Anda di halaman 1dari 86

PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

Pertemuan 12
Pelaksanaan Pendapatan

Politeknik Keuangan Negara STAN


Akuntansi 2020 Riya Dwi Handaka
PENERIMAAN/PEMUNGUTAN, PENYETORAN & PENATAUSAHAAN

Penerimaan Pajak
Sistem

• Self assesment
→ Hitung sendiri
→ Setor → e-Billing (MPN G2)

• Official assesment (PBB P3)


→ Dihitungkan oleh Petugas Pajak
→ Biling disiapkan - Setor
Pelaporan oleh WP

▪ Masa → e-SPT
▪ Tahunan → e-Filling
Mekanisme Pemungutan/Pembayaran

Penerimaan Pajak diperoleh melalui:

WP setor ke Bank Persepsi


WP

Bend. Pengel sebagai Wajib Pungut :


Bendahara
memungut & menyetorkan ke Bank
Satker Persepsi

KPPN (Kuasa BUN) mll Potongan Pajak


KPPN pada SPM
Pembuatan Billing & Penyetoran Pajak

E-billing (MPN G2)


V.I.D.E.O
Sistem MPN-G2
32

Biller DJP Biller DJBC Biller DJA


Proses Proses Proses
Billing Billing Billing

Data Tagihan Data Tagihan Data Tagihan

Settlement
MPN (DJPB)
Monitor

Data
Pembayaran

Switching

Sumber: dimodifikasi dari bahan presentasi PT. Finnet Indonesia

Bank Teller (P2H) Bank e-Banking (H2H) Non Bank (P2H)


Proses Bisnis MPN-G2

BANK/POS
PERSEPSI 1. Registrasi
Biller DJP
8. BPN WP/WB/WS sse.pajak.go.id, sms, dll
2. User/Password
Biller DJBC
3. Create billing costumer.beacukai@go.id
5. Setor
4. Kode Billing Biller DJA
Pelimpahan

www.simponi.kemenkeu.go.id

MPN (DJPB )
6. Inquiry
Monitor 4a. Data
Biling
9.

Data Pembayaran
7a.
7. Payment - NTPN NTPN

8. Interface

BANK INDONESIA

SPAN
Penatausahaan Penerimaan Pajak

Atas pemungutan dan penyetoran Pajak:


Bendahara • Melakukan pembukuan
Pengeluaran • Laporan penerimaan dan penyetoran ke KPP

• Melimpahkan penerimaan ke Rek Kas Negara setiap


hari (dalam rangka TSA)
• Membuat & menyampaikan Laporan Harian
Bank/Pos Penerimaan (beserta penerimaan lain) ke KPPN
Persepsi Khusus Penerimaan

• Menerima & membukukan penerimaan dari setoran


• Penerimaan melalui Potongan SPM
KPPN • Bersama realisasi penerimaan & pengeluaran lainnya
→ menyusun Laporan Keuangan

KPP/DJP • menyusun Laporan Keuangan


BEA CUKAI
PENERIMAAN,
PENYETORAN,
PENATAUSAHAAN
Munculnya Penerimaan

Untuk memperoleh pelayanan kepabeanan dan cukai

→ harus melakukan pembayaran/penyetoran


penerimaan negara
▪ Impor
▪ Ekspor
▪ Cukai
▪ Barang tertentu

→ Bukti Penerimaan Negara/BPN (dh. SSPCP) sebagai


bukti pembayaran/penyetoran penerimaan negara
Penyetoran
• Penyetoran ke Bank Persepsi dgn sistem MPN G2
• Untuk layanan tertentu dapat melalui Bendahara
Penerimaan pada Kantor Bea Cukai, untuk
selanjutnya disetorkan ke Bank Persepsi
a. pembayaran penerimaan negara atas impor atau ekspor barang
yang dilakukan oleh penumpang, awak sarana pengangkut, dan
pelintas batas.
b. Pembayaran PNBP atas:
- jasa pelayanan impor untuk barang impor yang tidak dikenakan
pungutan impor;
- jasa pelayanan impor TPB;
- jasa pelayanan inward dan outward manifes.
- jasa pelayanan ekspor untuk barang ekspor yang tidak
dikenakan bea keluar;
- pemusnahan barang kena cukai/perusakan pita cukai; dan
- pengeluaran etil alkohol dengan fasilitas pembebasan
Cara Pembuatan Billing Bea Cukai
BILLING

