal Cerdas Sifa 16


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

PENDAHULUAN prestasi adalah olahraga yang membina


yang mengembangkan olahraga secara
Olahraga adalah sebagai salah satu terencana, berjenjang, dan berkelanjutan
aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang melalui kompetensi untuk mencapai prestasi
berguna untuk dan menjaga meningkatkan dengan dukungan ilmu pengetahuan dan
kualitas kesehatan seseorang. Salah satu teknologi keolahragaan, (2) Olahraga
langkah maju yang dibuat bangsa Indonesia prestasi dimaksudkan sebagai upaya untuk
adalah dengan dilahirkan Undang-Undang meningkatkan kemampuan dan potensi
Dasar Negara Republik Indonesia No 3 olahragawan dalam rangka meningkatkan
tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan harkat dan martabat bangsa.
Nasional. Tujuan pemerintah dalam bidang Dari kutipan di atas bahwa olahraga
olahraga terdapat dalam BAB VI Pasal 17 prestasi perlu dibina dan dikembangkan
yang berbunyi:“Ruang lingkup olahraga secara terencana dengan dukungan ilmu
meliputi kegiatan: a. Olahraga pendidikan, pengetahuan dan teknologi untuk mencapai
b. Olahraga rekreasi, dan c. Olahraga prestasi yang maksimal agar perkembangan
prestasi”. Berdasarkan penjelasan bahwa ditingkat daerah, nasional maupun di
salah satu bidang pembangunan yang ingin sekolah-sekolah dan di club kedepannya
dicapai oleh bangsa Indonesia adalah semakin baik dan maju. Olahraga cricket
prestasi olahraga, dengan munculnya merupakan salah satu olahraga prestasi yang
prestasi-prestasi nasional diberbagai cabang termasuk dalam kelompok olahraga
olahraga. Karena olahraga dapat digunakan permainan dengan tujuan meningkatkan
dan diarahkan untuk multi tujuan, sehingga harkat dan martabat bangsa, melalui prestasi
pengertian yang tegas mengenai olahraga yang dimiliki putra dan putri terbaik bangsa
belum ada kesatuan yang serasi, oleh karena yang ikut dalam kejuaraan nasional ataupun
itu olahraga merupakan gerak manusia yang internasional.
kompleks. Seiring dengan majunya ilmu Olahraga cricket merupakan salah
pengetahuan dan teknologi, setiap negara di satu olahraga yang dapat dimainkan oleh
dunia termasuk Indonesia tengah semua golongan umur dan semua golongan
menghadapi tantangan untuk meningkatkan manusia, baik remaja maupun masyarakat
dan memelihara kesegaran jasmani warga umum serta tuntunan prestasi yang lebih
negaranya. Bila kesegaran jasmani di tinggi, bahkan sekarang ini sudah sering
Indonesia sudah baik, maka prestasi diadakan kejuaraan nasional maupun
olahraga disemua cabang olahraga tentunya internasional. Oleh sebab itu perlu
akan lebih baik. pembinaan sebaik-baiknya yang dilakukan
Olahraga bukan sekedar untuk sejak usia dini, pembinaan tersebut dimulai
kesehatan tetapi olahraga juga bisa dari sekolah-sekolah, dan di club-club.
mengembangkan bakat, hobi bahkan Pembinaan yang dilakukan di club sangat
prestasi. Tujuan perkembangan olahraga mendukung karena di club sangat efektif
menuju prestasi tentu olahraga dapat untuk mengembangkan suatu cabang
mengharumkan nama bangsa di dunia olahraga menuju prestasi yang tinggi.
internasional. Hal ini menunjukan bahwa Proses awal melakukan pembinaan
pembinaan dibidang olahraga sangat olahraga cricket lebih ditekankan pada
penting dan tidak bisa diabaikan, karena penguasaan keterampilan teknik batting, hal
olahraga memiliki peranan yang sangat ini yang harus dilakukan di UNP cricket
besar dalam mewujudkan cita-cita club, karena dalam olahraga cricket, setiap
pembangunan nasional. permain harus bisa batting (memukul bola),
Dalam Undang- Undang No. 3 berbeda dengan bowling (pelempar) setiap
Tahun 2005 tentang Sistem Keolahrgaan permain tidak diwajibkan bisa bowling,
Nasional pasal 1 ayat 13 dan BAB IV Pasal karena dalam suatu pertandingan bowling
20 ayat 1, menjelaskan bahwa (1) Olahraga hanya dibatasi untuk menjadi bowling.

