Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pembahasan

Rekristalisasi

• Kristalisasi dalam pelarut air

Rekristalisasi merupakan pemurnian zat padat dari campuran atau pengotornya


dengan cara mengkristalkan Kembali zat tersebut setelah dilarutkan dalam pelarutan
yang cocok atau singkatnya rekristalisasi dapat disebut sebagai pemurnian kristal
Kembali.

Asetanilida (C8H9NO) merupakan suatu amida dengan betuk berupa padatan


kristal putih, dengan massa jenisnya 1,21gram/ml, titik lebur 113-114˚C, titik didihnya
305˚C, berat molekul 135,17gram/mol sangat larut dalam alkohol, sedangkan
kelarutannya dalam air 0,35gram dalam 100ml air dan kelarutannya dalam eter adalah 7
gram dalam 100ml. cincin aromatic dari anilin (C6H5NH2) sangat kaya dengan elektron.
Pasangan elektron sunyi dari N atau adanya elektron bebas pada atom N menyebabkan
asetanilida bersifat polar dan lebih elektromagnetif oleh adanya elektron bebas.

Pada percobaan kali ini siapkan asetanalida kemudian timbang asetanalida kotor
sebanyak 5gr. Setelah itu masukkan asetanalida yang sudah ditimbang kedalam
erlenmayer 250ml, kemudian masukkan sekitar 5 ml air panas secara bertahap sambil
diaduk sampai semua asetanalida larut. Setelah semua larut tambahkan sedikit berlebih
5-7ml air panas, Tambahkan 0,5-1gr karbon/ arang aktif sedikit demi sedikit kemudian
didihkan beberapa saat sambil diaduk menggunakan batang pengaduk. penambahan
karbon/arang aktif bertujuan untuk mengadsorbsi pengotor yang ada pada zat. Setelah itu
siapkan corong buncher yang dilengkapi dengan kertas saring lipat, pastikan kertas saring
bisa duduk di corong buncher kita bisa melakukannya dengan cara melipat kertas.
Selanjutnya pasang erlenmayer bersih untuk menampung filtrat panas. Tanpa menunggu
dingin tuangkan larutan kedalam corong secepat mungkin.
Apabila larutan terlanjur dingin dan mengkristal, ulangi pemanasan serta
penyaringan. Kemudian biarkan filtrat dingin dengan dengan penurunan suhu secara
perlahan diudara terbuka dan jangan diganggu atau diguncang. Jika sudah lama belum
terbentuk kristal, dinginkan erlenmayer dengan cara disiram dibawah curahan air kran
atau direndam dalam air es. Jika belum terbentuk kristal, jenuhkan dengan menguapkan
pelarutnya. Setelah kristal terbentuk, lakukan penyarinagn kristal dengan corong buncher.
Cuci kristal dalam corong buncher dengan sediit air dingin sebanyak satu atau dua kali.
Kemudian tekan kristal dengan spatula hingga sekering mungkin. Selanjutnya tebarkan
kristal diatas kertas saring lebar dan kering lalu tekan sampai sekering mungkin.

Kristal yang didapatkan kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan


digital sehingga dapat diketahui jumlah rendemen yang didapatkan. Rendemen akan
selalu berkurang dari berat awal yang dilarutkan karena ada Sebagian zat yang larut di
pelarut. Jumlah zat terlarutnya adalah kelarutan zat dalam pelarut tersebut. Zat yang
terlarut lolos Bersama pelarut saat proses penyaringan dengan corong buncher. Pada
percobaan kali ini didapatkan hasil sebagai berikut.

Tabel percobaan

Massa Asetanilida 5 gram


Kristal Asetanilida 4,2 gram
Awal meleleh 116 ˚C
Meleleh sempurna 120˚C

Perhitungan
Dik;
massa awal Asetanilida : 5 gram
massa akhir Asetanilida : 4,2 gram
dit;
% randemen?
Jawab:
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑥 100%
4,2 𝑟𝑎𝑚
% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
5 𝑔𝑟𝑎𝑚

% 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 84%

Anda mungkin juga menyukai