CARA MEMPEROLEH
▪ Wajib bayar melakukan perekaman data ke sistem billing DJBC
▪ Diterbitkan secara jabatan oleh Pejabat Bea dan Cukai (Official)
CARA MEMPEROLEH

▪ Wajib bayar melakukan perekaman data ke sistem billing


DJBC

▪ Diterbitkan secara jabatan oleh Pejabat Bea dan Cukai.


CONTOH
BENTUK
BPN
PEMUNGUTAN,
PENYETORAN PNBP
DEFINISI PNBP

Pungutan yang dibayar oleh orang pribadi atau badan dengan


memperoleh manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau
pemanfaatan sumber daya dan hak yang diperoleh negara, berdasarkan
peraturan perundang-undangan, yang menjadi penerimaan Pemerintah
Pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah dan dikelola dalam
mekanisme anggaran pendapatan dan belanja negara.

4
8
OBJEK PNBP

Pengelolaan Pengelolaan

KND BMN

Pengelolaan
PELAYANAN
KLASTER DANA
OBJEK

PNBP
Pemanfaatan HAK NEGARA
Lainnya
SDA

4
9
TUGAS DAN KEWENANGAN PENGELOLAAN P NBP

Antara lain:
a. menyusun kebijakan umum pengelolaan PNBP;
Kewenangan b. mengevaluasi, menyusun dan/atau menetapkan jenis dan
Menteri Keuangan

REGULATOR
tarif PNBP pada Instansi Pengelola PNBP;

(CFO)
selaku Pengelola c. menetapkan target dan pagu penggunaan PNBP dalam
rangka RAPBN/RAPBNP;
Fiskal d. melakukan pengawasan terhadap perencanaan,
pelaksanaan, dan pertanggung jawaban PNBP.
Antara lain:
a. menyusun dan menyampaikan usulan jenis dan tarif PNBP;
Tugas Pimpinan b. mengusulkan penggunaan dana PNBP;
Tugas dan Kementerian c. menyusun dan menyampaikan rencana PNBP dalam rangka
Kewenangan Negara/Lembaga penyusunan RAPBN/RAPBNP;
d. memungut dan menyetorkan PNBP;
Pengelolaan
e. mengelola Piutang PNBP.
PNBP

OPERATOR (COO)
Kewenangan Menetapkan PNBP tertentu sebagai PNBP yang dikelola oleh
Bendahara Umum Negara, antara lain:
Menteri Keuangan a. PNBP dari pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan;
selaku Bendahara b. PNBP yang penghitungan dan penetapannya membutuhkan
Umum Negara earning process (PNBP sektor migas dan panas bumi).

Membantu Instansi Pengelola PNBP melaksanakan sebagian


Tugas Mitra Instansi kegiatan pengelolaan PNBP (pemungutan, penyetoran,
Pengelola PNBP dan/atau penagihan PNBP). 10
Penerimaan/pemungutan PNBP di satker
dapat melalui:
1. Bend Penerimaan
2. Wajib Setor
3. Petugas Pungut.
Pemungutan PNBP

Pemungutan oleh Bendahara Penerimaan


→ saat terjadinya transaksi
→ Contoh : Registrasi mahasiswa, sidang talak dll

Pemungutan oleh Wajb Setor


→ dilakukan sendiri oleh Wajib setor PNBP terutang.
→ (setor mll Bend dgn kuitansi/SBS, atau langsung ke KN
dengan billing untuk realisasi penerimaan satker ybs)
Pemungutan PNBP

Pemungutan oleh Petugas Pungut


→ Waktu pemungutan sesuai kebutuhan dan kewenangan
Wajib Pungut.
→ Misal : jasa pelabuhan, sewa alat berat
→ Bukti pungutan : karcis/kuitansi harus sesuai ketentuan

Pemungutan oleh KPPN


- Dipungut mll potongan SPM/SP2D.