Jurnal Cerdas Sifa 17


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

Oleh sebab itu memukul bola adalah sangat seperti: pelatih, sarana dan prasarana, guru
sulit untuk dilakukan dan sulit dipelajari, olahraga, keluarga, metode latihan,
dalam memukul atlet harus menguasai organisasi, iklim, cuaca, makanan yang
teknik dalam memukul terlebih dahulu, bergizi dan lain sebagainya.
teknik tersebut: (1) posisi berdiri harus Maka dari itu persiapan dalam
benar, (2) posisi kaki harus siap melangkah olahraga cricket untuk pencapaian prestasi,
ke depan dimana jatuhnya bola, (3) posisi perlu ditinjau kondisi fisik, teknik,
bat harus terbuka, (4) pandangan mata harus kematangan mental, faktor pelatih, sarana
jeli melihat datangnya bola, dan (5) gerakan prasarana gizi, kerja sama yang baik serta
ayunan bat harus benar, (6) kordinasi mata pengalaman bertanding. Kondisi fisik yang
yang bagus, (7) reflex yang cepat, (8) baik merupakan dasar utama bagi seseorang
mempunyai kekuatan, kecepatan, ketahanan, baik untuk kebugaran jasmani dan, apalagi
kondisi fisik dan pengelaman bermain. bagi atlet mencapai prestasi setinggi-
Latihan meningkatkan keterampilan tingginya.
teknik batting (memukul bola) dapat Teknik memukul yang baik dan
dilakukan dengan beberapa cara seperti benar dapat menghasilkan pukulan yang
memukul bola diam dan memukul bola dapat di arahkan kedaerah lawan yang
bergerak. Latihan memukul bola diam kosong sehingga tidak dapat ditangkap oleh
merupakan latihan dasar keterampilan lawan. Bahkan pukulan dapat langsung
batting dengan cara bola di letakan di atas keluar oval (lapangan) tanpa menyentuh
kone kemudian atlet memukul bola tanah akan dapat 6 run dan 4 run yang
tersebut. Latihan memukul bola bergerak menyentuh tanah, maka permain tersebut
dilakukan dengan cara dilemparkan oleh boleh tidak berlari bolak balik di pitch atau
teman dari arah depan. Dari kedua latihan home run.
tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu Oleh sebab itu, memukul merupakan
untuk meningkatkan keterampilan teknik faktor penting dalam permainan olahraga
batting (memukul bola) dalam permainan cricket, karena hasil pukulan akan
olahraga cricket. menentukan apakah seorang batsman akan
Prestasi olahraga adalah sebuah kata berhasil membuat poin atau tidak, hasil
yang sangat mudah diucapkan dan pukulan juga yang menentukan apakah
merupakan dambaan setiap orang, namun batsman berlari di pitch dapat memberikan
cukup sulit untuk mencapainya. Dalam poin atau tidak. Ini lah salah satu tujuan
pencapaian prestasi dibidang olahraga, memukul dalam permainan olahraga cricket.
diperlukan pembinaan yang baik. Meliputi Berdasarkan pengamatan yang
pembinaan fisik, teknik, taktik, mental dan peneliti lakukan pada atlet Universitas
gizi. Oleh karena itu, untuk memenuhi hal Negeri Padang cricket club, saat itu atlet
tersebut atlet harus memiliki empat UNP cricket club mengikuti Pekan Olahraga
komponen prestasi yang baik, terutama Provinsi Sumatera Barat XIV. Atlet masih
kondisi fisik dan teknik. Teknik merupakan melakukan kesalahan dalam batting
salah satu komponen yang harus mendapat (memukul bola). Sehingga atlet tersebut
perhatian serius dari pembina, sebab teknik tidak bisa menampilkan permainan
merupakan hal penting yang harus dimiliki terbaiknya. Oleh sebab itu peneliti
atlet dalam meningkatkan kemampuan beratusias untuk memecahkan masalah
lainnya guna meraih prestasi. tersebut serta membahas permasalahan dari
Faktor yang mempengaruhi dalam atlet cricket Universitas Negeri Padang dan
meraih suatu prestasi, faktor tersebut adalah meneliti hal tersebut kemudian memberikan
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor solusi dengan cara mengunakan metode
internal antara lain: fisik, teknik, taktik, dan global dan metode elementer. Sebab apabila
mental (psikis) atlet, dan faktor eksternal masalah tersebut tidak diselesaikan atau
adalah yang timbul dari luar dari diri atlet dibahas maka hal tersebut akan berdampak

