Anda di halaman 1dari 4

Rangkuman teks diskusi

Nama: Qanita Marsya putri k.


Kelas: 9e
Absen: 22

Pengertian
Menurut mark Anderson dan Kathy Anderson dalam text types English(2003),
teks diskusi adalah tipe teks yang memberikan persetujuan dan penolakan,
positif dan negated, atau hal baik dan hal buruk terhadap suatu topik
bahasan.

Sementara menurut john barwick dalam targeting text: photocopiable units


based on English texts type: information reports, eksplanations,
discussion(1998), teks diskusi adalah teks yang memberikan dua pendapat yang
berbeda, baik pro maupun kontra.

Tujuan
Tujuan teks diskusi yaitu, menyampaikan pendapat pada pembahasan suatu isu,
sampai mendapat kesepakatan dari kedua pihak yang berdiskusi. Penjabaran
tujuan teks diskusi secara spesifik adalah sebagai berikut:
- Menguji bukti, system, nilai, opini, dan respon dari suatu permasalahan
- Menyampaikan gagasana atas suatu permasalahan dan menghargai
gagasan yang dikemukakan orang lain
- Menghubungkan fakta dan data dri berbagai sudut pandang latar
belakang
- Berbentuk pikiran,ide, atau gagasab
- Menanggapi dan mengungkapkan suatu permasalahan

Ciri-ciri teks diskusi


1. Struktur teks diskusi terdiri atas isu, argument menentang dan
argument pendukung serta simpulan/rekomendasi
2. Menggunakan secara proposional verba material, verba relasional, dan
verba mental
3. Menggunakan konjungsi perbandingan. Konjungsi tersebut berguna untuk
mempertentangkan kedua gagasan yang berlainan. Mempertegas kontras
4. Menggunakan modalitas dalam membentuk opini dan rekomendasi.
Modalitas ialah klasifikasi pernyataan pro dan kontra atas kemungkinan
atau keharusan.
Struktur teks diskusi
1. Pendahuluan(isu)
- Terdapat suatu pernyataan untuk membatasi topik yang dibahas.
- Mengandung latar belakang topik yang dibahas.
- Menyoroti sudut pandang berbeda yang akan dibahas.

2. Isi(rangkaian argument)
- Berisi argument atau pendapat pro maupun kontra dan alasan yang
mendasari pendapat tersebut.
- Menggunakan Bahasa persuasive

3. Simpulan(rekomendasi)
- Memuat simpulan argument dari sisi pro dan kontra
- Memperlihatkan evaluasi argument yang paling efektif
- Memuat rekomendasi atau memihak terhadap persoalan yang akan
dibahas


Perbedaan teks diskusi dan teks eksposisi
Teks diskusi menyajikan isu atau permasalahan dari dua sudut pandang
berbeda, yaitu ditandai dengan argument pro dan kontra. Sedangkan, dalam
teks eskposisi menyajikan argument dari sudut pandang penulis saja.

Kebahasaan teks diskusi


a. Kohesi
Kohesi adalah keserasian hubungan antarbagian dalam teks atau wacana
yang ditandai dengan penggunaan unsur Bahasa. Jika perpautan bentuk
tersebut terdapat dalam sebuah teks atau wacana, maka teks atau
wacana itu bersifat kohesif. Suatu teks dikatakan kohesif jika memiliki
alat-alat kohesi seperti kata rujukan, konjungsi, atau kata penghubung,
dan pronominal atau kata ganti.

b. Koherensi
Koherensi merupakan keterkaitan unsur-unsur dalam teks. Suatu teks
dikatan koherensi jika berhubungan antarunsur pembentuk kalimat di
dalam sebuah karya tulis ilmiah dibangun secara jelas. Menurut
sumantri basoeki(2019:89), koherensi merupakan keterkaitan antara
unsur-unsur yang terdpat dalam suatu teks.
c. Kata rujukan
Kata rujukan merupakan kata ganti yang merujuk atau mengacu pada
kata lain yang telah digunakan sebelumnya.

Jenis kata rujukan:


- Kata rujukan benda, contoh: ini, itu, dan tersebut
- Kata rujukan tempat, contoh: di sana, di sini, dan di situ
- Kata rujukan orang/persona, contoh: beliau, dia, ia, dan mereka

d. Kata emotif
Kata emotif adalah kata yang mewakili pikiran, perasaan, serta
membawa emosi dari pandangan penulis. Selain itu juga melibatkan
pikiran pembaca seakan pembaca melihat persoalan seperti yang
dipikirkan oleh penulis.

Contoh: ganas, unik, liar, buas, berharga, istimewa, kumal, menakjubkan,


berbahaya, brutal, sejuk, panas, dingin, kasar, dan halus.

e. Kata penghubung/konjungsi
Konjungsi adalah kata atau ungkapan oenghubung antarkata, antarfrasa,
antarklausa, dna antarkalimat.

Contoh: dan,atau,tetapi

Jenis-jenis konjungsi:
- Konjungsi waktu, contoh: sebelum,setelah, lalu, kemudian, dan ketika
- Konjungsi syarat, contoh: jika, kalua, asal, bila, dan manakala
- Konjungsi pengadaian, contoh: andaikan, seandainya, sekiranya, dan
umpamanya
- Konjungsi tujuan, contoh: agar, biar, dan supaya
- Konjungsi konsesif, contoh: biarpun, meski, sekalipun, sungguhpun,
dan kendati
- Konjungsi kemiripan, contoh: seakan seolah seperti, sebagaimana, bak,
dan laksana
- Konjungsi penyebab, contoh: sebab, karena, oleh, sebab itu, dan oleh
karena itu
- Konjungsi pengakibatan, contoh: hingga, sampai, dan maka
- Konjungsi cara, contoh: dengan
- Konjungsi harapan, contoh: semoga dan mudah-mudahan
- Konjungsi pengecualian, contoh: kecuali
- Konjungsi harapan, contoh: lalu, terus, dan kemudian
f. Modalitas
Modalitas adalah derajat kepastian dari pendapat yang diungkapkan
penulis dalam sebuah topik atau peristiwa yang dibahas.

Jenis-jenis modalitas:
- Modalitas untuk mengemukakan suatu harapan, ajakan, permohonan,
keinginan, permintaan. Contoh: ingin, mau, mari, tolong, dan silakan
- Modalitas yang menerangkan perasaan kepastian, kemungkinan, dan
keharusan. Contoh: sangat, pasti, bisa jadi, mungkin, belum pasti, dan
harus
- Modalitas yang berisi suatu permintaan izin atau diperkenankan.
Contoh: izinkan, harap, dan mohon
- Modalitas yang menjelaskan kecakapan, kesanggupan, dan kemampuan.
Contoh: dapat, mampu, dan bisa
- Modalitas yang berhubungan dnegan kepentingan dan keperluan.
Contoh: harus dan wajib

g. Isitilah
Istilah adalah sebuah kata atau gabungan kata yang mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam suatu
bidang tertentu.

Contoh:
- sumber daya alam
- perubahan iklim global
- kepunahan satwa
- habitat
- polusi

Anda mungkin juga menyukai