Bendahara Penerimaan dilarang menerima langsung PNBP dr


Wajib Setor, kecuali diatur khusus Menkeu.
- Bila di aturan bisa menerima → buat SBS (1 penyetor, 1 arsip)
→ setor hari ybs (bila terpaksa disimpan di rek harus an. jabatan)
Penyetoran PNBP

Penyetoran = penyerahan PNBP terutang ke Rek. Kas Negara mll Bank Persepsi

Penyetoran dapat dilakukan oleh:


1. Bend Penerimaan 2. Bend Pengeluaran *)
3. Wajib Bayar

→ Setor ke Bank Persepsi dengan billing PNBP (Simponi) melalui


sistem MPN G2
→ Penyetor memperoleh Bukti Penerimaan Negara (BPN) dengan
otentifikasi Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan
Nomor Transaksi Bank (NTB)
→ Bank Persepsi melimpahkan penerimaan ke Rek Kas Negara dan
melaporkan ke KPPN Khusus Penerimaan setiap akhir hari kerja.
Cara Pembuatan Billing PNBP (Simponi)
PENATAUSAHAAN PNBP

Penatausahaan : rangkaian keg inventarisasi, pembukuan dan pelaporan


Inventarisasi : pendataan, pencatatan dan pelaporan
Penatausahaan Penerimaan PNBP

Bendahara Atas penerimaan PNBP (Fungsional):


Penerimaan → melakukan pembukuan & penyetoran

Bendahara Atas penerimaan PNBP (Umum):


Pengeluaran → melakukan pembukuan & penyetoran

• Melimpahkan penerimaan ke Rek Kas Negara setiap


hari (dalam rangka TSA)
• Membuat & menyampaikan Laporan Harian
Bank/Pos Penerimaan (beserta penerimaan lain) ke KPPN
Persepsi Khusus Penerimaan

→ Menerima & membukukan penerimaan dari setoran


→ Penerimaan melalui Potongan SPM
→ Bersama realisasi penerimaan & pengeluaran lainnya
KPPN → menyusun Laporan Keuangan
Alur Rekening Kas Negara
Penyetoran oleh bend
penerimaan
Mengacu pada PMK 03/PMK.05/2013
Pokok2:
• Bendahara Penerimaan berkewajiban melakukan penyetoran secepatnya
ke Rekening Kas Negara.
• dilaksanakan oleh Bendahara Penerimaan setiap akhir hari kerja saat
PNBP diterima.
• Dalam hal tidak tersedia layanan Bank/Pos Persepsi yang sekota dengan
tempat kedudukan, penyetoran PNBP oleh Bendahara Penerimaan dapat
dilakukan secara berkala.
• Dalam hal pemungutan PNBP suatu satuan kerja berada di beberapa
tempat yang tidak satu kota dengan Bendahara Penerimaan, dapat
ditunjuk Bendahara Penerimaan Pembantu (BPP) oleh PA/KPA.
• PNBP yang diterima oleh BPP disetorkan pada hari kerja saat PNBP
diterima atau setelah pukul 12.00 waktu setempat disetorkan ke
rekening Kas Negara pada hari kerja berikutnya atau bila tidak
dimungkinkan dapat menyetorkan PNBP yang diterimanya secara
berkala sesuai ketentuan.
• Pengecualian waktu penyetoran/berkala dengan persetujuan kepala
kanwil DJPB, dg ketentuan dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu
minggu.
PEMERIKSAAN PNBP
INISIATOR
• Instansi Pengelola PNBP
• Menteri (Menteri Keuangan)