Jurnal Cerdas Sifa 18


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

tidak baik terhadap prestasi atlet UNP


cricket club. Dari pendapat di atas bahwa jenis
memukul bola cricket Hakekat
bermacam-macam
Keterampilan teknik batting (
Menurut Wikipedia, “Batting adalah jenisnya, maka oleh sebab itu jenis
tindakan atau keterampilan memukul bola memukul tersebut harus dikuasai dan
cricket dengan pemukul cricket untuk dipelajari setiap permain cricket, sehingga
membuat poin”. Menurut Kemenpora setiap permain memiliki keterampilan
(2009:6). Bahwa tugas batting berusaha memukul yang baik.
memukul bola sebanyak mungkin untuk
mengumpulkan nilai sebanyak mungkin Teknik merupakan salah satu
untuk memenangkan pertandingan. Menurut komponen prestasi olahraga yang
Delorr (2010:61) mengatakan pemukul merupakan ciri atau karakteristik suatu
(batsman) harus berniat untuk mematikan cabang olahraga, oleh sebab itu harus
setiap bola yang dilemparkan bowling. dipersiapkan sebaik mungkin untuk meraih
Dari penjelasan di atas dapat prestasi dalam cabang olahraga tersebut.
disimpulkan bahwa memukul sangat Menurut Syafruddin (2012: 24) Penguasaan
diperlukan untuk mengembangkan mutu teknik yang baik akan dapat menghemat dan
dan kualitas dari permainan, dan mengoptimalkan penggunaan kondisi fisik,
memenangkan permainan dalam suatu hal itu berarti, penguasaan teknik yang baik
pertandingan. Maka dari itu setiap permain akan dapat membantu menghemat
harus menguasai teknik dalam memukul dan pengunaan tenaga. Ini berarti bahwa
mempelajarinya. semakin baik pengusaan teknik suatu
Dalam permainan cricket, pemukul cabang olahraga maka semakin hemat
bola dikenal dengan batsman. Sementara dalam pemakaian tenaga yang dikeluarkan.
itu, dalam tim cricket putri permain yang Selain itu antara teknik dan kondisi fisik
memukul bola disebut batswoman. Setiap mempunyai kaitan satu sama lain.
permain memiliki hak untuk menjadi Pengembangan dan penguasaan
pemukul bola. Oleh karena itu permain keterampilan teknik sangat ditentukan oleh
dilatih beberapa teknik-teknik dalam tingkat kondisi fisik yang dimiliki, dengan
memukul bola cricket. Sehingga permain kata lain bahwa tanpa kondisi fisik yang
terampil dan mempunyai telenta dalam baik tidak mungkin teknik dapat
memukul bola cricket dan tidak semua ditingkatkan. Menurut Bakhtiar (2015: 8)
permain mempunyai kemampuan memukul untuk mempelajari dan mengembangkan
bola yang baik, tetapi tergantung kepada berbagai keterampilan teknik dalam
permain itu sendiri. berolahraga atlet harus memiliki gerak dasar
Menurut Knigth (2007:92-95) ada 6 yang bagus.
jenis memukul yaitu: (1) pukulan cover Menurut Dellor (2010: 59) teknik
drive, (2) pukulan straight drive, (3) batting dalam olahrga cricket pertama
pukulan leg glance, (4) pukulan pull shot, harus dilihat posisi berdiri dan posisi
(5), pukulan sweep, dan (6) pukulan cut tangan memegang bat harus benar,
shot. Sedangkan menurut Kemenpora sehingga bola yang datang dari bowling
(2009: 7) jenis memukul sebagai berikut: mudah dipukul oleh Pemukul (batsman),
(1) Pukulan drive (pukulan lurus), ketika batsman mengakat bat, bat harus
(2) cover drive (pukulan kearah cover), (3) lurus di tengah-tengah stamp dan kemudian
pull shot (pukulan kearah kiri), (4) hook jangan ragu-ragu saat memukul bola.
shot (pukulan kearah sudut kiri), (5), cut Menurut Pont (2010:113) teknik batting
shot (pukulan memotong), (6) sweep adalah kaki tidak boleh kaku, batsman
(pukulan menyapu), (7) leg glance (pukulan harus rileks, dan mata harus jeli melihat
sedikit di sebelah kaki kanan, (8) late cut bola yang dilempar oleh pelempar
(pukulan sedikit kedepan). (bowling), kemudian saat mengayun bat

