Untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaan, tentunya perusahaan harus mampu melakukan berbagai inovasi-inovasi untuk tetap bertahan, salah satunya dengan melakukan penjualan saham kepada masyarakat. Penjualan saham dilakukan bertujuan untuk menambah modal kerja perusahaan. Kebutuhan akan dana dalam jumlah yang besar dan pihak kreditur tidak mampu untuk memberikan pinjaman karena berbagai alasan seperti tingginya resiko yang akan dialami jika terjadi kemacetan, merupakan salah upaya perusahaan melakukan penjualan saham. Untuk menarik investor tentu perusahaan harus mampu menunjukan kinerja keuangan yang baik, karena investor hanya akan berinvestasi pada perusahaan yang menunjukan kinerja keuangan yang stabil. Para investor berkepentingan untuk mengetahui kondisi sebenarnya suatu perusahaan, agar modal yang ada cukup aman dan mendapatkan tingkat return yang menguntungkan dari investasi yang ditanamkan kemudian, bagi pihak manajemen perusahaan, penilaian kinerja keuangan akan sangat berpengaruh dalam penyusunan rencana usaha perusahaan yang akan diambil untuk masa yang akan datang demi kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Bank konvensional memiliki ciri-ciri sebagai berikut : profit oriented, memakai prosedur bunga pinjaman sesuai kesepakatan yang diantaranya jumlah bunga tidak meningkat sekalipun keuntungan meningkat dan tidak memiliki dewan sejenis Dewan Pengawas Syariah serta menggunakan tingkat suku bunga dalam penyaluran dananya. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kekayaan dari pemegang sahamnya. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dibutuhkan sebagai indikator keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis perkembangan kinerja keuangan perusahaan dapat diperoleh melalui analisis terhadap data keuangan perusahaan yang tersusun dalam laporan keuangan. Permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan bahwa pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan tidak dapat diandalkan. Selain itu pengukuran berdasarkan rasio keuangan ini sangat bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan perusahaan, sehingga seringkali kinerja perusahaan terlihat baik dan meningkat, sebenarnya kinerja tidak mengalami perubahan dan cenderung menurun. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dapat digunakan pengukuran kinerja dengan pendekatan Economic Value Added (EVA) untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai (value), karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas perusahaan atau strategi manajemen. EVA atau nilai tambah ekonomis adalah metode manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi suatu perusahaan yang menyatakan bahwa kesejahteraan hanya dapat tercipta tatkala perusahaan mampu memenuhi semua biaya operasi (Operating Cost) dan biaya modal (Cost of Capital). Analisis laporan keuangan adalah perhitungan rasio dari data keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengevaluasi keadaan keuangan pada masa lalu. Analisis rasio merupakan bentuk atau cara yang umum dipergunakan dalam analisis laporan keuangan. Sedangkan rasio ialah alat yang dinyatakan dalam arti relatif ataupun absolut untuk menjabarkan hubungan tertentu antara faktor-faktor yang lain dalam suatu laporan keuangan. Selanjutnya berdasarkan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi akan dapat dilakukan analisis laporan keuangan tersebut dengan menggunakan analisis rasio. Tujuan dari analisis rasio adalah membantu manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas yang berasal dari financial statement yaitu dalam hal pembuatan keputusan dan pertimbangan tentang apa yang perlu dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek yang dihadapi oleh perusahaan di masa yang akan datang (Alwi, 2002:107). Pandangan stakeholders terhadap perusahaan didapat dari informasi laporan keuangan yang dinilai dari kinerja keuangan perusahaan tersebut. Bagian yang paling dianalisis investor dalam rangka mengetahui kondisi suatu perusahaan itu sehat atau tidak ialah dari laporan keuangan yang menggambarkan tentang kondisi keuangan perusahaan tersebut. Dilihat dari sudut pandang manajemen, laporan keuangan merupakan media bagi investor dan kreditur untuk mengkomunikasikan kinerja keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang terkait, sedangkan ditinjau dari sudut pandang pemakai, informasi akuntansi diharapkan dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang rasional dalam praktik bisnis yang sehat. Kinerja keuangan sangat diperhatikan perusahaan sebab ketika kondisi keuangan mengalami penurunan, pimpinan perusahaan dapat segera mengatasinya. Oleh sebab itu, diperlukan penyusunan rencana keuangan yang baik agar kondisi keuangan pun stabil. Untuk memahami kondisi keuangan perusahaan, dibutuhkan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Menurut Weston dan Copeland (1995 : 24), laporan-laporan keuangan merupakan kartu angka untuk mencatat dan mengevaluasi kinerja suatu perusahaan. Selain itu, pihak manajemen memerlukan suatu alat penilai kinerja sebagai bahan evaluasi perusahaannya. Pengukuran kinerja selanjutnya dilakukan dengan penilaian kinerja perusahaan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan untuk mengelola operasi serta membantu melakukan pengambilan keputusan, mengidentifikasi tentang kebutuhan akan sumber daya, menentukan pengembangan dan penyediaan informasi untuk memberikan penghargaan bagi karyawan. Alat ukur untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dalam kegiatan investasi yang umum digunakan oleh para investor adalah rasio profitabilitas. Daya tarik bagi pemilik perusahaan pemegang saham terletak pada rasio profitabilitas, yang menunjukkan hasil pengelolaaan manajemen perusahaan atas dana yang diinvestasikan. Rasio profitabilitas atau rasio keuntungan memiliki keterkaitan antara kemampuan perusahaan dan efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (Harnanto, 2004:102). Fahmi (2012:2) mendefinisikan bahwasannya kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan yang dapat diartikan sebagai hasil yang telah diperoleh atas berbagai aktivitas yang telah dilakukannya. Dapat dijelaskan bahwasannya kinerja keuangan ialah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan serta menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Salah satu cara mengukur kinerja keuangan perusahaan yaitu menggunakan metode Economic Value Added (EVA). Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Astuti (2014), berjudul Economic Value Added (EVA) Sebagai Alat Penilaian Kinerja Pada PT Gudang Garam TBK Tahun 2011 – 2013 menunjukkan bahwasannya pada tahun 2011 bernilai negatif atau EVA > dari 0, dan pada tahun tersebut terjadi nilai tambah ekonomis, namun pada tahun 2012 dan 2013 EVA yang dihasilkan bernilai negatif atau EVA < dari 0, maka di tahun tersebut tidak mengalami nilai tambah ekonomis. Economic Value Added (EVA) juga banyak dipergunakan oleh perusahaan di AS, beberapa diantaranya yaitu CSX, Briggs & Stratton, AT&T, dan Quaker Qats (Nasser2003). Di Indonesia konsep EVA ini juga sudah diterapkan oleh beberapa perusahaan utuk menilai kinerja manajemennya. Perusahaan yang pertama kali menerapkan EVA di Indonesia ialah PT. United Tractors,Tbk pada tahun 1996.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut “Bagaimana kinerja keuangan Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ditinjau dari Economic Value Added (EVA) tahun 2017-2019?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini ialah untuk menganalisa serta mengetahui kinerja keuangan Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ditinjau dari Economic Value Added (EVA) tahun 2017-2019.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi Ilmu Ekonomi khususnya Akuntansi Keuangan di bidang pasar modal, serta diharapkan dapat digunakan sebagai landasan dan juga dapat dipergunakan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan analisis kinerja keuangan dalam kajian dan bidang yang sama. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Bank Konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pengelola tentang kinerja keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan, serta sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah selanjutnya dimasa yang akan datang. b. Bagi calon investor, diharapkan dapat memberikan informasi kepada investor maupun kepada calon investor yang akan menanamkan modal pada perusahaan.