OBJEK PEMERIKSAAN
• Wajib bayar RUANG LINGKUP
• Instansi Pengelola PNBP • Kepatuhan pemenuhan
• Mitra Instansi Pengelola kewajiban Wajib Bayar
• Pemenuhan ketentuan PNBP
oleh Instansi Pengelola PNBP
dan Mitra Instansi Pengelola
• Tata Kelola PNBP

DASAR PEMERIKSAAN, antara lain:


• Hasil pengawasan intern atau Menteri
• Permintaan koreksi surat tagihan, LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
pengembalian, atau keringanan • Disampaikan kepada Menteri dan/atau
• Indikasi kerugian dan ketidakpatuhan Pimpinan Instansi Pengelola PNBP
• wajib ditindaklanjuti oleh Menteri
dan/atau Pimpinan Instansi Pengelola
PNBP

60
KEBERATAN PNBP
Surat Ketetapan Namun Tidak menunda
Kurang Bayar Kewajiban PNBP
Terutang

Surat Ketetapan NIHIL WAJIB BAYAR

Surat Ketetapan Lebih


Bayar

Paling lambat 3 bulan setelah tanggal


surat ketetapan

Penetapan atas Keberatan paling


lambat 6 bulan

Apabila Wajib bayar tidak setuju,


dapat mengajukan gugatan melalui Ketentuan lebih lanjut diatur dengan
Pengadilan Tata Usaha Negara Peraturan Pemerintah

14
Kementerian Keuangan
KERINGANAN PNBP

BENTUK
• Penundaan
DASAR • Pengangsuran • Keringanan diputuskan oleh
Instansi Pengelola
• Pengurangan • Bentuk keringanan Pengurangan
• Kondisi kahar
• Kesulitan
• Pembebasan dan Pembebasan membutuhkan:
1. Persetujuan Menteri → dalam
likuiditas, atau
hal kondisi kahar dan kebijakan
• Kebijakan pemerintah
Pemerintah 2. Pertimbangan APIP atau
rekomendasi instansi pemeriksa
dan persetujuan Menteri →
dalam hal kesulitan likuiditas

15
PENGEMBALIAN PNBP
DASAR
Ketentuan
Salah Bayar Salah Pungut Penetapan Putusan Hasil Pelayanan tidak Perundang-
Pimpinan IP Pengadilan Pemeriksaan Terpenuhi undangan

Instansi Pengelola
Atas permohonan
PENGEMBALIAN PNBP
menerbitkan
Permohonan tidak lebih dari 5 tahun sejak
kelebihan bayar. Khusus untuk, dasar Putusan
Ketentuan lebih lanjut diatur dengan
Pengadilan & hasil pemeriksaan, Permohonan
Peraturan Pemerintah
tidak lebih dari 2 tahun sejak penetapan
putusan/terbitnya LHP
Prosedur Pengembalian

Diperhitungkan sebagai TUNAI


Pembayaran dimuka apabila
PNBP terutang berikutnya

Pengakhiran Pengembalian sebagai


Tidak ada kewajiban
Kegiatan Usaha Putusan pembayaran di muka
PNBP Sejenis yang Kondis1i K6ahar
WB Pengadilan lebih dari 1 (satu)
berulang
Kementerian Keuangan tahun
Sanksi Pidana

Wajib Bayar yang menghitung sendiri kewajiban PNBP yang


dengan sengaja tidak membayar atau menyampaikan laporan
PNBP Terutang yang tidak benar, dipidana dengan pidana
denda sebanyak 4 (empat) kali jumlah PNBP Terutang dan
pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama 6
(enam) tahun.

64
PELAKSANAAN
HIBAH
Dasar Hukum

66
Pengertian Hibah - Hibah Langsung

Pendapatan Hibah adalah setiap penerimaan Pemerintah Pusat


dalam bentuk uang, barang, jasa dan/atau surat berharga yang
diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali,
yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri. Atas
pendapatan hibah tersebut, pemerintah mendapat manfaat
secara langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan
fungsi K/L, atau diteruskan kepada Pemda, BUMN, dan BUMD.