Jurnal Cerdas Sifa 19


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

tangan kanan harus selurus dengan saku


celana belakang dan ketika mengayunkan Kiram (dalam Hendra, 2015:35)
bat tangan kiri harus kuat, selanjutnya berpendapat bahwa “metode global adalah
Christie (2012:745) mengemukakan cara mengajar keterampilan motorik
kondisi fisik sangat diperlukan dalam dengan mengajarkan seluruh rangkaian
memukul, karena tanpa kondisi fisik yang gerakan sekaligus”. Metode keseluruhan
bagus permain tidak akan bisa memukul. pada dasarnya sangat cocok atau relevan
Menurut totterdell dan Leach (dalam Indika, untuk mempelajari keterampilan yang
2014:745). Mengemukakan selain sederhana. Namun demikian apabila pada
mempunyai fisik yang bagus, batsman juga bagian-bagian tertentu terdapat
harus mempunyai pengelaman bermain dan kompleksitas atau gerakan yang sulit, maka
pengelaman saat bertanding, sehingga dapat diajarkan secara khusus apabila atlet
permain tersebut mempunyai keterampilan seringkali melakukan kesalahan dalam
dalam memukul. gerakan.
Adapun menurut Talk cricket akses Berdasarkan kutipan di atas dapat
(02/16-2017: 01: 13 wib). mengatakan penulis simpulkan, bahwa metode global
seorang permain cricket harus miliki teknik atau keseluruh atlet dituntut melakukan
memukul sebagai berikut: gerakan keterampilan yang dipelajari
(1)teknik memukul batsman harus secara global tanpa memilah- milah
mempunyai koordinasi mata dan tangan bagian-bagian dari keterampilan yang
yang bagus, (2) reflex yang cepat, (3) dipelajari terutama dalam keterampilan
mempunyai kekuatan, (4) mempunyai teknik memukul bola.
kecepatan, (5) mempunyai ketahanan dan Sneyers (dalam Hendra, 2015:31)
mempunyai kemampuan untuk melihat “metode elementer adalah suatu cara latihan
peluang untuk membuat poin. yang bertitik tolak dari pandangan bahwa
suatu latihan dapat diberikan menurut
Jadi untuk mencapai prestasi dalam bagian-bagiannya”. Hal ini sama dengan
bermain cricket diperlukan menguasai yang dikemukakan Bakhtiar (2017:107)
teknik-teknik yang baik dan benar dalam salah satu cara dengan mengajarkan
memukul, dimana makin banyak seorang beberapa gerakan dalam sesi latihan yang
permain cricket atau atlet mempelajari sama, maka pembelajaran gerak tersebut
teknik memukul, maka semakin baik pula dapat digilirkan dari satu gerak ke gerakan
keterampilan yang dia milikinya. lain secara berkesinambungan. Menurut
Syafruddin (2012:139) tentang metode
Syafruddin (2011:198) metode elementer adalah “Metode elementer
global bertolak dari keseluruhan gerakan mengandung suatu pembagian/penguraian
suatu teknik dan mencoba untuk atau pengelompokan suatu gerakan ke
menemukan atau mendapatkan teknik dalam elemen-elemen gerakan secara
tersebut melalui proses belajar.Menurut fungsional”. Hal ini didasarkan bahwa
teori Gestalt (dalam Ibrahim, 2003:20) gerakan-gerakan bagian yang dipelajari
mengatakan belajar harus dimulai dari dapat disatukan menjadi suatu gerakan yang
global, baru kemudian kebagian- kompleks (menyeluruh) tanpa kehilangan
bagian.Sayuti (2011:157) menyebutkan kualitas gerakan tersebut. Bakhtiar
apabila tugas gerak tidak terlalu sulit, maka (2017:56) semua keterampilan gerak
dimulai dengan mengajarkan gerak secara diajarkan dari prakontrol hingga mahir
keseluruhan dan kemudian apabila si anak secara berurutan, tugas yang diberikan
mengalami kesulitan, guru atau pelatih mulai dari dari sederhana hingga komplek .
harus mengidentifikasi masalahnya dan Penerapan metode ini memerlukan
selanjutnya si anak diajarkan dengan cara penguaraian atau pengelompokkan suatu
perbagian gerakan.

Jurnal Cerdas Sifa 20


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

proses teknik olahraga menjadi beberapa cricket berorientasi pada pengembangan


bagian secara fungsional. potensi diri, membentuk kerjasama tim yang
Berdasarkan pendapat di atas maka solid, mengukir prestasi sehingga dapat
dapat dikatakan bawa metode elementer memotivasi pengembangan kualitas individu
merupakan metode yang membagi atau maupun komunitas cricket seluruh dunia.
memilih suatu gerakan teknik batting Cricket adalah cara yang menyenangkan
(memukul bola) menjadi beberapa bagian untuk menjaga kesehatan dan menjalani
yang lebih sederhana. Metode elementer hidup yang lebih aktif, dinamis ditengah
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rutinitas sehari-hari yang menyita waktu dan
metode latihan dimana atlet akan diberikan energi.
bentuk keterampilan teknik batting Permainan cricket dimainkan oleh 11
(memukul bola). Setiap teknik batting akan orang dalam satu tim, dua orang wasit
dibagi kedalam beberapa bagian-bagian (umpire), serta satu wasit cadangan.
gerakan. Dengan adanya latihan elementer lapangan yang digunakan yaitu lapangan
ini diharapkan atlet bisa meningkatkan rumput berbentuk oval yang tidak
kemampuan keterampilan teknik dalam mempunyai ukuran luas lapangan, tetapi
batting, karena dengan latihan elementer mempunyai batas lingkaran yang dibatasi
pelatih maupun atlet akan lebih mudah oleh tali atau bendera dan ditengah
mempelajari dan mengoreksi kesalahan lingkaran lapangan terdapat tempat datar
gerakan. yang padat disebut Pitch (tempat melempar
Berdasarkan kajian teori dan bola dan tempat memukul bola)
kerangka konseptual di atas, maka hipotesis (Kemenpora, 2009: 12).
yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Lapangan dan Peralatan
1. Terdapat pengaruh metode pembelajaran a. Lapangan Cricket
global terhadap peningkatan Menurut Dellor (2010:15)
keterampilan teknik batting (memukul lapangan yang digunakan yaitu
bola). lapangan rumput berbentuk oval
2. Terdapat pengaruh metode pembelajaran yang tidak mempunyai ukuran luas
elementer terhadap peningkatan lapangan, tetapi mempunyai batas
keterampilan teknik batting (memukul lingkaran yang dibatasi oleh
bola). tali/bendera dan ditengah lingkaran
3. Metode elementer lebih efektif dari pada lapangan terdapat tempat datar yang
metode global terhadap keterampilan padat disebut Pitch, yang digunakan
teknik batting (memukul bola). untuk memukul dan melempar,
panjangnya 20,12 m dan lebar 2,64
TINJAUAN PUSTAKA m.
Olahraga cricket merupakan salah satu Picth adalah tempat memukul
olahraga yang bermain di lapangan dan melempar bola yang kedua
berumput, olahraga dapat dimainkan oleh ujung pitch ditanam Stump, yakni
semua golongan umur cricket dimainkan sama dengan gawang yang harus
dengan menggunakan bola, bat, stump dan dilindungi oleh batsman (pemukul).
lapangan. Esensi penting yang dapat diambil Tempat berdiri si pemukul dibatasi
dari olahraga cricket adalah mengarahkan dengan garis yang disebut popping
pada pengembangan mental yang positif dan crease dan batas menanam stump
mengutamakan: kejujuran, keadilan, disebut bowling crease. Dalam
menghormati orang lain, menerima permainan cricket, lamanya
keputusan wasit (umpire), bersikap sopan permainan tidak dibatasi oleh waktu,
dan mampu mengendalikan diri. Aturan- tetapi menggunakan over
aturan inilah yang ditanamkan dalam jiwa (perpindahan) (Dellor, 2010: 12-13)
setiap pemain cricket. Selain itu olahraga b. Peralatan

Jurnal Cerdas Sifa 21


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

Menurut Dellor (2010:17) pemukul dan kiper dari bola


Dasar perlengkapan wajib dari cricket yang keras dan memiliki
seorang pemain adalah: kecepatan yang tinggi.
1) Bola 5) Sarung Tangan (Glove)
Menurut Greg (2004:34) Menurut Greg (2004:39)
bola cricket memiliki lapisan luar sarung tangan yang tebal dan
berupa kulit dengan bagian isi cukup besar dibutuhkan oleh
terdiri dari gabus yang diikat batsman agar tongkat pemukul
dengan erat sehingga bola ini bisa digengam dengan erat dan
memiliki tekstur yang cukup melindungi tangan dari efek
keras. Bola cricket memiliki hantaman bola cricket.
berat 156 gram hingga 163 gram. 6) Pelindung Kaki (Pad)
Sementara itu, lingkaran bola Menurut Greg (2004:31)
antara 224 mm hingga 229 mm pelapis atau pelindung kaki,
2) Bat (pemukul) perlengkapan kaki pada pemain
Menurut Greg (2004:35) cricket digunakan oleh batsman
pemukul atau disebut bat dan juga penjaga gawang.
digunakan untuk memukul bola Pelapis ini cukup tebal dan
cricket. Bagian pegangan berfungsi melindungi bagian
pemukul berbentuk seperti bawah kaki dari hantaman bola
tongkat dan bagian pemukulnya cricket yang keras.
berbentuk seperti bilah pedang 7) Sepatu
yang besar. Pemukul ini memilki Menurut Greg (2004:42)
panjang 965 mm dengan lebar sepatu para pemain cricket
kurang lebih 108mm. Bat ini profesional umumnya
mempunyai bobot 1,2 kg hingga menggunakan sepatu khusus
1,4 kg. untuk permainan cricket. Sepatu
3) Gawang atau Wicket ini sangat ringan dan nyaman
Menurut Greg (2004:37) saat digunakan untuk berlari.
gawang atau wicket, gawang METODOLOGI PENELITIAN
pada permainan cricket tidak
menggunakan jaring melainkan Jenis penelitian ini termasuk dalam
terdiri dari tiga buah tongak atau penelitian eksperimen semu. Tujuaannya
tiang yang beridir berjajar yang adalah sebagai metode penelitian yang
ditancapkan ke tanah. Dibagian digunakan untuk mencari pengaruh
tonggak ini terdapat bilah perlakuan (Sugiyono, 2012:72). Penelitian
pelindung yang menghubungkan ini melibatkan tiga variabel yaitu: variabel
antara tonggak dan tonggak bebas adalah metode Global sebagai (XI)
cricket memiliki tinggi 71 cm. dan metode Elementer sebagai (X2) dan
4) Helm yang menjadi variabel terikat keterampilan
Menurut Greg (2004:38) teknik batting (memukul bola cricket)
helm pelindung, helm pelindung sebagai (Y). Rancangan penelitian yang
ini digunakan oleh pemain yang digunakan adalah The Two Group Pretest-
bertugas memukul bola atau Posttest Design. Populasi penelitian ini
batsman dan petugas yang adalah atlet UNP cricket club sebanyak 14
bertugas sebagai wicket kiper. atlet senior dan 16 atlet junior. Dengan
Helm ini menutupi bagian atas demikian sampel dalam penelitian ini
kepala dan dilengkapi dengan penulis hanya mengambil sampel atlet
besi yang melindungi wajah. junior yang berjumlah 16 orang. Menurut
Helm ini akan melindungi Stretch (1984: 115) untuk mengukur