Pendapatan Hibah Langsung adalah penerimaan hibah


yang diterima langsung oleh K/L, dan/atau pencairan
dananya dilaksanakan tidak melalui KPPN yang
pengesahannya dilakukan oleh BUN/Kuasa BUN.

67
Jenis-jenis Hibah

Berdasarkan Sumber Dana:


o Hibah Dalam Negeri
o Hibah Luar Negeri
Berdasarkan Bentuknya:
o Uang, t.d:
▪ Uang Tunai
▪ Uang untuk Membiayai Kegiatan
o Barang/Jasa;
o Surat Berharga
Berdasarkan Mekanisme Pencairan:
o Hibah Terencana
o Hibah Langsung
68
Hibah Terencana

Hibah Terencana merupakan jenis hibah yang dibedakan


menurut sumber dananya.

Pengertian
Hibah Terencana adalah adalah hibah yang diterima
Pemerintah dari Pemberi Hibah dan dibelanjakan oleh K/L
yang pencairan dananya melalui KPPN.

69
Tata Cara Penarikan
Hibah Luar Negeri Terencana

Mengikuti PMK Nomor 151/PMK.05/2011 tentang Tata Cara


Penarikan dan/atau Hibah Luar Negeri.

Berdasarkan peraturan tersebut maka cara penarikan hibah


terencana dibagi menjadi 4 cara yaitu:
Pembayaran Langsung;
Reksus;
L/C;
Pembiayaan Pendahuluan.

LOGO
Your site here
LOGO

71
Konsep Hibah Langsung Uang

Kementerian Rekanan /
Donor
/ Lembaga Pihak III
Penerimaan Belanja
Hibah Yang Bersumber dari Hibah

UU 17/2003 Pasal 3 ayat (5): UU 1/2004 Pasal 12 ayat (2)


“Semua penerimaan yang menjadi “Semua penerimaan dan
hak dan pengeluaran yang menjadi pengeluaran negara
kewajiban negara dalam tahun dilakukan melalui Rekening
anggaran yang bersangkutan harus Kas Umum Negara.”
dimasukkan dalam APBN.”
72
Tahapan Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang

73
74
Pengajuan Nomor Register
❖ Pimpinan Lembaga/Satker selaku PA/Kuasa PA
mengajukan permohonan nomor register ke DJPPR c.q.
Direktur EAS → mll Layanan Bersama di Daerah
❖ Permohonan nomor register dilampiri:
◼ Perjanjian Hibah (Grant Agreement) atau dokumen lain yang
dipersamakan; dan
◼ Ringkasan Hibah (Grant Summary).
❖ Jumlah yang diregister: Sejumlah Perjanjian Hibah
❖ Jumlah register: 1 (satu) PH → 1 (satu) Nomor Register

❖ Output: NOMOR
REGISTER

75
76
Pengelolaan Rekening Hibah
❖ K/L mengajukan permohonan persetujuan pembukaan Rekening Hibah
kepada BUN/Kuasa BUN
❖ Lampiran:
✓ Surat permohonan persetujuan pembukaan rekening pemerintah sesuai
format lampiran PMK No : 182/PMK.05/2017
✓ Surat Kuasa KPA/Pemimpin BLU kepada Kuasa BUN Pusat/Daerah sesuai
format lampiran PMK No : 182/PMK.05/2017
✓ Salinan/copy surat penerbitan nomor register hibah.
❖ Pengelolaan Rekening Hibah dilaksanakan oleh Bendahara
Pengeluaran, dapat dibantu oleh Bendahara Pengeluaran Pembantu.
❖ Dalam hal telah dibuka rekening untuk menampung dana Hibah
sebelum persetujuan pembukaan rekening pengelolaan Hibah
diterbitkan, K/L atau satuan kerja melakukan hal sebagai berikut :
✓ mengajukan persetujuan pembukaan rekening pengelolaan Hibah
✓ membuka rekening pengelolaan Hibah berdasarkan persetujuan yang telah
diterbitkan
✓ memindahkan saldo dana Hibah ke rekening yang telah mendapat persetujuan
✓ menutup rekening penampungan dana Hibah sebelumnya.