Jurnal Cerdas Sifa 22


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

keterampilan memukul bola cricket adalah permainan atlet dengan cepat mengetahui
dengan tes batting. Teknik analisis data fungsi masing-masing teknik atlet dapat
dengan menggunakan uji t. mempelajari teknik sekaligus peserta didik
dapat merasakan bermain yang sebenarnya
HASIL PENELITIAN DAN sedikit banyaknya atlet dapat belajar secara
PEMBAHASAN langsung tentang teknik dan strategi
bermain, Intensitas aktivitas motorik
Berdasarkan perhitungan yang telah cendrung lebih tinggi, atlet dapat belajar
dilakukan dengan mengunakan uji-t, selisih langsung tentang masalah dan
dari skor rata-rata tes awal 17.25 dan rata- pemecahannya (problem solving), atlet
rata tes akhir menjadi 32.75, sedangkan t dapat belajar langsung tentang peran dan
hitung > ttabel (8.41> 2.36) (Ha diterima dan fungsinya dalam kelompok, atlet dapat
H0 ditolak) ttabel pada α 0.05 dan derajat belajar bekerja sama, motivasi untuk
kebebasan n-1 (7) adalah sebesar 2.36. Jadi bergerak cendrung lebih tinggi. Aspek
dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang negatif yaitu, setiap teknik tidak dipelajari
menyatakan terdapat pengaruh metode secara ditail, sehingga penguasaan setiap
pembelajaran global terhadap peningkatan teknik kurang maksimal, latihan tidak dapat
keterampilan teknik batting dapat diterima diarahkan untuk penguasaan teknik dapat
kebenarannya secara empiris. terjadi suatu elemen teknik sering diulang,
Kiram (dalamHendra,2015:35) sementera elemen teknik yang lain tidak
berpendapat bahwa “metode global adalah memperoleh intensitas pengulangan
cara mengajar keterampilan motorik dengan memadai, pemberian koreksi gerakan tidak
mengajarkan seluruh rangkaian gerakan begitu tajam, bagi cabang olahraga beregu,
sekaligus”. Rangkaian yang dimaksud kemungkinan terdapat atlet tidak aktif.
adalah mengajarkan teknik batting secara Berdasarkan perhitungan yang telah
keseluruhan dalam waktu yang bersamaan. dilakukan dengan mengunakan uji-t, selisih
Dengan mengajarkan dalam waktu yang dari skor rata-rata tes awal 17.75 dan rata-
bersamaan membuat atlet mudah untuk rata tes akhir menjadi 37.25, sedangkan t
mengenali penguasaan teknik secara cepat. hitung > ttabel (7.04> 2.36) (Ha diterima dan
Dengan demikian metode global dapat H0 ditolak) ttabel pada α 0.05 dan derajat
memperkenalkan teknik batting seluruh kebebasan n-1 (7) adalah sebesar 2.36. Jadi
rangkaian gerakan sekaligus. dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
Pada metode global ini memang menyatakan terdapat pengaruh metode
aktivitas lebih dominan pada atlet, disini pembelajaran elementer terhadap
bukan berarti peran pelatih diabaikan. Hal peningkatan keterampilan teknik batting
ini seperti disampaikan oleh Harsono dapat diterima kebenarannya secara empiris.
(1988:23) bahwa metode apapun yang akan Syafruddin(2012:139) mengemukakan
dipakai, sebelum atlet mempelajari metode elementer mengandung suatu
keterampilan baru sebaiknya konsep pembagian/penguraian atau pengelompokan
bermain dari keterampilan tersebut suatu gerakan ke dalam elemen-elemen
diperlihatkan dan didemonstrasikan terlebih gerakan secara fungsional. Hal ini
dahulu kepada atlet agar mereka mendapat didasarkan bahwa gerakan-gerakan bagian
gambaran yang jelas tentang apa yang akan yang dipelajari dapat disatukan menjadi
dilakukan nanti. suatu gerakan yang kompleks (menyeluruh)
Metode global, disamping memiliki tanpa kehilangan kualitas gerakan tersebut.
kelebihan juga memiliki kekurangan. Kiram Penerapan metode ini memerlukan
(dalam Hendra,2015:35) mengemukakan penguaraian atau pengelompokan suatu
aspek positif dan aspek negatif dari proses teknik olahraga menjadi beberapa
metode global, yakni: Aspek positif, atlet bagian secara fungsional. Dapat dijelaskan
dengan cepat mengetahui ide suatu misalnya saat melakukan gerakan Pukulan

Jurnal Cerdas Sifa 23


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

pull shot diperlukan teknik gerakan yang sesudah dilakukan metode Global dan
benar, makanya harus dilihat posisi metode Elementer, ternyata rata-rata
kakinya, dilihat posisi berdiri dan posisi kelompok A sesudah diberikan perlakuan
tangan memegang bat harus benar, metode global hampir sama nilainya dengan
sehingga bola yang datang dari bowling rata-rata kelompok B sesudah diberikan
mudah dipukul oleh Pemukul (batsman), perlakuan metode elementer.
ketika batsman mengakat bat, bat harus Metode pembelajaran atau metode
lurus di tengah-tengah stamp. latihan merupakan prosedur atau cara-cara
Beberapa pendapat tentang pemilihan jenis latihan dan penataannya
keuntungan metode elementer atau bagian menurut kadar kesulitan, kompleksitas dan
yang dikemukakan oleh beberapa ahli, maka beban latihan. Proses ini dilakukan secara
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa terencana dan sistematis untuk
metode elementer atau bagian merupakan meningkatkan kesiapan dan prestasi atlet.
metode latihan teknik yang diberikan Metode pembelajaran ini merupakan cara
dengan membagi setiap unsur gerakan ke didalam proses tercapainya pembelajaran
dalam bentuk latihan. Artinya, latihan yang atau latihan, dalam istilah umum metode
diberikan sudah dipisahkan setiap bagian merupakan sebuah modifikasi stimulasi dari
sehingga latihan tidak dilakukan sekaligus. suatu kenyataan yang disusun dari elemen
Pada akhirnya setelah mempelajari setiap khusus dari sejumlah fenomena yang dapat
bagian teknik, atlet mampu melakukan diawasi dan diselidiki seseorang.
suatu teknik tersebut secara keseluruhan Melalui metode pembelajaran atau
dengan baik dan benar. latihan, seorang pelatih berusaha untuk
Dari analisis yang dilakukan, nilai t mengarahkan dan mengorganisir latihan
rata-rata antara kelompok A dan kelompok sesuai dengan tujuannya. Pengetahuan dan
B sesudah diberi perlakuan metode Global pengalaman pelatih tentang suatu metode
dan Metode Elementer terhadap peningkatan latihan yang berkaitan dengan peningkatan
keterampilan teknik batting menunjukkan kemampuan kondisi fisik, merupakan
angka metode global 32.75 dan metode persyaratan penting bagi keberhasilan
elementer 37.25, sedangkan t hitung > ttabel sebuah metode latihan dalam suatu
(1.09> 2.36) nilai yang diperoleh pelatihan. Metode pembelajaran atau latihan
dibandingkan dengan t tabel pada taraf adalah suatu prosedur atau cara yang
signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan N- terencana dan sistematis yang berfungsi
1 (7) ternyata nilai yang diperoleh adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan latihan.
2.36. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis Kenyataannya bahwa metode global
yang menyatakan metode Elementer lebih dan metode elementer merupakan latihan
efektif dari metode Global terhadap yang efektif untuk meningkatkan
peningkatan keterampilan teknik batting keterampilan teknik batting. Pemberian
atlet cricket Universitas Negeri Padang tidak latihan metode global dan metode
dapat diterima keberadaannya dapat dilihat elementer akan menyebabkan keterampilan
dari hasil rata-rata antara metode global teknik batting meningkat, maka secara
dengan metode elementer hampir sama. otomatis latihan metode global dan metode
elementer akan berpengaruh terhadap
Rata-rata peningkatan keterampilan peningkatan keterampilan teknik batting.
teknik batting kelompok A sesudah Dari hasil temuan menyatakan bahwa
diberikan perlakuan metode Global adalah metode global dan metode elementer sama-
32.75 sedangkan rata-rata peningkatan sama mempengaruhi peningkatan
keterampilan teknik batting kelompok B keterampilan teknik batting atlet, tetapi
sesudah diberikan perlakuan metode diantara kedua latihan tersebut tidak ada
elementer adalah 37.25. Dapat dilihat dari yang lebih mengungguli/efektif untuk
rata-rata kelompok A dan kelompok B peningkatan keterampilan teknik batting