77
Pengelolaan Rekening Hibah
❖ K/L dapat langsung menggunakan Uang yang berasal dari
hibah langsung tanpa menunggu terbitnya persetujuan
pembukaan rekening hibah.
❖ Rekening Hibah yang sudah tidak digunakan harus ditutup
dan saldonya disetor ke Rekening KUN kecuali ditentukan
lain dalam Perjanjian Hibah atau dokumen yang
dipersamakan.
❖ Jasa giro/bunga yang diperoleh dari Rekening Hibah disetor
ke Kas Negara sebagai PNBP kecuali ditentukan lain dalam
Perjanjian Hibah atau dokumen yang dipersamakan.
❖ BUN/Kuasa BUN Pusat/Kuasa BUN Daerah dapat melakukan
monitoring atas pengelolaan Rekening Hibah.
78
79
REVISI DIPA DI K/L
➢ Yang di Revisi adalah Pagu Belanja di K/L
➢ Revisi tersebut bersifat on-top
➢ Menggunakan kode Fungsi, Sub Fungsi,
Kegiatan & Output yang sesuai
➢ Menggunakan akun belanja seperti biasa
(52xxxx, 53xxxx & 57xxxx)

Revisi DIPA:
1. Satker Pusat ke Dit. PA, DJPB,
2. Satker Daerah ke Kanwil DJPB setempat.
3. Jumlah yang direvisi adalah Jumlah yang direncanakan
akan dilaksanakan dalam 1 tahun, setinggi-tingginya
sebesar Perjanjian Hibah.

80
PERSYARATAN REVISI DIPA K/L

Ringkasan Naskah Perjanjian

Nomor Register

Surat Pernyataan KPA bahwa perhitungan dan


penggunaan dana hibah sesuai standar biaya
dan peruntukan

Persetujuan Pembukaan
Rekening Penampung
81
Kode Akun Pendapatan Hibah
Langsung Bentuk Uang
Kode Akun Uraian
111822 Kas Lainnya di Kementerian Negara/Lembaga dari Hibah

311911 Ekuitas Dana Lancar Lainnya dari Hibah Langsung

431131 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang –


Perorangan
431132 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang –
Lembaga/Badan Usaha
431133 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang –
Pemerintah Daerah
431139 Pendapatan Hibah Dalam Negeri Langsung Bentuk Uang – Lainnya

431231 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Langsung Bentuk Uang Perorangan

431232 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Langsung Bentuk Uang Bilateral

431233 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Langsung Bentuk Uang Multilateral

431239 Pendapatan Hibah Luar Negeri – Langsung Bentuk Uang Lainnya

82
83
PENGESAHAN
Pendapatan
Hibah
Yang disahkan:
Belanja yang
bersumber dari
Hibah
Dokumen Pengesahan:
❖ SP2HL (Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung)
❖ SPHL (Surat Pengesahan Hibah Langsung)
Lampiran untuk SP2HL:
❖ Hardcopy dan ADK SP2HL (sudah diinject PIN PPSPM)
❖ SPTMHL (Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung)
❖ Copy rekening koran atas rekening hibah,
❖ Copy surat penetapan nomor register Hibah untuk pengajuan
SP2HL pertama kali
❖ Copy surat persetujuan pembukaan rekening untuk pengajuan
SP2HL pertama kali/ Surat Pernyataan Penggunaan Rekening
Bendahara untuk Hibah sebagai dokumen yang dipersamakan

84
SP2HL

85
d.i.s.k.u.s.i

Anda mungkin juga menyukai