Jurnal Cerdas Sifa 24


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

atlet. Ini dibuktikan melalui perbandingan


rata-rata tes akhir peningkatan keterampilan _______________Implementasi teori
teknik batting antara metode global dan dinamis dan prinsip pertumbuhan
metode elementer, rata-rata hampir sama dalam pendidikan jasmani di
nilainya. sekolah dasar. Padang: Suka Bina.
Tidak lebih efektifnya metode global
dan metode elementer terhadap peningkatan Cricket Club, Skbb. (2013). Pendidikan
keterampilan teknik batting mungkin Jasmani dan Sukan Untuk Sekolah-
disebabkan karena latihan metode global Sekolah Malaysia. Malaysia. Akses
dan metode elementer mempunyai (13/11-2016: 02: 14 wib).
intensitas latihan yang sama, waktu yang
dilaksanakan untuk pemberian Christie, J. (2012). “The Physical Demands
perlakuan/latihan kepada atlet mungkin of Batting and Fast Bowling in
masih kurang dan pembebanan latihan Cricket. An International
relatif sama sehingga menyebabkan Perspective on Topics in Sports
peningkatan keterampilan teknik batting Medicine and Sports Injury”,
atlet antara kedua latihan hampir sama, Dr.Kenneth R. Zaslav (Ed.),
sehingga latihan metode elementer tidak journal of ISBN: 978-953-51-0005-
lebih efektif dari latihan metode global 8. akses (17/02-2017: 13: 13 wib).
terhadap peningkatan keterampilan teknik
batting. Dellor, Ralph. (2010). Cricket Step to
Succes. Australia: Human Kinetics.
KESIMPULAN

Berdasarkan temuan penelitian dan Fardi, Adnan. (2009). Silabus Dan Hand
pembahasan hasil penelitian maka dapat Out Mata Kuliah Statistic
disimpulkan sebagai berikut: Lanjutan/2. Padang: FIK UNP.
1. Metode pembelajaran global
memberikan pengaruh terhadap Hendra, Jhony. (2015). “Pengaruh Metode
peningkatan keterampilan teknik Latihan Elementer, Metode Latihan
batting atlet Cricket Universitas Negeri Global Dan Motivasi Berprestasi
Padang Terhadap Keterampilan Bermain
2. Metode pembelajaran elementer Sepakbola Ssb Gunung Malintang
memberikan pengaruh terhadap Kabupaten Lima Puluh Kota”.
peningkatan keterampilan teknik Tesis. (Tidak dipublikasikan)
batting atlet Cricket Universitas Negeri Program Pascasarjana UNP.
Padang
3. Metode Pembelajaran Elementer tidak Kiram, Yanuar. (1999). Belajar Motorik.
lebih efektif dari metode pembelajaran Padang: UNP.
Global terhadap peningkatan teknik
batting atlet cricket Universitas Negeri Kemenpora. (2009). Kriket Indonesia.
Padang. Jakarta: Yayasan Cricket Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Knigth, Julian, dkk. (2007). Cricket For


Bakhtiar, Syahrial. (2015). Merancang Dummies. England: The Atrium
Pembelajaran Gerak Dasar Anak. Southern Gate Chichester West
Padang: UNP PRESS. Sussex PO 19 8SQ.

___________(2017). Belajar Motorik. Muqarrobin, Firdaus. (2014). Definisi


Padang: Suka Bina. menurut para ahli. Jakarta: Eureka

Jurnal Cerdas Sifa 25


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

Pendidikan. akses (19/01-2016: 10: Keolahragaan Nasional. Bandung:


24 wib). Citra Umbara.

Pont, Ian. (2010). Coaching youth Cricket.


Australia: Human Kinetics. Indika Pradeep. Wickramasinghe,(2014).
“Predicting the performance of
Pengamatan Peneliti, Scoring Book. (23-11- batsmen in test Cricket”. Eastern
2016) New Mexico University, United
States. Journal of Human Sport &
Röthig dan Groβing. (2004). Pengetahuan Exercise. ISSN 1988-5202 akses
Training Olahraga. (diterjemahkan (02/16-2017: 14: 13 wib).
oleh Syafruddin). Padang. Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Padang.

Greg, Ryan. (2004). The Making of New


Zealand Cricket: scribd.com.

Syafruddin. (2012). Ilmu Kepelatihan


Olahraga. Padang: UNP PRESS.

…………… (2011). Ilmu Kepelatihan


Keolahragaan. Padang: UNP
PRESS.

…………… (1999). Dasar-Dasar


Kepelatihan Olahraga. Padang:
UNP.

Sugiyono (2012). Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan R& D.
Bandung: Alfabeta.

Sayuti, Syahara. (2011). Petumbuhan dan


Perkembangan Fisik Motorik.
Padang:Unp press.

Stretch, Richard Aldworth. (1984). Validity


and Reliability Of Cricket Skill.
South Africa: Depertment of
Human Movement Studies and
Physical Education Rhodes
University.

Kemenpora. (2007). Undang-Undang RI


No. 3 Tahun 2005. Tentang Sistem

Jurnal Cerdas Sifa 26


Cerdas Sifa, Edisi 1 No.2. Desember 2018

Jurnal Cerdas Sifa 27

Anda mungkin juga menyukai